BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan dan refleksi. 1 Hubungan keempat komponen tersebut merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK 1 Arikunto. Op.cit.h 16 58

2 59 B. Jenis Penelitian a. Pendekatan Penelitian ini dilakukan untuk peningkatan hasil belajar pada Tema Lingkungan Sahabat Kita melalui penerapan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) pada siswa VA SDN 08 Painan Selatan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kunandar berpendapat bahwa pendekatan kuantitatif merupakan data nilai hasil belajar siswa (berupa angka) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif. 2 Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain. Sementara itu pendekatan kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran dan lain-lain. Berdasarkan pendapat di atas pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif, karena dengan pendekatan ini akan diketahui bagaimana peningkatan hasil belajar serta pandangan siswa terhadap metode belajar yang baru. 2 Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas.(Jakarta: Rajagrafindo Persada.2011)h.128

3 60 b. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Classroom Action Research (CAR) atau penelitian tindakan kelas adalah action Research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian tindakan yang terfokus pada suatu kelas, yang mana salah satu masalah yang dipecahkan berasal dari persoalan praktik di kelas secara professional. Prosedur pelaksanaan tindakan penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan yang umum. Wardani, dkk menyatakan PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru sehingga hasil belajar siswa meningkat. Mills mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai systematic inquiry yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukan. 3 Para ahli mengemukakan pendapat tentang PTK bahwa: Penelitian ini berbentuk kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah peneliti sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap proses berlangsungnya tindakan adalah guru, bukan peneliti yang sedang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, dengan cara bergantian mengamati ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. 4 3 Wardani, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: (Universitas Terbuka.2008)h.14 4 Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara.2010)h.17

4 61 Berdasarkan jenisnya, penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), seperti yang dijelaskan Burns penelitian tindakan merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktisi, dan orang awam. 5 Kemmis dan Mc. Taggart menguraikan Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk self inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti pendidik, siswa atau kepala sekolah. Tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan pendidik dalam kegiatan pengembangan profesinya. Kemmis dan Mc. Taggar proses penelitian tindakan merupakan proses daur ulang atau siklus yang dimulai dari aspek mengembangkan perencanaan, melakukan tindakan sesuai rencana, melakukan observasi terhadap tindakan, dan melakukan refleksi yaitu perenungan terhadap perencanaan, kegiatan tindakan, dan kesuksesan hasil yang diperoleh. Sesuai dengan prinsip umum penelitian tindakan setiap tahapan dan siklusnya selalu secara partisipatoris dan kolaboratif antara peneliti dan praktisi (penulis dan pendidik) dalam sistem persekolahan. 6 Tujuan PTK adalah sebagai berikut: 5 Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pedoman Profesi Guru. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2013)h.44 6 Kunandar.Ibid. h 42

5 62 1. Memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara siswa dan pendidik yang sedang belajar. 2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terumenerus mengingat masyarakat berkembang secara tepat. 3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini di capai melalui peningkatan proses pembelajaran. 4. Sebagai alat training in-service, yang mempelajari pendidik dengan skill dan metode baru. 5. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan. 6. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui praktik pembelajaran di kelas. 7. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. 8. Menumbuhkan kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah. 9. Peningkatan efesiensi pengelolaan pendidikan. 7 Berdasarkan pendapat di atas bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik yang berkolaborasi dengan orang lain yang ditugaskan sebagai pengamat untuk memecahkan persoalan atau masalah belajar yang terdapat di kelas. Proses penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur ulang, yang terdiri 7 Kunandar. Ibid. h 63

6 63 dari empat tahap yaitu perencanaan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi. Sesuai dengan prinsip umum penelitian tindakan kelas pada setiap tahapannya selalu secara partisipatif dan kolaboratif antar peneliti dan praktisi dalam pembelajaran. C. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 08 Painan Selatan di kelas VA. Letaknya di Jln. Trikora Painan Selatan. Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama Empat Bulan b. Berdasarkan observasi penulis di kelas VA pada kemampuan pemahaman membaca peserta didik. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA yang berjumlah 26 orang siswa, yang terdiri 6 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan tahun pelajaran 2016/ Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada awal memulai PPL yaitu terhitung dari 1 september sampai pada akhir semester genap pada akhir tahun ajaran 2016/2017.

7 64 D. Prosedur Penelitian Ada empat tahap prosedur penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. 1. Tahap Perencanaan Menyusun tes hasil belajar siswa dari rumusan masalah hasil studi pendahuluan, peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan itu berupa Tema Lingkungan Sahabat Kita dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) melalui penerapan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA), strategi ini dapat membantu hasil belajar siswa. Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan pembelajaran pada Tema Lingkungan Sahabat Kita dengan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) yaitu dengan kegiatan sebagai berikut: a) Mengkaji silabus pada Tema Lingkungan Sahabat Kita kelas VA semester genap. Sebelum menyusun skenario pembelajaran, penulis perlu terlebih dahulu mengkaji silabus pada Tema Lingkungan Sahabat Kita kelas VA semester genap. Pengkajian dilakukan terhadap mata pelajaran, alokasi waktu dan indikator pencapaian yang diharapkan harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran. b) Menyiapkan perangkat pembelajaran. Menyusun rencana tindakan berupa model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini meliputi: (1) Kompetensi Dasar(2)

8 65 Indikator pembelajaran (3) Tujuan pembelajaran, (4) Memilih danmenetapkan materi, (5) Memilih dan menetapkan media/sumber belajar, (6) melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan (7) Evaluasi. c) Memilih buku pegangan. d) Menyiapkan media pembelajaran. e) Menyusun lembaran observasi aktivitas siswa. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaan pada Tema Lingkungan Sahabat Kita kelas VA semester genap dengan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA).Kegiatan yang dilaksanakan seperti berikut, peneliti melaksanakan pembelajaran pada Tema Lingkungan Sahabat Kita kelas VA dengan strategi strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA). Adapun langkah-langkah Directed Reading Thinking Activities adalah : 8 1) Guru menulis tema di papan tulis. Menuliskan judul subtema yang dipelajari di papan tulis, kemudian guru meminta seorang siswa membacakannya. Kemudian, guru menanyakan kepada siswa, Menurutmu tema ini bercerita tentang apa? dan memberikan waktu kepada siswa untuk membuat prediksi. 2) Guru menempelkan media tentang tema di papan tulis. Guru meminta siswa memperhatikan gambar dengan seksama. 2008).h Farida Rahim. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara.

9 66 Kemudian menanyakan apa yang akan siswa lihat dari gambar dan memprediksikan apa yang terjadi pada gambar tersebut. 3) Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa. 4) Guru memandu diskusi kelompok untuk memprediksi isi masing-masing gambar secara bergantian. 5) Guru memberikan cerita sebenarnya kepada masing-masing kelompok dan menyuruh semua anggota kelompok untuk membacanya. 6) Guru meminta siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikannya dengan cerita asli. 7) Kemudian Guru memperkenalkan bacaan atau wacana yang berhubungan dengan gambar yang telah diprediksi, dengan jalan menyampaikan beberapa informasi tentang isi bacaan. 8) Siswa membuat prediksi atas bacaan yang akan dibacanya. Jika siswa belum mampu, guru harus memancing siswa untuk membuat prediksi. Diusahakan dihasilkan banyak prediksi sehingga akan timbul kelompok yang setuju dan kelompok yang tidak setuju. Beberapa pancingan untuk membuat prediksi antara lain : a. Menurut pendapatmu, apa isi wacana yang berjudul X ini?

10 67 b. Bagaimana cerita dalam wacana ini? c. Prediksi mana yang menurutmu paling benar? 9) Siswa membaca dalam hati wacana untuk mengecek prediksi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini guru harus mampu membimbing siswa agar melakukan kegiatan membaca untuk menemukan makna bacaan, memperhatikan perilaku baca siswa, dan membantu siswa yang menemukan kesulitan memahami makna kata dengan cara memberikan ilustrasi kata, bukan langsung menyebutkan makna kata tersebut. 10) Menguji prediksi, pada tahap ini siswa diharuskan mengecek prediksi yang telah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat siswa salah, siswa harus mampu menunjukan letak kesalahan tersebut dan mampu membuat gambaran baru tentang isi wacana yang sebenarnya. 11) Pelatihan keterampilan fundamental. Tahapan ini dilakukan siswa untuk mengaktifkan kemampuan berpikirnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan siswa adalah menguji kembali wacana, menceritakan kembali cerita, membuat gambar, diagram, ataupun membuat prediksi tentang gambar yang di lihat 3. Tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah tindakan perilaku

11 68 yang di munculkan siswa pada setiap pembelajaran dan pengaruhnya dalam proses pembelajaran tersebut. 4. Refleksi Tahap ini peneliti melakukan perenungan atau refleksi dari hasil pengamatan yang didapat untuk kemudian ditafsirkan dan dianalisis sehingga dapat ditentukan apakah perlu tindakan lanjutan atau tidak. Dalam proses pengkajian data ini, peneliti juga melibatkan pengamat (observer) untuk membantu, seperti pada tahap observasi, agar hasil refleksi dan evaluasinya lebih baik. Proses refleksi mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan penelitian. Dengan suatu refleksi yang baik dan terencana, akan ada masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan selanjutnya (revisi tindakan). E. Data dan Sumber Data 1) Data Penelitian Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil pencatatan lapangan dan observasi yang diperoleh dari setiap tindakan pembelajaran perubahan lingkungan fisik dengan menggunakan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) dengan Tema Lingkungan Sahabat Kita pada siswa kelas VA SDN 08 Painan Selatan. Data tersebut merupakan hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi sebagai berikut:

12 69 a) Perencanaan pembelajaran berupa bentuk RPP. b) Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan prilaku guru dan siswa yang meliputi interaksi belajar mengajar antara guru- siswa, siswa- siswa dan siswa-guru dalam pembelajaran pada Tema Lingkungan Sahabat Kita Subtema Manusia dan Lingkungan dan Perubahan Lingkungan. c) Evaluasi pembelajaran pada Tema Lingkungan Sahabat Kita Subtema Manusia dan Lingkungan dan Perubahan Lingkungan. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes siswa yang dilakukan pada akhir pembelajaran. 2) Sumber Data a) Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN 08 Painan Selatan dengan jumlah 26 orang, terdiri dari 20 orang siswa perempuan dan 6 orang siswa laki-laki. Merekalah yang akan menampilkan perubahan yang terjadi akibat penerapan tindakan. Sumber data yang lain adalah pendidik kelas VA. Data dari pendidik ini berupa performansi pendidik terhadap kemampuan pendidik dalam merencanakan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada Tema Lingkungan Sahabat Kita bagi siswa kelas VA SDN 08 Painan Selatan.

13 70 F. Teknik Pengumpulan Data Prinsip pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas tidak jauh berbeda dengan prinsip pengumpulan data pada jenis penelitian yang lain. 9 Dengan katalain, prinsip pengumpulan data pada penelitian formal dapat diterapkan pada penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. 10 Didalam penelitian ini observasi dimaksudkan untuk mengetahui bagaiman karakteristik siswa dan bagaimana tingkah laku siswa di kelas serta cara belajar siswa. Selama penelitian berlangsung, observer berusaha mengamati semua tingkah laku siswa yang tercatat dalam lembar observasi (melakukan observasi). 2. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. 11 Wawancara digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi di kelas baik yang berkaitan dengan pendidik ataupun siswa.wawancara dilakukan pada siswa untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pembelajaran. 9 Arikunto. Op.cit.h Uno, B, Hamzah, dkk.menjadi Peneliti PTK yang Profesional. (Jakarta: Bumi Aksara.2011)h Uno, B, Hamzah, dkk. Ibid. h.103

14 71 G. Teknik Analisis Data 1. Analisis observasi keberhasilan mengajar guru Lembaran observasi keberhasilan mengajar guru, digunakan untuk melihat proses pembelajaran yang dilakukan peneliti pada setiap kali pertemuan atau pada setiap siklus, yang dilakukan dengan cara memberi ceklis pada setiap kegiatan yang dilakukan peneliti. Selanjutnya jumlah poin pada setiap ceklis dihitung untuk mendapatkan persentase aktivitas guru. Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase aspek guru adalah digunakan rumus sebagai berikut: P = x 100% Keterangan: P = persentase data aktivitas guru Dengan kategori sebagai berikut: Skor Aktivitas Guru Rentang skor 76% 100 % 51 % 75 % 26 % 50 % 0 % 25 % Kategori Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 2. Analisis hasil belajar Untuk menentukan persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dapat digunakan rumus Nasution sebagai berikut:

15 72 TB S n X 100% Keterangan: TB = Ketuntasan belajar secara klasikal S = Jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas n = Jumlah keseluruhan siswa Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus: Keterangan: x = Nilai rata-rata siswa x = Jumlah nilai seluruh siswa N = Jumlah siswa ( 26 orang ) Hasil belajar dalam Tema Lingkungan Sahabat Kita dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata siswa diatas KKM. Berarti hasil keterampilan membaca pemahaman pada Tema Lingkungan Sahabat Kita meningkat dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA).