PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG ARTIKEL

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

PERSIAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SISWA SDLB NEGERI 40 KABUPATEN SOLOK

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI ANTAR KELOMPOK TEMAN SEBAYA DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

STRATEGI GURU MENGHADAPI SISWA SLOW LEARNING DAN SPEED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 4 PARIAMAN ABSTRACT

KENDALA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMP NEGERI 23 PADANG ABSTRACT

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :


TUNANETRA KELAS 2 DI SEKOLAH INKLUSI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MAGUWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI

IMPLEMENTASI KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH OLEH GURU BK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PESERTA DIDIK (Studi di SMP Pertiwi 2 Padang) JURNAL

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL. Asmaneli

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA

PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG. Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3

EFEKTIFITAS LAYANAN KONSULTASI DALAM MEMBANTU KONSULTI MENGENTASKAN MASALAH PIHAK KETIGA JURNAL

By: Silvi Ayuningsih. *Student. Student of Guidance and Counseling program, STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACK

KOMPONEN-KOMPONEN EMPATI MASYARAKAT DILIHAT DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI TINGGI DI JORONG SUNGAI ARO KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PERAN SHADOW TEACHER DALAM LAYANAN KHUSUS KELAS INKLUSI DI SDN PERCOBAAN 1 KOTA MALANG

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SLOW LEARNER OLEH GURU DI KELAS III

KENDALA GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI TENTANG BIDANG PENGEMBANGAN KARIR DI KELAS IX SMP NEGERI 2 KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

PERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN. Muldani Iksan

PEMBINAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNGGAL DI SMPN 3 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh: Silva Lestari. Asmaiwaty Arief Nofrita ABSTRACT

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

PERSEPSI GURU BK TENTANG PELAKSANAAN PEMINATAN PADA KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

LAYANAN GURU BAGI SISWA LAMBAN BELAJAR DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GADINGAN WATES

KINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI

STRATEGI MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) MENGHADAPI PERILAKU BELAJAR SISWA DI SMAN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 25 PADANG ABSTRACT

Keyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

INCLUSIVE EDUCATION IN SMP 23 PADANG

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

Made Rai Puspandari, Suharno & Subagsono

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

PENGGUNAAN LKS SEBAGAI TINDAKAN RASIONALITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

STRATEGI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN AGAMA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) MUARA BUNGO ABSTRACT

SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURNAL KORI HARTATI NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 9 PADANG

Keyword: Self Confidence

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK SLOW LEARNER DALAM BELAJAR JURNAL

JURNAL. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) PUTRI INSANI HARAHAP NPM

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT

Transkripsi:

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Mardiansyah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated for the majority of teachers do not understand the inclusive education, the lack understanding of teacher on inclusive education make it difficult to manage classroom teachers inclusion and lack of knowledge of teachers in implementing appropriate learning strategies for children s inclusion. This study aims to describe the learning process of inclusion for children with special needs class at SMK XI DKV 4 Padang. Qualitative descriptive research, research sites in SMK Negeri 4 Padang. Informant research are: 1) The key informants, subject teachers as much as 3 people, 2) additional informant as much as 2 namely: BK teachers and students. The instrument used in this study were interviews. Analysis of the data in the form of data reduction, data presentation and conclusion. Results of the study revealed that: 1) The characteristics of inclusive education implement a flexible curriculum that uses a common curriculum. Flexible learning approach has not been fully carried out by teachers because teacher find it difficult to provide an understanding of the material presented to children with special needs. Flexible evaluation system where teachers evaluate children with special needs during the learning process. Learning friendly also applied by teachers with a way to repeat the same material with a certain time with face to face. 2) learning strategy that is often used is inclusion strategy expository learning, inquiry learning strategies and cooperative learning strategies and the strategies used more often by teachers on classroom inclusion. Key Word: Learning process inclusion PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak dapat melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain. Pendidikan ini merupakan awal yang sangat penting untuk seorang anak, karena melatih mereka untuk membaca dengan baik, mengasah kemampuan berhitung serta berpikir. Saat ini, pendidikan di sekolah dapat ditempuh oleh siapapun dari berbagai kalangan dan golongan. Berbagai sekolah didirikan untuk menjadi tempat atau sarana pendidikan bagi anak, tanpa terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki kekurangan karena mempunyai cacat fisik, mental, maupun sosial. Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dengan anak-anak normal lainnya dalam segala aspek kehidupan. Begitu pula dalam hal pendidikan, mereka juga memiliki hak untuk bersekolah guna mendapatkan pengajaran dan pendidikan. Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, maka akan membantu mereka dalam membentuk kepribadian yang terdidik, mandiri, dan terampil. Hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus atau anak difabel ditetapkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial. Negara juga menjamin hak-hak anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah di sekolah reguler sekalipun. Sejalan dengan perkembangan layanan pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, sekolah inklusi memberikan pelayanan yang berbeda dengan sekolah-sekolah khusus lainnya. Menurut Ilahi (2013: 24) pendidikan inklusi merupakan konsep pendidikan yang merepresentasikan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan keterbukaan dalam menerima anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh hak dasar mereka sebagai warga negara. Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang memberikan apresiasi terhadap siswa yang berkebutuhan khusus. Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang di atas yaitu sebagai berikut: 1. Adanya sebagian guru belum memahami pendidikan inklusi. 2. Adanya sebagian guru belum menerapkan strategi pembelajaran inklusi. 3. Beberapa orang guru kesulitan dalam menerapkan strategi pembelajaran inklusi. 4. Beberapa guru kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak inklusi. 5. Beberapa guru kesulitan dalam mengelola kelas anak inklusi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Karakteristik pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus kelas XI DKV di SMK Negeri 4 Padang. 2. Strategi pembelajaran inklusi untuk anak berkebutuhan khusus kelas XI DKV di SMK Negeri 4 Padang. METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis penelitian yang diteliti di SMK Negeri 4 Padang, maka peneliti memilih metode kualitatif untuk memahami dan memperoleh gambaran yang terjadi dilapangan sebagai mana adanya tanpa melakukan perubahan atau intervensi terhadap sasaran penelitian Menurut Moleong (2010: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh sabjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan beberapa permasalahan mengenai proses pembelajaran inklusi, yaitu masih ada beberapa guru yang kurang paham dengan adanya pendidikan inklusi karena merupakan guru baru, sehingga dalam pembelajaran di kelas belum menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membantu proses belajar mengajar pada kelas inklusi. Adanya sebagian guru belum memahami pendidikan inklusi, serta minimnya pemahaman guru mengenai pendidikan inklusi membuat guru sulit dalam mengelola kelas inklusi, dan kurangnya pengetahuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk anak inklusi, serta guru kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak inklusi. motivasi, tindakan dll, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMK Negeri 4 Padang yang merupakan salah satu sekolah penyelenggara program pendidikan inklusi. Dimana penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015, untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran inklusi di sekolah tersebut. Menurut Moleong (2010: 132 ) informan adalah Orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa informan tersebut memiliki pengalaman yang banyak mengenai latar belakang penelitian dan benar-benar terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai proses pembelajaran inklusi untuk anak berkebutuhan khusus kelas XI DKV di SMK Negeri 4 Padang. Berdasarkan informasi yang diperoleh, maka ditetapkan informan penelitian ini sebagai berikut: tiga orang guru mata pelajaran sebagai informan kunci, sedangkan untuk informan tambahan ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan kebutuhan penelitian. Berdasarkan dari pemikiran di atas maka ditetapkan bahwa informan tambahan dalam penelitian ini adalah satu orang guru BK dan satu orang peserta didik. Agar memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

penelitian menggunakan beberapa alat pengumpulan data berupa: 1) Wawancara, teknik pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan cara wawancara agar memperoleh informasi secara langsung demi kelengkapan data dalam penelitian. Menurut Yusuf (2005: 278) bahwa wawancara ( interview) adalah suatu kejadian atau proses interaksi antara pewawancara ( intervieweer) dengan responden atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung. 2) Observasi, menurut Sugiyono (2013: 196) observasi merupakan cara yang penting mendapatkan informasi yang pasti tentang orang, karena apa yang dikatakan orang belum tentu sama dengan apa yang dikerjakan. Selanjutnya Larry Cristensen (Sugiyono 2013: 196) menyatakan bahwa dalam penelitian, observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam situasi tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan. Menjamin keabsahan data dan kepercayaan data penelitian yang peneliti peroleh yang dilakukan dengan cara sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2013: 365-374), yaitu: kepercayaan (Credibility), keteralihan ( Transferability), dapat dipercaya (Depenability) Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 246), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Data yang telah dikumpulkan seterusnya dianalisis, Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 277-283) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu: 1) Reduksi Data (Data Reduction), 2) Penyajian Data (Display Data), 3) Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Pendidikan Inklusi 1. Kurikulum yang fleksibel Berdasarkan wawancara di lapangan, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran inklusi oleh guru mata pelajaran di dalam kelas tentunya tidak terlepas dari kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang kemudian disesuaikan oleh guru mata pelajaran pada proses pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Ilahi (2013: 45) menjelaskan bahwa Penyesuaian kurikulum dalam penerapan pendidikan inklusi tidak harus terlebih dahulu menekankan pada materi pelajaran, tetapi yang paling penting adalah bagaimana memberikan perhatian penuh pada kebutuhan anak didik.ilahi (2013: 46) juga menyebutkan bahwa dalam penerapan kurikulum, seorang guru mata pelajaran tidak boleh acuh tak acuh terhadap kebutuhan anak didik apalagi mengabaikan haknya tanpa melakukan sesuatu yang dapat memberikan tambahan motivasi bagi peningkatan kecerdasan dan intelektualnya. 2. Pendekatan pembelajaran yang fleksibel Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, diperoleh informasi bahwa pendekatan pembelajaran yang fleksibel telah diterapkan oleh guru mata pelajaran, agar dapat mengembangkan potensi dan keterampilan anak berkebutuhan khusus. Ilahi (2013: 46) menjelaskan bahwa: Pendidikan inklusi mencerminkan pendekatan pembelajaran yang fleksibel yang memberikan kemudahan kepada anak berkebutuhan khusus untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan potensi dan keterampilan mereka demi membangun masa depan yang lebih cerah. 3. Sistem evaluasi yang fleksibel Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, diperoleh informasi bahwa guru mata pelajaran menggunakan evaluasi atau penilaian yang fleksibel, dimana guru mata pelajaran melakukan banyak pertimbangan untuk memberikan nilai kepada anak berkebutuhan khusus. Menurut Ilahi (2013: 47) menjelaskan bahwa sistem penilaian yang diharapkan di sekolah, yaitu sistem penilaian yang fleksibel. Penilaian disesuaikan dengan kebutuhan anak termasuk anak berkebutuhan

khusus. Dalam melakukan penilaian, harus memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal pada umumnya. Hal ini penting karena anak berkebutuhan khusus memiliki tingkat kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak normal pada umumnya sehingga memerlukan keseriusan dari seoarang guru dalam melakukan penilaian. 4. Pembelajaran yang ramah Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, diperoleh informasi bahwa guru mata pelajaran memberikan pembelajaran yang ramah dimana guru mata pelajaran mengulang kembali materi pelajaran yang kurang dipahami oleh anak berkebutuhan khusus serta membuat anak berkebutuhan khusus termotivasi dalam mengikuti pelajaran dengan cara membina hubungan yang akrab dengan anak berkebutuhan khusus tersebut. Menurut Ilahi (2013: 47) mengatakan bahwa Proses pembelajaran dalam konsep pendidikan inklusi harus mencerminkan pembelajaran yang ramah. Pembelajaran yang ramah bisa membuat anak semakin termotivasi dan terdorong untuk terus mengembangkan potensi dan skill mereka sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. B. Strategi pembelajaran inklusi Berdasarkan wawancara di lapangan, diperoleh informasi bahwa guru mata pelajaran lebih dominan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi pembelajaran inkuiri. Dimana strategi ini lebih mudah untuk diterapkan pada proses pembelajaran di dalam kelas. Guru mata pelajaran merasa strategi ini lebih cocok dan efektif untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Menurut pendapat Sanjaya (2010: 177-239) bahwa Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompokkelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) adanya peserta dalam kelompok, (2) adanya aturan kelompok, (3) adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan (4) adanya tujuan yang harus dicapai. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada tanggal 27 Juli 2015 sampai tanggal 5 Agustus 2015 tentang proses pembelajaran anak inklusi untuk anak berkebutuhan khusus kelas XI DKV di SMK Negeri 4 Padang, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Karakteristik Pendidikan Inklusi Guru mata pelajaran menerapkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dimana kurikulum ini akan disesuaikan dengan anak berkebutuhan khusus pada saat proses pembelajaran.. Guru mata pelajaran menilai anak berkebutuhan khusus dengan cara yang sama dengan anak normal pada umumnya, dimana guru mata pelajaran juga memberikan soal yang sama. Namun, anak berkebutuhan khusus lebih dimudahkan untuk mendapatkan nilai, karena kemampuan anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak normal. Guru mata pelajaran lebih menggunakan perasaannya dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh anak berkebutuhan khusus. 2. Strategi Pembelajaran Inklusi Strategi pembalajaran yang sering digunakan oleh guru mata pelajaran dalam proses pembelajaran pada kelas inklusi yaitu strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri serta strategi

pembelajaran kooperatif. Dimana strategi ini mudah untuk dilaksanakan pada proses pembalajaran. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, sebagai berikut: 1. Kepala sekolah, agar menerapkan kurikulum yang fleksibel pada kelas inklusi, dimana di dalam kelas inklusi terdapat anak berkebutuhan khusus yang perlu diperhatikan perkembangan dan tingkat kemampuannya pada proses pembelajaran berlangsung. 2. Guru, agar menerapkan pembelajaran yang ramah dan strategi yang tepat dalam kelas inklusi serta memperhatikan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus, agar anak berkebutuhan khusus cepat menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru. 3. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan anak berkebutuhan khusus serta strategi pembelajaran, khususnya dalam menerapkan strategi yang tepat untuk kelas inklusi. 4. Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini sebagai bahan literatur dalam melaksanakan penelitian terkait dengan proses pembelajaran inklusi untuk anak berkebutuhan khusus. KEPUSTAKAAN Ilahi, Mohammad Takdir. 2013. Pendidikan Inklusif: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Sanjaya, Marlina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sogiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta. Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.