BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III ANALISA DAN DATA PROYEK

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III STUDI LAPANGAN

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab IV. Konsep Perancangan

Desain Interior Four Points Solo untuk Menampilkan Citra Hotel Bisnis Elegan Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Jawa [1]

BAB 4. Analisis dan Bahasan

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Putih Abu Hitam Coklat

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN



BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA INTERIOR DESIGN OF YOGYAKARTA CULTURAL CENTER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR GAMBAR. Pemandangan Selat Lombok dari Amankila Gambar 2.2 Latar Belakang Gunung Agung dari Amankila...55

Electrical Plan IV.4 Proses Pelaksanaan Teknis Dokumentasi Survey Lokasi Dokumentasi yang dilakukan saat survey untuk mengumpulkan data yang dip

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktekan dalam Proyek PT. CITRA LAND

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

Transkripsi:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Dalam perancangan hotel resort ini konsep yang diambil menurut analisa mind map yang sudah dibuat, maka diambil konsep Colonial Java With Touch Of Central Java Culture, ini diambil dikarenakan bangunan arsitektur dari hotel yang dirancang adalah bangunan bergaya kolonial, dan budaya diambil untuk dapat mengenalkan dan melestarikan budaya lokal yang ada di daerah hotel ini, tepatnya di Magelang di Provinsi Jawa Tengah. Gaya Kolonial Jawa Jawa adalah daerah di Indonesia yang pernah dijajah oleh Belanda, dan saat era penjajahan itu beberapa hal baik budaya, kebiasaan, dan kesenian pun sedikit banyak masuk kedalam Indonesia dan bercampur dengan budaya Jawa Tengah, tidak tertinggal yaitu Arsitekturnya yang banyak mengadopsi arsitektur Belanda, namun karena berada di Indonesia, Arsitektur Belanda itupun bercampur dengan arsitektur Etnik Jawa, dan analisa yang sudah dibuat dalam Mind Map gaya kolonial khas Belanda dipilih karena dirasa yang paling sesuai untuk konsep perancangan ini, gaya kolonial dapat memberikan kesan yang kuat pada interior, dan kesan atau suasana yang diberikan di dalam interior kolonial adalah : - Mewah : Gaya kolonial walaupun dalam ruangan yang kurang besar ataupun sempit, gaya kolonial khas Belanda ini dapat terlihat mewah, apalagi dalam ruangan atau area yang besar, suasana atau kesan mewah yang diberikan oleh gaya kolonial ini lebih terasa. - Megah : Dalam penggunaan gaya klasik kolonial pada ruangan yang besar, gaya ini dapat memberikan kesan yang megah, mewah dan agung ( Mulia ) pada interior ataupun arsitektur. - Bersih : Gaya kolonial seringkali menggunakan warna putih sebagai warna utama dalam bagian interior ataupun arsiterkturnya, walaupun ada yang menggunakan warna krim ataupun putih kekuningan, namun gaya 136

kolonial dapat memberikan kesan bersih pada interior ataupun arsitektur tersebut. - Kuat : Interior ataupun arsitektur yang menggunakan gaya kolonial umumnya memiliki pilar atau kolom dengan ukuran yang besar dan bangunan yang terlihat sangat kokoh, ini memberikan kesan bahwa interior ataupun arsitektur yang menggunakan gaya ini memberikan kesan yang kuat dan kokoh. Tema Touch Of Central Java Culture Tema yang diterapkan pada perancangan ini adalah budaya, lebih tepatnya adalah budaya Jawa Tengah, tema ini juga hanya menjadi sentuhan dan menjadi aksen pada ruang interior kolonial. Budaya Jawa Tengah yang akan dimasukan kedalam perancangan pun tidak keseluruhan budaya Jawa Tengah yang ada, namun hanya beberapa bagian saja, meliputi : - Batik Yang Akan Diaplikasikan Batik asal Jawa Tengah yang akan diangkat Nama Batik Gambar Batik Parang 137

