Bab 2 Landasan Teori 2.1. Konsep Pengajaran Bahasa Asing Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi pembentukan metode tersebut khususnya dalam pengajaran bahasa asing. Maeda., et al. (1995:91) menyatakan: 教授法という言葉を聞くと 一般的にはなにか特別な方法があって そこに並べられている方法で教えれば学習者は効果的にかつ能率的に学習することができる という具体的な教える技術だと考えるのではないだろうか しかし 日本語教育の本で私たちがよく目にする 教授法と言われている オーデイオリンガル アプローチ コミュニカテイブ アプローチ 直説法 翻訳 オーラル メソッド オーラル アプローチ TPR] など これらはみんあそのような 教え方 を表しているのであろうか また なぜあるものは メソッド と呼ばれ あるものは アプローチ と呼ばれるのだろう Apabila mendengar kata Metode Pengajaran, umumnya, bukankah akan teringat akan teknik pengajaran yang konkret, misalnya apabila pengajar mengajar dengan metode yang disusun di sana dan ada suatu metode yang khusus, maka pemelajar dapat belajar dengan efisien dan membuahkan hasil. Akan tetapi, dalam buku pendidikan bahasa Jepang, kami mengamati audiolingual, communicative approach, metode langsung, metode penerjemahan, oral method, oral approach, TPR, dan lain-lain yang disebut metode pengajaran. 2.1.1. Metode Pengajaran Bahasa Metode Pengajaran Bahasa secara tradisional dirumuskan sebagai prosedur umum tata cara penyajian materi pengajaran yang dipandang akan membantu tercapainya usaha pendidik untuk menjangkau tujuan suatu program pengajaran bahasa. Dengan kata lain, metode adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk membantu tercapainya keberhasilan seorang pendidik di dalam melaksanakan tugasnya. 8
Biasanya sebuah metode atau lebih disusun berdasarkan suatu pendekatan materi bahasa yang diajarkan, yaitu suatu pandangan yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu tentang apa yang disebut bahasa, umpamanya bahasa dalam pengertiannya sebagai potensi dasar manusia untuk berkomunikasi; bahasa sebagai ujaran dan keterampilan komunikasi perorangan yang bervariasi; atau mungkin bahasa yang membantu menjelaskan ujaran yang disebut saru-bahasa (paralanguage) (Feisal, 1995: 360). 2.1.2. Empat Kemampuan Bahasa Ziliang dan Renfu dalam Tjahjadi (1999: 165) mengungkapkan bahwa pengajaran bahasa harus didistribusikan ke dalam empat keterampilan, yaitu Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis, sehingga pemelajar mempunyai keterampilan berbahasa yang menyeluruh dan lengkap. Oxford (1994: 6) mengungkapkan empat kemampuan bahasa sebagai demikian: 外国語の習得は必ず四つの言語様式 つまり 聞く 読む 話す 書く の能力をいろいろに組合わせて伸ばすことに関係している 外国語教師の間では この様式は四言語技能 (four language skills) あるいは単に四技能 (four skills) としてしられている 時には 文化や文法を技能と呼ぶことがあるが この四言語技能とは少し異なる つまり文化と文法は特定の形で聞く 読む 話す 書く と重なっているのだ 用語上の技能 (skill) とは単に能力 熟練 熟達を意味するが 言語技能は言語の発達過程で徐々に身につけていくものである Penerimaan bahasa asing berkaitan dengan memperpanjang dan mengkombinasikan berbagai macam kemampuan tentu dari empat pola bahasa, yaitu, mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Di antara pengajar bahasa asing pola ini diketahui sebagai empat kemampuan bahasa atau empat kemampuan saja. Ada yang menyebut budaya maupun tata bahasa sebagai suatu kemampuan, namun empat kemampuan bahasa ini sedikit berbeda. Intinya budaya dan tata bahasa termasuk dalam mendengar, membaca, berbicara, dan menulis dalam bentuk yang spesifik. Istilah kemampuan memiliki arti 9
kemampuan saja, terampil, dan menguasai, tetapi kemampuan bahasa adalah dengan proses perkembangan bahasa. Kobayashi(1998: 60) juga menyatakan pendapatnya mengenai kemampuan bahasa dan membaginya dalam beberapa kelompok: 本書では 日本語授業で行われる代表的な教室活動を言語技能の観点から分類し 具体的な手順と特徴をみていきたい 言語技能 (languange skills) とは 言語を使うための様式や方法のことで 聞く技能 (Listening skills) 話す技能 (Speaking skills) 読む技能 (Reading skills ) 書く技能 (Writing skills) がある これらを言語の 4 技能 (Four language skills) という 言語の 4 技能は 媒体という観点からは 音声言語 ( 聞く 話す ) と文字言語 ( 読む 書く ) とに分けられる また産出技能 ( 話す 書く ) と受容技能 ( 聞く 読む ) という分け方もできる Buku ini mencoba untuk melihat prosedur dan karakter yang konkrit serta mengklasifikasikan contoh kegiatan kelas yang dilaksanakan di kelas bahasa Jepang ditinjau dari kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa terdiri dari kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis dengan bermacam-macam cara dan pola untuk menggunakan suatu bahasa. Kemampuan-kemampuan ini disebut dengan empat kemampuan bahasa. Empat kemampuan bahasa dibagi berdasarkan medianya yaitu, bahasa suara (mendengar, berbicara) dan bahasa huruf (membaca, menulis). Kemudian dapat juga dibagi menjadi kemampuan menghasilkan (berbicara, menulis) dan kemampuan menerima (mendengar, membaca). 10
Untuk memudahkan pembagian empat kemampuan bahasa berdasarkan medianya, Kobayashi membaginya dalam bagan berikut: Bagan 2.1. Empat Kemampuan Bahasa Berdasarkan Medianya 話す技能聞く技能 (Kemampuan berbicara) (Kemampuan mendengar) 音声言語 (Bahasa suara) 書く技能 (Kemampuan menulis) 読む技能 (Kemampuan membaca) 文字言語 (Bahasa huruf) 産出技能 (Kemampuan menghasilkan) 受容技能 (Kemampuan menerima) Sumber : Kobayashi (1998: 60) 2.2. Sakubun Sakubun (karangan) termasuk salah kegiatan dari empat kemampuan bahasa yaitu menulis. Mimaki (2003: 100) menjelaskan mengenai kegiatan menulis sebagai berikut: 書くという言語活動には 方法知識 表現 語彙 漢字 表記など様々な既習知識を活用する総合的な日本語運用力が必要です とりわけ 夏休み のようなテーマだけが与えられる課題作文のような比較的自由度の高い作文の場合に葉範囲の限定のない総合力が要求されます この点は限られた文型や語彙のみを要求する教科書に沿ったクイズやテストと対照的です さて このように作文が総合的な技能であることから 逆に 言語知識を分割にではなく総合的に訓練するために作文教育を行うこともしばしばあります まず 初級や中級段階で 教科書などを中心として 4 技能を総合的に養成するコースの中での作文教育では 教科書などで学習した文法 語彙 表現の定着を目的とした書く活動が中心になります 11
Dalam kegiatan bahasa yaitu menulis, kemampuan menggunakan bahasa Jepang yang terpadu dari penerapan masing-masing pengetahuan yang telah dipelajari seperti, pengetahuan tata bahasa, bahasa ekspresi, perbendaharaan kata, kanji, pencatatan, dan lain-lain itu penting. Terutama, tema seperti libur musim panas saja, dalam suatu karangan yang sangat relatif bebas dalam judul karangan yang diberikan, dituntut untuk memiliki kemampuan menggabungkan lingkupan yang tak terbatas. Hal ini adalah quiz, test, dan sebaliknya yang mengambil dari buku pelajaran yang menuntut perbendaharaan kata atau kalimat yang dibatasi saja. Sekarang, pembuatan karangan dengan cara seperti ini, dari kemampuan yang terpadu, sebaliknya bukan pengetahuan bahasa secara berangsur-angsur, kadangkadang juga dilaksanakan pendidikan karangan untuk melatih secara terpadu. Pertama-tama pada pendidikan karangan dalam kursus yang melatih gabungan 4 kemampuan yang memusatkan pada buku pelajaran dan lainnya dalam tingkat dasar dan menengah, kegiatan menulis yang bertujuan untuk memantapkan perbendaharaan kata, ekspresi bahasa, dan tata bahasa yang dipelajari dari buku pelajaran, menjadi hal yang utama. 