BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsurunsur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain. Menurut

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pada tahun 2013 menjadi ( Jadi dari

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga. kepada Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86

BAB I PENDAHULUAN. Perawat harus bekerja sigap dan tanggap sehingga kondisi kerja seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan. Peralatan yang handal atau

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

perseorangan dengan kinerja organisasi. Dengan kata lain bila kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi respon adaptif yang dihubungkan oleh perbedaan individu dan atau

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan stress kerja. Cikmat (dalam Nawawi, 2003:292) menyatakan bahwa

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan yang semakin ketat, dimana perusahaan harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. itu, seberapa baik strategi organisasi dapat dilaksanakan, dan seberapa jauh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

KUESIONER. Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara, mohon bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan tipe explanatory

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. yang kita dapat mengetahui bahwa walaupun perencanaan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. dasar suatu organisasi adalah manusia (individu). Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya yang keberadaannya jauh lebih utama dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melakukan seleksi ketika akan merekrut karyawan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut harus memiliki SDM yang berkualitas. seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan dalam jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan, dengan segala kebutuhannya dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manusia adalah ujung tombak yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju mundur serta hidup matinya suatu perusahaan. Kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan pekerja akan menyebabkan munculnya keinginan karyawan untuk berhenti bekerja atau intensi turnover. Menurut Zeffane dalam Hilman (2002; 33) intensi turnover adalah kecenderungan niat atau keinginan karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri. Intensi turnover merupakan sesuatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan karena menimbulkan kerugian baik dari segi perekrutan karyawan baru, sumber daya maupun motivasi karyawan. Intensi turnover karyawan dalam suatu perusahaan dapat disebabkan oleh upah yang terlalu rendah, ketidakpuasan dalam promosi karir, kondisi lingkungan kerja yang buruk, jam kerja yang melewati batas, serta tiadanya jaminan sosial yang diberikan keperusahaan. Gejala yang dapat diamati pada karyawan yang memiliki intensi turnover selain berusaha mencari lowongan kerja dan merasa tidak nyaman bekerja

diperusahaan juga memiliki gejala sering mengeluh, merasa tidak senang dengan pekerjaan, pernyataan bernada negatif, tidak perduli dengan perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja dan secara tidak langsung mempengaruhi kondisi stress karyawan. Stress sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran dan kondisi fisik seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Segala macam bentuk stress pada dasarnya disebabkan oleh ketidakmengertian manusia akan keterbatasan-keterbatasannya sendiri. Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan inilah yang akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stress. Akibat-akibat stress terhadap seorang individu dapat bermacam-macam tergantung pada kekuatan konsep dirinya yang akhirnya menentukan besar kecilnya toleransi tersebut terhadap stress. Menurut Miner dalam Gitosudarmo (2000) penyebab timbulnya stress dalam organisasi dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu faktor yang bersumber di luar dan dari individu itu sendiri. Penyebab stres yang bersumber dari luar dibedakan lagi menjadi stres yang bersumber dari dalam organisasi dan dari luar organisasi. Sumber stres yang berasal dari individu itu sendiri, seperti kepribadiannya, kebutuhan, nilai, tujuan, umur, dan kondisi kesehatan. Menurut Jewell dan Siegall (1998) dalam Tobing ( 2005 ), yaitu faktor pencetus karyawan memiliki keinginan untuk pindah dari satu tempat kerja ke

tempat kerja yang lain dipengaruhi oleh variabel individu dan variabel organisasi yaitu reward yang diterimanya misalnya penghargaan, kompensasi, pengembangan karir dan fasilitas yang diterimanya. Menurut Sule (2002) karakteristik individu meliputi kebutuhan individu, nilai-nilai yang dianut individu, dan ciri-ciri kepribadian atau faktor demografik, yaitu usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan masa kerja. Organisasi terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status dimana status tersebut berupa pendidikan, jabatan dan golongan, pengalaman dan jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat usia dari masing-masing individu tersebut (Hasibuan, 2000). Menurut Nitisemito dalam Saragih, (2010),pengaruh Umur dan turnover adalah jika umur meningkat maka tingkat turnover menurun. Alasannya karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik. Karyawan yang lebih muda cenderung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras dan pada umumnya mereka belum berkeluarga atau bila sudah berkeluarga anaknya relatif masih sedikit. Tetapi karyawan yang lebih muda umumnya kurang berdisiplin, kurang bertanggung jawab dan sering berpindah-pindah pekerjaan dibandingkan karyawan yang lebih tua. Pengaruh jenis kelamin dan turnover dalam beberapa studi dijumpai bahwa wanita mempunyai tingkat keluar yang lebih tinggi, dan studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya. Bukti yang konsisten menyatakan bahwa wanita mempunyai tingkat kemangkiran yang lebih tinggi daripada pria (Robbins dan Judge, 2008). Dari segi status perkawinan dapat dilihat karyawan

yang menikah lebih sediki absensinya, pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaannya. Masa kerja ternyata konsisten berhubungan secara negatif dengan keluar masuknya karyawan dan kemangkiran (Robbins dan Judge, 2008). Menurut Kreitner, Kinicki (2003) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi pola pikir yang nantinya berdampak pada tingkat kepuasan kerja yang akan berdampak pada munculnya kemangkiran pada karyawan. Intensi adalah niat atau keinginan yang timbul pada individu untuk melakukan sesuatu. Sementara turnover adalah berhentinya seseorang karyawan dari tempatnya bekerja secara sukarela. Dapat didefinisikan bahwa intensi turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menuruut pilihannya sendiri (Zeffane dalam Hilman, 2002). Tinggi atau rendahnya tingkat turnover dapat disebabkan oleh faktor-faktor : usia, lama kerja, tingkat pendidikan, kepuasan kerja dan budaya perusahaan. PT. Citra kencana Industri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor kayu yang berfokus pada pembuatan Finger Joint Laminating Board dan S4S (Ketam empat sisi). Kayu yang diolah adalah jenis kayu pinus dan ramin. Jenis kayu tersebut adalah kayu yang mudah Bluestein atau cepat berubah kualitasnya. Sehingga untuk memenuhi permntaan pasar atas jenis kayu tersebut perusahaan harus melakukan serangkaian proses sehingga kualitas grade A dapat diperoleh. Saat ini jenis kayu yang diminta oleh konsumen/pasar sudah sangat sulit didapatkan, dan karena jenis kayu yang diekspor perlu melalui serangkaian proses yang cukup rumit maka karyawan PT. Citra Kencana Industri harus bekerja

dengan keras untuk dapat memenuhi permintaan pasar/konsumen. Selain itu karyawan bagian produksi pada saat-saat tertentu harus bekerja lembur untuk memenuhi tugas yang diberikan dan saat pesanan yang diterima banyak. Hal tersebut akan menimbulkan stress kerja pada karyawan yang nantinya akan berpengaruh pada intensi turnover. Karyawan bagian produksi juga menyatakan bahwa karyawan diberlakukan sistem kontrak, karena pekerjaan mereka tergantung dengan jumlah pesanan maka saat pasar sedang sepi karyawan harus bersiap bila perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja. Namun pihak perusahaan tetap memiliki kriteria tertentu bagi karyawan yang dilakukan pemutusan hubungan kerja.lingkungan kerja yang cukup bising menjadi salah satu pemicu stress karyawan, apalagi bagi beberapa karyawan yang memiliki masalah pribadi dalam keluarga dengan ditambah suasana lingkungan kerja yang kurang nyaman dapat memicu stress pada karyawan. Berdasarkan perhitungan Labour Turnover berikut ini dapat dilihat data yang menunjukan tingkat turnover karyawan PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa pada Tabel 1.1 di bawah in Tahun Tabel 1.1 Tingkat Turnover Karyawan PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tingkat karyawan karyawan karyawan karyawan Turnover yang yang keluar pada awal pada akhir karyawan masuk tahun tahun 2009 68 orang 31 orang 246 orang 229 orang 15,5% 2010 52 orang 16orang 229 orang 193 orang 17 % 2011 48 orang 16 orang 193 orang 156 orang 19,4% Sumber : Divisi SDM PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan, Diolah Penulis

Tabel 1.2 Data Demografi karyawan bagian produksi PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Jenis Kelamin Status Perkawinan Pendidikan Pria Wanita Menikah Belum Menikah SD SMP SLTA Perguruan Tinggi 97 orang 59 orang 97 orang 59 orang 15 orang 40 orang 91 orang 10 orang Sumber : Divisi SDM PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan, Diolah Penulis Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat turnover karyawan pada tahun 2009 sebesar 15,5 %, tahun 2010 sebesar 17 %, pada tahun 2011 sebesar 19,4 %. Tingkat turnover karyawan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 19,4 %.Dari data diatas dapat dilihar pada 3 tahun terakhir terdapat peningkatan tingkat turnover karyawan tiap tahunnya. Menurut Heneman III et all dalam Mulyani ( 2010) menyatakan bahwa tingkat turnover yang dapat ditolerir adalah sebesar 10 %. Tingkat turnover yang melebihi 10% terlalu tinggi menurut kebanyakan standar. Hal ini mengindikasikan terdapat masalah manajemen pada bagian produksi perusahaan. Seperti diketahui bagian produksi perusahaan PT. Citra Kencana Industri memiliki tugas untuk mengolah kayu menjadi bentuk moulding. Kayu yang perlu perlakuan khusus dan srangkaian proses agar sampai ke konsumen dengan kualitas yang baik. Sehingga itu terkadang karyawan diharuskan lembur demi memenuhi target menghasilkan kayu dengan kualitas yang baik. Sedangkan kayu

yang dipakai sebagai bahan baku adalah kayu yang cepat berubah kualitasnya bila tidak melalui serangkaian proses.. Selain itu pada Table 1.2 dapat kita lihat bahwa karyawan yang dimiliki oleh PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa lebih banyak memiliki karyawan pria yaitu sebanyak 97 orang,. Selain itu karyawan yang dimiliki paling banyak berpendidikan terakhir SMA. Dari data tersebut terlihat mayoritas karyawan bagian produksi PT Citra Kencana Industri adalah pria dengan usia yang masih produktif. Kecenderungan kemangkiran dalam pekerjaan cenderung lebih besar, oleh karena pria yang masih produktif lebih mungkin untuk bisa mendapatkan pekerjaan ditempat lain. Kemangkiran yang terjadi dapat menimbulkan turnover, sehingga PT. Citra Kencana Industri harus merekrut karyawan baru untuk menggantikan karyawan yang keluar dari perusahaan. Uraian teori dan ulasan yang terjadi menjadi alasan sehingga penulis tertarik untuk meneliti judul Pengaruh Stress Kerja Dan Karakteristik Individu Terhadap Intensi Turnover Karyawan pada PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Apakah Stress Kerja Dan Karakteristik Individu Berpengaruh Signifikan

Terhadap Intensi TurnOver Karyawan Pada PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh stress kerja dan karakteristik individu terhadap intensi turn over karyawan pada PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dibangku kuliah, serta memperluas wawasan penulis tentang pengaruh stress kerja dan karaktersitik individu terhadap intensi turn over karyawan. b. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan perusahaan tentang stress kerja dan karaktersitik individu terhadap intensi turn over karyawan. c. Bagi Pihak Lain

Memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.