Motif ini mengandung makna hidup harus dilandasi oleh perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin. Bagi orang Jawa keharuman yang dimaksud adalah keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin. Bentuk dasar leter S di ambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tak pernah padam. Hal tersebut mengandung petuah agar tidak pernah menyerah. Jalinan S yang tidak pernah putus pada motif parang menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan maupun bentuk pertalian antar saudara. Kawung Pada pemikiran budaya Jawa terdapat pandangan yang berpangkal pada konsep Sedulur papat, limo pancer. Hal ini terus berkembang dari jaman Pra-Islam hingga jaman Islam. Motif ini adalah ekspresi prinsip mandala yaitu komposisi empat arah mata angin dengan pusat satu. Pengertian asalnya adalah penyelarasan antara jagad kecil (manusia dengan mikrokosmos) dengan jagad besar berupa 138

alam semesta (manusia dengan makrokosmos). Pemahaman saudara yang empat pada jagad besar itu adalah empat arah angin yang timur, selatan, barat dan utara, sedangkan pancere atau tengah adalah diri atau hati nurani manusia itu sendiri. (Adi Kusrianto : 2013) Tabel 4.1 Tabel Batik Asal ( Sumber : Google ) Sebenarnya masih banyak motif yang berasal dari Jawa Tengah, seperti priggodani, Tegal, Kraton, Cuwiri, namun tidak semua dimasukkan kedalam perancangan ini dengan alasan jika terlalu banyak batik atau motif yang berbeda maka ditakutkan akan membuat bingung atau membuat ketidaknyamanan pada pengunjung atau tamu. 139

4.2 Citra Ruang Citra ruang yang akan dihadirkan pada Konsep perancangan ini haruslah mewakili ciri khas dan dasar dari konsep yang sudah diambil yaitu Colonial Java With Touch Of Central Java Culture karena citra ruang yang akan tampil sangat berpengaruh kepada desain yang akan diterapkan kedalam interior hotel resort ini. Gambar 4.1 Citra Ruang Untuk Konsep Yang Diambil ( Sumber : Doc. Pribadi ) 140

4.2.1 Citra Dinding Bentuk dinding yang akan diterapkan pada perancangan ini adalah seperti : Dinding Tabel 4.2 Bentuk Desain Dinding Yang Akan Diterapkan di Perancangan ( Sumber : Google.com ) 141

4.2.2 Citra Plafond Bentuk plafond yang akan diterapkan pada perancangan ini adalah seperti : Plafond Tabel 4.3 Bentuk Desain Plafond Yang Akan Diterapkan di Perancangan ( Sumber : Google.com ) 142

4.3 Konsep Warna Konsep warna yang akan digunakan pada konsep perancangan hotel resort ini adalah warna warna yang berhubungan dengan konsep Colonial Java With Touch Of Central Java Culture, jika dilihat dari konsep yang ada, maka diambil kesimpulan untuk menggunakan warna : Gambar 4.2 Black & White And Brown Tone ( Sumber : http://www.creativecolorschemes.com ) Warna monokrome atau hitam putih, dan juga warna cokelat akan menjadi warna utama pada perancangan ini, terutama warna putih karena gaya kolonial lebih dominan menggunakan warna putih, dan warna cokelat adalah warna yang tepat digunakan untuk memberikan kesan etnik dengan penggunaan warna asli kayu, yaitu warna cokelat itu sendiri. 143

Gambar 4.3 Elegant And Warm Tone ( Sumber : http://www.creativecolorschemes.com ) Selain warna utama putih dan cokelat, akan digunakan warna lain untuk memberikan kesan elegan dan hangat, warna- warna ini akan menjadi aksen pada bagian interior baik dinding, lantai ataupun plafond, dan juga pada elemen estetis interior, seperti hiasan ataupun artwork yang ada pada interior tersebut. 4.4 Konsep Material Penggunaan material pada sebuah interior dan arsitektur sangatlah berpengaruh dan setiap material yang digunakan memiliki pengaruh yang berbeda beda kepada pengguna dan interior itu sendiri, maka dari itu pemilihan material haruslah memenuhi kebutuhan dan aktifitas yang terjadi di dalam interior ataupun arsitektur yang di rancang, pemilihan material yang akan digunakan pada perancangan interior hotel resort yang berkonsep Colonial Java With Touch Of Central Java Culture ini adalah : 144

