BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

BAB III METODE PENELITIAN. pada materi persamaan kuadrat. Untuk memperoleh gambaran tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Fraenkel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. komunikasi matematika siswa lamban belajar di SD Mutiara Bunda Sidoarjo,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Kemampuan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan sebelumnya. Dalam penelitian ini deskriptif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa katakata

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan Adversity

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan matematika siswa sekolah menengah. Nana Syaodih

BAB III METODE PENELITIAN

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA KELAS VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika

BAB III METODE PENELITIAN

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

Kata kunci: komunikasi matematis, perbedaan gender, faktor penyebab

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak

ERLINA DIAH PERMATASARI A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk mengeksplorasi praktek evaluasi

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Alamat Korespondensi : 1) Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel III. Waktu dan Tempat Penelitian. Agustus September Oktober November Desember Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SLB Negeri Surakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013. Alasan memilih lokasi penelitian adalah sebagai berikut: a. SLB Negeri Surakarta merupakan SLB bagi siswa berkebutuhan khusus dan siswa tersebut mengalami gangguan tunagrahita pada kategori tunagrahita ringan. b. Belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahakan masalah matematika bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran. 2. Waktu Penelitian Proses penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu sebagi berikut: a. Tahap perencanaan Tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi: pengajuan judul, penyusunan proposal, seminar proposal, revisi serta penyiapan instrumen, dan izin penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan November 2012. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi: melakukan penelitian pendahuluan, menyusun dan memvalidasi instrumen bantu penelitian, melaksanakan tes awal dan memilih subjek penelitian, dan mengambil data dengan think aloud method. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. c. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi: menganalisis data, menyimpulkan hasil analisis proses berpikir siswa tunagrahita ringan, menyusun 31

laporan penelitian, dan ujian tesis. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Desember 2013. B. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan secara mendalam tentang proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika pada siswa tunagrahita ringan pada soal bentuk cerita pada operasi hitung campuran, yang mengacu pada langkah pemecahkan masalah oleh Santrock. Penelitan ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus, yaitu penelitian yang mengarah pada pendeskripsian untuk mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan, dan menyertakan berbagai sumber informasi. (Pupu Saeful Rahmad 2009: 6). C. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini dipilih kelas VIII C SLB Negeri Surakarta didasarkan pada pertimbangan atau alasan sebagai berikut: 1) Siswa tersebut mengalami gangguan mental atau dikatakan siswa tunagrahita dengan kategori ringan. 2) Siswa kelas VIII C sudah mendapatkan pembelajaran operasi hitung campuran. 3) Siswa kelas VIII C SLB Negeri Surakarta mampu berkomunikasi dalam mengungkapkan idenya secara verbal maupun tertulis. Sehingga memudahkan dalam melakukan wawancara yang lebih mendalam untuk melihat proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam menyelesaikan masalah soal cerita pada operasi hitung campuran. Tehnik pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Cara pemilihan subyek sesuai dengan kriteria, adapun kriteria pemilihan subyek sebagai berikut. (1) Siswa telah mempelajari operasi hitung campuran, (2) siswa mampu menyelesaiakan soal tes awal, (3) siswa mampu berkomunikasi terkait atas gagasan commit atau to user idenya secara verbal dan tertulis.

Dalam pemberian tes awal untuk pemilihan subjek, diikuti 8 siswa tunagrahita ringan dan ada 1 siswa yang tidak hadir pada saat tes awal tersebut. Selanjutnya dari hasil tes awal tersebut peneliti mendapatkan 3 siswa tunagrahita ringan yaitu, 2 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan terkait dengan salah satu kriteria pemilihan subjek penelitian. Dari 3 siswa tunagrahita ringan tersebut dipilih 1 orang siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan sebagai subjek penelitian, karena dianggap berpotensi dalam mendapatkan data penelitian, dan juga meminta pertimbangan dari guru matematika atas kemampuan komunikasi siswa tunagrahita ringan dalam memberikan gagasan atas idenya secara verbal dan tertulis sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini adalah alur pemilihan subjek pada penelitian. Menyiapkan soal tes awal Menentukan kriteria subjek penelitian Melaksanakan tes awal Kriteria subjek: Siswa kelas VIII C SLB yang telah mempelajari operasi hitung campuran. Siswa mampu menyelesaiakan soal tes awal. Siswa mampu berkomunikasi terkait gagasan idenya secara verbal dan tertulis. Menganalisis hasil tes awal Mewancarai guru untuk meminta pertimbangan sesuai kriteria subjek Hasil pertimbangan guru digunakan Diperoleh subjek yang memenuhi kriteria Diagram 3.1 Diagram alur pemilihan subjek pada penelitian

D. Data dan Sumber Data 1. Data Data penelitian ini berupa informasi yang menggambarkan proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah matematika bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran secara verbal maupun tertulis. Data dikumpulkan langsung oleh peneliti tidak melalui kuesioner, hal ini dimaksudkan karena penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah matematika bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah 2 siswa tunagrahita ringan kelas VIII C Negeri Surakarta, yang terdiri dari 1 orang siswa laki-laki dan 1 orang siswa perempuan, hasil think aloud method siswa pada saat menyelesaikan soal bentuk cerita pada operasi hitung campuran. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan think aloud method, yaitu siswa diminta untuk mengungkapkan ekspresi verbal tentang ide yang dipikirkan ketika menyelesaikan soal tes tersebut. Dalam hal ini, pelaksanaan pengumpulan data dengan menggunakan think aloud method, yaitu siswa tunagrahita ringan diberikan tes pertama bentuk soal cerita untuk pengambilan data pertama, dengan meminta siswa tunagrahita ringan untuk mengungkapkan ide yang dipikirkan ketika menyelesaikan soal bentuk cerita pada operasi hitung campuran secara verbal dan tertulis, peneliti akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam atas jawaban yang diberikan subjek dengan didukung oleh alat perekam. Dengan demikian, dari hasil think aloud akan diperoleh jawaban secara verbal maupun tertulis. Setelah dilakukan pengambilan data tes pertama, kemudian diberikan data tes kedua dengan pengambilan data pada waktu yang berbeda untuk mendapat data yang valid. Dengan commit membandingkan to user data yang valid tersebut,

maka didapatkan gambaran bagaimana proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran. Langkah-langkah think aloud adalah berikut ini: 1. Setelah peneliti memberikan tes awal pada siswa kelas VIII C. Peneliti mendapatkan 3 siswa tunagrahita ringan yang terdiri atas 2 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan yang sesuai dengan kriteria pemilihan subjek penelitian. Peneliti memilih 2 siswa tunagrahita ringan sebagai subjek penelitian, yang terdiri atas: 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan yang dimungkinkan mempunyai potensi dalam mendapatkan atau memberikan data penelitian. 2. Peneliti dalam menentukan waktu untuk pengambilan data, peneliti bertanya langsung kepada subjek dan meminta saran dan persetujuan dari guru bidang studi matematika. 3. Melaksanakan pengambilan data pertama terkait proses berpikir. 4. Siswa tunagrahita ringan diminta untuk mengerjakan tes pertama dengan mengungkapan pendapatnya secara verbal dan tertulis tentang masalah pada soal. 5. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan terkait proses berpikir siswa tunagarhita ringan. 6. Peneliti menggunakan alat bantu perekam. 7. Menganalisis data 2 orang siswa tunagrahita ringan tersebut, dan mengklarifikasi jawaban siswa jika terdapat jawaban yang meragukan. 8. Melaksanakan pengambilan data tes kedua. 9. Membandingkan hasil pengambilan data think aloud tes pertama dengan pengambilan data think aloud tes kedua pada masing-masing subjek. Apabila dalam kedua pengambilan data tersebut didapatkan data yang sama maka data tersebut dikatakan valid, sedangkan data yeng berbeda akan direduksi.

10. Membandingkan hasil data yang valid tersebut pada kedua subjek, maka selanjutnya dapat disimpulkan hasil analisis tentang proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran. F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Utama Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan data think aloud method secara langsung dari sumber data. Oleh karena itu, peneliti harus sanggup menyesuaikan diri dan berinteraksi secara langsung untuk mendapatkan data tentang proses berpikir siswa tunagrahita ringan. 2. Instrumen Bantu Instrumen bantu pertama dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang memuat soal bentuk cerita pada operasi hitung campuran yang terdiri dari soal tes pertama dan soal tes kedua. Instrumen ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data tertulis dalam proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Santrock. Sebelum diberikan kepada siswa tunagrahita ringan, soal terlebih dahulu divalidasi oleh 3 validator yang berkompeten dalam bidangnya, 2 dosen pendidikan matematika dan 1 guru bidang studi matematika. Validasi dilakukan mengacu pada lembar validasi terkait isi, konstruksi kalimat, dan bahasa. Kriteria validitas yang digunakan adalah sekurangkurangnya 2 dari 3 validator menyetujui bahwa soal yang dibuat layak digunakan untuk mengambarkan proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah matematika bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran. Nama-nama validator instrumen bantu soal tes dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Nama-nama Validator Instrumen Tes No Nama Pekerjaan 1. Dr. Budi Usodo, M.Pd. Dosen FKIP Matematika UNS 2. Dr. Sri Subanti, M. Si. Dosen FMIPA Matematika UNS 3. Drs. Heri Pranoto Guru Mata Pelajaran Matematika di SLB Negeri Surakarta Dr. Budi Usodo, M.Pd. (validator 1) dipilih sebagai validator karena sebagi dosen ahli 20 tahun dan praktisi yang berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian khususnya dalam penelitian kualitatif. Sebagai dosen matematika, Dr. Budi Usodo, M. Pd. memberi masukan saran instrumen tentang bahasa yang digunakan dalam langkah pemecahan masalah yang digunakan dalam soal diuraikan dengan jelas, dan bahasa dalam instrumen soal lebih sederhana agar subjek penelitian lebih memahami. Dr. Sri Subanti, M. Si. (validator 2) dipilih sebagai validator karena dipandang sebagai dosen matematika yang sudah berpengalaman selama 27 tahun. Sebagai dosen matematika, Dr. Sri Subanti, M.Si. memberikan masukan bahwa konstruksi kalimat dan bahasa harus lebih dimengerti pada subjek penelitian terutama pada siswa tunagrahita ringan. Drs. Heri Pranoto (validator 3) dipilih sebagai validator karena sebagai guru mata pelajaran matematika di SLB tersebut selama 14 tahun. Drs. Heri Pranoto memberikan masukan saran instrumen mengenai bahasa yang digunakan dalam instrumen soal. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator, disimpulkan bahwa: 1. Soal tes pertama a) Validator 1 menyatakan layak digunakan dengan perbaikan dalam pertanyaan poin e dan f, langsung diuraikan dengan jelas agar siswa lebih memahami arahan tersebut. Untuk kata strategi dan informasi diganti kata yang lain yang lebih sederhana karena melihat kondisi siswa commit tersebut. to user

b) Validator 2 menyatakan layak digunakan dengan perbaikan dalam konstruksi kalimat, yaitu informasi dalam soal jelas maknanya, dan informasi dalam soal mudah dimengerti. Sedangkan dalam segi bahasa, bahasa dalam instrumen buat yang lebih sederhana sehingga lebih dimengerti, dan menggunakan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Sedangkan masukan saran instrument, dalam satu kalimat sebaiknya jangan ada kata yang diulang. c) Validator 3 menyatakan layak digunakan dengan perbaikan, dengan sedikit masukan: kata anda diganti kamu karena siswa kurang terbiasa, dan penggunaan nama orang dalam soal tes diganti nama subjek secara langsung sehingga siswa lebih menghayati terhadap soal tes tersebut. Untuk kata soal diatas diganti daftar diatas, terkait hal itu peneliti tetap menggunakan daftar diatas pada instrumen tes, tetapi saat pemberian tes berlangsung sewaktu-waktu akan menggunakan kata soal diatas tergantung kemampuan pemahaman siswa. 2. Soal tes kedua a) Validator 1 menyatakan layak digunakan dengan perbaikan, dengan masukan sama seperti soal tes pertama. b) Validator 2, menyatakan layak digunakan dengan perbaikan, dengan masukan sama seperti soal tes pertama. c) Validator 3 menyatakan layak digunakan dengan perbaikan, masukan seperti pada tes pertama, dan buat soal tes kedua lebih ringkas. Diagram alur dari validasi instrumen tes dapat digambarkan sebagai berikut.

Draf Soal Tes Pemecahan Masalah Validasi instrumen oleh validator Revisi berdasarkan saran validator Kriteria yang digunakan: Tidak 1. Kesesuaian isi 2. Konstruksi kalimat 3. Bahasa Valid? Ya Instrumen siap digunakan Diagram 3.2 Diagram Alur validasi Soal Instrumen Tes G. Validitas Data Data yang telah berhasil digali di lapangan, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan bukan hanya untuk kedalaman dan kemantapannya tetapi juga bagi kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Cara pengumpulan data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan bagi kematangan hasil penelitian. Triangulasi merupakan satu dari beberapa solusi untuk menjamin validitas. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi waktu, melalui kegiatan think aloud data subjek secara tertulis yang berupa penyelesaian soal tes pertama dan think aloud data subjek secara tertulis yang berupa penyelesaian dari soal tes kedua dengan pengambilan data pada waktu yang berbeda. Dari hasil think commit aloud to soal user tes pertama dan hasil think aloud

soal tes kedua akan dibandingkan dan ditarik disimpulkan, data yang sama dikatakan data yang valid untuk mendiskripsikan gambaran proses berpikir siswa tungrahita ringan dalam memecahkan masalah matematika bentuk soal cerita. Sedangkan data yang berbeda akan direduksi. H. Teknik Analisis Data Tahap analisis data dilakukan setelah penggalian data yang diperoleh dianggap cukup untuk memenuhi maksud dan tujuan penelitian. Setelah data yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti, data kemudian dianalisis kembali secara lebih mendalam kemudian ditarik sebuah kesimpulan yang mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data pada penelitian ini dilakukan sejak awal dan sepanjang proses penelitian berlangsung. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik interaktif dengan tiga prosedur sebagai berikut: 1. Reduksi Data Pengumpulan data diperoleh langsung oleh peneliti dari subjek melalui hasil pekerjaan siswa dan wawancara mendalam yang disebut think aloud protocol. Setelah data dari hasil think aloud tes pertama dan think aloud tes kedua terkumpul, akan dianalisis dengan ditranskip secara lengkap, kemudian dikategorikan sesuai dengan fokus penelitian yaitu proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam menyelesaikan soal tes tersebut disajikan berdasarkan langkah Santrock, yaitu: (1) menemukan dan menyusun masalah, (2) mengembangkan strategi pemecahan masalah, (3) mengevaluasi solusi, dan (4) memikirkan serta mendefinisikan kembali masalah dan solusi. Selanjutnya, peneliti akan mereduksi data dengan cara membuang data yang tidak sesuai dengan indikator pemecahan masalah yang tertera dalam Bab II.

2. Penyajian data Setelah data direduksi, data yang sudah diketegorikan berdasarkan langkah santrock dari masing-masing subjek, kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif dan tabel. Dari sajian ini, terlihat proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah soal bentuk cerita operasi hitung campuran sesuai dengan langkah santrock. 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Dari data yang telah disajikan, kemudian dibuat kesimpulan sesuai dengan langkah pemecahan masalah oleh Santrock untuk mengetahui proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah soal bentuk cerita operasi hitung campuran. Hasil kesimpulan analisis data think aloud pada tes pertama dan data hasil think aloud tes kedua tersebut akan dibandingkan, apabila terjadi kesamaan maka dikatakan data tersebut valid, dan jika didapatkan data yang berbeda akan direduksi. Kemudian hasil kedua data yang valid tersebut dibandingkan, sehingga didapatkan kesimpulan proses berpikir siswa tunagrahita ringan dalam memecahkan masalah bentuk soal cerita pada operasi hitung campuran.