Petunjuk Sitasi: Yusrizal, & Mesra, T. (2017). Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C175-180). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press Yusrizal (1), Trisna Mesra (2) (1), (2) Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai Jl. Utama Karya Bukit Batrem II (1) Yusrizalnusantara_2007@yahoo.com.id, (2) Trisnamesra74@gmail.com ABSTRAK PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang agro industry, yang mengolah Crude Palm oil menjadi produk turunannya yaitu refined palm oil (RPO) sebagai produk utama dan refinedbleached deodorized stearin (RBDST) serta palm fatty acid destillate (PFAD) sebagai produk sampingan.dalam melakukan proses pengolahan CPO menjadi turunannya salah satunya menggunakan mesin filter press yang mana mesin tersebut sering mengalami masalah yang berkaitan dengan efektivitas mesin/peralatan seperti terjadinya kerusakan pada mesin Filter Press seperti, Rubber Membrane koyak, Plate pecah, Preassure hidrolyc tidak mencapai target dan Preassure angin kurang yang menyebabkan Iodine Value (IV) Stearin rendah. Metodologi penelitian yang digunakan adalah melakukan pengamatan dan penelitian aktivitas perawatan mesin filter press, sedangkan tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis pada sistem manajemen dan pemeliharaan mesin filter press yang diterapkan di PT X serta memberikan usulan perbaikan terhadap sistem perawatan dengan menerapkan sistem pencegahan menggunakan metode pemeliharaan produktif total (TPM) yang terdiri dari variabel total efektivitas dan menghitung serta menganalisis variabel total efektifitas yang terdapat dalam sistem TPM dengan menggunakan metode TPM Indeks. Hasil penerapan TPM diperoleh nilai rata-rata OEE sebesar 63.57%, dimana nilai tersebut lebih rendah dibandingkan standarnya yang sebesar 85%. Sehingga melalui diagram cause and effect diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai OEE adalah faktor manusia, bahan baku, mesin, metode, dan lingkungan serta yang paling berpengaruh dan yang harus yang diperbaiki adalah dari faktor manusia, dimana operator harus di training lagi untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam penanganan mesin dan metode. Kata kunci Efektivitas, equipment, maintenance I. PENDAHULUAN PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang agro industri yaitu pengolahan crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku utama yang diolah menjadi beberapa produk turunan, diantaranya adalah refined palm oil (RPO) atau olein sebagai produk utama dan refined bleached deodorized stearin (RBDST) serta palm fatty acid distillate (PFAD) sebagai produk sampingan. Dalam melakukan proses pengolahan CPO menjadi turunannya salah satunya menggunakan mesin filter press yang mana mesin tersebut sering mengalami masalah yang berkaitan dengan efektivitas mesin/peralatan seperti terjadinya kerusakan pada mesin Filter Press seperti, Rubber Membrane koyak, Plate pecah, Preassure hidrolyc tidak mencapai target dan Preassure angin kurang yang menyebabkan Iodine Value (IV) Stearin rendah. Akibat lain yang ditimbulkan kerusakan filter press yaitu dalam hal kualitas produk yang dihasilkan dimana produk yang tidak sesuai standar akan diolah kembali, sehingga akan menimbulkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Total productive maintenance (TPM) merupakan salah satu aktivitas perawatan yang mengikutsertakan semua elemen dari perusahaan, yang bertujuan untuk menciptakan suasana kritis (critical