Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

Analisis Regresi Spline Kuadratik

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Kata Kunci kematian maternal, regresi, spline, nonparametrik, GCV

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MULTIVARIABEL DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Penerapan Metode Multivariate Adaptive Regression Splines

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE

BAB I PENDAHULUAN. penyakit maupun cacat. Sejalan dengan definisi sehat menurut WHO, menurut

PEMODELAN MEAN SEA LEVEL (MSL) DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK DERET FOURIER

PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

Kata Kunci : regresi semiparametrik, spline, knot, GCV

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua

Rencana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE

Pemodelan Regresi Spline Truncated Multivariabel pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TUGAS AKHIR ST 1325

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI ABSTRACT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pembatasan Masalah TujuanPenulisan

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA KOMPETENSI STATISTIKA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION DENGAN FUNGSI KERNEL BISQUARE

PENDUGAAN MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MENGGUNAKAN PENDUGA KERNEL [SKRIPSI] KOMPETENSI STATISTIKA

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

TUGAS AKHIR - SS MADE AYU DWI OCTAVANNY NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapatkan model dan faktor-faktornya, terlebih dahulu akan dibahas. bagaimana mendapatkan sampel dalam penelitian ini.

5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS REGRESI MULTIVARIAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal).

Seminar Hasil Tesis ESTIMATOR SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK MULTIRESPON (STUDI KASUS TINGKAT KESEJAHTERAAN DI INDONESIA TAHUN 2009)

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA POLA DATA CURAH HUJAN DI KOTA SEMARANG

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

SKRIPSI. Anita Nur Qomariah NRP

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 7 STMIK STIKOM Bali, Agustus 7 Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Luh Putu Safitri Pratiwi Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 68 Renon Denpasar Bali. Tlpn 36 4444 e-mail: safitri.pratiwi@yahoo.com Abstrak Derajat kesehatan menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terdapat dua indikator yang paling menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu Angka Kematian Bayi AKB dan status gizi. Masih terdapatnya kabupaten yang memiliki AKB dan status gizi buruk balita tinggi tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi, sehingga secara tepat dapat dilakukan dengan pemodelan terhadap dua indikator tersebut yaitu dengan pemodelan Spline truncated dalam regresi nonparametrik birespon. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan AKB dan status gizi buruk balita serta faktor faktor yang diduga mempengaruhinya dan mendapatkan model Spline truncated dalam regresi nonparametrik birespon terbaik melalui hubungan antara variabel yang diduga berpengaruh dengan menggunakan metode GCV. Hasil yang didapat yaitu nilai GCV minimum yang terletak pada model Spline truncated linier satu knot yakni sebesar 78.799 dengan MSE sebesar 77.446. Kata kunci: Spline, GCV, AKB, status gizi. Pendahuluan Derajat kesehatan menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari derajat kesehatan sebagai tolak ukur keberhasilan program pembangunan dan kesejahteraan nasional suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Derajat kesehatan masyarakat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi AKB, Angka Kematian Balita AKABA, Angka Kematian Ibu AKI, angka morbiditas beberapa penyakit, dan status gizi balita [4]. Angka kematian bayi AKB dan status gizi balita merupakan indikator yang paling menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat []. Masih terdapatnya Kabupaten/kota yang memiliki AKB dan status gizi buruk balita tinggi tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi, yang secara tepat dapat dilakukan dengan pemodelan terhadap dua indikator tersebut. Pada umumnya, pemodelan yang dapat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Namun, tidak semua data yang diperoleh mengikuti pola tertentu sehingga jenis data ini menggunakan pendekatan regresi nonparametrik. Ada beberapa teknik yang dilakukan untuk estimasi dalam regresi nonparametrik yaitu Spline. Regresi Spline mempunyai interpretasi statistik dan interpretasi visual yang sangat khusus dan sangat baik [3], sehingga memiliki keistimewaan dibandingkan regresi lainnya. Spline bisa memodelkan data pada pola data yang berubah-ubah pada sub-sub interval tertentu karena Spline merupakan salah satu jenis potongan polinomial, yaitu polinomial yang memiliki sifat tersegmen. Bentuk estimator Spline juga dipengaruhi oleh lokasi dan banyaknya titik-titik knot. Pemilihan parameter penghalus optimal dalam regresi Spline pada hakikatnya merupakan pemilihan lokasi titik knot [7]. [] menyebutkan bentuk estimator Spline sangat dipengaruhi oleh nilai parameter penghalus, jika nilai parameter penghalus sangat kecil maka akan memberikan estimator kurva regresi yang sangat kasar. Salah satu metode untuk memilih parameter penghalus yaitu dengan metode Generalized Cross Validation GCV. Beberapa kasus dalam analisis regresi banyak dijumpai permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan analisis regresi sederhana satu respon karena jika menggunakan dua variabel respon pada penelitian, maka harus dilihat nilai korelasi antar variabel. Korelasi antara AKB dan status gizi balita yang cukup tinggi sebesar.7 menyebabkan dua variabel tersebut dipergunakan sebagai respon pada penelitian ini. Apabila variabel respon dianalisis secara parsial atau satu-satu korelasi antara variabel respon yang akan diteliti tidak akan menghasilkan model yang optimal. Akibatnya, persoalan regresi harus diselesaikan dengan model regresi birespon. 44

Beberapa penelitian tentang regresi nonparametrik birespon pernah dilakukan oleh [6] dengan pendekatan deret Fourier. [8] menggunakan regresi nonparametrik birespon Spline pada data persentase penduduk miskin dan pengeluaran perkapita makanan di Jawa Timur dan [] menggunakan regresi nonparametrik Spline dengan dua variabel prediktor pada kasus tingkat kesejahteraan Indonesia tahun 9. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik AKB dan status gizi balita beserta faktorfaktor yang diduga berpengaruh dan memodelkan kedua indikator tersebut dengan menggunakan pendekatan regresi nonparametrik birespon Spline truncated dengan metode GCV.. Metode Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun Provinsi Bali tahun. Adapun variabel bebas dan variabel respon a. Variabel respon yaitu Angka Kematian Bayi AKB y dan angka gizi buruk balita y b. Variabel bebasnya yaitu terdiri dari: persentase bayi yang diberi ASI x, dan persentase bayi berat badan lahir rendah BBLR x. Adapun langkah langkah untuk mencapai tujuan penelitian tersebut sebagai berikut: a. Mendeskripsikan AKB dan angka gizi buruk balita di Bali serta faktor faktor yang diduga mempengaruhinya dengan membuat plot antara variabel prediktor dengan variabel respon b. Memodelkan data dengan model regresi nonparametrik birespon Spline truncated dengan satu titik knot dan dua titik knot c. Menghitung nilai GCV untuk masing-masing model regresi Spline truncated. d. Menentukan titik knot dan orde knot optimal berdasarkan nilai GCV minimum. e. Melakukan pengujian signifikansi parameter yang dihasilkan dari estimasi model regresi nonparametrik spline dengan metode GCV minimum. f. Membandingkan nilai MSE estimasi model regresi nonparametrik Spline dengan titik knot optimal menggunakan metode GCV. g. Menginterpretasikan hasil analisis dan mengambil kesimpulan. 3. Hasil dan Pembahasan 3. Karakteristik AKB dan Angka Gizi Buruk Balita serta Faktor yang Diduga Mempengaruhi Karakteristik AKB dan angka gizi buruk balita beserta faktor-faktor yang diduga mempengaruhi di Provinsi Bali meliputi nilai rata-rata, varians, nilai minimum, dan nilai maksimum, yang ditunjukkan pada Tabel. Tabel. Karakteristik AKB dan Angka Gizi Buruk Balita Faktor yang diduga Mempengaruhi Variabel Ratarata Variansi Minimum Maksimum y 6.9 7.7. 9. y.8 6.6. 4. x. 3774. 63.9 48.4 x.4 9.9.6 3.6 Tabel. menunjukkan karakteristik AKB dan angka gizi buruk balita yakni nilai rata rata, variansi, minimum, dan maksimum. Berdasarkan Tabel terlihat bahwa rata rata AKB di provinsi Bali yang tersebar pada 7 Kecamatan tiap penduduk adalah sebanyak 6 atau 7 dengan keragaman sebesar 7.7. Terlihat dari nilai minimum dan maksimum pada Tabel. mengindikasikan bahwa AKB di Provinsi Bali tertinggi sebesar 9.% dan terendah sebesar %. Sementara itu, angka gizi buruk balita di Provinsi Bali adalah sebesar.8% dengan keragaman sebesar 6.6. Angka gizi buruk balita di Provinsi Bali tertinggi sebesar 4.% dan terendah sebesar %. 3. Scatterplot AKB dan Angka Gizi Buruk Balita dengan Faktor yang diduga Mempengaruhi Pola hubungan yang terbentuk antara AKB dan angka gizi buruk balita serta dua variabel prediktor divisualisasikan pada Gambar. dan Gambar. 44

Scatterplot of y vs x, x Scatterplot of y vs x, x x x x x 8 y y 6 4 3 4 3 4 Gambar. Scatterplot antara y dengan x dan x, Gambar. Scatterplot antara y dengan x dan x Gambar. dan Gambar. menunjukkan pola hubungan yang terbentuk antara y dan y dengan keempat variabel tersebut yang tidak membentuk pola tertentu. Sehingga mengindikasikan bahwa terdapat komponen nonparametrik dimana fungsi dari kurva regresi tidak diketahui, maka pemodelan yang tepat adalah memodelkan dengan regresi nonparametrik birespon dengan estimator yang digunakan adalah Spline truncated. Dari variabel tersebut akan dibuat model dari model Spline linier dengan jumlah titik knot satu dan dua knot. Hasilnya kemudian dibandingkan nilai GCV dan dipilih nilai GCV terkecil diantara model yang terbentuk. 3.3 Model Regresi Nonparametrik Birespon Spline Truncated Model regresi nonparametrik birespon Spline truncated dengan dua variabel prediktor dapat dituliskan dalam persamaan berikut ini. y x x K k x K k x x K k x K k y x x K k x j K k x x K k x K k Setelah membuat model umum dari regresi nonparametrik birespon Spline maka kemudian akan dilakukan pembuatan model dengan pendekatan regresi nonparametrik birespon Spline dengan melakukan pemilihan titik knot optimal. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu titik knot dan dua titik knot. 3.4 Pemilihan Titik Knot Optimal Pemilihan titik knot optimal dilakukan dengan mencari nilai GCV terendah yang dihasilkan. GCV yang dihasilkan dengan menggunakan satu titik knot dan dua titik knot, ditunjukkan pada Tabel. Tabel. Nilai GCV Minimum dan MSE Masing-masing Titik Knot Variabel Prediktor GCV Minimum MSE Titik knot 78.799 77.446 Titik knot 8.3998 8.96 Tabel menunjukkan bahwa nilai GCV minimum dihasilkan pada saat menggunakan knot satu yakni sebesar 78.799 dengan MSE sebesar 77.446. 3. Pemodelan AKB dan Angka Gizi Buruk Balita dengan Titik Knot Optimal Nilai GCV minimum dihasilkan dengan menggunakan knot satu yakni sebesar,4. Pemodelan AKB dan angka status gizi buruk balita menggunakan titik knot optimal ditunjukkan pada persamaan berikut. Untuk variabel respon pertama yaitu AKB sebagai berikut. y.4.48 x.7 x 76.6.9x.6.6 x Untuk variabel respon kedua angka gizi buruk balita sebagai berikut. y.7.8 x.9 x 76.6.4 x.49.6 x Dari model tersebut maka model derajat kesehatan di Indonesia dapat diintepretasikan kedalam regresi nonparametrik birespon yaitu: 443

. Model yang terbaik yang menjelaskan derajat kesehatan yaitu dengan variabel respon AKB dan angka gizi buruk balita di Indonesia adalah model Spline linier dengan satu titik knot.. Pada respon AKB dan respon angka gizi buruk balita, perubahan pola perilaku data pada variabel persentase bayi diberikan ASI terjadi pada titik 76.6, dimana jika nilai variabel tersebut dibawah 76.6 persen maka persentase AKB dan angka gizi buruk balita memiliki pola yang berbeda dengan setelah persentase bayi diberikan ASI bernilai 76.6 persen dan lebih. 3. Pada respon AKB dan respon angka gizi buruk balita, perubahan pola perilaku data pada variabel BBLR terjadi pada titik.6, yaitu pola persentase AKB dan angka gizi buruk balita berubah setelah titik.6. 4. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Model yang terbaik yang dapat menggambarkan tingkat derajat kesehatan di Indonesia yaitu AKB dan angka gizi buruk balita adalah dengan model Spline truncated linier satu titik knot. Model yang terbentuk yaitu: y.4.48 x.7 x 76.6.9x.6.6 x y.7.8 x.9 x 76.6.4 x.49.6 x dengan Nilai GCV : 78.799 dan nilai MSE sebesar: 77.446. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan uji statistik dari model yang terbentuk misalnya uji hipotesis dan interval konfidensi serta dalam memodelkan derajat kesehatan di Indonesia, penulis hanya menggunakan dua variabel respon dan dua variabel prediktor, dengan jumlah knot terbanyak hanya dua titik knot sedangkan masih banyak respon dan prediktor yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan di Indonesia serta jumlah knot yang mungkin akan meminimumkan GCV Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada STIKOM Bali yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian dengan judul Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Daftar Pustaka [] I Gde Adnyana. Estimator Spline dalam Regresi Nonparametrik Multirespon Studi Kasus Tingkat Kesejahteraan di Indonesia Tahun 9. Tesis. Surabaya, Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS;. [] I Nyoman Budiantara. Metode U, GML, CV dan GCV dalam Regresi Nonparametrik Spline. Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia MIHMI. ; Vol 6: hal. 4-4. [3] I Nyoman Budiantara. Spline dalam Regresi Nonparametrik dan Semiparametrik: Sebuah Pemodelan Statistika Masa Kini dan Masa Mendatang. Surabaya: ITS Press. 9. [4] Dinkes Bali Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun. Bali: Pemerintah Provinsi Bali.. [] Depkes RI Departemen Kesehatan RI. Indikator Indonesia Sehat dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor /Menkes/SK/VIII/3. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 3. [6] Rini Semiati. Regresi Nonparametrik Deret Fourier Birespon. Tesis. Surabaya, Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS, Surabaya;. [7] Agustin Tripena. Penentuan Model Regresi Spline Terbaik. Prosiding Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro.. [8] I Dewa Ayu Made Istri Wulandari. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persentase Penduduk Miskin Dan Pengeluaran Perkapita Makanan Di Jawa Timur Dengan Metode Regresi 444

Nonparametrik Birespon Spline. Tugas Akhir. Surabaya, Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS; 44