Lantai Tampak Material Nama Material Material Area Statuario ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Pintu Masuk Utama - Lobi ( Kasir & Resepsionis ) - Lobi ( R Tunggu / Lounge ) - Lounge ( Area Private ) Nero Marquina ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Pintu Masuk Utama - Lobi ( Kasir & Resepsionis ) - Lobi ( R Tunggu / Lounge ) - Lounge ( Area Private ) - Restoran - Coffee Shop - Spa Dark Emprador ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Kamar Mandi Deluxe - Kamar Mandi Suite - Toilet Light Emprador ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Kamar Mandi Deluxe - Kamar Mandi Suite - Toilet - Spa 145

Crema Valencia ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Restoran - Coffee Shop SMJ beige pc1600 ( Dapat diganti dengan Karpet lain yang sejenis atau bersifat sama ) Carpet ( Carpet Tile ) - Kamar Deluxe - Kamar Suite SMJ camel a418 ( Dapat diganti dengan Karpet lain yang sejenis atau bersifat sama ) Carpet (Broadloom ) - Mushola - Convention Zebrano Red Alder ( Dapat diganti dengan Laminated flooring lain yang sejenis atau bersifat sama ) Laminated Flooring - Gym 146

Zebrano Virginia Oak ( Dapat diganti dengan Laminated flooring lain yang sejenis atau bersifat sama ) Laminated Flooring - Ruang GM - Ruang Ast.GM - Ruang Manajer - Ruang Staff - Ruang Rapat Staff Tabel 4.4 Tabel Rencana Material Lantai ( Sumber : Analisa Penulis ) Plafond Tampak Material Nama Material Material Area GRC Board ( Dapat menggunakan gypsum board, namun diutamakan GRC) Grc Board - Pintu Masuk Utama - Lobi ( Kasir & Resepsionis ) - Lobi ( R Tunggu / Lounge ) - Lounge ( Area Private ) - Kamar Tamu Deluxe - Kamar Tamu Suite - Kamar Mandi Deluxe - Kamar Mandi Suite - Toilet - Restoran - Coffee Shop - Mushola - Spa - Gym 147

Jayabell ( Akutsitk panel ) ( Dapat diganti dengan material dengan jenis / sifat yang serupa) Jayabell - Convention - Ruang GM - Ruang Ast.GM - Ruang Manajer - Ruang Staff - Ruang Rapat Staff Cat emas temple ( Prada ) Cat Tempel - Semua ruang yang menggunakan profil aksen Nippon Paint Brilliant White ( Dapat diganti dengan material dengan jenis / sifat yang serupa) Cat - Semua ruang Tabel 4.5 Tabel Rencana Material Plafond ( Sumber : Analisa Penulis ) 148

Dinding Tampak Material Nama Material Material Area GRC Board ( Dapat menggunakan gypsum board, namun diutamakan GRC) Grc Board - Pintu Masuk Utama - Lobi ( Kasir & Resepsionis ) - Lobi ( R Tunggu / Lounge ) - Lounge ( Area Private ) - Kamar Tamu Deluxe - Kamar Tamu Suite - Kamar Mandi Deluxe - Kamar Mandi Suite - Toilet - Restoran - Coffee Shop - Mushola - Spa - Gym - Convention - Ruang GM - Ruang Ast.GM - Ruang Manajer - Ruang Staff - Ruang Rapat Staff ( Dapat diganti wallpaper lain yang menyerupai ) Wallpaper - Convention 149

GR Vogue 3 az52507 ( Dapat diganti wallpaper lain yang menyerupai ) Wallpaper - Spa - Gym ( Dapat diganti wallpaper lain yang menyerupai ) Wallpaper - Mushola - Ruang GM - Ruang Ast.GM - Ruang Manajer - Ruang Staff - Ruang Rapat Staff - Kamar Tamu Deluxe - Kamar Tamu Suite Dark Emprador ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Kamar Mandi Deluxe - Kamar Mandi Suite - Toilet Light Emprador ( Dapat diganti dengan marmer lain yang sejenis atau bersifat sama ) Marmer - Kamar Mandi Deluxe - Kamar Mandi Suite - Toilet 150

Cat emas temple ( Prada ) Cat Tempel - Semua ruang yang menggunakan profil aksen Nippon Paint Brilliant White ( Dapat diganti dengan material dengan jenis / sifat yang serupa) Cat - Semua ruang Tabel 4.6 Tabel Rencana Material Dinding ( Sumber : Analisa Penulis ) 151

4.5 Konsep Furniture Konsep furniture yang digunakan adalah mengikuti Colonial Java With Touch Of Central Java Culture yang sudah diambil, furniture yang akan menjadi usulan pertama mendesain adalah : Ukuran No Ruang Jenis Furniture Sifat Furniture Gambar P L T 1 Pintu ( Custom ) 15 170 240 Pintu Masuk Utama -Meja Resepsionis ( Custom ) 300 75 100 2 -Kursi ( All Seating ) - Zente Medium 78 78 110 Lobi ( Kasir & Resepsionis ) -Lemari ( Custom ) 150 45 245 -Sofa 3 Seat ( Custom ) 228 90 100 3 -Sofa Single ( Custom ) 67 65 72 152

Lobi ( R Tunggu / Lounge ) -Coffee Table ( Custom ) 110 70 37 -Nakas ( Custom ) 45 45 55 -Sajadah ( Custom ) 120 60 1 4 Mushola -Lemari ( Custom ) 250 50 80 -Tempat Tidur ( Custom ) 190 200 42 -Nakas ( Custom ) 40 50 55 5 -Credenza ( Custom ) 250 60 64 -Lemari ( Custom ) 200 60 240 153

Kamar Tamu Deluxe -Meja kerja ( Custom ) 150 70 74 -Kursi Kerja ( Custom ) 48 45 129 -sofa single ( Custom ) 90 85 72 -Toilet ( Kohler ) K-3812 74 50 80 -Meja Wastafel ( Custom ) 100 55 80 -Bathbub ( Kohler ) K-850 156 75 50 -Tempat Tidur ( Custom ) 190 200 42 6 -Nakas ( Custom ) 40 50 55 154

-Credenza ( Custom ) 250 60 64 -coffee table ( Custom ) 90 90 37 -Lemari ( Custom ) 200 60 240 -Meja kerja ( Custom ) 150 70 74 -Kursi Kerja ( Custom ) 48 45 129 Kamar Tamu Suite -sofa single ( Custom ) 90 85 72 -Sofa 3 Seat ( Custom ) 220 85 72 -Meja Makan ( Custom ) 120 120 73 155

- Kursi Makan ( Custom ) 57 61 86 -Toilet ( Kohler ) K-3812 74 50 80 -Meja Wastafel ( Custom ) 100 55 80 -Bathbub ( Kohler ) K-1147 156 75 50 -Sofa 3 Seat ( Custom ) 228 90 100 -Sofa Single ( Custom ) 67 65 72 7 -Coffee Table ( Custom ) 110 70 37 Lounge ( Area Private ) -Nakas ( Custom ) 45 45 55 156

-Meja makan ( Custom ) 120 120 73 8 -Kursi Makan ( Custom ) 57 61 86 Restoran -Meja makan ( Custom ) 120 120 73 9 -Kursi Makan ( Custom ) 57 61 86 Coffee Shop -Meja Tamu ( Custom ) 120 120 73 10 -Kursi Tamu ( Custom ) 57 61 86 Convention -Nakas ( Custom ) 45 45 55 11 -Tempat Tidur untuk pijat ( Custom ) 191 100 70 157

