KATAPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2008. Penulis

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI BANDEALIT JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh Dina Fitriyah NIM

BAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

menggunakan program MEGA versi

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

Teknik-teknik Dasar Bioteknologi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi sel tersebut. Disebut sebagai penghasil energi bagi sel karena dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Elaeidobius kamerunicus Faust. (Coleoptera : Curculionidae) Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

Ciri Khas Materi Genetik

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

KAJIAN MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 9A HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI MELALUI ANALISIS GEN 16S rrna SKRIPSI

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

MUTASI C825T GEN katg ISOLAT L5 MULTIDRUG RESISTANT Mycobacterium tuberculosis TESIS RINA BUDI SATIYARTI NIM: Program Studi Kimia

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB XIII. SEKUENSING DNA

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

Organisasi DNA dan kode genetik

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuh manusia tersusun atas sel yang membentuk jaringan, organ, hingga

IV. BASIL DAN PEMBAHASAN

4 Hasil dan Pembahasan

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Gen GH Exon 2

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

BIO306. Prinsip Bioteknologi

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

ANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

Bioteknologi Tanaman KULIAH V. PCR, Sekuensing. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian DNA, Prinsip Umum

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ratno Dwinanto NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mitokondria merupakan organel yang terdapat di dalam sitoplasma.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

Saintek Vol 5, No 6, Tahun 2010 POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Zuhriana K.Yusuf

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

BABm METODE PENELITIAN

M A T E R I G E N E T I K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus, Paralactobacillus, Streptococcus,

REPLIKASI DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus).

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

LAPORAN II (ISOLASI DNA GENOM)

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman hayati sangat

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH GENETIKA PCR ( Polimerase Chain Reaction ) «apikde...

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI SPESIES BAKTERI STAFILOKOKUS PADA IKAN KERAPU DI KARANGASEM DENGAN ANALISIS SEKUENS 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ketut Wella Mellisandy

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein

EKSTRAKSI DNA. 13 Juni 2016

DNA FINGERPRINT. SPU MPKT B khusus untuk UI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Deteksi genom virus avian influenza pada penelitian dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI DETEKSI CEMARAN DAGING BABI PADA PRODUK SOSIS SAPI DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN METODE

Kloning Domain KS dan Domain A ke dalam Sel E. coli DH5α. Analisis Bioinformatika. HASIL Penapisan Bakteri Penghasil Senyawa Antibakteri

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN ISOLASI DNA

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Domba lokal merupakan salah satu ternak yang ada di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Transkripsi:

KATAPENGANTAR Fuji syukut ke Hadirat Allah SWT. berkat rahmat dan izin-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul "Skrining Bakteri Vibrio sp Penyebab Penyakit Udang Berbasis Teknik Sekuens 16S rdna." Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. Feliatra, DEA selaku pembimbing I dan Dr. Titania Nugroho, M.Si, sebagai pembimbing II, yang telah menyumbangkan ide, pikiran dan waktu dalam membimbing penelitian ini sehingga penulis selesai dalam menyusim laporan ini. Terima kasih yang tak terhingga juga kepada HEI-IUI-M HERE Project yang telah memberikan bantuan dana sehingga terlaksananya penelitian ini. Selain itu, penulis berterima kasih ayahnda Habib Abdullah dan ibimda Bariyah KS serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan harapan yang besar bagi penulis. Andil teman-teman mahasiswa juga sangat penting artinya bagi penulis, sehingga penulis mampu meraih gelar sarjana. Keterbatasan waktu, informasi, data, maupun ilmu yang penulis miliki, menjadikan baik isi maupun cara penyajian dalam laporan skripsi ini masih jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempumaan laporan penelitian ini. Pekanbaru, Desember2008 Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Halaman i ABSTRACT ii RINGKASAN ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vii GLOSARIUM viii I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. PerumusanMasalah 2 1.3. Tujuan dan Manfaat 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bakteri F/Z>r/o 4 2.2. Vibrio merupakan Patogen bagi Udang 5 2.3. Toksin pada Bakteri Patogen 6 2.3. Identifikasi Molekuler Bakteri 7 2.4. DNA dan RNA 8 2.4. Isolasi DNA 10 2.5. Karakterisasi DNA 10 2.6. Polymerase Chain Reaction (PCR) 12 2.7. Gel Elektroforesis 14 2.8. Sekuensing 16S rdna 16 III. METODE PENELITIAN 17 3.1. Waktu dan Tempat 17 3.2. Bahan dan Alat 17 3.3. Metode 17 3.4. Prosedur Penelitian 18 3.4.1. Pengambilan Sampel dan Isolasi Bakteri 18 3.4.2. Identifikasi Bakteri 19 3.4.2.1. Pewamaan Gram 19 3.4.2.2. Pertumbuhan pada Medium TSI Agar 19 3.4.2.3. Uji Katalase 20

