PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN RANGKA DAN KONSTRUKSI RANGKA MESIN PENCACAH SAMPAH ABSTRACT ABSTRAK

Perancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik. David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB II METODE PERANCANGAN

DESAIN ULANG MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK (BAGIAN STATIS)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

PROSES PERANCANGAN MANUFAKTUR PEMBUATAN MATA PISAU DINAMIS MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK. Oleh WENDI ROSYANTO

BAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III. Metode Rancang Bangun

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN DAUR ULANG GYPSUM (BAGIAN STATIS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA (BAGIAN DINAMIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh Okto Satrianto

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGHANCUR LIMBAH BATU MERAH DAN GENTENG (Studi kasus : Perusahaan Genteng ATIN Karanggeneng Boyolali)

Mesin Pencacah Cengkeh

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Observasi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK


BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

Transkripsi:

PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH AL HADRIL*, Widodo, Muhammad Hasan Albana. Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam Alhadrilwe@yahoo.co.id ABSTRAK In this research Waste Counting Machines, the authors take the title and the use of Sieve Bolts will discuss several components Counting Machines Waste namely, the use of filter and bolts are used. Sieve size used is 150 x 2 mm with a square shape, the filter material is stenlis that filter is not easily corroded and not easily damaged. The use of this filter is due to the waste that occurs when the engine is operated and didapatpun less satisfactory results, so the installation of the filter is done to get a good haasil chopped. While the discussion is done on the bolt is to determine the strength of the bolt, to avoid the broken or damaged when the engine is operated at baud. Bolts used measuring M20 5 x 2-4T. ABSTRAK Dalam penelitian Mesin Pencacah Sampah ini, penulis mengambil judul Penggunaan Saringan dan Baut yang akan membahas beberapa komponen Mesin Pencacah Sampah yaitu, penggunaan saringan dan baut yang digunakan. Saringan yang digunakan adalah berukuran 150 x 2 mm dengan bentuk persegi, material saringan adalah stenlis agar saringan tidak mudah berkarat dan tidak mudah rusak. Penggunaan saringan ini disebabkan adanya pemborosan yang terjadi pada saat mesin dioperasikan dan hasil yang didapatpun kurang memuaskan, jadi pemasangan saringan ini dilakukan untuk mendapatkan haasil cacahan yang bagus. Sedangkan pembahasan yang dilakukan pada baut adalah untuk mengetahui kekuatan baut, untuk menghindari patah atau rusaknya pada baud saat mesin dioperasikan. Baut yang digunakan berukuran M20 x 2 5-4T.

PENDAHULUAN Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan sampah plastik maupun dedaunan kering. Perlu diketahui, diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk sampah bekas plastik itu agar benar- benar terurai secara alamiah. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastic ternyata sebesar fungsinya juga Oleh karena itu, jika sampah-sampah tersebut dibiarkan begitu saja akan menimbulkan bahaya yang sangat besar. Pada zaman modern ini hampir semua aktivitas dibantu oleh mesin untuk meringankan pekerjaan manusia. Teknologi yang ada di masa kini sangat signifikan perkembangannya bila dibandingkan dengan masa lalu. Untuk itu manusia selalu berusaha mencari inovasi-inovasi terbaru dalam menghadapi perkembangan tersebut. Dengan melihat situasi ini, penulis merasa terpanggil untuk membuat suatu alat yang diharapkan mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi dan terjadinya penumpukan sampah tersebut. Maka alat yang akan dibuat bertujuan untuk mengurangi beban pekerja pembuat kompos dan mengurangi pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran. Prinsip kerja dari alat ini adalah mencacah sampah hingga terpotong halus. pencacah ini di dasari oleh adanya terjadi pemborosan, yang dimaksud dengan pemborosan itu adalah pada saat mesin tersebut dioperasikan, sampah yang belum tercacah halus ikut turun ditempat penampungan hasil cacahan, Untuk menghindari pemborosan itu terjadi lagi maka pada mesin pencacah sampah ini dipasang saringan berbentuk jaring dan berbahan stenlis, pemilihan material saringan bertujuan agar saringan tidak mudah berkarat dan cepat rusak. Sedangkan pembahasan yang dilakukan pada penggunaan baut adalah untuk menghindari keselahan penggunaan dan pemilihan pada baut. Jika terjadi kesalahan pemilihan pada baut bisa mengakibatkan terjadinya patah atau rusaknya ulir pada baut, sebab baut yang digunakan tidak cukup kuat untuk menahan beban dan mengikat bering poros mata pisau dan plat penahan saringan.

