GAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

THE IMPLEMENTATION OF HISTORY LEARNING BY THE TEACHERS NON TEACHING IN HISTORY TO IMPROVE STUDENTS UNDERSTANDING OF HISTORY IN SMAN 12 KERINCI.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ISIAN RUMPANG (GROUP CLOZE) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN 50 KOTA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Model Snowball Throwing Di Kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam

PERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAINAN ARTIKEL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG. Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGANN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI SDN 16 TARUKO LINTAU BUO

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMAN 2 Solok Selatan Oleh:

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA

Rosita et al., Implementasi Model Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction... ABSTRAK ABSTRACT

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN

Keywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

KENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

KINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Oleh: Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar** ABSTRACT

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Oleh : Zulfi Dhani Mardewita, Nurhadi dan Annika Maizeli

TINJAUAN KESULITAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DI SMA NEGERI SE KOTA BUKITTINGGI

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 3 PONTIANAK

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Sutria Nelli 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2, Yusri Wahyuni, M.Pd 3

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I ) YUNIKA HARIANA NIM

Miarda Fitri, Mulyati, Fifi Yasmi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI KELAS V SDN 08 ULAK KARANG SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IIS SMAN 16 PADANG Oleh:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD-INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SOSIOLOGI KELAS XI IPS DI MAN 3 PADANG JURNAL

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 14 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

FITRI INDAH YUNITA NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Transkripsi:

GAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL INGDIRNI FITRIA NPM:12020028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA Ingdirni Fitria, Ahmad Nurhuda, Fifi Yasmi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Ingdirnifitria@yahoo.co.id ABSTRACT The background of the problem in this research is the teacher not use daily test as aspect to get feedback which will improve achievement of students and know the weakness of the material. When students get low mark in daily test, the teacher still continues the next material. Teachers give daily test just to show that they have being evaluation. The purpose of this research is to describe the implementation of daily test in learning history in eleventh grade of Social science in SMA N 2 Koto Baru, Darmasraya. The design of this research is descriptive qualitative research that located in SMA N 2 Koto Baru, Darmasraya. The result of this research shows that the implementation of daily test in SMA N 2 Koto Baru have appropriated with the lesson plan and the questions of daily test have appropriated with material substance, clues and syllabus. The teacher had explained the material that will be tested in daily test. In the first daily test, the teacher gave ten questions in form of essay in 60 minutes. Then, in the second daily test, the teacher gave twenty questions in form of objective and 5 questions in form of essay in 60 minutes. The researcher found that many students cannot answer the questions and get low mark, because they did not understand the material. Then, the students which get low mark will give the remedial test which the same questions with the daily test. When the students still get low mark in daily test, the teacher still continued the next material. The teacher did not change their learning style even though she knows many students get low mark in daily test. Keywords: Daily test

THE IMPLEMENTATION OF DAILY TEST IN LEARNING HISTORY IN ELEVENTH GRADE OF SOCIAL SCIENCE IN SMA N 2 KOTO BARU DHARMASRAYA Ingdirni Fitria, Ahmad Nurhuda, Fifi Yasmi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Ingdirnifitria@yahoo.co.id ABSTRACT Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah guru sejarah tidak menjadikan ulangan harian untuk mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan guru belum menjadikan ulangan harian untuk mengetahui kelemahan apa yang masih ada dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ulangan harian di SMA N 2 Koto Baru Persiapan ulangan harian sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam RPP dan dari segi soal ulangan harian sudah sesuai dengan substansi materi, kisi-kisi dan silabus pembelajaran. Guru mata pelajaran sejarah telah menerangkan materi yang akan diujikan dalam ulangan harian.pelaksanaan ulangan harian pertama diberikan 10 buah soal dengan bentuk soal essay dengan waktu 60 menit. Ulangan harian ke dua diberikan 20 soal objektif dan 5 soal essay dengan waktu 60 menit. Dari segi peserta didik banyak yang tidak bisa menjawab soal ujian dikarenakan belum memahami materi yang diteskan, sehingga peserta didik mencontek. Hasil dari ulangan harian banyak terdapat peserta didik yang nilainya dibawah KKM, diberikan remedial dengan soal yang sama dengan soal ulangan harian. Ketika ulangan harian peserta didik rendah guru tetap melanjutkan ke bab selanjutnnya. Guru tidak mengubah gaya mengajarnya setelah mengetahui hasil ulangan peserta didik banyak yang tidak tuntas. Kata Kunci: Ulangan Harian

PENDAHULUAN Masalah ini dilatarbelakangi oleh masalah guru sejarah tidak menjadikan ulangan harian untuk mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan guru belum menjadikan ulangan harian untuk mengetahui kelemahan apa yang masih adadalam pemebelajaran. Ketika nilai ulangan harian peserta didik rendah, guru tetap melanjutkan pembelajaran ke bab selanjutnya. Guru melakukan ulangan harian hanya untuk bukti bahwa telah melakukan evaluasi saja. Rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini menggunakan beberapa teori dan pendapat para ahli diantaranya adalah menurut Dimyati (2006:221) merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan penilaian atau pengukuran. Evaluasi pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai atau manfaat program hasil dan proses pembelajaran. Tujuan khusus dari evaluasi ada dua. Pertama, untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri pesera didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing. Kedua, untuk mencari dan menemukan faktor-fakor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya (Sudijono 2011:16-17). Evaluasi juga berfungsi dan bertujuan untuk menetapkan kedudukan suatu program pembelajaran berdasarkan ukuran/kriteria tertentu, sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan dapat dilaksanakan terus atau program itu harus diperbaiki/disempurnakan (Hamalik 2011:172 Arikunto dalam Mudjiono (2006:222) akreditasi dapat diartikan sebagai suatu proses dengan mana suatu program atau institusi (lembaga) diakui sebagai badan yang sesuai dengan beberapa standar yang telah disetujui. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran 1. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Hampir setiap bulan guru-guru melaksanakan evaluasi formatif dalam bentuk ulangan harian (Zainal Arifin, 2012:35). Berdasarkan evaluasi formatif guru dan peserta didik dapat mengetahui apa yang masih perlu untuk dijelaskan kembali agar materi pembelajaran dapat dikuasai lebih baik. Peserta didik dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih belum dikuasainya agar dapat mengupayakan perbaikannya. Guru dapat melihat bagian mana yang umumnya belum dikuasai peserta didik sehingga dapat mengupayakan penjelasan yang lebih baik dan luas agar bahan tersebut dapat dikuasai peserta didik (Daryanto, 2012:12-13). 2. Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit berikutnya (Annurrahman, 2010:222). 3. Diagnostik Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahankelemahan yang ada pada peserta didik sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Ulangan harian merupakan suatu bentuk tes yang dilakukan guru pada waktu tertentu sesuai dengan pembelajaran yang ada pada kurikulum setiap mata pelajaran. Ulangan harian adalah tes yang dilakukan pada akhir

satuan pembelajaran atau pokok pembahasan/ satuan pembelajaran. Menurut Moch, Uzer Usman (dalam skripsi Azhari, 2012)), ulangan harian adalah suatu proses belajar untuk memantau kemajuan dalam melakukan perbaikan. a. Tujuan Ulangan Harian Ulangan harian bertujuan untuk menentukan tercapai atau tidaknya ketuntasan belajar baik perorangan maupun klasikal sehingga dapat ditentukan program selanjunya. Guru melakukan perbaikan bila peserta didik belum tuntas dalam belajarnya dengan mengulang sub topik atau konsep pembahasan agar lebih memahami materi yang disajikan guru dan melakukan program pengayaan apabila peserta didik sudah tuntas belajar. Dengan demikian nilai kemajuan pesera didik dapat ditentukan (Skripsi Azhari, 2012). b. Manfaat Ulangan Harian Ulangan harian perlu diberikan secara berkesinambungan dan bertahap pada waktu-waktu tertentu. Hasil ulangan harian bermanfaat bagi peserta didik maupun guru. Hasil ulangan harian menunjukkan bahwa mereka sudah memahami konsep yang dipelajarinya dengan baik. Selain itu ulangan juga bermanfaat bagi pesera didik antara lain, untuk mengetahui dengan jelas apakah soal yang dikerjakan peserta didik sudah benar atau salah (Skripsi Azhari, 2012). METODOLOGI Penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif (Maleong 2012:84). Metode ini berusaha menggambarkan pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMAN 2 Koto Baru. Informan kunci pada penelitian ini adalah satu orang guru sejarah SMA N 2 Koto Baru. Untuk memperoleh data yang akurat penulis menambahkan informan tambahan seperti 3 orang wali kelas kelas XI IPS dan 10 orang peserta didik.teknik pengumpulan data dan wawancara. Menurut Iskandar (2009: 222) teknik analisis interaktif ini sangat umum digunakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Display data, 4) penarik kesimpulan. Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Hasil Penelitian Berdasarkan adanya permasalahan ditemukan di semester ganjil 2015/2016, maka untuk itu peneliti melakukan penelitian di SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya dimulai tanggal 8 April 2016. Wawancara dilakukan dengan seorang guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPS, sembilan orang peserta didik dan tiga orang wali kelas kelas XI IPS. Kemudian untuk memperkuat informasi dari peserta didik dan guru, peneliti melakukan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. 1. Persiapan Ulangan Harian Ulangan harian diberikan kepada peserta didik yang bertujuan untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan belajar peserta didik itu sendiri, baik kemampuan efektif, psikomotor dan kognitif. a. Ulangan Harian Pertama Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa persiapan ulangan harian pertama sudah dilakukan semaksimal mungkin oleh guru mata pelajaran sejarah yaitu materi yang akan diteskan sudah disampaikan dengan baik, soal ulangan harian sudah sesuai dengan silabus, kisi-kisi dan RPP. Soal yang diberikan 10 buah berupa essay dengan waktu yang diberikan 60 menit, sedangkan persiapan peserta didik dalam ujian masih ada yang tidak belajar sebelum ujian. b. Ulangan Harian Kedua Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa materi yang akan diujikan dalam ulangan harian kedua materinya tentang Hubungan Antara Perkembangan Paham-Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan belum sepenuhnya dipahami oleh peserta didik dan guru mata pelajaran sejarah menyuruh peserta didik melengkapi catatan dan LKS sejarah. Soal yang diberikan sebanyak 20 buah soal bjektif dan 5 buah soal essay.

2. Pelaksanaan Ulangan Harian Ulangan hariaan dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlansung, untuk memberikan umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. a. Ulangan harian pertama Berdasarkan wawancara dan data yang diperoleh dari guru dan peserta didik pada mata pelajaran sejarah dapat disimpulkan bahwa dari materi yang telah dijelaskan dengan soal 10 buah dengan waktu 60 menit pelaksanaan ulangan harian pertama kurang maksimal yang mana peserta didik kurang persiapan untuk mengahadapi ulangan harian pertama ini seperti melihat kiri kanan, kedapatan mencontek dan melihat buku akhirnya pada waktu ulangan banyak peserta tidak bisa menjawab semua soal yang diberikan. b. Ulangan Harian Kedua Berdasarkan pengamatan, wawancara dan data yang diperoleh dari guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ulangan harian kurang efektif dari segi guru karena tidak mengawas ulangan harian dengan baik. sering keluar masuk karena kesibukan dan sehingga memberikan kesempatan peserta didik untuk berjalan menanyakan jawaban kepada teman dan melihat contekan, sedangkan dari segi peserta didik sudah bagus karena banyak diantara peserta didik yang bisa menjawab soal ulangan harian. 3. Tindak Lanjut Ulangan Harian Ulangan harian bertujuan untuk menentukan tercapai atau tidaknya ketuntasan belajar baik perorangan maupun klasikal sehingga dapat ditentukan program selanjutnya. B. Pembahasan Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang gambaran pelaksanaan ulangan harian kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Koto Baru memperlihatkan hasil bahwa persiapan ulangan harian dari segi guru sudah bagus dibuktikan dengan soal ulangan harian sudah sesuai dengan silabus pembelajaran dan waktu yang direncanakan. Namun dari segi peserta didik masih separoh dari seluruh pesert didik yang tidak bisa menjawab soal ulangan harian. Hal ini dikarenakan tidak adanya persiapan peserta didik sebelum ulangan harian dan materi yang diujikan dalam ulangan harian belum sepenuhnya dikuasai oleh peserta didik. Dalam pelaksanaan ulangan harian belum berjalan dengan semestinya dari segi peserta didik banyak yang mencontek dan melihat contekan. Banyak diantara peserta didik yang tidak tuntas dalam mata pelajaran sejarah dikarenakan peserta didik belum menguasai materi yang diujikan. Ketika peserta didik banyak yang tidak tuntas guru mata pelajaran sejarah tetap melanjutkan ke bab selanjutnya tanpa mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh peserta didik. Guru mata pelajaran sejarah tidak menjadikan ulangan harian untuk mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih belum dikuasai agar dapat mengupayakanpenjelasan yang lebih baik dan luar agar dapat dikuasai peserta didik. Guru mata pelajaran sejarah tidak menentukan apakah guru itu harus mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) untuk memperjelas pelajaran yang belum dimengerti. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA N 2 Koto Baru dapat ditarik kesimpulan bahwa 1. Persiapan ulangan harian sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam RPP dan dari segi soal ulangan harian sudah sesuai dengan substansi materi, kisi-kisi dan silabus pembelajaran. Guru mata pelajaran sejarah telah menerangkan materi yang akan diujikan dalam ulangan harian. 2. Pelaksanaan ulangan harian pertama diberikan 10 buah soal dengan bentuk soal essay dengan waktu 60 menit. Ulangan harian ke dua diberikan 20 soal objektif dan 5 soal essay dengan waktu 60 menit. Dari segi peserta didik banyak yang tidak bisa menjawab soal ujian

dikarenakan belum memahami materi yang diteskan, sehingga peserta didik mencontek. 3. Hasil dari ulangan harian banyak terdapat peserta didik yang nilainya dibawah KKM, diberikan remedial dengan soal yang sama dengan soal ulangan harian. Ketika ulangan harian peserta didik rendah guru tetap melanjutkan ke bab selanjutnnya. Guru tidak mengubah gaya mengajarnya setelah mengetahui hasil ulangan peserta didik banyak yang tidak tuntas. SARAN 1. Dengan adanya ulangan harian guru hendaknya bisa mengetahui kelemahan yang apa yang ada pada peserta didik dan bisa mengambil tindakan yang akan diperlukan. 2. Peserta didik hendaknya belajar lebih giat lagi agar nilai ulangan harian tidak dibawah KKM. DAFTAR PUSTAKA Anas,Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Annurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta Arikunto dan Abdul Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. edisi kedua. Jakarta : Bumi Aksara. Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Asdi Mahasatya Iskandar. 2009. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada. Maleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Bima Ilmu. Oemar,Hamalik. 2011. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara. Suharsimi, Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara. Zainal, Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.