This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang"

dokumen-dokumen yang mirip
This study entitled "Analysis of Junior High School Students Aggressiveness XIII Koto Kampar Year 2 Lesson

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

Belajar yang Efektif dan Kreatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ABSENSI SISWA DAFTAR ABSEN XI IPS-4 DAFTAR ABSEN KELAS XI IPS-3

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR MAHASISWA. Jeanete Ophilia Papilaya, Neleke Huliselan. Abstract. Abstrak

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

Kelas 4 SDN 1 Selodoko. LAMPIRAN 1 Daftar Siswa SDN 1 Selodoko Kelas 3 SDN 1 Selodoko

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

Universitas Negeri Malang

KUESIONER PENELITIAN. Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai

BAB II KAJIAN TEORITIK

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring majunya perkembangan jaman, pendidikan sangat penting dalam

GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH PRATIWI KARZA F

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PEMETAAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL ANALISIS REAL 2 DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

GAYA BELAJAR SISWA YANG MEMILIKI NILAI AKADEMIK TINGGI DAN RENDAH KELAS VII SMPN 1 COLOMADU TAHUN AJARAN 2016/1017

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. pergantian dari suatu stimulus kepada yang lain (Djiwandono,2002:29). Proses

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Margono (2005: 105),

PROFIL GAYA BELAJAR SISWA SMP AL MA MUR JAKARTA PUSAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK DAN PERILAKU AWAL SISWA. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruhan terdiri dari:

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

THE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

ANALISIS MASALAH-MASALAH SISWA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEUTUHAN KELUARGA DI MTs GUNUNG MULYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

BAB 1 PENDAHULUAN. individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP YAPIS MANOKWARI

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan

PENDAHULUAN. Andri Irawan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terbagi ke dalam masing-masing aspek dan indikator. Skor masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

BAB II KAJIAN TEORITIK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif STAD Berdasarkan Pengelompokan Gaya Belajar pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Makassar

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

GAYA BELAJAR DOMINAN PADA SISWA BERPRESTASI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

THE PROBLEMS EXPERIENCED BY STUDENTS OF NAUMBAI STATE ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF KAMPAR SUB DISTRICT

individu dengan lingkungannya (Sugihartono, 2007: 74).

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Kampus V UNM PGSD Parepare Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG MEMBATU DENGAN YANG TIDAK MEMBATU ORANG TUA MENCARI NAFKAH KELAS VIII DI SMP 4 TANAH PUTIH

Profil Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elastisitas Ditinjau dari Gaya Belajar (Learning Style)

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat penting bagi siswa. Seperti

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

Transkripsi:

This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang" Guslaini) Elni Yakub 2) Prof. Dr. H. Zulfan Saam, Ms)Email:gusliani@gmail.com 1)Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling,2)Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau ABSTRACT This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang". The formulation of the problem in this research are: 1) how the picture of student learning styles featured in SMP 2 Bangkinang, 2) how is the learning styles of students in the regular Bangkinang SMP 2, 3) how the perception of the child's learning style which is held in SMP 2 Bangkinang. The purpose of this study was to: a) to describe students' learning styles featured in SMP 2 Bangkinang, b) to describe the learning styles of students in the regular SMP 2 Bangkinang, c) to determine the perception of the child's learning style they have in SMP 2 Bangkinang. This study is the assumption of a) learning style of each student is different, b) students' learning styles can be measured and identified. The place and time of the study, namely SMP 2 Bangkinang in February 27, 2013. SMP student population consists darti 2 Bangkinang as many as 128 students and a sample of 128 students. The data captured is about the learning problems of students in SMP 2 Bangkinang. In that study used questionnaires to obtain. Furthermore, the results of this study are: 1) learning styles of students in SMP 2 Bangkinang generally superior students classified in the medium category, 2) learning styles of students in SMP 2 Bangkinang generally classified as regular students in the medium category, 3) description of student perceptions of learning styles in SMP 2 Bangkinang generally excellent class and a regular class is generally classified in the category ofbeing Keywords: Student Learning Styles and Students 1

A. PENDAHULUAN Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam menyelenggarakan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Skinner (dalam Qomariyah, 2010: 38) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi. Perbedaaan gaya belajar menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar pada siswanya, dan mencoba menyadarkan siswanya akan perbedaan tersebut, mungkin akan lebih mudah bagi guru untuk menyampaikan informasi secara lebih efektif dan efisien. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan. Di dunia pendidikan, istilah gaya balajar mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Gaya belajar visual menyangkut penglihatan dan bayangan mental. Gaya belajar pendengaran merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Gaya belajar kinestetik merujuk gerakan 2

besar dan kecil. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, disekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Rina Dunn (dalam Emirina, 2009), seorang pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar orang. Ini mencakup faktor- faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya, dapat belajar paling baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian yang lain dengan pencahayaan yang suram. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok, sedang yang lain lagi memilih adanya figur otoriter seperti orang tua atau guru, yang lain merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka. Sebagian orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedang yang lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Ada orang-orang yang memerlukan lingkungan kerja yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lebih suka menggelar segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat. Salah satu alternatif dalam rangka mengimplementasikan wawasan keunggulan adalah melalui program kelas unggulan. Hal itu mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0487/U/1992, pasal 15 yaitu penerapan wawasan keunggulan melalui program percepatan, program khusus, program kelas khusus, dan program pendidikan khusus, yang merefleksikan pendidikan keunggulan. Kelas unggulan merupakan kelas percontohan yang dapat dilakukan dengan melibatkan semua Stakeholder sekolah mulai dari orang tua, siswa, guru-guru, karyawan, lingkungan, pengawas, instansi Diknas dan semua pihak yang terkait dengan urusan pendidikan, Suhartono dan Ngadirun (2009) Adapun gejala-gejala yang terlihat dilapangan adalah sebagai berikut : 1. Adanya sebagian siswa unggulan sangat suka membaca buku pelajaran, lebih mementingkan kerapian buku catatan masing-masing, lebih suka menggunakan alat peraga dalam menjelaskan pelajaran (gaya belajar visual), ini terlihat pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas. 3

2. Sebagian siswa unggulan lagi lebih suka belajar dengan cara mendengarkan penjelasan dari guru, tidak suka pada situasi keributan dalam belajar (gaya belajar auditorial). 3. Adanya sebagian siswa reguler selalu bergerak-gerik ketika duduk didalam kelas, lebih suka praktek daripada kegiatan belajar biasa (kognitif), lebih suka menyentuh kawannya ketika berjumpa (gaya belajar kinestetik). Sebagian siswa reguler lagi lebih suka belajar dengan cara mendengarkan penjelasan dari guru, tidak suka ribut dalam belajar (gaya belajar auditorial). Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk memberikan solusi dalam sebuah judul penelitian: ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN SISWA KELAS REGULER SMPN 2 BANGKINANG Berdasarkan urain di atas rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1) Bagaimanakah gambaran masing-masing gaya belajar siswa kelas unggulan dan kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang? 2) Bagaimanakah gambaran gaya belajar siswa kelas unggulan di SMPN 2 Bangkinang? 3) Bagaimana gambaran gaya belajar siswa kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang? 4) Bagaimanakah gambaran rekapitulasi gaya belajar siswa kelas unggulan dan kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran masing-masing gaya belajar siswa kelas unggulan dan kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang. 2) Untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa kelas unggulan di SMPN 2 Bangkinang. 3) Untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang. 4)Untuk mengetahui rekapitulasi gaya belajar siswa kelas unggulan dan kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang. Dan manfaat penelitian ini adalah: 1) Untuk melatih penulis melakukan penelitian secara ilmiah terutama tentang judul Analisis gaya belajar siswa kelas unggulan dan siswa kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang. 2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dan perbandingan bagi pihak yang berkepentingan: sekolah, guru, orang tua, konselor dan yang berkepentingan 4

lainnya. 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengembangan wawasan bagi peneliti berikutnya. B. METODOLOGI PENELITIAN Arikunto (2002) populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas unggulan dan kelas reguler di SMPN 2 Bangkinang yang berjumlah 295 orang. Untuk pengambilan sampel penelitian ini di gunakan teknik total sampling, yaitu semua anggota populasi menjadi anggota sampel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptip analitik, yang memberikan gambaran tentang permasalahan yang diteliti dan menganalisanya. Angket gaya belajar, digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa kelas VIII unggulan dan kelas reguler. Ada 3 jenis gaya belajar siswa diukur : 1) Visual 2) Auditorial 3) Kinestetik Kisi-Kisi Angket Tentang Gaya Belajar Siswa Variabel Gaya Belajar Sub Variabel Visual Auditorial Kinestetik Indikator Cara Mencatat Kerapian Keteraturan Ketelitian Kejelasan Dalam berbicara Cara Membaca Cara Mengingat Informasi Cara Berkonsentrasi Cara Belajar Mudah Bosan Posisi Duduk Di Kelas Keaktifan Jumlah Item 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 No Item 1,2 3,4,5 6,7,8 9,10,11 12,13,14 15,16 17,18 19,20 21,22,23, 24,25,26 27,30 28,29 Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka untuk melakukan atau menentukan tingkat ketepatan permasalahan dalam penelitian ini digunakan 5

analisa persentase, yaitu dengan menggunakan rata-rata persentase berdasarkan instrumen yang ditentukan dengan rumus: P = F X 100% N Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah sampel Dalam rangka menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu tentang gaya belajar siswa unggul dan reguler SMPN 2 Bangkinang, maka ditempuh persiapan pengumpulan data berdasarkan ketetapan yang telah ditetapkan pada BAB III di atas. Adapun metode pengumpulan data tersebut adalah dengan menggunakan angket dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan dan menyusun alat pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti, yaitu tentang gaya belajar siswa unggul dan reguler SMPN 2 Bangkinang 2. Membahas instrumen (alat ukur) penelitian bersama pembimbing untuk dilakukan perbaikan terhadap hal yang dianggap perlu guna penyesuaian dengan keadaan ditempat penelitian 3. Pengadaan instrumen setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing 4. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah gaya belajar siswa unggul dan reguler SMPN 2 Bangkinang. Untuk memperoleh data penelitian ini maka pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2013 terhadap 128 orang siswa kelas VIII siswa unggul dan reguler SMPN 2 Bangkinang. Sebelum dilaksanakan pengisian angket terlebih dahulu di awali dengan kata pengantar dari peneliti, yakni berupa informasi tentang maksud dan tujuan penelitian serta cara-cara pengisian angket dan berdialog singkat dengan responden. Dari keseluruhan data yang terkumpul, maka dilakukan penyeleksian terhadap data yang di peroleh untuk mengetahui layak digunakan atau tidak layak digunakan untuk dijadikan informasi data penelitian ini. Setelah dilakukan proses 6

seleksi terhadap data dan tidak ditemukan kerusakan atau kesalahan pada instrumen penelitian, maka seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian. Data yang di dapat sebanyak siswa yang menjadi responden yaitu siswa unggulan sebanyak 61 siswa dan siswa reguler sebanyak 97 siswa. 1. Melakukan penyekoran sesuai dengan bobot dari masing-masing aitem jawaban: Ya = 1 b. Tidak = 0 2. Tahapan berikutnya adalah data yang diperoleh ditentukan masingmasing skor berdasarkan bobot pada alternatif jawaban responden 3. Langkah selanjutnya adalah menentukan tolok ukur kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap masalah-masalah belajar siswa SMPN 2 Bangkinang. C. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Gaya Belajar Visual Siswa Kelas Unggulan SMPN 2 Bangkinang No Gaya Belajar F % Keterangan Visual 1 Dalam belajar saya selalu rapi 55 90,1 dan teratur 2 Saya lebih suka seni daripada 13 21,3 musik 3 Saya lebih suka membaca 55 90,1 daripada dibacakan 4 Saya lebih suka berbicara 20 32,7 dengan cepat 5 Saya sering mencoret-coret atau 10 16,3 menggambar ketika saya berbicara ditelpon atau dalam suatu pertemuan atau rapat 6 Saya dapat mudah mengingat 51 83,6 apa yang dilihat, daripada yang didengar 7 Saya lebih suka mementingkan 57 93,4 penampilan baik dalam hal pakaian ke sekolah 8 Dalm belajar saya biasanya tidak terganggu oleh keributan 4 6,5 7

9 Saya termasuk pembaca cepat dan tekun 10 Saya lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato 11 Saya lebih sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak Sumber: Hasil data olahan penelitian, 2013 37 60,5 25 40,9 24 39,3 Gambaran gaya belajar siswa kelas unggul dari gaya belajar visual, secara umum pernyataan yang memiliki jawaban tertinggi adalah pernyataan nomor 7 dengan persentase 93,4 persen dan pernyataan yang memiliki jawaban terendah adalah pernyataan nomor 8 dengan persentase 6,5 persen. 2. Gambaran Gaya Belajar Auditorial Siswa Kelas Unggulan SMPN 2 Bangkinang No Gaya Belajar F % Keterangan Auditorial 1 Saya lebih suka mendengarkan 46 75,4 musik daripada seni 2 Saya lebih suka berbicara, suka 35 57,3 berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 3 Ketika saya belajar, saya mudah 57 93,4 terganggu oleh keributan 4 Ketika saya bekerja, saya sering 16 26,2 berbicara kepada diri sendiri 5 Saya lebih senang membaca 29 47,5 dengan keras dan mendengarkan 6 Saya lebih suka belajar dengan 39 63,9 mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 7 Saya suka menggerakkan bibir 39 63,9 dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca 8 Saya dapat mengulangi kembali 18 29,5 dan menirukan nada birama dan warna suara 9 Saya sangat merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita 12 19,7 Sumber: Hasil data olahan penelitian, 2013 8

Gambaran gaya belajar siswa kelas unggul dari gaya belajar auditorial, secara umum pernyataan yang memiliki jawaban tertinggi adalah pernyataan nomor 3 dengan persentase 93,4 persen dan pernyataan yang memiliki jawaban terendah adalah pernyataan nomor 9 dengan persentase 19,7 persen. 3. Gambaran Gaya Belajar Kinestetik Siswa Kelas Unggulan SMPN 2 Bangkinang No Gaya Belajar F % Keterangan Kinestetik 1 Saya selalu menggunakan jari 31 50,8 sebagai penunjuk ketika membaca 2 Saya selalu merbicara secara 31 50,8 perlahan 3 Sangat menyiksa saya untuk 36 59 tetap duduk dalam waktu lama 4 Saya lebih suka belajar melalui 50 81,9 memanipulasi dan praktik 5 Saya lebih suka belajar 23 37,7 menghafal dengan cara berjalan dan melihat 6 Saya lebih suka berdiri dengan 44 72,1 dekat ketika berbicara dengan orang lain 7 Saya suka menyentuh orang 11 18 untuk mendapatkan perhatian mereka 8 Dalam berbicara saya banyak 21 34,4 menggunakan isyarat tubuh terutama jari tangan saya 9 Saya lebih suka melakukan 47 77 sesuatu daripada membuat laporan tertulis 10 Saya selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 41 67,2 Sumber: Hasil data olahan penelitian, 2013 Gambaran gaya belajar siswa kelas unggul dari gaya belajar kinestetik, secara umum pernyataan yang memiliki jawaban tertinggi adalah pernyataan nomor 4 dengan persentase 81,9 persen dan pernyataan yang 9

memiliki jawaban terendah adalah pernyataan nomor 7 dengan persentase 18 persen. 4. Gambaran Gaya Belajar Visual Siswa Kelas Reguler SMPN 2 Bangkinang No Gaya Belajar F % Keterangan Visual 1 Dalam belajar saya selalu rapi 66 98,5 dan teratur 2 Saya lebih suka seni daripada 14 20,8 musik 3 Saya lebih suka membaca 61 91 daripada dibacakan 4 Saya lebih suka berbicara 22 32,8 dengan cepat 5 Saya sering mencoret-coret atau 4 5,9 menggambar ketika saya berbicara ditelpon atau dalam suatu pertemuan atau rapat 6 Saya dapat mudah mengingat 56 83,5 apa yang dilihat, daripada yang didengar 7 Saya lebih suka mementingkan 62 92,5 penampilan baik dalam hal pakaian ke sekolah 8 Dalm belajar saya biasanya tidak 24 35,8 terganggu oleh keributan 9 Saya termasuk pembaca cepat 49 73,1 dan tekun 10 Saya lebih suka melakukan 34 50,7 demonstrasi daripada berpidato 11 Saya lebih sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak 38 55,2 Sumber: Hasil data olahan penelitian, 2013 Gambaran gaya belajar siswa kelas reguler dari gaya belajar visual, secara umum pernyataan yang memiliki jawaban tertinggi adalah pernyataan nomor 1 dengan persentase 98,5 persen dan pernyataan yang memiliki jawaban terendah adalah pernyataan nomor 5 dengan persentase 5,9 persen. 10

5. Gambaran Gaya Belajar Auditorial Siswa Kelas Reguler SMPN 2 Bangkinang No Gaya Belajar F % Keterangan Auditorial 1 Saya lebih suka mendengarkan 61 91 musik daripada seni 2 Saya lebih suka berbicara, suka 50 74,6 berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 3 Ketika saya belajar, saya mudah 53 79,1 terganggu oleh keributan 4 Ketika saya bekerja, saya sering 18 26,8 berbicara kepada diri sendiri 5 Saya lebih senang membaca 47 70,1 dengan keras dan mendengarkan 6 Saya lebih suka belajar dengan 47 70,1 mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 7 Saya suka menggerakkan bibir 51 76,1 dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca 8 Saya dapat mengulangi kembali 35 52,2 dan menirukan nada birama dan warna suara 9 Saya sangat merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita 15 22,3 Sumber: Hasil data olahan penelitian, 2013 Gambaran gaya belajar siswa kelas reguler dari gaya belajar auditorial, secara umum pernyataan yang memiliki jawaban tertinggi adalah pernyataan nomor 1 dengan persentase 91 persen dan pernyataan yang memiliki jawaban terendah adalah pernyataan nomor 9 dengan persentase 22,3 persen. 11

6. Gambaran Gaya Belajar Kinestetik Siswa Kelas Reguler SMPN 2 Bangkinang No Gaya Belajar F % Keterangan Kinestetik 1 Saya selalu menggunakan jari 56 83,5 sebagai penunjuk ketika membaca 2 Saya selalu berbicara secara 54 80,5 perlahan 3 Sangat menyiksa saya untuk 22 32,8 tetap duduk dalam waktu lama 4 Saya lebih suka belajar melalui 54 80,5 memanipulasi dan praktik 5 Saya lebih suka belajar 20 29,8 menghafal dengan cara berjalan dan melihat 6 Saya lebih suka berdiri dengan 47 70,1 dekat ketika berbicara dengan orang lain 7 Saya suka menyentuh orang 11 16,4 untuk mendapatkan perhatian mereka 8 Dalam berbicara saya banyak 27 40,2 menggunakan isyarat tubuh terutama jari tangan saya 9 Saya lebih suka melakukan 42 62,6 sesuatu daripada membuat laporan tertulis 10 Saya selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 54 80,5 Sumber: Hasil data olahan penelitian, 2013 Gambaran gaya belajar siswa kelas reguler dari gaya belajar kinestetik, secara umum pernyataan yang memiliki jawaban tertinggi adalah pernyataan nomor 1 dengan persentase 83,5 persen dan pernyataan yang memiliki jawaban terendah adalah pernyataan nomor 7 dengan persentase 16,4 persen. 12

Rekapitulasi Gaya Belajar Siswa Kelas Unggul dan Siswa Kelas Reguler SMPN 2 Bangkinang Gaya Belajar Frekuensi Jawaban Persentasi (%) Kelas Unggulan Visual 351 35,1 Auditorial 291 29,8 Kinestetik 335 34,2 Total 977 100 Kelas Reguler Visual 430 39,4 Auditorial 337 28,2 Kinestetik 387 32,4 Total 1194 100 Persentasi tertinggi menunjukkan bahwa sebanyak 35,1% siswa unggul memiliki gaya belajar visual, sebanyak 34,2 memiliki gaya belajar kinestetik, sebanyak 29,8% memiliki gaya belajar auditorial. Persentasi tertinggi menunjukkan bahwa sebanyak 39,4% siswa reguler memiliki gaya belajar visual, sebanyak 32,4% memiliki gaya belajar kinestetik, sebanyak 28,2% memiliki gaya belajar auditorial PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diperoleh temuan penelitian sebagai berikut: 1. Gambaran gaya belajar siswa kelas unggul Berdasarkan hasil gambaran gaya belajar visual siswa kelas unggulan SMPN 2 Bangkinang di atas terlihat bahwa kebanyakan siswa memiliki gaya belajar visual dan dengan gaya belajar visual tersebut mereka akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya, gaya belajar visual yang ditunjukkan siswa kelas unggulan dengan persentase 35,1%, gambaran gaya belajar auditorial siswa kelas unggulan SMPN 2 Bangkinang di atas terlihat bahwa gaya belajar auditorial mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, gaya belajar auditorial yang ditunjukkan siswa kelas unggulan dengan persentase 29,8%, hasil gambaran gaya belajar kinestetik siswa kelas unggulan SMPN 2 Bangkinang di atas terlihat bahwa gaya belajar kinestetik akan mampu terwujud apabila siswa memiliki keaktifan dalam belajar dan 13

mampu menyesuaikan kondisi dan situasi di dalam kelas belajar sehingga gaya belajar kinestetik mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, gaya belajar kinestetik yang ditunjukkan siswa kelas unggulan dengan persentase 34,2%. Rina Dunn (dalam Emirina, 2009), seorang pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar orang. Ini mencakup faktor- faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya, dapat belajar paling baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian yang lain dengan pencahayaan yang suram. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok, sedang yang lain lagi memilih adanya figur otoriter seperti orang tua atau guru, yang lain merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka. Sebagian orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedang yang lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Ada orang-orang yang memerlukan lingkungan kerja yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lebih suka menggelar segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat. 2. Gambaran gaya belajar siswa kelas reguler Berdasarkan hasil gambaran gaya belajar auditorial siswa kelas reguler SMPN 2 Bangkinang di atas terlihat bahwa gaya belajar auditorial terlihat dari siswa mampu berkonsentrasi dalam belajar, siswa mampu berkomunikasi secara efektif di dalam kelas, dan siswa mampu memiliki cara membaca dan mengingat informasi dengan baik, gaya belajar auditorial yang ditunjukkan siswa kelas reguler dengan persentase sebesar 39,4% hasil gambaran gaya belajar kinestetik siswa kelas reguler SMPN 2 Bangkinang di atas terlihat bahwa gaya belajar kinestetik akan mampu terwujud apabila siswa memiliki keaktifan dalam belajar dan mampu menyesuaikan kondisi dan situasi di dalam kelas belajar sehingga gaya belajar kinestetik mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, gaya belajar kinestetik yang ditunjukkan siswa kelas reguler dengan persentase 28,2%. hasil gambaran gaya belajar visual siswa kelas reguler SMPN 2 Bangkinang di atas terlihat bahwa kebanyakan siswa memiliki gaya belajar visual yaitu 14

siswa memiliki keteraturan dan ketelitian dalam belajar, siswa memiliki kerapian berpakaian dan kerapian dalam belajar, apabila siswa memiliki gaya belajar visual tersebut mereka akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya, gaya belajar visual yang ditunjukkan siswa kelas reguler dengan persentase sebesar 32,4%. Smith (1996) menyatakan bahwa gaya belajar merupakan cara yang dilakukan karena kebiasaan misalnya dalam struktur dan cara otomatis tentang belajar, sedangkan strategi adalah usaha sadar memperlakukan situasi khusus mendapatkan bagian kekurangan-kekurangan dari gaya, secara lebih luas gambaran tentang gaya diperoleh dari model proses belajar, misalnya model belajar dari pengalaman yang didapatkan. Gaya belajar merupakan kebiasaan yang mencerminkan cara kita memperlakukan pengalaman yang kita peroleh melalui modalitas, akan tetapi gaya belajar berbeda dengan modalitas D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarakan hasil analisis data dan pembahasan data dapat ditarik kesimpulan. 1. Gaya belajar siswa di SMPN 2 Bangkinang secara umum pernyataan yang dijawab siswa unggulan tergolong baik. 2. Gaya belajar siswa di SMPN 2 Bangkinang secara umum pernyataan yang dijawab siswa reguler tergolong baik. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat di ajukan beberapa saran yaitu: 1. Kepada para siswa untuk dapat menentukan secara tepat gaya belajar yang mereka pahami dan tepat bagi mereka, hal ini dapat memotivasi diri dan meningkatkan cara belajar ke arah yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan prestasi dalam proses pembelajaran 2. Kepada pihak majelis guru terutama di SMPN 2 Bangkinang agar lebih berusaha untuk dapat mengembangkan cara gaya belajar bagi siswa agar siswa mendapatkan pendidikan yang terbaik dan mendapatkan hasil prestasi belajar yang lebih baik lagi. 15

3. Kepada guru BK dapat memberikan bimbingan khususnya bagi siswa yang memiliki gaya beljar yang tergolong rendah dan sedang supaya dapat meningkatkan berprestasi siswa baik dari segi individu, sosial maupun lingkungan. 4. Kepada orang tua agar menanamkan cara belajar yang efektif dan tepat, dan yang baik kepada anak-anaknya, supaya kelak mereka menjadi anak yang membanggakan. 5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengkaji secara lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Dra. Hj Elni Yakub. M.S sebagai pembimbing I, dan Bapak Prof. Dr. H. Zulfan Saam, Ms selaku pembimbing II atas bimbingan dan kemurahan hati Ibu untuk membimbing penulis dalam penelitian sampai menyelesaikan skripsi dan karya ilmiah ini. Dan suami, orang tua yang selalu mendo akan, memberikan semangat. Khusus kepada anak-anak saya meminta maaf karena selama pembuatan skripsi dan karya ilmiah ini sering mama tinggalkan ini semua mama lakukan untuk kita bersamah. Juga teman-teman seperjuangan yang sama-sama berjuang bekerja sama untuk meringankan proses skripsi dan karya ilmiah ini. 16