PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PEMAHAMAN DAN PERENCANAAN KARIER (Studi pada Peserta Didik Kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Padang) ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG LAYANAN PENGUSAAN KONTEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Keywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PROFIL SELF- MANAGEMENT

PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

Keyword: Self Confidence

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN TES PSIKOLOGIS ARTIKEL

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

STRATEGI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENJADI PENGURUS OSIS DI SMP NEGERI 24 PADANG ARTIKEL

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INFORMASI KARIER DENGAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

NELLA OKTARIMA NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

PERBEDAAN REGULASI DIRI PADA MAAHASISWA BEKERJA DAN MAHASISWA TIDAK BEKERJA DI PROGRAM STUDI BK STKIP PGRI SUMBAR

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

Studi Deskriptif Persepsi Siswa Terhadap Layanan Orientasi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

FITRI YENTI NPM:

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB II LANDASAN TEORITIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

EFEKTIFITAS LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 1 Lengayang) ARTIKEL.

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

RARA NINGRUM NPM:

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

Oleh: Mardiatun* Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons.** Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons.**

TINGKAT KEMAMPUAN ASERTIF PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 IX KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

Disusun Oleh: PRIYONO NPM : P

IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

Transkripsi:

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PEMAHAMAN DAN PERENCANAAN KARIER (Studi pada Peserta Didik Kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Padang) ARTIKEL Ace Lipirelanita Palupi NPM. 11060171 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG 2015

STUDENT S PERCEPTION TO UNDERSTANDING AND CAREER PLANNING (Study on Students Grade XI and XII SMAN 3 Padang) By: Ace Lipirelanita Palupi* Dr. Helma, M.Pd** Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons** * Student ** Lecturers Guidance and Counseling Study Program STKIP PGRI West Sumatera acelipirelanitapalupi@ymail.com ABSTRACT This research is motivated by the conditions encountered in the field that the learners have doubts in understanding and planning a career. The purpose of this study was to describe: 1) Perception learners understanding of careers and 2) Perception students about career planning. This research is quantitative descriptive of a state trying to describe what it is. The study population was all students of class XI and XII is 852. The sampling technique was conducted by stratified random sampling is a procedure or method in determining the sample by dividing the population of several strata so that each strata becomes homogeneous and do not overlap with other groups. The number of samples in this study 85 students. The instrument used in this study was a questionnaire while to carry out data analysis using techniques percentage. The result showed that the perception of the students about understanding and planning a career in class XI and XII seen in general are in good category and in general can be seen from subvariable: 1) Perception learners understanding of careers are in the good category, 2) Perception learners about career planning are in either category. Based on the above results, it can be recommended that the perception and understanding of students about career planning categorized as good, hence needs special efforts in maintaining and improving the understanding and planning for a better life. Keywords: Understanding of Career and Career Planning, Students. Pendahuluan Dewasa ini, tuntutan dalam hidup amat tinggi, dimana peserta didik dihadapkan untuk hidup mandiri dalam menjalani perkembangan akademik maupun non akademiknya. Kemandirian merupakan salah satu faktor psikologis yang amat penting bagi peserta didik yang menggambarkan bentuk sikap di mana seorang peserta didik mampu untuk memahami diri dan kemampuannya, menemukan sendiri apa yang dilakukan, menentukan dalam memilih kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi oleh dirinya. Inilah awal dari peserta didik dalam memulai sikap untuk mengumpulkan dan mencerna berbagai informasi tentang dirinya. Berbagai informasi-informasi yang telah didapat dan dicerna inilah yang nantinya akan menjadi sebuah anggapan atau persepsi. Pada umumnya persepsi dipakai dan digunakan untuk menunjukkan pandangan, anggapan seseorang dalam menilai sesuatu. Seperti halnya menurut Desmita (2011:116) persepsi adalah salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting, yang memungkinkannya untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya. Dewasa ini peserta didik akan dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemandirian dalam menentukan pilihannya. Bagi peserta didik yang tidak dapat memahami potensi yang dimiliki, dikhawatirkan mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam pilihan karir, akhirnya akan mengalami masalah ketika peserta didik akan melanjutkan ke perencanaan karir kelak. Hornby 1957 (Walgito, 2010:201) menyatakan bahwa Karir adalah merupakan pekerjaan, profesi. Menurut Manrihu (1992:32) pendidikan karir adalah totalitas dari pengalamanpengalaman dimana orang belajar tentang dan bersiap untuk terjun ke dalam pekerjaan sebagai bagian dari jalan hidupnya. Prayitno (2004:267) mengemukakan bahwa informasi karir pada siswa SMA hendaklah meliputi cakupan yang memungkinkan siswa: a. Mempergunakan berbagai cara untuk memperdalam dan memperluas pemahaman tentang dunia kerja pada umumnya dan bidang pekerjaan tertentu pada khususnya. 1

