BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian
|
|
- Surya Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Pasar tradisional Kiaracondong adalah pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. Pasar yang berlokasi di Jl. Kebon Jayanti, Kebun Jayanti, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat ini, mengalami perbaikan terakhir pada tahun 1979 yang saat itu masih berstatus sebagai pasar impress. Pada tahun 2008 PD Pasar Bermartabat masuk mengambil alih kepengurusan pasar-pasar tradisional di Bandung dan pasar Kiaracondong merupakan salah satu unitnya. Dengan luas tanah meter persegi dan luas bangunan meter persegi, pasar Kiaracondong memiliki lapak dagang dengan 600 kios dan 457 lapak meja. Pasar Kiaracondong dibagi menjadi dua area dagang, untuk di lantai bawah adalah area berjualan bahan makanan sementara lantai dua adalah area dagang pakaian. Komoditi utama yang dijual di pasar Kiaracondong merupakan sayur-mayur, daging dan jenis makanan lain yang sifatnya basah. Gambar 1.1 Lapak Dagang Sayuran Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2017
2 Gambar 1.2 Area Dagang Pakaian Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2017 Selain lapak dagang, pasar Kiaracondong mempunyai fasilitas penunjang sepetri 3 toilet, 3 musolah, 1 TPS da 4 lahan parkir. Dalam mengelola keamanan dan kebersihan, PD Pasar memiliki Sub Bidang Kamtib dan Sub Bidang Kebersihan yang jajarannya disebar di semua unit-unit pasar yang dikelola. Selain kebersihan dan keamanan PD Pasar juga memiliki SAE Parkir yang mengelola lahan parkir di setiap unit pasar yang dikelola. Gambar 1.3 Lahan Parkir Pasar Kiaracondong Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2017
3 1.2 Latar Belakang Berbagai terobosan terhadap pasar-pasar tradisional di seluruh Nusantara nampaknya mulai digencarkan masing-masing pemerintahan daerah. Seperti yang dilansir krjoga.com pada 12 April 2014, terobosan harus terus dilakukan Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul agar mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan modern. Faktor yang perlu dibenahi adalah penataan sistem peletakan barang dagangan dan pengelompokan sesuai jenis barangnya, faktor penting lainnya adalah masalah kebersihan itu sendiri. Slamet Santoso, selaku Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul mengatakan, dalam persaingan merebut hati konsumen memang tidak mudah. Harus berani bersaing dengan toko modern, baik pelayanan dan kualitas barang. Tidak hanya soal itu, persaingan yang harus dihadapi pasar tradisional salah satunya soal harga. ( 12 April 2016). Dinas kepengurusan pasar yang seharusnya mengambil peran penting dalam melaksanakan fungsi pasar dengan sebaik-baiknya, nyatanya justru menemui banyak masalah. Seperti yang ditemukan di Kota Bandung, sejak berganti status dari Dinas Pasar menjadi Perusahaan Daerah (PD) Pasar bahkan telah dua kali berganti jajaran direksi. Namun hal tersebut tidak menjadikan PD Pasar semakin maju malah semakin terpuruk dan amburadul. PD Pasar tidak menunjukan kinerja baiknya sebagai perusahaan daerah dan unit penghasil. Demikian menurut Sekretaris Umum Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung, Iwan Suhermawan kepada RMOLJabar Januari Iwan menganggap bahwa persoalan penataan pedagang kaki lima dan masalah-masalah lain menyangkut fasilitas pasar adalah masalah pembinaan dan pengelolaan yang kurang baik dari PD Pasar yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap pasar-pasar milik pemerintah yang ada di Kota Bandung. ( 28 Januari 2016). Program perencanaan revitalisasi pasar-pasar tradisional di Kota Bandung merupakan program utama dari PD Pasar Bermartabat dan Pemerintahan Kota Bandung untuk menciptakan citra pasar tradisional yang bersih dan sehat. Seperti
