BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Menganalisis lingkungan Internal dan Eksternal Bisnis. kita dapat menggunakan analisis SWOT.

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB V PENUTUP. penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Yang menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (Strengths-

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Judul Penelitian Ilmiah :

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN STRATEGIS BISNIS BAGI USAHA KECIL SEPATU BATOK KELAPA

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK. 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

SKRIPSI. Oleh : MIYA ISTIGHFARONA RAHMA NPM :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA. KAKI BOGOR H. EFFENDI Fahri Asyari

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

kurang penting sama penting lebih penting

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

ANALISIS TREND PENJUALAN DAN PROSPEK USAHA OBAT PHYLLANTHUS PADA AGROINDUSTRI OBAT TRADISIONAL TRADIMUN

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. efektif bagi perusahaan dalam memberikan penawaran produk yang inovatif

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan

STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PADA DIVA LAUNDRY DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR USAHA JASA LAUNDRY DI MOJOKERTO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB IV PENUTUP. lingkungan internal peneliti menggunakan value chain analysis untuk

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

: Budi Utami, SE., MM

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB II DESKRIPSI BISNIS

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

2 BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION A. Profil Perusahaan Atika Collection adalah sebuah industri kerudung siap pakai yang terletak di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang bernama Atikatus Sa idah. Industri kerudung Atika Collection didirikan oleh Ibu Hj. Kholifah sekitar sembilan tahun yang lalu, yakni pada tahun 2005. Bisnis ini bermula dengan keinginan Ibu Hj. Kholifah untuk menciptakan lowongan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Keduyung. Dengan mendatangkan pelatih kursus menjahit dan bordir dari luar daerah, tujuannya yaitu untuk melatih para ibu rumah tangga tersebut sampai mahir dalam membuat kerudung. Semula bisnis ini hanya usaha kecil-kecilan, hingga sampai sekarang usahanya semakin berkembang besar, dan memiliki pekerja sekitar 30 orang pekerja. 1 Atika Collection digolongkan sebagai industri kecil menengah, industri kecil menengah adalah sebuah jenis usaha kecil yang merupakan usaha yang berdiri sendiri, dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah serta bangunan tempat usaha. 2 Industri kecil menengah juga dikategorikan sebagai industri atau 1 Kholifah, Wawancara, Keduyung, 26 Oktober 2014. 2 Usaha kecil dan Menengah, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/usaha_kecil_dan _Menengah, diakses pada 06 November 2014. 53

54 usaha yang memiliki atau mencapai omset kurang dari Rp 1.000.000.000 per tahun. Atika Collection sendiri dapat mencapai omset penjualan dalam setiap minggunya bisa mencapai sekitar Rp 20.000.000. 3 jika di hitung untuk satu tahunnya Rp 20.000.000 x 48 minggu = 960.000.000 itu laba kotornya. Jadi Atika Collection bisa digolongkan sebagai industri kecil menengah dengan omset penjualan kurang dari Rp 1.000.000.000 per tahun. Pesanan yang paling ramai adalah pada saat bulan Ramadan tiba. Produk yang diproduksi Atika Collection adalah kerudung siap pakai, baik untuk kalangan anak-anak, remaja, maupun ibu-ibu. Dengan model yang beragam, mulai yang polosan, kombinasi motif, dan kombinasi dengan kain sifon. Penjualan kerudung dilakukan melalui pesanan dari pembeli langsung dengan cara grosir atau langsung dijual eceran di pasaran. Setiap tiga kali seminggu Atika Collection mengirim produknya ke Surabaya, dan juga sekarang pengiriman produksi kerudungnya sudah sampai ke luar Jawa, seperti: Kalimantan dan Ternate. 4 Dilihat dari segi pesaing, industri kerudung memang banyak dijumpai di Kabupaten Lamongan, dan bisa dikatakan Atika Collection mempunyai pesaing yang cukup banyak. Di daerah Lamongan sendiri ada lebih dari sepuluh industri lokal yang juga memproduksi kerudung siap 3 Rendra Rediantoni, Defenisi Usha Mikro Kecil Menengah UMKM, dalam http://rendrarediantoni.wordpress.com/2013/05/14/definisi-usaha-mikro-kecil-menengahumkm/rendrarediantoni diakses pada 17 November 2014. 4 Kholifah, Wawancara, Keduyung, 1 Desember 2014.

