PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : SOP (Standard Operating Procedure), ISO 9001:2008, BPI (Business Process Improvement)

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Kata Kunci: Standard Operating Procedure, ISO 9001:2008, Klausul 8, Business Process Improvement

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kata Kunci: SOP, ISO 9001:2015, ISO14001:2015, Pengendalian Informasi Terdokumentasi, BPI.

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DI PT.DMC BERDASARKAN REQUIREMENT PROSEDUR AUDIT MUTU INTERNAL ( KLAUSUL 8.2.2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik

Silvi Rushanti Widodo, 2 Yati Rohayati, 3 Atya Nur Aisha. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Bandung

3 Kata Kunci : ISO 9001:2008, Business Process Improvement, Proses Bisnis, Standard Operating Procedure

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

Scanned by CamScanner

DOKUMENTASI ITU MUDAH?

PERBAIKAN PROSES BISNIS PADA USAHA KECIL MENENGAH NUTRITY MENGGUNAKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA International Organization for Standardization (ISO)

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSES BISNIS PROSES PRODUKSI PT. ADETEX FILAMENT 1 MENGGUNAKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392

QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) DESIGN ON PUSKESMAS BOJONGSOANG TO MEET THE REQUIREMENT OF ISO 9001:2008 CLAUSE 4 AND 5 USING BENCHMARKING METHOD

UNTUK MEMENUHI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 54 TAHUN 2010 DAN KLAUSUL 7.3 ISO

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

Naila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

PERANCANGAN ULANG PROSES BISNIS DENGAN METODEMODEL-BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT (MIPI)DI CV. INDOGRAPHIA PRIMA UTAMA

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

Kata Kunci : ISO 17025: 2008, Benchmarking, Laboratorium, Proses Manufaktur, Universitas Telkom.

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN Oleh : Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (cevest or id)

ISO Nur Hadi Wijaya

USULAN PERBAIKAN PROSES BISNIS, STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DAN DOKUMEN PENDUKUNG LAINNYA SESUAI DENGAN REQUIREMENT

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas

PENGENDALIAN DOKUMEN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5000

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Key words: standard operating procedure, procedure, form, ISO 9001:2000, quality management system, quality manual, ISO 9001:2000 clause 4

BAB I PENDAHULUAN I.1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI MANAJEMEN KUALITAS

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

MANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor

Manajemen Produksi dan Operasi

ABSTRACT. Keywords: ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Quality Management System, ISO 9001:2008, Total Quality Control. vi Universitas Kristen Maranatha

USULAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERDASARKAN KLAUSUL-KLAUSUL ISO 9001:2008 *

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG Jl. Gajayana No. 50 Malang Telepon (0341) , Faksimile (0341)

Perancangan dan Penerapan ISO 9001:2008 di PT. Teno Tract Indonesia

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

Shifa Khairunnisa, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGENDALIAN DOKUMEN. /'./,.,...~ Oi eriksa oleh :

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Standard Operating Procedure Audit Internal

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

Standard Operating Procedure PENGENDALIAN DOKUMEN

PERANCANGAN DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM PADA LABORATORIUM MEKATRONIKA UNS BERDASARKAN SNI ISO/IEC : 2008

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

KEGIATAN: PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURES PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI BATAN TAHAP: PEDOMAN EVALUASI SOP

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dorothea Wahyu Ariani, Pengendalian Kualitas Statistik, Penerbit Andi, 2004, Hlm 4

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu ( S1 )

PERBAIKAN PROSES BISNIS UKM KERUPUK KENTANG IBU RISTY UNTUK MEMENUHI KRITERIA CPPB-IRT DAN SERTIFIKASI HALAL MENGGUNAKAN METODE BPI

BAB II LANDASAN TEORI

SMM LABORATORIUM SEKOLAH BERDASAR ISO DAN PROSEDURNYA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) KOMUNIKASIINTERNAL

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

Standard Operating Procedure Pengendalian Dokumen dan Rekaman

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PERGURUAN TINGGI. Dudung Juhana STIE Pasundan Bandung

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

Transkripsi:

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) SESUAI DENGAN REQUIREMENT ISO 9001:2008 KLAUSUL 4.2.3 DAN KLAUSUL 4.2.4 PADA PT. ADETEX FILAMENT MENGGUNAKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT IMPROVEMENT OF STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) IN ACCORDANCE WITH THE REQUIREMENT OF ISO 9001:2008 CLAUSE 4.2.3 AND CLAUSE 4.2.4 ON PT. ADETEX FILAMENT USING METHODS OF BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT 1 Nurul Apriliani, 2 Sri Widaningrum Ir,. MT,., 3 Mira Rahayu ST,. MT,. 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 nurul.apriliani10@gmail.com, 2 swidaningrum@yahoo.com, 3 mira.rahayu82@gmail.com Abstrak - PT. Adetex Filament merupakan salah satu industri tekstil multi produk Indonesia yang telah mengaplikasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2010 namun pada tahun 2013 penerapan ISO 9001:2008 terhenti disebabkan tim Management Representative yang berjalan secara fungsional tidak menjalankan tanggung jawab dan wewenangnya dengan baik sehingga adanya proses bisnis yang tidak berjalan sesuai yang mengakibatkan sistem pengelolaan yang belum efektif dan efisien serta menjadi kendala dalam menerapkan sesuai ISO 9001:2008 secara berkelanjutan. PT. Adetex Filament ingin menerapkan kembali ISO 9001:2008 sebagai acuan sistem manajemen mutu sehingga harus memperbaiki proses-proses bisnis yang belum efektif dan efisien agar berjalan dengan sesuai. Pada penelitian ini, difokuskan pada persyaratan ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 mengenai pengendalian dokumen dan klausul 4.2.4 mengenai pengendalian catatan. Dalam penelitian ini dilakukan perbaikan proses bisnis pengendalian dokumen dan proses bisnis pengendalian catatan menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) dengan analisis aktivitas (RVA, BVA, dan NVA) dan analisis streamlining agar proses bisnis menjadi efektif dan efisien. Hasil akhir yang didapatkan setelah analisis tersebut adalah perbaikan SOP pengendalian dokumen dan perbaikan SOP pengendalian catatan. Kata Kunci: ISO 9001:2008, SOP, Proses Bisnis, BPI Abstract PT. Adetex Filament is one industry of textile products which have multi Indonesia apply a quality management system ISO 9001:2008 in 2010 but in 2013 the application of ISO 9001:2008 stalled due to Team Management Representative who is running is functionally no responsibilities and authority that the existence of the business processes that are not running the appropriate result in management systems that are not yet effective and efficient as well as being an obstacle in implementing the ISO 9001:2008 in compliance on an ongoing basis. PT. Adetex Filament like to re-implement ISO 9001:2008 quality management system as a reference so that should improve business processes that are not yet effective and efficient to run with the appropriate. In this research, focused on the requirements of ISO 9001:2008 clause 4.2.3 control of documents and clause 4.2.4 control of records. In this research conducted improvement business process document control and improvement business process control of records using the method of Business Process Improvement (BPI) with activity analysis (RVA, BVA, and NVA were) and analysis of business process streamlining in order to be effective and efficient. The final result obtained after the analysis was improvement of document control SOP and improvement of SOP control records. Keyword: ISO 9001:2008, SOP, Business Process, BPI 1. Pendahuluan PT. Adetex Filament telah mengaplikasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2010 namun pada tahun 2013 penerapan sesuai ISO 9001:2008 terhenti disebabkan tim Management Representative yang berjalan secara fungsional tidak menjalankan tanggung jawab dan wewenangnya dengan baik sehingga kinerja proses bisnis yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu tidak ditinjau secara berkelanjutan (continous improvement) yang mengakibatkan sistem pengelolaan yang belum efektif dan efisien serta menjadi kendala dalam menerapkan sesuai ISO 9001:2008 secara berkelanjutan. Namun karena tuntutan pelanggan yang mengharuskan memiliki sistem manajemen mutu yang telah standarisasi internasional maka PT. Adetex Filament ingin menerapkan kembali ISO 9001:2008 sebagai acuan sistem manajemen mutu sehingga diperlukan perbaikan prosedur proses bisnis yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

Pada penelitian ini memilih penggunaan klausul 4.2.3 dan klausul 4.2.4 karena berdasarkan acuan prosedur wajib. Dalam standar ISO 9001:2008 telah dijelaskan bahwa organisasi harus memiliki 6 prosedur wajib jika ingin menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang terdiri atas prosedur pengendalian dokumen (tercantum pada klausul 4.2.3), prosedur pengendalian rekaman (tercantum pada klausul 4.2.4), prosedur internal audit (tercantum pada klausul 8.2.2), prosedur pengendalian ketidaksesuaian produk (tercantum pada klausul 8.3), prosedur tindakan perbaikan/korektif (tercantum pada klausul 8.5.2), dan prosedur tindakan pencegahan/preventif (tercantum pada klausul 8.5.3). Namun PT. Adetex Filament telah memiliki prosedur pengendalian dokumen dan pengendalian catatan/rekaman maka dalam penelitian ini akan melakukan perbaikan Standard Operating Procedure (SOP) berdasarkan requirement ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 dan klausul 4.2.4 dengan metode Business Process Improvement (BPI). Business Process Improvement (BPI) adalah metodologi sistematis yang dikembangkan untuk membantu organisasi membuat kemajuan yang signifikan dalam proses bisnis operasi. Business Process Improvement (BPI) menyediakan sebuah sistem yang akan membantu dalam menyederhanakan operasi, serta memastikan bahwa pelanggan internal dan eksternal menerima output yang baik[1]. 2. Landasan Teori Pada penelitian ini didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diantaranya sebagai berikut. 2.1 Mutu W. Edwards Deming mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Philip B. Crosby mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan. Joseph M.Juran mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi.. Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan dan upaya perubahan ke arah perbaikan terus-menerus sehingga dikenal istilah : Q-MATCH (Quality = Meets Agreed Terms and Changes)[2]. 2.2 Sistem Manajemen Mutu Sistem manajemen kualitas merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan dan persyaratan tersebut dapat ditentukan oleh pelanggan dan organisasi. Terdapat karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas[3]: 1. Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. 2. Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. 3. Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. 4. Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen SIPOCOM (suppliers, inputs, processes, outputs, objectives, and measurements): tujuan (objectives), pelanggan (customers), hasil/keluaran (outputs), masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan-balik dan umpan-maju (measurements for feedback and feedforward). 2.3 ISO 9001:2008 ISO 9001:2008 merupakan sebuah standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Pemahaman terhadap persyaratan-persyaratan standar dari ISO 9001 dapat membantu manajemen organisasi dalam menetapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu secara sistemik untuk memenuhi kepuasan pelanggan (customers satisfaction) dan peningkatan proses terus-menerus (continual processes improvement)[4]. ISO 9001:2008 memiliki 8 klausul, yaitu : 1. Ruang lingkup 2. Acuan yang mengatur 3. Istilah dan definisi 4. Sistem manajemen mutu 5. Tanggung jawab manajemen 6. Pengelolaan sumber daya 7. Realisasi produk 8. Pengukuran, analisis dan perbaikan

2.4 Proses Bisnis Proses bisnis meliputi semua proses layanan dan proses yang mendukung proses produksi. Bisnis proses terdiri dari kelompok tugas yang saling terkait dengan memanfaatkan sumber daya organisasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam mendukung tujuan organisasi[1]. 2.5 Business Process Improvement Business Process Improvement (BPI) adalah metodologi sistematis yang dikembangkan untuk membantu organisasi membuat kemajuan yang signifikan dalam proses bisnis operasi. Business Process Improvement (BPI) menyediakan sebuah sistem yang akan membantu dalam menyederhanakan operasi, serta memastikan bahwa pelanggan internal dan eksternal menerima output yang baik[1]. 2.6 Standard Operating Procedure (SOP) SOP adalah sebuah panduan yang dikemukakan secara jelas tentang apa yang diharapkan dan disyaratkan dari semua karyawan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari[5]. Dengan demikian dilihat dari fungsi SOP yang telah dipaparkan, tujuan SOP adalah untuk memudahkan dan menyamakan persepsi semua orang yang memanfaatkannya atau yang berkepentingan, untuk dapat lebih memahami dan mengerti tentang setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakannya[6]. 3. Metodologi Penelitian Model Konseptual Proses Bisnis Existing PT. Adetex Filament Requirement ISO 9001:2008 Klausul 4.2.3 dan Klausul 4.2.4 Proses Bisnis Dokumen Proses Bisnis Catatan Business Process Improvement Perbaikan Proses Bisnis PT. Adetex Filament Rancangan Perbaikan SOP Berdasarkan Requirement ISO 9001:2008 Klausul 4.2.3 dan Klausul 4.2.4 Gambar 1 Model Konseptual Gambar 1 menggambarkan model konseptual yang akan dilakukan dalam penelitian ini untuk merancang perbaikan Standard Operating Procedure (SOP) untuk PT. Adetex Filament berdasarkan requirement ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 dan klausul 4.2.4. Variabel-variabel yang digunakan untuk merancang perbaikan SOP untuk PT. Adetex Filament adalah proses bisnis existing PT. Adetex Filament dan requirement ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 dan klausul 4.2.4. Selanjutnya proses bisnis pengendalian dokumen dan proses pengendalian catatan PT. Adetex Filament yang didapatkan dari proses bisnis existing akan dilakukan analisis menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) untuk menghasilkan perbaikan proses bisnis bagi PT. Adetex Filament yang efektif dan efisien. Variabel terakhir adalah rancangan perbaikan Standard Operating Procedure (SOP) untuk PT. Adetex Filament berdasarkan requirement ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 dan klausul 4.2.4.

4. Pembahasan 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berkaitan dengan proses bisnis existing PT. Adetex Filament. Sedangkan, data sekunder meliputi profil PT. Adetex Filament, struktur organisasi, dan standar ISO 9001:2008 terutama klausul 4.2.3 dan klausul 4.2.4. 4.2 Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis aktivitas dan streamlining. Berikut hasil perbaikan proses bisnis pengendalian dokumen dan proses pengendalian catatan menggunakan BPI dengan analisis aktivitas dan streamlining. Tabel 1 Perbaikan Proses Bisnis Menggunakan BPI No. Nama SOP Aktivitas Streamlining Format dan Sistem Penomoran Error Proofing 1 SOP Dokumen Pengesahan Dokumen Beuracracy Elimination, Standardization Kelengkapan Dokumen Error Proofing Distribusi Dokumen Standardization 2 SOP Catatan Penyimpanan Catatan Mutu Standardization 4.3 Analisis Perancangan Perbaikan SOP Dokumen a. Prosedur pengendalian dokumen baru Nama Prosedur Dokumen Baru Tabel 2 Analisis Prosedur Dokumen Baru Perbedaan Existing Usulan a. Dalam hal memenuhi requirement, prosedur existing melakukan peninjauan dokumen setelah proses pengesahan. b. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen setelah pemberian nomer. c. Tidak adanya aktivitas pencetakan dokumen untuk melakukan validasi pemeriksaan dan pengesahan. d. Tidak adanya aktivitas menerima salinan (copy) e. Tidak adanya batas waktu pengesahan dan pendistribusian a. Dilakukan peninjauan terlebih dahulu sebelum pengesahan untuk mengetahui kecukupan dokumen sebelum disahkan. b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian struktur dokumen dan kelengkapan sebelum pemberian c. Adanya aktivitas pencetakan dokumen oleh pembuat dokumen/departemen terkait untuk dilakukan validasi. d. Adanya aktivitas departemen terkait menerima salinan (copy) dokumen dan adanya formulir pengiriman dokumen yang diberikan document controller untuk sebagai bukti penerimaan e. Adanya batas waktu pengesahan dan pendistribusian dokumen yang diberikan untuk mengurangi keterlambatan penerbitan dokumen baru. Efektif : Dengan adanya usulan perbaikan prosedur, diharapkan setiap departemen dan document controller dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan instruksi sehingga prosedur pengendalian dokumen baru dapat terlaksana dengan sesuai. Efisien : Dengan adanya batas waktu pengesahan dan pendistribusian dokumen yang diberikan dapat mengurangi keterlambatan penerbitan dokumen baru.

b. Prosedur pengendalian perubahan dokumen (revisi dokumen) Nama Prosedur Perubahan Dokumen Tabel 3 Analisis Prosedur Perubahan Dokumen Perbedaan Existing Usulan a. Tidak melakukan peninjauan dokumen sebelum dilakukan perubahan b. Tidak adanya aktivitas pencetakan dokumen untuk melakukan validasi pemeriksaan dan pengesahan. c. Adanya aktivitas menerima salinan (copy) d. Tidak adanya batas waktu pengesahan dan pendistribusian a. Melakukan peninjauan dokumen terlebih dahulu sebelum perubahan dokumen yang diajukan disetujui ulang. b. Adanya aktivitas pencetakan dokumen oleh pembuat dokumen/departemen terkait untuk dilakukan validasi. c. Adanya aktivitas departemen terkait menerima salinan (copy) dokumen dan adanya formulir pengiriman dokumen yang diberikan document controller untuk departemen terkait sebagai bukti penerimaan d. Adanya batas waktu pengesahan dan pendistribusian dokumen yang diberikan untuk mengurangi keterlambatan diberlakukannya Efektif : Dengan adanya usulan perbaikan prosedur, diharapkan setiap departemen dan document controller dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan instruksi sehingga prosedur perubahan pengendalian dokumen dapat terlaksana dengan sesuai. Efisien : Dengan adanya batas waktu pengesahan dan pendistribusian dokumen yang diberikan dapat mengurangi keterlambatan diberlakukannya dokumen dengan versi terbaru. 4.4 Analisis Perancangan Perbaikan SOP Catatan Nama Prosedur Proses Catatan Tabel 4 Analisis Prosedur Catatan Perbedaan Existing Usulan a. Tidak adanya aktivitas pencatatan daftar master records. b. Tidak adanya aktivitas penyerahan daftar master records. c. Tidak adanya aktivitas pemeriksaan masa simpan. d. Tidak adanya aktivitas mengusulkan catatan mutu. pemusnahan a. Adanya aktivitas pendataan catatan dengan menggunakan daftar master records untuk mengendalikan catatan mutu di setiap departemen. b. Adanya aktivitas penyerahan daftar master records kepada document controller sebagai aktivitas lanjutan pencatatan daftar master records. c. Adanya aktivitas pemeriksaan masa simpan untuk menghindari ditemukannya catatan mutu yang telah melewati masa simpan namun belum dimusnahkan. d. Adanya aktivitas mengusulkan pemusnahan catatan mutu untuk peninjauan catatan mutu yang telah habis masa simpannya. Efektif : Dengan adanya usulan perbaikan prosedur, diharapkan setiap departemen dan document controller dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan instruksi sehingga prosedur pengendalian catatan dapat terlaksana dengan sesuai. Efisien : Dengan adanya pemeriksaan masa simpan catatan mutu dapat menghindari ditemukannya catatan yang telah melewati masa simpan tapi belum dimusnahkan.

5. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis aktivitas dan streamlining pada proses pengendalian dokumen dan proses pengendalian catatan terdapat 5 aktivitas yang perlu diperbaiki. 2. Hasil dari penelitian ini menghasilkan rancangan usulan perbaikan SOP untuk PT. Adetex Filament sebagai berikut: a. SOP Dokumen yang terdiri dari 2 prosedur yaitu prosedur pengendalian dokumen baru dan prosedur pengendalian perubahan b. SOP Catatan DAFTAR PUSTAKA [1] Harrington, H. (1991). Business Process Improvement The Breakthrough Strategy For Total Quality, Productivity, And Competitiveness. McGraw-Hill, Inc. [2] Gaspersz, V. (1997). Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. [3] Gaspersz, V. (2005). ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. [4] Gaspersz, V. (2013). All-in-one Bundle of ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 28000, ISO 31000, ISO 13053-1, ISO 19011 And Continual Improvement. Bogor: Tri-Al-Bros Publishing. [5] Caballero, R. (2003). Developing Standard Operating Procedures In Wildland Fire Management. Dipetik November 28, 2014, dari http://www.fireleadership.gov/toolbox/documents/sop_workbook.pdf [6] Stup, R. (2001). Tools for Dairy Managers : Standard Operating Procedures: A Writing Guide. Dipetik November 18, 2014, dari Penn State Extension: http://extension.psu.edu/animals/dairy/hr/tools-fordairy-employee-supervisors/ud011