BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB III METODE PERANCANGAN

PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA PUTRA, YULIANTI PRATAMA, ANINDITO NURPRABOWO

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

Perencanaan Sistem Plambing Dan Sistem Fire Hydrant Di Gedung Tower. A Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya

Fungsi dan jenis peralatan plambing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

Perencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant di Tower Saphire dan. Tower Amethys Apartemen EastCoast Rasidence Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

BAB III METODE PERANCANGAN

Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK

MENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :

BAB III PERENCANAAN HYDRANT

Perencanaan Sistem Plambing Air Buangan pada Gedung Newton Residence

Sistem Plambing Dalam Gedung

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

ANALISA SISTEM PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SAND FILTER DAN KARBON FILTER SERTA PENDISTRIBUSIAN AIR DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW

BAB III PERHITUNGAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 3.1 PERHITUNGAN JUMLAH HIDRAN, SPRINKLER DAN PEMADAM

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR BERSIH GEDUNG FAVE HOTEL PADANG DESIGN OF PLUMBING WATER SUPPLY AT FAVE HOTEL PADANG

Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi

DED RUSUNAWA KEMENTERIAN PU BERBASIS DESAIN PROTOTYPE T - 24 TA Jakarta, 24 Nopember 2014

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DESAIN INTEGRATIF DALAM PERENCANAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Buangan Gedung Park View, Hotel dan Restoran

2. Air permukaan Mudah diambil dengan alat sederhana.berbahaya karena banyak terkontaminasi bakteri, zat organik dan non organik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih

BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BAOBAB HOTEL RESORT AND CONVENTION TAMAN SAFARI INDONESIA II SKRIPSI

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

TUGAS PLUMBING PERENCANAAN SISTEM PLUMBING GEDUNG BANK MANDIRI JAWA TENGAH

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

PERHITUNGAN PRESSURE DROP SISTEM PLAMBING AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL SEBAGAI DATABASE PADA GEDUNG X JAKARTA SELATAN

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Buangan Gedung Hotel Tebu

BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK

KAJIAN POLA PEMAKAIAN AIR BERSIH DI TIGA APARTEMEN DI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN PLAMBING DAN SANITASI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang dimaksud dengan Air Bersih ialah Air yang dapat di gunakan dalam

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

Penyediaan air bersih ke dalam bangunan

Kualitas air. Kualitas air harus memenuhi 3 syarat : Syarat fisik Tidak berwarna, tidak berbau.

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Hotel Tebu

Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing

#% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *! % +#&!"# $ %!&!!&!'!! " (!) "

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Perencanaan Sistem Plambing Air Limbah dengan Penerapan Konsep Green Building pada Gedung Panghegar Resort Dago Golf-Hotel&Spa

Sistem Penyediaan Kebutuhan Air Bersih Untuk Bangunan Gedung

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG APARTEMEN BERTINGKAT DUA PULUH TIGA

LAPORAN PERENCANAAN MEKANIKAL/PLAMBING. 1. KONSEP PERANCANGAN SISTIM PLAMBING Konsep perancangan Plambing pada Gedung Asrama adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB II LINGKUP DAN AKTIVITAS KERJA PRAKTIK

Transkripsi:

78 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PENGERJAAN Pada perancangan proyek yang dilakukan di perusahaan PT. Alpha Omega Nusantara diawali dengan pembuatan konsep desain yang diambil dari data denah, luasan dan fungsi bangunan serta data-data terkait desain MEP (Mekanikal Elektrikal Plambing) yang telah diminta maupun dikeluarkan oleh konsultan desain arsitektur. Setelah konsep desain dibuat oleh engineer senior, seterusnya akan didistribusikan pada juru gambar sebagai acuan dasar perencanaan sistem plambing khususnya distribusi air bersih. Selain konsep desain yang telah didapat sebagai acuan gambar, juru gambar juga akan diberikan denah arsitek sebagai acuan perancangan sistem. Pada saat merancang sistem distribusi air bersih, juru gambar hanya perlu mengedit sistem-sistem yang sudah pernah digunakan pada proyek sebelumnya. Dengan kriteria pemilihan sistem yang akan diedit harus disesuaikan dengan fungsi bangunan, elevasi yang hampir sama, kapasitas peralatan distribusi yang hampir mirip dengan data konsep desain dan denah arsitek. Setelah semua kriteria dipenuhi maka gambar sistem bisa diedit sesuai kebutuhan menggunakan software GstarCAD 2015. Perintah-perintah pada software GstarCAD 2015 yang sering dipakai untuk membuat sistem maupun instalasi diantaranya move, copy, chamfer, fillet, mirror, line, strech dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan yang digambar. Setelah juru gambar membuat sistem lengkap dengan schedule peralatan pemipaan air bersih dan diameter pipa di setiap cabang pipa maka kemudian sistem tersebut bisa dikategorikan masuk kedalam tahap schematic design. Setelah gambar

79 sistem tersebut selesai dikerjakan maka harus segera diberikan pada Engineer Senior atau Engineer PC (Project Coordinator) yang menangani proyek tersebut untuk kemudian di review dan kita revisi sistemnya. Setelah direvisi maka kita sebagai juru gambar harus segera mengeksekusi denah arsitek yang sudah datang dengan membersihkan sampah-sampah gambar pada denah arsitek yang tidak diperlukan konsultan MEP agar tidak menghalangi tulisan maupun desain gambar instalasi pada denah arsitek. Kemudian denah arsitek yang sudah rapi, dapat segera dibuatkan desain gambar kebutuhan komponen peralatan distribusi air bersih mulai dari pompa dan tangki serta gambar instalasinya oleh juru gambar yang kemudian setelah selesai pengerjaan harus dicetak kertas ukuran A3 bekas print untuk direview dan kemudian kita revisi. Setelah gambar kita revisi kemudian cetak kertas A3 baru untuk kemudian ditandatangani Engineer dan PC sebagai gambar tahap Design Development. Kemudian gambar sistem dan instalasi pada tahap Desain Development yang telah di kirim ke owner dan dipertimbangkan pada pertemuan bersama para konsultan dan telah direview maka selanjutnya gambar tersebut akan kita revisi dan kita kirim lagi untuk dijadikan bahan meeting antar konsultan dan pemilik bangunan. Hal tersebut dapat terjadi berulang kali sesuai kesepakatan dan permintaan pemilik gedung sehingga desain MEP harus menyesuaikan terhadap budget pemilik gedung juga. Setelah gambar beberapa kali revisi dan akhirnya mendapat tanda tangan dari owner. Selanjutnya gambar MEP terakhir akan dibuatkan gambar detil dari setiap unit kamar, komponen-komponen MEP dan lain-lain sesuai permintaan pemilik gedung dan detil umum yang biasa dijadikan berkas Tender bersamaan dengan gambar sistem dan instalasi MEP khususnya Pemipaan Distribusi Air Bersih. Hal ini biasa disebut dengan tahap Tender. Selain dokumen gambar, engineer juga harus membuat spesifikasi teknik untuk nantinya digunakan dalam penghitungan budget dan instalasi pemasangannya pada saat konstruksi. Setelah gambar dan spesifikasi dikirim sebagai tahap Tender maka akan direview dengan meeting koordinasi seperti biasa dan hal ini bisa sangat memakan waktu dan perlu revisi berulang-ulang.

80 Setelah proses tender selesai maka juru gambar akan merevisi gambar dan mencetak gambar tersebut dalam bentuk kertas ataupun kalkir ukuran A1 yang kemudian akan dijadikan sebagai gambar acuan dalam konstruksi bangunan oleh kontraktor dan biasanya disebut tahap desain Konstruksi. Berkaitan dengan Kerja Praktik di PT. Alpha Omega Nusantara, praktikan diberikan tugas sebagai juru gambar yang melakukan pengambaran Sistem dan Instalasi Pipa Distribusi Air Bersih pada beberapa proyek. Dengan mengerjakan pengambaran mengunakan software GstarCAD 2015 sebagai media kerjanya. Adapun alur proses pengerjaan pada saat kerja praktik yang di kerjakan pada Divisi Mekanikal khususnya Plambing atau Pemipaan sebagai berikut: 1. Gambar arsitektur terbaru dan telah disetujui oleh pemilik bangunan nantinya akan kita jadikan input sebagai acuan pembuatan konsep desain, sistem dan penggambaran instalasi. 2. Dari acuan denah arsitek mengenai data luasan, fungsi ruangan dan letak ruangan pada bangunan akan dihitung oleh engineer yang melakukan perhitungan untuk menentuan daftar kapasitas setiap peralatan mulai dari Plambing, HVAC maupun Elektrikal dan juga untuk menentukan sistem yang akan digunakan. Dalam hal ini tahap tersebuat biasa disebut desain awal atau konsep desain. 3. Setelah konsep desain dibuat oleh engineer maka akan langsung di transfer ke juru gambar untuk memulai tugas gambar sistem dengan acuan konsep desain tersebut. 4. Sistem yang telah selesai akan direview engineer kemudian juru gambar akan merevisi gambar sistem tersebut sesuai komen dan sketsa engineer. Tahap 3 dan 4 biasa disebut skematik desain. 5. Dari acuan skematik desain, juru gambar akan membuat instalasi pada denah arsitek. Tahap gambar instalasi tersebut biasa disebut dengan tahap Design Development.

81 Mengingat waktu yang diberikan kepada praktikan pada saat kerja praktik hanya 1 bulan, maka praktikan hanya menggambar sampai tahap Desain Development saja. Adapun diagram alir proses yang dikerjakan pada Divisi Mekanikal khususnya Plambing atau Pemipaan secara umum (dapat dilihat pada Gambar 4.1)

82 Mulai Gambar Perancangan Arsitek Perhitungan Konsep Desain Sketsa Gambar Sistem dan Gambar Instalasi Pembuatan Gambar Pada Lembar Kerja dengan GstarCAD 2015 Pemeriksaan Gambar dan Evaluasi NO YES Pencetakan Lembar Gambar Untuk Dokumen Pengerjaan Lapangan (Kontraktor) Selesai Gambar 4.1 Flow Chart Proses Pembuatan Gambar Mekanikal.

83 4.2 PERENCANAAN PROYEK CIBIS TOWER 9 Bangunan yang direncanakan adalah proyek CIBIS TOWER 9 yang terletak di Jalan KKO Cilandak, Jakarta dan difungsikan sebagai Gedung Perkantoran. Dengan data bangunan yang akan dikerjakan sebagai berikut: Bangunan terdiri dari : o Bangunan Basement : 3 Lapis o Publik Area : 1 Lapis o Bangunan Tenant Kantor : 15 Lapis ( Lantai 2 s/d Lantai 16) Jumlah lantai, populasi gedung, beban plambing, dan elevasi bangunan, secara keseluruhan dapat dilihat pada (Tabel 4.1 Deskripsi Kebutuhan Air, Lampiran C). Pada perancangan proyek ini praktikan bertugas dalam pembuatan gambar Sistem dan Instalasi Pipa Distribusi Air Bersih dengan engineer senior sebagai pembina dalam pelaksanaan tugas yang telah diberikan dari perusahaan. Adapun acuan dalam perancangan proyek ini yang telah direkomendasikan oleh engineer perencanaan bangunan dan oleh pemilik bangunan seperti berikut: 1. Sistem dan Instalasi Pipa Distribusi Air Bersih yang digunakan adalah: a. Sistem tangki/reservoir bawah/gwt (Ground Water Tank) menggunakan tangki beton cor yang diletakkan di bawah basement 3. Suplai air pada tangki bawah didapatkan dari sumber air pada sumur dalam, PDAM, tangki recycle dan tangki pengumpul air hujan. Untuk tangki recycle akan langsung menyuplai tangki atas flushing dan tangki bawah akan menyuplai tangki atas air bersih. b. Sistem pemipaaan menggunakan 2 jenis sistem yaitu sistem pipa suplai untuk air bersih dan sistem pipa air suplai flushing yang hanya digunakan untuk unit WC dan urinal (tempat kencing laki-laki) c. Sistem tangki atas gedung menggunakan 2 unit yaitu tangki air bersih dan tangki flushing yang masing-masing menyuplai air dengan sistem pompa booster dan tekanan gravitasi. d. Pemasangan Check Valve, PRV (Pressure Reducing Valve) dan Anti Water Hammer disesuaikan dengan skesta engineer senior.

84 e. Peralatan pompa yang berada pada GWT harus diletakkan diatas tangki air GWT yaitu di atas lantai Basement 3. f. Seluruh ruangan pada setiap unit Tenant dikondisikan sebagai area kering tanpa dilewati instalasi pipa distribusi air bersih. g. Suplai kebutuhan air bersih hanya digunakan pada setiap toilet publik area atau fasilitas umum pada setiap lantai. Pada proyek ini hanya ada 2 unit toilet publik yang terletak pada bagian tengah core bangunan. Dan pada setiap unit tersebut terdiri dari toilet pria, toilet wanita, janitor, tempat mandi, pantry, dan difable toilet. h. Untuk menghemat biaya maintenance dan memudahkan dalam perbaikan instalasi pipa, maka digunakanlah katup (valve) untuk setiap percabangan pipa yang masuk ke unit toilet. i. Sistem Pemipaan Distribusi Air Bersih menggunakan sistem Central Shaft (lubang untuk pemasangan pipa dari atas ke bawah). j. Untuk unit toilet yang berpindah core khusunya toilet lantai 10 maka pipa distribusi air bersih harus ditransfer dari shaft sebelumnya ke shaft baru yang telah disediakan arsitek. k. Distribusi air flushing selain untuk unit yang disebutkan diatas juga digunakan untuk siram taman. 2. Kriteria perancangan yang diterapkan pada bangunan ini disesuaikan dengan denah arsitek dan konsep desain engineer (Lihat Lampiran D): a. Sumber Air Bersih Sumber air bersih utama direncanakan berasal dari PAM (Perusahaan Air Minum) dengan kapasitas pengambilan air PAM diasumsikan selama 7 jam dan air recycle 80% dari STP dan air hujan. Dan sebagai cadangan diambil dari deepwell dengan pertimbangan kualitas air tanah daerah Jakarta Pusat yang masih cukup bagus untuk dipergunakan. Kapasitas 2 unit deepwell direncanakan maksimum 12 m3/jam (Mengacu kepada Perda).

85 b. Kualitas air untuk peruntukan yang disyaratkan. Kualitas air standar Departemen Kesehatan. c. Volume, Jenis dan Peruntukan Reservoir Reservoir Bawah. Volume Reservoir bawah direncanakan untuk menampung kebutuhan air domestik selama 1 hari sebesar 400 m 3, reservoir air flushing dari STP 234 m3, ditambah dengan reservoir air hujan 200 m3 dan air cadangan untuk pemadam kebakaran selama 60 menit sebesar 284 m 3. Jenis reservoir menggunakan beton. Reservoir Atas Volume reservoir atas direncanakan untuk menampung kebutuhan air bersih dan air flushing puncak selama 1 jam. Jenis reservoir atas menggunakan tangki dar bahan Fibreglass Reinforced (FRP). Reservoir ini digunakan untuk cadangan Air bersih untuk keperluan kloset, lavatory, kitchen sink dan kran air. d. Batas Kecepatan Dalam Pipa Batas kecepatan dalam pipa diambil 0.9 2 m/detik. (Referensi Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Sofyan Morimora, 1991, halaman 51) Tekanan minimum pada alat plambing sebesar 1 bar. Batas tekanan maksimum pada alat plambing 4 bar. (Referensi Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Sofyan Morimora, 1991, halaman 50).

86 e. Perkiraan Pemakaian Air Bersih per Orang per Hari Pemakaian air bersih (Referensi SNI 03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing), tabel 1, halaman 4 dari 17: Kantor : 50 liter/hari/orang Restaurant : 30 liter/hari/orang Parkir : 15 liter/hari/orang f. Beban unit alat plambing dalam fixture unit berdasarkan buku SNI 03-7065-2005 TATA CARA PERENCANAAN SISTEM PLAMBING tabel 7 halaman 7: Kakus dengan katup gelontor : 10 FU Kakus dengan tangki gelontor : 5 FU Peturasan dengan katup gelontor : 5 FU Peturasan dengan tangki gelontor : 3 FU Bak cuci tangan : 2 FU Bak cuci dapur : 3 FU Janitor : 4 FU g. Jenis material dan peralatan yang dipergunakan: - Pipa & Fitting : - Utama : GIP Medium Class - Cabang : GIP Medium Class - Site : ABS / Polypropilene 10 kg/cm2 - Valve : Bronze / cast Iron 10kg/cm2 - Pompa : - Centrifugal End Suction ( Head pompa < 100 m) - Vertical Multistage Centrifugal P ( Head pompa > 100 m)

87 4.2.1 Hasil Gambar Sistem dan Instalasi Pipa Air Bersih Pada tugas yang diberikan oleh praktikan dari pembimbing kerja praktik diarahkan untuk membuat sistem Pipa Distribusi Air Bersih yang digunakan pada perancangan proyek CIBIS TOWER 9 sebagai konsep awal yang akan direview oleh pihak owner. Dengan tahapan perencanaan pada bidang mekanikal khususnya plambing, praktikan mengunakan software GstarCAD 2015 untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Adapun sistem yang digunakan pada perancangan proyek ini sebagai berikut: 1. Pembuatan gambar sistem Pipa Distribusi Air Bersih dengan menggunakan Negative Suction Pump dan Flushing System (Lihat Lampiran E) untuk tahap Schematic Design. Pada tahap berikutnya, setelah gambar sistem Pipa Distribusi Air Bersih telah disetujui dari pihak owner maka praktikan diberikan tugas untuk membuat gambar instalasi Pipa Distribusi Air Bersih sesuai sketsa yang telah ditentukan oleh engineer sebagai pembimbing Kerja Praktik. Yang kemudian gambar tersebut akan dijadikan sebagai gambar Design Development. Untuk gambar instalasi yang dikerjakan oleh praktikan meliputi lantai-12, lantai-13, lantai-14, lantai-15, lantai-16. 1. Pembuatan gambar Instalasi Pipa Distribusi Air Bersih Pada instalasi Pipa Distribusi Air Bersih praktikan bertugas untuk membuat gambar Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih yang disatukan dengan Jaringan Pipa Pembungan Limbah Air Kotor dalam satu denah arsitek yang sama. Jalur pipa, diameter pipa dan peletakan katup telah disesuaikan terhadap sistem dan sketsa engineer. Dengan instalasi pada gambar seperti berikut (Lihat Lampiran F, Lampiran G, Lampiran H, Lampiran I, dan Lampiran J).

88 4.3 PERENCANAAN PROYEK APARTEMENT BRANZ BSD Bangunan yang direncanakan adalah hunian Apartement Branz BSD yang terletak di Jl. BSD Boulevard, Parcel-55F, Grand CBD, BSD City, Tangerang difungsikan sebagai Gedung Apartement, Retail dan Fasilitas Umum. Dengan data bangunan yang akan dikerjakan sebagai berikut: Jumlah gedung yang akan dibangun: o Gedung memiliki 3 Tower (Tower A1, Tower A2 dan Tower A3). Jumlah lantai dan fungsi dari bangunan: o Bangunan Basement 1 lapis (Basement 1). o Bangunan Fasilitas Umum dan Retail 1 lapis (Lt. 1) o Bangunan Servis dan Parkiran 1 lapis (Lt. Mezzanine) o Bangunan Podium (Semi Apartement, Parkir dan Fasilitas Umum) 4 lapis ( Lt.2 s/d Lt.5 ). o Apartemen 26 lapis ( Lt.6 s/d Lt.31) o Lantai Servis Gondola dan Lift 2 lapis (Lt. Mech 1 s/d Lt Mech 2) Jumlah unit, fungsi, dan elevasi bangunan, secara keseluruhan adalah sebagai berikut (Tabel 4.2 Kebutuhan Air Bersih, Lampiran K): Pada perancangan proyek ini praktikan bertugas dalam pembuatan gambar instalasi Pipa Distribusi Air Bersih pada Hunian Apartement yang terdiri dari 31 lantai dengan engineer senior sebagai pembina dalam pelaksanaan tugas yang telah diberikan dari perusahaan. Adapun acuan dalam perancangan proyek ini yang telah direkomendasikan oleh engineer perencanaan bangunan dan oleh pemilik bangunan seperti berikut: 1. Sistem instalasi Pipa Distribusi Air Bersih pada hunian apartement yang digunakan adalah: a. Sistem tangki/reservoir bawah/ GWT (Ground Water Tank) menggunakan tangki beton cor yang diletakkan secara sentral di atas basement 1 dari Tower A2 untuk menyuplai ke 3 Tower tersebut. Suplai air pada tangki bawah didapatkan dari sumber air kawasan BSD City.

89 b. Selain kriteria sumber kawasan harus bersih sumber air juga harus layak langsung minum. Dengan demikian air kawasan memerlukan sistem penjernihan air yang benar karena nantinya air bersih apartement dapat langsung diminum melalui kran air. c. Penjernihan air menggunakan Sistem Water Purification (Lihat Lampiran L), filtrasi dan ultra violet. Untuk mendapatkan standar air bersih layak minum. d. Masing-masing Tower menggunakan pompa transfer sendiri-sendiri. Anti Water Hammer dan Check Valve dipasang pada tempat yang sama pada tiap Tower. e. Tangki air atap memerlukan 1 unit untuk masing-masing Tower. f. Sistem overflow dipasang secara tidak langsung agar tidak menimbulkan tekanan balik ke tangki dan juga untuk pipa atau man hole yang terbuka ditambahkan jaring serangga jika diameter lebih dari 50 mm. g. Inlet pipa masuk ke tangki harus lebih jauh dari man hole agar tidak terjadi penggenangan air yang menyebabkan kotoran dan jentik nyamuk berkembang. h. Sistem distribusi air dari tangki atas menggunakan 2 tipe yaitu menggunakan sistem booster pump yang digunakan untuk melayani 4 lantai teratas yaitu lantai-29 sampai dengan lantai-31 dan sistem gravitasi untuk melayani lantai dibawahnya. Berlaku untuk semua Tower. i. Sistem percabangan pipa menggunakan 3 buah valve untuk memudahkan maintenance. Berlaku untuk semua Tower. j. Sistem pipa distribusi air bersih ke setiap unit kamar menggunakan lockable valve dan water meter karena apartement sifatnya komersial maka harus dikontrol pemakaian airnya dari setiap unit kamar oleh management building. Berlaku untuk semua Tower. k. Lockable valve, Water Meter dan Gate Valve harus dipasang dalam plafon koridor sesuai tempat yang telah disediakan arsitek bukan di dalam unit apartement. Berlaku untuk semua Tower. l. Setiap lantai yang telah memenuhi syarat untuk pemasangan PRV (pemasangan PRV jika tekanan pada lantai tersebut lebih dari atau sama

90 dengan 4 bar) harus menggunakan Double PRV (Pressure Reducing Valve) dan membuat cabang baru untuk menyuplai unit dibawahnya. m. Setiap pipa riser yang berada pada lantai terakhir harus dipasang drain dan valve agar sisa air didalam pipa riser dapat dengan mudah dibuang. n. Sistem siram taman menggunakan air bersih dari pipa riser utama. 2. Kriteria perancangan yang diterapkan pada bangunan ini berdasarkan konsep desain engineer: a. Standard kualitas air minum harus sesuai dengan standard WHO b. Sumber air dari kawasan BSD City yang telah melalui filtrasi dari tangki pasir dan karbon aktif. c. Tangki penyimpanan air harus dihitung untuk penggunaannya dalam 1 hari. d. Tangki air bawah tanah harus menggunakan beton cor dengan kapasitas penyimpanan tangki bawah tanah = 940 m3 e. Sand filter dan Carbon filter harus ditambahkan sebelum melakukan filtrasi untuk pemurnian dengan ultraviolet. Gunanya untuk menyaring kotoran yang masuk kedalam pipa. f. Pompa transfer diletakkan satu level dengan tangki bawah tanah yaitu di lantai basement 1 g. Pompa transfer harus mampu mengisi tangki atap sebanyak 40 m3 dalam waktu yang telah ditetapkan dengan cepat mengingat penggunaan air bersih pada gedung apartement sangat banyak. h. Kapasitas tangki atap harus sebesar 40 m3 dan dari bahan FRP (Fiber Panel) dibuat dari beberapa bagian. i. Menggunakan sistem pompa booster untuk 4 lantai teratas dan gravitasi untuk lantai dibawahnya. j. Total kebutuhan air bersih apartemen per tower = 250 ltr/orang/hari (Referensi SNI 03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing), tabel 1, halaman 4 dari 17 k. Batas Kecepatan Dalam Pipa Batas kecepatan dalam pipa diambil 0.9 2 m/detik. (Referensi Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Sofyan Morimura, 1991, halaman 51)

91 Tekanan minimum pada alat plambing sebesar 1 bar. Batas tekanan maksimum pada alat plambing 4 bar. (Referensi Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Sofyan Morimura, 1991, halaman 50). l. Beban unit alat plambing dalam fixture unit (FU) berdasarkan buku SNI 03-7065-2005 TATA CARA PERENCANAAN SISTEM PLAMBING tabel 7 halaman 7: Toilet Publik Kakus dengan katup gelontor : 10 FU Kakus dengan tangki gelontor : 5 FU Peturasan dengan katup gelontor : 5 FU Bak cuci tangan : 2 FU Bak cuci dapur : 4 FU Unit Apartement Kakus dengan katup gelontor : 6 FU Kakus dengan tangki gelontor : 3 FU Bak cuci tangan : 1 FU Bak cuci dapur : 3 FU Shower : 2 FU Bath Tube : 2 FU Kamar mandi dengan katup gelontor : 8 FU Kamar mandi dengan tangki gelontor : 6 FU h. Tekanan pada unit alat plambing minimal 1,4 bar (20 psi) dan maksimal 4 bar (58 psi). i. Jenis material dan peralatan yang dipergunakan: Pipa transfer : GIP (Galvanis Iron Pipe) Sch.40

92 Riser ke water meter : GIP Medium Class Water meter ke unit : PVC AW Class 4.3.1 Hasil Gambar Sistem dan Instalasi Pipa Air Bersih Pada tugas yang diberikan oleh praktikan dari pembimbing kerja praktik diarahkan untuk membuat sistem Pipa Distribusi Air Bersih yang digunakan pada perancangan proyek Apartemen Branz BSD sebagai konsep awal yang akan direview oleh pihak owner. Dengan tahapan perencanaan pada bidang mekanikal khususnya plambing, praktikan mengunakan software GstarCAD 2015 untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Adapun sistem yang digunakan pada perancangan proyek ini sebagai berikut: 1. Pembuatan gambar sistem Pipa Distribusi Air Bersih dengan menggunakan Water Purification for Drinking Water dan Double PRV (Lihat Lampiran M) untuk tahap Schematic Design. Pada tahap berikutnya, setelah gambar sistem Pipa Distribusi Air Bersih telah disetujui dari pihak owner maka praktikan diberikan tugas untuk membuat gambar Instalasi Pipa Distribusi Air Bersih sesuai sketsa yang telah ditentukan oleh engineer sebagai pembimbing Kerja Praktik. Yang kemudian gambar tersebut akan dijadikan sebagai gambar Design Development. Untuk gambar instalasi yang dikerjakan oleh praktikan meliputi lantai-15sampai dengan lantai-31. 1. Pembuatan gambar Instalasi Pipa Distribusi Air Bersih Pada instalasi Pipa Distribusi Air Bersih praktikan bertugas untuk membuat gambar Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih. Jalur pipa, diameter pipa dan peletakan katup telah disesuaikan terhadap sistem dan sketsa engineer. Semua instalasi pipa baik pemasangan katup, water meter atau jaringan pipa tidak boleh melintasi unit apartement. Dan untuk jaringan pipa utama terjauh harus menggunakan diameter hitungan minimal yaitu 25 mm yang kemudian akan di perbesar jika

93 telah sampai pada titik terdekat jaringan pipa utama di shaft pipa tegak. Dengan instalasi pada gambar seperti berikut (Lihat Lampiran N, Lampiran O, Lampiran P, Lampiran Q, dan Lampiran R)