4 yang terlihat pada pasar Sarijadi yang proses pembangunannya telahrampung beberapa waktu yang lalu. Revitalisasi Pasar Sarijadi ini memakan waktu yang cukup lama. Proses pembangunannya dimulai dengan peletakan batu pertama pada Januari Di dalam pasar tersebut nantinya akan diisi oleh 60 persen pedagang tradisional seperti sayur-sayuran dan akan disediakan Foodcourt agar pengunjung bisa menikmati makanan di tempat. Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung menyatakan, pasar tradisional yang identik dengan kotor dan becek akan terbantahkan dengan hadirnya pasar Sarijadi ini. Karena itu, kita akan desain pasar ini seperti musium yang enak dan bersih sehingga pedagang dan pembeli akan sama-sama nyaman saat bertransaksi. Pembangunan pasar pun masih dalam proses penyelesaian dan masih harus dirapihkan di beberapa titik. ( 13 Februari 2017) Pemangku kepentingan menjadi pemeran utama untuk membangun dan mengembangkan pasar menjadi pasar yang memiliki store image yang baik dan selalu menjadi tujuan untuk dikunjungi pengunjung sebagai tempat yang nyaman dan menjadi alasan untuk kembalinya pengunjung pada pasar tersebut. Menurut pendapat Gay dalam Mahmud (2011:159) bahwa ukuran sampel yang tepat untuk kebanyakan penelitian adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500. Untuk menentukan banyaknya responden, peneliti menggunakan teori dari Gay dalam Mahmud. Peneliti telah mensurvei 30 orang responden pelanggan pasar Batununggal. Responden terdiri dari 30% berumur 17-25, sedangkan responden yang berumur sebanyak 36,7% dan responden yang berumur sebanyak 33,3%. Responden berjenis kelamin wanita berjumlah 73,3% dan sisanya berjenis kelamin pria.
5 Setuju Tidak Setuju Gambar 1.4 Survei Kepuasan Pelanggan Pasar Tradisional Kiaracondong Sumber: Olahan Peneliti, 2016 Dapat terlihat bahwa store image dari pasar Kiaracondong masih buruk dalam beberapa sisi. Pada sektor kebersihan, sebanyak 60% responden menyatakan kebersihan masih kurang baik. Dari keamanan sebanyak 83,3% menyatakan sudah baik. Dari segi kenyamanan sebanyak 60% responden merasa kurang nyaman. Untuk lahan parkir sebanyak 66,67 responden menyatakan kurang luas. Untuk zonasi dagangan 70% menyatakan masih kurang rapih. Lalu untuk harga 100% responden setuju harga sangat terjangkau. Untuk kualitas barang 93,33% setuju kualitas barang baik. Dan untuk lokasi 86,67% setuju lokasi mudah dituju. Terakhir sebanya 63,33% responden menyatakan jalur menuju pasar kurang lancar. Namun begitu, banyak dari pengunjung yang menyatakan kepuasannya. Hal ini berdasarkan faktor harga dan keterjangkauan masyarakat pada pasar tersebut.
6 Tabel 1.1 Tabel Perbandingan Store Image Pasar Tradisional Kiaracondong dengan Pasar Modern Batununggal Keterangan Pasar Kiaracondong Pasar Batununggal Kebersihan Keamanan Kenyamanan Lahan Parkir Zonasi Dagang Harga yang Ditawarkan Kualitas Barang Lokasi Menuju Pasar (Transportasi) Jalur Menuju Pasar 60% responden menyatakan bahwa kebersihan pasar Kiaracondong masih kurang. 83% responden menyatakan bahwa keamanan pasar Kiaracondong sudah baik. 60% responden menyatakan kenyamanan di pasar Kiaracodong masih kurang 67% responden menyatakan lahan parkir di pasar Kiaracondong masih kurang layak. 70% responden menyatakan zonasi dagang di pasar Kiaracondong masih kurang tertata dengan baik. harga yang ditawarkan di pasar Kiaracondong sudah sangat terjangkau. 93% responden menyatakan kualitas barang di pasar Kiaracondong sudah baik. 87% responden menyatakan bahwa lokasi pasar Kiaracondong mudah dituju. 63% responden menyatakan bahwa jalur menuju pasar Kiaracondong tidak terlalu lancar. bahwa kebersihan pasar Batununggal sudah baik. bahwa keamanan pasar Batununggal sudah baik. kenyamanan di pasar Batununggal sudah baik. lahan parkir di pasar Batununggal sudah baik. zonasi dagang di pasar Batununggal sudah tertata dengan baik. 10% responden menyatakan harga yang ditawarkan di pasar Batununggal belum terjangkau. kualitas barang di pasar Batununggal sudah baik. 63,3% responden menyatakan bahwa lokasi pasar Batununggal sulit dituju. jalur menuju pasar Batununggal lancar. Sumber: Olahan Peneliti, 2017
