BAB III BAHAN DAN METODE
|
|
- Surya Handoko Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Waktu Penelitian Persiapan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dan kegiatan penelitian utama dilaksanakan pada bulan April Mei Alat dan Bahan Penelitian Alat Penelitian a. Peremajaan Biakan dan Kultur Padat - Cawan petri untuk tempat kultur padat. - Inkubator untuk melakukan inkubasi. - Autoklaf untuk melakukan sterilisasi menggunakan tekanan uap. - Hot plate untuk memanaskan medium. - Spatula untuk mengambil bubuk Nutrient Agar (NA). - Erlenmeyer untuk menyimpan medium. - Magnetic Stirrer untuk menghomogenkan medium. - Rak tabung reaksi untuk menyimpan tabung reaksi. - Gelas ukur untuk mengukur volume larutan. - Bunsen untuk mencegah kontaminasi saat pemurnian bakteri. - Jarum ose untuk melakukan pemindahan bakteri. - Tabung reaksi untuk menyimpan stock bakteri. b. Aktivasi Selulolitik - Cawan petri untuk tempat medium dan pengujian - Jarum ose untuk memindahkan isolat murni ke cawan petri yang berisi medium. - Inkubator untuk menginkubasi bakteri. 28
2 29 - Hot Plate untuk memanaskan medium - Bunsen untuk mencegah kontaminasi saat memindahkan bakteri. - Gelas ukur untuk mengukur volume larutan. c. Analisis Molekuler dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) 1. Kultur Cair - Erlenmeyer sebagai tempat untuk menyimpan medium. - Tabung reaksi sebagai tempat pembiakan bakteri pada tahap kultur cair. - Jarum ose untuk memindahkan biakan bakteri. - Bunsen untuk mencegah kontaminasi saat pemindahan bakteri. - Shaker Incubator untuk inkubasi bakteri. 2. Isolasi DNA - Rak microtube untuk menyimpan microtube. - Mikro pipet untuk mengambil larutan DNA dan larutan kimia. - Centrifuge untuk memisahkan larutan. - Microtube untuk menyimpan ekstrak DNA. - Timbangan analitik untuk menimbang bobot sampel. - Waterbath untuk inkubasi ekstrak DNA. - Vortex untuk menghomogenkan larutan. 3. Polymerase Chain Reaction (PCR) - Thermal cycler untuk melakukan amplifikasi DNA. - Microtube untuk wadah komponen PCR. 4. Elektroforesis Gel Agarose - Gelas ukur untuk mengukur volume larutan Tris Borat EDTA (TBE). - Timbangan analitik untuk menimbang agarose. - Cetakan gel agarose (sisir) untuk mencetak gel agarose dan membuat sumur-sumur untuk penempatan hasil ekstraksi. - Hot Plate dan Magnetic Stirrer untuk memanaskan campuran pada pembuatan larutan agarosa. - Sendok pipih untuk memindahkan gel agarose. - Alat elektroforesis untuk memisahkan pita DNA dengan bantuan arus listrik.
3 30 - Power supply untuk penyalur arus listrik. - Ultraviolet Transilluminator untuk melihat hasil akhir elektroforesis Bahan Penelitian a. Peremajaan Biakan dan Kultur Padat - Isolat Bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus thuringiensis - Medium Nutrient Agar (NA) - Air laut steril - Alkohol 70% - Kapas - Kain kasa - Plastik - Plastik wrap - Alumunium foil - Kertas label b. Aktivasi Selulolitik - Medium Nutrient Agar (NA) - Air Laut Steril - CMC (Carboxy Methyl Celullose) - Red congo 0,1% - Deionized water - NaCl 1M - Plastik wrap - Kertas label - Kapas - Kain kasa - Plastik
