BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian
|
|
- Yuliana Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Auraku Skin Solution merupakan klinik kecantikan pertama yang ada di Kota Cimahi, berdiri pada tahun 2002 di Komplek Pondok Mutiara 10 No.4. Pada tahun 2009 mulai membuka cabang di Jalan Cipaganti Bandung dan pada awal Juli 2011 klinik ini pindah ke tempat yang lebih luas di Ruko Perumahan Taman Mutiara M 8 Kota Cimahi sekaligus menjadi pusat. Saat ini klinik Auraku telah membuka cabang dibeberapa Kota diantaranya Bandung di jalan Cipaganti, jalan Sukabumi, dan jalan Margahayu Raya, Tangerang, Karawang, Palembang, Lampung, Malang dan Bali. Berdasarkan hasil wawancara dengan owner klinik Auraku, ibu Evi Hafiza di Ruko Perumahan Taman Mutiara M 8 (22 Mei 2012, pukul 19:30 s.d 20:00), klinik yang telah berdiri sepuluh tahun ini tidak pernah menggunakan media promosi apapun. Meskipun banyak dari media lokal seperti Bandung TV dan yellow pages barubaru ini menawarkan secara gratis untuk melakukan publikasi. Pada awal tahun 2010 Auraku mulai mengembangkan bisnisnya dengan sistem franchise dibeberapa Kota diantaranya Lampung, Palembang, Malang dan Jakarta. 1
2 Target pasar klinik Auraku adalah perempuan khususnya masyarakat Kota Cimahi kalangan menengah kebawah usia 20 tahun ke atas yang ingin melakukan perawatan menggunakan obat dokter yang disertai konsultasi. Saat kini pelanggan klinik Auraku pusat telah lebih dari pelanggan yang 10% diantaranya adalah laki-laki dan juga berasal dari luar Kota Cimahi. Setiap harinya klinik Auraku pusat ini memiliki pengunjung rata-rata hingga 100 pelanggan, baik untuk konsultasi, melakukan facial atau spa, maupun hanya sekedar membeli produk. Klinik Auraku Skin Solution tidak pernah melakukan kegiatan promosi baik dengan menggunakan ATL (above the line) maupun BTL (below the line). Dari pihak perusahaan hanya menggunakan strategi pemasaran diantaranya seperti harga produk yang jauh lebih murah dibandingkan klinik kecantikan lain, memberikan pelayanan konsultasi konsumen via SMS pada jam 8 malam, tetap melayani konsumen meskipun klinik sudah tutup, mempertahankan kualitas produk, training kepada setiap tenaga beautician baik pusat maupun cabang dan tempat yang nyaman. Alasan pihak klinik Auraku tidak menggunakan media promosi karena nantinya biaya promosi akan dibebankan kepada 2
3 konsumen sedangkan pasar dari klinik ini adalah kalangan menengah ke bawah. Dalam mengembangkan bisnisnya, klinik Auraku kini akan fokus kepada sistem franchise yang telah dijalankan selama 2 tahun terakhir ini dan tetap mempertahankan strategi pemasaran dari segi harga yang terjangkau, pemilihan tempat yang strategis, dan mempertahankan kualitas produknya agar terciptanya pelanggan yang loyal. (Berdasarkan hasil wawancara dengan owner Auraku pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 17.30) Latar Belakang Penelitian Dewasa ini klinik kecantikan berkembang pesat di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas, apabila sudah terpenuhi kebutuhan yang satu maka timbul kebutuhan yang lain. Begitu pula dengan meningkatnya kebutuhan manusia terutama kebutuhan mempercantik diri baik wanita maupun pria, maka bisnis di bidang klinik kecantikan makin berkembang. Kebanyakan klinik kecantikan menawarkan jasa cukup dengan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggannya. Di mana bisnis ini harus berorientasi kepada kepuasan pelanggan agar memenangkan persaingan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing. Dengan cara ini secara tidak 3
4 langsung dapat menyebarluaskan usaha ini dari mulut ke mulut atau word of mouth communications. Setiap orang melakukan word of mouth communications karena mereka ingin berbagi ide, opini dan informasi. Meskipun produk dan jasa yang mereka gunakan dan rasakan memberikan pengaruh baik atau buruk. Sangat wajar untuk membicarakannya kepada orang lain, terkadang lewat word of mouthlah kita dapat mengetahui secara jujur informasi tentang sebuah produk dan jasa. Dalam kegiatan pemasaran word of mouth communications merupakan satu aktivitas yang dapat menghasilkan publisitas, kegembiraan, dan informasi kepada konsumen. Pada umumnya word of mouth communications akan efektif apabila didukung oleh pengalaman riil, tanpa rekayasa terhadap merek atau produk. Oleh karena itu, saat ini word of mouth communications mampu dijadikan sarana utama dalam kegiatan pemasaran dengan alasan keberhasilannya dalam meningkatkan penjualan low budget high impact marketing anggaran rendah dampak pemasarannya tinggi (Ali Hasan, 2010:36-37). Banyak perusahaan yang mengaplikasikan word of mouth communications menjadi bentuk komunikasi pemasaran mereka. 4
5 Hal tersebut diadaptasi dari kesuksesan word of mouth communications yang dipercaya lebih efektif mempengaruhi keputusan membeli konsumen. Sumardy, Marlin dan Melina dalam bukunya yang berjudul The Power of Word of Mouth Marketing (2011) menjabarkan beberapa contoh perusahaan yang sukses memanfaatkan konsep komunikasi dari mulut ke mulut. Contoh pertama adalah sabun cuci piring Sunlight melalui program Agen 100 Sunlight. Ibu-ibu diminta mengajak tetangganya untuk membeli Sunlight dan kemudian mengirimkan bukti bungkusannya untuk memenangkan berbagai hadiah menarik. Dengan latar belakang ini, Sunlight memberi semangat dan motivasi kepada ibu rumah tangga untuk mulai merekomendasikan Sunlight kepada banyak orang (Sumardy, et al, 2011: 205). Contoh lain perusahaan besar yang sukses tanpa menggunakan media promosi namun mampu meraih pasar dalam jumlah yang besar adalah Apple. Mac, ipod, dan iphone merupakan tiga produk yang memiliki jutaan konsumen diberbagai dunia. Keberhasilannya selain karena teknologi dan inovasi, juga disebabkan oleh banyaknya konsumen yang secara 5
6 bangga memberikan rekomendasi positif. (Sumardy, et al, 2011: 213) Begitu pula dengan bisnis MLM (Multi Level Marketing) yang memanfaatkan cerita dari konsumennya kepada orang lain untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya adalah Tupperware, di mana konsep word of mouth communications yang dijalankan yaitu dengan menggelar pesta di rumah salah satu pelanggan dan diberikan hadiah berupa produk Tupperware secara gratis. Jika dalam pesta tersebut terkumpul penjualan dalam jumlah tertentu maka akan mendapatkan star atau point. Mereka didorong untuk mengajak rekan-rekan mereka untuk melakukan hal yang sama. (Sumardy, et al, 2011: 202) Dalam bisnis di bidang produk kecantikan yang berkembang pesat di Indonesia adalah Body Shop yang merupakan franchise terbesar kedua didunia ini memliki sekitar toko di 61 negara. Ada faktor yang membuat Body Shop dibicarakan karena selalu melakukan kampanye yang menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat didunia dan hasilnya pertumbuhan Body Shop per tahun mencapai 50%, dan harga sahamnya semakin melonjak dari tahun ke tahun. (Sumardy, 2010: 126) 6
7 Begitu pula dengan fenomena yang terjadi di lapangan, bahwa klinik kecantikan Auraku pun menggunakan komunikasi dari mulut ke mulut selama menjalankan bisnisnya. Hal tersebut dipertegas oleh hasil wawancara penulis dengan owner (22 Mei 2012, pukul 19:30) bahwa klinik Auraku hanya memanfaatkan konsep pemasaran melalui komunikasi dari mulut ke mulut para pelanggannya. Menurut Ali Hasan (2010:25) word of mouth dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Ali Hasan (2010) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TABEL 1.1 Hasil Analisis Model Persamaan Struktural Variabel Independen Indikator Variabel Dependen Niat Membeli R R^2 Pengetahuan Pelanggan
8 Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan Kepercayaan Word of Mouth Sumber: Ali Hasan (2010: 27) Tabel 1.1 merupakan hasil riset dalam Marketing dari Mulut ke Mulut Ali Hasan (2010: 26-27) dengan menggunakan 1900 unit analisis dalam model persamaan struktural peran dominan pengetahuan konsumen, kualitas layanan, kepuasan, kepercayaan, dan word of mouth dalam membangun niat pembelian. Diperoleh hasil secara statistik sangat signifikan (to > 2,33, p < 0.1) dimana strategi word of mouth terbukti sangat bermanfaat karena teridentifikasi sebagai faktor yang kuat dalam pembelian industri jasa. Klinik kecantikan merupakan salah satu industri jasa yang sering memanfaatkan strategi word of mouth. Seperti yang kita tahu bahwa sangat jarang ditemui klinik kecantikan yang 8
9 menggunakan media promosi, mereka hanya berorientasi pada kualitas pelayanan untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Beberapa contoh klinik kecantikan yang telah lebih dulu sukses seperti Natasha, Erha, Mira Beauty dan London Beauty Center (LBC) yang sudah mempunyai banyak cabang di Indonesia ini tidak memfokuskan pada media promosi namun memanfaatkan informasi dari mulut ke mulut para pelanggannya. Meskipun beberapa dari mereka pernah memanfaatkan media promosi salah satunya Natasha pada tahun 2008 yang pernah melakukan promosi melalui media televisi. Namun hal tersebut tidak berjalan secara terus menerus. GAMBAR 1.1 TVC Natasha pada Tahun 2008 Sumber: Youtube Klinik kecantikan dan perawatan merupakan industri jasa yang sedang banyak diminati oleh masyarakat perkotaan, hal ini menjadikan peluang dan kesempatan besar bagi bisnis ini dalam meraih perhatian masyarakat Kota Cimahi yang baru 9
10 berkembang 12 tahun ini. Di Kota Cimahi hanya ada tiga klinik kecantikan dan perawatan yaitu Auraku Skin Solution, Griya Geulis klinik Estetika dan Werisa Skin Care & Beauty Center. Berikut adalah data klinik kecantikan yang ada di Kota Cimahi dalam tabel 1.2. TABEL 1.2 Daftar Klinik Kecantikan dan Perawatan di Kota Cimahi No. klinik kecantikan dan Perawatan Tahun Berdiri Jumlah Pelanggan 2012 Harga Produk Cabang Auraku Skin Solution 2002 Pusat: Cabang: Griya Geulis Klinik Estetika Werisa Skin Care & Beauty Center
11 Sumber: Data Admin pada 15 Mei 2012 pukul Berdasarkan data yang diperoleh dari admin klinik kecantikan tersebut, klinik Auraku memiliki jumlah pelanggan terbanyak yang sebagian besar adalah masyarakat umum Kota Cimahi maupun dari luar kota tanpa memanfaatkan media promosi apapun. Griya Geulis Klinik Estetika memanfaatkan facebook dalam mengenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan Werisa Skin Care & Beauty Center menggunakan poster sebagai alat promosinya. Berikut adalah alat promosi yang digunakan kompetitor Auraku yang dapat dilihat pada gambar 1.2 dan 1.3. GAMBAR 1.2 Alat Promosi Griya Geulis Klinik Estetika Sumber: Hasil Pengamatan Penulis 11