55 pakai di antaranya yang paling banyak ada di Desa Sendang Agung Paciran Lamongan, disana kurang lebih ada tujuh industri kerudung siap pakai. 5 Namun, untuk di Desa Keduyung sendiri, Atika Collection memiliki peluang yang besar karena belum ada industri kerudung di daerah tersebut. Apalagi di daerah tersebut agamanya sangat kental mayoritas warganya memakai kerudung ditambah lagi banyaknya lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah dasar dan pondok pesantren yang merupakan pelanggan tetap Atika Collection untuk membuat kerudung seragam. Untuk pemasok bahan baku atau kain, benang, dan lain-lain, pihak Atika Collection memesan langsung dari Surabaya. Manajemen yang digunakan Atika Collection masih tergolong rendah, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pemilik tentang strategi pemasaran maupun strategi bersaing dengan industri lain. Walaupun demikian, dalam mengembangkan usahanya, Atika Collection sangat memperhatikan mutu bahan dan kualitas garapan kerudungnya. Itulah yang menjadikan Atika Collection masih bisa berkembang sampai sekarang. 6 5 Dian Kumala, Wawancara, Surabaya, 24 Desember 2014 6 Kholifah, Wawancara, Keduyung, 1 Desember 2014.

56 B. Analisis SWOT Industri Kerudung Atika Collection 1. Faktor-faktor Ekternal Industri Kerudung Atika Collection a. Faktor Peluang 1) Belum ada industri kerudung lain di Desa Keduyung selain Atika Collection. 2) Trend hijaber yang makin diminati kaum wanita muslimah. 3) Adanya pesantren, madrasah, dan ibu-ibu pengajian yang menjadi pelanggan tetap dalam memesan kerudung. 4) Mayoritas penduduk sekitar kaum wanitanya berkerudung. 5) Adanya dukungan dari pemda Lamongan. b. Faktor Ancaman 1) Strategi dan kekuatan pesaing. 2) Harga bahan baku yang semakin mahal. 3) Banyaknya pendatang baru. 4) Banyaknya produk subtitusi. 5) Munculnya kerudung atau produk-produk buatan Cina yang kualitasnya bagus dan harganya lebih murah. 2. Faktor-faktor Internal Industri Kerudung Atika Collection a. Faktor Kekuatan 1) Harga relative terjangkau. 2) Atika Collection sudah mempunyai distribusi pemasaran yang tetap. 3) Mempunyai citra produk yang baik dimata pelanggan.

57 4) Model kerudung yang disukai pelanggan, yaitu ukuran ciput yang panjang, jahitan yang halus, dan kain yang adem. 5) Kepuasan pelanggan tercapai. b. Faktor Kelemahan 1) Tempat usaha yang kurang strategis. 2) Manajemen yang digunakan masih sederhana. 3) Pada bagian produksi pengelolaannya masih banyak yang menggunakan tenaga manusia, sehingga masa produksi memakan waktu yang agak lama. 4) Produk atau merk yang belum begitu dikenal masyarakat secara luas. 5) Desain kerudung yang sama dengan model atau desain kerudung yang dipasaran. 3. Analisis Faktor Ekternal dan Internal Analisis SWOT Industri Kerudung Atika Collection Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot X Bobot Rating No Peluang Rating Belum ada industri kerudung lain di 0,20 4 0,80 01 Desa Keduyung selain Atika Collection. Trend hijaber yang makin diminati 0,15 4 0,60 02 kaum wanita muslimah. Adanya pesantren, madrasah, dan 0,10 3 0,30 ibu-ibu pengajian yang menjadi 03 pelanggan tetap dalam memesan kerudung. Mayoritas penduduk sekitar kaum 0,08 3 0,24 04 wanitanya berkerudung. 05 Adanya dukungan dari pemda 0,05 3 0,15

58 Lamongan. Total 0,58 2.09 Ancaman Bobot Rating Bobot X Rating 01 Strategi dan kekuatan pesaing. 0,10 2 0,20 02 Harga bahan baku yang semakin 0,10 1 0,10 mahal. 03 Banyaknya pendatang baru. 0,05 1 0,05 04 Banyaknya produk subtitusi. 0,05 1 0,05 Munculnya kerudung atau produkproduk 0,12 2 0,24 05 buatan Cina yang kualitasnya bagus dan harganya lebih murah. Total 0,42 7 0,64 Analisis SWOT Industri Kerudung Atikah Collection Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot X Bobot Rating Rating No Kekuatan 01 Harga relative terjangkau. 0,10 3 0,30 02 Atika Collection sudah mempunyai 0,15 4 0,60 distribusi pemasaran yang tetap. 03 Mempunyai citra produk yang baik dimata pelanggan. 0,08 4 0,32 04 Model kerudung yang disukai 0,09 4 0,28 pelanggan, yaitu ukuran ciput yang panjang, jahitan yang halus, dan kain yang adem. 05 Kepuasan pelanggan tercapai. 0,11 4 0,44 Total 0,53 1.94 No. Kelemahan Bobot Rating Bobot X Rating 01 Tempat usaha yang kurang 0,09 2 0,18 strategis. 02 Manajemen yang digunakan masih sederhana. 0,09 2 0,18 03 Pada bagian produksi 0,10 1 0,10 pengelolaannya masih banyak

