BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto (2007:118), menyatakan bahwa jodoushi apabila dipadankan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti verba bantu. Sedangkan, dantei dalam padanan bahasa Indonesia memiliki arti simpulan, ketetapan atau kepastian (Matsuura, 2005:134). Secara harfiah, jodoushi dantei adalah verba bantu yang digunakan ketika menyatakan suatu simpulan, ketetapan atau kepastian dari suatu pernyataan. Sakata dan Kuromachi (1993:113), menyatakan bahwa jodoushi dantei ada delapan di antaranya yaitu da, no da, wake da, mono da, ~ni chigainai, hazu da, ~ni hokanaranai, dan ~ni suginai. Dalam sebuah kalimat bahasa Jepang, jodoushi dantei sering digunakan, namun kurangnya pengetahuan dengan adanya jodoushi dantei yang memiliki makna yang hampir sama ketika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia, membuat para pembelajar bahasa Jepang kurang paham dengan penggunaan jodoushi dantei tersebut dalam memahami dapat atau tidaknya jodoushi dantei ini saling menggantikan satu sama lain ketika terdapat dalam sebuah konteks kalimat. Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan beberapa jodoushi dantei seperti ~ni chigainai, hazu da, dan wake da dalam sebuah kalimat: 1
2 1) あの人は田中さんの弟さん Ano hito wa Tanaka-san no otouto-san Itu orang TOP Saudara Tanaka GEN adik にちがいない ni chigainai. JD Tidak diragukan lagi orang itu adalah adik saudara Tanaka. (SKM, 1993:128) 2) きのう 電話をしておいたから 彼は Kinou, denwa wo shite oita kara, kare wa Kemarin telepon AKU mengangkat karena dia TOP 知っている Shiteiru mengetahui はずです hazu desu. JD Kemarin, karena sudah mengangkat telepon, dia seharusnya tahu. (SKM, 1993:129) 3) 子供 の だけでも 10 万 以上 かかる Kodomo no dake demo 10-man ijyou kakaru Anak GEN meskipun 100 ribu atas menghabiskan わけだ 今 の 結料 じゃ wake da, ima no ketsuryou jya JD sekarang GEN gaji kalau begitu 生活 が かなり 苦しい seikatsu ga kanari kurushii. kehidupan NOM cukup menderita Tak heran meskipun hanya anak-anak, menghabiskan lebih dari seratus ribu, kalau begitu gaji yang sekarang membuat kehidupan cukup menderita. (SKM, 1993:123)
3 Pada kalimat 1) penggunaan jodoushi dantei ~ni chigainai memberikan makna kepastian bahwa orang tersebut adalah adik dari saudara Tanaka. Pada kalimat 2) penggunaan jodoushi dantei hazu da memberikan makna simpulan bahwa seharusnya dia tahu, karena kemarin sudah mengangkat telepon. Pada kalimat 3) penggunaan jodoushi dantei wake da memberikan makna simpulan bahwa kehidupan menjadi cukup menderita karena hanya ana-anak saja dapat menghabiskan uang lebih dari seratus ribu. Dari ketiga kalimat tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan jodoushi dantei ~ni chigainai, hazu da, dan wake da memiliki makna yang serupa yaitu mengenai simpulan atau kepastian dari suatu pernyataan. Pada kalimat 2) dan 3), meskipun sama-sama memberikan makna simpulan, secara konteksnya, simpulan pada kalimat 2) diperoleh secara objektif berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, sedangkan simpulan pada kalimat 3) diperoleh secara subjektif berdasarkan perhitungan dasar atas apa yang didengar/dibaca. Selain itu, penggunaan ketiga jodoushi dantei tersebut juga memiliki makna yang serupa dengan jodoushi dantei da, no da, mono da, ~ni hokanaranai, dan ~ni suginai. Alasan dipilihnya jodoushi dantei da, no da, wake da, mono da, ~ni chigainai, hazu da, ~ni hokanaranai, dan ~ni suginai yang terdapat dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba sebagai objek penelitian, karena pada novel tersebut terdapat data-data yang dapat mendukung penelitian ini. Alasan lainnya, ke delapan jodoushi dantei tersebut ketika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia
4 memiliki makna yang serupa yaitu mengenai simpulan, kepastian atau ketetapan apabila diletakkan pada sebuah konteks kalimat. Untuk lebih jelas mengetahui penggunaan jodoushi dantei, penelitian ini menjelaskan mengenai konstruksi dan makna yang di dalamnya terkandung subtitusi atau saling menggantikan antar-jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba. Penelitian dilakukan agar dapat memudahkan pemahaman bagi pembelajar bahasa Jepang memahami ilmu bahasa atau linguistik bahasa Jepang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, masalah yang dibahas dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah konstruksi kalimat yang mengandung jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba? 2. Bagaimanakah makna dan subtitusi jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
5 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan referensi penelitian mengenai jodoushi dantei da, no da, wake da, mono da, ~ni chigainai, hazu da, ~ni hokanaranai, dan ~ni suginai dalam kalimat bahasa Jepang. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui konstruksi kalimat yang mengandung jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba. 2. Mengetahui makna dan subtitusi jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini terbagi atas dua manfaat yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis, di antaranya: 1.4.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi penelitian dan menambah kajian pustaka mengenai konstruksi kalimat, makna serta subtitusi jodoushi dantei bagi penelitian berikutnya di masa yang akan datang. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini agar dapat memberikan pengetahuan dan referensi bagi pembaca dan pembelajar bahasa Jepang mengenai konstruksi kalimat, makna serta subtitusi jodoushi dantei dalam kalimat bahasa Jepang.
