Lampiran 1. Pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong. Tabel 23. Data ukuran panjang buah mete

dokumen-dokumen yang mirip
Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian disajikan pada gambar dibawah ini. Mulai. Identifikasi masalah

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

POROS dengan BEBAN PUNTIR

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Jumlah serasah di lapangan

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

IV. PENDEKATAN DESAIN

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

SOAL TRY OUT FISIKA 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

SOAL DINAMIKA ROTASI

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

BAB VI POROS DAN PASAK

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

Latihan Soal UN SMA/MA. Fisika. Latihan Soal. Mata Pelajaran. Fisika. Program IPA Oleh Team Unsma.com

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB V HASIL PENGUJIAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH. KULIT BUAH KOPI KERIabelNG

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

BAB IV MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK

Bab 3 METODOLOGI PERANCANGAN

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Biomassa Tanaman Kangkung di Laboratorium. a. Biomassa Tanaman Hari ke-15 Sebelum Dikeringkan

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dari mesin pengupas biji kulit kopi ini dilakukan dengan. mempertimbangkanp beberapa metode seperti berikut :

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

TEKNIK PENGODOLAN KAPUK DARI BUAH RANDU DENGAN METODE ROTASI ROTOR 14 BATANG PENGODOL

IV. ANALISA PERANCANGAN

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT

ANALISA PENGARUH JUMLAH BILAH PENGADUK JENIS FLAT BLADE PITCH PADDLE TERHADAP KAPASITAS PENGADUKAN DAN BESARNYA DAYA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan dari kebun-kebun sempit milik petani yang menjadi salah satu pilar

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN ROUGH MAKER DIAMETER INTERNAL PIPA POLYPROPYLENE Ø 600

SASARAN PEMBELAJARAN

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

Transkripsi:

LAMPIRAN liv

Lampiran 1. Pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong Data hasil pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong adalah sebagai berikut: Tabel 23. Data ukuran panjang buah mete No Panjang (mm) No Panjang (mm) No Panjang (mm) 1 23,45 51 28,65 101 32,15 2 24,05 52 21,85 102 25,45 3 28 53 28,35 103 29,25 4 25,55 54 25,85 104 30,25 5 31,05 55 22,15 105 26,35 6 30,1 56 29,65 106 29,05 7 21,05 57 23,75 107 28,95 8 28,65 58 21,75 108 30,15 9 29,05 59 24,15 109 32 10 32,15 60 32,15 110 31,25 11 25,45 61 25,45 111 27,85 12 29,25 62 29,25 112 30 13 30,45 63 30,45 113 28,65 14 28,35 64 28,35 114 30,15 15 25,85 65 28,65 115 32 16 22,15 66 29,05 116 31,25 17 29,65 67 32,15 117 27,85 18 23,75 68 25,45 118 30 19 21,75 69 29,25 119 29,45 20 24,15 70 30,45 120 24 21 22,85 71 28,35 121 25,75 22 30,25 72 25,85 122 28,5 23 31,15 73 22,15 123 29,65 24 22,65 74 21,05 124 30 25 21,75 75 28,65 125 23 26 27,45 76 29,05 126 26,05 27 24,65 77 32,15 127 28,15 28 30,25 78 25,45 128 29,45 29 22,05 79 29,25 129 30,25 30 23,45 80 30,45 130 26,35 31 22 81 28,35 131 28,35 32 25,15 82 25,85 132 25,85 33 24 83 22,15 133 22,15 34 25,75 84 29,65 134 21,05 35 28,5 85 23,75 135 28,65 36 29,65 86 24,65 136 29,05 37 30 87 30,25 137 32,15 38 23 88 22,05 138 25,45 lv