4 31 c. Analisis Secara Molekuler 1. Kultur Cair - Nutrient Broth (NB) - Air Laut Steril 2. Isolasi DNA - Wizard Genomic DNA Purification Kit Promega - Isopropanol (Suhu Ruang) - Etanol 70% (Suhu Ruang) - Lysozyme 10 mg/l 3. Amplifikasi Gen Endoglukanase - DNA template - PCR Master Mix (KAPA2G Fast Ready Mix PCR Kit) - Primer Forward F Primer3 Bacillus subtilis - Primer Reverse R Primer3 Bacillus subtilis - Primer Forward F Primer Degenerate Bacillus thuringiensis - Primer Reverse R Primer Degenerate Bacillus thuringiensis - Nuclease Free Water 4. Elektroforesis - Gel agarose - Larutan pemberat dan pewarna (Loading dye) - Larutan Tris Borat EDTA (TBE) - Ethidium Bromide (EtBr) - DNA Ladder 1 kb (Biolabs) - Akuades
5 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksploratif dan data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif. Adapun alur penelitian disajikan sebagai berikut: Peremajaan Biakan dan Kultur Padat Uji Aktivitas Selulolitik Desain Primer Gen Pengkode Endoglukanase Penapisan Gen Pengkode Endoglukanase Menggunakan Metode PCR Analisis Bioinformatik Gambar 10. Diagram Alir Penelitian 3.4. Prosedur Penelitian Sterilisasi Alat dan Medium Sebelum melakukan isolasi ataupun pemurnian bakteri, perlu dilakukan sterilisasi alat guna mencegah kontaminasi dari alat ataupun medium yang digunakan. Pada penelitian ini teknik sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi uap dengan menggunakan autoklaf. Sterilisasi uap dengan autoklaf dilakukan dengan menyimpan alat atau medium yang akan digunakan didalam autoklaf, lalu autoklaf dinyalakan hingga mencapai suhu 121ºC, kemudian dibiarkan selama 15 menit untuk membunuh kontaminan yang kemungkinan dapat mengkontaminasi alat ataupun medium. Tekanan pada autoklaf yaitu 1 atm (Hadioetomo 1993).
6 Peremajaan Biakan dan Kultur Padat Peremajaan biakan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: - Bubuk Nutrient Agar (NA) ditimbang dengan timbangan digital sebanyak 7 gr. - Air laut steril dimasukkan ke dalam beaker glass sebanyak 250 ml. - Bubuk Nutrient Agar (NA) dan air laut dimasukkan ke dalam erlenmeyer. - Erlenmeyer ditutup menggunakan kain kasa dan kapas. - Medium dididihkan menggunakan Hot Plate. - Medium disterilkan menggunakan autoklaf - Agar dituang ke dalam cawan petri hingga memadat - Bakteri yang akan diremajakan diambil menggunakan jarum ose. - Bakteri yang telah diambil dipindahkan ke tabung reaksi yang berisi medium Nutrient Agar (NA) menggunakan metode gores zigzag. - Tabung reaksi ditutup menggunakan kain kasa dan kapas. - Disimpan dalam inkubator dengan suhu 30ºC selama 3x24 jam. - Isolat bakteri dimasukkan ke dalam kulkas. Kultur padat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: - Bakteri yang akan dikultur diambil menggunakan jarum ose. - Bakteri yang telah diambil dipindahkan ke cawan petri yang berisi medium Nutrient Agar (NA) menggunakan metode gores. - Cawan petri ditutup dan dilapisi dengan plastik wrap. - Disimpan dalam inkubator dengan suhu 30ºC selama 2 x 24 jam Uji Aktivitas Selulolitik Setelah dilakukan kultur padat lalu dilakukan uji aktivitas selulolitik. Uji skrining ini dilakukan pada media Nutrient Agar (NA) dan air laut dengan tambahan CMC 1% dari volume Nutrient Agar (NA). Pada pengujian ini dilihat zona bening yang dihasilkan.
7 34 Pengujian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: - Bubuk Nutrient Agar (NA) ditimbang dengan timbangan digital sebanyak 7 gr. - Bubuk CMC 1% ditimbang dengan timbangan digital sebanyak 0,07 gr. - Air laut steril dimasukkan ke dalam beaker glass sebanyak 250 ml. - Bubuk Nutrient Agar (NA), CMC 1%, dan air laut dimasukkan ke dalam erlenmeyer. - Erlenmeyer ditutup menggunakan kain kasa dan kapas. - Medium dididihkan menggunakan Hot Plate. - Medium disterilkan menggunakan autoklaf. - Medium ditiriskan pada suhu ruang. - Bakteri yang ada pada isolat tunggal diambil menggunakan jarum ose. - Bakteri dipindahkan menggunakan jarum ose ke dalam cawan petri yang berisi medium (Nutrient Agar (NA) + air laut) + CMC 1%. - Kultivasi bakteri dilakukan selama 1 x 24 jam. - Setelah bakteri tumbuh, pewarna red congo konsentrasi 0,5 % dituangkan ke dalam cawan petri hingga medium terendam. - Perendaman dengan red congo dilakukan selama 15 menit. - Red congo dibuang. - Dilakukan perendaman kembali menggunakan NaCl 1M selama 15 menit. - NaCl 1M dibuang. - Diamati dan diukur luasan zona bening yang dihasilkan. Zona bening tersebut merupakan respon dari isolat bakteri B.subtilis dan B.thuringiensis terhadap CMC yang ditambahkan dalam medium NA. Pengujian aktivitas selulolitik dilakukan untuk mengetahui enzim endoglukanase yang dihasilkan oleh bakteri B.subtilis dan B.thuringiensis. Kedua sampel tersebut kemudian dilanjutkan dengan identifikasi molekuler. Rumus menghitung indeks selulolitik : rata-rata diameter zona bening Indeks selulolitik (IS) rata-rata diameter koloni
8 Teknik Molekuler dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Bioinformatik Teknik molekuler digunakan untuk mengisolasi gen pengkode enzim endoglukonase dengan menggunakan desain primer. Setelah itu, dikarakterisasi secara In Silico. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan meliputi : a. Persiapan bakteri menggunakan kultur cair Sebelum melakukan isolasi DNA genom dari bakteri, dilakukan kultur cair untuk perbanyakan bakteri dengan tahapan sebagai berikut: - Bubuk Nutrient Broth (NB) ditimbang dengan timbangan digital sebanyak 6,5 gr. - Air laut steril dimasukkan ke dalam beaker glass sebanyak 500 ml. - Bubuk Nutrient Broth (NB) dan air laut dimasukkan ke dalam erlenmeyer. - Erlenmeyer ditutup menggunakan kain kasa dan kapas. - Medium dididihkan menggunakan Hot Plate. - Medium disterilkan menggunakan autoklaf. - Medium ditiriskan pada suhu ruang. - Diambil bakteri B.subtilis dan B.thuringiensis yang ada pada isolat tunggal menggunakan jarum ose. - Bakteri dipindahkan menggunakan jarum ose ke dalam tabung reaksi yang berisi medium Nutrient Broth (NB) + air laut steril - Isolat bakteri dihomogenkan menggunakan vortex. - Dilakukan inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37ºC. b. Isolasi DNA genom bakteri DNA genom bakteri diisolasi menggunakan Wizard Genomic Purification Kit Promega, sebagai berikut: - Bakteri hasil kultur cair dipindahkan ke dalam tabung ependorf 1,5 ml dan dilakukan sentrifugasi selama 2 menit dengan kecepatan rpm dengan microcentrifuge. - Diambil pellet DNA dari hasil sentrifugasi.
9 36 - Ditambahkan larutan 50 mm EDTA sebanyak 480 μl ke dalam setiap tabung. - Ditambahkan larutan Lyzosyme sebanyak 120 μl lalu dicampurkan dengan cara membolak-balik tabung beberapa kali. - Dilakukan inkubasi sampel pada suhu 37 0 C selama menit. Kemudian, disentrifugasi selama 2 menit dengan kecepatan rpm dan supernatannya dibuang. - Didiamkan selama 1 menit sebelum dibuka untuk membuat larutan turun kembali ke dasar. - Setelah itu dilakukan penambahan larutan Nuclei Lysis Solution sebanyak 600 μl. - Tabung dibolak-balik sebanyak 2 kali sehingga DNA bakteri tercampur. - Dilakukan inkubasi pada suhu 80 0 C selama 5 menit untuk melisiskan bakteri. - Ditambahkan larutan RNase Solution sebanyak 3 μl lalu dicampurkan dengan cara membolak-balik tabung sebanyak 2-5 kali. - Dilakukan inkubasi pada suhu 37 0 C selama menit lalu didinginkan pada suhu ruang selama 5 menit. - Ditambahkan larutan Protein Precipitation Solution sebanyak 200 µl dan dicampurkan dengan menggunakan vortex selama 20 detik. - Dilakukan inkubasi on ice selama 5 menit. - Dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan rpm selama 3 menit dalam microcentrifuge. - Supernatan dipindahkan ke dalam tabung ependorf 1,5 ml yang baru sebanyak 600 µl. - Dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan rpm selama 2 menit dan supernatan dibuang. Endapan DNA terlihat di dasar tabung yang disebut pellet DNA - Ditambahkan larutan ethanol 70% sebanyak 600µl. - Dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan rpm selama 2 menit dan supernatan dibuang.
10 37 - pellet DNA dikeringkan selama menit. - Ditambahkan larutan DNA Rehydration Solution sebanyak 100 µl untuk mengawetkan pellet DNA. - Hasil isolasi DNA genom disimpan pada suhu 2-8ºC. c. Desain Primer Primer B.subtilis (Lampiran 1) didesain dengan menggunakan program Primer3 ( dengan database sekuen gen endoglukanase dari beberapa strain B.subtilis yang diunduh dari NCBI ( sedangkan primer B.thuringiensis (Lampiran 2) didesain menggunakan program primer degenerate (CODEHOP ) ( dengan database sekuen gen endoglukanase dari beberapa strain B.thuringiensis yang diunduh dari NCBI ( Rancangan primer spesifik dan primer degenerate (Lampiran 1 dan 2) dipesan melalui jasa pemesan sekuen primer 1st Base Singapore dengan kantor cabang PT. Genetika Science Indonesia. d. Penapisan Gen Endoglukanase Menggunakan Metode PCR Penapisan gen endoglukanase dilakukan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendapatkan sekuen gen pengkode enzim endoglukanase yang akan digunakan sebagai bahan sekuensing. Primer gen endoglukanase yang digunakan untuk bakteri B.subtilis (Lampiran 3) yaitu hasil desain primer spesifik program Primer3, sedangkan primer gen endoglukanase yang digunakan untuk bakteri B.thuringiensis (Lampiran 3) yaitu hasil desain primer degenerate program CODEHOP dengan urutan sekuen primer masing-masing tercantum dalam Tabel 7 dan 8 di Bab IV.
11 38 Formulasi campuran reaksi PCR yang digunakan pada proses penapisan gen disajikan dalam (Tabel 3) dibawah ini : Tabel 3. Komponen Reaksi PCR Komponen PCR Konsentrasi Akhir Volume (µl) Deionized water / Nuclease free - water 8 2x KAPA2G Fast Ready Mix 1x 12,5 Primer forward 0,5 µm 1,25 Primer reverse 0,5 µm 1,25 DNA template - 2 Volume Total 25 Pengaturan program PCR untuk tahap denaturasi, annealing, elongasi, final elongasi, dan final hold pada template bakteri B.subtilis dan B.thuringiensis disajikan dalam (Tabel 4) dibawah ini : Tabel 4. Pengaturan Program PCR Siklus Suhu Waktu Jumlah Siklus Inisialisasi 94 C 2 menit 1 - Denaturasi - Annealing - Elongasi 94 C 60 C *), 55 C **) 72 C 30 detik 1 menit 2 menit Final elongasi 72 C 10 menit 1 Final hold 4 C - 1 Keterangan : *) Suhu Annealing Isolat Bakteri B.subtilis **) Suhu Annealing Isolat Bakteri B.thuringiensis 30 e. Elektroforesis Elektroforesis merupakan teknik pemisahan molekular berdasarkan atas ukurannya menggunakan medan listrik yang dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul.
12 39 Tahapan untuk melakukan elektroforesis sebagai berikut: 1. Persiapan Elektroforesis - Dibuat gel agarose (konsentrasi 1%) yaitu dengan cara diambil serbuk agarose sebanyak 0,5 gr dan dilarutkan pada 0,5x TBE buffer sebanyak 50 ml. - Dipanaskan di atas hot plate pada suhu ± 50 0 C hingga bening. - Setelah bening, gel didiamkan hingga terasa hangat. - Gel yang masih dalam keadaan cair dituang ke atas lempeng (plate). - Ditancapkan sisir ke dalam trays pencetak agar sebelum memadat. - Sisir dicabut saat gel agarose telah memadat. - Dimasukkan gel agarose yang telah padat ke dalam chamber elektroforesis yang berisi buffer TBE. 2. Pelaksanaan Elektroforesis - Dimasukkan hasil amplifikasi DNA, marker dan sampel DNA uji pada setiap sumur (well). - Ditutup chamber elektroforesis dan diberikan aliran listrik dengan cara menyambungkan kabel-kabelnya ke stop kontak. - Sisi yang berisi hasil amplifikasi diberi arus negatif. Besarnya arus elektroforesis tidak boleh melebihi 75 volt selama 70 menit. - Setelah selesai, dilakukan perendaman dengan Ethidium Bromide (EtBr) selama menit. - Dilakukan perendaman kembali dengan akuades. - Setelah selesai, gel diangkat dengan menggunakan spatula dan ditiriskan. DNA Ladder 1 kb (Biolabs) terdiri dari fragmen mulai dari 500 bp sampai bp, digunakan sebagai pembanding panjang fragmen. Amplifikasi PCR menggunakan program Primer3 untuk isolat bakteri B.subtilis diharapkan menghasilkan amplikon berukuran 1415 bp dan primer degenerate untuk isolat bakteri B.thuringiensis diharapkan menghasilkan amplikon berukuran 1250 bp.
13 Service Sekuensing Amplikon hasil PCR kemudian dikirimkan ke 1st Base, Inc. (Singapore) untuk disekuensing. Hasil sekuensing gen pengkode endoglukanase tersebut akan dikarakterisasi secara molekuler Karakterisasi Secara In Silico (Analisis Bioinformatik Sekuen Gen Endoglukanase) Setelah mendapatkan data hasil sekuensing, dilakukan karakterisasi gen endoglukanase secara In Silico meliputi : komparasi antara 2 sekuen gen endoglukanase yang didapat dari 2 isolat bakteri yang berbeda (pairwise alignment analysis) termasuk domain fungsional gen endoglukanase tersebut Analisis Data Data utama penelitian berupa sekuen gen endoglukanase hasil sekuensing yang diisolasi dari bakteri B.subtilis dan B.thuringiensis. Sekuen tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan program-program bioinformatik untuk mendapatkan data karakteristik protein yang meliputi : pensejajaran (alignment) sekuen dengan database sekuen gen endoglukanase di GeneBank (NCBI), analisis struktur domain fungsional, keberadaan sisi aktif, dan motif protein.
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Sampling bakteri kitinolitik dilakukan di beberapa lokasi sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon.
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Bab Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ix x xii I II III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 2 1.4 Kegunaan Penelitian...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitan ini meliputi kegiatan kultivasi kandidat bakteri probiotik dari saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor), uji aktivitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7 individu udang Jari yang diambil dari Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2010 di Laboratorium Mikrobiologi, Biokimia dan Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR
II. BAHAN DAN METODE Ikan Uji Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila hibrida hasil persilangan resiprok 3 strain BEST, Nirwana dan Red NIFI koleksi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Sempur, Bogor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah berlangsung sejak bulan Januari 2012 - Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi, Lab. Optik, Lab. Genetika dan Lab. Biologi Molekuler Jurusan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional molekuler. Data yang diperoleh berasal dari pemeriksaan langsung yang dilakukan peneliti sebanyak
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Autentikasi Bahan Baku Ikan Tuna (Thunnus sp.) dalam Rangka Peningkatan Keamanan Pangan dengan Metode Berbasis DNA dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer
LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer 1. Pembuatan Larutan Stok a. CTAB 5 % Larutan dibuat dengan melarutkan : - NaCl : 2.0 gr - CTAB : 5.0 gr - Aquades : 100 ml b. Tris HCl
Lebih terperinciAsam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml
36 Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer A. Pembuatan Larutan Stok Tris HCL 1 M ph 8.0 (100 ml) : Timbang Tris sebanyak 12,114 g. Masukkan Tris ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sampel DNA koleksi hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juli 2012, yang bertempat di Laboratorium Genetika dan Biologi Molekuler Jurusan Biologi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Genetika Molekuler Ternak, Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. penelitian ini
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth
III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan sampel darah domba dilakukan di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober 2012. Amplifikasi gen Growth Hormone menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Survei penyakit klorosis dan koleksi sampel tanaman tomat sakit dilakukan di sentra produksi tomat di daerah Cianjur, Cipanas, Lembang, dan Garut. Deteksi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer
LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer A. LARUTAN STOK CTAB 5 % (100 ml) - Ditimbang NaCl sebanyak 2.0 gram - Ditimbang CTAB sebanyak 5.0 gram. - Dimasukkan bahan kimia ke dalam erlenmeyer
Lebih terperinciTeknik Isolasi Bakteri
MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga September 2013. Sampling Gracilaria sp., Sargassum sp. dan air laut dilakukan di perairan Santolo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Genetika Molekuler Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB dan Laboratorium Terpadu,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Isolasi Aktinomiset
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dari bulan Februari sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah D-loop
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian murni yang dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi dan eksperimental dengan menguji isolat bakteri endofit dari akar tanaman kentang (Solanum tuberosum
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu
10 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai Februari 2016. Isolasi dan visualisasi RNA Colletrotichum dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode deskriptif (Nazir, 1983). B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciTeknik Isolasi Bakteri
MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol sampel, cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, beaker glass, object
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii R.Br dan Rafflesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan meliputi pemberian minyak atsiri jahe gajah dengan konsentrasi
Lebih terperinciVISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum
VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum Pendahuluan Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah suatu teknik
Lebih terperinciIII. Bahan dan Metode
III. Bahan dan Metode A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Mei-Juli 2011 yang dilakukan di LPPT UGM Yogyakarta. B. Bahan Penelitian Sampel yang digunakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan Metode Isolasi C. gloeosporioides dari Buah Avokad
15 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Tanjung Priok Wilayah Kerja Bogor, mulai bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012. Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengamplifikasi Gen STX1A. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan eksplorasi. Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan eksplorasi. Penelitian ini menguji isolat bakteri endofit rimpang temulawak terhadap bakteri Streptococcus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengangkat fenomena alam sebagai salah satu masalah dalam penelitian. Penelitian ini dapat menerangkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciPembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA
LAMPIRAN 15 15 Lampiran 1 Tahapan penelitian Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri Isolasi DNA kromosom bakteri Pemotongan DNA dengan enzim restriksi Kloning DNA Isolasi DNA plasmid hasil
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Peralatan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol sampel, beaker glass, cool box, labu
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel
16 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menggambarkan tahapan penelitian yang terdiri dari pengambilan sampel, penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel, amplifikasi D-loop mtdna dengan teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian dasar yang. dilakukan dengan metode deskriptif (Nazir, 1998).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian dasar yang dilakukan dengan metode deskriptif (Nazir, 1998). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinci4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel
7 IV. METODE PENELITIAN Ikan Lais diperoleh dari hasil penangkapan ikan oleh nelayan dari sungaisungai di Propinsi Riau yaitu S. Kampar dan S. Indragiri. Identifikasi jenis sampel dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Tahap Melakukan Desain Primer3 Bakteri B.subtilis
LAMPIRAN 80 Lampiran 1. Tahap Melakukan Desain Primer3 Bakteri B.subtilis 1. Diinput 3 sekuen gen endoglukonase dari bakteri Bacillus subtilis a. Dibuka program NCBI http://www.ncbi.nlm.nih.gov/, pada
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Suhu Annealing pada Program PCR terhadap Keberhasilan Amplifikasi DNA Udang Jari (Metapenaeus elegans) Laguna Segara Anakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah HVI mtdna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap penyiapan templat mtdna, amplifikasi fragmen mtdna pada daerah D-loop mtdna manusia dengan teknik PCR, deteksi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto
LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 kali ulangan. Desain perlakuan pada penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk
56 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengamplifikasi Gen FNBP1L. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lebih terperinciAir Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif
75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di
II. MATERI DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di enam desa yaitu tiga desa di Kecamatan Grokgak dan tiga desa di Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
14 III. METODE KERJA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari 2015
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium
15 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) serta analisis penciri Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP) dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012 bertempat di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji efektivitas pada antiseptik di Unit Perinatologi Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek.
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2014.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di laboratorium bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen secara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi probiotik dari Lactobacillus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengangkat fenomena alam sebagai salah satu masalah dalam penelitian, sehingga dapat menerangkan arti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat
III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, cawan petri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
29 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian meliputi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, Laut Banda, Teluk Tolo, Laut Maluku dan Teluk Tomini (Gambar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif untuk karakterisasi
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif untuk karakterisasi gen virulen dan eksperimental pada uji patogenesitas dengan menggunakan LD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan, diperoleh hasil pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Tabel 2 : Hasil pengukuran
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling
16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling sel folikel akar rambut. Sampel kemudian dilisis, diamplifikasi dan disekuensing dengan metode dideoksi
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and
23 BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and Cancer Biology of the University of Indonesia (IHVCB-UI), Jl. Salemba
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.
III. METODE PENELITIAN A. Uji Kontak Bakteri A.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang Karakterisasi genetik Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man, 1907) hasil tangkapan dari Laguna Segara Anakan berdasarkan haplotipe
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciPengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung. Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur. Pemurnian isolat bakteri
Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian Pengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur Pemurnian isolat bakteri Karakteriasi isolat bakteri pengoksidasi
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian A.1. Materi Penelitian A.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 4 isolat Trichoderma spp. koleksi Prof. Loekas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan murni Hypoxylon sp. koleksi CV.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel, lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh, amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitia ini adalah Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2 faktor dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian murni yang dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian murni yang dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri
Lebih terperinci