Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017"

Transkripsi

1 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 516,2 ribu orang. Angkatan Kerja terbanyak berada di Kota Ternate, yaitu 97,8 ribu orang. Penduduk bekerja di Maluku Utara pada Agustus 2017 sebanyak 488,7 ribu orang. Penduduk bekerja terbanyak berada di Kabupaten Halmahera Selatan, yaitu 92,8 ribu orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Agustus 2017 sebesar 63,65 persen. TPAK paling tinggi tercatat di Kabupaten Halmahera Timur, yaitu 71,36 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 5,33 persen. TPT paling rendah tercatat di Kabupaten Halmahera Barat, yaitu 2,19 persen. Pada Agustus 2017, sebesar 61,95 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal. Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan menyerap tenaga kerja terbanyak dari penduduk yang bekerja, yaitu 199,0 ribu orang. Pada Agustus 2017, terdapat 35,16 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu), mencakup 9,90 persen setengah penganggur dan 22,38 persen pekerja paruh waktu. Rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai pada Agustus 2017 sebesar 2,76 juta rupiah. 1

2 1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran Jumlah Angkatan Kerja Maluku Utara pada Agustus 2017 tercatat sebanyak 516,2 ribu orang. Turun 40,9 ribu orang dibanding Februari 2017 (semester lalu) dan turun 8,3 ribu orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 488,7 ribu orang, turun 41,6 ribu orang dibanding keadaan semester lalu dan turun 14,8 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 27,5 ribu orang pada Agustus Mengalami kenaikan sekitar 0,7 ribu orang dibanding Februari 2017 dan meningkat sebanyak 6,5 ribu orang dibanding Agustus Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK Agustus 2017 tercatat sebesar 63,65 persen. Turun 5,83 persen poin dibanding semester lalu dan turun 2,54 persen poin dibanding setahun yang lalu. Secara umum, angka tersebut menunjukkan bahwa 63,65 persen penduduk Maluku Utara yang berusia 15 tahun keatas aktif atau berusaha aktif dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan 36,35 persen sisanya melakukan kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga, maupun kegiatan lain yang bukan kegiatan ekonomi. Status Keadaan Ketenagakerjaan Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama Agustus Agustus 2017 Agustus 2016 (Ribu Orang) Februari 2017 (Ribu Orang) Agustus 2017 (Ribu Orang) Perubahan 1 Tahunan (Agust 2016-Agust 2017) Perubahan 1 Semester (Feb 2017-Agust 2017) Ribu Orang Persen Ribu Orang Persen (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Penduduk Usia Kerja 792,4 801,8 811,0 18,5 2,29 9,2 1,14 Angkatan Kerja 524,5 557,1 516,2-8,2-1,61-40,9-7,92 Bekerja 503,4 530,2 488,7-14,7-3,02-41,5-8,50 Pengangguran 21,0 26,8 27,5 6,4 23,51 0,7 2,42 Bukan Angkatan Kerja 267,9 244,7 294,8 26,8 9,12 50,1 16,99 Sekolah 83,0 74,0 87,7 4,6 5,31 13,6 15,57 Mengurus Rumah Tangga 154,4 144,0 177,9 23,4 13,19 33,9 19,05 Lainnya 30,4 26,6 29,1-1,2-4,30 2,5 8,71 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Persen Persen Poin Persen Poin 4,01 4,82 5,33 1,32 0,51 66,19 69,48 63,65-2,54-5,83 Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan dimana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK Perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki tercatat sebesar 80,25 persen sementara TPAK perempuan hanya 46,36 persen. Dibandingkan dengan keadaan setahun lalu (Agustus 2016) terdapat penurunan TPAK pada dua kelompok ini, yaitu 2

3 1,79 1,41 2,28 0,46 4,78 3,84 5,75 4,85 7,17 5,72 6,35 8,41 9,65 9,31 8,15 7,92 11,44 21,58 sebesar 2,55 persen poin pada laki-laki dan 2,52 persen poin pada perempuan. Perkembangan TPAK menurut jenis kelamin secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, Agustus Agustus ,80 84,56 80,25 66,19 48,88 69,48 53,77 63,65 46,36 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Laki-laki Perempuan Total Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah dan dunia usaha terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya masih perlu dioptimalkan. Angka TPT Maluku Utara mengalami kenaikan dari 4,01 pada Agustus 2016 menjadi 5,33 pada Agustus 2017 (Gambar 2). TPT yang meningkat mengindikasikan adanya dua kemungkinan, yaitu situasi saat ini yang sedang sulit untuk mendapatkan pekerjaan atau masih menunggu pekerjaa yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki. Pada Agustus 2017, kondisi yang terjadi menunjukkan bahwa TPT Maluku Utara tinggi di wilayah perkotaan dan pada penduduk dengan tingkat pendidikan menengah atas serta pendidikan tinggi. Gambar 2 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus Agustus 2017 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus ,01 4,82 6,81 7,22 5,33 4,54 3,79 3,98 4,57 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Kota Desa Total <= SD SMP SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/III Universitas 3

4 TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan tercatat sebesar 7,22 persen dan TPT di perdesaan sebesar 4,57 persen. Dibandingkan keadaan tahun lalu (Agustus 2016), terjadi kenaikan tingkat pengangguran baik di perkotaan maupun di perdesaan. TPT di perkotaan naik sebesar 2,67 persen poin, sedangkan di perdesaan naik sebesar 0,78 persen poin. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT terbesar berada pada penduduk dengan pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi. Pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 9,65 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 8,15 persen. Hal ini mengindikasikan, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih, terutama pada tingkat pendidikan SMA dan SMK, yang tidak terserap di pasar kerja. Penduduk yang berpendidikan rendah cenderung lebih mudah terserap pasar kerja, karena biasanya kelompok ini mau menerima pekerjaan apa saja. Hal ini terlihat pada TPT SD ke bawah yang angkanya paling kecil diantara semua tingkat pendidikan, yaitu sebesar 2,28 persen. Dibandingkan kondisi setahun lalu, TPT mengalami kenaikan hampir di semua jenjang pendidikan, kecuali pada tingkat pendidikan Universitas yang mengalami penurunan. 1.1 Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran di Kabupaten/Kota Angkatan Kerja di Maluku Utara paling banyak disumbang oleh Kota Ternate, yaitu sebanyak 97,8 ribu orang atau sekitar 18,94 persen dari total Angkatan Kerja di Maluku Utara. Diikuti oleh Kabupaten Halmahera Selatan sebanyak 97,3 ribu orang. Sedangkan Angkatan Kerja paling kecil tercatat di Kabupaten Pulau Taliabu, yaitu sebanyak 23,2 ribu orang atau hanya sekitar 4,49 persen dari total Angkatan Kerja. Tabel 2 Indikator Ketenagakerjaan Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2017 Kabupaten/Kota Angkatan Kerja (Ribu Orang) Bekerja Pengangguran Sekolah Bukan Angkatan Kerja (Ribu Orang) Mengurus Rumah Tangga Lainnya TPAK (Persen) TPT (Persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Halmahera Barat 52,0 1,1 5,4 16,9 2,1 68,50 2,19 Halmahera Tengah 19,9 0,8 4,9 7,1 1,1 61,06 3,95 Kepulauan Sula 36,7 2,2 6,5 15,2 3,3 60,72 5,86 Halmahera Selatan 92,7 4,5 9,8 32,1 4,7 67,53 4,68 Halmahera Utara 69,9 3,6 16,5 28,2 6,1 59,04 4,92 Halmahera Timur 41,2 1,8 5,5 10,8 0,8 71,36 4,36 Pulau Morotai 24,6 1,6 4,8 8,2 2,0 63,50 6,11 Pulau Taliabu 21,6 1,5 1,8 6,7 0,9 70,82 6,69 Ternate 90,2 7,5 24,8 36,2 3,9 60,03 7,71 Tidore Kepulauan 39,5 2,5 7,2 16,1 3,6 60,89 5,95 4

5 Penduduk bekerja terbanyak tercatat di Kabupaten Halmahera Selatan, yang mencapai 92,8 ribu orang atau sekitar 18,98 persen dari total penduduk bekerja di Maluku Utara. Sementara Kota Ternate berada di peringkat kedua dengan jumlah penduduk bekerja sebanyak 90,2 ribu orang. penduduk bekerja paling sedikit ada di Kabupaten Halmahera Tengah, yaitu sebesar 19,9 ribu orang, atau sekitar 4,08 persen dari total penduduk bekerja. TPAK tertinggi sebesar 71,36 persen tercatat di Kabupaten Halmahera Timur. Sementara itu, TPAK Kota Ternate sebagai penyumbang terbanyak Angkatan Kerja di Maluku Utara, hanya sebesar 60,03 persen. TPAK terendah ada di Kabupaten Halmahera Utara, yaitu sebesar 59,04 persen. TPT terendah menurut kabupaten/kota tercatat di Kabupaten Halmahera Barat, yaitu 2,19 persen. Diikuti oleh Kabupaten Halmahera Tengah dengan TPT sebesar 3,95 persen. Sedangkan TPT tertinggi tercatat di Kota Ternate, yaitu sebesar 7,71 persen. 2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Kondisi ketenagakerjaan yang menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam menyerap tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk Maluku Utara paling banyak bekerja pada sektor Pertanian, yaitu sebanyak 199,0 ribu orang (40,72 persen). Terbesar kedua ada pada sektor jasa kemasyarakatan yang menyerap sebanyak 107,0 ribu orang (21,89 persen). Sementara itu, Listrik Gas dan Air Minum masih menjadi sektor yang terkecil dalam menyerap tenaga kerja, yaitu sebesar 0,8 ribu orang (0,17 persen). Gambar 3 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Agustus Agustus 2017 Pertanian 205, , ,03 Jasa Kemasyarakatan 104, , ,99 Perdagangan 71, , ,90 Industri 44, , ,06 Transportasi 33, , ,47 Konstruksi 21, , ,79 Pertambangan Keuangan Listrik Gas dan Air 13,95 4,75 3,42 Agustus ,91 5,09 0,22 Februari ,44 10,18 0,86 Agustus 2017 Berdasarkan tren sektoral, hampir tidak ada pola perkembangan kontribusi penyerapan tenaga kerja yang konsisten naik atau turun. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif antar semester. Selama Agustus 2016 sampai Agustus 2017, sektor-sektor yang 5

6 mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sektor Konstruksi, Sektor Pertambangan, dan Sektor Keuangan. Sedangkan sektor lainnya seperti Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Sektor Industri, Sektor Transportasi dan Sektor Listrik Gas dan Air mengalami penurunan. Memperhatikan pola antar sektor mengisyaratkan bahwa di Maluku Utara sedang mengalami proses transisi ekonomi dari sektor primer menuju sektor tersier. 2.1 Penduduk Bekerja di Kabupaten/Kota Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Selaras dengan lapangan pekerjaan utama di Maluku Utara, Sektor Pertanian masih menyumbang porsi terbesar penduduk bekerja di hampir semua kabupaten/kota, kecuali di Kota Ternate dimana lapangan pekerjaan utamanya ada pada Sektor Jasa Kemasyarakatan. Pada Agustus 2017, persentase penduduk yang bekerja di Sektor Pertanian di kabupaten/kota tercatat hampir separuh dari total penduduk bekerja. Sedangkan posisi kedua terbesar untuk lapangan pekerjaan utama di semua kabupaten/kota ada pada Sektor Jasa Kemasyarakatan, kecuali Kabupaten Halmahera Barat pada Sektor Industri dan Kota Ternate pada Sektor Transportasi. Tabel 3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Kabupaten/Kota, Agustus 2017 Kabupaten/Kota Industri Listrik Gas Air Pertanian Pertambangan Konstruksi Perdagangan Transportasi Keuangan Jasa Kemasyarakatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Halmahera Barat 40,40 0,17 22,16 0,00 4,23 10,09 4,93 0,82 17,20 Halmahera Tengah 42,11 5,33 13,07 0,69 9,02 11,33 0,41 1,12 16,91 Kepulauan Sula 48,40 4,08 3,52 0,12 4,39 8,96 3,78 0,42 26,34 Halmahera Selatan 59,97 4,30 4,46 0,05 5,22 9,72 1,39 0,52 14,37 Halmahera Utara 41,80 3,81 6,20 0,00 4,41 12,07 9,28 1,57 20,85 Halmahera Timur 44,68 6,27 10,35 0,00 8,85 11,28 3,86 1,42 13,29 Pulau Morotai 54,35 0,45 2,92 0,71 4,83 13,79 1,71 0,00 21,24 Pulau Taliabu 72,12 3,52 0,00 0,00 1,32 10,90 0,70 0,52 10,91 Ternate 7,10 1,68 4,52 0,41 7,88 22,76 13,95 6,99 34,71 Tidore Kepulauan 33,19 0,43 2,76 0,20 10,16 11,87 7,32 2,01 32,06 3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai (34,98 persen). Diikuti status Berusaha sendiri (23,12 persen), Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (17,17 persen), dan Pekerja keluarga (14,82 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 3,07 persen. 6

7 Gambar 4 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Buruh/Karyawan/Pegawai 32,01 29,43 34,98 Berusaha sendiri 21,32 19,01 23,12 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 19,35 21,11 17,17 Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 17,65 21,88 14,82 Pekerja bebas 5,71 4,01 6,84 Berusaha dibantu buruh tetap 3,96 4,56 3,07 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Dalam setahun terakhir (Agustus 2016 Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status buruh/karyawan meningkat cukup tinggi dari 32,01 persen menjadi 34,98 persen. Peningkatan juga terjadi pada status berusaha sendiri, yaitu sebesar 1,80 persen poin. Kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Agustus 2017 sebanyak 185,9 ribu orang (38,05 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 302,8 ribu orang (61,95 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja formal cenderung meningkat. Selama setahun terakhir pekerja formal meningkat dari 35,97 persen pada Agustus 2016 menjadi 38,05 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5). Gambar 5 Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, ,4 Ribu (64,03 %) 350,0 Ribu (66,01 %) 302,8 Ribu (61,95 %) 181,1 Ribu (35,97) 180,2 Ribu (33,99) 185,9 Ribu (38,05) Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Formal Informal 4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebanyak 274,9 ribu orang (56,25 persen). 7

8 Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 138,0 ribu orang (28,23 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 75,8 ribu orang (15,52 persen) mencakup 14,4 ribu orang berpendidikan Diploma dan 61,4 ribu orang berpendidikan Universitas (Gambar 6). Gambar 6 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, ,48 62,18 56,25 30,85 25,09 13,66 12,73 28,23 15,52 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Rendah Menengah Tinggi 5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sementara pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu. Gambar 7 Persentase Pekerja Penuh, Setengah Penganggur, dan Paruh Waktu, ,07 67,82 67,71 7,23 10,70 9,90 21,70 21,48 22,38 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Pekerja Paruh Waktu Pekerja Setengah Penganggur Pekerja Penuh Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 67,71 persen menurun dibandingkan keadaan Agustus 2016 (71,07 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 32,29 8

9 1,52 1,96 1,92 1,65 1,79 1,48 1,49 1,46 1,84 1,39 1,29 1,83 2,78 3,23 2,32 2,22 2,79 2,82 2,54 2,56 2,67 2,76 3,04 2,25 3,38 3,70 4,16 4,63 6,38 6,67 persen naik 3,36 persen poin jika dibanding Agustus 2016 (28,93 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya naik dari 7,23 persen menjadi 9,90 persen dalam setahun terakhir. Sementara persentase pekerja paruh waktu naik dari 21,70 persen menjadi 22,38 persen. 6. Rata-rata Upah/Gaji Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Buruh/karyawan/pegawai di Maluku Utara pada Agustus 2017 memperoleh rata-rata upah/gaji sebulan sebesar 2,76 juta rupiah. Buruh/karyawan/pegawai yang bekerja di sektor pertambangan dan penggalian tercatat memperoleh rata-rata upah/gaji sebulan tertinggi dibanding delapan sektor lainnya yaitu sebesar 6,38 juta rupiah. Selain itu, buruh/karyawan/pegawai di sektor lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa memperoleh rata-rata upah/gaji sebulan lebih rendah yaitu sebesar 4,16 juta rupiah. Sementara itu, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan memberikan rata-rata upah/gaji sebulan terendah, yaitu sebesar 1,39 juta rupiah. Jika dilihat menurut jenis kelamin, terdapat kesenjangan upah antara buruh/karyawan/pegawai laki-laki dan perempuan, dimana secara umum laki-laki memperoleh rata-rata upah/gaji lebih tinggi daripada perempuan. Seperti pada Agustus 2017, buruh/karyawan/pegawai laki-laki memperoleh rata-rata upah/gaji sebulan sebesar 3,04 juta rupiah, sedangkan buruh/karyawan/pegawai perempuan memperoleh 2,25 juta rupiah sebulan. Terdapat kesenjangan rata-rata upah/gaji sekitar 790 ribu rupiah antara buruh/karyawan/pegawai laki-laki dan perempuan. Kesenjangan upah ini terjadi diantaranya karena perbedaan tingkat pendidikan dan jabatan dalam pekerjaan utama. Gambar 8 Rata-Rata Upah/Gaji Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin (Juta Rupiah), Agustus 2017 Total Laki-laki Perempuan Pertambangan Keuangan Listrik, Gas dan Air Jasa Kemasyarakatan Konstruksi Transportasi Perdagangan Industri Pengolahan Pertanian Total 9

10 Menurut sektor dan jenis kelamin, rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki tertinggi terdapat pada sektor pertambangan dan penggalian, yaitu sebesar 6,67 juta rupiah sebulan, sedangkan rata-rata upah/gaji buruh/karyawan/pegawai perempuan tertinggi terdapat pada sektor listrik, gas dan air yaitu sebesar 2,82 juta rupiah sebulan. Rata-rata upah/gaji terendah sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki terdapat pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan, yaitu sebesar 1,29 juta rupiah. Sementara rata-rata upah/gaji terendah sebulan buruh/karyawan/pegawai perempuan terdapat pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 1,48 juta rupiah. Secara sektoral, rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki sebulan cenderung lebih tinggi dibanding perempuan, kecuali pada sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, serta sektor industri pengolahan dan juga sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Pada sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki sebesar 1,92 juta rupiah, lebih rendah dibandingkan rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai perempuan yaitu sebesar 2,67 juta rupiah. Pada sektor industri pengolahan, rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/ pegawai laki-laki sebesar 1,46 juta rupiah, lebih rendah dibanding rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai perempuan yaitu sebesar 1,84 juta rupiah. Sedangkan pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan, rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki sebesar 1,29 juta rupiah, lebih rendah dibanding rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai perempuan yaitu sebesar 2,22 juta rupiah. 7. Penjelasan Teknis a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturutturut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari: Mencari pekerjaan. Mempersiapkan usaha. Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. 10

11 f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/ pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari: Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). j. Upah/gaji sebulan adalah imbalan/balas jasa yang diterima selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama oleh buruh/karyawan/pegawai, baik berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan/balas jasa tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu gaji, tunjangan (yang sifatnya rutin), upah lembur, uang transportasi dan uang makan. k. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sector konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu. 11

12 Lampiran 1 Karakteristik Penduduk Bekerja, Agustus Agustus 2017 Karakteristik Penduduk Bekerja Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan <= SD 188,14 235,79 188,52 SMP 91,21 93,94 86,39 SMA Umum 131,89 107,16 111,66 SMA Kejuruan 23,45 25,90 26,31 Diploma I/II/III 17,57 10,11 14,42 Universitas 51,21 57,36 61,41 Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 205,54 234,04 199,03 Pertambangan 13,95 15,91 14,44 Industri 44,53 36,18 34,06 Listrik Gas Air 3,42 0,22 0,86 Konstruksi 21,78 31,91 29,79 Perdagangan 71,98 78,12 63,90 Transportasi 33,08 28,69 29,47 Keuangan 4,75 5,09 10,18 Jasa Kemasyarakatan 104,46 100,11 106,99 Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri 107,34 100,81 112,98 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak 97,42 111,94 83,92 Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 19,93 24,17 14,99 Buruh/karyawan/pegawai 161,19 156,05 170,95 Pekerja bebas di pertanian 16,10 9,34 17,00 Pekerja bebas di nonpertanian 12,60 11,94 16,43 Pekerja keluarga/tidak dibayar 88,86 116,02 72,45 Status Pekerjaan Formal/Informal Formal 181,11 180,22 185,94 Informal 322,37 350,05 302,78 Jumlah Jam Kerja per Minggu 1-7 7,49 7,92 10, ,39 28,55 27, ,87 45,90 54, ,91 88,30 65,23 35 *) 357,82 359,61 330,93 Pekerja Penuh/Tidak Penuh Pekerja Penuh ( 35 jam*)) 357,82 359,61 330,93 Pekerja Tidak Penuh (1-34 jam) 145,66 170,66 157,79 Setngah Penganggur 36,40 56,75 48,40 Pekerja Paruh Waktu 109,26 113,91 109,38 Jumlah 503,48 530,27 488,72 Keterangan : *) termasuk sementara tidak bekerja Sumber : Diolah dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2016, Februari 2017, dan Agustus 2017 Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Jl. Stadion No. 65 Ternate Edi Waryono, Ssi., M.Kesos. Kepala Bidang Statistik Sosial bps8200@bps.go.id Website : Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 12

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 59/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Papua Barat Agustus 2017 Agutus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,18 persen Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017 No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 No. 79/11/33/Th. XI, 06 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,87 Persen Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.79 /11/33/Th.X, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,63 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2016 sebanyak 17,31 juta orang,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 No. 65/11/34/Thn.XIX, 6 Nopember 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.35 /05/33/Th.X, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,20 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2016 sebanyak 17,91 juta orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.81 /11/33/Th.IX, 05 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2015 sebanyak 17,30 juta orang,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 75/12/Th. XII, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 113,83 juta orang, bertambah 90 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 77/12/Th. XIII, 1 Desember 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010 AGUSTUS 2010: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.37/05/33/Th.IX, 05 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2015 yang sebesar 18,29 juta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No.66/11/72/Th. XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,29 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.33/05/52/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,86 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No.36/05/52/Th. IX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,66 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,70 PERSEN No. 38/05/Th. XVII, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,61 persen Jumlah angkatan kerja pada sebanyak 3.812.358 orang, berkurang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 No. 54/11/91/Th. XIV, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2014 mencapai 398.424 orang, mengalami peningkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Th. XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,49 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No.67//72/Th. XVIII, 05 November 205 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 205 AGUSTUS 205: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,0 PERSEN Angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 205 mencapai.384.235 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016 No. 26/05/94/Th.VIII, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN. Jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Banten Agustus 2017 sebesar 9,28 persen Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebesar 5,08

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 No.08/05/62/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 Februari 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,13 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur Agustus 2017 No.92/11/64/Th.XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Papua Agustus 2017 No. 64/11/94/Th. VIII, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Papua Agustus 2017

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan 2017 No. 064/11/63/Th. XIX, 06 November 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan 2017 Kalimantan Selatan mengalami TPT sebesar 4,77 persen. Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,98 PERSEN No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015 Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No.36/05/52/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,69 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 No. 67/11/15/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,34 PERSEN Angkatan kerja Provinsi Jambi pada Agustus 2015 sebanyak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 No. 52/11/91/Th. VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 08/05/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 No.63/11/72/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2012 mencapai 1.213.063

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

No. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 33/05/Th. XIV, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011 FEBRUARI 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 No. 06/11/53/Th. XV, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,83 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.26/05/72/Th. XX, 05 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.35 /05/33/Th.XI, 05Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,15 PERSEN KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 DIBANDING FEBRUARI 2016 Pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017 No. 24/05/14/Th.XVIII, 5 Mei 2017 Jumlah angkatan kerja (pekerja dan pengangguran) di Riau pada 2017 mencapai 3,13 juta orang, atau naik 150 ribu orang (5,03

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 No.08/11/62/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 Agustus 2014 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,24 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 No. 66/11/36/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 5,6 juta orang, naik sekitar 253 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,94 PERSEN No. 26/05/14/Th.XVII, 4 Mei 2016 Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2016 mencapai 2.978.238 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 No. 26/05/14/Th. XIV, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2013

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 77/11/21/Th. VIII, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,25

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 81/11/21/Th. IX, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 28/05/33/Th.VI, 07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,88 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2012 mencapai 17,12 juta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015 No. 28/5/94/Th.VII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,72 PERSEN. Jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2015 mencapai 1.709.668

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,72 PERSEN No. 28/05/14/Th.XVI, 5 Mei 2015 Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2015 mencapai 2.974.014 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 92/11/21/Th. X, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,20 PERSEN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29 /05/16/Th. XVIII, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 Februari 2016: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,94 Persen Jumlah angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 08/11/Th.X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,78 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 1.212.040

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,55 PERSEN No. 08/11/Th.IX, 5 November 2015 Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 33/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,10 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31 /05/17/Th IX, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,21 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No. 66/11/13/Th XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,09 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2016 sebanyak 2,47 juta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011 No. 04, 5Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 2,67% Angkatan kerja NTT pada mencapai 2.234.887 orang, bertambah8,0 ribuorang (0,36 persen) dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No.75/11/52/Th. X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,94 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 34/05/35/Th.XII, 5 Mei 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,02 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,38

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014 No.65/11/72/Th. XVII, 05 November 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2014 mencapai

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan No. 63/11/16Th. XIX, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 No.64/II/72/Th. XVI, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,27 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2013 mencapai 1.228.337

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 66/11/33/Th.VI, 05 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,63 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2012 mencapai 17,09

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 22/5/Th.XVII, 5 Mei 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,75 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017 No. 28/05/94/Th.VIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,96 PERSEN. Ringkasan Jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2017

Lebih terperinci