2.3. Strategi Pembelajaran Menurut Kemp dalam Sanjaya (2006:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Pengertian lain yang serupa dari Dick dan Carey dalam Sanjaya (2006:126) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Oxford (1994: 17) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran kepada siswa (learning strategy) terbagi menjadi dua, yakni secara langsung dan tidak langsung yang di dalamnya terdiri dari beberapa sistem. Bagan di bawah ini akan menunjukkan strategi pembelajaran dan sistem sistem di dalamnya. 12
Bagan 2.2. Strategi pembelajaran 直接ストラテギー (Strategi Langsung 記憶ストラテギー Strategi Memory 認知ストラテギー Strategi Kognitif 学習ストラテギー (Strategi Pembelajaran 補償ストラテギー Strategi Penggantian メタ認知ストラテギー Strategi pengukur Kognitif 間接ストラテギー Tidak langsung 情意ストラテギー Strategi Emosi 社会的ストラテギー Strategi Sosial Sumber: Oxford (1994:17) 2.3.1. Strategi Pembelajaran langsung Oxford(1994: 20) membagi strategi langsung ke dalam tiga bagian, yaitu strategi Memori, Kognitif, dan Pergantian. Tiga bagian tersebut dipecah-pecah kembali menjadi beberapa bagian, yakni: 13
Bagan 2.3. 直接ストラテジー (Strategi langsung) 知的連鎖を作る (Membuat rangkaian kecerdasan) 1. 記憶ストラテジーイメージや音を結びつける (Menyatukan image dan suara) Strategi Memori 繰り返し復習する (Pengulangan Pemeriksaan ulang) 働作に移す (Pemindahan gerakan) 練習をする (Latihan) 情報内容を受けたったり 送ったりする 2. 認知ストラテジー (Mendapat dan mengirimkan isi informasi) Strategi Kognitif 分析したり 推論したりする (Menganalisa dan menarik kesimpulan) インプットとアウトプットための搆界を克服する (Membuat struktur Input dan Output) 知的に推論する (Menarik kesimpulan dengan cerdas) 3. 補償ストラテジー (Strategi Pergantian) 話すことと書くことの限界を克服する (Mengatasi batas antara bicara dan menulis) Sumber: Oxford (1994:20) Bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Kellen dalam Sanjaya (2006:126) menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Strategi ini disebut sebagai strategi 14
pembelajaran langsung karena materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya materi yang diberikan oleh pengajar secara penuh. 2.3.2. Strategi Kognitif Strategi Kognitif merupakan strategi yang digunakan sebagai teori utama dalam penelitian ini. Oxford (1994: 43) menjelaskan strategi Kognitif sebagai berikut: 認知ストラテギーは 外国語学習には欠くことのできないものである このストラテギーは多様性に富み 反復から表現の分析や要約に至るまで広範囲にわたる しかし 認知ストラテギーは 一つの共通した機能で統一されている それは学習者による目標言語の操作と変換である 認知ストラテギーは言語学習者に最も馴染み深いストラテギーであることがよく知られている 認知ストラテギーは ( 練習をする,(practicing)) ( 情報内容を受け取ったり (Receiving) 送ったりする (Sending) 分析したり (Analyzing) 推論したり (Reasoning) する インプットとアウトプットのためのこうぞうを作る (Creating) とである この四つのストラテジーの頭文字をとると, 頭字語 PRAC ができる なぜなら認知ストラテジーは言語学習にとって PRACtical ( 実際的な ) なものであるからだ Strategi Kognitif adalah hal yang tidak