12 GAMBAR 1.3 Alat Promosi Werisa Skin Care & Beauty Center Sumber: Hasil Pengamatan Penulis Menurut hasil wawancara dengan owner klinik Auraku (22 Mei 2012 pada pukul 19.30), setiap pelanggan baru yang ditanya langsung olehnya mengaku mengetahui klinik Auraku Skin Solution pusat di Ruko Perumahan Taman Mutiara M-8 dari temannya yang lebih dulu melakukan perawatan disini. Berdasarkan pengamatan penulis dan hasil klarifikasi kepada pihak klinik Auraku tidak pernah melakukan kegiatan promosi resmi dalam bentuk iklan baik di media cetak maupun media elektronik untuk mengkomunikasikan keberadaannya dan untuk meningkatkan penjualan. Meskipun begitu, setiap harinya Auraku dikunjungi oleh 100 pelanggan dan telah memiliki sepuluh cabang. Selama ini Auraku hanya menggunakan strategi pemasaran seperti, harga produk yang jauh lebih murah dengan pesaing, lokasi yang strategis, kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik. 12
13 Menurut Kotler dan Armstrong (2008:15-16) kunci utama membangun hubungan pelanggan yang langgeng adalah menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul. Pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan yang setia dan memberikan pangsa bisnis yang lebih besar kepada perusahaan. Dengan begitu, dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen, klinik kecantikan ini menggunakan konsep word of mouth communications. Hal tersebut menjadi alat pemasaran yang menguntungkan bagi perkembangan pasar dan bisnisnya, di mana yang tadinya hanya membuka praktek di rumah kini telah membuka cabang di tujuh kota di Indonesia. Namun, semua itu tidak lepas dari usaha-usaha pemasaran Auraku yang sesuai dengan harapan pelanggan. Maka secara otomatis pelanggan secara sukarela memasarkan Auraku kepada calon pelanggan yang biasanya adalah orang terdekat. Pelanggan yang puas tidak hanya melakukan pembelian ulang saja, mereka akan memberi tahu tentang pengalaman baik mereka dengan produk. Informasi positif yang didapat dari teman, tetangga atau keluarga tersebut akan mengurangi risiko pembelian, karena calon konsumen akan terlebih dulu melihat dan mengamati produk yang akan dibeli. 13
14 Komunikasi disini adalah jenis komunikasi pelanggan yang dapat mempengaruhi calon konsumen dalam melakukan kegiatan konsumsinya. Kegiatan konsumsinya tidak hanya tindakan tindakan membeli saja tetapi mencakup seluruh tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Meliputi, pencarian informasi, menentukan sumber informasi yang dipercaya, adanya keterlibatan terhadap produk, hingga pengambilan keputusan untuk menentukan pembelian. Berdasarkan gagasan diatas peneliti tertarik untuk menganalisis dampak komunikasi dari mulut ke mulut pelanggan dalam mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan pembelian dengan judul Pengaruh Word of Mouth Communications terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dengan objek pelanggan Klinik kecantikan Auraku Skin Solution. 1.3 Rumusan Masalah 14
15 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana tanggapan konsumen terhadap penerimaan word of mouth communications dari pelanggan klinik kecantikan Auraku Skin Solution Cimahi? Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian pelanggan klinik kecantikan Auraku Skin Solution Cimahi? Seberapa besar pengaruh word of mouth communications terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Auraku Skin Solution Cimahi? Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian adalah: Adapun maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini 15
16 Mengetahui bagaimana pengaruh Word of Mouth Communications terhadap proses pengambilan keputusan pembelian pelanggan Klinik kecantikan Auraku Skin Solution Kota Cimahi Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan dengan hasil akhir adalah laporan akhir. Adapun tujuan dari penulisan adalah : Mengetahui tanggapan konsumen mengenai penerimaan word of mouth communications dari pelanggan klinik kecantikan Auraku Skin Solution Cimahi Mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian pelanggan klinik kecantikan Auraku Skin Solution Cimahi Mengetahui seberapa besar pengaruh word of mouth communications terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pada klinik kecantikan Auraku Skin Solution Cimahi 16
17 1.5 Kegunaan Penelitian Dengan dibuatnya penelitian ini, penulis berharap bahwa hasil akhirnya dapat memberikan kegunaan baik bagi penulis dan bagi pihak yang membutuhkan seperti: Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan teori-teori yang selama ini dipelajari dengan menerapkan kepada fenomena pemasaran secara nyata. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk dapat lebih mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk kedepannya. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan melengkapi penelitian mengenai word of mouth communications dan proses pengambilan keputusan pembelian. 17
18 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan : BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sitematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tinjauan pustaka yakni teori yang mendukung penelitian, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variabel, tahapan penelitian dan skala pengukuran, pengumpulan data, uji validitas, dan teknis analisis data. 18
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasannya harus diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika pembahasan ini akan lebih tampak jelas luas cakupan, batas dan benang merahnya apabila disajikan dalam sub-judul tersendiri. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian. 19
BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawatan kulit adalah salah satu hal yang penting bagi wanita maupun pria. Salon-salon dan Klinik-klinik kecantikan pun berupaya untuk memberikan inovasi dan
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin lama makin berkembang, tak hanya terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti penghargaan diri,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia negara dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Selain sandang, pangan dan papan, masyarakat Indonesia terutama kaum wanita yang peduli dengan penampilannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inti dari pemasaran adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keras untuk memasarkan produknya dikarenakan persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak pelaku usaha ingin memperkenalkan dan memasarkan produk dan jasanya. Baik usaha yang sedang berkembang dan juga baru, harus berusaha keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita selalu berkeinginan untuk memiliki penampilan yang sempurna. Bukan hanya dalam berpakaian, namun juga kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang sehat, cantik, dan bersinar, terutama wanita yang ingin terlihat sempurna dimanapun dan kapanpun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit cantik dan terawat merupakan idaman bagi setiap orang terutama wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan kulit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penampilan merupakan salah satu penunjang kepercayaan diri seseorang. Penampilan yang menarik tidak hanya dilihat dari pakaian namun juga dari kebersihan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan bagi perusahaan. Indonesia pun tak mau kalah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Penelitian Perkembangan industri kecantikan sekarang ini sangat pesat. Negara-negara maju dan berkembang pun mengikuti perkembangan bisnis industri kecantikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan perubahan yang sangat cepat. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang pun mengikuti perkembangan bisnis industri kecantikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan industri kecantikan sekarang ini sangat pesat. Negara negara maju dan berkembang pun mengikuti perkembangan bisnis industri kecantikan yang sangat menjanjikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Industri di bidang kecantikan mempunyai kecenderungan yang terus meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun citra positif dan mendapatkan posisi strategis dalam pasar bukanlah suatu hal yang mudah untuk meraihnya. Membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejalan dengan meningkatnya kepercayaan diri serta peran perempuan di berbagai bidang, kebutuhan akan produk perawatan kulit (skin care) tumbuh semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan scrub,facial,serta menggunakan lotion wajah hingga tubuh. Ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis skin care saat ini telah berkembang sangat pesat, khususnya pada bisnis skin care di Semarang. Perawatan kulit wajah telah menjadi kebutuhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewah mendorong perusahaan harus lebih inovatif dalam menciptakan produk guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Industri kecantikan akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang semakin pesat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Gaya hidup masyarakat yang semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan penjualan dan pemberian pelayanan kepada konsumen untuk penggunaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di bidang bisnis saat ini terbilang sangat ketat dan terus berubah seiring dengan perubahan teknologi dan budaya, perkembangan dunia usaha serta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge
85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha bisnis di dalam era globalisasi saat ini semakin pesat dengan ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan (www.marketing.co.id). Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tren industri kosmetik berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Negara Indonesia secara umum diakui sebagai salah satu wilayah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang UKDW. dihadapi oleh perusahaan. Dengan adanya perekonomian global membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan adanya perekonomian global membuat perusahaan baik yang bergerak dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga
i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semakin cepatnya arus informasi pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak didefenisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya pembangunan yang terjadi di negara Indonesia secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Kebiasaan dan gaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Setiap wanita selalu berkeinginan untuk memiliki penampilan yang sempurna. Bukan hanya dalam berpakaian, namun juga kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Variabel -variabel yang dianggap tidak puas oleh konsumen terhadap produk dan jasa di Auraku Skin Solution. Dari hasil uji hipotesis ketidakpuasan terdapat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Umur : >40. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Pendidikan Terakhir : SD/sederajat SMP/sederajat
L1 LAMPIRAN Pertanyaan Kuisioner KARAKTERISTIK RESPONDEN Umur : 12 17 18 23 24-29 30 35 36 40 >40 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pendidikan Terakhir : SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha
Lebih terperinciUKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perwatan wajah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan jasa pada saat sekarang telah mengalami perkembangan yang pesat dan mengalami perubahan yang berkelanjutan. Kondisi tersebut membuat perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan penjualan dengan cara yang mudah dan biaya yang murah tentunya. Salah satu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Loyalitas pelanggan merupakan hal yang utama bagi perusahaan, karena merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang dikutip oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran terhadap sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi kaum hawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya menjadi kebutuhan untuk masyarakat umum saja akan tetapi juga menjadi prospek bisnis yang prospektif,
Lebih terperinciBAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR
BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kosmetik sekarang ini dapat dikategorikan sebagai suatu kebutuhan pokok bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk mempercantik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis, pada zaman globalisasi ini telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa. Institusi yang dominan di masyarakat tersebut bagaimanapun harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kue di Kota Bandung Nama Toko Produk Harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, setiap perusahaan dalam bidang pemasarannya tidak lagi menitikberatkan pada peningkatan profit (keuntungan) melalui volume penjualan tetapi
Lebih terperinciANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA
ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN
BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam karya tulis ini merupakan perusahaan online shop yang menawarkan berbagai jenis produk. Sebagian besar website online shop yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini teknologi yang ada di seluruh dunia telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi ini membawa banyak perubahan dalam gaya hidup kita, misalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan ekonomi berjalan sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat. Persaingan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang kepercayaan diri. Di Yogyakarta, pertumbuhan industri kecantikan saat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gaya hidup kaum modern di perkotaan saat ini menuntut wanita dan pria untuk lebih memperhatikan penampilan. Tidak hanya dalam berbusana, namun juga penampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion telah membawa pengaruh besar terhadap globalisasi dan gaya hidup. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan wajah
Lebih terperinciKUESIONER PENDAHULUAN
KUESIONER PENDAHULUAN Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha, Bapak/Ibu, Sdr/i sekalian dimohon kesediaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah memandang pemasaran sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan di industri seluler saat sekarang ini sedang berkembang pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis yang semakin
Lebih terperinciperawatan kulit yang berkembang dengan berbagai macam keunggulan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini makin terlihat banyaknya usaha salon ataupun klinik perawatan kulit yang berkembang dengan berbagai macam keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan yang memproduksi produk-produk yang saat ini beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba menciptakan komunikasi yang unik agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis modern seperti sekarang ini terjadi persaingan yang sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi yang lebih efektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Usaha ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bermunculan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan pasar ritel terus berkembang sebagai akibat dari perubahan pada berbagai bidang. Pasar ritel yang terus bertumbuh secara nasional tidak hanya menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang sangat penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan. Sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pertama kali didirikan mempunyai tujuan. Masyarakat umum mengenalnya dengan istilah visi dan misi. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perusahaan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu perusahaan, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas pasar produknya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya zaman, perekonomian, dan teknologi membuat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya zaman, perekonomian, dan teknologi membuat setiap individu maju dan membutuhkan perubahan, itu memberikan peluang bisnis bagi setiap perusahaan khususnya
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era tranformasi menjadikan elektronik sebagai salah satu kebutuhan hidup yang harus terpenuhi, dengan berbagai kecanggihan yang selalu menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan persaingan dunia usaha semakin meningkat. Keberhasilan dalam persaingan akan
Lebih terperinci1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling
1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dan keinginan pembeli sangat bervariasi. Pembeli memiliki prioritas dengan pilihan yang berbeda. Hal tersebut terjadi karena konsumen memiliki perbedaan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market, ruang yang tersedia untuk suatu produk akan semakin sempit. Para produsen harus secara bijak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia komunikasi pemasaran, kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi hanya memikirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik. Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti saat ini, untuk mendapakan informasi sangatlah mudah. Masyarakat dapat memperoleh informasi melalui media cetak maupun media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada dewasa ini sangat pesat sehingga perusahaan dituntut bersaing ketat. Terlebih lagi dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap
1 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi persaingan bisnis
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi persaingan bisnis khususnya di dalam dunia kuliner telah mengalami banyak perkembangan. Perubahan ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini persaingan bisnis antar perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini persaingan bisnis antar perusahaan sangat ketat, baik bagi perusahaan-perusahaan yang sudah ada maupun perusahaan yang baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di perusahaan rokok yang semakin pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai dari kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Facebook sangat memungkinkan penggunanya dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini memperlihatkan perusahaan harus mengembangkan strategi pemasaran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan setiap perusahaan dituntut memenuhi kebutuhan konsumen dan bersaing memasarkan produknya agar dapat diketahui,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,
BAB I 1. 1 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini Marketing Public Relations sangat di butuhkan tidak hanya menjual suatu produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan perekonomian Indonesia semakin meningkat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia semakin meningkat. Perkembangan perekonomian yang meningkat ini turut mempengaruhi pola konsumsi di Indonesia. Adanya perubahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengalaman merek, kepribadian merek, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan untuk restoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jakarta adalah ibukota dan pusat kebudayaan, yang berlatar belakang berbagai macam adat dan kebudayaan dengan nilai eksotis tinggi. Kota Jakarta memiliki peninggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kecantikan. Klinik-klinik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi dan budaya di era modern ini, perawatan kecantikan telah menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan pembelian, misalnya ketika konsumen mencari informasi tentang produk yang akan dibeli. Dulu, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amir (2011) kepuasan konsumen didefinisikan sejauh mana manfaat sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era bisnis saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, untuk memenangkan persaingan ini pelaku bisnis dituntut untuk mampu memaksimalkan
Lebih terperinci