7 Mini survey dan tabel perbandingan store image pasar Kiaracondong dengan pasar Batununggal dapat membuktikan bahwa store image pasar Kiaracondong masing cukup buruk. Masalah seperti kebersihan, kenyamanan, zonasi dagang dan lahan parkir nampaknya memang masih menjadi tugas besar bagi pengelola untuk segera mengatasinya. Mini survey dan tabel perbandingan di atas juga dapat menunjukan kinerja PD Pasar Bermartabat selaku pengelola pasarpasar tradisional di Kota Bandung, belum menunjukan kinerja yang maksimal. Sebaliknya pihak swasta sebagai pengelola pasar Batununggal, sangat memperhatikan kepuasan pengunjung pasar sehingga mampu menciptakan store image yang baik. Penelitian ini sendiri merupakan lanjutan dari paper yang berjudul Decomposing The Problems of Traditional Markets Business Ecosystem in Indonesia oleh Fajar Sidiq A. Prabowo. Dalam paper tersebut didapat 3 posit yang menyatakan bahwa: 1. Pedagang pasar tradisional memiliki pengaruh yang kecil terhadap performa store image pasar tradisional. Keterkaitan peran antara pemangku kepentingan masing-masing mengikuti agenda yang berbeda untuk memuaskan minat yang berbeda, hal membuat koordinasi di antara mereka sulit dilakukan. Kurangnya kekuatan pedagang tradisional dibandingkan dengan pemangku kepentingan lain membuat mereka sulit untuk mempromosikan koordinasi kepentingan mereka untuk meningkatkan nilai bagi konsumen mereka. 2. Pedagang tradisional memiliki power yang relatif kecil dibandingkan dengan pemangku kepentingan lain di ekosistem pasar tradisional. Lemahnya power yang dimiliki oleh pedagang tradisional juga menyebabkan pedagang tradisional agak dieksploitasi oleh beberapa pemangku kepentingan lainnya. 3. Ketidaksetaraan yang ada di ekosistem bisnis pasar tradisional yang bekerja melawan kepentingan pedagang tradisional.
8 Dari beberapa temuan yang telah peneliti paparkan di atas, terlihat bahwa Pasar Tradisional Kiaracondong masih penuh dengan permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERTUKARAN NILAI ANTARA STAKEHOLDER DI PASAR TRADISIONAL KIARACONDONG 1.3 Perumusan Masalah Keberadaan pasar tradisional menjadi sentra jual beli bagi masyarakat menegah-bawah. Terjangkaunya harga bahan pangan dan sandang menjadi faktor yang mempengaruhi pasar tradisional tetap memiliki pengunjungan dan pelanggannya sendiri. Di luar itu interaksi yang terjadi di pasar tradisional memiliki citra yang bersahabat bagi masyarakat umum. Namun diantara keunggulan dan daya tariknya sendiri, pasar tradisional memiliki citra buruk di mata masyarakat. Buruknya tata kelola pasar dan kebersihan yang terkesan diabaikan menjadi pemadangan yang dapat di temukan sehari-hari di pasar tradisonal. Pihak pengelola pasar mungkin mulai membenahi satu persatu masalah tersebut, namun masyarakat dan pedagang sampai saat ini belum merasakan betul perubahan dan perbaikan yang di lakukan dinas terkait. Selain itu maraknya premanisme dan pungutan liar yang terjadi di pasar seakan tetap menghantuin para pedagang hingga saat ini. Petugas keamanan resmi yang seharusnya bertanggung jawab menjaga kemanana pasar terlihat hampir tidak ada, sehingga peran ini di ambil oleh oknum-oknum yang merasa kuat untuk melakukan tugas tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi pertukaran nilai antar pemangku kepentingan. Nilai yang dipertukarkan berupa hal yang dirasakan pemangku kepentingan atau khususnya tenant (pedagang) yaitu keamanan, kebersihan, kenyamanan dan harga yang juga dapat dirasakan oleh pembeli yang termasuk dalam atribut store image.
9 1.4 Pertanyaan Penelitian Sesuai dengan hasil literatur review yang telah dilakukan, bahwa para pedagang tradisional tidak mampu secara langsung mengatur formasi dari performasi pasar tradisional itu sendiri. Selain itu, terdapatnya ketidakadilan dari bisnis ekosistem pasar, yang bekerja bertentangan dengan minat dan keuntungan dari pedagang peasar tradisional itu sendiri. Dengan demikian maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Siapa saja pemangku kepentingan/pelaku yang ada di pasar tradisional Kiaracondong? 2. Bagaimana pertukaran nilai yang terjadi antara pemangku/pelaku kepentingan yang ada di pasar tradisional Kiaracondong? 3. Bagaimana pola pertukaran nilai yang terjadi antara pemangku/pelaku kepentingan di pasar tradisional Kiaracondong 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui siapa aja Pemangku/pelaku kepentingan yang terdapat dalam pasar Kiaracondong. 2. Untuk mengetahui apa saja nilai yang dipertukarkan dari interaksi antara para pemangku/pelaku kepentingan. 3. Untuk mengetahui pola pertukaran dari pemangku/pelaku kepentingan di pasar tradisional Kiaracondong 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan menjadi pertimbangan yang baik bagi pemerintahan daerah sebagai dasar dari revitalisasi pasar tradisional ke arah yang lebih baik dan mampu meningkatkan pendapatan daerah dari sektor perdagangan melalui pasar tradisional.
10 Selain itu, kesenjangan dan ketidakadilan yang terjadi di ekosistem pasar tradisional itu sendiri mampu dihilangkan sedikit demi sedikit agar adanya keadilan dalam ekosistem dan menjadikan pasar tradisional sebagai sentra jual beli rakyat. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan teori Value Network Analysis untuk mencari pertukaran nilai yang terjadi diantara para stakeholder. Dimana dalam Value Network Analysis, Verna Allee membagi pertukaran nilai yang dapat terjadi menjadi tiga hal yaitu Goods, Services, and Revenue (GSR), Knowledge, dan Intangible benefits. Penelitian menggambarkan nilai yang dipertukarkan stakeholder dalam pasar tradisional Kiaracondong yang dapat menjadi nilai tambah yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh semua stakeholder termasuk tenant (pedagang) dan juga dapat dinikmati oleh konsumen. Dari pertukaran nilai yang terjadi diantara stakeholder maka akan didapat kemungkinan adanya ketidakseimbangan pertukaran nilai yang dapat menyebabkan kemungkinan adanya konflik. Penelitian ini dikhususkan hanya pada pasar tradisional Kiaracondong, Kota Bandung. 1.8 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab dan akan dijabarkan menjadi beberapa sub-bab. Berikut ini akan dijelaskan mengenai penjabaran dari tiap bab: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini terdiri dari teori-teri terkait penelitian dan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN
11 Bab ini terdiri dari jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan serta membahas hasil penelitian tersebut sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditetapkan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan kemudian dari kesimpulan tersebut peneliti mencoba untuk memberikan saransaran yang diharapkan peneliti akan berguna.
12 HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN
BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari proyek tersebut penting, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Arti Judul Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem untuk manfaat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar tradisional di Indonesia masih merupakan wadah utama masyarakat dalam membeli suatu kebutuhan, karena dalam pasar inilah sesungguhnya perputaran ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Perdagangan eceran merupakan salah satu unsur penting dalam proses kegiatan distribusi barang. Bentuk dari perdagangan eceran dapat berupa pasar, supermarket, mini market, toko/kios,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan usaha kecil di Indonesia memang diakui sangat penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan kesempatan kerja; pemerataan
Lebih terperinciRevitalisasi Pasar Tradisional, Jumlah Kunjungan, Pendapatan Pedagang, dan Pendapatan Pasar
Judul : Efektivitas dan Dampak Revitalisasi Pasar Tradisional terhadap Jumlah Kunjungan, Pendapatan Pedagang, dan Pendapatan Pasar di Kota Denpasar Nama : I Kadek Dwi Perwira Putra NIM : 0906105039 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pelayanan Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dan pertumbuhan suatu kota tidak terlepas dari pertambahan jumlah penduduk dengan berbagai aktivitas yang beragam dan tingkat mobilitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor yang memiliki visi menjadi kota jasa yang nyaman dengan masyarakat madani dan pemerintahan yang amanah merupakan visi yang harus di jalankan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dibahas pada bab V, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah susun bisa menjadi alternatif yang baik bagi penggunaan lahan di Jakarta dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada kenyataannya, Jakarta memiliki banyak hunian kumuh yang berjejalan dan tak teratur. Hunian kumuh horisontal ini membuat Jakarta banyak kehilangan lahan yang seharusnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU oleh : Endang Kusmala Dewi NRP : 3110207713 Dosen konsultasi : Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D. PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju
Lebih terperinciKUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta
Lampiran 1 KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : Jl. RT./ RW. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta 3. Status gender : 1. Lelaki / 2. Perempuan 4.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI SWALAYAN INDOMARET REMBANG TAHUN 2007/2008
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI SWALAYAN INDOMARET REMBANG TAHUN 2007/2008 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat Guna mencapai Gelar Sarjana S-I Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB VII STRATEGI PENINGKATAN POSISI TAWAR PASAR TRADISIONAL TERHADAP PEDAGANG DI KOTA BOGOR
88 BAB VII STRATEGI PENINGKATAN POSISI TAWAR PASAR TRADISIONAL TERHADAP PEDAGANG DI KOTA BOGOR 7.1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal ditujukan untuk mengidentifikasi faktorfaktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat dalam sebuah pemukiman tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan akan berbagai fasilitas pendukung yang dibutuhkan warga setempat. Fasilitas umum yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar yang merupakan tempat dimana pedagang (penjual) dan pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana masyarakat bisa menjual barang, jasa, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung yang ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli dan terjadi proses tawar-menawar.
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil
Lebih terperinciBAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR
58 BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 5.1 Kondisi Bangunan Fisik Pasar Tradisional di Kota Bogor Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya meningkatkan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan masyarakat demokratis yang berkeadilan dan sejahtera.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin maju. Hal ini ditandai salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan. Pusat perbelanjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Terkait Objek Perancangan Setiap manusia sangat membutuhkan kebutuhan sandang dan pangan dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lingkungan bisnis berubah sangat cepat dalam bidang produk maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan harus dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis maka didapatkan beberapa hal yang dapat disimpulkan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan mengenai identifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen perlu dilakukan pemantauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang cukup ketat. agar bisnis yang dijalaninya tetap eksis, bahkan tidak sekedar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar tradisional merupakan tempat (lokasi) bertemunya penjual dan pembeli yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola tawar-menawar
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Setiap penyedia produk dan jasa tentu saja berusaha untuk memberikan penawaran yang dapat melebihi ekspetasi dari pelanggan agar pelanggan merasa puas. Salah satu cara untuk memuaskan pelanggan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan kebiasaan berbelanja sebagai bentuk mencari suatu kesenangan adalah merupakan suatu motif berbelanja yang baru. Motivasi merupakan konsep yang dinamis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan pasar tradisional menjadi topik yang menyulut perdebatan hangat di kalangan masyarakat. Liberalisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meraih dan merebut hati para pelanggan merupakan tantangan bagi setiap pelaku bisnis di tengah situasi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan di Pasar Modern Hypermart Binjai Super Mall
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penentuan lokasi dilakukan di Pasar Modern Hypermart Binjai Super Mall (BSM) dan Pasar Tradisional Tavip Kelurahan Pekan Binjai, Kota Binjai.
Lebih terperinciPasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan informasi pelanggan yang efektif dari dalam ruang toko dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang terus menerus dan mempengaruhi perilaku belanja produk. Pengetahuan tentang pelanggan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel dewasa ini semakin meningkat. Peningkatan persaingan bisnis ritel dipicu oleh semakin menjamurnya bisnis ritel modern yang sekarang banyak
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis dalam perencanaan sebuah bangunan, yaitu analisis lingkungan, manusia, dan bangunan itu sendiri. Perancangan bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PKM-PENELITIAN
LAPORAN AKHIR PKM-PENELITIAN ANALISIS PERAN RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH REVITALISASI (STUDI KASUS : PASAR KEBON KEMBANG KOTA BOGOR) Oleh: Laili Mufidah H14100092 /2010 Raden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap usaha di sektor informal dituntut memiliki daya adaptasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap usaha di sektor informal dituntut memiliki daya adaptasi yang tinggi secara tepat dan usaha antisipasi perkembangan dalam lingkungan usaha agar sektor informal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar aktor dalam proses negosiasi dan resolusi konflik Pasar Kranggan Yogyakarta. Seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alur konflik yang terjadi dalam proyek revitalisasi Pasar Kranggan Yogyakarta. Penelitian ini juga ingin mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan atau yang sering disebut shopping mall belakangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat perbelanjaan atau yang sering disebut shopping mall belakangan diketahui sebagai produk yang ada karena imbas dari kombinasi antara perkembangan infrastruktur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan, khususnya
Lebih terperinciBAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG
BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan studi berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Temuan studi tersebut disusun menjadi sebuah arahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya
Lebih terperinciJURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita
ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU Toti Indrawati dan Indri Yovita Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap
BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini juga berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian yang digunakan dalam Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh Kecamatan 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan pasar di Indonesia sekarang ini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pasar modern dan tradisional, dimana kedua pasar tersebut memilik keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedagang kaki lima adalah bagian dari aktivitas ekonomi yang merupakan kegiatan pada sektor informal. Kegiatan ini timbul karena tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan semakin besar. Permintaan kebutuhan pelanggan juga semakin besar. Persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i iii v vi vii 1 PENDAHULUAN 1 11 Latar Belakang 1 12 Identifikasi Masalah 3 13 Rumusan Masalah 4 14 Tujuan Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Masyarakat kota Yogyakarta kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat perbelanjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toko retail adalah toko-toko kecil yang menjual sebuah jalur terbatas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko retail adalah toko-toko kecil yang menjual sebuah jalur terbatas barang-barang convenience yang tinggi perputarannya. Toko-toko tersebut berlokasi dekat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk senantiasa berusaha menambah dan mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era global lingkungan persaingan bisnis telah membuat berbagai perusahaan untuk senantiasa berusaha menambah dan mempertahankan pangsa pasarnya. Karena dalam hal
Lebih terperinci2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOPERASI PASAR TRADISIONAL. A. Peran Strategis Pasar Tradisional Terhadap Perekonomian
BAB IV IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOPERASI PASAR TRADISIONAL A. Peran Strategis Pasar Tradisional Terhadap Perekonomian 1. Aset Penting Pasar Tradisional Pasar Tradisional sebagai lokasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.
Lebih terperinciPENGARUH KEAMANAN DAN KENYAMANAN PASAR TERHADAP MINAT MEMBELI BAGI KONSUMEN DI PASAR BATIK KLEWER NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KEAMANAN DAN KENYAMANAN PASAR TERHADAP MINAT MEMBELI BAGI KONSUMEN DI PASAR BATIK KLEWER NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan ekonomi Indonesia di sektor ritel semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri yang terus menerus melakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN
BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan (Tjiptono,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... iv
DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Kebutuhan manusia akan terus berkembang dan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014, Indonesia menjadi daya tarik yang luar biasa bagi pebisnis ritel, baik lokal maupun asing.
Lebih terperinciBab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai aktivitas. Hal ini terbilang wajar mengingat Jakarta merupakan pusat pemerintahan, pusat
Lebih terperinciL 1. Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada. Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal. Di tempat. Dengan Hormat,
L 1 Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal Di tempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa fakultas ekonomi jurusan Manajemen Binus University yang sedang meny usun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan hypermarket, yang menjadi lahan subur pemilik modal asing berebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar tradisional di negeri ini tidak terlepas dari sejarah dan budaya nenek moyang kita. Namun, seiring perubahan gaya hidup konsumen, pasar tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Retail Store di Yogyakarta pada saat ini mengalami perkembangan, dalam hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Apabila kita perhatikan secara seksama kondisi bisnis Factory Outlet atau Retail Store di Yogyakarta pada saat ini mengalami perkembangan, dalam hal ini penulis memilih
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA
21 Desember 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 2/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ritel Indonesia secara agregat dibagi menjadi dua yaitu ritel modern dan ritel tradisional, pembagian ini dibuat oleh AC Nielsen Indonesia pada riset yang berjudul
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini belum juga menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini belum juga menunjukkan kemajuan yang lebih baik dalam usaha pemulihan keadaan perekonomian saat ini. Hal ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada
84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, namun perekonomian Indonesia mampu tumbuh dalam tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ekonomi global menunjukkan adanya ketidakpastian dalam perkembangannya, namun perekonomian Indonesia mampu tumbuh dalam tingkat yang mengesankan. Badan Pusat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas jasa yang diberikan terhadap kesetiaan pelanggan di Kantin Remaja
Lebih terperinci