1 PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP Oleh Nofita Sari * ), Mukhni ** ), Anna Cesaria ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated needs for teaching materials in the learning process. Expected that instructional materials teaching materials that are able to guide students to learn independently, easy to understand students, communicative language with students and improve students problem solving abilities. Meanwhile, the existing textbooks less train and guide students in solving a problem. Therefore, development of teaching materials in the form of modules on the square and triangle based material solutions. This type of research is the development of the 4-D model. Based on the results of testing the validity of the validator, indicating that the module is in a rectangle and a triangle material solutions at very valid criteria, with 3.46. based on the practicalities of the teachers and students indicate that the module is very practical categorize, which is 100% and 86.7%. keywords: Module, Based Problem Solving, Development PENDAHULUAN Matematika memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika berfungsi sebagai ilmu pengetahuan yang wajib dipahami dan diterapkan disetiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Pembelajaran matematika selama ini kurang memberikan perhatian terhadap pengembangan kemampuan berfikir tingkat tinggi seperti kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematis. Padahal kedua kemampuan ini sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMPN 12 Padang pada tanggal 20 sampai 27 januari 2014 bahwa Bahan ajar yang 1
2 digunakan siswa hanya buku teks yang disediakan oleh pemerintah, siswa tidak menggunakan bahan ajar lainnya selama pembelajaran. Kebanyakan pendidik kesulitan menemukan sumber belajar yang menunjang pembelajaran matematika yang mendorong kemampuan pemecahan masalah. Hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika di SMPN 12 Padang, diperoleh informasi bahwa buku teks yang dimiliki oleh siswa masih belum mampu mengeksplor pengetahuan siswa dalam memecahkan masalah yang ada pada buku tersebut dan bahasa yang digunakan buku belum komunikatif dengan siswa. Hasil wawancara dengan salah seorang siswa diperoleh informasi bahwa buku teks yang digunakan kurang memberikan arahan kepada siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan Melihat dari permasalahan yang ada maka perlu suatu sumber belajar yang mampu memfasilitasi siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri dalam memecahkan suatu masalah matematika. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan adalah pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan karakteristik siswa. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul Pengembangan Modul pada Materi Segiempat dan Segitiga Berbasis Pemecahan untuk Siswa Kelas VII SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana validitas dan praktikalitas modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah. Menurut Prastowo (2011: 112) bahan ajar modul terdiri atas tujuh unsur utama, meliputi: a) Judul b) Petunjuk belajar ( petunjuk siswa atau petunjuk pendidik) c) Kompetensi yang akan dicapai d) Informasi pendukung e) Latihan latihan f) Petunjuk kerja atau lembar kerja g) Evaluasi Menurut Wena (2011:52) pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menentukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Dalam hal ini, pemecahan masalah
3 tidak hanya sekedar menerapkan pengetahuan yang telah dikuasai, namun juga mampu menemukan sesuatu yang baru. Adapun tahapan langkah pemecahan masalah menurut Polya dalam Suherman (2003:91) adalah : (1) Memahami masalah. Dalam langkah ini, kita harus mengetahui apa saja yang tidak diketahui dalam suatu permasalahan seperti variabelvariabel yang tidak diketahui dan harus dicari nilainya. Data untuk penyelesaian masalah juga harus diketahui dan mengocek kondisi kondisi yang harus dipenuhi dalam masalah tersebut. (2) Merencanakan Penyelesaian. Tahap ini diharuskan untuk mencari hubungan antara data yang ada dengan variabelvariabel yang belum diketahui atau yang akan dicari solusinya. (3) Menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana. Melaksanakan langkah penyelesaian yang telah dirancang sebelumnya untuk mencari solusi dan mencetak langkah-langkah yang digunakan serta membuktikan apakah langkah-langkah tersebut sudah digunakan dengan benar. (4) Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Memeriksa solusi yang telah diperoleh, memeriksa hasilnya dan argumen-argumen yang ada apakah sudah benarbenar valid. Dengan demikian, bahan ajar berbentuk modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman dalam memahami konsep dan menyelesaikan persoalan matematika yang berkaitan dengan materi pokok segiempat dan segitiga. Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Dina Fitria (2011) dengan judul Penggunaan Lembar Soal Berbasis Pemecahan Masalah Terstruktur Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Matematika
