LAMPIRAN 59
60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005 ph - ph-meter SNI 06-6989.11-2004 Oksigen Terlarut mg/l DO-meter SNI 06-6989.14-2004 Nitrat mg/l Spektrofotometer SNI 06-2480-199 1 Posfat mg/l Colorimeter SNI 06-6989.31-2005 Sumber : SNI 06-6989.23-2005
61 Lampiran 2. Prosedur Pengukuran Kualitas Air Pengukuran Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer maksimum minimum yang disimpan pada wadah perlakuan. Hal ini untu mengetahui perubahan suhu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan benih lele sangkuriang. Pengukuran ph Pengukuran ph dilakukan dengan menggunakan ph meter untu mengetahui tingka keasaman media budidaya. Alat tersebut sebelumnya dikalibrasi terlebih dahulu, selanjutnya dimasukan ke dalam wadah pemeliharaan sampai keluar angka yang menunjukkan nilai ph tersebut. Pengukuran Oksigen Terlarut Pengukuran Oksigen Terlarut menggunakan suatu alat yaitu DO Meter yang sebelumnya sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kandungan oksigen terlarut dalam media budidaya. Pengukuran ammonia Dilakukan dengan menggunakan amonium test kit yang terdiri dari 3 reagent, dengan prosedur sebagai berikut : Bilas botol vial dengan menggunakan air yang akan diuji, lalu masukan 10 ml air tersebut. Tambahkan 6 tetes reagent 1 ke dalam botol vial kemudian kocok hingga merata Tambahkan 6 tetea reagent 2 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata. Tambahkan 6 tetes reagent 3 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Bandingkan warna setelah 5 menit dengan indikator warna yang menunjukkan besarnya nilai amonia. Pengukuran Nitrat Dilakukan dengan menggunakan Nitrate test yng terdiri dari 4 reagent, dengan prosedur sebagai berikut : Masukanair kedalam botol vial sebanyak 5 ml Tambahkan reagent 1 sebanyak 14 tetes kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata. Tambahkan reagent 2 sebanyak 7 tetes kemudian kocook hingga merata Masukan reagent serbuk sesuai sendok takaran kemudian kocok hingga merata Tutup botol vial kemudian kocok hingga merata selama 20 detik Terakhir masukan reagent 3 sebanyak 7 tetes kemudian kocok hingga merata sampai 10 menit kemudian bandingkan dengan indikator warna nilai Nitrat. Pengukuran posfat Dilakukan dengan menggunakan posfat test kit yang terdiri dari 3 reagent, dengan prosedur sebagai berikut Bilas botol vial dengan menggunakan air yang akan diuji, lalu masukan 10 ml air tersebut. Tambahkan 6 tetes reagent 1 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Tambahkan 6 tetes reagent 2 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Masukan reagent 3 berupa serbuk sebanyak takaran kemudian tutup botol untuk dikocok secara merata Bandingkan warna setelah 5 menit dengan indikator warna yang menunjukkan besarnya nilai posfat.
62 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian Wadah Pemeliharaan Ikan Media Tanam Penimbangan Bobot Penimbangan Pakan Pengukuran Kualitas Air Benih Lele Sangkuriang
63 Bak Fiber Keranjang (Media Tanam ) Timbangan analitik Penggaris DO Meter ph Meter Nitrat Test Posfat Test Amonium Test
64 Lampiran 4. Data Kualitas Air Selama Penelitian Perlakuan Padat Parameter Kualitas Air Tebar (ekor/m 2 ) DO (mg/l) ph Suhu ( 0 C) Amonia (mg/l) Nitrat (mg/l) Posfat (mg/l) A (50 DK) 6,0-8,0 6,9-7,5 24,1-26,0 0,01-0,17 19-35 0,3-2,0 B (50 TK) 6,0-8,0 6,9-8,0 24,2-25,6 0,01-0,27 20-40 2,0-4,0 C (100 DK) 5,7-7,4 7,0-7,5 23,7-27,2 0,01-0,53 18-40 0,5-2,0 D (100 TK) 6,0-8,0 6,9-8,0 23,8-26,2 0,03-0,75 20-40 2,0-4,0 E (150 DK) 5,7-7,1 6,9-8,0 23,6-25,5 0,03-0,75 18-33 2,0 F (150 TK) 5,2-7,29 7,0-8,0 24,1-26,2 0,03-0,75 20-40 2,0-4,0 Optimal * >4 6,5-8,5 25,0-30,0 <1 Keterangan : DK (Dengan ), TK (Tanpa ), *SNI (2000)
65 Data Rata-rata suhu ( o C) Suhu ( o C) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 1 25,0 25,8 24,8 23,8 25,6 26,7 A 2 24,9 25,6 24,6 24,0 25,4 26,4 3 25,0 25,4 24,2 24,5 25,7 25,0 Jumlah 74,9 76,8 73,6 72,3 76,7 78,1 Rata-rata 25,0 25,6 24,5 24,1 25,6 26,0 1 24,8 25,0 24,8 24,2 24,8 25,7 B 2 24,9 25,0 24,5 24,2 24,7 25,6 3 25 25,6 24,8 24,3 24,9 25,6 Jumlah 74,7 75,6 74,1 72,7 74,4 76,9 Rata-rata 24,9 25,2 24,7 24,2 24,8 25,6 1 25,7 27,3 26,7 23,8 24,6 25,8 C 2 25,5 27,0 26,5 24,0 25,6 26,4 3 25,3 27,3 26,0 23,4 24,7 25,6 Jumlah 76,5 81,6 79,2 71,2 74,9 77,8 Rata-rata 25,5 27,2 26,4 23,7 25,0 25,9 1 25,5 26,3 25,7 24,3 25,7 26,0 D 2 25,3 26,0 25,0 23,4 24,6 25,5 3 25,4 26,3 25,2 23,8 24,6 25,4 Jumlah 76,2 78,6 75,9 71,5 74,9 76,9 Rata-rata 25,4 26,2 25,3 23,8 25,0 25,6 1 24,9 25,3 24,5 23,8 24,6 25,5 E 2 24,5 25,3 24,7 23,2 24,6 25,8 3 24,9 25,0 24,6 23,9 24,5 25,5 Jumlah 74,3 75,6 73,8 70,9 73,7 51,0 Rata-rata 24,8 25,2 24,6 23,6 24,6 25,5 1 25,3 26,0 26,0 23,9 24,6 25,5 2 25,6 26,4 25,7 24,5 25,4 26,3 F 3 25,5 26,3 25,8 23,9 24,6 25,3 Jumlah 76,4 78,7 77,5 72,3 74,6 77,1 Rata-rata 25,5 26,2 25,83 24,1 24,87 25,7
66 Data Rata-rata ph Derajat Keasaman (ph) Perlakuan Periode (Minggu ke-) Ulangan 0 1 2 3 4 5 1 6,8 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 A 2 7,0 7,0 6,8 7,5 7,0 7,5 3 7,0 6,9 6,9 7,5 7,5 7,5 Jumlah 20,8 21,2 20,7 22,5 21,5 22,5 Rata-rata 6,9 7,1 6,9 7,5 7,2 7,5 1 7,0 7,2 7,0 8,0 7,5 8,0 B 2 6,8 7,0 7,0 8,0 7,0 8,0 3 7,0 7,2 7,1 8,0 7,5 8,0 Jumlah 20,8 21,4 21,1 24,0 22,0 24,0 Rata-rata 6,9 7,1 7,0 8,0 7,3 8,0 1 7,0 7,4 7,1 7,5 7,0 7,5 C 2 7,1 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 3 7,0 7,2 6,9 7,5 7,0 7,5 Jumlah 21,1 21,9 21,0 22,5 21,0 22,5 Rata-rata 7,0 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 1 7,0 7,2 7,0 7,5 7,5 8,0 D 2 6,8 7,0 7,1 7,5 7,0 8,0 3 7,0 6,9 7,0 7,5 7,5 8,0 Jumlah 20,8 21,1 21,1 22,5 22,0 24,0 Rata-rata 6,93 7,03 7,03 7,5 7,33 8,0 1 6,8 7,0 7,1 8,0 7,5 8,0 E 2 7,0 7,2 6,9 8,0 7,5 8,0 3 7,1 7,3 7,1 8,0 8,0 8,0 Jumlah 20,9 21,5 21,1 24,0 23,0 24,0 Rata-rata 6,9 7,2 7,03 8,0 7,6 8,0 1 7,0 7,0 6,8 8,0 7,5 8,0 F 2 7,1 7,3 7,0 8,0 7,5 8,0 3 7,0 7,2 7,1 8,0 7,0 8,0 Jumlah 21,1 21,5 20,9 24,0 22,0 24,0 Rata-rata 7,0 7,2 7,0 8,0 7,3 8,0
67 Data Rata-rata DO (mg/l) Dissolved Oksigen (DO) (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 1 7,0 6,0 7,0 7,8 7,0 6,5 A 2 7,0 6,0 7,0 7,1 7,0 6,4 3 7,0 6,0 7,0 8,3 7,0 6,1 Jumlah 21,0 18,0 21,0 23,0 21,0 19,0 Rata-rata 7,0 6,0 7,0 8,0 7,0 6,3 1 7,0 8,0 7,0 7,7 7,0 5,7 B 2 7,0 8,0 7,0 7,5 7,1 6,3 3 7,0 8,0 7,0 8,1 7,0 6,0 Jumlah 21,0 24,0 21,0 23,2 21,1 18 Rata-rata 7,0 8,0 7,0 8,0 7,0 6,0 1 7,5 5,7 6,3 7,0 7,1 6,5 C 2 7,4 5,7 6,3 7,0 7,0 6,3 3 7,4 5,7 6,3 7,0 7,1 6,0 Jumlah 22,3 17,1 18,9 21,0 21,2 18,8 Rata-rata 7,4 5,7 6,3 7,0 7,1 6,3 1 7,1 8,0 7,0 7,2 6,8 6,3 D 2 7,2 8,0 7,0 7,2 6,7 6,0 3 7,0 8,0 7,0 7,2 6,6 6,3 Jumlah 21,3 24,0 21,0 21,6 20,1 18,6 Rata-rata 7,0 8,0 7,0 7,0 7,0 6,0 1 6,9 5,7 6,3 6,8 7,0 6,7 E 2 6,8 5,7 6,3 7,3 7,3 7,0 3 7,4 5,7 6,3 7,2 6,9 6,4 Jumlah 21,1 17,1 18,9 21,3 21,2 20,1 Rata-rata 7,0 5,7 6,3 7,1 7,1 6,7 1 7,0 6,3 5,6 7,2 6,0 5,0 F 2 7,1 6,3 5,6 7,4 6,7 5,0 3 7,2 6,3 5,6 7,3 6,5 5,6 Jumlah 21,3 18,9 16,8 21,9 19,2 15,6 Rata-rata 7,1 6,3 5,6 7,3 6,4 5,2
68 Kondisi Kandungan Oksigen terlarut (mg/l) Selama 24 Jam Pengamatan Pukul Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar 50 DK 50 TK 100 DK 100 TK 150 DK 150 TK 17.00 5,7 5,0 5,8 5,1 6,0 5,6 23.00 4,0 4,5 3,9 4,4 3,9 4,3 05.00 6,0 5,5 6,3 5,4 6,1 5,6 11.00 7,7 6,7 7,5 7,0 7,4 6,8 17.00 5,4 5,0 5,3 5,0 5,3 5,2
69 Data Rata-rata Amonia (mg/l) Amonia (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 1 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 A 2 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 3 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 Jumlah 0,03 0,09 0,09 0,27 0,27 0,51 Rata-rata 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 1 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 B 2 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 3 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 Jumlah 0,03 0,09 0,51 0,81 0,81 0,81 Rata-rata 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 1 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 C 2 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 3 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 Jumlah 0,03 0,09 0,81 0,81 1,59 1,59 Rata-rata 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 1 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 D 2 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 3 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 Jumlah 0,09 0,18 0,81 1,59 2,25 2,25 Rata-rata 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 1 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 E 2 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 3 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 Jumlah 0,09 0,18 1,59 1,59 2,25 1,59 Rata-rata 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,53 1 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 2 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 F 3 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 Jumlah 0,09 0,18 1,59 1,59 2,25 2,25 Rata-rata 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75
70 Data Rata-rata Nitrat (mg/l) Nitrat (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 1 0 19 19 30 35 40 A 2 0 19 19 30 35 40 3 0 19 19 30 35 40 Jumlah 0 57 57 60 105 120 Rata-rata 0 19 19 30 35 20 1 0 20 20 35 40 40 B 2 0 20 20 35 40 40 3 0 20 20 35 40 40 Jumlah 0 60 60 105 120 120 Rata-rata 0 20 20 35 40 40 1 0 18 20 20 29 40 C 2 0 18 20 20 29 40 3 0 18 20 20 29 40 Jumlah 0 54 60 60 87 120 Rata-rata 0 18 20 20 29 40 1 0 20 20 37 40 40 D 2 0 20 20 37 40 40 3 0 20 20 37 40 40 Jumlah 0 60 60 111 120 120 Rata-rata 0 20 20 37 40 40 1 0 18 18 20 20 40 E 2 0 18 18 20 20 40 3 0 18 18 20 20 20 Jumlah 0 54 54 60 60 100 Rata-rata 0 18 18 20 20 33 1 0 20 20 38 40 40 F 2 0 20 20 38 40 40 3 0 20 20 38 40 40 Jumlah 0 60 60 114 120 120 Rata-rata 0 20 20 38 40 40
71 Data Rata-rata Posfat (mg/l) Posfat (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 1 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 A 2 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 3 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 0,8 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 1 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 B 2 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 1 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 C 2 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 3 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 3,0 1,5 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 1 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 D 2 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 1 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 E 2 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 F 2 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0
72 Lampiran 5. Rata-rata bobot ikan (gr) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 1 3,28 3,47 2,92 5,46 7,57 8,56 A 2 3,17 2,86 3,42 5,03 6,55 7,51 3 2,86 3,95 4,21 4,45 6,56 7,56 Rata-rata 3,10 3,43 3,52 4,98 6,89 7,88 1 3,13 3,99 4,74 6,73 7,40 8,45 B 2 3,33 3,92 4,89 4,68 6,02 7,32 3 2,95 3,35 4,25 5,51 7,03 7,89 Rata-rata 3,14 3,75 4,63 5,64 6,82 7,89 1 3,22 3,54 4,34 4,91 5,02 6,81 C 2 3,01 4,05 4,77 5,05 6,37 6,91 3 3,03 3,18 3,25 4,00 5,08 6,01 Rata-rata 3,09 3,59 4,12 4,65 5,49 6,58 1 3,18 3,74 4,42 6,17 6,89 7,04 D 2 3,75 4,02 6,63 6,90 7,03 7,83 3 3,00 3,21 4,39 5,23 5,90 6,34 Rata-rata 3,31 3,66 5,15 6,10 6,61 7,07 1 2,89 2,80 3,17 4,35 4,89 5,51 E 2 3,03 3,48 2,56 3,90 4,03 4,80 3 2,68 3,15 3,20 3,97 4,30 4,53 Rata-rata 2,87 3,14 2,98 4,07 4,41 4,95 1 3,01 3,65 3,89 6,03 6,70 6,90 2 3,12 3,18 3,98 4,00 4,87 5,11 F 3 2,60 3,13 3,65 4,48 4,92 5,12 Rata-rata 2,91 3,32 3,84 4,84 5,50 5,71
73 Lampiran 6. Laju Pertumbuhan Ikan (gram) t Growth Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) ln Wo Ln Wt (hari) (g) 1 3,28 8,56 1,19 2,15 30 3,20 A 2 3,17 7,51 1,15 2,02 30 2,88 3 2,86 7,56 1,05 2,02 30 3,24 Rata-rata 3,10 7,88 1,13 2,06 30 3,10 1 3,13 8,45 1,14 2,13 30 3,31 B 2 3,33 7,32 1,20 1,99 30 2,63 3 2,95 7,89 1,08 2,07 30 3,28 Rata-rata 3,14 7,89 1,14 2,06 30 3,07 1 3,22 6,81 1,17 1,92 30 2,50 C 2 3,01 6,91 1,10 1,93 30 2,77 3 3,03 6,01 1,11 1,79 30 2,28 Rata-rata 3,09 6,58 1,13 1,88 30 2,52 1 3,18 7,04 1,16 1,95 30 2,65 D 2 3,75 7,83 1,32 2,06 30 2,45 3 3,00 6,34 1,10 1,85 30 2,49 Rata-rata 3,31 7,07 1,19 1,95 30 2,53 1 2,89 5,51 1,06 1,71 30 2,15 E 2 3,03 4,80 1,11 1,57 30 1,53 3 2,68 4,53 0,99 1,51 30 1,75 Rata-rata 2,87 4,95 1,05 1,60 30 1,81 1 3,01 6,90 1,10 1,90 30 2,77 2 3,12 5,11 1,14 1,60 30 1,64 F 3 2,60 5,12 0,96 1,60 30 2,26 Rata-rata 2,91 5,70 1,10 1,70 30 2,22
74 Lampiran 7. Rata-rata Panjang Ikan (cm) Perlakuan A B C D E F Periode (Minggu ke-) Ulangan 0 1 2 3 4 5 1 7,00 7,23 6,97 7,53 8,56 9,34 2 6,05 6,36 6,62 7,26 8,34 8,93 3 6,15 7,14 6,66 7,16 8,54 9,07 Rata-rata 6,4 6,91 6,75 7,32 8,48 9,11 1 6,51 6,87 6,65 8,27 9,03 9,37 2 6,62 6,73 6,80 7,39 8,54 9,02 3 6,11 6,82 6,97 7,76 8,51 9,01 Rata-rata 6,41 6,81 6,81 7,81 8,69 9,13 1 6,36 6,66 6,94 7,31 8,01 8,34 2 6,53 7,16 7,22 7,62 8,03 8,55 3 6,34 6,62 6,94 7,33 8,01 8,84 Rata-rata 6,41 6,81 7,03 7,42 8,01 8,57 1 6,48 6,61 7,74 8,54 9,05 9,28 2 6,53 6,62 7,86 8,52 9,03 9,51 3 6,21 6,42 6,64 7,81 8,81 9,01 Rata-rata 6,40 6,55 7,41 8,29 8,96 9,27 1 6,29 6,30 5,81 6,03 6,71 6,83 2 6,16 6,86 5,86 6,91 7,35 7,84 3 6,03 6,69 6,24 7,27 7,84 8,01 Rata-rata 6,16 6,62 5,97 6,74 7,30 7,56 1 6,16 6,75 6,77 7,87 7,99 8,03 2 6,16 6,65 7,20 7,35 7,85 7,99 3 4,22 4,53 4,79 5,89 6,01 6,27 Rata-rata 5,58 5,98 6,25 7,03 7,28 7,43
75 Lampiran 8. Produktivitas Air Rata-rata bobot kangkung (gram) A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I rata-rata 36,18 37,12 37,83 37,04 36,06 36,26 38,37 36,90 38,37 36,50 36,02 36,96 39,40 40,85 41,08 40,44 40,03 42,32 42,23 41,53 42,23 39,53 37,48 39,74 42,31 43,72 45,03 43,69 44,06 46,31 44,71 45,03 44,71 42,71 41,04 42,82 44,21 45,86 47,71 45,93 48,31 49,32 46,17 47,93 46,17 45,86 44,06 45,36 47,31 48,37 49,91 48,53 52,81 53,33 48,13 51,42 48,13 47,83 46,31 47,42 50,10 50,81 52,03 50,98 55,71 57,01 50,15 54,29 50,15 50,21 48,14 49,50 43,25 44,46 45,60 46,16 47,43 44,96 44,96 43,77 42,18 Rata-rata panjang kangkung (cm) A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 16,36 13,92 17,06 15,78 17,09 15,64 16,03 16,25 15,08 16,02 16,02 15,71 19,34 16,33 21,00 18,89 22,05 18,01 20,31 20,12 18,34 19,03 19,03 18,8 21,33 19,36 25,00 21,90 26,40 22,01 23,71 24,04 21,34 23,01 22,04 22,13 24,30 22,61 28,02 24,98 30,02 26,84 26,71 27,86 24,03 27,16 27,00 26,06 28,15 25,71 32,01 28,62 34,01 30,01 29,67 31,23 27,32 31,34 30,56 29,74 rata-rata Rata-rata jumlah daun (helai) pada tiap perlakuan A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I rata-rata 70 60 63 64,3 65 60 65 63.3 60 67 67 64,7 70 63 60 64,3 65 65 60 63.3 65 60 65 63,3 75 75 66 72,0 85 80 85 83.3 75 72 70 72,3 80 80 86 82,0 80 90 80 83.3 80 80 86 82,0 82 80 85 82,3 110 95 100 101.6 85 80 85 83.3 85 85 100 90,0 110 105 95 103.3 106 102 100 102,7
76 Lampiran 9. Analisis Statistik RAL Faktorial Analisis pengaruh padat penebaran dan keberadaan kangkung terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang Model percobaan ini adalah: dimana: Y ijk = bobot benih ikan lele pada perlakuan padat penebaran ke-i, keberadaan kangkung ke-j, dan ulangan ke-k u = rata-rata bobot ikan lele yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif dari padat penebaran ke-i β j = pengaruh aditif dari keberadaan kangkung ke-j (αβ) ij = pengaruh interaksi padat penebaran ke-i dan keberadaan kangkung ke-j ij = pengaruh galat percobaan yang timbul pada padat penebaran ke-i, keberadaan kangkung ke-j dan ulangan ke-k Tabel analisis sidik ragam laju pertumbuhan harian benih lele sangkuriang No Perlakuan Pertumbuhan pada ulangan ke Total Rata-rata 1 2 3 1 A1B1 3,20 2,88 3,24 9,32 3,11 2 A1B2 3,31 2,63 3,28 9,22 3,07 3 A2B1 2,50 2,77 2,88 8,15 2,72 4 A2B2 2,65 254 2,49 7,68 2,56 5 A3B1 2,15 1,00 1,75 4,90 1,63 6 A3B2 2,77 1,74 2,66 7,17 2,39 Total 16,58 13,56 16,3 46,44 Perhitungan Analisis Ragam: ( )
77 ( ) ( )
78 Tabel Analisis Ragam Sumber Ragam db JK KT Fhit Ftab Perlakuan 5 4,416 0,883 Kepadatan 2 3,519 1,760 11,83 3,89 1 0,161 0,161 1,08 4,75 Interaksi Kep- Kang 2 0,737 0,368 2,48 3,89 Galat 12 1,784 0,149 17 6,201 Hasil Analisis sidik ragam terlihat bahwa pengaruh padat penebaran (faktor A) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan, sedangkan pengaruh keberadaan kangkung (faktor B) dan interaksi antara padat penebaran dan keberadaan kangkung tidak signifikan terhadap pertumbuhan. Artinya perbedaan padat penebaran berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lele sedangkan ada atau tidak adanya kangkung tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lele. Model percobaan yang baru ini adalah: dimana: Y ij = bobot benih ikan lele pada padat penebaran ke-i dan ulangan ke-j u = rata-rata bobot benih ikan lele yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif dari padat penebaran ke-i ij = pengaruh galat percobaan yang timbul pada padat penebaran ke-i dan ulangan ke-j
79 Pada model yang baru unit-unit percobaan yang ditanami kangkung disamakan dengan yang tidak ditanami kangkung dan menjadi ulangan dari perlakuan (padat penebaran). Komponen faktor keberadaan kangkung dan interaksi hilang dan termuat di dalam komonen galat. Pertumbuhan pada ulangan ke Total Ratarata 1 2 3 4 5 6 3,20 3,31 2,88 2,63 3,24 3,28 18,54 3,09 2,50 2,65 2,77 2,54 2,88 2,49 15,83 2,64 2,15 2,77 1,00 1,74 1,75 2,66 12,07 2,01 7,85 8,73 6,65 6,91 7,87 8,43 46,44 Perhitungan analisis ragam: ( )
80 Tabel Analisis Ragam Sumber Ragam db JK KT Fhit Ftab Kepadatan 2 3,519 1,760 9,84 3,68 Galat 15 2,682 0,179 Total 17 Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%: KTG = 0,179 LSR = S x SSR 2 3 SSR 3,01 3,16 LSR 0,520 0,545 Tabel Perbandingan Antara Perlakuan Perlakuan Selisih LSR Tanda (X-C) (X-B) C 2,01 - - b B 2,64 0,63-0,52 a A 3,09 1,08 0,45 0,545 a Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Padat Tebar Bobot A (50) 3.09a B (100) 2.64a C (150) 2.01b Menurut uji jarak berganda Duncan padat penebaran benih 150 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele yang nyata lebih rendah dibanding padat penebaran 100 ekor/m 2 dan 50 ekor/m 2. Sementara padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih yang tidak berbeda nyata. Jadi, padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele paling tinggi. Namun, dalam sistem budidaya intensif, efisiensi tempat budidaya adalah pertimbangan yang sangat penting. Oleh
81 karenanya, padat penebaran yang lebih tinggi adalah lebih baik dibanding padat penebaran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa dalam penelitian padat penebaran 100 ekor/m 2 adalah padat penebaran yang optimum. Perlakuan Jumlah Ikan Panjang pada ulangan ke Total Ratarata 1 2 3 4 5 6 A 50 2,36 2,88 2,92 2,86 2,4 2,9 16,32 2,72 B 100 1,98 2,02 2,5 2,8 2,98 2,8 15,08 2,51 C 150 0,54 1,68 1,98 1,87 1,83 2,05 9,95 1,66 jumlah 4,88 6,58 7,4 7,53 7,21 7,75 41,35 Perhitungan analisis ragam: ( )
82 Tabel Analisis Sidik ragam Sumber ragam db JK KT Fhit Ftab Kepadatan 2 3,801 1,900 10,03 3.68 Galat 15 2,842 0,189 Total 17 6,643 Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%: KTG = 0,179 LSR = S x SSR 2 3 SSR 3,01 3,16 LSR 0,535 0,561 Tabel Perbandingan Antara Perlakuan Perlakuan Selisih LSR Tanda (X-C) (X-B) C 1,65 - - b B 2,51 0,85-0,53 a A 2,72 1,06 0,20 0,56 a Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Padat Tebar Bobot A (50) 2,72a B (100) 2,51a C (150) 1.66b
83 Menurut uji jarak berganda Duncan padat penebaran benih 150 ekor/m 2 menghasilkan pertambuhan panjang benih ikan lele yang nyata lebih rendah dibanding padat penebaran 100 ekor/m 2 dan 50 ekor/m 2. Sementara padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertambahan panjang benih yang tidak berbeda nyata. Jadi, padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertambahan panjang benih ikan lele paling tinggi. Namun, dalam sistem budidaya intensif, efisiensi tempat budidaya adalah pertimbangan yang sangat penting. Oleh karenanya, padat penebaran yang lebih tinggi adalah lebih baik dibanding padat penebaran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa dalam penelitian padat penebaran 100 ekor/m 2 adalah padat penebaran yang optimum.
84 Lampiran 10. Analisis Regresi Pengaruh Padat Penebaran Benih Lele Dumbo Terhadap Bobot Akhir. Regresi Linier Sederhana Model Persamaan : Y = a + bx No X Y X2 X3 X4 Y2 XY X2Y xi yi xiyi 1 50 50,10 2500 125000 6250000 2510,01 2505 125250-50 -1,81 90,33 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Ratarata 50 50,81 2500 125000 6250000 2581,76 2540,50 127025-50 -1,09 54,83 50 52,03 2500 125000 6250000 2707,12 2601,50 130075-50 0,12-6,27 100 55,71 10000 1000000 100000000 3103,60 5571 557100 0 3,80 0 100 57,01 10000 1000000 100000000 3250,14 5701 570100 0 5,10 0 100 53,00 10000 1000000 100000000 2809 5300 530000 0 1,09 0 150 50,15 22500 3375000 506250000 2515,02 7522,50 1128375 50-1,75-87,83 150 50,21 22500 3375000 506250000 2521,04 7531,50 1129725 50-1,69-84,83 150 48,14 22500 3375000 506250000 2317,56 7221 1083150 50-3,76-188,33 900 467,16 105000 13500000 1837500000 24315,06 46494 5380800 0 7,10543E-15-222 100 51,91 11666,76 1500000 204166666.7 2701,67 5166 597866,67 0 7,89492E-16-24,76 b 1 = = -0,015 b 0 = Y b 1 X = 53,609 Persamaan regresi linier Y atas X adalah: Untuk mengetahui apakah model regresi linier sederhana di atas ini tepat dan bisa digunakan maka harus diuji dengan Analisis Ketepatan Model. Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = = = 24248,718
85 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 FK = 24315,057 24248,718 = 66,339 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = b 1 xiyi = -0,0148x -222 = 3,2856 4. Jumlah Kuadrat Galat = JKT JKR = 66,339-3,286 = 63,053 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada pengulangan t (-50) = (Y1 2 + Y2 2 + Y3 2 ) (Y1+Y2+Y3) 2 /3 =1,906 Pada pengulangan t (0) = (Y4 2 + Y5 2 + Y6 2 ) (Y4+Y5+Y6) 2 /3= 8,371 Pada pengulangan t (50) = (Y7 2 + Y8 2 + Y9 2 ) (Y7+Y8+Y9) 2 /3= 2,776 6. DBG murni = 6 JKG murni = 13,053 7. JKsdm = JKG JKGm = 63,053 13,053 = 50,000 8. DBsdm = 1 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sederhana Sumber Ragam DB JK KT Fh Ftabel 0,05% R (b1 b0) 1 3,286 3,286 0,364 5,591 Galat 7 63,053 9,008 SDM 1 50 50 22,983* 5,987 Galat murni 6 13,053 2,176 Total 8 66,339 *) Keterangan : Fh regresi<f tabel dan Fh sdm > F tabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi linier tidak tepat untuk menyatakan hubungan padat tebar dengan pertambahan bobot kangkung. Analisis regresi dilanjutkan dengan metode KUADRATIK (Lengkung).
86 Regresi Kuadratik Model Persamaan : Y = a + bx + cx 2 Y = an + b X + c X 2 467,160 = 9a + 900b + 105000c... (1) XY = a X + b X 2 + c X 3 46494 = 900a + 105000b + 14000000c... (2) X 2 Y = a X 2 + b X 3 + c X 4 5380800 = 105000a + 14000000b + 660000000000c. (3) Setelah diselesaikan dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi, diperoleh nilai : a =36,720; b = 0,385 ; c = -0,002 *) Persamaan regresi kuadratik Y atas X adalah ; Y =36,72+ 0,385x 0,002x 2 *) Nilai padat tebar optimum yang menghasilkan bobot kangkung tertinggi diperoleh dari turunan di atas, yaitu : X = b + 2cX Y 0 = 0,385 + 2 (-0,002)X X = 96 ekor /m 2 (Nilai padat tebar optimum) Y = 36,72 + 0,385 (96) 0,002 (96) 2 Y = 36,72 + 39,96 18,432 Y = 58,248 gram (Bobot maksimum kangkung) Perhitungan Analisis Sidik Ragam 1. Faktor Koreksi (FK) = = = 24248,718 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 FK = 24315,057 24248,718 = 66,339
87 3. Jumlah Kuadrat Regresi (b 1,b 2,b 3 ) = a Y + b XY + c X 2 Y FK = (36,72)(467,160) + (0,385)( 46494) + (-0,002)(5380800) 24248,718 = 53,286 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKR = 66,339 53,286 = 13,053 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada pengulangan t (-50) = (Y1 2 + Y2 2 + Y3 2 ) (Y1+Y2+Y3) 2 /3 = 1,906 Pada pengulangan t (0) = (Y4 2 + Y5 2 + Y6 2 ) (Y4+Y5+Y6) 2 /3= 8,371 Pada pengulangan t (50) = (Y7 2 + Y8 2 + Y9 2 ) (Y7+Y8+Y9) 2 /3= 2,776 JKG murni = 13,053 6. DBG murni = 6 7. JKsdm = JKG JKGm = 13,053-13,053 = 0 8. DBsdm = 0 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Kuadratik Sumber Ragam DB JK KT Fh Ftabel 0,05% R (b 1,b 2,b 3 ) 2 53,286 26,286 12,246 5,143 Galat 6 13,053 2,176 SDM 0 0 Galat murni 6 13,053 2,176 Total 8 66,339 *) Keterangan : Fh regresi>f tabel dan tidak ada simpangan model, maka analisis regresi kuadratik tepat untuk menyatakan hubungan berbagai padat penebaran benih lele sangkuriang dengan bobot kangkung. Tidak adanya simpangan dari model (SDM) ini lebih baik daripada Fh SDM<F tabel. Koefisien determinasi (R 2 ) = JKR JKT = 53,286 66,339 = 0,8032 * Pengaruh Padat Penebaran terhadap Bobot Akhir adalah 80,32 %