b. Mengembangkan rencana sementara pekerjaan yang akan menjadi pegangan setamat SMA. c. Memiliki pengetahuan ataupun mempunyai hubungan dengan pekerjaan tertentu apabila siswa memang menghendaki untuk memegang jabatan itu setamat SMA. Menurut Sukardi ( 2008:59) dalam bidang bimbingan karir, membantu siswa merencanakan dan mengembangan masa depan karir. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut: a. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan. b. Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang dikembangkan. c. Orientasi dan informasi tentang dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. d. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan. Parsons, 1909 (Winkel & Hastuti, 2004: 626-623) merumuskan perencanaan karir sebagai proses yang dilalui sebelum melakukan pemilihan karir. Proses ini mencakup tiga aspek utama yaitu pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri, pengetahuan dan pemahaman akan pekerjaan, serta penggunaan penalaran yang benar antara diri sendiri dan dunia kerja. Menurut Dillard, 1985 (Akbar dan Tarmidi. 2013) memaparkan tujuan perencanaan karir sebagai berikut: a. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri (acquiring self awareness) Penilaian kekuatan dan kelemahan pada diri siswa merupakan langkah penting dalam perencanaan karier. Salah satu penilaian memungkinkan siswa untuk lebih memahami diri sendiri yang berhubungan dengan tujuan dan rencana karier. Hasil penilaian ini akan memungkinkan siswa untuk realistis dalam mengevaluasi diri sendiri dan membantu atau menerapkan karier secara tepat. b. Mencapai kepuasan pribadi Mencapai kepuasan karier secara pribadi adalah salah satu tujuan dalam perencanaan karier. Siswa harus memilih karier yang menghasilkan keuntungan tertinggi dalam kepuasan pribadi. Siswa mungkin lebih suka dalam kegiatan karier yang mirip dengan minat atau yang memberikan perasaan emosional dan kesenangan fisik. Untuk memperoleh kepuasan, siswa harus memahami persyaratan karier dan mengenali minat beserta keinginannya. Ketika siswa merasa puas, siswa akan cenderung untuk mengekspresikan sikap positif. c. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan yang sesuai (preparing for adequate placement) Selama perencanaan karier, siswa mungkin ingin menghindari daerah-daerah yang memberikan peluang terbatas atau tidak sesuai dengan minatnya. Hal ini sama pentingnya untuk menginvestasikan waktu dan energi ini dengan karier siswa, mengidentifikasi tanpa melampaui batas kemampuan siswa. Sepanjang perencanaan karier, fokus perhatian adalah pada karier yang sesuai untuk siswa. Menilai aset dan kewajiban serta membandingkannya dengan persyaratan untuk berbagai jenis karier. Pendekatan seperti ini akan membantu siswa menemukan karier dan siap menerima karier tersebut. d. Efisiensi usaha dan penggunaan waktu ( efficiently using time and effort) Tujuan lain perencanaan karier adalah untuk memungkinkan siswa untuk secara sistematis memilih karier. Perencanaan sistematis akan membantu menghindari metode uji coba dan membantu menghabiskan lebih banyak waktu bekerja ke arah tujuan lain. Siswa dapat menggunakan waktu secara efisien untuk mempelajari diri sendiri dalam kaitannya dengan berbagai pilihan karier. Siswa yang telah berpartisipasi dalam perencanaan karier lebih puas dengan karier mereka dan tetap aktif bekerja lebih lama daripada mereka yang tidak melakukan perencanaan karier. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada Saat Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di sekolah (PPLBKS) pada bulan Agustus sampai Desember 2014 di kelas XI dan XII SMA N 3 Padang, peneliti melihat bahwa yang menjad identifikasi masalah adalah beberapa peserta didik belum mengetahui potensi yang dimilikinya, beberapa peserta didik belum cukup mendapatkan informasi tentang pilihan karir, Belum adanya layanan yang diberikan oleh guru pembimbing terkait dengan pilihan karir, Peserta didik merasa karir yang diinginkannya tidak sesuai dengan keadaan dan potensinya, Peserta didik merasa masih bingung antara minatnya dan keinginan pilihan karir orangtuanya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Persepsi peserta didik tentang pemahaman karir, 2) Persepsi peserta didik tentang perencanaan karir. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah yang berkaitan dengan persepsi peserta didik tentang pemahaman karir dan persepsi peserta didik tentang perencanaan karir. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan maka penelitian ini bermanfaat bagi: 1) Peneliti, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