4 Pada Kelas VIII SMPN 8 Padang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya yaitu pada penelitian ini menggunakan bahan ajar berupa modul, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan lembar soal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Prosedur pengembangan Modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah yang dikembangkan adalah menggunakan model 4-D (Four-D Model). Model ini terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Pada penelitian ini tahap penelitian terbatas sampai tahap develop saja yaitu sampai tahap prakikalitas. Untuk tahap keempat yaitu tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena memerlukan waktu yang panjang dan jumlah sampel yang banyak. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi yang diberikan kepada para validator dan angket praktikalitas diberikan kepada guru dan siswa serta wawancara dengan guru dan siswa. Para ahli yang dipilih sebagai validator adalah dosen pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, guru Matematika SMPN 12 Padang, dan guru Bahasa Indonesia SMPN 12 Padang. Angket praktikalitas diberikan kepada satu orang guru dan 6 orang siswa SMPN 12 Padang. Selanjutnya, data yang diperoleh melalui berbagai instrumen dianalisis secara kuantitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembuatan modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah telah melalui tiga tahapan yaitu define, design, dan develop. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pendefenisian adalah menganalisis kurikulum, analisis bahan ajar siswa, analisis literatur dan menganalisis karakteristik siswa. Pada tahap design, dirancanglah suatu modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah untuk siswa kelas VII SMPN 12 Padang yang terdiri dari 6 kegiatan belajar. Pada tahap develop, yaitu dihasilkan
5 modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah yang sangat valid dan sangat praktis. Modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah sudah sangat valid berdasarkan hasil penilaian validator. Materi yang disajikan dalam Modul telah sesuai dengan silabus dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Penyajian materi pada modul telah memuat semua tahap-tahap yang ada pada langkah pemecahan masalah. Kalimat yang digunakan pada modul telah melibatkan kemampuan berfikir logis siswa sehingga bahasa yang terdapat pada modul mudah dipahami siswa. Selain itu, secara visual penulisan konsep, ide, istilah, rumus, bentuk dan ukuran huruf pada modul telah disajikan dengan jelas. Dengan demikian, dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi segiempat dan segitiga. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, modul pada materi segiempat dan seitiga berbasis pemecahan masalah dapat membantu siswa dalam memahami materi. Selain itu, modul juga didukung dengan adanya petunjuk penggunaan modul sehingga dapat memberikan arahan kepada siswa dalam menggunakan modul. Modul didesain dengan tampilan menarik sehingga siswa tidak bosan untuk mempelajari modul. Setiap kegiatan belajar pada modul sudah merangkum tujuan pembelajaran yang sesuai dengan yang dicapai oleh siswa.. Hasil validasi modul secara keseluruhan oleh validator adalah 3,46 dengan kriteria sangat valid, sedangkan hasil penilaian dari angket praktikalitas oleh guru diperoleh persentase praktikalitas modul pada materi segiempat dan segitiga adalah 100% dengan kriteria sangat praktis, dan persentase praktikalitas modul yang diperoleh dari siswa adalah adalah 86,7% dengan kriteria sangat praktis. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan, kesimpulan sebagai berikut: 1. Modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah valid digunakan dari segi isi, bahasa, dan penyajian.
6 2. Modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah praktis digunakan oleh siswa dan guru. Hal tersebut terlihat dari keterbacaan, keterlaksanaan, waktu, kemudahan dan daya tarik yang diperlukan pada pembelajaran. Saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: 1. Modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah yang valid dan praktis dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan mengembangkan modul lainnya. 2. Penelitian ini memiliki keterbatasan, karena hanya diujicobakan pada 6 orang siswa. Peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian serupa dengan uji coba di sekolah lain dengan standar kemampuan siswa yang berbeda. 3. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini untuk melihat efektivitas penggunaan modul pada materi segiempat dan segitiga berbasis pemecahan masalah pada aspek lainnya seperti peningkatan kemampuan matematis siswa. DAFTAR KEPUSTAKAAN Fitria, Dina. (2011). Penggunaan Lembar Soal Berbasis Pemecahan Masalah Terstruktur Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Matematika Pada Kelas VIII SMPN 8 Padang. Skripsi tidak ditebitkan. Padang: UNP. Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Muliyardi. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang : Jurusan FMIPA Universitas Negeri Padang. Prastowo, Andi. (2011). Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajran Matematika Kontemporer. Bandung : Falkutas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI.