BAB I PENDAHULUAN. mewah mendorong perusahaan harus lebih inovatif dalam menciptakan produk guna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kecantikan. Klinik-klinik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan scrub,facial,serta menggunakan lotion wajah hingga tubuh. Ada

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, LOKASI DAN SERVICESCAPE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Larissa Aesthetic Center Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang pun mengikuti perkembangan bisnis industri kecantikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan industri kecantikan di

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pengusaha bermunculan menghadirkan produk dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, hal ini mengakibatkan persaingan yang ketat antar skin care yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan bagi perusahaan. Indonesia pun tak mau kalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya

1.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

perawatan kulit yang berkembang dengan berbagai macam keunggulan yang

BAB I. PENDAHULUAN. orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat secara langsung akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa telah mendominasi perekonomian dan bahkan mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan skin care dan beauty care di Indonesia, khususnya di Bandung

BAB I PENDAHULUAN. memasuki berbagai bidang yang sebelumnya seakan-akan hanya dapat

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang.

BAB I PENDAHULUAN. salon kecantikan. Masyarakat mulai sadar untuk menjaga kesehatan kulit, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

Transformasi No. 30 Tahun 2016 Volume I Halaman KEGIATAN KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK DAN JASA LARISSA SKIN CARE di SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang kepercayaan diri. Di Yogyakarta, pertumbuhan industri kecantikan saat

Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran di Yogyakarta BAB I

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsultan mandiri, yang bersama-sama membuat penjualan tahunan melebihi

BAB I PENDAHULUAN. telah bermunculan berbagai macam klinik maupun salon yang menawarkan

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya zaman, perekonomian, dan teknologi membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penjualan dan pemberian pelayanan kepada konsumen untuk penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan di lingkungan bisnis sudah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. karena industri ini menyediakan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan perusahaan salah satunya melalui kegiatan ptekstilaran, yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. oleh akhlak yang baik dari seorang wanita. Menjadi seorang wanita dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA LARISSA AESTHETIC CENTER CABANG SALATIGA)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA PADA LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Pelanggan Natasha Skin Clinic Center Cabang Magelang)

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana semua orang ingin terlihat menarik sehingga orang tersebut memilki nilai

LAMPIRAN. Umur : >40. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Pendidikan Terakhir : SD/sederajat SMP/sederajat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang UKDW. dihadapi oleh perusahaan. Dengan adanya perekonomian global membuat

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan secara fisik dan non fisik terhadap perusahaan lainnya. Situs

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Industri kecantikan akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang semakin pesat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Gaya hidup masyarakat yang semakin mewah mendorong perusahaan harus lebih inovatif dalam menciptakan produk guna menghadapi persaingan yang semakin ketat. Diikuti dengan persepsi yang muncul pada sebagian besar masyarakat modern menganggap bahwa cantik adalah elok, molek, dan indah. Sehingga memelihara kecantikan merupakan sebuah kewajiban dan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan (www.tribunnews.com). Dalam hal pemilihan produk kecantikan konsumen selalu berhati-hati karena banyaknya krim palsu di pasaran yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti mercury yang dapat merusak jaringan kulit, bahkan dapat menyebabkan kanker dan bersifat ketergantungan. Oleh sebab itu, klinik kecantikan dan penggunaan jasa dokter menjadi pilihan masyarakat. Fenomena tersebut mendukung munculnya banyak klinik kecantikan yang menawarkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kecantikan. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut : 1

2 Gambar 1.1 Data Market Analysis Sumber : Data Spire Researchand Consulting Market Analysis Dalam Majalah Marketing 05/X/Mei/2010 Dari gambar di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar skin care mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, maka akan terus berkembang. Fenomena tersebut mendorong munculnya salon kecantikan atau klinik kecantikan sebagai salah satu sarana pelayanan kecantikan untuk masyarakat luas. Beberapa klinik kecantikan yang cukup terkenal di kota Semarang diantaranya: 1) Natasha skin care, 2) Erha clinic, 3) Navva Green, 4) London Beauty Care (LBC), 5) Hayfa skin care, dan 6) Larissa Aesthetic Center. Berikut adalah data tabel peringkat klinik kecantikan atau perawatan kulit di Kota Semarang : Tabel 1.1 Peringkat Klinik Kecantikan/Perawatan Kulit Di Semarang tahun 2013 Peringkat Merek LoyaltyI ndex CustomerExpe rienceindex Brand Equity Index Total Index 1 Impression Body Care 9,00 7,89 7,98 24,87 2 Estetika 9,00 7,60 8,00 24,60 3 Larissa Aesthetic Center 9,00 7,80 7,67 24,47 4 Natasha Skin Care 8,35 7,10 7,40 22,85 5 London Beauty Care 6,00 6,80 7,00 19.80 Sumber: SWA 09/XXIX/25 APRIL 7 MEI 2013

3 Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa Larissa Aesthetic Center tergolong kuat, dimana menduduki peringkat ketiga. Konsumen akan melihat dari segi kebutuhan, keamanan, kualitas, dan efektivitas layanan dalam memenuhi kebutuhannya. Mengunjungi klinik kecantikan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di perkotaan untuk mendukung penampilan mereka (peluangusaha.kontan.co.id). Berawal dari 11 Juni 1984, R. Ngt. Poetji Lirnawati mendirikan Larissa Beauty Salon yang berangkat dari sebuah keinginan memberikan pelayanan di bidang perawatan kulit dan rambut yang sehat, aman, dan tanpa efek samping. Konsep yang dikembangkan oleh Larissa adalah perawatan kulit dan rambut yang menggunakan bahan-bahan alami seperti buah, sayuran, umbi, batang dan akar yang lebih dikenal dengan konsep back to nature (www.larissa.co.id). Larissa Aesthetic Center juga menawarkan jasa seperti: facial, body spa, hair spa, dan treatment lainnya. Selain itu ada beberapa perawatan yang ditangani langsung oleh dokter spesialis kulit. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong minat beli konsumen. Larissa Aesthetic Center menghadirkan produk-produk kosmetik berbahan dasar alami dan aman. Produk-produk kosmetik tersebut menggunakan merek dagang L yang sudah dipatenkan dan hanya dijual di gerai-gerai Larissa. Dewasa ini, Larissa sudah memiliki cabang yang tersebar di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Salatiga, Klaten, Purwokerto, Tegal, Surabaya, Malang, Kediri, Denpasar, Magelang, Madiun, Sragen, Mojokerto, Kudus, dan Ponorogo (www.larissa.co.id).

4 Bertambahnya jumlah cabang perusahaan membuktikan bahwa klinik kecantikan Larissa banyak diminati konsumen. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Larissa Aesthetic Center dalam memperoleh penghargaan pertama dari MURI sebagai berikut : Gambar 1.2 Penghargaan ISO 9001:2008 Sumber: Suara Merdeka, 2013 Penghargaan ini diberikan karena Larissa dianggap berhasil mengelola manajemen dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Terbukti dengan konsisten dan komitmen Larissa menggunakan bahan-bahan alami pada setiap perawatan. Larissa mengedukasi kepada pelanggan bagaimana melakukan perawatan yang benar untuk menghasilkan kulit yang sehat alami (www.suaramerdeka.com). Pada dasarnya proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang adalah sama, yang membedakan yaitu dalam proses pengambilan keputusan tersebut diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan, dan gaya hidup. Keputusan adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli, dan

5 perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen (Kotler, 2008). Menurut Schiffman and Kanuk (2008), keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa pilihan alternatif yang ada. Kualitas pelayanan berperan penting dalam menarik minat beli konsumen. Kualitas pelayanan menciptakan kesan yang kuat pada benak konsumen, terutama bagi konsumen yang baru pertama kali menggunakan produk atau jasa tersebut. Sebagaimana pendapat Herry Widagdo (2011) bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi salah satu tolak ukur dari kepuasan konsumen Larissa. Larissa menyediakan aplikasi seperti, website (www.larissa.co.id), SMS/WA (08112695000/085723858888), dan email (larissapesanan@yahoo.com) untuk mempermudah pemesanan secara online. Larissa juga menyediakan sarana komunikasi seperti line dan instagram (larissacenter) untuk pelanggan yang ingin konsultasi masalah kulit. Untuk konsultasi melalui line, Larissa melayani pelanggan setiap hari Senin sampai Sabtu pada jam kerja yaitu pukul 09.00-15.00 WIB. Dengan adanya media sosial yang digunakan Larissa, akan memudahkan pelanggan untuk mengetahui macam-macam produk yang ditawarkan oleh Larissa beserta dengan harga dan manfaat dari setiap produk. Hal ini sangat baik untuk menjaga kepercayaan, kepuasan, dan mempertahankan pelanggan, sehingga akan mendorong konsumen melakukan pembelian ulang (Jackson R.S. Weenas).

6 Faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu kualitas produk. Kualitas produk adalah suatu bentuk dengan nilai kepuasan yang komplek (Payne dalam Hidayat, 2009). Hal ini erat kaitannya dengan persepsi konsumen, jika persepsi konsumen terhadap suatu produk negatif, maka produk tidak akan diminati dan usaha akan sulit berkembang. Sebaliknya, jika persepsi konsumen terhadap suatu produk positif, maka produk akan diminati dan usaha akan semakin berkembang dengan banyaknya permintaan konsumen. Klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center selalu mengutamakan kualitas produk dengan pemilihan bahan-bahan dasar alami yang dikemas dalam bentuk produk. Konsumen tidak perlu khawatir, karena tidak ada efek samping yang merugikan setelah penggunaan produk. Setiap pembeli menginginkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau, dan ini salah satu alasan mengapa faktor harga menjadi penting. Pada dasarnya harga ditentukan oleh biaya produk, namun dalam penetapan harga, perusahaan harus mempertimbangkan nilai, manfaat, kualitas produk, dan harga yang kompetitif sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Schiffman and Kanuk (2008), harga dikatakan mahal, murah, atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidak akan sama, karena perbedaan persepsi individu yang di latarbelakangi oleh lingkungan hidup dan kondisi individu. Larissa Aesthetic Center menawarkan harga yang terjangkau. Untuk perawatan facial, Larissa memulai harga dari Rp. 60.000, dan untuk harga produk dimulai dari Rp.18.000, sedangkan untuk perawatan lain seperti body spa, hair spa, dan treatment lainnya Larissa menawarkan harga yang cukup mahal yaitu mulai dari Rp. 150.000. Setiap pelanggan yang melakukan perawatan di hari ulang tahunnya atau ulang

7 tahun Larissa akan memperoleh gift atau potongan harga sebesar 10% hingga 30%. Konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas, dimana nilai yang dipersepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan (Marchelyno Sundalangi, et al). Merek erat kaitannya dengan alam pikir manusia yang meliputi semua yang ada di dalam pikiran konsumen tentang merek seperti perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap (Ferrinadewi, 2012). Kekuatan suatu merek berbanding lurus dengan kekuatan interaksinya terhadap konsumen. Hubungan inilah yang pada akhirnya akan membentuk suatu citra merek. Menurut Kotler (2008), citra merek adalah persepsi terhadap merek yang merupakan hasil refleksi konsumen tentang asosiasinya terhadap merek tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra merek adalah apa yang ada dalam pikiran konsumen ketika disebutkan nama merek tersebut. Konsep back to nature pada Larissa telah tertanam dibenak konsumen. Larissa berupaya untuk selalu menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan konsumen agar tidak berpindah ke klinik kecantikan lain, karena konsumen dengan citra positif lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian ulang (Hendra Noky Andrianto, Idris). Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Harga dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Larissa (Studi pada Konsumen Larissa Aesthetic Center Semarang).

8 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang? 2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang? 3. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang? 4. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang? 5. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek secara bersamaan terhadap keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang. 2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang. 3. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang.

9 4. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center Semarang. 1.4.Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada peneliti serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh saat kuliah, kemudian membandingkannya dengan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi Konsumen Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan atau informasi bagi para konsumen mengenai faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk akhirnya membeli suatu produk atau jasa pada klinik kecantikan. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. 1.5.Sistematika Penelitian Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian ini akan dibahas dalam lima bab sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

10 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai tinjauan pustaka sebagai dasar teoritis penelitian yang terdiri dari landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, meliputi variabel penelitian dan definisi operasional, penelitian variabel, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian, meliputi gambaran umum sampel dan hasil pengolahan data, serta membahas hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.