HASIL DAN PEMBAHASAN. (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae)

dokumen-dokumen yang mirip
I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 9 a)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

II. TINJAUAN PUSTAKA. satuan waktu rata-rata selama periode tertentu. Pengukuran laju pengisian biji

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Electrical Conductivity (EC) Menurut Sutiyoso (2009) untuk sayuran daun digunakan EC 1,5-2,0 ms/cm.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

III. BAHAN DAN METODE

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Pertumbuhan. Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun,

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan dan pemberian berbagai macam pupuk hijau (azolla, gamal, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan 2: Pengaruh Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Pendahuluan Kompos Kotoran Kelinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Limbah Cair Budidaya Air Lele Dengan Pupuk Nitrogen. Terhadap Tinggi Tanaman, dan Jumlah Daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Uji Antagonis Trichoderma sp. Terhadap Fusarium sp. Secara In Vitro (Metode Dual Kultur)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta dalam suhu ruang. Parameter penelitian di. normal di akhir pengamatan (Fridayanti, 2015).

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

PELAKSANAAN PENELITIAN. Disiapkan batang atas ubi karet dan batang bawah ubi kayu gajah yang. berumur 8 bulan dan dipotong sepanjang 25 cm.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pestisida nabati perasan daun kayu kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI BRIKET AZOLLA-ARANG SEKAM GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN CAISIM DI TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

Transkripsi:

26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Sidik Ragam Hasil analisis sidik ragam pengaruh konsentrasi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae) pada tanaman caisim (Brassicae juncea L.) dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Matrik Hasil Analisis Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi Terhadap Variabel Pengamatan Tinggi Tanaman dan Bobot Basah Varibel Pengamatan a. Kejadian penyakit tn b. Indeks penyakit tn c. Tinggi Tanaman tn d. Bobot Basah tn Keterangan : tn = tidak berpengaruh nyata pada taraf 5% Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (Tabel 4.1) menunjukan bahwa perlakuan pengaruh konsentrasi ekstrak daun kemangi tidak berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan yang meliputi kejadian penyakit, indeks penyakit, tinggi tanaman dan bobot segar tanaman caisim. 4.2. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi terhadap Penyakit Akar Gada Pengaruh konsentasi ekstrak daun kemangi pada variabel yang telah diamati masing-masing menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada analisis sidik ragam. a. Kejadian penyakit Kejadian penyakit merupakan presentase jumlah tanaman yang terserang patogen dari total tanaman yang diamati (Agrios,1997). Berdasarkan hasil analisis bahwa pemberian konsentrasi ekstrak daun kemangi menunjukan

27 pengaruh tidak nyata terhadap kejadian penyakit pada tanaman caisim. Hasil ratarata kejadian penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.1. Kejadian Penyakit (%),8,75,6,4,59,58,33,42,2 K K1 K2 K3 K4 Gambar 4.1 Grafik pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi terhadap Kejadian Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Caisim Kejadian penyakit yang menyerang tanaman caisim paling tinggi sebesar,75% pada K1 (konsentrasi 5 g/l), dengan persentase kejadian tersebut serangan penyakit secara keseluruhan masih tinggi. Menurut Agrios (1997) bibit yang terinfeksi ketika masih muda dapat mati dalam beberapa minggu, bahkan mungkin mati segera setelah infeksi patogen. Infeksi pada tanaman yang lebih tua kemungkinan masih aktif tetapi tanaman menjadi kerdil dan gagal membentuk krop sehingga produksi menurun atau tidak berproduksi sama sekali. Berdasarkan data pengamatan perlakuan K3 (konsentrasi 15 g/l) menunjukkan kejadian yang paling rendah sebesar,33% dibandingkan dengan K4 (konsentrasi 2 g/l). Menurut Suhardi (27), pada dosis tertentu fungisida akan mencapai titik kerja maksimumnya, peningkatan dosis fungisida akan menyebabkan inefisiensi penggunaan fungisida.

28 Senyawa aktif yang dimiliki ekstrak daun kemangi mampu menjadi antifungi. Esktrak daun kemangi mengandung tanin dan flavonoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder turunan fenol (Firdausi et al. 213). b. Indeks penyakit Berdasarkan hasil pengamatan terhadap indeks penyakit pada tanaman caisim menghasilkan rata-rata sebagai berikut: Indeks penyakit 1,4 1,2 1,8,6,4,2 1,17,75,67,5,42 K K1 K2 K3 K4 Gambar 4.2 Grafik pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi terhadap Indeks Serangan Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Caisim Serangan penyakit tertinggi terjadi pada perlakuan K2 yaitu dengan jumlah rata-rata sebesar 1,17, sedangkan serangan penyakit terendah terjadi pada perlakuan K3 dengan jumlah rata-rata,42. Pada perlakuan K3 ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 15 g/l dapat menekan perkembangan penyakit akar gada dibandingkan dengan konsentrasi yang lainnya. Penekanan P. brassicae oleh mikroba kemungkinan terjadi secara alami melalui proteksi pada akar yang menyebabkan atau meningkatkan ketahanan tanaman inang terhadap infeksi patogen dan selanjutnya meningkatkan produksi tanaman caisim di lapangan. Tanah dengan tingkat bahan organik yang tinggi memiliki mikroflora dan fauna

29 yang lebih kompleks dan lebih aktif yang berhubungan dengan kemampuannya untuk menekan aktivitas patogen (Hoitink et al. 1996). c. Tinggi tanaman (cm) Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak daun kemangi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Konsentrasi 2 g/l (K4) menunjukan nilai tinggi tanaman paling tinggi dengan jumlah rata-rata tinggi tanaman 1.1 cm, sedangkan nilai tinggi tanaman terendah terdapat pada konsentrasi 15 g/l (K3) dengan jumlah rata-rata tinggi tanaman 6,95 cm. Pada perlakuan K4 pada konsentrasi 2 gr/l kemungkinan memiliki akar yang sehat dan akar tersebut mampu menunjang pertumbuhan tanaman seperti penyerapan unsur hara tidak terganggu sehingga pertumbuhan tanaman lebih optimal (Hendriyani, dkk.212). Unsur hara tersebut digunakan untuk perkembangan vegetatif tanaman di antaranya tinggi tanaman, sehingga tinggi K4 konsentrasi 2 g/l menjadi lebih tinggi. Gambar grafik rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat pada gambar 4.3 Tinggi Tanaman (cm) 12 1 8 9,71 7,55 8,23 6,95 1,1 6 4 2 K K1 K2 K3 K4 Gambar 4.3 Grafik pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi terhadap Tinggi Tanaman Serangan Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Caisim.

3 d. Bobot segar (gram) Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan K3 konsentrasi 15 g/l memiliki nilai rata-rata bobot segar tertinggi yaitu 12.5 g, sedangkan nilai yang terendah pada konsentrasi 5 g/l dengan nilai rata-rata 5.92 g. Pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa tanaman K1 memiliki bobot yang paling rendah dibandingkan dengan kontrol. Pada perlakuan K3 memiliki bobot segar terberat sebesar 12,5 g, hal ini dimungkinkan pada perlakuan tersebut memiliki jumlah daun yang banyak sehingga mempengaruh bobot segar. Jumlah daun yang tinggi cenderung mempengaruhi tingkat hasil bobot segar tanaman caisim. Karena pada dasarnya jumlah daun tanaman erat kaitannya dengan luas daun, Salisburry dan Ross (1995) menyatakan bahwa perkembangan tanaman dan produktivitas erat kaitannya dengan jumlah daun yang dihasilkan oleh tanaman tersebut. Bobot segar tanaman menunjukan kandungan air pada tanaman. Tanaman yang kekurangan air akan mengalami transpirasi sehingga dapat menyebabkan klorosis pada sel bagian tanaman. Air juga diperlukan tanaman untuk bahan fotosintesis, sehingga bila kekurangan air maka proses fotosintesis pada tanaman dapat terhambat, yang dapat mempengaruhi fotosintat yang akan dihasilkan oleh tanaman tersebut. Sitompul dan Guritno (1995), menjelaskan bahwa berat segar selain ditentukan oleh ukuran organ-organ tanaman yang dipengaruhi oleh banyaknya timbunan asimilat, juga ditentukan oleh kadar air dari bagian bagian tanaman itu sendiri yang diserap akar. Meningkatnya berat daun yang di konsumsi, berkorelasi positif dengan jumlah dan lebar daun. Semakin meningkat jumlah dan lebar daun maka akan semakin meningkat pula berat daun yang

31 dikonsumsi. Gardner et al., (1992), menyatakan bahwa translokasi hasil asimilat pada fase pertumbuhan, sebagian besar digunakan untuk pertumbuhan organorgan vegetatif seperti daun, batang dan akar. Semakin meningkatnya perkembangan organ-organ vegetatif tanaman, maka akan dihasilkan produksi yang besar pula. Bobot Segar (g) 15 11,17 11,25 12,5 1 5 5,92 6,75 K K1 K2 K3 K4 Gambar 4.4 Grafik pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi terhadap Indeks Serangan Penyakit Akar Gada Pada Bobot Segar