mass) dalam lingkungan industri guna mencapai zero breakdown, zero defect,dan zero accident. Sedangkan, OEE (Overall Equipment Effectiveness) merupakan metode yang digunakan sebagai pengukuran dalam penerapan program TPM guna menjaga peralatan pada kondisi ideal dengan menghapuskan six big losses peralatan yang merupakan hasil perkalian antara ketersediaan (AV), efektivitas produksi (PE) dan tingkat kualitas (RQ).Penerapan overall equipment effectiveness (OEE) Dalam implementasi total productive maintenance (TPM) yang C-175
Yusrizal dan Mesra dilakukan oleh Rahmad, dkk (2012) menyebutkan bahwa faktor yang memberikan kontribusi terbesar penyebab rendahnya efektivitas mesin giling I adalah faktor reduced speed loss dan brekdown loss I umumnya disebabkan sistem perawatan mesin yang belum sesuai, Sementara Rinawati (2014) mengukur nilai efektivitas peralatan, mencari akar penyebab masalah dan memberikan usulan perbaikan dengan menyiapkan perlengkapan autonomous maintenance, memberikan training bagi operator dan teknisi maintenance serta melakukan pengawasan terhadap operator untuk mengatasi permasalahan peralatan. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pada sistem manajemen pemeliharaan mesin proses refinery and fractionation serta memberikan usulan perbaikan terhadap sistem perawatan dengan menerapkan sistem pencegahan menggunakan metode pemeliharaan produktif total (TPM) yang terdiri dari variabel total efektifitas, dan menghitung serta menganalisis variabel total efektifitas yang terdapat dalam sistem TPM dengan menggunakan pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data sekunder meliputi latar belakang perusahaan, prinsip, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan lokasi perusahaan. Sedangkan data primer meliputi data proses produksi, data hasil produksi, karakteristik mesin, data kerusakan mesin, jumlah jam kerja mesin, jumlah jam henti mesin akibat rusak atauperbaikan, data penerapan perawatan terhadap mesin-mesin oleh perusahaan. Selanjutnya data-data pengamatan dilakukan pengolahan dengan menggunakan metode TPM. Dari pengolahan data, dianalisis apakah suatu program perawatan yang diterapkan di Perusahaan sesuai atau belum dengan standarisasi yang sudah ditetapkan, maka dilakukan usulan terhadap sistem perawatan dengan menggunakan cause and effect diagram. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data-data penunjang perhitungan nilai efektifitas keseluruhan peralatan dan mesin (OEE) yang diambil untuk dilakukan perhitungan nilai OEE adalah data jam kerja, lembur, waktu pemberhentian mesin, jumlah unit diproses, jumlah produk cacat, dimana data diambil dari bulan Juli sampai Desember 2015 dan Januari sampai Juni 2016 plant 1 PT X Available Time Tabel 1. Data Produksi Plant 1 PlannedDo wn Ideal Siklus Time Jumlah Produk (Ton) Cacat Produk (Ton) Juli 744 50 20 24 3 Agustus 744 50 20 25 4 September 720 50 20 23 3 Oktober 744 50 20 25 4 November 720 50 20 24 5 Desember 744 50 20 26 2 Januari 744 50 20 26 4 Februari 696 50 20 23 3 Maret 744 50 20 24 2 April 720 50 20 25 4 Mei 744 50 20 26 3 Juni 720 50 20 25 3 C-176
Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press A. Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness Tabel 2. Data Jam Henti Mesin Filter Press WaktuJam Penyetelan, Waiting, Waktu jam Kerusakan Cleaning, Quality check (Jam) Mesin Filter Press (Jam) Juli 10 72 Agustus 10 70 September 10 66 Oktober 10 53 November 10 75 Desember 10 76 Januari 10 76 Februari 10 42 Maret 10 50 April 10 65 Mei 10 70 Juni 10 75 B. Waktu Loading Waktu Loading = Jam kerja tersedia Jam Planned down Waktu Operasi = Waktu Loading Jam Kerusakan Mesin C. Availability (AV) (1) (2) Available Tabel 3. Perhitungan (AV) planned loading Avaibility down Down operation AV AV % Juli 744 50 694 72 622 0,896 89,625 Agustus 744 50 694 70 624 0,899 89,914 September 720 50 670 66 604 0,901 90,149 Oktober 744 50 694 53 641 0,924 92,363 November 720 50 670 75 595 0,888 88,806 Desember 744 50 694 76 618 0,890 89,049 Januari 744 50 694 76 618 0,890 89,049 Februari 696 50 646 42 604 0,935 93,498 Maret 744 50 694 50 644 0,928 92,795 April 720 50 670 65 605 0,903 90,299 Mei 744 50 694 70 624 0,899 89,914 Juni 720 50 670 75 595 0,888 88,806 C-177
Yusrizal dan Mesra D. Perfomance Rate (PE) Perfomance Rate (efektivitas produksi) adalah hasil perhitungan dari jumlah produksi stearin dikali dengan waktu siklus ideal dari perusahaan (20jam/ton) dan kemudian dibagi dengan waktu operasi itu. Operation dariavaibility Tabel 4. Perhitungan Perfomance Rate WaktuJam Penyetelan, Waiting, proses operation Cleaning, amount Quality check (Jam) ideal siklus (jam/ton) (3) % (4) PE PE% Juli 622 10 612 24 20 0,784 78,431 Agustus 624 10 614 25 20 0,814 81,433 September 604 10 594 23 20 0,774 77,441 Oktober 641 10 631 25 20 0,792 79,239 November 595 10 585 24 20 0,821 82,051 Desember 618 10 608 26 20 0,855 85,526 Januari 618 10 608 26 20 0,855 85,526 Februari 604 10 594 23 20 0,774 77,441 Maret 644 10 634 24 20 0,757 75,710 April 605 10 595 25 20 0,840 84,034 Mei 624 10 614 26 20 0,847 84,691 Juni 595 10 585 25 20 0,855 85,470 E. Quality Rate (QR) Quality Rate (Tingkat Kualitas) adalah hasil perhitungan dari jumlah produk dikurang jumlah cacat produk dan kemudian dibagi dengan jumlah produk itu sendiri. - - (5) (6) Tabel 5. Perhitungan Quality Rate JumlahProduksi (Ton) CacatProduk (Ton) QR QR% Juli 24 3 0,875 87,500 Agustus 25 4 0,840 84,000 September 23 3 0,870 86,957 Oktober 25 4 0,840 84,000 November 24 5 0,792 79,167 Desember 26 2 0,923 92,308 Januari 26 4 0,846 84,615 Februari 23 3 0,870 86,957 Maret 24 2 0,917 91,667 April 25 4 0,840 84,000 Mei 26 3 0,885 88,462 Juni 25 3 0,880 88,000 C-178
Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press F. Overall Equipment Effectiveness (OEE) Overall Equipment Effectiveness (efektivitas mesin) adalah hasil perkalian dari availability, perfomance rate dan quality rate. (7) % (8) Tabel 6 Rekapitulasi Nilai OEE AV AV % PE PE% QR QR% OEE OEE% Juli 0,896 89,625 0,784 78,431 0,875 87,500 0,615 61,508 Agustus 0,899 89,914 0,814 81,433 0,840 84,000 0,615 61,504 September 0,901 90,149 0,774 77,441 0,870 86,957 0,607 60,707 Oktober 0,924 92,363 0,792 79,239 0,840 84,000 0,615 61,478 November 0,888 88,806 0,821 82,051 0,792 79,167 0,577 57,686 Desember 0,890 89,049 0,855 85,526 0,923 92,308 0,703 70,302 Januari 0,890 89,049 0,855 85,526 0,846 84,615 0,644 64,443 Februari 0,935 93,498 0,774 77,441 0,870 86,957 0,630 62,962 Maret 0,928 92,795 0,757 75,710 0,917 91,667 0,644 64,401 April 0,903 90,299 0,840 84,034 0,840 84,000 0,637 63,740 Mei 0,899 89,914 0,847 84,691 0,885 88,462 0,674 67,391 Juni 0,888 88,806 0,855 85,470 0,880 88,000 0,668 66,794 (9) Dengan nilai rata-rata OEE yang hanya 63.57% < 85%, masih dibawah standar JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance). G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai OEE Gambar 2. merupakan diagram cause and effect dari kuesioner yang dijawab oleh karyawan PT XYZ bagian fraksinasi. Metode Material/Bahan Baku Mesin Keterbatasan Para Ahli Perawatan Sistem Pemeliharaan yang Kurang Baik Bahan Baku CPO dipaksa masuk standar Quality Control Kurangnya Bahan Kimia Tambahan Mesin Terlalu Panas (Over Heat) Kurangnya Pelumasan Kurang Efektifnya Prosedur Pemeliharaan Lantai tidak licin Reproduksi Bahan Baku Jam Kerja Mesin Tinggi Kurangnya Pengetahuan Operator Kegagalan Sistem Pemeliharaan (Rendahnya Nilai OEE) Lingkungan yang kondusif Suhu ruangan yang stabil Kurangnya Pelatihan oleh Perusahaan Kurangnya komunikasi antara leader dengan operator Lingkungan/place Manusia Gambar 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Mesin Filter Press C-179
Yusrizal dan Mesra H. Usulan Perbaikan Menggunakan Diagram Cause and Effect Manusia Lancarnya Komunikasi Antara Leader dengan Operator Adanya Pelatihan oleh Perusahaan Bisa Mendiagnosa kerusakan Mesin Dengan Tepat Tenaga Kerja Yang Ahli dan Terampil Adanya Pengawasan dari Para Ahli Pemeliharaan Mesin Adalah Tanggungjawab Bersama Metode Gambar 2 Usulan Perbaikan Mesin Filter Press V. PENUTUP Efektivitas mesin filter press dengan penerapan total productive maintenance dalam perhitungan nilai OEE pada mesin filter press dibulan Juli-Desember 2015 dan Januari-Juni 2016 mendapati hasil dibawah standar yaitu 63.57%, dimana 63.57% < 85% (standar JIPM). Faktorfaktor yang mempengaruhi nilai OEE pada mesin filter press adalah faktor manusia (man), mesin (machine), bahan baku (material), dan metode (method). Usulan perbaikan mengevaluasi menggunakan diagram cause and effect dalam penanganan mesin filter press yang bisa dilakukan adalah perbaikan dari faktor manusia dan faktor metode. Dari penelitian ini, hal yang bisa saya sarankan adalah melakukan kembali perhitungan efektivitas mesin filter press setelah dilakukannya perbaikan DAFTAR PUSTAKA Annisa, S., 2016, Proses Pengolahan Refined Palm Oil menjadi Refined Palm Stearin, Kerja Praktek, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai Ansori, N., & Mustajib, M., 2013, Sistem Perawatan terpadu, Yogyakarta: Graha Ilmu. Corder, A., & Hadi, K., 1992, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Jakarta: Erlangga. Djunaidi, M., & Natasya, R., 2013, Pengukuran Produktivitas Mesin dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada PT Sinar Sosro KPB. CAKUNG, Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013, ISSN: 2339-028X. Hasriyono, M., 2009, Evaluasi Efektivitas Mesin Dengan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT Hadi Baru, USU Repository 2009 Kurniawan, F., 2013, Manajemen Perawatan Industri, Yogyakarta: Graha Ilmu. Majid, M, A., 2014, Usulan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dengan Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE) Untuk Perencanaan Perawatan Pabrik Bar Mill pada PT Krakatau Wajatama, Usulan Penerapan TPM, ISSN : 1411-6340 Rahmad, Pratiko, & Wahyudi, S., 2012, Penerapan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dalam implementasi Total Productive Maintenance (TPM), Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012:431-437, ISSN: 0216-468X Rinawati, D.I., 2014, Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses pada Mesin Cavitec, Prosiding SNATIF ke-1 2014, ISBN : 978-602-1180-04-4 Wiyatno, T, N., 2015, Rancangan Strategi Peningkatan Produktivitas Berbasis Total Productive Maintenance (TPM) dengan Pendekatan DMAIC Six Sigma, Seminar Nasional Seinedan Teknologi 2015, ISSN : 2407-1846 C-180