S1 Pendidikan Bimbingan dan Konseling di STKIP PGRI Sumatera Barat, 2) Peserta didik, dapat membantu peserta didik di dalam memahami dan merencanakan karirnya, 3) Guru BK, sebagai informasi bagi guru BK dalam mengambil upaya bantuan untuk meningkatkan pemahaman karir peserta didik di sekolah, 4) Kepala sekolah, sebagai pimpinan lembaga agar dapat menambah dan meningkatkan kualitas kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, 5) Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat meningkatkan kegiatan dengan memberikan pelatihan karir untuk mahasiswa yang akan melakukan PPLBK sekolah dan kependidikan, 6) Peneliti selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penelitian selanjutnya, dimana peneliti merekomendasikan peneliti selanjutnya untuk membahas mengenai usaha pengembangan pemahaman dan perencanaan karir agar penelitian ini lebih sempurna. Metodelogi Penelitian Penelitian ini telah peneliti laksanakan pada tanggal 22 September 2015 di SMA N 3 Padang tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik di kelas XI dan XII SMA N 3 Padang. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI dan XII yang berjumlah 852. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan stratified random sampling. stratified random sampling yaitu suatu prosedur atau cara dalam menentukan sampel dengan membagi populasi atas beberapa strata sehingga setiap strata menjadi homogen dan tidak tumpang tindih dengan kelompok lain dan sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI dan XII yang berjumlah 85 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Yamane (Riduwan, 2010: 64), Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket. Menurut Yusuf (2005: 252), angket adalah suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data. Jadi angket merupakan seperangakat pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Sedangkan teknik analisis data merupakan sebuah cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan dari data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami oleh peneliti dan pihak lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Menurut Arikunto (2006: 235) secara garis besar pekerjaan analisis data meliputi seperti, persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Untuk menganalisis data yang digunakan teknik analisa persentase Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian mengenai persepsi peserta didik tentang pemahaman dan perencanaan karir di kelas XI dan XII, secara umum persepsi peserta didik di kelas XI dan XII diketahui bahwa dari 852 peserta didik, terdapat 71 peserta didik (83.53%) berada pada kategori baik, kemudian sebanyak 12 peserta didik (4.12%) berada pada kategori sangat baik, selanjutnya ada 2 peserta didik (2.35%) berada pada kategori cukup baik, sementara itu tidak terdapat peserta didik yang berada pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi peserta didk tentang pemahaman dan perencanaan karir berada pada kategori baik. 1. Persepsi Peserta Didik di SMA Negeri 3 Padang Dilihat dari Pemahaman Karir. Hasil pengolahan data yang penulis lakukan, dapat diungkapkan bahwa secara umum persepsi peserta didik di kelas XI dan XII SMA N 3 Padang dilihat pemahaman karir dengan persentase 72.94% sebanyak 85 responden berada pada kategori baik. Menunjukkan bahwa persepsi peserta didik di kelas XI dan XII SMA N 3 Padang dapat dikatakan baik. Terungkap bahwa dari 85 responden terdapat 2 responden yang mempunyai pemahaman karir yang cukup baik, 21 responden mempunyai pemahaman karir sangat baik dan sebanyak 62 responden mempunyai pemahaman karir baik Berkaitan dengan itu, untuk membantu peserta didik dibutuhkan peran guru pembimbing didalam mengarahkan peserta didik memahami dirinya demi terlaksananya kemampuan memahami karir. Menurut Manrihu (1992:32) pendidikan karir adalah totalitas dari pengalamanpengalaman dimana orang belajar tentang dan bersiap untuk terjun ke dalam pekerjaan sebagai bagian dari jalan hidupnya. a. Pemantapan Pemahaman Diri tentang Kecenderungan Karir yang Hendak Dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh mengenai pemahaman karir terkait pada pemantapan pemahaman diri tentang kecenderungan karir yang hendak dikembangkan berada pada kategori baik dengan persentase 67,06% itu artinya sebagian peserta didik sudah mantap memahami dirinya tentang kecenderungan karir yang hendak dikembangkannya. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa peserta didik merasa bosan jika harus diminta

untuk mencari informasi karir sesuai dengan dirinya. Menurut Williamson (Wingkel dan Hartuti, 2006:115) setiap individu mampu berkeinginan dan berkecenderungan untuk mengenal diri sendiri serta memanfaatkan pemahaman diri itu dengan berfikir bakbaik. Sehingga dia akan menggunakan keseluruhan kemampuannya semaksimal mungkin dan dengan demikian mengatur kehidupannya sendiri secara memuaskan. Masukan positif sebelum memutuskan untuk berkarir pada bidang tertentu antara lain: 1) Pemeriksaan dan pengenalan nilai-nilai 2) Pengetahuan dan pengguna informasi yang relevan (sebelum memutuskan) 3) pengenalan dan penggunaan strategi untuk mengkonversikan informasi ini ke dalam tindakan (Manrihu, 1992: 101). Jadi untuk membantu peserta didik dibutuhkan peran guru pembimbing didalam mengarahkan peserta didik memahami dirinya demi terlaksananya kemampuan memahami karir b. Pemantapan Informasi Karir pada Umumnya, Khususnya Karir yang Dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh mengenai persepsi peserta didik terkait pada pemantapan informasi karir khususnya karir yang dikembangkan berada pada kategori baik dengan persentase 73,5%. Berdasarkan penelitian juga ditemukan bahwa peserta didik belum yakin bahwa informasi karir dimasa yang akan datang bukanlah hal terpenting. Menurut Winkel (1991:566) persiapan karir di sekolah menengah tingkat atas, pada jenjang ini siswa mampu menangkap relasi antara kualifikasi-kualifikasi yang dituntut dalam memegang suatu jabatan, pendidikan lanjutan, pendidikan prajabatan, serta dirinya sendiri dalam berbagai aspeknya. Pada jenjang ini dimungkinkan pula siswa membuat perencanaan yang lebih tegas tentang masa depannya, yang menyangkut pilihan program studi di sekolahnya, pilihan kegiatan ekstrakurikuler, dan pilihan studi lanjutan. Fase perencanaan ini aktivitas menyelaraskan rancangan karyawan dan rancangan perusahaan mengenai karier di lingkungannya sekitar. Tujuan fase ini adalah untukmengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. (Ardana (2012:122). Agar meningkatnya pemahaman peserta didik diperlukan partisipasi dengan aktif mengikuti pelayanan yang diberikan guru Bimbingan dan Konseling c. Informasi Dunia Kerja dan Usaha Memperoleh Penghasilan untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup Berdasarkan data yang diperoleh mengenai persepsi peserta didik tentang pemahaman karir terkait dengan inforrmasi dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup barada pada kategori baik dengan persentase 70,5%. Dari temuan pada saat penelitian didapat bahwa peserta didk menganggap mencari informasi karir dan penghasilan pada saat lulus SMA saja, ini menandakan masih ada beberapa peserta didik yang belum memahami tentang pentingnya karir dan informasi penghasilan tersebut. Menurut Dillard, 1985 ( Akbar dan Tarmidi. 2013) tujuan pemahaman karir adalah mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan yang sesuai ( preparing for adequate placement) Selama perencanaan karier, siswa mungkin ingin menghindari daerahdaerah yang memberikan peluang terbatas atau tidak sesuai dengan minatnya. Untuk itu peserta didik yang belum memahami informasi dunia kerja dan penghasilan agar dapat menyikapi dan mengembangkan pemahaman lewat media yang ada d. Informasi pendidikan yang Lebih Tinggi, Sesuai dengan Karir yang Hendak Dikembangkan. Berdasarkan data yang diperoleh persepsi peserta didik tentang pemahaman karir terkait dengan informasi pendidikan yang lebih tinggi, sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan berada pada kategori sangat baikbanyak dengan persentase 81,5%. Dari temuan pada saat penelitian didapat bahwa peserta didik beranggapan bahwa tidak perlu bersusah-susah mencari informasi sekolah lanjutan karena akan diinformasikan juga. Salah satu bentuk informasi adalah memungkinkan siswa meminta informasi dari komputer mengenai dunia pekerjaan dan program variasi program pendidikan,

atau mengadakan interaksi dengan komputer dalam rangka pengambilan keputusan tentang rencana masa depan. (Winkel & Hastuti, 2004: 322). Jadi berdasarkan temuan tersebut orangtua beserta guru pembimbing dapat bekerjasama dalam merubah anggapan peserta didik guna kelancaran didalam memahamai pemahaman karir 2. Persepsi Peserta Didik Tentang Perencanaan Karir. Berdasakan data yang diperoleh persepsi peserta didik terkait dengan perencanaan karir berada pada kategori baik dengan persentase 77,00%. Jadi secara umum persepsi peserta didik terkait dengan perencanaan karir sudah baik namun terdapat peserta didik yang masih belum bisa merencanakan karirnya dengan baik Berikut ini diuraikan pembahasan berdasarkan masing-masing indikator yaitu: a. Mengenali Bakat. Mengenali bakat secara umum berada pada kriteria baik dengan persentase 69,9%. Dapat diketahui bahwa masih banyak peserta didik yang masih belum bisa merencanakan karir dengan memperhatikan bakat yang dimilikinya, dari hasil temuan pada saat penelitian didapat bahwa peserta didik belum tau kemampan mana yang harus dikembangkan. Setiap individu mempunyai sejumlah kemampuan dan potensi seperti taraf intelegensi umum, bakat khusus, taraf kreavitas, wujud minat serta keterampilan yang bersama-sama membentuk suatu pola yang khas untuk individu itu. (Williamson dalam Wingkel dan Hartuti, 2006:115). Jadi peserta didik yang belum merencanakan karir dengan terlebih dahulu mengenali bakat perlu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan perencanaan karir dengan mempertimbangkan bakat yang dimiliki agar mendapat karir yang lebih baik b. Memperhatikan Minat. Memperhatikan minat secara umum berada pada kriteria baik dengan persentase 69,3%. Dapat dilihat bahwa peserta didik sudah mulai bisa merencanakan karir dengan mempertimbangkan minatnya dengan baik. Menurut Dillard, 1985 (Akbar dan Tarmidi. 2013. Jurnal Karir) : Mencapai kepuasan karier secara pribadi adalah salah satu tujuan dalam perencanaan karier. Siswa harus memilih karier yang menghasilkan keuntungan tertinggi dalam kepuasan pribadi. Siswa mungkin lebih suka dalam kegiatan karier yang mirip dengan minat atau yang memberikan perasaan emosional dan kesenangan fisik Pola kemampuan dan potensi yang tampak pada seseorang menunjukkan hubungan yang berlainan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dituntut pada seorang pekerja di berbagai bidang pekerjaan. Juga wujud minat yang dimiliki seseorang menunjukkan hubungan yang berlain-lainan dengan pola minat yang ditemukan pada orang berkarir diberbagai bidang pekerjaan.williamson (Winkel dan Sri Hastuti, 2006:116). Untuk itu, peserta didik yang masih belum merencanakan karirnya dengan mempertimbangkan minatnya maka peserta didik hadus dapat lebih aktif dan lebih matang merencanakan karir berdasarkan dengan minat yang dimiliki c. Memperhatikan Nilai-nilai. Memperhatikan nilai-nilai berada pada kriteria baik sebanyak 76,7%, dapat diihat bahwa peserta didik masih banyak yang belum yakin bahwa pilihan jurusan yang saat ini dijalani akan membawa peserta didk ada karir yang tepat dan sesuai dengan keinginannya sehigga pada berimbas pada hasil belajar. Pada temuan tersebut, peran Guru Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan dalam mengarahkan peserta didik didalam mengelompokkan dan menganalisis nilainilai belajar mana yang sekiranya tepat untuk menunjang perencanaan karirnya d. Memperhatikan Kepribadian. Memperhatikan kepribadian berada pada kriteria baik denagn persentase 63,53%, dapat diihat bahwa peserta didik sudah mula merasa bahwa untuk merencanakan karir membutuhkan soft skill yang baik. Sifat-sifat kepribadian yang mempunyai relevansi terhadap partisipatif dalm sutu program studi akademik, suatu program latihan prajabatan dan suatu bidang jabatan, seperti berani berbicara dan bertindak, kooperatif, sopan, dapat diandalkan, bijaksana, rajin, berpotensi dalam bidang kepemimpinan, rapi, tekun, toleransi, tahan dalam situasi yang penuh ketegangan ( stress tolerance), terbuka, jujur, dan berwatak baik. (Winkel, 1991:555). Hal tersebut mengartikan banyak peserta didik yang mengira kepribadian bukanlah aspek penting didalam merencanakan karir dan adalah peran Guru

