BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dibahas pada bab V, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai indeks kepuasan sebesar 73,75% dan dapat diartikan bahwa kepuasan belanja wisatawan di Pasar Beringharjo berada pada kategori B (puas). Nilai indeks tersebut, meski tergolong bagus tetapi belum sepenuhnya mencapai angka 100%. 2. Komparasi antara tingkat kinerja (performance) dan kepentingan (importance) dengan menggunakan analisis kinerja-kepentingan, menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan antara kinerja yang dirasakan dan kepentingan yang diharapkan. Kesenjangan ini yang menyebabkan nilai indeks kepuasan belum berada pada tingkat 100%. Berdasarkan analisis diagram, indikator yang masuk ke dalam kuadran A (kuadran yang membutuhkan perhatian dan penanganan serius) didominasi oleh indikator dari variabel fisik yaitu pencahayaan dan sirkulasi udara; kerapian tempat; area gerak; dan fasilitas. 3. Keempat variabel bebas, hanya memberikan pengaruh sebesar 0,095 (9,5 persen) pada kepuasan belanja wisatawan di pasar beringharjo. Berdasarkan hasil uji hipotesis dari keempat variabel bebas tersebut, hanya satu variabel bebas yang terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan tehadap 129
130 kepuasan belanja wisatawan nusantara di pasar beringharjo yaitu variabel produk. Variabel produk berpengaruh secara signifikan tidak terlepas dari kinerja produk yang melebihi tingkat kepentingan dari wisatawan. 4. Hasil temuan di lapangan diluar indikator penelitian seperti kebersihan pasar, penataan kios, pemandu, promosi, keamanan dan fasilitas pendukung (toilet dan parkir) merupakan issu yang dipermasalahkan oleh wisatawan. Pada satu sisi lahan parkir yang sempit tidak terlepas dari kebiasaan responden yang masih dominan menggunakan kendaraan umum untuk menuju Pasar Beringharjo. 6.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, Pertama, hasil penelitian belum mampu mengeksplorasi sepenuhnya aspek apa yang berpengaruh pada kepuasan belanja wisatawan nusantara di Pasar Beringharjo. Hal ini dapat disebabkan oleh variabel penelitian. Variabel independen yang digunakan untuk melihat pengaruh terhadap kepuasan belanja wisatawan diindikasikan tidak terlalu kuat memberikan pengaruh bagi kepuasan belanja wisatawan. Dengan demikian diperkirakan ada faktor atau variabel lain yang lebih kuat hubungannya memberikan pengaruh pada kepuasan belanja wisatawan. Kedua, keterbatasan penelitian dari sisi instrument penelitian. Jumlah pertanyaan pada penelitian ini yang hanya mencakup 20 butir pertanyaan untuk lima variabel. Indikator yang digunakan belum mampu mendukung dalam pencarian data untuk mengungkap keadaan yang sebenarnya. Sebagai contoh
131 indikator pada variabel pelayanan, belum mencakup semua aspek yang ingin diukur. Indikator yang terbatas menjadikan hasil olah data regresi ganda kurang maksimal. 6.3 Rekomendasi 6.3.1 Rekomendasi Untuk Pihak Pengelola Pasar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran dari peneliti untuk meningkatkan kepuasan belanja wisatawan, yaitu 1. Nilai indeks kepuasan sebesar 73,75% dan sudah tergolong bagus, akan tetapi kedepannya pihak pengelola pasar tetap perlu mengadakan survai indeks kepuasan, sehingga secara rutin dapat diketahui berapa nilai indeks kepuasan belanja wisatawan. Hal ini dilakukan agar kepuasan belanja wisatawan dapat terkontrol. 2. Memperhatikan item-item yang masuk pada kuadran A, yang didominasi oleh indikator yang berada pada variabel fisik. Pembenahan pada variabel fisik memperbaiki sirkulasi; menambah penerangan; memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi pengunjung; penataan kios yang menarik dan sesuai jenis barang dagangan; patroli kebersihan pasar; perbaikan saluran air untuk memastikan air di tiap lantai mengalir dengan baik. 3. Memperhatikan variabel yang memiliki pengaruh pada kepuasan belanja wisatawan, yaitu variabel produk. Diharapkan untuk produk yang diperdagangkan di Pasar Beringharjo dapat dipertahankan dalam hal kualitas maupun kuantitas. Dalam hal kualitas lebih diperhatikan lagi bagaimana
132 standardisasi produk secara global dan hanya menjual produk yang memang berkualitas bagus. 4. Menambah ekstra layanan seperti pemberian souvenir atau memberikan ekstra free pengiriman untuk produk yang sekiranya susah dibawa oleh pembeli. Menyediakan garansi untuk produk yang dibeli jika ada kecacatan. Pedagang juga diharapkan selalu update sehingga produk yang dijual selalu fresh. Dalam hal kuantitas, Pedagang hendaknya menjaga agar stock barang tercukupi, terutama untuk masa-masa liburan. 5. Penataan kios perlu diurutkan sesuai dengan kategorisasi jenis barang dagangan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembeli ketika akan membeli barang. 6. Pasar Beringharjo perlu merumuskan pemasaran dan promosi untuk mengembangkan Pasar Beringharjo sebagai pasar wisata. Promosi dapat dilakukan dengan mendesain lokasi belanja yang atraktif serta memberikan penawaran khusus agar pengunjung tertarik datang dan berbelanja di Pasar Beringharjo. 7. Peningkatan daya tarik dengan penambahan atraksi yang menggabungkan antara pengalaman belanja dan rekreasi. Kegiatan ini untuk menarik kunjungan wisatawan yang tentunya akan memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. 8. Mengoptimalkan peran pemandu pasar yang ada sebagai representative dari Pasar Beringharjo yang mampu menampilkan citra dari Pasar Beringharjo.
133 Para pemandu sebaiknya juga disiapkan untuk mengantar pengunjung yang ingin mengetahui informasi lebih mendalam tentang Pasar Beringharjo. 9. Pemeriksaan secara rutin untuk fasilitas seperti toilet, air, dan sebagainya untuk memastikan fasilitas tersebut layak untuk dinikmati oleh pengunjung. 10. Terkait kebersihan pasar, untuk sampah-sampah yang masih berserakan di sisi bagian selatan pasar. Perlu adanya regu piket untuk membersihkan sampah tersebut, agar tidak menumpuk jika hari sudah beranjak siang. 11. Mengadakan razia untuk menjaring pihak-pihak yang memiliki niat untuk melakukan tindak kriminalitas di Pasar Beringharjo. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa keamanan bagi pengunjung selama berbelanja. 12. Bagi dinas perhubungan, banyaknya responden yang menggunakan kendaraan pribadi perlu menjadi catatan khusus. Kendaraan umum seperti transjogja belum mampu membuat masyarakat beralih menggunakan transjogja. Perbaikan layanan pada kendaraan umum perlu dimaksimalkan seperti kepastian waktu, kenyamanan bus (sopir yang tidak ugal-ugalan, AC yang menyala), keamanan serta tarif kendaraan umum yang terjangkau. 6.3.2 Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya Penelitian tentang wisata belanja masih sangat sedikit dilakukan di Indonesia. Penelitian ini datang dengan harapan untuk mampu mengisi ranah penelitian wisata belanja di Indonesia. Penelitian ini masih sebatas memberikan gambaran umum tentang kepuasan belanja wisatawan nusantara di Pasar
134 Beringharjo Penulis merekomendasikan untuk penelitian tentang wisata belanja sebagai berikut : 1. Menggunakan pendekatan sosiodemografi untuk mengukur tingkat kepuasan belanja wisatawan berdasarkan jenis kelamin, usia, tujuan kunjungan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Menggunakan pendekatan sosiodemografi, maka diharapkan diketahui bagaimana persepsi dan perbedaan tingkat kepuasan dari masing-masing faktor sosiodemografi. 2. Penelitian ini mengambil variabel dari penelitian yang dilakukan di luar negeri dan hanya mampu menjelaskan sekitar 9,5% dari total senilai 100% variabel yang mempengaruhi kepuasan belanja. Hal tersebut dapat mengindikasikan masih banyak variabel atau faktor lain yang bisa dicari untuk memprediksi variabel yang mempengaruhi kepuasan belanja. pendekatan grounded theory dapat digunakan untuk menemukan variabelvariabel yang berpengaruh dalam preferensi wisata belanja di kalangan wisatawan nusantara dengan melakukan pendekatan yang lebih dekat dengan budaya dan kebiasaan dari wisatawan nusantara. 3. Penelitian komparasi antara kepuasan belanja wisatawan nusantara dengan wisatawan asing, sehingga dapat diketahui bagaimana perbedaan kepuasan belanja antara wisatawan nusantara dengan wisatawan asing.