3.4.2.4. Uji Oksidase 20 3.4.2.5. Uji Metil Red 20 3.4.3. Isolasi DNA Vibrio 20 3.4.4. Polymerase Chain Reaction (PCR) 21 3.4.5. Elektroforesis dan Pengamatan Hasil PCR 21 3.4.6. Purifikasi Gel Elektroforesis 22 3.4.7. Sequensing dan Analisis BLAST 23 3.5. Analisis Data 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 4.1. Hasil 24 4.1.1. Isolasi Bakteri 24 4.1.2. Pewamaan dan Pengamatan Morfologi 24 4.1.3. Uji Biokimia 25 4.1.4. Uji Medium TSIA 25 4.1.5. Konsentrasi DNA 26 4.1.6. Amplifikasi DNA 27 4.1.7. Sekuensing 16S rdna 28 4.1.8. Analisis BLAST dan Submit GenBank 28 4.1.9. Phylogenetic Tree 29 4.2. Pembahasan 30 V. KESIMPULAN DAN SARAN 36 5.1. Kesimpulan 36 5.2. Saran 36 DAFTAR PUSTAKA 37 LAMPIRAN 43

DAFTAR TABEL Halaman 1. Hasil Pewamaan dan Pengamatan Secara Morfologi 24 2. Hasil Pengujian Biokimia 24 3. Hasil Uji Menggunakan Medium TSIA 25 4. Konsentrasi Genom Ekstrak DNA 26 5. Hasil Sekuensing Gen 16S rdna 26

DAFTAR GAMBAR Halaman 1. KurvatitiklelehDNA 11 2. Ampilifikasi Fragmen DNA dengan PCR 14 3. Pemisahan DNA melalui elektrofroresis gel agarosa 15 4. Hasil Elektroforesis DNA pada Gel Agarose 27 5. Phylogenetic tree Vibrio alginolyticus FNS AOS 28 6. Phylogenetic tree Vibrio parahaemolyticus FNS C08 29 7. Phylogenetic tree Vibrio harveyi FNS B08 29 8. Phylogenetic tree Vibrio shilonii FNS D08 29 9. Phylogenetic tree Vibrio vulnificus FNS E08 30

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Isolat Vibrio A, D, E, H, dan 1 43 2. Alur Kerja Identifikasi Bakteri 16S rdna 44 3. Proses Sekuensing 45 4. Analisis BLAST 46 5. Alat dan Bahan selama Penelitian 47 6. Sekuen Gen 16S rdna 48 7. Flat File GenBank 51 8. Sequencing Electrophoregram 56

GLOSARIUM Amplifikasi PCR Amiealing BLAST Denaturasi DNA Elektroforesis Eukariot Filogenetik Fragmen DNA Gel Agarose Gen 16S rdna GenBank Homologi DNA Kromosom Marker DNA Nukleotida Patogen Proses penggandaan DNA target melalui reaksi polimerase berantai Tahap pada reaksi polimerase berantai (PCR) di mana primer berkomplemen dengan salah satu untai DNA (Basic Lokal Alignment Search Tool), sistem pencarian spesies melaliii penelmuran DNA yang terdapat pada database Gen di Gen Bank Pemisahan untai ganda DNA menjadi untai tunggal melalui perlakuan penambahan suhu dalam proses PCR Singkatan dari Deoxyribonucleid Acid, asam niikleat yang mengandung materi genetik, terdiri dari satu gugus fosfat, satu gula pentosa, dan sepasang nukleotida Proses untuk memisahkan DNA oleh medan listrik. Dalam hal ini, molekul-molekul tersebut dipisahkan berdasarkan laju perpindahannya oleh gaya gerak listrik di dalam matriks gel. Laju perpindahan tersebut bergantung pada iikuran molekul. Organisme dengan sel komples, sudah memiliki inti sel atau membran inti. Sistem penggolongan makhluk hidup berdasarkan kekerabatan secara evolusi. Visualisasi DNA pada gel agarose setelah dielektroforesis Gel yang digunakan imtuk proses elektroforesis Gen yang terdapat pada daerah 16S ribosomal DNA, gen ini dipisahkan berdasarkan sedimentasi Database DNA, terdiri dari puluhan ribu sekuen DNA organisme di seluruh diinia yang berhasil di sekuensing, yang bisa diakses pada http=//www.ncbi.nlm.nih.gov/ Perbandingan kemiripan urutan DNA yang diteliti dengan DNA pada database Gen Bank. Struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa informasi genetik dalam sel. DNA terbalut dalam satu atau lebih kromosom. Penanda pada gel agarose untuk mengetahui ukuran pasang basa DNA yang dielektroforesis Molekul yang tersusun dari gugus basa heterosiklik, gula, dan satu atau lebih gugus fosfat. Basa penyusun nukleotida biasanya adalah berupa purin atau pirimidin sementara gulanya adalah pentosa (ribosa), baik berupa deoksiribosa maupun ribosa. Mikroorganisme penyebab penyakit pada organisme

Patogen Oportunistik Patogentitas PCR Polimerisasi Primer Prokariot RNA Sekuensing DNA Sekuens Sentrifugasi Skrining Taq Polymerase Toksin mang Mikroorganisme yang bisa menyebabkan penyakit pada organisme lain dalam kondisi yang memimgkinkan Potensi suatu organisme dalam menimbulkan penyakit atau menginfeksi Singkatan dari Polymerase Chain Reaction, atau reaksi polimerase berantai, suatu metode untuk memperbanyak urutan DNA yang diinginkan (DNA Target) pada suatu molekul DNA kompleks. PCR terdiri dari denaturasi, annealing dan polimerisasi. Pembentukan rantai polimer organik (DNA) yang panjang dan berulang-ulang, teijadi saat proses PCR Olidonxjkleotida sintetis, atau molekul DNA, RNA atau protein yang spesifik, berguna dalam mensintetis nukleotida pada dareah yang diapit oleh primer. Organisme yang belum memiliki inti sel atau membran inti Asam ribonukleat (Ribonucleic Acid) senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein. Proses penentuan urutan nxikleotida pada suatu fragmen atau RNA. Metode sekuensing di antaranya menggunakan metode Sanger dan metode fluorescens (dye terminator) (Sekuens genetika) sebuah seri huruf-huruf mewakiucan struktur primer dari molekul DNA atau "strand" nyata atau hipotetis. Metode yang digunakan dalam pencapaian sedimentasi di mana partikel dipisahkan dari fluida oleh gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel Strategi yang digunakan untuk mendeteksi jenis spesies dengan menggunakan teknik identifikasi tertentu. Enzim polimerase yang digunakan sebagai katalis dalam proses polimerisasi Suatu zat yang ditimbulkan oleh bahan kimia atau organisme yang menimbulkan gangguan pada sel, jaringan atau organ sehingga menyebabkan penyakit