dapat diluputkan dari pelajaran bahasa asing. Strategi ini kaya akan bermacam-macam kegiatan, seperti menjalankan dengan ekstensif dari pengulangan sampai membuat suatu ringkasan ataupun analisa ekspresi bahasa. Akan tetapi, strategi Kognitif disatukan dengan salah satu fungsi yang umum. Fungsi tersebut adalah perubahan dan pengoperasian misi bahasa menurut pemelajar. Strategi Kognitif sangat dikenal baik oleh pemelajar bahasa sebagai strategi mendalam yang paling familiar. Strategi Kognitif adalah hal tentang melakukan latihan, menerima dan mengirim pesan, melakukan analisa, membuat alasan, membuat struktur Input dan Output. Apabila keempat hal di atas telah terpenuhi, dapat terlaksana strategi Kognitif. Karena bagi para pemelajar bahasa asing, strategi Kognitif adalah sebuah latihan yang dapat dipraktikkan. 15
Berikut adalah bagan yang dipaparkan Oxford (1994: 22) mengenai strategi Kognitif: Bagan 2.4. 認知ストラテジー (Strategi Kognitif) A 練習をする 1. 繰り返す repetisi 2. 音と文字システムをきちんと練習する latihan dengan menggunakan suara dan tulisan 3. 決まった言い回しや文型覚えて使う menggunakan cara mengingat bentuk kalimat dan pengucapan yang telah ditetapkan 4. 新しい結合を作る Membuat kombinasi baru 5. 自然の状況の中で練習する latihan di dalam kondisi yang alami B. 情報内容を受け 1. 意図を素早くつかむ. Mempero- たったり 送っ leh pemahaman dengan cepat たりする Mendapat 2. 情報内容を受けたったり送ったり dan mengirim informasi するためにさまざまな資料を使う Menggunakan bermacam-macam data 認知ストラテジー (Strategi Kognitif) untuk mengirim dan memperoleh isi informasi 1. 演繹的に推論する. Menarik kesimpulan dengan deduktif 2. 表現を分析する.M enganalisa ekspresi C. 分析したり 3. ( 言語を ) 対象しながら分析する 推論したりする Menganalisa sambil membandingkan Analisa dan bahasa Penarikan kesimpulan 4. 訳す.Menerjemahkan 5. 転移をする. Transfer bahasa D. インプットと 1. ノートを取る.Mencatat アウトプットのための搆界を克服する 2. 要約をする. Meringkas Membuat struktur untuk 3. 強調をする. Menegaskan Input dan Output Sumber: Oxford (1994: 22) 16
2.4. Strategi Pengajar Dalam Proses Pembelajaran Sakubun Sakubun merupakan suatu proses komunikasi pengirim dan penerima pesan baik secara visual, lisan, maupun tertulis, sehingga seorang pengajar yang berfungsi sentral dengan sebuah kelas Sakubun, menurut Ellis dan Sinclair dalam Tarigan (2000: 201), strategi Kognitif Pembelajaran Menulis yang dilakukan oleh seorang pengajar adalah sebagai berikut: a. Personal strategies: pengumpulan model tulisan, pembayangan pembaca dalam hati b. Risk taking: Penggunaan kosakata dan struktur yang telah diketahui, pembuatan komposisi dalam bahasa target, pembuatan revisi c. Getting organised: Pengorganisasian sumber, pengorganisasian materi, pengorganisasian waktu. Agar memperoleh pengetahuan kognitif, pembelajaran Sakubun menurut Tarigan (2003: 203) bertujuan untuk: a. Memperoleh pengetahuan deklaratif: tipe khas informasi dalam ingatan jangka panjang yang terdiri atas pengetahuan mengenai fakta-fakta dan hal-hal lain yang diketahui. b. Memperoleh pengetahuan prosedural, berkaitan dengan kemampuan produktifitas yakni, dapat menganalisa bahasa yakni tulisan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi. 17