1 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Meza Okta Vilanda 1, Nurhadi 2, Ade Dewi Maharani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat mezaoktavilanda1@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by the low learning result of students' biology on environmental pollution material. This is because students are less active in learning, the method used only lecture method, students do not pay attention to the teacher in delivering the material. This is the impact on the low learning outcomes of students, especially on Environmental Pollution material. The effort is to apply the Take And Give learning strategy. The purpose of this study to determine the effect of the implementation of Take And Give learning strategies to the results of biology learning in the affective, cognitive and psychomotor aspects of students. This type of research is experimental research. The population of this study is all students of class X SMAN 2 Bayang. The sampling technique is purposive sampling. The research instrument is the assessment on the affective, cognitive and psychomotor aspects. Data were analyzed using t-test. The mean cognitive grade of the experimental class is 71,80 and the control class is 63,62. The affective average score was 2 assesment, self-assessment experimental class 76,88 and control class 75,44. Assessment between the classmates of the experimental class of 80.65 and the control class 80.42. The mean value of students' psychomotor 83.75 experimental class and control class 86.32. So the implementation of Take And Give learning strategy can improve biology learning outcomes in the cognitive domain, whereas in the affective and psychomotor realm does not affect the students of class X SMAN 2 Bayang. Keyword : Take And Give Learning Outcomes. PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendapat informasi yang penting sehingga mendapatkan hasil yang bermanfaat. Dalam proses belajar antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, serta siswa dengan lingkungan akan melakukan interaksi edukatif. Interaksi edukatif merupakan hubungan timbal balik antara guru dengan siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajar an yang ingin dicapai tersebut tidak hanya untuk meningkatkan hasil belajar dari segi kognitif saja. Selain itu juga diharapkan terjadinya 1
2 perubahan dan peningkatan dari aspek lain seperti perubahan tingkah laku dalam membentuk karakter siswa dan menciptakan keterampilan yang dimiliki siswa (Lufri, 2007:1). Dalam membentuk karakter siswa, guru sangatlah berperan penting dalam proses pembelajaran dimana guru bertanggung jawab dalam membimbing, mendidik, mengajar dan melatih siswa agar berhasil dimasa yang akan datang. Sebagaimana menurut Lufri (2007:5) guru tidak menginginkan siswa gagal dalam masa pendidikannya. Dengan demikian guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha keras supaya siswa sukses dalam menuntut ilmu pengetahuan dan menjadi anak yang baik. Sebelum proses pembelajaran dimulai guru juga harus mempersiapkan materi ajar yang akan dipelajari, serta memilih metode, strategi dan model yang tepat. Semua hal itu harus dilakukan setiap guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan observasi dan wawancara penulis pada bulan September 2016 kepada 3 orang guru Biologi di kelas X SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, dimana permasalahan yang sering ditemukan dalam proses pembelajaran yaitu siswa kurang aktif dalam belajar, metode yang digunakan hanya metode ceramah, siswa tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Hal inilah yang menjadi dampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada materi Pencemaran Lingkungan. Setelah mewawancarai guru, penulis juga melakukan wawancara kepada 3 orang siswa kelas X SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, dimana selama proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang bosan karena guru hanya menerapkan metode ceramah saja sehingga siswa tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis memberikan solusi bahwa guru perlu cerdas dalam menggunakan suatu model atau strategi dalam pembelajaran Biologi agar siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan
3 untuk membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar adalah dengan menerapkan strategi Take And Give. Strategi Take And Give ini dapat melatih siswa untuk bekerjasama dan menghargai kemampuan orang lain, melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas, meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab siswa diberikan tanggung jawab terhadap kartu yang diberikan serta dapat memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan (Huda, 2014:243). Penelitian tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran Take And Give telah dilakukan oleh Herma (2012) diperoleh hasil bahwa strategi Take And Give lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurmala (2016) diperoleh hasil bahwa strategi pembelajaran take and give dapat berpengaruh terhadap hasil belajar biologi materi pencemaran lingkungan pada ranah kognitif.berdasarkan uraian di, maka penulis telah melakukan penelitian tentang Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Take And Give terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas X SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil penelitian Winda (2016 ) menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Take And Give dapat merubah sikap siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan hasil penelitian Hastuti (2016 ) menyatakan bahwa melalui strategi Take And Give mempunyai peranan positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu Randomized Control-Group Postest Only Desain. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Bayang kelas X semester 2 pada bulan Mei tahun 2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdaftar pada tahun pelajaran
4 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Untuk penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara random dengan melakukan undian, yang terambil pertama ditetapkan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X 2 dan yang terambil kedua sebagai kelas kontrol yaitu X 3. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Instrumen dalam penelitian ini adalah penilaian pada ranah afektif, melalui penilaian diri dan antar teman sejabat, kognitif melalui tes hasil belajar berupa nilai akhir dan psikomotor diperoleh dari hasil karya siswa berupa produk yaitu membuat kliping. Untuk menentukan teknik analisis data maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas maka untuk uji hipotesis digunakan rumus uji-t. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ranah Kognitif Penilaian hasil belajar siswa pada ranah kognitif ini dilakukan pada akhir penelitian berupa soal pilihan ganda dengan jumlah soal 55 butir. Nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 71,80 dengan ketuntasan hasil belajar siswa yang nilainya di atas KKM berjumlah 15 orang, presentase ketuntasan 44%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yaitu 63,62 dengan ketuntasan hasil belajar siswa yang nilainya di atas KKM berjumlah 6 orang, presentase ketuntasan 18%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Karena kedua data berdistribusi normal dan bervarians homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Pada ranah kognitif didapatkan t hitung 2,37 > t tabel 1,67, Maka dapat disimpulkan bahwa terdapatnya pengaruh penerapan strategi pembelajaran Take And Give terhadap hasil belajar Biologi Kelas X SMA 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada materi pencemaran lingkungan pada ranah kognitif jadi dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian diterima (H 1 ). Presentase siswa yang tuntas
5 adalah 44% atau sebanyak 15 orang siswa dari 34 siswa yang mengikuti tes. Hal ini berarti pemahaman siswa tentang materi pencemaran lingkungan yang disampaikan oleh guru masih kurang sehingga banyak nilai siswa yang yang masih berada dibawah KKM yang telah ditetapkan. Pada kelas kontrol dengan presentase siswa yang tuntas adalah 18,7% atau sebanyak 6 orang siswa dari 32 siswa yang mengikuti tes. Hal ini diperkuat oleh teori menurut Djamarah dan Zain (2014: 107) seorang peserta didik dipandang tuntas jika mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi dan karakter atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 60% dari seluruh tujuan pembelajaran. Pada kelas kontrol nilai hasil belajar siswa di bawah rata-rata kelas eksperimen. Kelas kontrol menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi dimana pada proses pembelajaran guru menjelaskan materi kemudian siswa diminta untuk bediskusi. Dalam proses pembelajaran guru juga melakukan tanya jawab tentang materi yang diajarkan, tetapi hanya sedikit siswa yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh oleh guru. Pada pembelajaran ini siswa cendrung pasif dan hanya menerima apa yang diberikan oleh guru. Hal ini terbukti pada saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, siswa bingung dengan apa yang harus dijawab sehingga hasil belajar dibawah KKM. Hal ini didukung oleh Lufri (2007:34) metode ceramah memiliki beberapa kelemahan, yaitu kegiatan pengajaran jadi verbal, tidak dapat mencakup berbagai tipe belajar, membosankan bagi anak didik bila terlalu lama, sukar mengontrol atau mendeteksi sejauh mana pemahaman peserta didik dan menyebabkan anak didik pasif. Sedangkan metode tanya jawab juga memiliki beberapa kelemahan yaitu punya peluang yang menyimpang dari pokok persoalan, kurang menarik bagi anak yang kurang aktif berfikir, dan dapat memojokkan kekurangan anak didik bila mereka tidak bisa menjawab. Menurut Saifullah (2012: 295-302) bahwa motivasi sangat erat
6 hubungannya dengan minat, siswa terdorong untuk belajar apabila mereka memilikii minat untuk belajar. Oleh sebab itu mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan pada penilaian kognitif, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Take And Give dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada materi pencemaran lingkungan. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 73,06 70,83 61,39 88,9 78,52 85,56 Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Indikator Penilaian kelas Eksperimen Gambar 1. Nilai Rata-rata Afektif Pada Penilaian Diri. 2. Ranah Afektif Penilaian hasil belajar siswa pada ranah afektif yang didapatkan dari penilaian hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian yang dilakukan dengan teknik penilaian diri dan penilaian antar teman sejabat, indikator yang diamati yaitu bertanggung jawab, kerja sama, dan menghargai. Rata-rata untuk penilaian perindikatornya dapat dilihat pada Gambar. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 85,56 72,22 74,44 89,9 94,81 91,11 Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Indikator Penilaian Kelas Kontrol Gambar 2. Rata-rata Nilai Afektif Pada Penilaian Antar teman Sejabat.
7 Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan pada penilaian diri didapatkan t hitung 0,18 < t tabel 1,67, sedangkan Pada penilaian antar teman didapatkan t hitung 0,06 < t tabel 1,67, Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran Take And Give terhadap hasil belajar Biologi Kelas X SMA 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada materi pencemaran lingkungan pada ranah afektif ditolak (H 0 ). Menurut Kunandar (2013:100) sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Nilai siswa pada kelas eksperimen dilihat dari hasil penilaian diri yang diisi langsung oleh siswa dimana pernyataannya berupa sikap-sikap positif yang diharapkan selama proses pembelajaran, didapatkan hasilnya pada indikator rasa percaya diri siswa rendah dilihat pada saat proses pembelajaran sangat sedikit siswa yang berani bertanya kepada guru dan sedikit siswa yang berani mengeluarkan pendapat pada saat proses pembelajaran berlangsung, Penilaian diri yang dilakukan ini untuk memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik. Hal ini sesuai dengan keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas Menurut Kunandar (2013:130) antara lain : (1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri, (2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, (3) dapat mendorong dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Hasil penilaian diri kelas kontrol hampir sama dengan kelas eksperimen dimana indikator tanggung jawab, kerja sama, dan menghargai siswa juga rendah sehingga sedikit siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga keaktifan siswa bertanya kurang akibatnya interaksi antara guru dan siswa kurang, tetapi indikator disiplinnya
8 tinggi dimana hampir semua siswa juga mengikuti langkah-langkah proses pembelajaran dan mendengarkan instruksi dari guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar (2013:130) menyatakan bahwa penggunaann teknik penilaian diri dapat memberi perkembangan positif terhadap dampak perkembangan kepribadian seseorang. Sebagaimana dikatakan dalam Kementeriann Pendidikan dan Kebudayaan (2015:11) hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi. 3. Ranah Psikomotor Penilaian hasil belajar siswa pada ranah psikomotor ini berupa tugas membuat kliping. Kliping yang dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang diberikan. Aspek yang dinilai yaitu isi kliping dan tampilan kliping. Nilai capaian optimum yang tertinggi diperoleh oleh kelas kontrol sedangkan kelas eksperimen optimumnya nilai nilai rendah. perindikator ranah psikomotor ini dapat dilihat pada Gambar 3. 50 40 30 20 10 0 Pada kelas eksperimen penilaian psikomotor pada indikator kejelasan isi kliping 25% dan kebersihan kliping 33%, sedangkan penilaian keterampilan kejelasan isi kliping 36,46. Sementara pada indikator kebersihan isi kliping 29,58. Karena kedua data berdistribusi normal dan bervarians homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Pada ranah afektif didapatkan t hitung -0,94 < t tabel 1,67, Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh 25 36,46 kejelasan isi 33,133 dari 29,58 Kebersihan isi Gambar 3. Nilai Rata-rata Psikomotor Siswa Perindikator. kelas penerapan capaian Selanjutnya penilaian Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Indikator Penilaian kontrol indikator tidak terdapat strategi pembelajaran Take And Give terhadap hasil belajar Biologi Kelas X SMA 2
9 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada materi pencemaran lingkungan pada ranah psikomotor jadi dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ditolak (H 0 ). Menurut Djamarah dan Zain (2013: 107) bahwa tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. Rendahnya presentase nilai psikomotor siswa karena tidak semua siswa yang mengumpulkan kliping yang diperintahkan guru. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa untuk menyelesaikan kliping yang diperintahkan oleh guru. Menurut Susanto (2013: 66) minat merupakan unsur yang menggerakkan motivasi seseorang sehingga seseorang tersebut dapat berkonsentrasi terhadap suatu benda atau kegiatan tertentu. Rendahnya perolehan nilai psikomotor siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dikarenakan tidak semua siswa yang membuat kliping. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan mengelola kelas yang dilakukan oleh peneliti sehingga banyaknya siswa yang tidak membuat ringkasan. seharusnya seorang guru memberikan perhatian yang lebih terhadap anak yang tidak membuat ringakasannya dengan cara menegur, teguran yang dilakukan guru merupakan tanda bahwa guru memperhatikan siswa di dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rohani (2010: 147) bahwa tindakan guru tersebut dapat berupa pencegahan / teguran yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosioemosional sehingga terasa benar-benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. penilaian keterampilan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif dan afektif. Apabila suatu proses pembelajaran itu dimulai dengan sikap dan minat yang baik maka penilaian pengatahuannya juga meningkat dengan baik (Anwar, 2011:87). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Take And Give yang diawali tugas kliping dapat
10 meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah kognitif, sedangkan pada ranah Afektif dan psikomotor tidak berpengaruh pada SMAN 2 Bayang. DAFTAR PUSTAKA siswa kelas X Anwar, S. 2011. Penilaian Berbasis Kompetensi. Padang: UNP Press. Hastuti, Diah Ikawati. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran take And Give Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Mataram. Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP. Herma, Y dan Hendri, W. 2012. Penerapan Model Pembelajaran take and give Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas Viii Smp Kartika I-6 Padang. Press.. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Padang Press. Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Susanto, A. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Winda, Adiani. 2016. Penerapan Metode Take And Give Untuk Meningkatkan Hasil belajar IPA Kelas IV SD Negeri 1 Panglatan 2016-2017 Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Bali. Universitas Pendidikan Ganesha. Huda, M 2014. Model Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Kementerian, Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Press. Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Padang