II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis Konsep Perilaku

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

III. METODE PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA

III. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii. I. PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 5 Tujuan... 6 Manfaat...

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

I. PENDAHULUAN. mutu hidup serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

BAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Teori Adopsi dan Difusi Inovasi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

III KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat menuntut bangsa

,.., .. Kabupaten Cianjur khususnjra. Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung memiliki

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perekonomian padi dan beras merupakan pendukung pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran pendidik sangat berpengaruh dalam rangka meningkatkan mutu

MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: Indah Listiana *) Abstrak

DAFTAR ISI. I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Kegunaan Penelitian...

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi bagi pembentukan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga

MENGELOLA PERUBAHAN DAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

TINJAUAN PUSTAKA. budidaya ini meluas praktiknya sejak paruh kedua abad ke 20 di dunia serta

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

PENDAHULUAN Latar Belakang

Ida Yustina, Prof. Dr.

ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

PENDAHULUAN. bagi masyarakat peternak di Kabupaten Pandeglang. Usaha peternakan kerbau di

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

III KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL, BAGAN DAN GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3) pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. 1. Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

BAB V PENUTUP. Jasaraharja Putera Cabang Padang. Penelitian dilakukan dengan menyebar

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur responden petani mina padi yaitu berkaitan dengan kemampuan

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Konsep Perilaku Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan, tindakan, atau sikap, tidak hanya berupa ucapan. Sumardi et al. (1997) dalam Triyanto (2009) menyatakan bahwa perilaku seseorang terhadap keberadaan suatu objek dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu internal (individu itu sendiri) maupun eksternal. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa faktor internal yang menentukan perilaku dari satu individu adalah : a. Umur. Merupakan umur responden dalam tahun terakhir responden. Umur sangat erat hubungannya dengan pengetahuan sesesorang. Semakin bertambah umurnya maka semakin banyak pula pengetahuannya. b. Jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin yang dimiliki oleh masing-masing individu. Lewin dalam Notoatmodjo (2010) mengungkapkan bahwa jenis kelamin merupakan variabel demografis yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor eksternal pembentuk perilaku meliputi segala sesuatu di sekitarnya yang mampu mempengaruhi seseorang untuk berperan terhadap suatu kegiatan tertentu, seperti lingkungan sosial masyarakat dan kebijakan pemerintah. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Notoadmodjo (2007) bahwa terwujudnya sikap menjadi satu perilaku nyata diperlukan beberapa faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Dapat diartikan bahwa faktor internal dan eksternal inilah yang dapat membentuk persepsi seseorang. Persepsi merupakan mekanisme atau suatu proses mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. Prayitno et al. (2014) mengungkapkan bahwa persepsi yang dimiliki seseorang mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi perilaku orang tersebut, khususnya terhadap suatu obyek yang sangat dikenal atau sudah diketahui oleh seseorang. Jika faktor internal dan eksternal mampu merubah persepsi 4

seseorang terhadap sesuatu, maka perubahan yang terjadi pada persepsi seseorang dipastikan akan diikuti pula oleh perubahan pada perilakunya. 2.1.2 Konsep Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2000). Ivancevich et. Al (2005) dalam bukunya juga menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses kognitif di mana seorang individu memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti kepada stimulus lingkungan. Menurut Litterer (1973) dalam penelitian Asngari (1984), dikemukakan bahwa persepsi adalah the understanding or view people have of things in the world arround them, yang bisa diartikan bahwa persepsi adalah pandangan maupun tingkat pemahaman seseorang terhadap segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Persepsi merupakan langkah awal individu dalam mengambil keputusan dalam menerapkan sesuatu yang dianggap baru bagi dirinya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap sesuatu. Seperti yang diungkapkan Luviana (2013) dalam penelitiannya tentang persepsi, bahwa persepsi dapat dipengaruhi oleh kesadaran, lingkungan, kesehatan, dan identitas diri. Selain itu, faktor-faktor pembentuk persepsi menurut Berkeley (2010) juga berasal dari ekspektasi, lingkungan sosial, ketertarikan, dan juga rasa keingintahuan yang dimiliki individu terhadap sesuatu. Dari uraian tersebut, faktor pembentuk persepsi dapat diringkas menjadi bagan di bawah ini: LINGKUNGAN SOSIAL IDENTITAS DIRI RASA INGIN TAHU PERSEPSI Gambar 2.1 Faktor pembentuk persepsi Sumber : Luviana (2013); Berkeley (2010) a. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang atau kelompok mengambil suatu tindakan. Lingkungan sosial yang biasa dikenal antara lain adalah lingkungan keluarga, teman sebaya, dan juga tetangga (Amsyari, 1986). 5

Bagi, lingkungan sosial tidak hanya merupakan keluarga dan tetangga saja, tetapi anggota kelompok tani juga merupakan salah satu lingkungan sosial mereka. Penyuluh yang mendampingi mereka dalam melakukan pekerjaan dan memberikan informasi terkait pertanian juga merupakan lingkungan sosial yang selalu berhubungan dengan. Lingkungan sosial yang meliputi semua kondisi dalam dunia dalam cara-cara tertentu dapat mempengaruhi pandangan seseorang, termasuk. b. Karakter Individu Karakter intern individu sangat berperan dalam mengambil keputusan. Pada umumnya, karakteristik intern tersebut dapat dilihat dari usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan juga masa kerja (Siagian, 2008). Selain itu, Soekarwati (2005) dalam penelitian Ferdiaz (2008) menguraikan bahwa faktor karakteristik yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam mengadopsi suatu inovasi adalah : i. Keberanian mengambil risiko Petani kecil biasanya lebih berani mengambil risiko kalau suatu inovasi itu benar-benar mereka yakini. ii. Pola hubungan komunikasi antar individu Biasanya yang berada dalam pola hubungan kosmopolit lebih cepat melakukan adopsi inovasi daripada yang berada dalam pola hubungan lokalitas. iii. Sikap terhadap perubahan Kebanyakan kecil lamban dalam mengubah sikapnya terhadap perubahan karena sumberdaya yang mereka miliki terbatas. iv. Motivasi berkarya Motivasi berkarya tidak mudah tumbuh bagi kecil karena keterbatasan lahan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tersebut. 6

c. Persepsi tentang Risiko Risiko merupakan sebuah dampak yang kurang menyenangkan akibat dari suatu perlakuan atau perbuatan. Risiko lebih condong ke dampak yang merugikan dan juga membahayakan. Dalam dunia pertanian, setiap perlakuan yang diaplikasikan ke dalam sistem budidaya pasti memiliki risiko yang bermacam-macam, begitu juga dengan pertanian sayuran. Nelson et al. (1978) menyatakan, faktor risiko di bidang pertanian berasal dari produksi, harga dan pasar, usaha dan finansial. Risiko dan ketidakpastian menjadi masalah karena dapat menyebabkan sistem ekonomi menjadi kurang efisien. Karena ketidakpastian, tidak mau meningkatkan skala usahanya untuk efisiensi tenaga kerja dan peralatan. Pertanian sayuran yang lebih fokus terhadap penggunaan bahanbahan secara alami jelas memiliki risiko yang berbeda dengan pertanian konvensional, sehingga diduga risiko dari pertanian dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku terhadap pertanian sayuran. 2.2 Penelitian Terdahulu Daftar penelitian terdahulu yang dijadikan acuan untuk penelititan ini disajikan pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Variabel 1 Fardiaz, a. Pengambilan 2008 keputusan inovasi b. sayuran c. Karakteristik Alat Statistik Hasil Penelitian a. Petani memiliki respon baik terhadap pertanian b. Faktor sosial ekonomi, pengalaman bertani, usia mempengaruhi pengambilan keputusan 2 Luviana, 2013 3 Ruslan, 2011 a. Minat Beli Konsumen b. Persepsi c. Makanan a. Perilaku b. Pengetahuan c. Persepsi d. Sikap SEM a. Kesadaran ingkungan, kesehatan, dan identitas diri mempengaruhi persepsi terhadap produk a. Pengetahuan, sikap, dan persepsi berpengaruh terhadap perilaku 7

Lanjutan Tabel 2.1 Nama No Peneliti 4 Sugandi et al., 2011 5 Zulvera, 2014 Variabel a. Persepsi b. Minat c. Benih padi unggul d. Varietas unggul baru e. Karakteristik a. Keberdayaan b. Adopsi c. Pertanian d. Pertanian berkelanjutan Sumber : Data sekunder penelitian, 2016 Alat Statistik Deskriptif dan inferensial Hasil Penelitian a. Persepsi terhadap varietas unggul baru dinilai baik b. Pengalaman bertani berpengaruh nyata terhadap pembentukan persepsi a. Pengetahuan terhadap pertanian tergolong sedang b. Tingkat adopsi terhadap pertanian tergolong rendah 2.3 Hipotesis H.1 : Lingkungan sosial memiliki pengaruh terhadap persepsi tentang pertanian sayuran H.2 : Persepsi tentang risiko memiliki pengaruh terhadap persepsi tentang pertanian sayuran H.3 : Karakteristik memiliki pengaruh terhadap persepsi tentang pertanian sayuran H.4 : Persepsi terhadap pertanian sayuran berpengaruh terhadap perilaku dalam mengaplikasikan pertanian sayuran. 8