6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada penelitian yang meliputi konstruksi kalimat, makna serta subtitusi jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku karya Ryoutarou Shiba. Pada penelitian ini menggunakan 10 buah novel Tobu ga Gotoku yaitu volume 1-10. 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berupa novel bahasa Jepang yang berjudul Tobu ga Gotoku karya Ryoutarou Shiba. Novel yang digunakan terdiri dari 10 volume dengan tebal buku tiga ribu dua ratus lima puluh enam laman, diterbitkan oleh Koudansha Bunko pada tahun 1980 di Jepang. Sumber data sekunder berupa bukubuku referensi seperti buku Jodoushi wo Chuushin ni tsuite, A Dictionary of Japanese Grammar, Pengantar Linguistik Jepang, Gramatika Bahasa Jepang Modern dan Asasasas Linguistik Umum. 1.7 Metode dan Teknik Penelitian Metode dan teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data dan metode dan teknik penyajian penyajian hasil analisis data (Sudaryanto, 1993).
7 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993:133). Penggunaan dari metode ini yaitu menyimak penggunaan kalimat bahasa Jepang yang mengandung jodoushi dantei dalam novel yang berjudul Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba. Teknik lanjutan adalah teknik catat. Teknik catat menurut Sudaryanto (1993:135) adalah teknik yang dilakukan dengan mencatat menggunakan alat tulis tertentu, kemudian dilanjutkan dengan pengklasifikasian data. Teknik catat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencatat kalimat bahasa Jepang yang di dalamnya terdapat jodoushi dantei. Setelah data-data terkumpul, dilanjutkan dengan pengklasifikasian data dengan mengklasifikasikan kalimat-kalimat yang mengandung jodoushi dantei. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Setelah data-data telah terkumpul, dilanjutkan dengan tahap analisis data dengan menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Alat penentu dalam rangka kerja metode agih itu, selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata (kata ingkar, prepososi, adverbia, dsb.), fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat, dsb.), klausa, silabe kata, titinada dan yang lain (Sudaryanto, 1993:15-16). Dalam hal ini data-data yang terkait dengan jodoushi dantei yang terdapat dalam novel yang berjudul Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya
8 Ryoutarou Shiba menjadi alat penentu yang berupa unsur dari bahasa sasaran penelitian ini. Adapun teknik dasar dari metode agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung yaitu membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993:31). Penggunaan dari teknik ini yaitu data-data yang terkait dengan jodoushi dantei dibagi satuan kebahasaannya menjadi beberapa bagian atau unsur yang membentuk satuan lingual. Selanjutnya menggunakan metode deskriptif yaitu dengan menguraikan data-data yang terkait dengan jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba sehingga lebih mudah untuk dipahami. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Setelah data-data dianalisis, tahapan selanjutnya yaitu penyajian hasil analisis data. Dalam tahapan penyajian hasil analisis data terdapat metode dan teknik yaitu metode informal dan teknik informal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode informal yang cara penyajiannya melalui kata-kata biasa berupa tulisan dan tidak menggunakan bentuk angka ataupun bagan/statistik (Sudaryanto, 1993:145). Teknik yang digunakan selanjutnya yaitu teknik infomal (Sudaryanto, 1993:156) yaitu hasil analisis data berupa kontruksi dan makna jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba yang disajikan dalam kata-kata dalam bentuk laporan penelitian.
9