BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Susanti Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 189 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Penentuan konsep perancangan interior didasarkan atas analisa dan pertimbangan beberapa faktor yang telah dibahas pada bab 2 yaitu tinjauan museum dan karakter seni budaya tenun ikat Indonesia Timur, serta pada bab 3 yaitu analisa bangunan, analisa manusia, dan analisa permasalahan khusus. Bagan di bawah ini menunjukkan mindmap dasar konsep perancangan. Bagan 4.1 Dasar Konsep Perancangan (Sumber: Penulis, 2014) Dari mindmap di atas, penulis memilih istilah Earthy Beautiful Journey sebagai tema. Istilah tersebut memiliki arti Perjalanan Yang Indah Bersahaja.
2 190 Gambar 4.1 (Atas) Grafis Tema Gambar 4.2 (Bawah) Moodboard (Sumber: Penulis, 2014) Tenun ikat Indonesia Timur memiliki kesan indah yang unik dan cenderung berkesan edgy dan primitive (tidak feminin dan luwes motifnya seperti contohnya batik), dengan warna-warni kain yang merupakan warna alam.
3 191 Dari analisa arsitektur bangunan, analisa pengguna, dan khususnya karakteristik tenun ikat di atas, dipilih tema Earthy Beautiful Journey yang berarti Perjalanan (eksplorasi dalam museum) Indah Bersahaja; Dekat dengan Alam. Dengan tema tersebut, interior Rumah Tenun Ikat Indonesia Timur akan memiliki suasana yang berbeda, sehingga pengunjung merasakan seperti sedang melakukan sebuah perjalanan/eksplorasi dalam mengenal tenun ikat. 4.2 Style Style atau gaya yang digunakan adalah gaya kontemporer dengan sentuhan etnik. Gaya kontemporer menandai sebuah desain yang kekinian, variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan menampilkan gaya yang lebih baru. Desain ini dikenali lewat karakter desain yang praktis dan fungsional dengan pengolahan bentuk geometris yang simpel dan warna-warna netral dengan tampilan yang clean. Penggunaan bentuk tersebut juga didasarkan pada pertimbangan benda koleksi yang memiliki banyak ragam hias. Bentuk interior yang terlalu rumit (organik) dapat mengalihkan perhatian pengunjung. Gaya kontemporer ini kemudian dikombinasikan dengan ragam hias tradisional dan material lokal sehingga juga menimbulkan kesan etnik. Gambar 4.3 (Kiri) Interior Kontemporer Gambar 4.4 (Kanan) Penerapan Ragam Hias Ikat pada Corak Lantai (Sumber:
4 Citra Ruang Citra ruang yang ingin disampaikan adalah warm-natural, dan eksotis yang sangat mewakilkan citra budaya masyarakat Indonesia yang hangat dan keindahan ragam seninya yang eksotis. Citra warm-natural disampaikan melalui penggunaan material alam dengan palet warna-warna hangat seperti oranye-cokelat dan motif lokal khas Indonesia Timur. Citra eksotis didapatkan melaui kain-kain ikat itu sendiri, dekorasi interior pendukung. Walaupun secara keseluruhan interior Rumah tenun Ikat Indonesia Timur memiliki suasana warm-natural, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, setiap ruang akan memiliki suasana khusus yang berbeda: Area umum seperti lobby dan ruang temporer akan memiliki suasana yang lebih netral dan natural. Area pamer aplikasi lifestyle dan café & lounge akan memiliki suasana urban-natural untuk mewakili karakteristik masyarakat urban masa kini sehingga penggunaan kain ikat pada gaya hidup dapat lebih diterima oleh masyarakat. Area pamer Nusa Tenggara akan memiliki suasana yang terinspirasi dari sabana Pulau Sumba, untuk mewakili suasana Nusa Tenggara secara keseluruhan. Area pamer Sulawesi akan memiliki suasana yang terinspirasi dari dataran tinggi Toraja, untuk mewakili suasana Sulawesi secara keseluruhan. Area pamer Maluku akan memiliki suasana yang terinpirasi dari pesisir Maluku, untuk mewakili suasana Maluku secara keseluruhan. Area kantor, laboratorium, dan storage akan memiliki suasana yang lebih netral dan clean seperti suasana kantor pada umumnya. 4.4 Konsep Warna Warna dominan yang digunakan dalam perancangan yaitu warna-warna netral seperti hitam, cokelat, abu, dan putih serta warna alam yang umum dijumpai seperti biru, oranye, dan hijau. Warna-warna netral dipilih karena dapat mewakili gaya kontemporer. Selain itu juga karena atas dasar benda-benda koleksi yang beragam warna dan coraknya. Warna-warna netral khususnya warna hitam akan
5 193 lebih mudah bercampur dengan keragaman yang ada. Warna hitam juga memiliki kesan elegan, elemen apapun jika dikombinasikan dengan warna hitam akan terlihat menarik. Gambar 4.5 Color Wheel (Sumber: Gambar 4.6 Perbandingan Penggunaan Warna (Sumber: Penulis) 4.5 Konsep Material Material dominan yang digunakan adalah material yang mewakili karakter kontemporer dan natural, serta mengarah pada green design. Material Green design cenderung hemat dalam penggunaan material, contohnya seperti yang diterapkan pada Gedung Dua8 yaitu meminimalisir penggunaan finishing dengan membiarkan dinding memiliki tekstur beton dan plaster ekspos. Selain itu dapat juga digunakan kayu reklamasi dan material non toxic.
6 194 Gambar 4.7 Konsep Material Keseluruhan (Sumber: Penulis) Gambar 4.8 Konsep Material Ruang Pamer Aplikasi Lifestyle (Sumber: Penulis)
7 195 Gambar 4.9 Konsep Material Ruang Pamer Nusa Tenggara (Sumber: Penulis) Gambar 4.10 Konsep Material Ruang Pamer Sulawesi (Sumber: Penulis)
8 196 Gambar 4.11 Konsep Material Ruang Pamer Maluku (Sumber: Penulis) 4.6 Konsep Ragam Hias Ragam hias yang dikombinasikan dalam perancangan museum ini yaitu ragam hias tenun ikat Indonesia Timur itu sendiri. Ragam hias yang dipilih adalah ragam hias geometris seperti garis-garis meander, pilin, dan kait atau ragam hias yang distilasi bentuknya menjadi lebih sederhana. Bentuk-bentuk tersebut dapat diaplikasikan pada beberapa bagian elemen interior dan furnitur khususnya pada ruang selain ruang pamer agar benda koleksi tetap menjadi objek utama yang ditonjolkan. Gambar 4.12 Contoh Motif Geometris Ikat (Sumber: Kartiwa, 1989:68)
9 Konsep Pencahayaan Konsep pencahayaan yang digunakan yaitu bright seperti alam tropis Indonesia dan juga existing arsitektur gedung. Namun begitu akan memperhatikan kebutuhan koleksi, intensitas cahaya tidak lebih dari 50 lux khususnya pada ruang pamer koleksi kain. Secara garis besar jenis pencahayaan buatan yang diterapkan ada tiga yaitu: 1. Pencahayaan General Pencahayaan general pada ruang pamer menggunakan track lighting dari lampu halogen atau LED yang tidak mengandung atau hanya sedikit mengandung sinar ultraviolet dan inframerah, dengan luminasi yang rendah tidak lebih dari 50 lux. Gambar 4.13 Track Lighting (Sumber: Pencahayaan general pada ruang laboratorium/konservasi dan perkantoran menggunakan lampu fluorescent atau TL yang memiliki intensitas cahaya yang cukup tinggi ( lux) dan cocok digunakan untuk ruang-ruang yang digunakan untuk aktivitas kerja. Pencahayaan general pada ruang-ruang lain seperti lobby dan café tidak akan seterang pencahayaan pada kantor dan tidak seredup pada ruang pamer. 2. Pencahayaan Langsung Pencahayaan langsung diterapkan pada ruang pamer yaitu untuk menyoroti benda-benda koleksi dengan lampu spotlight LED untuk menonjolkan benda
10 198 koleksi tersebut dan menciptakan kesan dramatis. Penerangan ini tidak langsung menyoroti benda koleksi, perlu diberi filter atau dipantulkan ke dinding agar tidak merusak benda koleksi tersebut. Pada vitrin, pencahayaan langsung menggunakan bulb LED kecil yang diletakkan di sisi-sisi vitrin. Pencahayaan aksen berupa hidden light diterapkan pada beberapa sisi ruang pamer, pada lobby, café & lounge, dan juga toko. 3. Pencahayaan Dekoratif Pencahayaan dekoratif merupakan pencahayaan tambahan untuk menambah nilai estetis. Pencahayaan ini dapat berupa lampu pendant, lampu dinding, dan standing lamp. Pencahayaan dekoratif diterapkan pada lobby, café & lounge, dan toko. Gambar 4.14 Kite Pendant Lamp (Sumber: Selain pencahayaan buatan, juga diterapkan pencahayaan alami. Pencahayaan alami dimaksimalkan untuk area toko, lobby, beberapa area café, dan hall perkantoran. 4.8 Konsep Penghawaan Digunakan kedua sistem penghawaan yaitu alami dan buatan. 1. Penghawaan Alami Penghawan alami pada ruangan dapat digunakan pada beberapa beberapa saat, khususnya ketika sedang tidak beroperasi (pada pagi hari, ketika belum ada pengunjung yang datang). Penghawaan alami berfungsi sebagai penetral dan pergantian udara dalam ruangan.
11 Penghawaan Buatan Penghawaan buatan menggunakan AC (terdiri dari air supply grille & air return grille) guna menstabilkan suhu ruang tetap pada kisaran yang telah ditentukan yaitu kisaran 20 o C untuk mencegah kerusakan koleksi dan untuk kenyamanan serta kebutuhan penghuni/pengunjung. Selain itu, untuk kebutuhan koleksi juga perlu diperhatikan persentase kelembaban udara, oleh karenanya digunakan alat untuk menjaga kelembaban yaitu silica gel cartridge atau dengan menggunakan microclimate generator aktif yang diinstalasi pada vitrin. Gambar 4.15 (Kiri) Silica Gel Cartridge Gambar 4.16 (Kanan) Microclimate Generator (Sumber: Untuk memastikan akan suhu dan kelembaban udara tetap pada range yang baik, diperlukan pula beberapa temperature/humidity controller. Gambar 4.17 Temperature & Humidity Controller (Sumber:
12 Konsep Keamanan Sistem keamanan bagi benda koleksi dari vandalisme (tangan jahil manusia) dapat diterapkan dengan penggunaan CCTV pada sudut-sudut ruangan, penjagaan ketat oleh sekuriti, alarm, dan penggunaan vitrin tertutup untuk benda koleksi yang bernilai tinggi. Pengunjung yang datang ke Rumah Tenun Ikat juga harus diperiksa barang bawaanya oleh sekuriti untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk keamanan manusia, bencana yang paling harus diwaspadai adalah bencana kebakaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut digunakan smoke detector, heat detector, sprinkler, dan fire extinguisher serta jalur-jalur exit gedung yang mencukupi Signage Signage atau papan nama/petunjuk juga merupakan hal yang penting dalam perancangan museum. Pengunjung yang baru berkunjung tentu membutuhkan informasi baik berupa direktori gedung, nama ruang dan kategori koleksi, hingga berupa instruksi dan peraturan gedung. Konsep signage yang digunakan masih memiliki relasi dengan konsepnya. Signage akan menggunakan material kayu reklamasi, vinyl, dan akrilik.
KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III
BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic
Lebih terperinciBAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan
BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit
Lebih terperinciGambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG 3.1 Tema Dan Gaya a. Tema Tema yang akan diterapkan pada Museum Bank Indonesia ini adalah Menemani Perjalanan Panjang Bank Indonesia.
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA
BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN
BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Tema dan Konsep Perancangan Memahami apa yang terkandung dalam sebuah batik sungguh sangat menarik jika kita memandangnya tidak sederhana hanya sebagai sebuah kain yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa
Lebih terperinciELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi
AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di
Lebih terperinciGambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1
BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan
Lebih terperinciBAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu
Lebih terperinciBAB 4. Analisis dan Bahasan
BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN MUSEUM SENJATA API RUSIA
BAB III KONSEP PERANCANGAN MUSEUM SENJATA API RUSIA III.1. Konsep dan Tema Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini adalah Solid & Sturdy yang diterapkan untuk mendeskripsikan sesuatu yang solid
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konsep Perancangan Kuliner khas Indonesia identik dengan kekayaan hasil sumber daya alam yang melimpah, salah satunya berasal dari laut. Hampir seluruh daerah di Indonesia
Lebih terperinciTEoRI DAN DeSAIN TERPILIH
TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
137 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Konsep perencanaan dan perancangan Museum didasarkan pada pentingnya menampilkan suatu citra atau image khusus, yang melalui suatu penampilan visual
Lebih terperinciBAB 3: TINJAUAN TEMA
BAB 3: TINJAUAN TEMA 3.1. Pengertian Umum Arsitektur Kontemporer Bersumber dari blog AMI (Arsitektur Muda Indonesia http://wahana-arsitekturindonesia.blogspot.co.id/2009/05/arsitektur-kontemporer.html)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Zoning & Grouping Terpilih BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Zoning Gambar 4.1 Zoning lt. 1 Gambar 4.2 Zoning lt. 2 Gambar 4.3 Zoning lt. 3 Gambar 4.4 Zoning lt. 4 B. Grouping Gambar 4.5 Grouping lt. 1
Lebih terperinciBAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious
BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR
BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep dan Tema perancangan interior Terminal 1 area Check-in dan area Komersial Bandar Udara Soekarno-Hatta mempunyai Tema Beautiful of Indonesia,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada BAB III, maka citra ruang yang akan diangkat pada Japan Foundation ini adalah citra yang dapat / mampu menopang
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANG DALAM
UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN KONSEP GAYA
BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN 5.1.1 KONSEP GAYA Konsep perancangan interior museum gamelan ialah modern kontemporer, gaya ini terpilih melalui poroses analisis yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciDramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.
APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana
Lebih terperinciKonsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic
BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,
BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL 4.1. Fungsi Perancangan Perkembangan kota Bandung yang sangat pesat karena mudahnya sarana transportasi baik darat maupun udara yang dapat ditempuh menuju kota
Lebih terperinciBAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE
BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE 4.1 Konsep Perancangan 1 Konsep Gaya Gaya kontemporer mulai berkembang sekitar awal 1920-an yang dimotori oleh sekumpulan arsitek Bauhaus School of Design,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
187 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Di dalam dunia pertunjukan seni peran, monolog berarti hanya ada satu orang untuk melakukan semua adegan atau sketsa (peran sendirian) pada petunjukan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. 30
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Desain Proyek museum yang akan dibuat ini, dikategorikan kedalam Entertainment Museum. Yang dimaksudkan dengan Entertainment Museum dalam proyek ini adalah sebuah museum yang memberikan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciKLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin
01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter
Lebih terperinciHouse Of Sampoerna. Nama Objek : Museum House Of Sampoerna. Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya. Kepemilikan : Sampoerna
House Of Sampoerna Nama Objek : Museum House Of Sampoerna Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya Kepemilikan : Sampoerna Filosofi logo: Bentuk logo berawal dari kepercayaan pemilik pbahwa angka 9 dapat
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta
BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah
Lebih terperinciINTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )
INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Interior Kontemporer Gaya
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI
PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT
Lebih terperinciCozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.
APARTEMEN LU: 140 m² Cozy Urban Loft Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI DESAIN INTERIOR
Lebih terperincicross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perencanaan Gambar 4.1 Mind Mapping Konsep Terminal 3 (Sumber : Dokumentasi Penulis) Konsep perencanaan pada interior Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta salah satunya
Lebih terperinciNatural Friendly Neoclassical Style. Architecture
Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 3.1 Konsep Perancangan Rumah sakit khusus mata adalah rumah sakit yang khusus memberikan layanan, pengobatan, dan perawatan bagi penderita penyakit mata. Untuk mencapai keseimbangan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan
I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG
BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA INTERIOR DESIGN OF YOGYAKARTA CULTURAL CENTER
PERANCANGAN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA INTERIOR DESIGN OF YOGYAKARTA CULTURAL CENTER Nurul Eka Ramdini, Titihan Sarihati, Santi Salayanti Prodi S1 Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif,
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN
BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra
Lebih terperinciDesain Interior Toko Buku Medikal Sagung Seto dengan Konsep Natural Urban
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-168 Desain Interior Toko Buku Medikal Sagung Seto dengan Konsep Natural Urban Frisda Azzarina dan Firman Hawari Jurusan Desain
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN MUSEUM MARITIM NUSANTARA. pada pemberian informasi seputar sejarah kemaritiman nusantara masa lalu
BAB IV KONSEP PERANCANGAN MUSEUM MARITIM NUSANTARA IV. 1. Konsep dan Tema Perancangan Museum maritim nusantara merupakan museum khusus yang terfokus pada pemberian informasi seputar sejarah kemaritiman
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR
BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 KONSEP PERANCANGAN 4.1.1 Konsep Gaya dan Tema Dalam tahapan perancangan, konsep desain merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Konsep berperan penting untuk
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.
BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.I. Fungsi Perancangan Fashion center ini bertujuan untuk menghimpun aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion. Untuk menciptakan efisiensi,efektivitas dan optimalitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari tinjauan dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari tinjauan dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Desain Interior Pusat Komunitas Jeep di Sentul dengan Konsep Army Look
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis Modern di Yogyakarta adalah
Lebih terperincihunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi
1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR
BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Mind Map Bagan 4.1 Mind Map Konsep Galeri Batik Pekalongan Galeri Batik Pekalongan di Jakarta 1 4. Konsep Perancangan Perancangan pada Galeri Batik Pekalongan di
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring
151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah
Lebih terperinciA. IDE GAGASAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR
BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan. optimalitas dalam mendukung perkembangan dunia
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.I. Fungsi Perancangan Muslimah Fashion center ini bertujuan untuk menghimpun aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan kebutuhan wanita. Untuk menciptakan
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA
Lebih terperinciMUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER
MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER Oleh : Tony Sugiarto, Bambang Adji Murtomo, Bambang Suprijadi Perempuan merupakan sosok yang selalu menjadi sorotan di masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciInterior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013
Interior Pe n u lis Mufliah Nurbaiti Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS 72 Kian terbatasnya lahan hunian serta keinginan kemudahan akses mencapai tempat beraktivitas merupakan
Lebih terperinciNatural. Issue #55 87
text NARIDA BASREDO design SUB STYLING FRITZ HANSEN photography MERWIN ADENAN Natural Environment Ide-ide yang terjalin dari kombinasi material konkrit dan atmosfer alam hasil kreasi SUB Architects berikut
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pada pembahasan analisis di bab sebelumnya menunjukkan hasil yang kurang baik pada keseluruhan elemen fisik bangunan, hal ini dikarenakan banyak variabel negatif
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari
Lebih terperinciMenata Pola Ragam Hias Tekstil
MENATA POLA RAGAM HIAS TEKSTIL 81 Menata Pola Ragam Hias Tekstil A. RINGKASAN Dalam bab ini kita akan belajar menata pola ragam hias tekstil. Sebelumnya kita telah memiliki pengetahuan tentang keragaman
Lebih terperincidan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Berdasarkan tinjauan dan proses analisis, permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud
Lebih terperinciAPARTEMEN. LU 74 m 2
LU 74 m 2 Area makan dengan meja yang menyatu dengan kabinet dapur. Di area ini, setiap jengkalnya dimanfaatkan optimal sebagai tempat penyimpanan. Saat tidak digunakan, meja makan dapat dilipat ke atas
Lebih terperinciDesain Interior Four Points Solo untuk Menampilkan Citra Hotel Bisnis Elegan Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Jawa [1]
F16 Desain Interior Four Points Solo untuk Menampilkan Citra Hotel Bisnis Elegan Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Jawa [1] Trivesti Laksmi Paramita dan [2] R. Adi Wardoyo Jurusan Desain Interior, Fakultas
Lebih terperinci