Lampiran 1. (lanjutan) 39 26,05 89 23,45 139 28,35 40 28,15 90 22 140 25,85 41 29,45 91 22,15 141 28,5 42 30,25 92 29,65 142 29,65 43 26,35 93 23,75 143 30 44 29,05 94 24,65 144 23 45 28,95 95 30,25 145 26,05 46 30,15 96 31,15 146 28,15 47 32 97 22,65 147 29,45 48 31,25 98 21,75 148 30,25 49 27,85 99 27,45 149 23 50 30 100 24,65 150 26,05 Dari data-data tersebut didapat panjang buah mete gelondong bervariasi antara 21,05 32,15 mm. dengan demikian buah mete gelondong dapat dibagi menjadi tiga ukuran yaitu: Ukuran kecil : 21,05 24,75 Ukuran sedang : 24,80 28,45 Ukuran besar : 28,50 32,15 Ragam populasi (σ 2 ) dapat dihitung dengan persamaan: dimana: = Ragam sampel S = Simpangan baku X i = suku ke-i n = banyaknya data Sedangkan koefisien keragaman dihitung dengan persamaan: 100% Dimana: V = koefisien keragaman σ = standar deviasi µ = nilai rata-rata Berdasarkan data ukuran panjang buah mete dan dengan menggunakan persamaan diatas maka diperoleh: 1. Buah mete gelondong ukuran besar µ = 30,63 σ 2 = 0,76 σ = 0,87 v =,,. 100% = 2,85 % 2. Buah mete gelondong ukuran sedang µ = 28,03 σ 2 = 1,49 σ = 1,22 v =,,. 100% = 4,36 % lvi

Lampiran 1. (lanjutan) 3. Buah mete gelondong ukuran kecil µ = 23,38 σ 2 = 2,04 σ = 1,43 v =,,. 100% = 6,10 % Dari koefisien keragaman ditambah dengan batas atas setiap kelas dapat diketahui ukuran mata pisau untuk setiap ukuran besar, sedang, dan kecil yaitu mata pisau dengan panjang 32,17 33 mm untuk mengupas buah mete gelondong ukuran besar (28,50 32,15 mm), mata pisau dengan panjang 28,50 mm untuk mengupas buah mete gelondong ukuran sedang (24,80 28,45mm), mata pisau dengan panjang 24,81 25 mm untuk mengupas buah mete gelondong ukuran kecil (21,05 24,75 mm) lvii

Lampiran 2. Analisis kebutuhan tenaga mekanis tubuh Kebutuhan tenaga mekanis tubuh alat pengupas kulit buah mete adalah penjumlahan kebutuhan daya pada pengungkit kiri dan kanan. Kebutuhan daya pada pengungkit kiri: 36 mm α L 100 mm F Gambar 35. Gaya pada pegas tekan Berdasarkan gambar diatas maka besar sudut α dapat ditentukan. α = tan -1 ( ) = 19,79 o Dari gambar diatas, F merupakan gaya dorong yang dihasilkan pegas tekan, Analisis gaya pada pegas tekan F = K. X Dimana: F = gaya oleh pegas tekan (N) F = m. a K = konstanta pegas ( N/m) X = perubahan panjang pegas setelah diberi beban (m) Dimana: F = gaya oleh pegas tekan (N) m = massa yang dibebani oleh pegas tekan (kg) a = percepatan gravitasi (m/det 2 ) subtitusi persamaan diatas maka: K. X = m.a. K = Dari hasil pengukuran dan asumsi didapat: Massa yang dibebankan pada pegas tekan (m) = 1,2 kg Panjang pegas tekan dalam keadaan bebas (X) = 91 mm lviii

Lampiran 2. (lanjutan) Panjang pegas tekan dalam keadaan terpasang (X 1 ) = 87 mm Panjang pegas tekan dalam keadaan terbeban (X 2 ) = 51 mm Waktu yang dibutuhkan untuk mengupas kulit = 1,56 det. K =,., / ² K =. K = 2943 N/m Nilai konstanta pegas tekan dalam perhitungan adalah 2943 N/m F 1 = K. X 1 = K. (X 1 X 2 ) = 2943 N/m. ( 87 51 ). 10-3 m = 105,95 N Kecepatan pengupasan dapat dihitung dengan persamaan. V 1 =. =, = 23,1 10-3 m/det Maka daya yang dibutuhkan untuk memecah kulit buah mete pada pegas tekan adalah. P 1 = F 1. V 1 = 105,95 N. 23,1 10-3 m/det = 2,45 watt Analisis gaya pada pegas tarik Dari hasil pengukuran dan asumsi didapat: Massa yang dibebankan pada pegas tarik (m) = 1,2 kg Panjang pegas tarik dalam keadaan bebas (X) = 110 mm Panjang pegas tarik dalam keadaan terpasang (X 1 ) = 123 mm lix

Lampiran 2. (lanjutan) Panjang pegas tarik dalam keadaan terbeban (tepat di tengah rel) (X 2 ) = 223 mm Waktu yang dibutuhkan untuk mengupas kulit = 1,56 det. K =,., / ² K =. K = 905,54 N/m Nilai konstanta pegas tarik dalam perhitungan adalah 905,54 N/m F 2 = K. X 2 = K. (X 2 X 1 ) = 905,54 N/m. ( 223 123 ). 10-3 m = 90,56 N Kecepatan pengupasan dapat dihitung dengan persamaan. V 2 =. =, = 64,1 10-3 m/det Maka daya yang dibutuhkan untuk mengupas kulit buah mete adalah. P 2 = F 2. V 2 = 90.56 N. 64,1 10-3 m/det = 5,81 watt Maka total daya yang dibutuhkan dalam pengupasan biji mete adalah. P = P 1 + P 2 = 2,45 + 5,81 = 8,26 watt lx

Lampiran 2. (lanjutan) Kebutuhan daya pada pengungkit kanan: Analisis tenaga mekanis untuk melepaskan biji mete dari kulitnya Pada pegas tarikdari hasil pengukuran dan asumsi didapat: Massa yang dibebankan pada pegas tarik (m) = 0.85 kg Panjang pegas tarik dalam keadaan bebas (X) = 110 mm Panjang pegas tarik dalam keadaan terpasang (X 1 ) = 119 mm Panjang pegas tarik dalam keadaan terbeban (X 2 ) = 169 mm Waktu yang dibutuhkan untuk mengupas kulit = 1.23 det. K =,., / ² K =. K = 926,5 N/m Nilai konstanta pegas tarik dalam perhitungan adalah 926,5 N/m F 2 = K. X 2 = K. (X 2 X 1 ) = 926,5 N/m. ( 169 119 ). 10-3 m = 46,325 N Kecepatan pelepasan kulit buah mete dapat dihitung dengan persamaan. V 2 =. =, = 40,65 10-3 m/det Maka daya yang dibutuhkan untuk melepaskan kulit buah mete adalah. P 2 = F 2. V 2 = 46,325 N. 40,65 10-3 m/det = 1,88 watt lxi

Lampiran 2. (lanjutan) Maka berdasarkan hasil perhitungan diatas kebutuhan daya mekanis tubuh yang dibutuhkan operator untuk mengupas kulit buah mete adalah penjumlahan total kebutuhan daya yang terjadi pada pengungkit kiri dan kanan. Lampiran 2. (lanjutan) P total = P kiri + P kanan = 8,26 + 1,88 = 10,14 watt Berdasarkan perhitungan sebelumnya didapat bahwa pengeluaran tenaga total tubuh operator atau energi total rata-ratanya (TEC) adalah 1,582 kkal/menit. sehingga nilai efisiensi mekanis dapat dihitung. TEC = 4,846 kj/menit x = 80,54 watt x, J Maka nilai efisiensi mekanisnya adalah: E = x 100%, =, x 100% = 12,59 % lxii

Lampiran 3.. Analisis diameter poros Dari hasil pengukuran dan asumsi-asumsi diperoleh data sebagai berikut: Daya yang ditransmisikan (P) = 10,14 10-3 kw Putaran poros yang diberikan (ni) = 30 o = 0,52 rad x, Faktor koreksi yang ditransmisikan (f c ) = 2,0 Faktor keamanan (sf 1 ) = 6,0 Faktor keamanan karena kekasaran permukaan (sf 2 ) = 3,0 Kekuatan tarik (σ b ) = 48 kg/mm 2 Faktor karena tidak terjadi pembebanan lentur (C b ) = 1 Faktor koreksi karena terjadi tumbukan (K t ) = 3,0 x Dari nilai-nilai diatas maka diameter poros dapat dicari dengan persamaan: P d = f c P = 2,0 (10,14 10-3 ) = 20,28 kw T = 9,74 10 5 5, = 9,74 10, = 778,59 kg mm σ a = =. = 2,67 kg/mm 2 5,1.. 1/3 =,, 3 x 1 x 778,59 1/3 = 16,46 mm = 25,37 rpm Diameter poros yang dibutuhkan adalah 16,46 mm, namun dengan melihat ukuran yang tersedia dipasaran maka diameter poros yang digunakan adalah 20 mm lxiii

Lampiran 4. Analisis ekonomi alat pengupas kulit buah mete Dengan mengetahui harga alat dan asumsi-asumsi yang terdapat pada literature, diperoleh: Harga alat : Rp 1.200.000,00 Suku bunga/tahun Umur ekonomis Jam kerja operator/hari Biaya operator/hari Biaya pemeliharaan alat Harga akhir alat : 12% / tahun : 5 tahun : 8 jam/hari :Rp 25.000,00/hari : 5% / tahun : 10% dari harga awal a. Biaya Tetap (Rp/tahun) Penyusutan D = Keterangan: D = Biaya penyusutan tiap tahun (Rp/tahun) P = Harga awal (Rp) S = Harga akhir (Rp) L = Umur ekonomis alat (tahun)..... Penyusutan = = Rp 216.000,00/tahun Bunga Modal I = Keterangan: I = Total bunga modal (Rp/tahun) P = Harga awal (Rp) i = Tingkat bunga modal/tahun N = Umur ekonomis alat (tahun)... Bunga modal = = Rp 86.400,00/tahun Total biaya tetap = Penyusutan + Bunga modal = Rp 216.000,00/tahun + Rp 86.400,00/tahun = Rp 302.400,00 /tahun b. Biaya Tidak Tetap (Rp/kg) Biaya Operator = Rp 25.000,00/hari = Rp 25.000,00/8 jam = Rp 3125/jam lxiv

Lampiran 4. (lanjutan) = Rp 3125,00/jam x = Rp 7.500.000,00 /tahun Biaya pemeliharaan alat = 0.05 x 1.200.000 = Rp 60.000,00/tahun Biaya hal-hal khusus: Pegas tekan = Rp 15.000,00 x x = Rp 45.000,00/tahun Pegas tarik = 2 x Rp 20.000,00 x x = Rp 120.000,00/tahun Bearing/roda = Rp 15.000,00 x x = Rp 45.000,00/tahun Total biaya tidak tetap = Biaya operator + Biaya pemeliharaan alat + Biaya hal-hal khusus = Rp 7.500.000,00 /tahun + Rp 60.000,00/tahun + (Rp 45.000,00/tahun + Rp 120.000,00/tahun + Rp 45.000,00/tahun = Rp 7.770.000,00 /tahun Biaya Total = Biaya tetap + Biaya tidak tetap = Rp 302.400,00 /tahun + Rp 7.770.000,00 /tahun = Rp 8.072.400,00 /tahun x = Rp. 3363,5 /jam Produktivitas pengupasan = 0,343 kg/jam R, / Biaya produktivitas alat =. / = Rp 10.064,33 /kg Biaya pembelian buah mete gelondong adalah Rp 8000,00/kg. Sedangkan 4 kg buah mete gelondong menghasilkan 1 kg biji mete kupas, maka biaya pembelian buah mete gelondong Rp 32.000,00/kg. Biaya produksi = Rp 10.064,33 /kg + Rp 32.000,00/kg = Rp 42.064,33 / kg Harga mete kupasan = Rp 75.000,00 /kg Keuntungan = Rp 75.000,00 /kg Rp 42.064,33 / kg = Rp 32.935,67 /kg lxv

Lampiran 5. Gambar Teknik ` 52

Lampiran 5. Gambar Teknik 53

Lampiran 5. Gambar Teknik 54

Lampiran 5. Gambar Teknik 55

Lampiran 5. Gambar Teknik 56

Lampiran 5. Gambar Teknik 57

Lampiran 5. Gambar Teknik 58

Lampiran 5. Gambar Teknik 59

Lampiran 5. Gambar Teknik 60