Spa 12 -Alat Olahraga - - - Gym -Meja Kerja ( Custom ) 210 190 74 -Kursi Kerja ( All Seating ) - Zente Lead High 78 78 129 13 -File Cabinet ( Custom ) 200 40 245 Ruang GM -Credenza ( Custom ) 150 50 64 -Kursi Hadap ( Custom ) 57 61 73 14 -Meja Kerja ( Custom ) 210 190 74 158

-Kursi Kerja ( All Seating ) - Zente Lead High 78 78 129 -File Cabinet ( Custom ) 200 40 245 Ruang Ast.GM -Kursi Hadap ( Custom ) 57 61 73 -Meja Kerja ( Custom ) 210 190 74 15 -Kursi Kerja ( All Seating ) - Zente Lead High 78 78 129 Ruang Manajer -File Cabinet ( Custom ) 200 40 245 -Kursi ( Custom ) 58 55 82 16 -Meja ( Custom ) 200 60 73 Ruang Staff 159

-Bench ( Custom ) 110 43 45 -Meja rapat ( Custom ) 420 140 74 -Kursi ( All Seating ) - Zente Medium 57 62 87 17 -White Board ( Custom ) 260 50 120 Ruang Rapat Staff -Lemari ( Custom ) 200 40 245 18 Tangga -Tangga - - - 19 Lift -Lift - - - -Meja dengan Wastefel ( Custom ) 300 40 80 20 Toilet -Toilet (Bilik) ( Kohler ) K-3812 120 170 200 160

-Urinoir ( Kohler ) K-4904-ET-0 43 35 100 Tabel 4.7 Tabel Rencana Furniture ( Sumber : Analisa Penulis ) 161

4.6 Konsep Pencahayaan Konsep pencahayaan yang akan diaplikasikan pada perancangan ini adalah yang mendukung konsep interior yang diambil, yaitu kolonial etnik,pencahayaan yang akan digunakan ada dua jenis, yaitu pencahayaan alami dan buatan, untuk penggunaan pencahayaan alami sudah dapat dipastikan adalah dengan menggunakan matahari, dan untuk pencahayaan buatan yang akan digunakan adalah : Pencahayaan Buatan Penggunaan Jenis Gambar Penggunaan lampu downlight ini akan diterapkan hampir diseluruh interior hotel ini, dan akan menjadi Downlight ( Philips ) Coreline salah satu pencahyaan utama Penggunaan lampu spotlight ini akan diterapkan pada bagian yang diperlukan saja, mungkin di atas lukisan, Spotlight ( Philips ) Luxspace ataupun berada di atas wall treatment Penggunaan lampu spotlight ini akan Spotlight diterapkan pada bagian Multiple yang diperlukan saja, ( Philips ) mungkin di atas lukisan, StoreFlux ataupun berada di atas wall treatment 162

Penggunaan lampu ini akan diterapkan pada LED Bulb wall mounted lamp, dan ( Philps ) akan dipasangkan SceneSwitch diarmature bergaya LED Lamps kolonial klasik Penggunaan lampu ini akan diterapkan pada LED Candle hanging lamp, dan akan ( Philips ) dipasangkan pada lampu MASTER gantung yang bergaya LEDcandles klasik yang sesuai dengan konsep yang ada Penggunaan lampu ini akan diterapkan pada LED Strip bagian bagian interior ( Philips ) yang menggunakan Fortimo ceiling bertingkat dan LED Strip hidden area. Beberapa Bentuk Armature Lampu Yang Akan Digunakan Sebagai Salah Satu Elemen Estetis Untuk Menambahkan Kesan Kolonial Pada Desain 163

