KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERTINGGI DI KOTA YOGYAKARTA, NAMUN JUMLAH PENGANGGUR TERBANYAK

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014


KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016

Transkripsi:

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi DIY pada Agustus 2012 sekitar 70,85 persen, meningkat bila dibandingkan keadaan Agustus 2011 (68,77%) atau Februari 2012 (70,47%). Dari penduduk yang bekerja pada Agustus 2012, paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor tersebut menyerap pekerja di Provinsi DIY masingmasing sekitar 26,91 persen dan 24,87 persen. Sektor Pertanian mendominasi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo (52,56% dan 44,18%) dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran paling banyak menyerap tenaga kerja di Bantul (25,89%), Sleman (25,32%), dan Kota Yogyakarta (47,45%). Pada Agustus 2012 sekitar 56,56 persen tenaga kerja bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami sedikit peningkatan bila dibandingkan pada Agustus 2011 yang sebesar 55,61 persen, atau sedikit menurun bila dibanding pada Februari 2012 yang sebesar 57,42 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DIY pada Agustus 2012 sebesar 3,97 persen. Mengalami penurunan bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2012 (4,09%) atau tetap bila dibanding keadaan Agustus 2011 (3,97%). Variasi TPT antar kabupaten/kota di Provinsi DIY pada Agustus 2012 menunjukkan bahwa TPT tertinggi terjadi di Kabupaten Sleman (5,42%) dan yang terendah di Kabupaten Gunungkidul (1,92%). 1. PENDAHULUAN Hasil Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) ditujukan sebagai informasi dasar dalam monitoring dan evaluasi pembangunan nasional maupun daerah dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Sakernas menghasilkan indikator secara makro situasi ketenagakerjaan. Sakernas yang terakhir diselenggarakan pada Agustus 2012 yang lalu, dirancang untuk menghasilkan indikator pokok yang bisa menggambarkan keadaan ketenagakerjaan sampai level kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 1

2. ANGKATAN KERJA DI PROVINSI DIY TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) yang merupakan perbandingan antara penduduk tergolong angkatan kerja dengan penduduk usia kerja dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil Sakernas menunjukkan bahwa TPAK di Provinsi DIY pada Agustus 2012 sekitar 70,85 persen, meningkat sekitar 2,08 poin bila dibandingkan keadaan Agustus 2011 (68,77%) atau naik sekitar 0,38 poin dibanding Februari 2012 (70,47%). Pola perkembangan TPAK pada periode 2010-2012 juga menunjukkan pola yang menarik. TPAK tidak banyak berubah tetapi terdapat kecenderungan pada bulan Agustus TPAK lebih rendah bila dibandingkan kondisi bulan Februari, kecuali Agustus 2012 yang tampak tidak banyak berubah dibanding Februari 2012. Sementara bila TPAK dibedakan menurut jenis kelamin terdapat kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan. TPAK laki-laki pada Agustus 2012 di Provinsi DIY mencapai sekitar 80,34 persen, sementara TPAK perempuan sebesar 61,78 persen. Gambar 1. Perkembangan TPAK di Provinsi DIY Hasil Sakernas 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Februari 2010 Agustus 2010 Februari 2011 Agustus 2011 Februari 2012 Agustus 2012 Laki-laki Perempuan Total TPAK di tingkat kabupaten/kota mengalami peningkatan yang berarti di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo dalam setahun terakhir. Hal ini dapat dimengerti karena di dua kabupaten tersebut tenaga kerja sebagian besar bekerja pada sektor pertanian. Penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut sangat tergantung pada musim dan pola garapan, sehingga TPAK sangat berfluktuasi. Pada saat musim tanam atau panen memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak daripada pada masa garapan yang lain. Sementara di kabupaten lain tidak banyak berubah, meskipun di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta terdapat kecenderungan penurunan nilai TPAK (Gambar 2). 2 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012

