BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH GONDANGMANIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI 2.I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan dan pemberdayaan.(david, Hopkins.2011)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

pemahaman siswa kelas III terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

SKRIPSI. Oleh. Farida Septi Kurniasari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KELOMPOK A MELALUI BERMAIN BALOK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 21 MEDAN DENAI.

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri

NURAINI RAHARJANTI A53B111047

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.2 Pekerjaan Orang Tua Siswa No Pekerjaan Orang Tua Siswa Jumlah Siswa 1 Buruh 15 2 Wiraswasta 7 3 PNS 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Pembina Sukarame Bandar Lampung. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,

METODOLOGI PENELITIAN. Martin Liputo Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana penelitian ini merupakan jenis penelitian kolaborasi antara peneliti dan guru. Menurut Bahri (2012), penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian dari penelitian ini adalah siswa Kelompok Bermain Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus tahun ajaran 2016/ 2017 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki yang berumur sekitar 3-4 tahun. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Bermain Aisyiyah Gondangmanis Kudus tahun ajaran 2016/ 2017 dengan menyesuaikan jam pembelajaran pada Kelompok Bermain Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus tahun ajaran 2016/ 2017. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu : 1. Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan mengenal warna anak. 15

2. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Dalam penelitian inivariabel bebasnya adalah metode mencampur warna menggunakan kertas krep. 3. Definisi Operasional dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Variabel terikat: Kemampuan Mengenal Warna adalah kemampuan mengenal warna pada anak merupakan lingkup perkembangan kognitif yang harus dikuasai anak untuk mengenali warna yang berkaitan dengan pengasahan kemampuan imajinatif yang dapat mengembangkan kecerdasan pada anak. 2. Variabel bebas: Metode mencampur warna menggunakan kertas krep adalah salah satu media yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak, karena dengan kertas krep ini anak dapat melakukan percobaan langsung untuk menghasilkan warna-warna yang dapat menambah pengenalan warna pada anak, karena dengan melakukan mencampur menggunakan kertas krep dapat membantu anak dalam mengekspresikan gagasan atau perasaan serta membuat anak lebih tahu tentang warnawarna berasal dari hasil mencampur warna yang telah dilakukannya. 3.5 Penelitian dan Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Secara garis besar, terdapat empat tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas yang lazim digunakan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikuntodkk 2014). Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: 16

1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan tahapan awal yang berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2014). 2. Pelaksanaan (Acting) Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan (Arikunto dkk, 2014). Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rumusan yang ada dalam rancangan. 3. Pengamatan (Observing) Tahap pengamatan merupakan tahapan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto dkk2014). Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan pedoman observasi yang telah dirancang oleh peneliti. Selanjutnya, hasil pengamatan dikaji secara menyeluruh untuk mengukur seberapa jauh efek tindakan dalam mencapai sasaran. Dalam penelitian ini, kegiatan pengamatan difokuskan pada aktivitas belajar siswa, dalam proses pembelajaran, pengamatan dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan tahapan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Arikuntodkk 2014). Kegiatan refleksi dilakukan setelah peneliti melakukan tindakan. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi dan menganalisis hasil observasi untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain itu, kekurangan yang diperoleh dari hasil refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki siklus berikutnya. Bagan alur penelitian tindakan kelas dalam Arikunto, dkk (2014). 17

Gambar PTK Model Arikunto Suharsimi, dkk (2014) Siklus I Refleksi Refleksi Perencan Siklus I Pengama Perencan Siklus II pengama Tindaka Tindaka 1. Perencanaan Tahap perencanaan ini meliputi: - Mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan metode mencampur warna menggunakan kertas krep - Membuat rencana kegiatan harian. - Menyiapkan ruang kelas dengan penataan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran. - Menyiapkan bahan mainan atau media yang akan digunakan. - Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas anak didik dan kegiatan pembelajaran 2. Tindakan Tahap pelaksanaan di lapangan meliputi : a. Mengenal warna dasar (merah, kuning, biru) - Mengenal warna- warna dasar (merah, kuning, biru) menggunakan kertas krep - Guru meminta anak untuk mencelupkan warna- warna yang baru dikenalkan menggunakan kertas krep pada gelas yang berisi air - Guru meminta anak untuk menunjukkan warna- warna yang disebutkan oleh guru 18

b. Menyebutkan Warna - Guru meminta anak mencelupkan kertas krep sesuai dengan yang anak pilih - Guru meminta anak untuk mencelupkan dua warna dalam satu gelas yang berisi air putih - Guru meminta anak mengamati perubahannya warnanya - Guru meminta anak menyebutkan warna-warna yang telah dihasilkan dari mencampur warna yang telah dilakukan anak c. Mengelompokkan Warna - Guru meminta anak untuk mengelompokkan warna sesuai warna yang ditunjukkan oleh guru 3. Observasi Pada tahap ini peneliti juga melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi pahaman anak yang bertujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak melalui metode mencampur warna menggunakan kertas krep yang di ukur dalam indikator-indikator yang telah ditentukan. 4. Refleksi Pada tahap refleksi peneliti segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir. Refleksi berkaitan dengan apa yang telah dicapai anak dalam peningkatan kemampuan mengenal warna melalui metode mencampur warna menggunakan kertas krep, apa yang belum dicapai anak dalam keaktifannya melakukan kegiatan mencampurwarna menggunakan kertas krep dan Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran dalam siklus berikutnya. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. 19

