TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN

STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

ABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:

KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DI KENAGARIAN BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

Study of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung. By:

STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

STUDY ABOUT CONDITIONS OF ENVIRONMENT SANITATION IN KENAGARIAN AIR HAJI DISCRICT OF LINGGO SARI BAGANTI SOUTH OF PESISIR.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI BALIMBING KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL

PENANGGULANGAN GIZI BURUK MELALUI ANALISIS SIKAP DAN KEBIASAAN IBU DALAM PENGATURAN MAKANAN KELUARGA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

Edu Geography

STUDI TENTANG KESEHATAN PERMUKIMAN PENDUDUK DI JORONG BALAI OLI KECAMATANGUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

FLOOD IMPACTS IN THE SETTLEMENT KENAGARIAN KAMPUNG TENGAH TAPAN KECAMATAN RANAH AMPEK HULU KABUPATEN PESISIR SELATAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta)

The Teacher of Staff of Geography of STKIP PGRI Wes Sumatra **

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN BUSANA PADA MAHASISWI MALUKU TENGGARA DI YOGYAKARTA

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERTANIAN PADI SAWAH DI KENAGARIAN KAMBANG BARAT KECAMATAN LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN.

BANTUAN PNPM MANDIRI DALAM BIDANG SIMPAN PINJAM BAGI PEREMPUAN DI NAGARI SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI NAGARI TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBAGAI PENDULANG EMAS DI JORONG PAMATANG SARI BULAN KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1.

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KENAGARIAN KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG. JURNAL

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN SARANA AIR BERSIH DI DESA LASARA IDANOI KECAMATAN GIDO KABUPATEN NIAS. Departemen Kesehatan Lingkungan

PENGARUH LINGKUNGAN KOS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT. Oleh :

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN PEKERJA INDUSTRI KERUPUK KULIT DI KELURAHAN ANDALAS DAN KAMPUNG LALANG KOTA PADANG. Oleh:

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

STUDI RUMAH TANGGA PANDAI BESI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH PENGOLAH KERUPUK KULIT IKAN PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA KENANGA, KABUPATEN INDRAMAYU

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PONDOK PANJANG KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL

KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG. Oleh : Musliadi *Bakaruddin**Yeni Erita**

KARAKTERISTIK PETANI KOPI DI DESA BUKIT KEMUNING KECAMATAN BUKIT KEMUNING KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2011

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BARU TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SAUREINU KECAMATAN SIPORA SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

SOSIAL EKONOMI PENGELOLA GULA AREN DI JORONG POLONGAN DUA KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN. Fitratul Aini 1, Edi Suarto 2, Yuherman 2 ABSTRACT

Transkripsi:

TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) NOPRA WARMAN 11030132 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI KENAGARIAN MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN Oleh : Nopra Warman, Slamet Rianto 1, Yuherman 11 Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP-PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang, Telp.(0751), Fax (0751) Email : boginjai33@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendidikan anggota keluarga pada rumah tangga petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo, kondisi sandang yang di miliki anggota keluarga pada rumah tangga petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo, kondisi pangan yang di konsumsi anggota keluarga pada rumah tangga petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo, kondisi perumahan yang di huni oleh anggota keluarga pada rumah tangga petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo, kondisi kesehatan anggota keluarga pada rumah tangga petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo, kondisi pendapatan anggota keluarga pada rumah tangga petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 343 KK (Kepala Keluarga), sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling dengan proporsi 25%. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1)Terlihat Tingkat Pendidikan pada rumah tangga petani karet di Nagari Muaro Sungai Lolo Kecamatan, dari 109 orang responden didapatkan data sebagai berikut:16 orang (14,68%) Tidak Sekolah, 28 orang (25.69%) Tidak tamat SD, 37 orang (33.94%) Tamat SD, 5 orang (4.59%) Sekolah Rakyat, 7 orang ( 6.42%) Tidak tamat SMP, 12 orang (11.01%) Tamat SMP, 0 orang (0%) Tidak tamat SMA, 1 orang (0.92%) Tamat SMA, 2 orang (1.83%) Tidak tamat Perguruan Tinggi dan 1 orang (0.92%) Tamat Perguruan Tinggi dan pada umumnya tingkat pendidikan masyarakat petani karet di Kenegarian Muaro Sungai Lolo tamat SD dengan capaian responden (33.94%)termasuk kategori tidak baik. 2)Kondisi Sandang di Nagari Muaro Sungai Lolo termasuk kategori tidak baik, dengan tingkat capaian responden 51,342%. 3)kondisiPangan di Nagari Muaro Sungai Lolo termasuk kategori cukup baik dengan capaian responden 71,56%.4) Kondisi Rumah di Nagari Muaro Sungai Lolo termasuk kategori baik, dengan tingkat capaian responden 81,028%.5) kondisi Kesehatan di Nagari Muaro Sungai Lolo termasuk kategori cukup baik dengan capaian responden 66,35%. 6) Tingkat Pendapatan di Nagari Muaro Sungai Lolo termasuk kategori cukup baik, dengan tingkat capaian responden71,082%. Kata Kunci: Tingkat Kemiskinan ABSTRACT This study aims to determine the level of education of family members in the household rubber farmers in Kenegarian Muara Sungai Lolo, the condition of the clothing which is owned by family members in the household rubber farmers in Kenegarian Muara Sungai Lolo, the condition of the food consumed by family members in the household rubber farmers in Kenegarian Muara Sungai Lolo, housing conditions inhabited by a family member in the household rubber farmers in Kenegarian Muara Sungai Lolo, the health condition of family members in the household rubber farmers in Kenegarian Muara Sungai Lolo, conditions of family income households rubber farmers in Kenegarian Muaro Lolo River. The method used is descriptive with a total population of 343 KK (Head of Family), the samples were taken by simple random sampling technique with a proportion of 25%. The analysis used in this research is descriptive analysis. The research found that: 1) Look at the education level of household rubber farmers in Muara Sungai Lolo Nagari District of

South Mapattunggul Pasaman district, of the 109 respondents obtained the following data: 16 (14.68%) No School, 28 people (25.69 %) Not completed primary education, 37 (33.94%) graduate from elementary school, 5 (4:59%) Folk School, 7 (6:42%) Not graduated junior high, 12 (11:01%) End Junior, 0 (0%) No graduated from high school, one person (0.92%) graduate school, 2 (1.83%) Not graduated College, and 1 (0.92%) graduate College and in general education of the community of rubber farmers in Kenegarian Muara Sungai Lolo finished primary school with the achievements of respondents (33.94%) belongs to the category is not well. 2) KondisiSandang in Muara Sungai Lolo Nagari categorized not good, with the level of achievement of 51.342% of respondents. 3) kondisipangan in Muara Sungai Lolo Nagari category quite well with the achievements of respondents 71.56%.4) Condition Muaro House in Nagari Sungai Lolo including both categories, with respondents' level of achievement 81.028%.5) Health conditions in Muara Sungai Lolo Nagari included category quite well with the achievements of respondents 66.35%. 6) The level of income in Muara Sungai Lolo Nagari categorized quite good, with the level of achievement responden71,082%. Keywords: Poverty Rate

PENDAHULUAN Kemiskinan merupakan masalah rutin yang senantiasa hadir di tengah masyarakat, khususnya di negara berkembang. Kemiskinan yang terjadi merupakan gambaran dari salah satu sisi kehidupan. Dimana kemiskinan bukan hanya pada perorangan atau penduduk saja tetapi juga bisa untuk daerah pedesaan ataupun perkotaan. Dalam hal membedakan penduduk miskin dengan penduduk tidak miskin digunakan garis pembatas yang disebut dengan garis kemiskinan dan inilah yang disebut dengan penduduk miskin. Ukuran kemiskinan di dasarkan pada besarnya batas pendapatan maksimal seseorang. Adapun ukuran kemiskinan itu dengan ciri-ciri yaitu: 1)Tingkat pendidikan yang rendah, 2)Jumlah anggota rumah tangga yang besar, 3)Sumber penghasilan utama dari kegiatan pertanian dan kegiatan ekonomi informal yang memberikan penghasilan yang tidak tetap, 4)Lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatasnya akses pada kegiatan ekomomi. Sedangkan daerah miskin di tandai dengan : potensi wilayah dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Potensi sumber daya alam yang terbatas, 2)Mutu sumber daya alam yang rendah, 3)Fasilitas perumahan dan lingkungan yang tidak memadai, 4)Sarana dan prasarana pelayanan dasar yang tidak lengkap, 5)Kelembagaan sosial ekonomi yang belum berkembang (Sukirno,2003). Disamping itu kemiskinan dapat di bedakan yaitu berdasarkan tingkat pendapatan dapat di bedakan menjadi dua yaitu: 1) Kemiskinan absolute yaitu apabila tingkat pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan atau jumlah pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal antara lain pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Kesulitan utama dalam konsep kemiskinan absolut adalah menentukan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya di pengaruhi oleh adat kebiasaan saja tetapi juga iklim, tingkat kemajuan suatu negara dan berbagai faktor lainnya. 2) Kemiskinan relatif adalah pendapatan seseorang yang sudah berada di atas garis kemiskinan namun lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan masyarakat lainnya, sehingga orang atau keluarga tersebut masih berada dalam keadaan miskin. Menurut Ahmadi (2009:326) Kemiskinan adalah sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya kehidupan yang rendah ini seca sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan moral dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin. Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 5 Januari 2015 di dapat hasil bahwa Kenagarian Muaro Sungai Lolo yang mempunyai jumlah penduduk lebih kurang- sekitar 5.379 jiwa atau 1.279 KK dari 6 kejorongan tersebut terdapat sekitar 624 KK yang tergolong kepala keluarga miskin. (kantor wali nagari muaro sungai lolo). Penduduk miskin tersebut kebanyakan pendidikannya rendah bahkan banyak yang tidak berpendidikan sama sekali. Disamping kurang pendidikan, mereka juga kurang berkesempatan untuk memperoleh dalam jumlah yang cukup kebutuhan akan pakaian, perumahan, fasilitas kesehatan air minum, angkutan, komunikasi dan fasilitas kesejahteraan sosial lain pada umumnya. Kenegarian Muaro Sungai Lolo terdapat 6 kejorongan dan di pilih 6 kejorongan tersebut. Karena ke 6 kejorongan tersebut merupakan daerah yang miskin yang ada di Kenegarian Muaro Sungai Lolo. Umumnya mereka berasal dari keluarga miskin yang mata pencariannya petani karet, jadi akibat kemiskinan ini ternyata dapat menimbulkan masalah-masalah yang komplek dan serius untuk dipecahkan. Kemiskinan yang terdapat di nagari Muaro Sungai Lolo dapat dilihat dari tingkat pendidikan, kondisi sandang, pangan,perumahan, kesehatan dan tingkat pendapatan anggota keluarga. Menurut Hamalik untuk mengukur tingkat pendidikan yang ditempuh oleh anggota keluarga yang bekerja. digunakan indikator sebagai berikut : 1) Pendidikan formal. 2) Pendidikan non formal. 3) Keadaan pendidikan anak. Untuk mengukur kondisi pakaian yang dimiliki oleh keluarga miskin. Menurut Lanzinar (2003:20) digunakan indikator sebagai berikut: 1) Jenis pakaian yang dimiliki. 2) Frekwensi pakaian diganti dalam sehari. 3) Konsumsi pakaian dalam setahun. 4) Perhiasan yamg dimiliki.

Menurut Widiyanri,(2000:236) Untuk melihat kondisi makanan yang di konsumsi keluarga sehari - hari. Untuk mengukurnya digunakan indikator sebagai berikut: 1) Kesesuaian makanan dengan 4 sehat 5 sempurna. 2) Jenis makan yang di konsumsi seharihari. 3) Frekwensi makan dalam sehari. 4) Sumber makanan anggota keluarga. Menurut Elvia (2005:405) kondisi perumahan untuk mengukurnya digunakan indikator sebagai berikut : 1) Jenis rumah. 2) Luas lantai tanah. 3) Jumlah kamar. 4) Jumlah anggota keluarga. Ozmizein (2003:128) kondisi kesehatan keluarga mengenai diri dan lingkungan. Untuk mengukurnya digunakan indikator sebagai berikut: 1) Penyakit yang pernah diderita 2) Tempat berobat keluarga. 3) Tempat pembuangan sampah sementara di rumah. Sedangkan menurut Ahmadi (2009:327) Tingkat pendapaatan anggota keluarga dapat diukur dengan mengunakan indicator sebagai berikut: 1) luas lahan 2 rata rata harga per Kg 3) penghasilan per bulan Berdasarkan uraian fenomena-fenomena di atas dapat dikatakan bahwa tingkat kemiskinan anggota keluarga dapat dilihat dari tingkat pendidikan, kondisi sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendapatan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul Tingkat Kemiskinan Masyakat Petani Karet Di Kenegarian Muaro Sungai Lolo Kecamatan Mapattunggul Selatan Kabupaten Pasaman METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kenegarian Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Propinsi Sumatera Barat, pada tanggal 8 desember 2015. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah petani karet di Kenagarian Muaro Sei Lolo dengan jumlah penduduk 434 KK (kepala keluarga) Tekni pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 109. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Teknik analisis data yang dikumpulkan melalui angket yang digunakan teknik presentase dalam menganalisis data. PEMBAHASAN 1) Tingkat pendidikan masyarakat di Nagari rata-rata pendidikannya tamat SD dengan persentase 33,94%. Menurut Hamalik (2009:88) pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaaan.sedangkan dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. 2) Kondisi sandang masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 2.57 dengan tingkat capaian responden 51.34% yang berada pada kriteria tidak baik sedangkan Syarat pakaian yang baik menurut Lanzinar (2003: 20) adalah : (1) memenuhi syarat kesehatan dari kondisi iklim, (2) memenuhi syarat peradapan dan kesusilaan, sesuai dengan kebribadian bangsa dengan pemakaian yang disesuikan dengan umur, tempat, waktu dan keadaan, (3) memenuhi rasa indah sehingga serasi, menarik dan dapat menutupi kekurangan. 3) kondisi pangan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 3,56 dengan tingkat capaian responden 71.16% yang berada pada kriteria cukup baik. Menurut Ninik Widiyanti, (2000: 236) Kwalitas manusia secara fisik dipengaruhi oleh faktor pola makanan berpengaruh langsung secara positif terhadap kwalitas fisik seseorang. Status seseorang anak yang baik (tinggi) adalah merupakan repleksi dari pola makanan yang baik.

4) Kondisi perumahan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 34.05 dengan tingkat capaian responden 81.02% yang berada pada kriteria baik. Elvia (2005:45) mengatakan dalam pembuatan sebuah rumah harus memperhatikan persyaratan rumah yang baik yaitu ruangan tempat tidur hendaklah terpisah antara orang dewasa dengan anak-anak dan terpisah antara pria dan wanita, memiliki ruang tamu, memiliki ruang makan, ruang dapur, memiliki kamar mandi,memiliki halaman perkarangan rumah untuk tempat bermain anak-anak.jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi perumahan masyarakat di Nagari Muaro Sungai Lolo sudah memenuhi syarat criteria rumah yang baik. 5) Kondisi kesehatan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 3.32 dengan tingkat capaian responden 66.35% yang berada pada kriteria cukup baik. Menurut Ozmizein (2008:130) tingkat kesehatan masyarakat dipengaruhi 4 faktor yaitu: (1) Lingkungan, (2) Perilaku masyarakat, (3) Sarana pelayanan yang ada, (4) Sifat- sifat masyarakat. 6) Kondisi pendapatan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 3.55 dengan tingkat capaian responden 71.08% yang berada pada kriteria cukup baik.hadi Prayitno (1989:130) menyatakan bahwa pendapatan petani sekeluarga diperoleh dari usaha tani seperti sawah, perkebunan dan non usaha tani seperti berburuh, dagang,pengrajin, jasa dan usaha lainnya, sedangkan pengeluaran petani sendiri dari makanan pokok,lauk pauk,kesehatan,pakaian,pendidikan dan lain-lain. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian lapangan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Tingkat pendidikan masyarakat di Nagari rata-rata pendidikannya tamat SD dengan persentase 33,94%, jadi tingkat Pendidikan di Kenegarian Muaro Sungai Lolo sangat rendah. 2) kondisi sandang masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 2.57 dengan tingkat capaian responden 51.34% yang berada pada kriteria tidak baik. sedangkan Syarat pakaian yang baik adalah :1) memenuhi syarat kesehatan dari kondisi iklim, 2) memenuhi syarat peradapan dan kesusilaan, sesuai dengan kebribadian bangsa dengan pemakaian yang disesuikan dengan umur, tempat, waktu dan keadaan, 3) memenuhi rasa indah sehingga serasi, menarik dan dapat menutupi kekurangan (Lanzinar (2003: 20) 3) kondisi pangan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 3,56 dengan tingkat capaian responden 71.16% yang berada pada kriteria cukup baik. kriteria pangan yaitu 1).kwalitas gizi, 2) Pola makana, 3) frekuensi makan an dalam sehari hari, 4) Sumber makanan ( Widiyanti, 2000:236) 4) Kondisi perumahan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 34.05 dengan tingkat capaian responden 81.02% yang berada pada kriteria baik. Kiriteria rumah yaitu: 1) Ruang tidur, 2) Ruang tamu, 3) Ruang makan, 4) Ruang makan, 5) Kamar mandi, 6) Halaman pekarangan (Elvia, 2005:405) 5) Kondisi kesehatan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 3.32 dengan tingkat capaian responden 66.35% yang berada pada kriteria cukup baik.kriteria kondisi kesehatan yaitu 1) Kesehatan jasmani, 2) Kesehatan rohani (Elvia, 2002:35) 6) Kondisi pendapatan masyarakat di Nagari skor rata-ratanya adalah 3.55 dengan tingkat capaian responden 71.08% yang berada pada kriteria cukup baik. kriteria pendapatan dapat di ukur dari: 1)

pendapatan perwaktu, 2) luas lahan, 3) harga (Ahmadi, 2009:327) Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat petani karet sebagai berikut : 1) Agar masyarakat petani karet di Muaro Sungai Lolo lebih meningkat kan lagi tingkat pendidikannya karena pendidikan sangat menentukan dan mempengaruhi kehidupan untukl ebih baik. 2) Sebaiknya pemerintah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada masyarakat petani karet agar usaha mereka di bidang perke bunan lebih baik agar dapat mencapai kesejahteraan. 3) Masyarakat di Kenagarian Muaro Sungai Lolo sebaiknya memperhatikan lagi kondisi sandang yang mereka miliki karena sandang merupakan pelindung tubuh dari iklim, keamanan dan kesehatan. Diharapkan agar masyarakat dapat memperhatikan kualitan sandang yang baik. 4) Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup manusia, untuk itu diharapkan kepada masyarakat Kenagaian Muaro Sungai Lolo agar dapat memperhatikan kualitas gizinya sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan jasmani dan rohani secara baik. 5) Sebaiknya keluarga masyarakat petani karet di Kenagarian Muaro Sungai Lolo dalam mendirikan sebuah rumah dapat memperhatikan syarat-syarat sebuah rumah yang baik seperti membuat rungan tempat tidur terpisah antara orang tua dan anak dan antara laki-laki dan perempuan, memiliki ruangan tamu, ruang makan,ruang dapur, kamar mandi dan halaman perkarangan untuk tempat bermain bagi anak-anaknya. 6) Agar pendapatan keluarga petani karet di Kenagarian Muaro Sungai Lolo lebih meningkat sebaiknya masyarakat petani karet lebih memperhatikan lagi cara-cara berkebun yang baik dan lebih meningkatkan lagi pengetahuan mereka khususnya tentang perkebunan agar hasil yang diperoleh dapat meningkatkan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penlitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Hamalik. 2011. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara Nawi, Marnis. (1990). Metodologi Penelitian. Padang: FPIPS IKIP Padang. Ninik Widiyanti. (1987). Ledakan Penduduk Menjelang Tahun 2000. PT. Bina Aksara. Jakarta Sugiyono, 2013. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. bandung : alfabeta Sukamto. (1987). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : Rajawali. Yusuf, A Murni, 2005. Metodologi penelitian. Padang : UNP Press.