Gambar 2. TPAK Tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi DIY Hasil Sakernas Agustus 2011-2012 80 70 74,27 78,59 68,57 68,83 70,76 69,11 68,76 66,34 68,26 66,97 60 50 40 30 20 10 0 Kulonprogo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta Agustus 2011 Agustus 2012 3. PENDUDUK BEKERJA DI PROVINSI DIY Secara umum di Provinsi DIY Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menyerap pekerja paling banyak yaitu masing-masing sekitar 26,91 persen dan 24,87 persen pada Agustus 2012. Sektor lain yang peranannya cukup berarti adalah Sektor Jasa-jasa (18,76%) dan Sektor Industri Pengolahan (15,13%). Bila ditinjau dari lapangan pekerjaan utama tersebut, selama satu tahun terakhir persentase penduduk yang bekerja di Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Jasajasa pada Agustus 2012 lebih rendah dibandingkan keadaan Agustus 2011 (Tabel 1). Sementara Sektor Pertanian secara relatif mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja, walaupun diperkirakan hanya sementara waktu saja. Sektor Pertanian mendominasi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo (masing-masing 52,56% dan 44,18%). Sementara Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bantul (25,89%), Sleman (25,32%), dan Kota Yogyakarta (47,45%). Dari penduduk yang bekerja di Provinsi DIY pada Agustus 2012, terdapat 39,06 persen penduduk bekerja sebagai buruh/karyawan, diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (18,78%), pekerja keluarga/tidak dibayar (16,38%), dan berusaha sendiri (12,69%). Sementara penduduk yang berusaha dibantu buruh tetap hanya sekitar 4,38 persen (Tabel 2). Kegiatan formal dan informal dapat dilihat berdasarkan status pekerjaan. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal hanya diasumsikan terdiri dari kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sedangkan kategori yang lain dianggap sebagai pekerja Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 3

informal. Jika melihat status pekerjaan berdasarkan klasifikasi formal dan informal, maka pada Agustus 2012 sekitar 56,56 persen tenaga kerja bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami peningkatan bila dibandingkan pada Agustus 2011 yang sebesar 55,61 persen, tetapi menurun bila dibanding pada Februari 2012 yang sebesar 57,42 persen. Tabel 1. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2010 - Agustus 2012 Lapangan Pekerjaan 2010 2011 2012 Utama Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian 32,21 30,40 24,31 23,97 24,24 26,91 Industri Pengolahan 15,06 13,92 14,17 14,83 15,65 15,13 Konstruksi 4,73 6,19 5,61 7,40 5,88 7,11 Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi 22,93 24,69 25,97 26,70 27,00 24,87 4,45 3,80 4,71 3,79 3,94 3,28 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 2,18 2,18 2,18 2,78 2,75 3,06 Jasa - jasa 17,43 17,93 21,76 19,60 20,33 18,76 Lainnya ( Pertambangan, Penggalian, Listrik,Gas 1,01 0,89 1,30 0,93 0,21 0,87 dan Air ) Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Tabel 2. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2010 - Agustus 2012 Status Pekerjaan Utama 2010 2011 2012 Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Berusaha Sendiri 14,55 13,75 15,29 13,91 13,80 12,69 Berusaha dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 24,54 24,35 17,49 19,35 20,51 18,78 Berusaha dibantu Buruh Tetap 3,49 3,90 4,27 4,27 3,96 4,38 Buruh/Karyawan/Pegawai 31,20 30,57 39,34 40,12 38,61 39,06 Pekerja Bebas 7,50 8,56 8,59 8,40 7,38 8,70 Pekerja Keluarga/tak Dibayar 18,73 18,87 15,02 13,95 15,73 16,38 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Di antara penduduk yang sudah bekerja masih terkandung di dalamnya pekerja setengah pengangguran atau pengangguran terselubung, yakni yang waktu kerjanya kurang dari 35 jam 4 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012

