29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/fenomena. Unit analisis yang diteliti adalah karyawan Grand Hotel Preanger dengan informasi yang dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu yang disebut dengan cross sectional.hal ini di tunjukkan dalam tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1. Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Metode Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Survei Karyawan Cross Sectional T-2 Asosiatif Survei Karyawan Cross Sectional T-3 Asosiatif Survei Karyawan Cross Sectional
30 3.2. Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel independen, yaitu kompensasi (X1) dan pelatihan karyawan (X2) serta variabel dependen, yaitu kinerja pelayanan karyawan (Y) yang ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Utama Ukuran Skala Pengujian Kompensasi Finansial Langsung Gaji Bonus Interval Skala Likert Jaminan Sosial Kompensasi Kompensasi Finansial Tidak Langsung Cuti Keluarga Jaminan Kesehatan Interval Skala Likert Rancangan Pensiun Kompensasi Non Finansial Lingkungan Kerja Fleksibilittas Interval Skala Likert Analisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan Proses Pelatihan Tujuan Spesifik Metode Penyampaian Interval Skala Likert
31 Implementasi Program Evaluasi Kesesuaian Metode Pelatihan Keefektivan Interval Skala Likert Kualitas Tangible Kinerja Pelayanan Karyawan Orientasi Pelayanan (SERVQUAL) Realibility Responsiveness Assurance Empathy Interval Skala Likert Metode Penilaian Kinerja Pelayanan Objective Methods Judgemental Methods Interval Skala Likert 3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka dengan sumber data primer yang didapat langsung dari karyawan Grand Hotel Preanger yang dijadikan responden melalui penyebaran kuesioner yang terlihat pada tabel 3.3 berikut ini:
32 Tabel 3.3. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Data Jenis dan Sumber Data Sumber Data T-1 Kuantitatif Data Primer dari Kuesioner T-2 Kuantitatif Data Primer dari Kuesioner T-3 Kuantitatif Data Primer dari Kuesioner 3.4. Teknik Pengumpulan Data Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan sumber-sumber data, baik itu sumber data primer maupun sekunder. Data-data tersebut dapat diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan merupakan penelitian di mana kondisi data yang diamati tidak dibuat-buat, melainkan langsung (data primer) terjadi di lapangan. Lapangan yang dimaksud adalah situasi pada Grand Hotel Preanger. Adapun cara untuk memperoleh data tersebut dengan: (a) Wawancara
33 Wawancara dilakukan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan, dengan memberikan pertanyaan yang telah disiapkan dan mencatat jawaban yang diperoleh agar dapat diolah menjadi sebuah informasi. (b) Kuesioner Kuesioner dibuat menggunakan skala pengukuran Likert, yaitu skala yang menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subyek, obyek, atau kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar dapat dijawab dalam lima tingkatan jawaban pertanyaan. Urutan untuk skala ini menggunakan lima angka penilaian, yaitu: Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Cukup Setuju (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) 2) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara menganalisa fakta-fakta yang berupa pendapat, hasil kerja, dan karya-karya para ahli yang terdapat dalam buku, jurnal, majalah dan dokumen lainnya serta studi internet. Studi internet merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan media internet untuk mendapatkan data-data sebagai pendukung penelitian.
34 3.5. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu teknik sampling dengan memiliki peluang yang sama untuk setiap anggota populasi. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memerhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro,2011). Adapun pertimbangan dalam pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut:. 1 226 226. 0,05 144,4089 145 1 Jadi, jumlah sampel sebanyak 145 responden. Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi seluruhnya d = tingkat presisi
35 3.6. Metode Analisis Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang akan digunakan untuk pengolahan data dengan software SPSS 16.0. Setelah data dari kuesioner dikumpulkan, maka akan dilakukan beberapa analisis yang disebutkan pada tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4. Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode Analisis Teknik Analisis T-1 Asosiatif Korelasi Pearson T-2 Asosiatif Korelasi Pearson T-3 Asosiatif Regresi Berganda 3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan realiabilitas pada kuesioner yang diberikan kepada karyawan Grand Hotel Preanger. Uji validitas dan reliabilitas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat untuk dapat mengukur konsep tertentu (Haryadi Sarjono &
36 Julianita,2011). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi pearson product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:.... Keterangan : r = koefisien relasi X = skor X Y = skor Y n = banyaknya sampel dalam penelitian (2) Uji Reliabilitas Keandalan (reliabilitas) merupakan suatu pengukuran untuk menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Haryadi Sarjono & Julianita,2011). Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach s Alpha untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya: Ь
37 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan σt 2 = varians total σь 2 = jumlah varians butir 3.6.2. Uji Normalitas dan Heterokedatisitas Setelah data dinyatakan valid dan reliabel maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas dan heterokedatisitas yang merupakan syarat untuk melakukan uji parametrik. Uji normalitas dan heterokedatisitas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur apakah data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak agar dapat dipakai dalam statistik parametrik untuk dapat digunakan dalam regresi berganda. Dalam menjelaskan output test of normality, ada pedoman pengambilan keputusan, yaitu: (a) Nilai sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0.05, distribusi adalah tidak normal (b) Nilai sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0.05, distribusi adalah normal
38 (2) Uji Heterokedatisitas Uji heterokedatisitas dilakukan untuk menunjukkan varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan/observasi dimana pada model regresi yang baik adalah apabila terjadi homokedatisitas, yaitu menunjukkan varians yang tetap. Hal ini dapat dilihat dengan uji scatterplot, dimana akan terlihat letak titik-titik menyebar secara acak atau tidak. Apabila tidak acak berarti terjadi heterokedatisitas dan apabila acak yang berarti terjadi homokedatisitas. 3.6.3. Analisis Korelasi Berdasarkan Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2011), korelasi Pearson Product Moment (selanjutnya disingkat PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Rumus yang digunakan korelasi PPM (sederhana) adalah:.... Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r + 1). Apabila nilai r = -1, artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0, artinya tidak ada korelasi; r = 1, artinya korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut:
39 Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Internal Koefisien Tingkat Hubungan 0,80-1,000 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2011) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y ditentukan oleh rumus koefisien determinan sebagai berikut: x 100% Keterangan : KP = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien relasi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2011), pengujian signifikan berfungsi apabila penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikan sebagai berikut: Hipotesis:
40 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Ha = ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan: (a) Jika nilai probabilitas 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (b) Jika nilai probabilitas 0,05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan 3.6.4. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dua atau lebih variabel bebas/independen dengan satu variabel terikat/dependen. Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut: 1 1 2 2 Keterangan: Y = variabel dependen (Y) α = intersep atau titik potong β1 = koefisien regresi untuk variabel X1 β2 = koefisien regresi untuk variabel X2 X1 = variabel kompensasi (X1) X2 = variabel pelatihan karyawan (X2) e = standart error
41 3.7. Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian pada gambar 3.1 sebagai berikut: Kompensasi (X1) Pelatihan Karyawan Kinerja Pelayanan Karyawan (Y) (X2) Gambar 3.1 Rancangan Uji Hipotesis Keterangan: X1 = Kompensasi X2 = Pelatihan Karyawan Y = Kinerja Pelayanan Karyawan Hipotesis 1: Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi (X1) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y)
42 Ha = ada hubungan yang signifikan antara kompensasi (X1) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y) Hipotesis 2: Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara pelatihan karyawan (X2) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y) Ha = ada hubungan yang signifikan antara pelatihan karyawan (X2) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y) Hipotesis 3: Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi (X1) dan pelatihan karyawan (X2) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y) Ha = ada hubungan yang signifikan antara kompensasi (X1) dan pelatihan karyawan (X2) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y) Ho = tidak ada pengaruh antara kompensasi (X1) dan pelatihan karyawan (X2) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y) Ha = ada pengaruh antara kompensasi (X1) dan pelatihan karyawan (X2) dengan kinerja pelayanan karyawan (Y)
43 3.8. Rancangan Pemecahan Masalah Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian dan hipotesis sebagaimana diuraikan di atas, maka rancangan pemecahan masalah dapat dijelaskan pada gambar 3.2 sebagai berikut: Mengobservasi Perusahaan Mengidentifikasi Masalah Perusahaan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Data Umum Perusahaan Desain & Penyebaran Kuesioner Pengolahan Data Uji Validitas &Reliabilitas Ya Tidak Transformasi Data Ordinal ke Interval Uji Analisis Analisis Kesimpulan & Saran Gambar 3.2 Kerangka Pemecahan Masalah