Siklus II Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I hanya saja peneliti memodifikasi beberapa kegiatan dalam mencampur warna menggunakan kertas krep yang didasarkan pada permasalahan baru yang muncul pada siklus I dan pada siklus ke II anak melakukan mencampur dua kertas krep yang berwarna berbeda. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan dasar menyusun rencana perbaikan pembelajaran di RKH pada siklus II. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik atau media yang akan digunakan dalam pengumpulan data dalam tindakan ini terdiri dari : 1. Observasi Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi karena observasi merupakan suatu pengamatan yang melibatkan panca indra sehingga dapat digunakan sebagai media pengumpulan data yang akurat serta komprehensif dan penelitian akan memperoleh hasil yang optimal. Sedangkan yang diobservasi dalam penelitian ini adalah segala hal yang berkaitan dengan pengenalan warna dasar, mengeksplorasi warna/ mencampur warna, dan mengenal warna sekunder dari hasil mencampur warna. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mengumpulkan data. Data yang diambil adalah RKH (Rencana Kegiatan Harian), saat proses pembelajaran dan hasil karya anak. 3. Wawancara Wawancara dilakukan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan pada siswa yang terlibat dalam melakukan metode mencampur 20

warna menggunakan kertas krep berwarna. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data kemampuan anak dalam mengutarakan ide atau gagasan, pendapat atau alasan anak dalam karya yang dibuat serta perasaan anak setelah melakukan kegiatan berkreasi dalam bermain mencampur warna menggunakan kertas krep. 3.7 Indikator Keberhasilan Dalam rangka mengetahui apakah sebuah penelitian dapat dikatakan berhasil atau tidak maka diperlukan indikator keberhasilan. Pada Penelitian kali ini peneliti menetapkan indikator keberhasilan pada hasil meningkatnya kemampuan mengenal warna pada anak melalui metode mencampur warna menggunakan kertas krep. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 80% dari jumlah subjek yang diteliti yang telah mampu menunjuk warna, menyebutkan warna dan mengelompokkan warna. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila: 1. 80% dari jumlah 19 orang anak mampu menunjukkan (merah, kuning, biru) secara tepat. 2. 80% dari jumlah 19 orang anak mampu menyebutkan warna yang ditunjuk oleh Guru secara tepat. 3. 80% dari jumlah 19 orang anak mampu mengelompokkan warna sesuai dengan warnanya. 3.8 Teknik Analisis Data Analisa data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Untuk itu seseorang peneliti perlu memahami teknis analisis data yang tepat agar penelitiannya memiliki nilai tinggi. Beberapa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data aktivitas anak terhadap model pembelajaran dengan metode mencampur warna menggunakan kertas krep untuk meningaktkan kemampuan mengenal warna. Data yang sudah 21

terkumpul kemudian dianalisis dan dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sodijono (2006) adalah sebagai berikut: P = F N X100% Keterangan: P : Angka persentase F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N: Jumlah frekuensi/ banyaknya individu 3.9 Indikator Hasil Belajar Indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak melalui metode eksperimen warna menggunakan kertas krep pada anak Kelompok Bermain Aisyiyah Gondangmansi Bae Kudus. Peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat dari observasi dan hasil karya anak dalam melakukan metode mencampur warna menggunakan kertas krep dalam pembelajaran peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak menggunakan kriteria baik (B) anak memperoleh nilai sempurna artinya baik. Menurut peraturan menteri pendidikan nasional tentang standar pendidikan anak usia dini (Indikator PERMENDIKBUD NO 137 Tahun 2014) dan program semester (promes) dari sekolah Kelompok Bermain Aisyiyah Gondangmanis tersebut terdapat indikator kemampuan mengenal warna pada anak usia 3 4 tahun. 22

Indikator Hasil Belajar No Indikator Indikator B C K PERMENDIKBUD NO Hasil belajar (Baik) (Cukup) (Kurang) 137 TAHUN 2014 (3) (2) (1) 1. Anak mampu mengenal 1. Anak mampu menunjuk konsep warna warna (Merah, Kuning, Biru) dengan tepat 2. Menyebutkan berbagai 2. Anak mampu macam warna menyebutkan warna dari hasil pencampuran. a. Merah+kuning= orange b. Kuning+biru= hijau c. Merah+ biru = Ungu 3. Melakukan kegiatan yang 3. Anak mampu menunjukan anak mampu mengelompokkan benda mengelompokan benda sesuai dengan warnanya. sesuai dengan warna Keterangan : Kategori B (Baik) dengan nilai : 3 a. Anak mampu menunjuk keseluruhan warna tanpa bimbingan b. Anak mampu menyebutkan keseluruhan warna dari hasil mencampur warna tanpa bimbingan c. Anak mampu mengelompokkan warna sesuai dengan warnanya tanpa bimbingan Kategori C (Cukup) dengan nilai : a. Anak mampu menunjuk dua warna tanpa bimbingan b. Anak mampu menyebutkan dua warna dari hasil mencampur warna tanpa bimbingan c. Anak mampu mengelompokkan dua warna tanpa bimbingan 23

Kategori K (Kurang) dengan nilai : 1 a. Anak mampu menunjuk keseluruhan warna dengan bimbingan b. Anak mampu menyebutkan dua warna dari hasil mencampur warna dengan bimbingan c. Anak mampu mengelompokkan dua warna dengan bimbingan 24