seminggu. Keadaan Agustus 2012 pekerja setengah pengangguran ini mendekati 28,24 persen dari orang yang bekerja. Sekitar sepertiganya (7,76%) tergolong setengah pengangguran terpaksa karena masih mau bila ada tawaran pekerjaan lain atau berusaha mencari pekerjaan lain, dan selebihnya (20,48%) tergolong setengah pengangguran sukarela karena tidak berusaha mencari pekerjaan lain. Bila angka setengah pengangguran ini dibedakan menurut jenis kelamin, terdapat perbedaan nilai antara laki-laki dan perempuan. Dari pekerja setengah pengangguran yang ada di Provinsi DIY pada Agustus 2012 sekitar 60 persen adalah perempuan. 4. PERKEMBANGAN ANGKA PENGANGGURAN DI PROVINSI DIY Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang merupakan perbandingan antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja dapat digunakan untuk melihat perkembangan angka pengangguran. Fluktuasi TPT di Provinsi DIY dari tahun 2009 ke 2012 berada dalam kisaran 4-6 persen, meskipun ada kecenderungan mengalami penurunan. Pada Agustus 2009 TPT sekitar 6,00 persen, pada Agustus 2010 sebesar 5,69 persen, dan pada Agustus 2011 dan 2012 sebesar 3,97 persen (Gambar 3). Angka ini relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan TPT nasional yang berkisar 6-8 persen. Gambar 3. Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi DIY dan di Tingkat Nasional, Februari 2009 Agustus 2012 (%) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80 6,56 6,32 6,14 6,00 6,00 6,02 5,69 5,47 3,97 4,09 3,97 'Feb 09 Ags 09 'Feb 10 'Ags 10 'Feb 11 'Ags 11 'Feb 12 'Ags 12 DIY Nasional Pada Agustus 2012 TPT di daerah perkotaan Provinsi DIY sekitar 4,53 persen, sementara di perdesaan hanya 2,99 persen. TPT di perkotaan selalu lebih tinggi dibanding di perdesaan di Provinsi DIY. Tingginya TPT di perkotaan dipengaruhi oleh beragamnya lapangan pekerjaan di perkotaan yang biasanya sebagai pusat perekonomian, sementara di perdesaan umumnya didominasi pertanian dengan daya tampung yang terbatas. Angkatan kerja baru yang mencari pekerjaan pindah atau mondok di perkotaan, sehingga pengangguran menjadi lebih nampak di daerah perkotaan. Sementara itu, penduduk Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 5

daerah perdesaan biasanya tidak terlalu selektif dalam memilih pekerjaan, sehingga mereka akan melakukan kegiatan apa saja walaupun hanya sebagai pekerja keluarga. Penganggur yang tersisa di daerah perdesaan sebagian di antaranya memang mencari pekerjaan di perdesaan juga, dan sebagian lagi tetap tinggal di desanya sambil mencari pekerjaan dengan cara melaju (nglajo/commute/ulang-alik/ pulang-pergi) ke perkotaan. Perkembangan TPT menurut kabupaten/kota disajikan pada Gambar 4. TPT di kabupaten/kota mengalami variasi perkembangan pada periode Agustus 2011 ke Agustus 2012. Pola TPT antar kabupaten/kota juga terdapat perubahan, dimana nilai TPT di Kabupaten Sleman menjadi yang paling tinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY. Pada Agustus 2012 TPT tertinggi terjadi di Kabupaten Sleman (5,42%), disusul Kota Yogyakarta (5,03%) dan Kabupaten Kulonprogo (3,91%). TPT rendah terjadi di Kabupaten Gunung Kidul (1,92 persen) dan Kabupaten Bantul (3,60 persen). Gambar 4. Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Kabupaten/Kota di Provinsi DIY, Agustus 2011 & Agustus 2012 (%) 0 1 2 3 4 5 6 Kulonprogo Bantul 2.56 3.91 3.80 3.60 Gunungkidul 1.97 1.92 Sleman 5.25 5.42 Yogyakarta 5.03 5.57 Agustus 2011 Agustus 2012 6 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012