Bimbingan dan Konseling dibutuhkan dalam mengarahkan peserta didik didalam memilih secara tepat kira-kira karir mana yang cocok dengan kepribadiannya agar tidak tumpang tindih dengan karir yang dipilihnya kelak. e. Memperhatikan Kesempatan Kerja. Memperhatikan kesempatan kerja berada pada kriteria baik denagn persentase 61,7%, dapat diihat bahwa peserta didik masih banyak yang belum bisa membaca kemungkinan peluang pekerjaan. Menurut Dillard, 1985 (Akbar dan Tarmidi. 2013) selama perencanaan karier, siswa mungkin ingin menghindari daerahdaerah yang memberikan peluang terbatas atau tidak sesuai dengan minatnya. Hal ini sama pentingnya untuk menginvestasikan waktu dan energi ini dengan karier siswa, mengidentifikasi tanpa melampaui batas kemampuan siswa. Hal tersebut mengartikan banyak peserta didik yang yang tidak memperdulikan peluang kerja terlebih dahulu dalam merencakan karir. Dengan demikian peserta didik harus lebih selektif dalam memperhatikan kemungkinankemungkinan peluang kerja f. Memperhatikan Penampilan Karir. Memperhatikan penampilan karir berada pada kriteria baik dengan persentase 71,8%, dapat dilihat bahwa peserta didik mulai memperhatikan bagaimana penampilan/keadaaan karir yang akan dipilihnya kelak. Namun terdapat pula peserta didik yang masih belum secara baik merencanakan karir dengan memperhatikan penampilan karir itu sendiri. Menurut Dillard, 1985 (Akbar dan Tarmidi. 2013) Sepanjang perencanaan karier, fokus perhatian adalah pada karier yang sesuai untuk siswa. Menilai aset dan kewajiban serta membandingkannya dengan persyaratan untuk berbagai jenis karier. Pendekatan seperti ini akan membantu siswa menemukan karier dan siap menerima karier tersebut. Perlu arahan dan peran guru bimbingan dan konseling dalam memberikan informasi terkait dengan penampilan/keadaan karir agar peserta didik dapat merencanakan karir dengan tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas dapat diperoleh data dan keterangan bahwa pada umumnya persepsi peserta didik tentang pemahaman dan perencanaan karir di kelas XI dan XII SMA N 3 Padang berada pada kategori baik untuk itu perlu kerjasama orangtua dan guru serta pihak terkait untuk mempertahankan dan juga mengembangkan kondisi tersebutagar pemahaman dan perencanaan karir peserta didik dapat berkembang maksimal. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang profil motivasi berprestasi peserta didik di kelas VII dan VIII SMPN 23 Padang. 1. Persepsi peserta didik tentang pemahaman karir pada kategori baik. 2. Persepsi peserta didik tentang perencanaan karir berada pada kategori baik. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Peserta Didik Dapat meningkatkan dan memahami serta merencanakan dalam hal pemahaman diri tentang karir yang akan dikembangkan, pemahaman karir pada umumnya, pemahaman pendidikan lanjutan, pemahaman karir dan penghasilan, perencanaan bakat, minat, melihat kecenderungan karir yang diinginkan. 2. Kepala Sekolah. Sebagai pimpinan lembaga agar dapat menambah dan meningkatkan kualitas kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. 3. Guru BK. Dapat mengambil upaya bantuan untuk meningkatkan pemahaman karir peserta didik di sekolah. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling. Agar dapat meningkatkan kegiatan dengan memberikan pelatihan karir untuk mahasiswa yang akan melakukan PPLBK sekolah dan kependidikan. 5. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti merekomendasikan peneliti selanjutnya untuk membahas mengenai usaha pengembangan pemahaman dan perencanaan karir agar penelitian ini lebih sempurna. Daftar Pustaka Ardana, Komang. Dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Akbar, Hanifan dan Tarmidi. 2013. Kecenderungan Pemilihan Karier Berdasarkan Gaya Belajar pada Siswa SMA Kelas XII. Jurnal Karir. di http://repository.library.uksw.edu/handle/12 3456789/1804 [diakses 7-8-2015] Manrihu, M. Thayeb. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara. Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan & Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi. Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Winkel, W.S. dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Winkel, W.S. dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.