BAB 4 HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Keselarasan Kinerja dengan Strategi Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD

BAB 3 METODE PENELITIAN

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL. 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung. sebuah perusahaan yang bernama PT. Bandung Inti Kharisma (BAIK) yang

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Hotel 88 adalah salah satu bagian hotel group dari PT. Waringin

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang bisa mengelola, mempertahankan dan mengembangkan

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

BAB I PENDAHULUAN. Bank Jatim yang juga disebut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang. KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. Bermula dari hambatan yang dialami praktisi Public Relations hotel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.1. Visi dan Misi...11

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

SK DIREKTUR SENAT POLITEKNIK TEDC BANDUNG MAHASIS WA YAYASAN ALUMNI MASYARA KAT INDUSTRI DOSEN ASOSIASI PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

Oleh : KELOMPOK 5. Nur Avni Rosalia ( ) Ami Angelia Pratama Putri ( ) Sagita Sukma ( )

Transkripsi:

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Hotel Santika Premiere Semarang dimiliki dan dikelola oleh PT. Grahawita Santika yang berkantor pusat di Jl. Melawai VII / 7 Kebayoran Baru Jakarta. PT. Grahawita Santika memiliki visi untuk menjadi jaringan Hotel pilihan utama yang terbesar di Indonesia. Hal itu dilakukan dengan cara membangun dan mengelola hotel milik sendiri, mengelola hotel milik pihak lain serta mengembangkan jaringan franchise. Sedangkan misi nya adalah menciptakan nilai lebih bagi stakeholders dengan menyajikan produk bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan Sentuhan Indonesia sebagai citra Santika. Hotel Santika Premiere Semarang sendiri memiliki misi untuk menjadi hotel yang kompeten, tangguh serta mampu bersaing dalam skala regional maupun nasional. Hotel Santika Premiere Semarang memiliki lokasi yang strategis di pusat kota semarang. Hotel Santika berada di Jl. Pandanaran No. 116-120, dan memiliki bangunan dengan luas 12.000m2, diatas tanah seluas 6.000m2, sekitar 20 menit dari bandara,

5 menit dari Simpang Lima Semarang. Hotel Santika Premiere Semarang mengoperasikan 125 kamar pada awal berdiri tahun 1990. Sekarang Hotel Santika Premiere Semarang memiliki total 128 jumlah kamar yang dibagi menjadi : (1) 83 kamar Deluxe, dengan luas 6,5 m x 3 m, (2) 17 kamar Executive dengan luas 6,5 m x 6 m, (3) 15 kamar Premiere Executive dengan luas 8 m x 3,5 m, (4) 7 kamar Superior Suite dengan luas 8,6 m x 5 m, (5) 5 kamar Premiere Suite dengan luas 8 m x 8 m, (6) 1 kamar Presidential Suite dengan luas 10 m x 8m, (7) Driver Room dengan luas kamar 3 m x 3 m. 4.2 Tujuan dan Alasan Menggunakan Balanced scorecard Hotel Santika Premiere Semarang menggunakan balanced scorecard sesuai dengan keputusan PT. Grahawita Santika Jakarta (lihat lampiran 1). Berikut adalah tujuan dan alasan Hotel Santika Premiere Semarang untuk menggunakan balanced scorecard dalam sistem manajemen kinerja mereka.

Tabel 4.1 Tujuan Hotel Santika Premiere Semarang Menggunakan balanced scorecard No Tujuan untuk.. Tujuan Hotel Santika Premiere Semarang 1 Strategi Untuk menyusun sebuah strategi perusahaan, diperlukan data yang valid dalam jangka periodik tertentu. Dengan adanya balanced scorecard yang memiliki hasil penilaian dengan skala yang sudah ditetapkan, maka perusahaan akan dapat menentukan strategi untuk jangka pendek dan jangka panjangnya. Dalam hal ini Hotel Santika memulai menentukan strategi dalam satu tahun mulai bulan Juli dan akan ditetapkan pada bulan Oktober atau November. 2 Administra si Dengan adanya balanced scorecard, perusahaan dapat memberikan keputusan administratif. Hotel Santika Premiere Semarang menggunakan balanced scorecard sebagai data yang untuk menemukan right man in the right place, penghargaan (dapat berupa kenaikan karir ataupun gaji). 3 Informasi Dengan adanya balanced scorecard dapat dirasakan adanya informasi yang didapatkan lebih detail sesuai dengan pekerjaan masing-masing karyawan. Karyawan dapat mengerti masing-masing bobot dari job desctiption. 4 Perkemban gan Masing-masing department head ataupun supervisor dapat mengetahui letak kesalahan atau bagian yang dirasa kurang dan dapat memberikan pelatihan bagi tim mereka.

5 Pemelihara an Organisasi 6 Dokument asi Balanced scorecard membantu Hotel Santika untuk dapat terus bertahan ditengah penuhnya persaingan Hotel. Dengan adanya balanced scorecard Hotel Santika dapat terus melakukan perbaikan sehingga dapat tetap memberikan pelayanan yang terbaik dengan image Hotel Santika sendiri. Balanced scorecard menyimpan indikator standar yang sudah disepakati saat proses sosialisasi. Sumber : wawancara Hotel Santika Premiere Semarang (2014-2015) Hotel Santika Premiere Semarang menggunakan balanced scorecard dikarenakan dengan menggunakan sistem penilaian ini Hotel Santika Premiere Semarang merasakan sangat dibantu. Meski pada saat awal implementasi, menerapkan balanced scorecard adalah hal yang sangat sulit. Dikatakan PT. Grahawita Santika menggunakan pihak ketiga dari Singapore untuk membantu membuat balanced scorecard. Setelah balanced scorecard dapat berjalan dengan stabil, maka Hotel Santika sendiri dapat merasakan kemudahan seperti dapat menyusun sebuah program kerja sesuai dengan target yang diberikan oleh pusat. Target pusat adalah target berupa angka dan harus ditulis menjadi sebuah program kerja yang dapat

dijalankan oleh masing-masing karyawan dengan komitmen. Selanjutnya secara administratif pun Hotel Santika sendiri dapat menentukan keputusankeputusan administratif seperti kenaikan gaji, kompensasi hasil kinerja, hingga menentukan right man in the right place. Hal ini dapat dilaksanakan karena penilaian dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku. Standar baku yang digunakan balanced scorecard dapat dihitung oleh masing-masing karyawan dan jika ada ketidaksamaan saat evaluasi, karyawan ataupun perusahaan dapat berargumen menggunakan data yang ada. Dengan memiliki datadata yang lengkap, maka Hotel Santika sendiri dapat mengamati sejauh mana pencapaian target dalam satu tahun, apakah masih ada hal yang perlu dicatat sehingga dapat dipertimbangkan dalam strategi periodik depan, ataukah menganalisa mengapa masih ada hal yang mendapatkan rapor merah. Informasi tentang bobot yang ada dalam masing-masing job description juga diberikan secara jelas. Dalam balanced scorecard yang digunakan Hotel Santika ada dua aspek yang dinilai. Pertama adalah KPI (Key Performance Indicator) yang sudah ditentukan oleh pusat dan job description yang sudah

ditandatangani saat sosialisasi penilaian kinerja di awal tahun. Hotel Santika sudah berumur 25 tahun dengan disain bangunan yang tidak baru lagi. Oleh karena itu Hotel Santika sendiri terus berkembang dengan adanya perbaikan dari karyawan, sistem kerja, produk, dan terus membangun brand image secara positif sehingga dapat terus bersaing. Hotel Santika memiliki strategi untuk memberikan pelayanan lebih dalam hal cita rasa makanan yang didapatkan dari guest comment. Tabel 4.2 Alasan Hotel Santika Premiere Semarang memilih balanced scorecard. No Aspek balanced scorecard 1 Learning & Growth Perspective 2 Internal Business Process Perspective Alasan Hotel Santika Premiere Semarang Organisasi dapat berjalan lebih efektif dengan mengerti adanya pendapatan dibandingkan dengan jumlah karyawan yang ada. Perusahaan dapat mengetahui kompetensi dari masing-masing karyawan dan menentukan pelatihan serta pengembangan yang terbaik. Perusahaan dapat mengembangkan fasilitas dan pelayanan dengan adanya evaluasi dari pelanggan. Perusahaan memiliki standar yang konsisten (SQMS dan I.Home, lihat Lampiran 2 & 3).

3 Customer Perspective 4 Financial Perspective Menjadikan Hotel Santika Premiere Semarang yang mengutamakan pelayanan terhadap pelanggan dengan cara membandingkan ukuran standar yang dimiliki dengan komentar pelanggan. Perusahaan dapat mengetahui efisiensi keuangan dari masingmasing department. Kas perusahaan dapat diarahkan secara optimal Sumber : wawancara Hotel Santika Premiere Semarang (2014-2015) Hotel Santika Premiere Semarang menerapkan sistem penilaian kinerja menggunakan Balanced scorecard. Dimulai sejak didirikan hingga sekarang dapat berjalan lancar, Hotel Santika terhitung sudah berganti tiga kali untuk sistem komputerisasi. Balanced scorecard dipilih sesuai dengan keputusan dari pihak PT. Grahawita Santika supaya seragam dengan seluruh cabang hotel yang dimiliki. Awalnya balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan saja yang kemudian berkembang hingga dapat digunakan untuk menilai karyawan masing-masing. Dengan adanya balanced scorecard, Hotel Santika dapat mengelola perusahaan dan karyawan dengan baik. Dari sisi pengisian posisi yang kosong karena ditinggalkan oleh karyawan yang pindah ke perusahaan lain, mengukur kinerja baik

pencapaian target perusahaan ataupun karyawan, pencapaian karir, hingga pemberian penghargaan untuk karyawan baik berupa kenaikan karir ataupun bonus gaji. Hotel Santika Premiere Semarang memulai proses balanced scorecard dari financial sampai kepada aspek learning & growth. Dengan adanya balanced scorecard, aspek financial perusahaan juga lebih terukur jelas. Bagaimana target perusahaan dalam satu tahun kedepan akan dibicarakan dalam proses budgeting dimana masing-masing Department Head akan memberikan rancangan biaya operasional mereka dalam satu tahun. Tugas manajemen adalah bagaimana menyatukan antara target Hotel Santika dalam satu tahun dibandingkan dengan rancangan biaya operasional hotel secara keseluruhan. Hal paling mudah yang dapat dilakukan untuk mengukur dalam aspek keuangan adalah pendapatan masingmasing department. Customer perspective yang dimasukkan kedalam balanced scorecard adalah bagaimana dapat memenuhi permintaan customer dan disesuaikan dengan standar Hotel Santika. Mengetahui keinginan customer dapat diperoleh dari guest comment atau komentar dari tamu. Guest comment dapat ditemui di

kamar, resepsionis, dan restoran. Jabatan Front Office (F.O) memiliki peran penting dalam mengumpulkan data guest comment. Seorang F.O memiliki target banyaknya jumlah guest comment baik kepuasan atau keluhan tamu yang menginap atau sekedar menggunakan fasilitas hotel. Dengan terkumpulnya guest comment maka Hotel Santika dapat mengerti kebutuhan pelanggan dan mengevaluasinya. Evaluasi dapat dilakukan dengan pertimbangan tetap memilih standar hotel atau mengganti sesuai dengan keinginan pelanggan. Dalam aspek internal business process, dengan adanya balanced scorecard Hotel Santika Premiere Semarang dapat merancang apa yang harus dilakukan perusahaan dalam mencapai target. Hotel Santika memiliki standar yang ditulis didalam aspek ini seperti audit dari Indonesian Home, dan SQMS (Santika Quality Management System). Seluruh audit sebelumnya dilakukan oleh pusat dan dilakukan tanpa sepengetahuan masing-masing cabang hotel. Hasil penilaian didapatkan dari salah satunya mewawancarai beberapa perusahaan yang sudah menjadi repeater guest di Hotel Santika. Nilai ini merupakan salah satu aspek yang sudah dibakukan oleh PT. Grahawita Santika. Alasan selanjutnya

adalah supaya dapat mengukur bagaimana hotel dapat menawarkan product yang terbaik untuk pelanggan. Cara yang digunakan akan diukur dalam aspek ini. Beberapa cara seperti untuk membuat special event, publikasi positif ke media masa, improvisasi yang dilakukan, melakukan sales call, dan mengerti jumlah komplain yang diterima. Aspek learning & growth adalah bagaimana cara Hotel Santika mengelola karyawannya supaya dapat terus berkembang dengan cara memberikan pelatihan yang dilaksanakan baik dalam pertemuan bulanan, ataupun pertemuan setiap pagi. Hotel Santika juga memiliki keputusan untuk terus melakukan coaching baik di lapangan langsung ataupun pelatihan bagi masing-masing karyawan. Hal ini dianggap efektif dikarenakan hotel adalah sebuah bisnis yang bergerak dengan mengutamakan hospitality atau keramah-tamahan kepada pelanggan. Pelatihan dilakukan supaya karyawan dapat mengerti SOP yang berlaku di Hotel Santika Premiere Semarang sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif. Beberapa penilaian yang masuk kedalam aspek learning & growth adalah prosentase kesesuaian karyawan sesuai dengan kemampuan dan jabatan yang sekarang, prosentase dari training yang

terealisasi, dan prosentase dari karyawan yang ikut dalam pelatihan. 4.3 Tahap Implementasi Balanced scorecard Pelaksanaan balanced scorecard yang dilakukan rutin oleh perusahaan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap awal adalah perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelaksanaan, dan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. Tabel 4.3 Tahap dan Proses Implementasi balanced scorecard secara rutin di Hotel Santika Premiere Semarang No Tahap Impementasi Proses Implementasi Langkah yang diambil 1 Assesment Menilai pencapaian target yang diperoleh dari bulan Januari Juli. 2 Strategy Menetapkan target perusahaan tahun depan dan cara untuk mencapai target. 3 Perencanaan Objective Membuat kegiatan kerja selama satu tahun. 4 Performance Memberikan bobot Measures pada masing-masing KPI. Membuat indeks skala penilaian untuk masing-masing KPI.

5 Automation Hotel Santika Premiere Semarang memiliki sistem yang sudah online untuk seluruh Hotel Santika se- Indonesia. 6 Sosialisasi Cascade Dari hasil perencanaan dan balance scorecard pelaksanaan perusahaan, tugas Department Head adalah membuat KPI dan bobot masingmasing karyawan. KPI didapatkan dari sebagian balanced scorecard perusahaan dan job description. 7 Evaluasi Evaluation Evaluasi dari balanced scorecard dilakukan dalam jangka waktu 1 dan 3 bulan (jika diperlukan) Juli (PK- I),Desember( PK-II). Sumber : wawancara Hotel Santika Premiere Semarang (2014-2015) Hotel Santika Premiere Semarang mulai merancang apa saja yang dibutuhkan pada tahun periodik berikutnya pada bulan Juli dan akan diakhiri pada bulan November. Perancangan ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah merancang budget yang diperlukan, target, dan program yang akan dilaksanakan tahun depan. PT. Grahawita Santika sudah memiliki standar baku yang harus dipenuhi (lihat lampiran 1). Hotel Santika Premiere

Semarang memiliki skala 1 sampai 5 dengan perhitungan : 1 = jauh dibawah target, 2 = belum mencapai target, 3 = mencapai target, 4 = melebihi target, 5 = istimewa. Rapat tahap awal dilaksanakan pada bulan Juli hingga sekitar bulan Agustus. Setelah rapat pertama membuahkan hasil yaitu penetapan target, budget, dan program-program yang akan dilaksanakan, maka tahap berikutnya adalah tugas dari GM yang harus mempresentasikan dalam rapat tahunan di Jakarta yang dihadiri oleh seluruh GM dari berbagai cabang Hotel Santika. Hasil dari rapat ini adalah penetapan budget, target, dan program yang nantinya harus dijalankan oleh masing-masing hotel. Tahap selanjutnya adalah tugas dari tim Hotel Santika Premiere Semarang untuk membuat program yang lebih detail untuk masing-masing karyawan. Bulan September hingga November adalah waktu yang dimiliki masing-masing Department Head untuk membuat program masing-masing. Program dilihat berdasarkan data yang ada dari pencapaian hingga bulan September atau Oktober dan budget yang tersisa. Rapat ini membahas tentang program yang direncakan termasuk didalamnya aspek bobot

masing-masing penilaian dan menentukan KPI untuk masing-masing departemen. Pada bulan November awal, balance scorecard masih berupa rancangan penilaian untuk perusahaan dan masing-masing bagian secara keseluruhan. Tugas selanjutnya para Department Head adalah menyusun KPI untuk masing-masing departemennya (lihat lampiran 4 & 5). KPI diperoleh dari hasil rapat sebelumnya yaitu target tahun depan, dan job description dari masing-masing karyawan. Pada akhir bulan, balanced scorecard harus sudah selesai dibuat dan disahkan oleh GM. Bulan Desember adalah bulan untuk penilaian kinerja terakhir dalam periode tahunan dalam hal pencapaian target hotel termasuk didalamnya pencapaian target untuk masing-masing karyawan. Evaluasi dilakukan dengan cara memanggil satu-persatu karyawan oleh masing-masing Department Head. Setelah evaluasi berakhir, maka pada awal tahun akan diumumkan target perusahaan dan juga balanced scorecard untuk masing-masing karyawan. Sosialisasi target masing-masing karyawan dilakukan oleh Department Head dan disahkan dengan adanya tanda tangan keduabelah pihak (lihat lampiran 4). Ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam

pengisian nilai yang dimiliki masing-masing karyawan (1) Formulir RKK (Rencana Kinerja Karyawan) diisi untuk satu periode, diisi & disepakati pada awal periode (ditandatangani oleh Karyawan dan Atasannya), (2) Formulir RKK dibuat rangkap 3(tiga) untuk Karyawan, Atasan, & SDM, (3) Total bobot KPI adalah 70&, (4) Pengisian RKK yang berisi KPI dan Target harus memenuhi prinsip Spesifik, Terukur, Disepakati oleh Karyawan dan Atasannya, Realistis dengan Batas Waktu yang jelas, (5) Pencapaian atau realisasi dari RKK akan dinilai sebagai aspek Hasil kerja pada akhir periode PK-1 (Juni) dan akhir periode PK-2 (Desember). 4.4 Manfaat Menggunakan Balanced scorecard Tabel 4.4 Manfaat dalam menggunakan balanced scorecard di Hotel Santika Premiere Semarang No Manfaat Untuk.. Manfaat yang dirasakan 1 Perusahaan Nilai dari perusahaan diperlihatkan oleh General Manager. Perusahaan dapat memiliki standar nilai ukur sehingga target perusahaan dapat terlihat jelas sesuai dengan pencapaian yang ada. Lebih cepat menemukan letak kesalahan perusahaan dengan melihat bagian yang menerima

rapor merah dalam balanced scorecard. 2 Manajer Manajer dapat mendelegasikan pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai dengan job description masing-masing. Dapat menilai sesuai dengan hasil pencapaian sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan. 3 Karyawan Fleksibel dalam menjalankan kerjanya, karena lebih dituntut kreatifitas dalam menjalankan tugasnya. Pelatihan lebih tepat sasaran dan terasa lebih efektif. Mengerti apa yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Penilaian adil karena didukung dengan data yang valid Sumber : wawancara Hotel Santika Premiere Semarang (2014-2015) Perusahaan dapat dinilai dari pencapaian nilai General Manager (GM). Dalam hal ini PT. Grahawita Santika menilai hasil kinerja Hotel Santika Premiere Semarang dari hasil balanced scorecard GM. Sedangkan GM sendiri memperoleh nilai dari pencapaian target masing-masing bawahannya dan berlaku juga untuk Department Head yang memperoleh nilai dari bawahannya dan terus berlanjut sampai level staff. Oleh karena itu karyawan paling bawah pun menjadi penting dan harus terus dikembangkan. Akibatnya perusahaan harus dapat