Tabel 4.8 Tabel Rencana Pencahayaan ( Sumber : Analisa Penulis ) 4.7 Konsep Penghawaan Penghawaan pada sebuah interior adalah penataan udara agar kenyamanan di dalam interior tetap terjaga dan tetap stabil, penghawaan pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu penghawaan buatan dan alami, panghawaan alami adalah yang digunakan pada perancangan ini adalah dengan penggunaan jendela ataupun bukaan lain yang berpengaruh kepada penghawaan di dalam interior itu sendiri, dan untuk penghawaan buatan yang digunakan adalah : Penghawaan Buatan Penggunaan Jenis Gambar Penggunaan pada kamar dan ruang ruang tertentu yang perlu penyesuaian pada suhu didalam ruangan pengguna Ac Split ( LG ) Dual Inverter 1.5T Cooling Only BSA18BEYD 164

Penggunaan diseluruh bangunan dan diseluruh interior yang tidak terdapat AC split di dalam ruangan tersebut Ac Central ( LG ) Indoor Units - non ducted 4 way cassette 3 x 3 VRF system Penggunaan diseluruh bangunan dan diseluruh interior yang terdapat ac central Grill untuk Dinding dan Plafond Beberapa Bentuk Kipas Angin Yang Akan Digunakan Sebagai Salah Satu Elemen Estetis Untuk Menambahkan Kesan Kolonial Pada Desain Tabel 4.9 Tabel Rencana Penghawaan ( Sumber : Analisa Penulis ) 4.8 Konsep Akustik Ruang Pada perancangan ini akustik ruang yang digunakan tidaklah bermacam macam, dan jenis yang digunakanpun tidak terlalu banyak, hanya beberapa ruang saja yang diberikan akustik secara khusus, dan untuk ruang lainya hanya dengan menggunakan dinding gypsum ataupun GRC, itu sudah memberikan akustik yang cukup baik, untuk akusti ruang yang digunakan adalah : 165

Penggunaan Jenis Gambar Penggunaan pada setiap dinding dan plafond pada bagian interior Penggunaan dikhususkan pada ruangan kantor dan rapat untuk para staff ataupun pegawai hotel GRC Board (GRC board) SE Tepir rata Gypsum Akustik (Jayaboard) Jayabell Tabel 4.10 Tabel Rencana Akustik ( Sumber : Analisa Penulis ) 4.9 Konsep Signage Konsep signage yang akan diterapkan pada interior ini akan mengacu kepada konsep yang sudah dipilih, yaitu Colonial Java With Touch Of Central Java Culture, beberapa contoh bentuk signage yang memungkinkan untuk digunakan pada perancangan ini : 166

Gambar 4.4 Contoh Signage ( Sumber : http://www.google.com ) 4.10 Konsep Keamanan Dan Keselamatan Konsep keamanan dan keselamatan adalah salah satu bagian penting dalam perancangan, konsep ini sendiri adalah sesuatu yang harus ada pada sebuah perancangan, karena keamanan dan keselamatan dalam sebuah interior ataupun arsitektur adalah hal yang penting dan harus di perhatikan keberadaanya, beberapa hal yang termasuk kedalam kategori keamanan dan keselamatan yang akan digunakan pada konsep perancangan ini adalah : Fire Alarm Kegunaan dari fire alarm adalah untuk pertanda jika adanya bahaya ataupun kebakaran yang terjadi di dalam bangunan. Hydrant 167

Hydrant adalah peralatan yang digunakan untuk memadamkan api yang memiliki jalur air bertekanan tinggi di dalam saluran hydrant tersebut. Smoke Detector Smoke detector adalah pendeteksi asap yang berada didalam bangunan, alat ini umumnya tidak digunakan pada bagian dapur ataupun ruang ruang yang berhubungan dengan asap, karena jika terkena asap, maka alarm akan hidup, dan air akan disemprotkan dari springkler. CCTV Untuk merekam dan juga memantau pergerakan pengguna hotel baik itu staff ataupun tamu, agar jika ada yang mencurigakan atau ada keadaan berbahaya dapat segera diketahui. Springkler Springkler adalah alat yang ditempatkan hampir disetiap ruang, karena alat ini adalah alat untuk mengeluarkan air dengan tekanan tinggi dan dengan cara menyebar, yang dimaksudkan untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Emergency Exit 168

Simbol dan tangga darurat itu sendiri adalah hal yang dibutuhkan disetiap bangunan bertingkat, karena ini adalah salah satu akses terakhir yang dapat digunakan untuk keluar dari bangunan oleh pengunjung saat darurat. Extinguisher Alat ini memiliki kegunaan yang sama dengan hydrant, yang berbeda adalah alat ini bukan berisi air biasa, namun berisi bahan kimia berbentuk cair, busa, ataupun bubuk yang dapat mematikan nyala api dengan baik. Tabel 4.11 Tabel Rencana Keamanan dan Keselamatan ( Sumber : Analisa Penulis ) 4.11 Konsep Bentuk Dan Texture Konsep bentuk dan texture adalah konsep untuk menentukan bentuk ataupun texture yang akan digunakan pada perancangan hotel resort ini, bentuk dan texture yang dipilih harus sesuai dengan konsep dan juga berbagai macam hal lain seperti furniture, lalu warna, elemen estetis, dan juga citra dari perancangan ini. Texture Corbel Corinthian 169

Cornice Aksesoris Batik Pemilihan menggunakan batik Parang adalah karena batik Parang ini Motifnya tidak banyak ornamen, sederhana dan membumi. Motif parang ini memiliki filosofi dan 'aturan' untuk pemakainya karena pemakaianya adalah hanaya untuk para bangsawan ataupun para raja. Motif parang yang sederhana namun warnanya tajam melambangkan ketajaman berpikir dan kepemimpinan. Pemilihan penggunaan batik kawung karena Motif batik kawung ini memliki pola bulatan mirip buah Kawung yaitu sejenis kelapa atau disebut juga dengan buah kolang 170

kaling. Selain itu, motif batik kawung ini juga diartikan sebagai gambar bunga teratai dengan empat lembar daun bunga yang merekah.dan motif yang cukup sederhana dan dapat diinterpresentasikan kebentuk atau ke elemen interior lainya Tabel 4.12 Tabel Rencana Bentuk Dan Texture ( Sumber : Analisa Penulis ) 171

4.12 Zoning, Grouping Dan Layout a. Zoning Terpilih Kelebihan - Setiap lantai memiliki area service yang mencukupi - Lantai 1 dan 2 memiliki area semi private - Pada lantai 1 memiliki keseimbangan pada semi private dan private - Pada lantai teratas diberikan area service - Area semi private mudah di gapai - Area tersusun dengan baik Kekurangan - Area private kurang besar pada lantai 1 - Area service lantai jaraknya jauh antara yang 1 dengan yang lain Gambar 4.5 Zoning Alternatif 5 Lantai ( Sumber : Analisa Pribadi ) 172

b. Grouping Terpilih Kelebihan - Lt Dasar resepsionis memiliki letak yang cukup baik - Lt Dasar restoran mudah dijangkau - Lt 1, 2 & 3dilengkapi mushola karena itu adalah area kamar - Lt 1, 2 & 3 memiliki kamar deluxe dan suite yang terorganisir dengan baik - Lt 4 area gym dan spa memiliki besar area yang mencukupi - Lt 4 pada area gym dan spa terdapat kamar mandi Kekurangan - Lt Dasar respsionis berdekatan dengan toilet - Lt 3 Tidak ada lounge Gambar 4.6 Grouping Alternatif 5 Lantai ( Sumber : Analisa Pribadi ) 173

c. Layout Gambar 4.7 Pra Layout ( Usulan awal tata layout untuk hotel resort ini ) ( LT dasar atas dan LT 1 bawah ) ( Sumber : Doc Pribadi ) 174

Gambar 4.8 Pra Layout ( Usulan awal tata layout untuk hotel resort ini ) ( LT 2 Kiri dan LT 3 Kanan ) ( Sumber : Doc Pribadi ) 175

Gambar 4.9 Pra Layout ( Usulan awal tata layout untuk hotel resort ini ) ( LT Service ) ( Sumber : Doc Pribadi ) 176

Gambar 4.10 Sirkulasi ( LT Dasar ) ( Sumber : Doc Pribadi ) 177