A. METODELOGI Dalam melakukan pengambilan data pada mesin pencacah tersebut ada beberapa data yang akan dimasukan, tetapi harus sesuai dengan apa yang akan dibahas nantinya. Adapun beberapa data tersebut, adalah : 1. PEMILIHAN SARINGAN Dalam pemilihan saringan penyaring Mesin Pencacah Sampah ini, perancang memilih saringan yang berbentuk jaring dan berbahan kawat besi. Adapun beberapa pengambilan data dari Mesin Pencacah Sampah, yaitu : Mengukur lebar lubang saringan Penentuan posisi saringan Material Saringan 2. PENGGUNAAN BAUT Penggunaan Baut dalam Mesin Pencacah Sampah ini tidak banyak, baut digunakan sebagai media pengikat bering poros pisau dan saringan. Adapun beberapa pengambilan data tentang baut pada Mesin Pencacah Sampah, yaitu : Diameter kepala baut. Panjang baut Pitch baut

3. FLOW CHART START Pengambilan Data Pengujian Pengujian Berhasil TIDAK YA Pembuatan dokumentasi dan laporan END Gambar Flow Chart

B. PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas semua tentang saringan dan baut. Ukuran saringan, bahan saringan, dll. Begitu pula dengan pembahasan tentang penggunaan baut pada mesin pencacah sampah tersebut. 1. SARINGAN KAWAT JARING Penggunaan saringan dilakukan sebagai penyaring sampah yang belum tercacah halus tidak masuk ketempat hasil cacahan yang sudah halus dan dengan begitu sampah yang belum tercacah halus akan tercacah kembali hingga halus dan bisa melewati lubang saringan. a. Pemilihan Saringan Ada banyak jenis saringan yang berbentuk jaring, perancang akan memilih salah satu saringan yang akan digunkan pada Mesin Pencacah. 1) Saringan Nilon F F Saringan Diatas tersebut berbahan nilon yang disulam menjadi jaring. 2) Saringan Plastik Saringan diatas adalah saringan yang berbahan plastic 3) Saringan Kawat Saringan diatas adalah saringan yang berbahan dari kawat segi 6

4) Saringan Stenlis Saringan diatas merupakan saringan berbahan stenlis. Melihat dari beberapa macam jenis saringan diatas yang banyak perbedaannya satu sama lain, perancang memilih saringan Stenlis untuk digunakan sebagai saringan mesin pencacah sampah. Perancang memilih saringan Stenlis dikarenakan sebagai berikut : saringan ini tidak mudah berkarat dibandigkan dengan saringan kawat. Saringan stenlis ini tidak terlalu lentur (kaku) dibandingkan dengan saringan nilon dan saringan plastic. Kemudian kelebihan saringan stenlis ini adalah tidak rusak jika terkena benturan dari mata pisau dibandingkan dengan saringan nilon bila terkena benturan matapisau akan purus bahkan bias berbelit pada poros mata pisau. Saringan yang digunakan pada Mesin Pencacah Sampah ini berbentuk persegi dengan lubang yang berbentuk kotak kotak dan berbahan stenlis. Ukuran lubang saringan yaitu panjang 150 mm, lebar 150 mm dan dengan ketebalan 1mm. b. Pengikat Saringan Saringan stenlis akan diikat menggunakan plat besi yang di ikat pada keempat sisi saringan yang berfungsi sebagai pengikat saringan pada bodi Mesin Pencacah Sampah. Gambar plat pengikat saringan

c. Pemasangan saringan Saringan dipasang pada bagiam bawah mata pisau dan harus diberi jarak yaitu 0,5 cm 1 cm, untuk menghindari terjadinya benturan mata pisau dengan saringan pada saat mata pisau berputar. Gambar posisi saringan Saringan dipasang pada bagian body Mesin Pencacah Sampah yang menggunakan baut sebagi media pengikatnya, agar saringan tidak mudah lepas saat menerima beban berat sampah yang belum tercacah halus. Selain itu juga agar saringan mudah dibongkar pasang untuk diganti jika saringan sudah mulai rusak. Gambar Baut Pengikst Saringan

2. PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS Baut dan mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai macam area kendaraan dan mesin. Terdapat berbagai macam tipe baut dan mur tergantung pada penggunaannya. penting untuk mengetahuinya agar dapat melakukan perawatan dengan benar. Baut memiliki nama-nama yang berbeda untuk mengidentifikasikan ukuran dan kekuatannya. Baut-baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukurannya yang dibutuhkan oleh masing-masing area tersebut. Oleh karena itu, mengetahui nama-nama baut adalah salah satu dasar pelaksanaan perawatan. Gambar dibawah adalah penjelasan tentang nama baut. Contoh Pembacaan: M 10 x 1.5-4T M = Tipe alur 10 = diameter luar baut 1.5 = tinggi alur (mm) 4T = kekuatan Gambar B.2.2 Nama Baut a. Pemilihan Baut Ada banyak macam jenis baut, berikut gambar gambar baut : 1) Baut Hexsagonal Gambar Baut Heksagonal

2) Baut U Gambar Baut U 3) Baut Tanam Gambar Baut Tanam Setelah melihat gambar gambar diatas tentang jenis jenis baut, perancang memilih Baut Heksagonal sebagai pengikat bearing poros mesin pencacah sampah. Alasan perancang memilih baut heksa gonal sebagai berikut : Baut Heksagonal lebih baik untuk mengikat bearing dengan kuat dibandiggkan dengan Baut U, dikarenakan Baut U digunkan untuk mengikat benda yang bentuknya bulat saja. Baut Heksagonal ini lebih mudah dipasang dari pada Baut Tanam, dikarenakan jika menggunakan Baut Tanam harus membuat ulir terlebih dahulu pada bodi mesin dan beraring poros. b. Pemilihan Ukuran Baut Setelah memilih Baut Heksagonal yang akan digunakan untuk pengikat bearing poros, perancang kini tinggal memilih ukuran baut yang sesuai dengan lubang baut bearing poros. Lubang baut bearing yang digunakan pada mesin pencacah ini adalah 17,50mm. Untuk mengetahui Ukuran yang sesuai dengan lubang baut bearing lihat table dibawah ini :

Gambar Ukuran Baut Berdasarkan table ukuran baut, Baut yang cocok digunakan pada lubang bearing poro Mesin Pencacah Sampah ini adalah baut tembus berukuran M20x2.5 dengan bahan material baja lunak ST-34.

C. KESIMPULAN Kesimpulan Saringan Penggunaan saringan pada Mesin Pencacah Sampah ini adalah menggunakan saringan berbentuk jaring dengan ukuran lebar lubang saringan 150mmx2 dan berbahan stenlis. Saringan yang digunkan ini berfungsi untuk menyaring hasil cacahan yang baik, sehingga pengguna mesin pencacah ini mendapatkan hasil cacahan yang baik dan juga mempersingkat waktu pekerja. Kesimpulan Baut Pemilihan baut sebagai pengikat bering poros mata pisau pada Mesin Pencacah Sampah ini harus dilakukan, agar tidak salah dalam memilih baut. Sehingga tidak adanya terjadi baut yang patah atau rusak pada saat mesin dioperasikan. Pemilihan ukuran baut juga harus sesuai dengan lubang Bearing yang akan digunakan, karena untuk menghindari bearing bergetar dan bergerak pada saat poros berputar. Jadi pada pemilihan baut perancang menggunakan baut M20x2 segi enam sebagai media pengikat. D. DAFTAR PUSTAKA [1] Irawan, Agustinus Purna.(2009). Elemen Mesin. Jakarta: Universitas Tarumanegara [2] MSME, IR. Sularso.(2003). Elemen Mesin. JAKARTA: Pradnya Paramita