memberikan training and coaching untuk seluruh karyawan baik didalam forum ataupun langsung di lapangan. Manfaat lainnya yang dirasakan adalah manajer lebih mudah untuk melihat hasil pencapaian pada jangka periodik tertentu. Dengan mengerti pencapaian saat ini, maka manajer dapat mengambil keputusan supaya tindakan tersebut dapat membantu mencapai target ataupun menentukan target baru pada tahun mendatang. Bagi karyawan dengan adanya balanced scorecard ini, mereka merasakan lebih fleksibel dalam menjalankan tugas. Karyawan diberi job description dan SOP yang ada tetapi dituntut untuk kreatif dalam menjalankan tugasnya. Hal ini juga berimbas dalam skala penilaian yang nantinya akan dapat mempengaruhi kompensasi yang diterima. 4.5 Kaitan Balanced scorecard dengan Manajemen Kinerja Dengan adanya balanced scorecard di Hotel Santika, maka perusahaan dapat merancang program kerja selama satu tahun. Strategi yang sudah dibuat haruslah dijalankan dengan baik. Seluruh rangkaian

kegiatan terus berkelanjutan selama satu tahun dan akan dievaluasi berkala dalam beberapa periode. Manajemen kinerja dalam Hotel Santika dapat dilihat dalam bagaimana penerapan balanced scorecard dapat menjadi dasar untuk melakukan evaluasi dan sistem kompensasi gaji dan menentukan karyawan tepat sesuai dengan kemampuannya.

Gambar 4-1 Hubungan keterkaitan manajemen kinerja dan penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard di Hotel Santika Premiere Semarang

Kaitan balanced scorecard dengan manajemen kinerja yang dilakukan Hotel Santika Premiere Semarnag, dapat dilihat dari seluruh rangkaian kegiatan yang rutin dilakukan didasari oleh hasil penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang dimaksud adalah hasil dari penilaian masing-masing karyawan yang sudah dikumpulkan menjadi satu dan menjadi nilai dari Hotel Santika Premiere Semarang. Hotel Santika Premiere Semarang memiliki dua kali penilaian kinerja yang memiliki tujuan berbeda. Penilaian Kinerja I (PK I) ditujukan untuk menentukan target perusahaan dan strategi untuk pencapaian pada tahun depan. PK I didasarkan oleh pencapaian perusahaan dimulai dari bulan Januari hingga Juni. Penilaian Kinerja II (PK II) digunakan dalam pemberian kompensasi yang dapat berupa bonus material berupa gaji, ataupun peningkatan karir, hingga dapat berpindah divisi jika memang memungkinkan. Tidak menutup kemungkinan juga untuk memberikan sanksi berupa pendisiplinan seperti menerima surat peringatan (SP) 1 hingga 3. Hotel Santika Premiere Semarang juga memiliki proses pengembangan dan pelatihan karyawan yang terus dilakukan berkala dalam jangka waktu satu dan tiga bulan untuk pelatihan dan pengembangan

karyawan. Hal ini ditujukan supaya karyawan dapat terus berkembang dalam menghadapi situasi yang terus berubah dan karyawan baru juga cepat memahami lingkungan kerja mereka. Dalam tahapan sosialisasi, Hotel Santika Premiere Semarang dimulai dari para Department Head yang memberikan RKK yang berupa target dan apa saja yang akan masing-masing karyawan. Target dan pekerjaan tersebut yang nantinya akan dinilai oleh perusahaan. Proses awal karyawan dapat mengajukan negosiasi atau bargaining yaitu proses tawar menawar jika karyawan merasa target yang diberikan perusahaan terlalu tinggi atau dirasa overload. Hal ini akan dilakukan hingga mencapai sebuah kesepakatan antara kedua belah pihak. Tanda tangan diperlukan setelah karyawan sudah mengerti tentang target mereka dan apa saja yang harus dikerjakan dalam satu tahun mendatang sehingga perusahaan dan karyawan dapat berjalan dalam satu tujuan yang sama. 4.3 Pembahasan Sesuai dengan persoalan penelitian dan tujuan penelitian ini, pembahasan akan menguraikan tentang (1) Tujuan dan alasan Hotel Santika Premiere

Semarang menggunakan balanced scorecard, (2) Tahap implementasi balanced scorecard di Hotel Santika Premiere Semarang, (3) Manfaat menggunakan balanced scorecard sebagai manajemen kinerja di Hotel Santika Premiere Semarang, dan (4) Kaitan balanced scorecard dengan manajemen kinerja di Hotel Santika Premiere Semarang. Dari hasil penelitian yang didapatkan, Hotel Santika Premiere Semarang menggunakan balanced scorecard karena ditetapkan standar baku penilaian kinerja oleh PT. Grahawita Santika Jakarta. Alasan yang utama dipakai adalah supaya seluruh anak cabang PT. Grahawita Santika menggunakan sistem penilaian yang standar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Aguinis (2009) bahwa manajemen kinerja memiliki tujuan untuk menyetarakan kinerja sesuai dengan strategi dari perusahaan. Dalam hal ini PT. Grahawita Santika sebagai perusahaan dan Hotel Santika Premiere Semarang sebagai tim yang bekerja supaya dapat sesuai dengan tujuan strategi perusahaan. Balanced scorecard digunakan karena dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang adil. Dengan menggunakan balanced scorecard, seorang supervisor tidak mungkin memiliki nilai lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata bawahannya. Dikatakan lebih lanjut semisalkan, seorang supervisor tidak mungkin memiliki nilai 80 jika rata-rata staff yang dipimpinnya memiliki rata-rata 60 dan demikian juga seorang manajer tidak mungkin memiliki nilai yang bagus jika bawahannya, dalam hal ini supervisor memiliki nilai rata-rata yang jelek. Hal ini berlanjut sampai ke penilaian seorang GM yang nantinya akan menjadi nilai dari sebuah perusahaan. Hal ini lah yang dianggap adil jika menggunakan sistem balanced scorecard. Dengan memiliki sistem balanced scorecard, perusahaan dapat memiliki nilai yang dapat diukur dan dipertanggung jawabkan. Hal ini mendukung teori dari Norton (2001a) yaitu, jika perusahaan tidak dapat mengukur dan menilai sebuah kinerja dari perusahaan tersebut, maka kinerja tersebut tidak akan dapat dikelola dengan baik. Dibandingkan dengan cara Rohm(2002) yang menggunakan 9 langkah dalam penerapan balanced scorecard, Hotel Santika Premiere Semarang tidak menggunakan cara tersebut secara mendalam tetapi yang dilakukan sudah mencakup dengan proses yang terpusat dari PT. Grahawita Santika.

Costello (1994) mengatakan bahwa manajemen kinerja memiliki 3 tahapan yaitu perencanaan kinerja dan pengembangan, pelatihan sementara dan evaluasi pelatihan, penilaian kinerja dan evaluasi untuk pengembangan. Hotel Santika Premiere Semarang memiliki 3 tahapan yang berbeda dengan teori Costello, yaitu perencanaan, evaluasi yang dilakukan berkala, dan sosialisasi. Sosialisasi diperlukan karena untuk menyamakan tujuan akhir dari perusahaan dengan apa yang akan dikerjakan karyawan sehingga tidak terjadi perbedaan tujuan akhir yang mengakibatkan tidak tercapainya strategi perusahaan. Pada proses manajemen kinerja Hotel Santika Premiere Semarang, memiliki dua kali evaluasi kerja yang ditujukan untuk mengevaluasi hasil kerja 6 bulan (PK I) dan 1 tahun (PK II). Hotel Santika melakukan evaluasi 6 bulan pertama di bulan Juli untuk menentukan strategi tahun depan yang akan diambil sesuai dengan pencapaian selama periode 6 bulan pertama (bulan Januari hingga Juni). Hotel Santika menyadari pentingnya menentukan target dan konsistensi dari pelaksanaan manajemen kinerja dengan menggunakan balanced scorecard. Hal ini dibuktikan dari seluruh rangkaian yang terus berjalan rutin dengan tujuan menentukan

strategi yang matang untuk masing-masing divisi. Mendukung dengan teori Dessler(2008) dimana manajemen adalah sebuah proses integrasi dengan tujuan untuk memastikan bahwa proses kerja dan kontribusi karyawan sesuai dengan tujuan organisasi, Hotel Santika Premiere Semarang memiliki sebuah rangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan, evaluasi, dan sosialisasi yang saling berkaitan.