BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab yang keempat ini, Hasil Penelitian dan Pembahasan akan membahas tentang 4 (empat) bagian, yaitu (1) gambaran umum penelitian, (2) hasil penelitian, (3) uji hipotesis, dan (4) pembahasan hasil penelitian. Berikut akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut. 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Stella Matutina Salatiga. SMP Stella Matutina adalah sekolah swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Masudirini yang berdiri sejak Juli Tahun 1953. SMP Stella Matutina Salatiga terletak di Jl. Diponegoro No. 53 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. SMP Stella Matutina sebagai sekolah swasta telah mendapat Nilai Akreditasi Sekolah yaitu (Terakreditasi A). SMP Stella Matutina merupakan sekolah yang memiliki sarana dan prasana yang telah memadai. Hal ini dapat dilihat dengan adanya ruang kelas, ruang kantor, ruang penunjang, serta lapangan Olahraga dan upacara dalam kondisi baik dengan taman yang tertata rapi dan nyaman. Untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran, sekolah juga telah dilengkapi dengan adanya Perpustakaan, Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, serta tersedianya LCD disetiap kelas sehingga dapat membantu dalam proses pembelajaran. 56

57 Dalam penelitian ini, untuk penentuan populasi dan sampel tidak dipilih secara random. Dimana, yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII dengan jumlah 140 siswa yang terdiri dari kelas VIII A sebanyak 28 siswa, VIII B sebanyak 28 siswa, VIII C sebanyak 28 siswa, VIII D sebanyak 28 siswa, dan VIII E sebanyak 28 siswa. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B sebagai kelas validitas yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan, siswa kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dan siswa kelas VIII E sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Dibawah ini adalah tabel jumlah siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Tabel 4.1 Data Subjek Penelitian Di SMP Stella Matutina Salatiga Jenis Kelamin Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Validitas (VIII E) (VIII D) (VIII B) Laki-laki 17 15 17 Perempuan 11 13 11 Jumlah 28 28 28 Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP. Siswa kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan dengan teknik Snowball Throwing dan siswa kelas VIII E

58 yang merupakan kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan teknik Two Stay Stwo Stray. 4.1.2. Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap kegiatan yang dilakukan baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tahap kegiatan tersebut adalah tahap preetest, perlakuan/treatment, dan posttest. Pada tahap awal dilaksanakan pada Selasa 13 Mei 2014 pukul 09.40 11.00 untuk kelas kontrol dan pukul 11.00 12.40 untuk kelas eksperimen dengan alokasi waktu 2x40 menit disetiap pertemuan. Kedua kelas tersebut, kelas kontrol maupun kelas eksperimen diberikan pretes terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa besar kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum mendapatkan pembelajaran pada mata pelajaran PKn. Kemuadian dilanjutkan dengan penyampaian materi tepatnya pada pokok bahasan Kedaulatan Rakyat dalam Sistem Pemerintahan Indonesia. Standart Kompetensi (SK) dari materi ini adalah Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) dari materi ini adalah Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Setelah diberikan pretest guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan di ajarkan. Tahap berikutnya dilaksanakan pada Selasa 20 Mei 2014. Pada tahap ini kedua kelas diberi perlakuan berupa pembelajaran Two Stay

59 Two Stray pada kelas eksperimen dan pembelajaran Snowball Throwing untuk kelas kontol. Selanjutnya, setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing kedua kelas tersebut diberi postes. Bentuk soal postes yang digunakan untuk kedua kelas adalah sama seperti yang dahulu diberikan pada pretes, yaitu tes obyektif atau pilihan ganda yang hasilnya berupa data kemampuan akhir siswa. Postes ini digunakan untuk mengkaji seberapa jauh perubahan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dengan pemberian perlakuan. 4.1.3. Gambaran Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan pada Selasa 13 dan 20 Mei 2014. Sebelum siswa mendapatkan perlakuan dengan teknik Two Stay Two Stray, guru memberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa besar kemampuan awal yang dimiliki siswa. Kemudian dilanjutkan dengan guru menyampaikan materi tentang Kedaulatan Rakyat dalam Sistem Pemerintahan Indonesia. Setelah guru menyampaikan materi pelajaran, guru menjelaskan langkah-langkah dalam teknik pembelajaran Two Stay Two Stray kepada siswa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok secara heterogen. Kelompok I beranggotakan 5 siswa membahas

60 tentang DPR, kelompok II beranggotakan 5 siswa membahas tentang MPR (DPRD dan DPD), kelompok III beranggotakan 5 siswa membahas tentang Presiden (Wapres, Menteri), kelompok IV beranggotakan 5 siswa membahas tentang MA, kelompok V beranggotakan 4 siswa membahas tentang MK dan KY, dan kelompok VI beranggotakan 4 siswa membahas tentang BPK dan Bank Sentral. Setelah siswa berkumpul dalam kelompoknya, guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mencari peran, tugas dan wewenang lembaga negara sesuai sub pokok bahasan yang telah dibagikan. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, dua siswa dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi tentang hasil kerja dari kelompok lainnya. Sedangkan dua siswa yang tinggal dalam kelompok, bertugas untuk memberikan hasil kerjanya kepada siswa tamu yang datang di kelompoknya. Setelah semua siswa yang bertugas sebagai tamu mendapatkan informasi hasil kerja dari kelompok lain, siswa kembali ke kelompok masing-masing dan menjelaskan hasil temuannya kepada dua siswa yang tinggal dalam kelompok. Sebagai tahap akhir dari proses pembelajaran menggunakan Two Stay Two Stray, guru memberikan posstest kepada masing-masing siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa.

61 Dalam proses pembelajaran menggunakan teknik Two Stay Two Stray, siswa bekerja secara aktif dalam kelompoknya dan dalam bertamu dikelompok lain. Namun ada juga siswa yang kurang aktif karena masih kurang mengerti dengan tugasnya sehingga guru harus mengarahkan siswa dalam menjalankan tugasnya untuk mendapatkan informasi sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 4.1.4. Gambaran Proses Pembelajaran Kelas Kontrol Proses pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan pada Selasa 13 dan 20 Mei 2014 menggunakan teknik Snowball Throwing. Sebelum proses pembelajaran menggunakan teknik Snowball Throwing, guru memberikan pretes kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan soal pretes, guru menyampaikan materi tentang Kedaulatan Rakyat dalam Sistem Pemerintahan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan guru menjelaskan langkah-langkah dalam teknik pembelajaran Snowball Throwing yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen menjadi 6 (enam) kelompok. 4 kelompok beranggotakan 5 siswa dan 2 kelompok lainnya beranggotakan 4 siswa. Setelah terbentuk 6 kelompok, guru memanggil ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi dari guru.

62 Kemudian ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menyampaikan apa yang telah guru jelaskan sebelumnya kepada anggota kelompok dan dilanjutkan dengan membuat pertanyaan pada kertas dan di gulung seperti bola. Gulungan kertas berbentuk bola tersebut dilempar ke kelompok lain selama + 15 menit dan siswa yang mendapat gulungan kertas tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada didalamnya. Pada akhir proses pembelajaran guru memberikan postes untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran menggunakan teknik Snowball Throwing. Dalam proses pembelajaran menggunakan teknik Snowball Throwing, siswa dapat bekerja secara aktif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa siswa yang bertanya mengenai sesuatu yang kurang dimengerti ketika ketua kelompok menjelaskan materi kepada guru. Namun ada beberapa siswa yang kurang aktif karena tidak mengerti terhadap materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompoknya. Pertanyaan yang diajukan siswa juga merupakan pertanyaan yang sudah ada sebelumnya dalam buku pelajaran. Kemudian pada saat siswa melemparkan gulungan kertas kepada teman-temannya suasana kelas menjadi gaduh sehingga guru harus mengontrol suasana kelas agar tetap tenang.

63 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Hasil Pree Test 4.2.1.1. Hasil Pree Test Kelas Kontrol Hasil pretest kelas kontrol diperoleh dari tes pokok bahasan kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan Indonesia. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas kontrol: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pree Test Kelas Kontrol Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 52 3 10.7 10.7 10.7 55 5 17.9 17.9 28.6 58 2 7.1 7.1 35.7 61 4 14.3 14.3 50.0 64 4 14.3 14.3 64.3 67 4 14.3 14.3 78.6 70 1 3.6 3.6 82.1 73 2 7.1 7.1 89.3 76 3 10.7 10.7 100.0 Total 28 100.0 100.0 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai pretes pada kelas kontrol dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 52 adalah sebanyak 3 siswa, nilai 55 adalah 5 siswa, nilai 58 adalah 2 siswa, nilai 61 adalah 4 siswa, nilai 64

64 adalah 4 siswa, nilai 67 adalah 4 siswa, nilai 70 adalah 1 siswa, nilai 73 adalah 2 siswa, nilai 76 adalah 3 siswa. Tabel 4.3 Stasistik Pree Test Kelas Kontrol Statistics pree test kontrol N Valid 28 Missing 0 Mean 62.8214 Std. Error of Mean 1.44205 Median 62.5000 Mode 55.00 Std. Deviation 7.63061 Variance 58.226 Skewness.287 Std. Error of Skewness.441 Kurtosis -.952 Std. Error of Kurtosis.858 Range 24.00 Minimum 52.00 Maximum 76.00 Sum 1759.00 Berdasarkan data dari tabel statistik nilai pretes kelas kontrol tersebut, dapat dilihat bahwa data kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan dengan nilai terendah adalah 52, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 76. Nilai selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah atau yang sering disebut range adalah 24. Harga rata-rata hitung atau

65 mean diperoleh 62.8214 dengan simpangan baku atau standart deviation sebesar 7.63061. Sedangkan median atau nilai tengah dari data nilai adalah 62.50 dengan modus atau nilai yang sering muncul adalah 55. 4.2.1.2. Hasil Pree Test kelas eksperimen Hasil pretes kelas eksperimen diperoleh dari tes materi kelas VIII SMP pada pokok bahasan kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan Indonesia. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas eksperimen: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pree Test Kelas Eksperimen pree test eksperimen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 52 3 10.7 10.7 10.7 55 5 17.9 17.9 28.6 58 4 14.3 14.3 42.9 61 3 10.7 10.7 53.6 64 4 14.3 14.3 67.9 67 3 10.7 10.7 78.6 70 1 3.6 3.6 82.1 73 3 10.7 10.7 92.9 76 2 7.1 7.1 100.0 Total 28 100.0 100.0

66 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai pretes kelas eksperimen dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 52 adalah sebanyak 3 siswa, nilai 55 adalah 5 siswa, nilai 58 adalah 4 siswa, nilai 61 adalah 3 siswa, nilai 64 adalah 4 siswa, nilai 67 adalah 3 siswa, nilai 70 adalah 1 siswa, nilai 73 adalah 3 siswa, nilai 76 adalah 2 siswa. Tabel 4.5 Stasistik Pree Test Kelas Eksperimen Statistics pree test eksperimen N Valid 28 Missing 0 Mean 62.2857 Std. Error of Mean 1.41782 Median 61.0000 Mode 55.00 Std. Deviation 7.50238 Variance 56.286 Skewness.389 Std. Error of Skewness.441 Kurtosis -.964 Std. Error of Kurtosis.858 Range 24.00 Minimum 52.00 Maximum 76.00 Sum 1744.00

67 Berdasarkan data dari tabel distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas eksperimen tersebut, dapat dilihat bahwa data kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan tidak jauh berbeda dengan kemampuan awal siswa kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai terendah dan nilai tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang sama yaitu nilai terendah adalah 52, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 76. Pada kelas kontrol, nilai selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah atau yang sering disebut range adalah 24. Harga rata-rata hitung atau mean diperoleh 62.8214 dengan simpangan baku atau standart deviation sebesar 7.63061. Sedangkan median atau nilai tengah dari data nilai adalah 62.50 dengan modus atau nilai yang sering muncul adalah 55. Untuk kelas eksperimen diketahui bahwa nilai selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah atau yang sering disebut range adalah 24. Harga rata-rata hitung atau mean diperoleh 62.2857 dengan simpangan baku atau standart deviation sebesar 7.50238. Sedangkan median atau nilai tengah dari data nilai yang telah diurutkan mulai dari nilai terendah hingga ke nilai tertinggi adalah 61 dengan modus atau nilai yang sering muncul adalah 55.

68 4.2.1.3. Analisis Deskriptif Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dalam penelitian ini, rangkuman hasil analisis deskriptif diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan IBM SPSS 20.00 adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Deskriptif Nilai Pretest Kelas Eksperimen Dan Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation pretest eksperimen 28 52.00 76.00 62.2857 7.50238 pretest kontrol 28 52.00 76.00 62.8214 7.63061 Valid N (listwise) 28 Berdasarkan output hasil analisis deskriptif nilai pretes kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 28 dan nilai pretes kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 28 dapat dilihat bahwa nilai terendah siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol adalah sama, yaitu 52. Sedangkan untuk nilai tertinggi dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol juga sama, yaitu 76 dengan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen adalah 62.2857 dengan standart deviasi 7.50238 dan rata-rata nilai pretes kelas kontrol adalah 62.8214 dengan standart deviasi 7.63061. Pada ratarata nilai kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas

69 kontrol sebelum dilaksanakan pembelajaran tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan adalah memiliki rata-rata hasil belajar yang tidak berbeda secara signifikan yaitu rata-rata nilai pretes kelas eksperimen adalah 62.2857 sedangkan untuk rata-rata nilai pretes kelas kontrol adalah 62.8214. 4.2.2. Uji Prasyarat Analisis Data 4.2.2.1. Uji Normalitas Pree Test Kelas Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, hasil uji normalitas yang akan dilihat adalah nilai pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Hal ini dilakukan karena jumlah data (N) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih dari 50 data, yaitu sebanyak 56 siswa. Uji normlaitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Uji Normalitas Pree Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kolmogorov-Smirnov a Tests of Normality Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. pree test eksperimen.145 28.139.930 28.063 pree test kontrol.133 28.200 *.934 28.076 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

70 Jika signifikansi > 0,05 maka H 0 yang berbunyi data populasi berdistribusi normal diterima. Sehingga H a yang berbunyi data populasi tidak berdistribusi normal ditolak. Berdasarkan output dari hasil analisis normalitas data diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk pretes kelas eksperimen adalah 0.139. Untuk nilai signifikansi pretes kelas kontrol adalah 0.200. Karena signifikansi untuk seluruh kelas variabel lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi data hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Berikut ini adalah histogram uji normalitas ptetes kelas eksperimen dan kelas kontrol: Grafik 4.1 Uji Normalitas Pree Test Kelas Eksperimen

71 Grafik 4.2 Uji Normalitas Pree Test Kelas Kontrol 4.2.2.2. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi data kelas eksperimen dan kelas kontrol > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari kedua kelompok data adalah sama. Berikut adalah tabel hasil uji homogenitas nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol:

72 Tabel 4.8 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances pretes eksperimen kontrol Levene Statistic df1 df2 Sig..000 1 54.989 Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dapat dilihat dari output Test of Homogenity of Variance. Dapat diketahi bahwa signifikansi sebesar 0.989. karena signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau homogen. 4.2.2.3. Independent Sample T-Test Independent Sample T-Test ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dikatakan baik apabila tidak berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil uji homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana signifikansinya diperoleh sebesar 0.989 yang lebih besar dari kriteria signifikansi pengujian yaitu sebesar 0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau homogen. Karena kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen maka uji independent sample T-test dapat dilihat pada kolom Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama). Karena

73 menggunakan uji dua sampel (independent sample T-test) maka signifikansi dapat dilihat pada sig.(2-tailed). Adapun kriteria pengujian berdasarkan signifikansi uji T-test adalah sebagai berikut: Ho diterima jika signifikansi > 0.05 Ho ditolak jika signifikasnsi < 0.05 Atau dapat juga ditentukan dengan melihat besarannya t hitung dan t tabel seperti berikut: Ho diterima jika t table < t hitung < t table Ho ditolak jika t hitung < -t table atau t hitung > t table Berikut adalah output independent sampel t test kelas eksperimen dan kelas kontrol: Tabel 4.9 Uji Independent Sample T-test Pree test Eksperimen dan Kontrol Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Independent Samples Test pretes eksperimen kontrol Equal variances assumed F.000 Sig..989 Equal variances not assumed t -.265 -.265 df 54 53.984 Sig. (2-tailed).792.792 Mean Difference -.53571 -.53571 Std. Error Difference 2.02230 2.02230 95% Confidence Interval of the Difference Lo wer Upp er -4.59019-4.59022 3.51876 3.51879

74 Berdasarkan output uji t (independent sample t test), dapat diketahui bahwa sig.(2-tailed) > 0.05 yaitu 0.792 > 0.05 artinya H 0 yang berbunyi tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diterima, sehingga H a yang berbunyi ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditolak. Atau dapat juga dilihat dengan kriteria pengujian berdasarkan besarannya t table dan t hitung dimana, t hitung < t table yaitu -0.265 < 1.674. berdasarkan hasil analisis nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diatas, dapat disimpulkan bahwa ada persamaan kemampuan awal antara hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.2.3. Hasil Post Test 4.2.3.1. Hasil Post Test Kelas Kontrol Hasil postes kelas kontrol diperoleh dari tes siswa yang telah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran Snowball Throwing. Butir-butir soal yang digunakan dalam postes merupakan butir soal yang sebelumnya digunakan untuk pretes. Dimana, untuk memperoleh data postes siswa telah mendapatkan pembelajaran pada pokok bahasan Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan Indonesia. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan statistik nilai postes kelas kontrol:

75 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol post test kontrol Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 55 2 7.1 7.1 7.1 58 1 3.6 3.6 10.7 61 2 7.1 7.1 17.9 64 2 7.1 7.1 25.0 67 6 21.4 21.4 46.4 70 5 17.9 17.9 64.3 73 5 17.9 17.9 82.1 76 3 10.7 10.7 92.9 79 1 3.6 3.6 96.4 82 1 3.6 3.6 100.0 Total 28 100.0 100.0 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai postes pada kelas kontrol dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 55 adalah sebanyak 2 siswa, nilai 58 adalah 1 siswa, nilai 61 adalah 2 siswa, nilai 64 adalah 2 siswa, nilai 67 adalah 6 siswa, nilai 70 adalah 5 siswa, nilai 73 adalah 5 siswa, nilai 76 adalah 3 siswa, nilai 79 adalah 1 siswa, dan nilai 82 adalah 1 siswa.

76 Tabel 4.11 Statistik Post Test Kelas Kontrol post test kontrol Statistics N Valid 28 Missing 0 Mean 68.7143 Std. Error of Mean 1.26706 Median 70.0000 Mode 67.00 Std. Deviation 6.70465 Variance 44.952 Skewness -.337 Std. Error of Skewness.441 Kurtosis -.055 Std. Error of Kurtosis.858 Range 27.00 Minimum 55.00 Maximum 82.00 Sum 1924.00 Berdasarkan data dari tabel statistik nilai postes kelas kontrol tersebut, dapat dilihat bahwa data kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing menunjukkan nilai terendah siswa adalah 55, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 82. Nilai selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah atau yang sering disebut range dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 27. Harga rata-rata hitung atau mean diperoleh 68.7143 dengan simpangan baku atau standart deviation sebesar 7.63061. Sedangkan median atau nilai tengah dari data nilai

77 postes adalah 70 dengan modus atau nilai yang sering muncul adalah 67. 4.2.3.2. Hasil Post Test Kelas Eksperimen Hasil postes kelas eksperimen diperoleh dari tes siswa setelah memperoleh perlakuan pembelajaran menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray pada pokok bahasan Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan Indonesia. Butir soal yang digunakan untuk postes merupakan butir soal yang juga digunakan pada pretes sebelum siswa memperoleh perlakuan. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan statistik nilai postes kelas eksperimen: Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen poss test eksperimen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 64 3 10.7 10.7 10.7 67 2 7.1 7.1 17.9 70 6 21.4 21.4 39.3 73 3 10.7 10.7 50.0 76 2 7.1 7.1 57.1 79 2 7.1 7.1 64.3 82 2 7.1 7.1 71.4 85 3 10.7 10.7 82.1 88 2 7.1 7.1 89.3 91 2 7.1 7.1 96.4 94 1 3.6 3.6 100.0 Total 28 100.0 100.0

78 Berdasarkan tebel distribusi frekuensi nilai postes pada kelas eksperimen dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 64 adalah sebanyak 3 siswa, nilai 67 adalah 2 siswa, nilai 70 adalah 6 siswa, nilai 73 adalah 3 siswa, nilai 76 adalah 2 siswa, nilai 79 adalah 2 siswa, nilai 82 adalah 2 siswa, nilai 85 adalah 3 siswa, nilai 88 adalah 2 siswa, dan nilai 91 adalah 2 siswa, serta nilai 94 adalah 1 siswa. Tabel 4.13 Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen Statistics poss test eksperimen N Valid 28 Missing 0 Mean 76.6429 Std. Error of Mean 1.71379 Median 74.5000 Mode 70.00 Std. Deviation 9.06852 Variance 82.238 Skewness.342 Std. Error of Skewness.441 Kurtosis -1.097 Std. Error of Kurtosis.858 Range 30.00 Minimum 64.00 Maximum 94.00 Sum 2146.00 Berdasarkan data dari tabel statistik nilai postes kelas eksperimen tersebut, dapat dilihat bahwa data kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model

79 pembelajaran Two Stay Two Stray menunjukkan nilai terendah siswa adalah 64, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 94. Nilai selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah atau yang sering disebut range adalah 30. Harga rata-rata hitung atau mean diperoleh 76.6429 dengan simpangan baku atau standart deviation sebesar 9.06852. Sedangkan median atau nilai tengah dari data nilai posttest adalah 74.5 dengan modus atau nilai yang sering muncul adalah 70. 4.2.3.3. Analisis Deskriptif Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dalam penelitian ini, rangkuman data hasil analisis deskriptif postes kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan IBM SPSS 20.00 adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Deskriptif Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation poss test eksperimen 28 64.00 94.00 76.6429 9.06852 poss test kontrol 28 55.00 82.00 68.7143 6.70465 Valid N (listwise) 28 Berdasarkan output hasil analisis deskriptif data nilai postes eksperimen dan nilai postes kelas kontrol dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen setelah memperoleh

80 pembelajaran menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray nilai terendahnya adalah 64 dan siswa kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan dengan pembelajaran Snowball Throwing, nilai terendah adalah 55. Sedangkan untuk nilai postes tertinggi siswa kelas eksperimen adalah 94 dan kelas kontrol adalah 82 dengan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah 76.6429 dengan standart deviasi 9.06852 dan rata-rata nilai posttest kelas kontrol adalah 68.7143 dengan standart deviasi 6.70465. Pada rata-rata nilai kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat bahwa rata-rata nilai postes siswa kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai postes kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa hasil postes kelas eksperimen dan postes kelas kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda adalah memiliki rata-rata hasil belajar yang berbeda secara signifikan. 4.2.4. Uji Prasyarat Analisis Data 4.2.4.1. Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, hasil uji normalitas yang akan dilihat adalah nilai pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Hal ini dilakukan karena jumlah data (N) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih dari 50 data, yaitu sebanyak 56 siswa. Uji normlaitas dapat dilihat pada tabel berikut:

81 Tabel 4.15 Uji Normalitas Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. post test eksperimen.161 28.061.933 28.075 post test kontrol.149 28.113.965 28.464 a. Lilliefors Significance Correction Jika signifikansi > 0,05 maka H 0 yang berbunyi data populasi berdistribusi normal diterima. Sehingga H a yang berbunyi data populasi tidak berdistribusi normal ditolak. Berdasarkan output dari hasil analisis normalitas data diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk postes kelas eksperimen adalah 0.061. Untuk nilai signifikan postes kelas kontrol adalah 0.113. Karena signifikansi untuk seluruh kelas variabel lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi data hasil postes kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Berikut adalah histogram uji normalitas postes kelas eksperimen dan kelas kontrol:

82 Grafik 4.3 Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen Grafik 4.4 Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol

83 4.2.4.2. Uji Homogenitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol Setelah dilakukan uji normalitas maka tahap uji prasyarat analisis selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi data kelas eksperimen dan kelas kontrol > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari kedua kelompok data adalah sama. Berikut adalah tabel hasil uji homogenitas nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol: Tabel 4.16 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances poss test eksperimen kontrol Levene Statistic df1 df2 Sig. 5.203 1 54.067 Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dapat dilihat dari output Test of Homogenity of Variance. Dapat diketahi bahwa signifikansi sebesar 0.067. karena signifikansi lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil postes kedua kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau homogen. 4.2.4.3. Uji Hipotesis Dari hasil pembelajaran yang dilakukan setelah siswa kelas VIII diberikan treatmen atau perlakuan, nilai postes dari

84 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis menggunakan T-tes. T-test digunakan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Sehingga dapat diketahui pengaruh penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray pada kelas eksperimen dan penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing pada kelas kontrol terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP. Karena menggunakan uji dua sampel (independent sample T-test) maka signifikansi dapat dilihat pada sig.(2- tailed). Adapun kriteria pengujian berdasarkan signifikansi uji T-test adalah sebagai berikut: Ho diterima jika signifikansi > 0.05 Ho ditolak jika signifikansi < 0.05 Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil uji t yang diperoleh: Ho diterima jika t table < t hitung < t table Ho ditolak jika t hitung < -t table atau t hitung > t table Kemudian untuk hipotesis yang diuji dalam Independen Sample T-Test adalah sebagai berikut : H 0 = Tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan teknik pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Stella Matutina Salatiga Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014

85 H a = Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan teknik pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Stella Matutina Salatiga Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 Berikut adalah output independent sampel t test postes kelas eksperimen dan kelas kontrol: Tabel 4.17 Uji Independent Sampel T-test Postest Eksperimen dan Kontrol Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Independent Samples Test poss test eksperimen kontrol Equal variances assumed F 5.203 Sig..067 Equal variances not assumed t 3.720 3.720 df 54 49.727 Sig. (2-tailed).000.001 Mean Difference 7.929 7.929 Std. Error Difference 2.131 2.131 95% Confidence Interval of the Difference Lower 3.656 3.647 Upper 12.202 12.210 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui hasil rata-rata (mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 76.64, sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol sebesar 68.71. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian perlakuan dengan pembelajaran Two

86 Stay Two Stray dan pembelajaran Snowball Throwing yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran Snowball Throwing. Dapat dilihat bahwa dengan uji pengaruh pada tabel Independent Sample T-Test didapatkan hasil t sebesar 3.720 dengan df = 54 (1.674). Berdasarkan output uji t (independent sample t test) dengan melihat pada kolom equal variances assumed, dapat diketahui bahwa sig. < 0.05 yaitu 0.000 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat juga dilihat dengan kriteria pengujian berdasarkan besarannya t table dan t hitung dimana, t hitung > t table yaitu 3.720 > 1.674 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran Two Stay Two Stray dengan siswa yang menggunakan pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran PKn pokok bahasan kedaulatan rakyat dalam system pemerintahan Indonesia.

87 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis postes kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa kelas eksperimen yang menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan kelas kontrol yang menggunakan teknik pembelajaran Snowball Throwing. Dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini, nilai t sebesar 3.720 dan signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi lebih kecil dari pada 0.05 (0.000 < 0.05) dan t hitung lebih besar dari pada t table (3.720 > 1.674 ) yang berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan teknik pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Stella Matutina Salatiga Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil analisis postes kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut sesuai dengan pendapat Kagan (dalam Istarani, 2012: 201) yang mengungkapkan bahwa Keunggulan TSTS adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, menghindari rasa bosan yang disebabkan pembentukkan kelompok secara permanen, dan melatih kemampuan siswa dalam memberikan informasi kepada temannya yang di dalam kelompok maupun di luar kelompoknya. Penggunaan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak

88 materi yang dijelaskan oleh guru dan teman mereka sendiri untuk bekerja sama. Sedangkan Menurut Hasan Fauzi, (2009: 155) pembelajaran yang menggunakan teknik Snowball Throwing bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok. Namun Miftahul huda, (2013: 228) menyatakan bahwa dalam pembelajaran dengan teknik Snowball Throwing, pengetahuan yang diberikan ketua kelompok tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa. Sehingga sering kali teknik ini berpotensi mengacaukan suasana daripada mengefektifkannya. Hal ini juga terjadi pada siswa kelas VIII SMP Stella Matutina Salatiga. Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa mendapatkan kesamaan informasi tentang sub materi yang sebelumnya telah dibagikan oleh guru. Informasi tersebut diperoleh melalui proses diskusi intra kelompok, menyampaikan hasil diskusi kepada siswa tamu, menyampaikan informasi yang diperoleh dari kelompok lain kepada kelompok awal, dan mencatat hal penting dalam proses pembelajaran. Hal tersebut yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga akan membantu siswa memahami materi dan dapat meningkatkan hasil belajar dalam penggunaan teknik Two Stay Two Stray. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan teknik Snowball Throwing, siswa mendapat informasi dari

89 ketua kelompok dan dari proses membuat-menjawab pertanyaan yang di gulung seperti bola salju. Dalam proses penyampaian materi, ada beberapa ketua kelompok yang kurang menguasai materi dan kurang komunikatif dalam menjelaskan meteri kepada anggota kelompok lainnya. Hal ini menyebabkan sebagian siswa kurang mengerti penjelasan dari ketua kelompok sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak terlalu luas dan pertanyaan yang dibuat merupakan pertanyaan yang sering muncul sebelumnya. Contoh pertanyaan yang sering muncul adalah pertanyaan tentang jabatan seorang Presiden, tugas dari BPK dan Bank Central, serta kewenangan dari MA. Sub materi tentang Presiden, BPK, Bank Central dan MA merupakan beberapa sub materi dari Lembaga Negara Penyalur Aspirasi Rakyat yang hanya sedikit dijelaskan dalam buku pelajaran. Hal tersebut yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam penggunaan teknik Snowball Throwing. Oleh karena itu siswa yang diberi pengajaran dengan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray hasil belajarnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan teknik pembelajaran Snowball Throwing. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambarita Geltry J. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah ada perbedaan kemampuan pemahan konsep yang diajarkan dengan metode Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing pada materi bilangan berpangkat di kelas VII SMP Negeri 1 Simanindo T.A 2013/2014. Dari hasil analisa data postes dengan menggunakan taraf uji-t α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,9973

90 dan thitung = -2,5492, terlihat bahwa thitung ttabel (-2,5492 < 1,9973) yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam penelitian ini, hasil rata-rata nilai postes dari kelas eksperimen lebih baik jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Siswa yang memperoleh pengajaran dengan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray rata-rata pretesnya adalah 62.2857 menjadi 76.6429 atau selisih sebesar 14.3572. Sedangkan siswa yang diberi pengajaran dengan teknik pembelajaran Snowball Throwing rata-rata nilai pretesnya adalah 62.8214 menjadi 68.7143 atau hanya memiliki selisih sebesar 5.8929. Perbedaan pengaruh ini dilihat dari hasil uji independent sample T-test dan perbedaan rata-rata nilai postes kedua kelompok, dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan teknik pembelajaran Snowball Throwing. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan teknik Two Stay Two Stray, memberikan pengaruh terhadap pemahaman siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.