59 yang menggunakan tenaga U manusia, sehingga masa produksi memakan waktu yang agak lama. 04 Produk atau merk yang belum 0,10 1 0,10 begitu dikenal masyarakat secara luas. 05 Desain kerudung yang sama 0,09 2 0,18 dengan model atau desain kerudung yang dipasaran. Total 0,47 0,74 a. Keterangan tabel : 1) Faktor Peluang a) Belum ada industri kerudung lain di Desa Keduyung selain Atika Collection berbobot 0,20 dengan rating 4 menunjukkan bahwa faktor ini merupakan peluang yang baik untuk Atika Collecttion. Di mana Atika Collection adalah satu-satunya industri kerudung yang terdapat di Desa Keduyung, dan belum ada pesaing lain yang ada di desa tersebut. b) Trend hijaber yang makin diminati kaum wanita muslimah. Faktor ini berbobot 0,15 dengan rating 4 menunjukkan bahwa tern hijaber sebagai salah satu peluang yang mempengaruhi perkembangan bisnis Atika Collection. Dengan Trend hijaber yang makin diminati kaum wanita muslimah, maka akan menjadi peluang untuk Atika Collection dalam memasarkan produk kerudungnya, pihak Atika Collection dapat membuat modelmodel kerudung yang sesuai dengan keinginan pasar agar produknya diminati konsumen.

60 c) Adanya pesantren, madrasah, dan ibu-ibu pengajian yang menjadi pelanggan tetap dalam memesan kerudung. Faktor ini berbobot 0,10 dengan rating 3, faktor ini merupakan peluang yang juga mempengaruhi kelangsungan industri Atika Collection karena adanya pelanggan tetap akan berpengaruh pada kelangsungan bisnis Atika Collection. d) Mayoritas penduduk sekitar kaum wanitanya berkerudung. Faktor ini berbobot 0,08 dengan rating 3, faktor ini menjadi peluang tersendiri bagi Atika Collection untuk memasarkan kerudungnya. e) Adanya dukungan dari pemda Lamongan. Berbobot 0,05 dengan rating 3 walaupun nilainya tidak seperti faktor-faktor lain tapi faktor ini juga menjadi peluang bagi Atika Colection karena dengan adanya dukungan dari pemda Lamongan maka tidak halangan lagi dari segi politik dalam mengembangkan usahanya. 2) Faktor Ancaman a) Strategi dan kekuatan pesaing. faktor ini berbobot 0,10 dan memiliki rating 2, faktor ini merupakan salah satu ancaman yang berpengaruh dalam berkembangan bisnis Atika Collection karena strategi pesaing dan kekuatan pesaing dapat mengancam keberlangsungan usahanya. b) Harga bahan baku yang semakin mahal. Faktor ini dengan bobot 0,10 dan ranting 1 bisa menjadi ancaman bagi Atika Collection, karena faktor ini dapat mempengaruhi biya

61 produksi, sehingga Atika Collection diharapkan untuk dapat memilih pemasok secara efesien. c) Banyaknya pendatang baru. Faktor ini berbobot 0,05 dan memiliki ranting 1, dengan banyaknya pendatang baru maka semakin banyak juga pesaing baru. Namun untuk faktor ini tidak terlalu berpengaruh bagi Atika Collection, karena bagi Atika Collection sendiri, strategi ini bisa disiasati dengan strategi menjaga kualitas bahan baku dan jahitan kerudung dengan begitu loyalitas pelanggan akan terjaga. d) Banyaknya produk subtitusi. Faktor ini berbobot 0,05 dan memiliki rating 1. Di mana faktor ini akan mempengaruhi Atika Collection dalam segi model kerudung. Atika Collection harus bisa membuat suatu inovasi berkelanjutan agar kerudung Atika Collection dapat mempertahankan keloyalan pelanggan. e) Munculnya kerudung atau produk-produk buatan Cina yang kualitasnya bagus dan harganya lebih murah. Faktor ini berbobot 0,12 dan nilai ratingnya 2, faktor ini sangat berpengaruh atau merupakan ancaman yang berpengaruh besar bagi Atika Collection, karena Atika Collection dihadapkan kepada kerudung made in Cina yang terkenal dengan harga yang murah dan kualitas lumayan bagus. Hal ini dapat

62 menarik minat konsumen. jadi Atika Collection harus bisa bersaing dalam segi harga dan kualitas. 3) Faktor Kekuatan a) Harga relative terjangkau. Faktor ini berbobot 0,10 dan mempunyai rating 3, dengan faktor ini Atika Collection dapat menarik minat pembeli dalam segi harga, sekaligus merupakan kekuatan untuk bersaing dengan produk Cina. b) Atika Collection sudah mempunyai distribusi pemasaran yang tetap. Faktor ini mempunyai 0,15 dan rating 4, ini merupakan aspek kekuatan tersendiri di bidang pemasarang kerudung, sehingga Atika Collection tidak bingung-bingung untuk memasarkan produk mereka. c) Mempunyai citra produk yang baik dimata pelanggan. Faktor ini mempunyai 0,08 dan rating 4, dengan mempunyai citra produk yang baik dimata pelanggan akan mencipatakan keloyalan pelanggan. d) Model kerudung yang disukai pelanggan, yaitu ukuran ciput yang panjang, jahitan yang halus, dan kain yang adem. Faktor ini mempunyai 0,09 dan rating 4. Faktor ini mempunyai bobot dan rating yang kuat, dan merupakan ciri khas Atika Collection yang membedakan dengan kerudung produk lain dan merupakan keunggulan Atika Collection yang membuat

63 pelanggan nyaman untuk memakai kerudung buatan Atika Collection. e) Kepuasan pelanggan tercapai. Faktor ini mempunyai 0,11 dan rating 4, faktor ini berpengaruh kuat ke Atika Collection, karena kalau kepuasan pelanggan tercapai loyalitas pelanggan akan terbentuk, dan itu akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Atika Collection. 4) Faktor Kelemahan a) Tempat usaha yang kurang strategis. Faktor ini mempunyai bobot 0,09 dan rating 2. Desa keduyung tempatnya kurang strategis jadi untuk mempromosikan produk Atika Collection kurang efektif. b) Manajemen yang digunakan masih sederhana. Bobot 0,09 rating 2, karena ini masih 8industri rumahan maka manajemennya pun masih sedrhana. c) Pada bagian produksi pengelolaannya masih banyak yang menggunakan tenaga manusia, sehingga masa produksi memakan waktu yang agak lama. 0,10 rating 1. Ini bisa menghambat produktifitas Atika Collection. d) Produk atau merk yang belum begitu dikenal masyarakat secara luas. Faktor ini mempunyai bobot 0,10 dan rating 1. Faktor ini merupakan kelemahan Atika Collection yang akan menghambat pemasaran kerudung, sehingga perlu dilakukan

64 beberapa strategi untuk mengenalkan kerudung Atika Collection kepada masyarakat luas di antaranya seperti strategi pengembangan pasar dan pengembangan produk. e) Desain kerudung yang sama dengan model atau desain kerudung yang dipasaran. Faktor ini mempunyai 0,09 dan rating 2. Faktor ini cukup berpengaruh pada Atika Collection, karena dengan model yang pasaran maka tidak mempunyai ciri khas yang membedakan dengan produk lain atau para pesaing. b. Analisis Matrik SWOT Analisis matrik SWOT digunakan untuk membuat strategi alternatif dengan menggabungkan faktor-faktor yang ada diperusahaan yaitu faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Matrik SWOT Industri Kerudung Atikah Collection Kekuatan (S) Kelemahan (W) 1. Harga relative 1. Tempat usaha yang terjangkau. kurang strategis. 2. Atika Collection sudah 2. Manajemen yang mempunyai distribusi digunakan masih pemasaran yang tetap. sederhana. 3. Mempunyai citra 3. Pada bagian produk yang baik produksi dimata pelanggan. pengelolaannya masih banyak yang menggunakan tenaga manusia, sehingga masa produksi memakan waktu yang agak lama. 4. Model kerudung yang disukai pelanggan, 4. Produk yang belum begitu dikenal

65 yaitu ukuran ciput masyarakat secara yang panjang, jahitan luas. yang halus, dan kain yang adem. 5. Kepuasan pelanggan tercapai. Peluang (O) Strategi SO Strategi WO 1. Belum ada 1. Menciptakan kerudung 1. Menambah cabang industri dengan model-model baru yang lebih kerudung lain di baru yang sesuai strategis. (W1,O1) Desa Keduyung dengan selera selain Atika konsumen, dan Collection. mengedepankan mutu dan kualitas bahan dan jahitan. (S4,O2) 2. Tren hijaber 2. Meningkatkan dan 2. Memperbaiki yang makin menambah citra produk manajemen yang diminati kaum wanita muslimah. yang baik dikalangan pelanggan.(s3,o3) sudah ada.(w2,o1) 3. Adanya pesantren, madrasah, dan ibu-ibu pengajian yang menjadi pelanggan tetap dalam memesan kerudung. 4. Mayoritas penduduk sekitar wanitanya berkerudung. kaum 3. Meningkatkan produksi dan memperluas pemasarannya.(s2,o5) 3. Meningkatkan promosi produk kepada masyarakat luas. (W4, O2) 5. Adanya dukungan dari pemda Lamongan. Ancaman (T) Stategi ST Strategi WT 1. Strategi dan kekuatan pesaing. 1. Menekan biaya produksi agar selain bersaing secara kualitas, Atika Collection juga dapat bersaing secara harga. 1. Mengatur seefektif dan seefesien mungkin biaya produksi agar tetap mendapatkan laba yang besar. Seperti

66 2. Harga bahan baku semakin mahal. 3. Banyaknya pendatang baru. 4. Banyaknya produk subtitusi. 5. Munculnya kerudung atau produk-produk buatan Cina yang kualitasnya lumayan bagus dan harganya lebih murah. (S1,T5) memilih pemasok yang menawarkan harga yang lebih murah. (W2,T2) 2. Melakukan diferensiasi. (S4,T4) 3. Meningkatkan mutu dan kualitas produksi. (S4,T3) 2. Menyiapkan strategi yang efektif untuk menghadapi pesaing. (W2,T1) Sumbu X = selisih total kekuatan (S) - total kelemahan (W) = 1,94-0,74 = 1,2 Sumbu Y = selisih total peluang (O) - total ancaman (T) = 2,09-0,64 = 1,45

67 Peluang Kelemahan Agresif (+1,+1) Kekuatan Ancaman Dari hasil analisis SWOT tersebut dapat diketahui posisi Atika Collection terdapat pada Sel I atau kuadran I. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah agresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Sebuah perusahaan yang kuat secara finansial dan telah memiliki keunggulan kompetitif besar di industri yang tengah tumbuh dan stabil. 7 Strategi tindakan yang disarankan dalam hal ini adalah: integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi (terkait atau tak terkait). 8 7 Fred R. David, Strategic Management Strategi Manajemen Konsep..., 335. 8 Ibid., 260.

68 C. Strategi yang Dilakukan Atika Collection Strategi yang digunakan Atika Collection dalam mengembangkan usa1hanya antara lain yaitu 9 : 1. Selalu Mengikuti Ternd Model Kerudung di Pasaran. Atika Collection selalu mengikuti ternd model kerudung di pasar, dengan mengikuti ternd model di pasar maka diharapkan produk yang diciptakan akan selelu diminati oleh pembeli Untuk masalah model dalam pembuatan kerudung di Atika Colection, desainnya sudah ditentukan oleh pemilik Atika Colection, jadi pekerja tinggal menjahit sesuai dengan desain yang ditentukan. 10 2. Menjaga kualitas bahan baku Untuk menjaga loyalitas pelanggan Atika Collection selalu menjaga kualitas produknya. Bahan baku yang dipilih adalah kain yang tebal dan adem. Kebanyakan kain yang dibuat kerudung adalah kain kaos yang adem, waalapun begitu untuk kombinasinya memakai jenis kain sifon dan kain-kain lainnya. 11 3. Harga yang terjangkau. Dengan harga yang terjangkau Atika Collection dapat menarik minat pembeli. Harga yang ditawarkan Atika Collection antara lain adalah sekitar Rp. 10.000, Rp. 15.000, Rp. 25.000, Rp. 50.000, tergantung dari model kerudung itu sendiri. 9 Kholifah, Wawancara, Keduyung, 1 Desember 2014. 10 Masulah, Wawancara, Keduyung, 9 Januari 2015. 11 Ibid,.

69 4. Menjaga kualitas jahitan kerudung. Yang menjadi ciri khas Atika Collection adalah jahitan kerudung yang halus dan cipluk yang panjang sehingga nyaman dipakai, hal ini yang membuat krudung Atika Collection dicari oleh pembeli.