BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2010: 11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam proses perbaikan dan perubahan. Ebbutt (dalamwiriaatmadja, 2010: 12) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Suroso (2009: 30) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Kemudian Arikunto (2009: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti mengacu kepada pendapat Arikunto (2009: 16) yang secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim di lalui, yaitu: 31

2 1. Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakkan tersebut dilakukan. 2. Tindakan (Acting) Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. 3. Pengamatan (Observasing) Kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sambil melakukan pengamatan, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. 4. Refleksi (Reflecting) Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

3 Hasil Akhir Pengamatan Gambar 3.1 Bagan Siklus Tindakan Model PTK Arikunto Suharsimi (2009: 16) Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus, yang mana pada siklus I akan dilakukan 3 pertemuan dan siklus II akan dilakukan 3 pertemuan sebagai berikut: 1. Prosedur Siklus I a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan langkahlangkah penelitian yang meliputi: 1) Menetapkan metode pemberian tugas dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset. 2) Menyusun rencana pembelajaran dalam Satuan Kegiatan Harian (SKH). 3) Menetapkan urutan materi pembelajaran. 4) Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan untuk pembelajaran. 5) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. 6) Membuat alat evaluasi yang sesuai dengan pembelajaran b. Tindakan (Acting)

4 Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, setiap kali pertemuan terdiri dari 4 jam pelajaran. Waktu tersebut terbagi dalam empat bagian kegiatan meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir. Adapun pelaksanaan tindakan secara lengkap sebagai berikut: 1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-1 Tabel 3.1 Siklus I Pertemuan I No Waktu Aktivitas Aktivitas 1. Kegiatan awal/pembukaan 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Berolah raga ringan menggerakkan tangan. 2. Kegiatan Inti 1. Guru mengajarkan tentang kegiatan menjepit dan bahanbahan yang digunakan. 2. Guru membagi anak menjadi 5 (lima) kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) orang anak. 3. Guru mencontohkan cara memegang pinset antara ibu jari dan dua jari. 4. Guru mengajarkan cara menjepit biji bijian (kedelai) dengan pinset dari cara memegang pinset, mengambil biji bijian, memindahkan ke dalam mangkuk kosong. 5. Guru menjelaskan tugas anak untuk mengambil biji bijian dengan pinset dan

5 memindahkannya ke dalam mangkuk kosong. 3. Kegiatan akhir 1. Guru mengajak anak untuk melakukan berbagai gerakan tepuk. 2. Guru mengulas dan menyimpulkan kegiatan yang 3. Anak dievaluasi oleh peneliti dengan hasil kegiatan yang 2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-2 Tabel 3.2 Siklus I Pertemuan II No Waktu Aktivitas Aktivitas 1. Kegiatan awal/pembukaan 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya 2. Kegiatan Inti 1. Guru membagi anak menjadi 5 (lima) kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) orang anak. 2. Guru mengajarkan cara menjepit biji bijian dengan pinset dari cara memegang pinset, mengambil biji bijian, memindahkan ke dalam mangkuk yang telah ditempel lambang bilangan. 3. Guru menjelaskan tugas anak untuk mengambil biji bijian dengan pinset dan memindahkannya ke dalam

6 mangkuk kosong sesuai dengan lambang bilangan yang tertera di mangkuk. 3. Kegiatan akhir 1. Guru mengulas dan menyimpulkan kegiatan yang 2. Anak dievaluasi oleh peneliti dengan hasil kegiatan yang 3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3 Tabel 3.3 Siklus I Pertemuan III No Waktu Aktivitas Aktivitas 1. Kegiatan awal/pembukaan 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya. 2. Kegiatan Inti 1. Guru membagi anak menjadi 5 (lima) kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 (lima)

7 orang anak. 2. Guru mengajarkan cara menjepit biji bijian (kedelai, jagung) dengan pinset dari cara memegang pinset, mengambil biji bijian dan memindahkan ke dalam mangkuk sesuai dengan warna biji bijian. 3. Guru menjelaskan tugas anak untuk mengambil biji bijian (kedelai, jagung) dengan pinset dan memindahkannya ke dalam mangkuk kosong sesuai dengan warna biji bijian. 3. Kegiatan akhir 1. Guru mengulas dan menyimpulkan kegiatan yang 2. Anak dievaluasi oleh peneliti dengan hasil kegiatan yang c. Pengamatan (Observasi) Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung kepada anak didik dengan menggunakan observasi tentang tingkat kemampuan motorik halus melalui kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset. d. Refleksi (reflecting) Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dalam 3 pertemuan, anak mulai memegang pinset dengan benar antara ibu jari dan dua jari, tetapi ada anak yang masih semaunya sendiri mengambil biji bijian dengan meraup, maka dilanjutkan lagi melalui siklus II. 2. Prosedur Siklus II a. Perencanaan

8 Peneliti melakukan perbaikan untuk kegiatan meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menjepit biji bijian dengan langkah-langkah sebagai berikut: menetapkan tujuan perbaikan, menetapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) menyiapkan media, menyusun lembar penilaian, lembar observasi kemampuan motorik halus anak dan lembar penilaian keterlibatan anak dalam kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset. b. Tindakan 1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-1 Tabel 3.4 Siklus II Pertemuan I No Waktu Aktivitas Aktivitas 1. Kegiatan awal/pembukaan 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Berolah raga ringan menggerakkan tangan. 2. Kegiatan Inti 1. Guru mengajarkan tentang kegiatan menjepit dan bahanbahan yang digunakan. 2. Guru membagi anak menjadi 5 (lima) kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) orang anak. 3. Guru mencontohkan cara memegang pinset antara ibu jari dan dua jari. 4. Guru mengajarkan cara menjepit biji bijian (kedelai, jagung) dengan pinset dari cara memegang pinset, mengambil biji bijian, memindahkan ke dalam mangkuk kosong sesuai dengan bentuk biji bijian. 5. Guru menjelaskan tugas anak untuk mengambil biji bijian dengan pinset dan memindahkannya ke dalam mangkuk kosong sesuai dengan bentuk biji bijian. 3. Kegiatan akhir 1. Guru mengajak anak untuk

9 melakukan berbagai gerakan tepuk. 2. Guru mengulas dan menyimpulkan kegiatan yang 3. Anak dievaluasi oleh peneliti dengan hasil kegiatan yang 2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-2 Tabel 3.5 Siklus II Pertemuan II No Waktu Aktivitas Aktivitas 1. Kegiatan awal/pembukaan 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya. 2. Kegiatan Inti 1. Guru membagi anak menjadi 5 (lima) kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) orang anak. 2. Guru mengajarkan cara menjepit biji bijian dengan pinset dari cara memegang pinset, mengambil biji bijian (kedelai, jagung) dengan pinset dan memindahkan ke dalam mangkuk kosong sesuai dengan jenis biji bijian. 3. Guru menjelaskan tugas anak untuk mengambil biji bijian dengan pinset dan memindahkannya ke dalam mangkuk kosong sesuai dengan jenis biji bijian. 3. Kegiatan akhir 1. Guru mengulas dan menyimpulkan kegiatan yang 2. Anak dievaluasi oleh peneliti dengan hasil kegiatan yang

10 3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3 Tabel 3.6 Siklus II Pertemuan III No Waktu Aktivitas Aktivitas 1. Kegiatan awal/pembukaan 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya. 2. Kegiatan Inti 1. Guru mengajarkan cara menjepit biji bijian dengan pinset dari cara memegang pinset, mengambil biji bijian, memindahkan ke dalam mangkuk dengan berjalan dari nampan yang ada biji bijian ke mangkuk kosong. 2. Guru memanggil anak secara bergantian untuk melakukan kegiatan tersebut. 3. Guru menjelaskan tugas anak untuk mengambil biji bijian dengan pinset dan memindahkannya ke dalam mangkuk dengan berjalan dari nampan yang ada biji bijian ke mangkuk kosong. 3. Kegiatan akhir 1. Guru mengulas dan menyimpulkan kegiatan yang 2. Anak dievaluasi oleh peneliti dengan hasil kegiatan yang c. Observasi Pada siklus II proses pembelajaran sudah berlangsung baik, sehingga observer cukup membantu jalannya pelaksanaan perbaikan pembelajaran. d. Refleksi

11 Dari hasil pada siklus I peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada siklus II, apabila dianggap sudah berhasil, maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai pada siklus II. B. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok A di TK Aisyiyah Karanglewas Kidul Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Subjek berjumlah 20 siswa. Laki-laki berjumlah 13 siswa, dan perempuan berjumlah 7 siswa. Usia subjek berkisar antara 4-5 tahun. 2. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dimulai tanggal 21 Mei 2012 dan diakhiri pada tanggal 1 Juni 2012 dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan pada tiap siklusnya dengan ketentuan sebagai berikut: Siklus I Pertemuan 1, Senin 21 Mei 2012 Pertemuan 2, Rabu 23 Mei 2012 Pertemuan 3, Jum at 25 Mei 2012

12 Siklus II Pertemuan 1, Senin 28 Mei 2012 Pertemuan 2, Rabu 30 Mei 2012 Pertemuan 3, Jum at 1 Juni 2012 C. Sumber Data Sugiyono (2010: 308) berpendapat bahwa teknik pengumpulan data bila dilihat dari sumber data dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer, dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menurut Situmorang Helmi Syafrizal (2010: 2) dilihat dari cara memperoleh data, sumber data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari subjek yang diteliti untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa intervie, obervasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi. Menurut Herrhyato dan Hamid (2008: 1.4) menyebutkan bahwa data ditinajau dari cara memperolehnya dibagi menjadi dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data menurut Sugiyono yaitu: a. Data Primer Data primer dari penelitian ini diperoleh dari subjek penelitian yaitu peserta didik di TK Aisyiyah kelompok A Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten

13 Banyumas. Data primer ini berupa hasil observasi dan evalusai terhadap siswa sehingga dapat diketahui kemampuan menjepit dalam bidang motorik halus yang akan dijadikan subjek penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder dari penelitian ini tidak di ambil secara langsung dari subjek penelitian tetapi diperoleh dari kepala sekolah dan guru. Selain dari kepala sekolah dan guru peneliti peroleh dari dokumentasi pendukung seperti profil sekolah, biodata anak, riwayat hasil belajar anak dan lainnya. D. Variabel Penelitian Menurut Suwandi (2010: 53) berdasarkan urutan, kemukakan terlebih dahulu kajian teori yang sesuai dengan variabel masalah kemudian kajian teori yang sesuai dengan variabel tindakan. Menurut Suhargono (2006: 99) dalam penelitian tindakan kelas ada dua variabel yaitu variabel masalah dan variabel tindakan. Selanjutnya Hidayat dan Badrujaman (2009: 33) menyatakan bahwa masalah diidentifikasikan dan dirumuskan, tahap berikutnya adalah menentukan tindakan yang tepat (variabel tindakan) untuk mengatasi masalah (variabel masalah). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel penelitian menurut Hidayat dan Badrujaman (2009: 33) yaitu: a. Variabel Masalah

14 Variabel masalah dalam penelitian ini adalahkemampuan motorik halus.menurut Mahendra dalam (Sumantri 2005: 143) keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil. Menurut Hildayani (2008: 8.5) Perkembangan motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama gerakan di bagian jari-jari tangan. Contohnya menulis, menggambar, memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk. Saputra dan Rudyanto (2005: 118) juga mengatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng. b. Variabel Tindakan Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset. Menurut Poerwadarminta (2007: 485) jepit, menjepit adalah menekankan (mengapit dsb) sesuatu di antara dua benda yang terkatup erat-erat. Hal yang sama dikemukakan oleh Depdikbud (1988: 359) jepit, menjepit adalah menekan (mengapit dsb) di antara dua benda yang terkatup atau terhimpit erat-erat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007: 470) Jepit Menjepit adalah menekan (mengapit dsb) di antara dua benda yang terkatup atau terhimpit erat-erat. E. Metode Pengumpulan Data

15 Menurut Anggoro (2008: 5-9) menyebutkan bahwa jenis alat observasi yang digunakan tergantung pada karakteristik pengamatan yang digunakan. Ada alat observasi yang berupa format observasi, tes, kaset, radio, dan video, serta komputer. Kemudian menurut Arikunto (2009: ) menyebutkan bahwa alat pengumpul data ada 5 macam yaitu: tes, angket, intervew, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan menurut Sugiono (2008: 310) mengemukakan bahwa metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dokumen, dan triangulasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Menurut Depdiknas (2004: 5) observasi adalah cara pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak. Sejalan dengan itu menurut Patmonodewo (dalam Masitoh, dkk, 2005: 186) observasi adalah cara pengumpulan data penilaian yang pengisiannya berdasarkan pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak. Sedangkan menurut Sujiono, dkk (2009: 12.27) observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan keterangan atau informasi tentang sesuatu dengan cara melihat, mendengarkan dan mengamati semua peristiwa, mencatatnya secara cermat dan teliti yang dilakukan oleh pengamat (observers) terhadap objek atau orang yang diamati (observe viewer). Selanjutnya menurut Supardi (dalam Arikunto, dkk 2009: 127) mengatakan bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret

16 No seberapa jauh efek tindakan telah tercapai sasaran. Efek dari suatu intervensi (action) terus dimonitor secara reflektif. Sedangkan menurut Yus (2005: 105) Observasi atau pengamatan merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati perilaku dan aktivitas anak dalam suatu waktu atau kegiatan. Pengamatan dilakukan dengan dilengkapi alat rekam data. Alat rekam data yang dimaksud antara lain: anekdot, daftar cek dan skala penilaian. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap kemampuan motorik halus anak pada saat kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset yaitu pada kelompok A TK Aisyiyah Karanglewas Kidul Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, yang melakukan observasi ini adalah peneliti sendiri dibantu oleh guru TK Aisyiyah Karanglewas Kidul Kecamatan Karanglewas dalam mengamati kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset untuk melatih perkembangan motorik halus anak. Observasi dilakukan ketika sedang dilaksanakan, dan menggunakan lembar observasi. Berikut adalah beberapa instrumen yang dibutuhkan pada saat observasi: Tabel 3.7 Lembar observasi Motorik Halus Anak Nama : Jenis kelamin : Aspek yang di observasi 1. Cara memegang pinset dengan benar (antara ibu jari dan dua jari). 2. Kekuatan tangan saat mengambil biji bijian dengan pinset 3. Keluwesan jari Siklus I Siklus II

17 tangan saat menjepit dengan pinset. 4. Koordinasi mata dengan tangan pada saat memindahkan biji bijian sesuai bentuk, jenis, dan warnanya. Keterangan: : Anak yang belum berkembang (BB) sesuai dengan indikator : Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan indikator : Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH) pada indikator : Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator Table 3.8 Lembar Observasi Siswa dalam proses KBM NO Aspek yang diobservasi 1. Anak mampu melaksanakan perintah guru selama kegiatan pembelajaran 2. Anak mau melakukan kegiatan menjepit 3. Anak mampu menggunakan alat pinset 4. Anak tetap fokus dalam kegiatan pembelajaran Siklus I Siklus II Ya Tidak Ya Tidak No Table 3.9 Lembar Observasi Guru dalam Kegiatan Menjepit Siklus I Siklus II Aspek yang Diamati Ya Tidak Ya Tidak

18 1. Guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik. 2. Guru menggunakan metode yang menarik dan bervariasi. 3. Guru menguasai materi kegiatan menjepit 4. Guru menerangkan dan memberikan contoh terlebih dahulu sebelum anak melakukan kegiatan 5. Guru memberikan dukungan dan motivasi pada anak 6. Guru memberikan kesimpulan pada akhir kegiatan 2. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2008: 329) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlaku, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007: 272) metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data, pemilihan pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan. Dokumentasi menurut Goetz dan LeCompte (dalam Wiriaatmaja 2010: 121) adalah dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian dimana peneliti akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar. Dokumentasi ini berupa laporan dan hasil tertulis yang berhubungan dengan variabel. Berdasarkan uraian di atas dokumentasi pada penelitian ini yaitu berupa laporan yang berhubungan dengan variabel (dalam hal ini adalah foto kegiatan anak saat melakukan kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset) dan bentuk laporan hasil tertulis berupa lembar observasi dalam kegiatan menjepit biji bijian dengan pinset untuk melatih kemampuan motorik halus anak.

19 Sebagai bahan dokumentasi, peneliti menggunakan: a. Rencana pembelajaran (RKH) yang digunakan saat penelitian pada siklus I dan siklus II. b. Foto-foto kegiatan pembelajaran F. Metode Analisis Data Analisis data ini dilakukan peneliti terhadap hasil penelitian, teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010: 8-11) menyatakan bahwa karakteristik penelitian kualitatif diantaranya berupa deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut bisa berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumentasi pribadi, catatan atau demo dan dokumentasi resmi lainnya. Menurut Bungin (2011: 78) menyebutkan bahwa teknik analisis data kualitatif berkaitan erat dengan metode observasi dan wawancara dengan demikian data kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat berupa cerita pendek. Menurut Muliawan (2010: 104) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berisi paparan, penjelasan dan atau pengamatan fakta kenyataan pendidikan

20 di lapangan. Sedangkan pendekatan kualitatif adalah model pendekatan logika hubungan dua atau lebih objek. Menurut Sudjana (2010: 8) biasanya keberhasilan siswa ditentukan kriterianya yaitu berkisar antara persen. Artinya siswa dapat dikatakan berhasil apabila mampu mencapai sekitar persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai dan apabila kurang dari kriteria terebut maka dinyatakan belum berhasil. Dalam analisis data ini peneliti mempergunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar anak yaitu 80%. Prosentase ini dilakukan untuk mempertegas peningkatan kemampuan motorik halus anak pada siklus I dan siklus II.Selanjutnya, ketuntasan atau keberhasilan siswa terhadap siklusnya dideskripsikan melalui kata-kata atau kalimat secara detail dan mendalam pada subjek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian Menurut Arikunto (2008:30) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan yang sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini berfokus

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Al Jamhari Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) atau biasa juga disebut dengan PTK. Penelitian tindakan adalah penelitian yang bukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Kemmis (1998) (dalam Wina

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Kemmis (1998) (dalam Wina 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian Desain peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Kemmis (1998) (dalam Wina

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B 33 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina yang terletak di Jln. Veteran Gang Beringin No. 1 Kelurahan Nagri Kaler Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Sukaseuri pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B TK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan kemampuan mengenal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI Ida Mey Liliana Dewi Komalasari PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah desain Penelitian Kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Purwakarta Jln. Veteran Gg. Beringin Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Nanda Ceria yang beralamat di Jalan Raya Pantura Losarang Desa Losarang (samping Balai Desa Losarang) Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangsalan 1, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Posisi Kecamatan Teras di sebelah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action-research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research/CAR),dari namanya sudah menunjukan yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian tentang tindakan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Metode ini merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Santrock (1995: 225) Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat diskripsi secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Menurut Nur Hamim PTK merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK ini juga

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1 NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1 NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun Oleh : DHONA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sifat PTK dilakukan secara mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, analisis

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek Griya Sejahtra, kelurahan Gunung Terang Kota Bandar Lampung pada kelompok A, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian a. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research). BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu metode yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan terdapat kata tindakan yang artinya guru melakukan sesuatu. Arah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 64 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan. Jenis penelitian tindakan yang dilakukan adalah penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU Oleh NANI LUTRI NIM. 57368/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tentang penerapan metode eksperimen menggunakan metode penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode BAB III METODE PENELITIAN Jenis-jenis metode penelitian tergantung pada bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Dalam pembahasan ini, penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sekolah ini dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, (2009) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Sumber 3 Surakarta yang beralamat di Jalan Pajajaran 2 Sumber Rt

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 : BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. (Arikunto, 2006 : 158) adapun penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- Musyawarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimulai sejak 27 Februari sampai 6 Maret 2012. Pelaksanaan siklus

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan sebelumnya, maka metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga metode penelitian yang didalamnya terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, desain penelitian PTK, definisi oprasional, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ( action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN Muhima Talfiana Ningrum 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah sebagian anak kurang mampu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana penelitian ini merupakan jenis penelitian kolaborasi antara peneliti dan guru. Menurut Bahri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi dan subjek penelitian sebagai berikut ini. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas ( classroom action research). Hal ini sesuai dengan defenisi

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas ( classroom action research). Hal ini sesuai dengan defenisi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( classroom action research). Hal ini sesuai dengan defenisi yang dikemukakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA), 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Setono No.95 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada kelas II tahun ajaran 2015/2016 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci