PERHITUNGAN PRESSURE DROP SISTEM PLAMBING AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL SEBAGAI DATABASE PADA GEDUNG X JAKARTA SELATAN
|
|
- Widyawati Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERHITUNGAN PRESSURE DROP SISTEM PLAMBING AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL SEBAGAI DATABASE PADA GEDUNG X JAKARTA SELATAN Pratomo Setyadi *, Septyanto Eko Nurcahyo 2 Teknik Mesin, Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14, Rawamangun, Jakarta Timur, * pratomo_setyadi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem perpipaan air bersih dari sumber ke ground tank menuju ke roof tank beserta perlengkapan yang dibutuhkan. Penelitian ini juga bertujuan menghitung kebutuhan air bersih, mendapatkan perhitungan pressure drop sistem plambing dengan menggunakan media microsoft excel sebagai database dan menghitung kebutuhan head pompa serta daya pompa gedung X dengan jumlah 35 lantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi lapangan, mempelajari dokumen atau arsip yang berhubungan sistem plambing air bersih di gedung X Jakarta Selatan. Dan metode komputasi dengan software microsoft excel untuk membuat rumus perhitungan sebagai database. Hasil perhitungan kebutuhan air bersih total gedung X Jakarta Selatan adalah 205 m 3 /hari. Pada gedung X terdapat 2 buah tangki atap yaitu 1 buah di lantai refuge dengan kapasitas tangki 30 m 3 untuk distribusi ke toilet lantai 17 sampai dengan toilet lantai basement 2 dan 1 buah di lantai atap dengan kapasitas 15 m 3 untuk distribusi ke toilet lantai 31 sampai dengan toilet lantai18. Sedangkan untuk toilet dilantai 34, 33 & 32 distribusi air menggunakan pompa booster. Hasil pressure drop tertinggi pada toilet tipikal lantai 3 s/d lantai 20 yaitu 41,41 meter. Hasil pressure drop terendah pada toilet excecutive lantai 2 s/d lantai 34 yaitu 1,95 meter. Untuk head pompa transfer dari ground tank ke lantai refuge adalah 102,28 m dan daya pompa 19,97 kw. Head pompa transfer dari lantai refuge menuju roof tank adalah 61,07 m dan daya pompa 6,03 kw. Head pompa booster adalah 3,18 m dan daya pompa 0,27 kw. Kata kunci : Plambing, Pressure drop, Head Pompa ABSTRACT This research aims to determine the piping system of clean water from the source to ground tank towards roof tank including equipments that are required. This research is also aiming to calculate clean water needs, calculation of pressure drop on plumbing system using microsoft excel media as a database and calculation the head pump requirements and pump power of building "X" with 35 floors. The method used in this research is field observation, studying documents ir archives related to the clean water plumbing system in building x south jakarta and computation method using microsoft excel to make equations as database. The result of calculation of clean water plumbing system in building x south jakarta is 205 m 3 /day. In building x there are 2 roof tanks, 1 on refuge floor with capacity of 30 m 3 to distribute water to 17th floor to the basement 2, and 1 tank on the roof floor with capacity of 15 m 3 to distribute water to 31st to 18th floor. Meanwhile toilets on the 34th, 33rd and 32nd floors get water provided by booster pump. The highest result of pressure drop on the typical toilets on 2nd to 20th is m. The lowest result of pressure drop on the excecutive toilets on the 2nd to 34th floors is 0.76 m. For the head pump, transfer from ground tank to refuge floor is m and pump power 19,97 kw. Head pump transfer from refuge floor to roof tank is 61,07 m and pump power 6,03 kw. Booster head pump is 3,18 m and pump power is 0.27 kw. Keywords : Plumbing, Pressure drop, Head Pump LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan zaman semakin mendorong manusia untuk menciptakan fasilitas-fasilitas untuk menunjang aktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Salah satu dari sekian banyak kemajuan tersebut adalah menciptakan gedung-gedung bertingkat di kotakota besar. Gedung-gedung bertingkat memiliki fasilitas yang berfungsi untuk memberikan 1
2 kenyamanan bagi pengguna gedung tersebut. Macam-macam fasilitas tersebut antara lain terdapat pada sistem elektrikal & elektronik, sistem tata udara dan sistem plambing. Salah satu dari sistem yang paling penting adalah sistem plambing, karena sistem ini berkaitan dengan penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan yang merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Secara khusus, pengertian plambing merupakan sistem perpipaan dalam bangunan yang meliputi sistem perpipaan untuk : penyediaan air bersih penyaluran air buangan + sistem vent penyaluran air hujan Perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian konstruksi gedung serta dengan sistem lainnya yang ada dalam gedung tersebut. Distribusi air dalam gedung membutuhkan pipa vertikal untuk mensupply ke lantai-lantai. Hal ini menyebabkan pengaruh pola aliran pada aliran dua fase, instalasi perpipaan berupa aliran vertikal ke horizontal melalui elbow. Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi pipa akan terjadi hambatan aliran, hambatan tersebut diakibatkan faktor-faktor bentuk instalasi. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dari fluida tersebut yang sering juga disebut dengan kerugian tinggi tekan (head loss) atau penurunan tekanan (pressure drop). Head loss atau pressure drop merupakan pengaruh yang ditimbulkan karena gesekan fluida (friction losses) dan perubahan pola aliran (terjadi karena fluida harus mengikuti bentuk dari dindingnya). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti terdorong untuk mengetahui lebih lanjut dalam perhitungan pressure drop sistem plambing dengan menggunakan media microsoft excel sebagai database. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Bagaimana sistem perpipaan air bersih dari sumber ke ground tank lalu menuju ke roof tank beserta perlengkapan yang dibutuhkan 2. Berapa net positive suction head yang dibutuhkan pompa untuk mengangkut daya keatas roof tank 3. Berapa jarak dari tangki atas ke tiap-tiap keluaran disetiap lantai 4. Berapa kebutuhan total debit per jam nya pada gedung X untuk melayani 35 lantai, untuk mengisi kebutuhan tiap lantai 5. Jenis pompa yang dibutuhkan pada gedung X untuk melayani 35 lantai 6. Menghitung besaran pressure drop sistem plambing air bersih pada gedung X dengan jumlah 35 lantai 7. Membuat perhitungan pressure drop sistem plambing air bersih pada media microsoft excel sebagai database PEMBATASAN MASALAH Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan dalam sistem perpipaan air bersih, yaitu berapa head yang dibutuhkan pada keluaran disetiap lantai dan perhitungan pressure drop sistem plambing air bersih dengan media microsoft excel sebagai database pada gedung X dengan jumlah 35 lantai di Jakarta Selatan. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah seberapa besar penurunan yang terjadi pada gedung X dengan jumlah 35 lantai di tiap-tiap lantainya setelah dilakukan perhitungan pressure drop dengan menggunakan media microsoft excel sebagai database. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui sistem perpipaan air bersih dari sumber ke ground tank menuju ke roof tank beserta perlengkapan yang dibutuhkan 2. Menghitung kebutuhan air bersih pada gedung X dengan jumlah 35 lantai 3. Menghitung pressure drop instalasi air bersih dengan menggunakan media microsoft excel sebagai database pada gedung X dengan jumlah 35 lantai 4. Menghitung kebutuhan head pompa dan daya pompa gedung X dengan jumlah 35 lantai MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang dapat di ambil dari penilitian ini adalah: 2
3 1. Mengetahui cara kerja sistem perpipaan khususnya sistem plambing air bersih pada gedung. 2. Mendapatkan perhitungan pompa yang efisien TEKNIK ANALISIS DATA Data yang didapat dari perencanaan dihitung dalam analisa manual dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih a) Menghitung luas total bangunan 35 lantai b) Menghitung jumlah penghuni total gedung Jumlah populasi = Luas lantai efektif Beban hunian c) Pemakaian air dalam satu hari (Q 1 ) pada gedung yaitu Q 1 = Jumlah populasi x Pemakaian Air d) Pemakaian air rata-rata pada gedung Di mana Q h = Q d t Q h : Pemakaian air rata-rata (m 3 /jam) Q d : Pemakaian air rata-rata sehari (m 3 ) t : Jangka waktu pemakaian air dalam 1 hari (jam) e) Pemakaian air pada jam puncak pada gedung Q h - max = (C 1 ) (Q h ) C 1 = konstanta yang berkisar antara 1,5 2 f) Pemakaian air pada hari puncak pada gedung Q d - max = (C 2 ) (Q d ) C 2 = konstanta yang berkisar antara 1,5 2 g) Pemakaian air pada menit puncak gedung Q m - max = (C 3 ) (Q h / 60) C 3 = konstanta yang berkisar antara 3 4 h) Kapasitas Efektif Tangki Atas V E = (Q p Q max ) T p Q pu x T pu V E = Kapasitas efektif tangki atas (liter) Q p = Kebutuhan puncak (liter/menit) = Kebutuhan jam puncak Q max (liter/menit) Q pu = Kapasitas pompa pengisi (liter/menit) T p = Jangka waktu kebutuhan puncak (menit) T pu = Jangka waktu kerja pompa pengisi (menit) i) Waktu Pengisian Tangki Atas t = V D t = Waktu (menit) V = Volume (dm 3 ) D = Debit (liter/menit) 2. Perhitungan tekanan a) Menghitung tekanan air tiap lantai dengan tujuan untuk mengetahui apakah tekanan air yang keluar melalui alat plambing pada tiap lantai masih berada pada batas tekanan perencanaan untuk gedung bertingkat dengan menggunakan rumus P = ρ. g. H Dengan : H (head statik) = Ketinggian lantai tersebut dari atap ρ air = 1000 kg/m 3 b) Karena rumus diatas menghasilkan satuan N/m 2, maka untuk menyesuaikan satuan alat plambing yang menggunakan kg/cm 2 maka diubah menjadi 1 N/m 2 = 0,00001 bar 1 bar = 1,0197 kg/cm 2 3. Perhitungan Pressure Drop a) Menentukan nilai laju aliran dari beban unit plambing b) Menghitung kecepatan aliran pipa c) Menentukan nilai dari ε/d dengan ε merupakan kekasaran relatif bahan d) Menentukan bilangan Reynold aliran air didalam pipa dengan menggunakan rumus V. d Re = Re = Bilangan Reynold V = kecepatan aliran fluida (m/s) d = diameter pipa (m) = viskositas kinematik = 0,984 x 10-6 m 2 /s untuk suhu 21,1 0 C e) Dengan menggunakan diagram moody didapatkan besarnya harga koefisien gesek f. f) Menghitung kerugian pipa lurus dengan menggunakan rumus υ 3
4 h f = ƒ L V 2 D h f : Kerugian head karena gesekan (m) ƒ : Faktor gesekan (diperoleh dari diagram Moody) L : Panjang pipa (m) D : Diameter dalam pipa (m) V: Kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s) g : Gravitasi g) Menentukan peralatan-peralatan pipa yang digunakan pada gedung seperti sambungansambungan pipa, elbow maupun katup (valve) h) Mencari besarnya panjang ekivalen dari peralatan pipa pada gedung, dengan menggunakan tabel panjang ekivalen pipa i) Menghitung kerugian peralatan pipa dengan rumus h f = ƒ V2 h f : Kerugian head karena gesekan (m) ƒ : Faktor gesekan V: Kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s) g : Gravitasi 4. Perhitungan Head Pompa, NPSH Dan Daya Pompa a) Menghitung head, NPSH, daya air, daya poros dan efisiensi pompa supply dari ground tank ke lantai refuge floor dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut Menghitung head kerugian gesek untuk pipa lurus h f = 10,666Q1,85 C 1,85. D4,85 x L h f : Kerugian head (m) Q : Laju aliran (m 3 / s) C : Kofisien, dalam tabel 2.1 D : Diameter pipa (m) L : Panjang pipa (m) Menghitung kerugian pada belokan f = 0, ,847 ( D 2R )3,5 ( θ 90 )0,5 f : Koefisien kerugian D : Diameter pipa (m) R : Jari jari lengkung sumbu belokan (m) θ : Sudut belokan (derajat), dan h f = f V2 h f : Kerugian head (m) f : Koefisien kerugian v : Kecepatan rata-rata (m / s) g : Percepatan gravitasi (9,8 m/s 2 ) Menghitung kerugian pada katup dengan menggunakan persamaan pada kerugian katup Menghitung head kecepatan keluar 2 V d v d : Kecepatan rata-rata (m / s) g : Percepatan gravitasi (9,8 m/s 2 ) Menghitung head pompa H = h a + h p + h l + v d 2 H : Head total pompa (m) h a : Head statis total (m) Head ini adalah perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan di sisi isap, tanda positif (+) dipakai apabila muka air di sisi keluar lebih tinggi dari pada sisi isap h p : Perbedaan head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air (m) h p = h p2 h p1 h l : Berbagai kerugian head di pipa, katup, belokan, sambungan (m) h l = h ld + h ls v d 2 : Head kecepatan keluar (m) g : Gravitasi (9,8 m/s 2 ) Rumus NPSH yang tersedia h sv = P a P v h γ γ s h ls h sv : NPSH yang tersedia (m) P a : Tekanan atmosfir (kgf / m 2 ) P v : Tekanan uap jenuh (kgf / m 2 ) γ : Berat jenis zat cair per satuan volume (kgf / m 3 ) h s : Head isap statis (m) h s adalah positif (bertanda + ) jika pompa terletak diatas permukaan zat cair yang di isap, dan negatif (bertanda - ) jika di bawah h ls : Kerugian head di dalam pipa isap (m) Rumus NPSH yang diperlukan H svn = σ. H N 4
5 σ : Koefisien kavitasi Thoma H svn : Titik NPSH yang diperlukan H N : Titik efisiensi maksimum Rumus kecepatan spesifik n s = n. Q N 0,5 H N 0,75 n s : Kecepatan spesifik n : Putaran pompa (rpm) Q N : Titik efisiensi (m 3 /min) H N : Head (m) Daya air P w = 0,163. γ. Q. H P w : Daya air (kw) γ : Berat air per satuan volume (kgf / l ) Q : Kapasitas (m 3 / min) H : Head total pompa (m) Daya poros dan efisiensi pompa P = P w p P : Daya poros pompa (kw) P w : Daya air (kw) p : Efisiensi pompa PEMBAHASAN 1. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Proses perhitungan kebutuhan air bersih dapat diuraikan pada rumus-rumus dibawah ini : a) Menghitung luas total bangunan 35 lantai b) Menghitung jumlah penghuni total gedung Jumlah populasi = Contoh Perhitungan : Lantai 7 Luas lantai efektif = m 2 Beban hunian = 9,3 m 2 /org Jumlah populasi = Luas lantai efektif Beban hunian Luas lantai efektif Beban hunian = 154,5 Org 9,3 dibulatkan menjadi 155 Org c) Pemakaian air dalam satu hari (Q 1 ) pada gedung yaitu Q 1 = Jumlah populasi x Pemakaian Air Contoh Perhitungan : Lantai 7 Jumlah populasi = 155 Org Pemakaian air = 50 ltr/org Q 1 = Jumlah populasi x Pemakaian Air 155 x 50 = liter 1.1 Menghitung Kebutuhan Air Bersih Pada Tangki di Lantai Refuge a) Pemakaian air rata-rata pada gedung Di mana : Q h = Q d t Q h : Pemakaian air rata-rata (m 3 /jam) Q d : Pemakaian air rata-rata sehari (m 3 ) t : Jangka waktu pemakaian air dalam 1 hari (jam) Q h = Q h = 25,6 m 3 /jam b) Pemakaian air pada jam puncak pada gedung Q h - max = (C 1 ) (Q h ) C 1 = konstanta yang berkisar antara 1,5 2 Q h - max = (C 1 ) (Q h ) = 2 x 25,6 = 51,25 m 3 /jam c) Pemakaian air pada hari puncak pada gedung Q d - max = (C 2) (Q d) C 2 = konstanta yang berkisar antara 1,5 2 Q d - max = (C 2 ) (Q d ) = 2 x 205 = 410 m 3 d) Pemakaian air pada menit puncak gedung Q m - max = (C 3 ) (Q h / 60) 5
6 C 3 = konstanta yang berkisar antara 3 4 Q m - max = (C 3 ) (Q h / 60) = 4 x (25,6/60) = 1,7 m 3 /menit e) Kapasitas Tangki Di Lantai Refuge V E = (Q p Q max ) T p Q pu x T pu V E = ( ,17) 35, x 0,5 V E = 29600,63 liter = 29,60 m 3 Kapasitas tangki yang terpasang adalah 30 m 3 f) Waktu Pengisian Tangki Di Lantai Refuge t = V D t = 30 51,25 t = 0,59 jam = 35,12 menit 1.2 Menghitung Kebutuhan Air Bersih Pada Tangki di Lantai Atap a) Pemakaian air rata-rata pada gedung Di mana : Q h = Q d t Q h : Pemakaian air rata-rata (m 3 /jam) Q d : Pemakaian air rata-rata sehari (m 3 ) t : Jangka waktu pemakaian air dalam 1 hari (jam) Q h = Q h = 13 m 3 /jam b) Pemakaian air pada jam puncak pada gedung Q h - max = (C 1 ) (Q h ) C 1 = konstanta yang berkisar antara 1,5 2 Q h - max = (C 1 ) (Q h ) = 2 x 13 = 26 m 3 /jam c) Pemakaian air pada hari puncak pada gedung Q d - max = (C 2 ) (Q d ) C 2 = konstanta yang berkisar antara 1,5 2 Q d - max = (C 2 ) (Q d ) = 2 x 102 = 204 m 3 d) Pemakaian air pada menit puncak gedung Q m - max = (C 3 ) (Q h / 60) C 3 = konstanta yang berkisar antara 3 4 Q m - max = (C 3 ) (Q h / 60) = 4 x (13/60) = 0,87 m 3 /menit e) Kapasitas Tangki Di Lantai Atap V E = (Q p Q max ) T p Q pu x T pu V E = ( ,33) 34, x 0,5 V E = 14905,22 liter = 14,91 m 3 Kapasitas tangki yang terpasang adalah 15 m 3 f) Waktu Pengisian Tangki Di Lantai Atap t = V D t = t = 0,58 jam = 34,62 menit 2. Analisa Perhitungan Tekanan Proses perhitungan tekanan air tiap lantai dapat diuraikan pada rumusrumus dibawah ini : P = ρ. g. H Dengan : H (head statik) = Ketinggian lantai tersebut dari atap 6
7 P = Tekanan air (N/m 2 ) ρ = Kerapatan air = 998 kg/m 3, pada suhu 20 0 C g = Kecepatan gravitasi (m/s 2 ) H = Tinggi tekan total (m) Contoh Perhitungan : Lantai Ground Ketinggian dari lantai 21, H = 83,3 m Kerapatan air, ρ = 998 kg/m3 Kecepatan gravitasi, g = 9,81 m/s 2 P = ρ. g. H P = ,81. 83,3 P = , 654 N m 2 = 8,155 kg/cm 2 3. Analisa Perhitungan Pressure Drop Proses perhitungan pressure drop dapat diuraikan pada rumus-rumus dibawah ini : Daerah A C terdapat : - Titik A : Kloset dengan tangki gelontor - Beban unit plambing : 5 FU - Laju aliran = 0,59 l/s = 0, m 3 /s - Kecepatan aliran V = 4. Q π. D 2 V = 4. 0, π. 0,02 2 V = 1,88 m/s - Kekasaran relatif bahan ε/d = 0, / 0,02 = 0, Bilangan reynold aliran air didalam pipa Re = v. d 1,88. 0,02 = 0, = 38211,38 - Dengan diagram moody didapat f = 0,023 - Kerugian pipa lurus V 2 h f = ƒ L D h f = 0,023 2,98 0,02 h f = 0,62 m 1, ,81 - Kerugian peralatan pipa - 3 buah belokan 90 0 (20 mm), - f = 0,75 h f = f V2 1,882 = 0,75 x 2 x 9,8 = 0,135 m 3 x 0,135 = 0,405 m - 1 buah T-90 0 aliran lurus (25 mm), f = 0,27 m h f = f V2 1,882 = 0,27 x 2 x 9,8 = 0,048 m Total pressure drop pada daerah A C adalah h f total = h f kerugian pipa lurus + h f kerugian peralatan pipa h f total = 0,62 + 0, ,048 = 1,073 m Gambar 3.1 Instalasi Pipa Air Bersih Toilet Tipikal Lantai 3 s/d Lantai 20 7
8 Gambar 3.2 Isometrik Pipa Air Bersih Toilet Tipikal Lantai 3 s/d Lantai 20 Tabel 3.1 Perhitungan Pressure Drop Toilet Tipikal Lantai 3 s/d Lantai 20 Daerah D v ε/d Re f L (mm ) Kerugian pipa lurus Kerugia n peralata n pipa h f (total) (l/s) (10 4 ) (m) (m) (m) (m) A - C 20 1,88 0,0001 3,82 0,023 2,98 0,62 0,453 1,073 B - C 20 1,88 0,0001 4,76 0,023 2,58 0,54 0,318 0,858 C ,073 C- D 25 1,875 0,0001 4,76 0,021 0,86 0,13 0,065 1,268 D - E 15 1,88 0,0001 2,86 0,024 1,99 0,57 0,385 0,955 G - H 15 1,88 0,0001 2,86 0,024 2,94 0,85 0,313 1,163 G - I 15 1,88 0,0001 2,86 0,024 2,94 0,85 0,313 1,163 F 32 0,054 0, ,17 0,036 3,34 0, , ,33 K - J 15 2,83 0,0001 4,31 0,022 3,29 1,97 0,848 2,818 K - M 15 0,17 0,0001 0,25 0,046 4,65 0,021 0, ,02399 K - L 15 0,17 0,0001 0,25 0,046 4,01 0,018 0, ,02015 K 20 2,58 0,0001 5,24 0,021 3,58 1,28 0,469 4,08 AA - CC 20 1,88 0,0001 3,82 0,023 3,49 0,72 0,318 1,038 8
9 Daerah D v ε/d Re f L Kerugian pipa lurus Kerugia n peralata n pipa h f (total) (mm ) (l/s) (10 4 ) (m) (m) (m) (m) BB - CC 20 1,88 0,0001 3,82 0,023 4,09 0,85 0,318 1,168 DD - CC 20 1,88 0,0001 3,82 0,023 4,1 0,85 0,458 1,308 CC 25 2,24 0, ,69 0,021 2,04 0,52 0,33 4,364 JJ - FF 15 2,83 0,0001 4,31 0,022 3,46 2,074 0,588 2,662 GG - HH 15 0,17 0,0001 0,25 0,046 3,7 0,017 0, ,01911 II - HH 15 0,17 0,0001 0,25 0,046 3,7 0,017 0, ,01735 FF 20 2,58 0,0001 5,24 0,021 3,6 1,3 0,582 4,58046 EE 32 1,69 0, ,49 0,021 2,38 0,23 0,264 9,43846 TOTAL PRESSURE DROP 41,41 Sumber : Hasil Perhitungan. 4. Analisa Perhitungan Pompa Proses perhitungan pompa dapat diuraikan pada rumus-rumus dibawah ini : a) Menghitung head, NPSH, daya air, daya poros dan efisiensi pompa supply dari ground tank ke lantai refuge dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : - Menghitung head kerugian gesek untuk pipa lurus h f = 10,666Q1,85 x L C 1,85. D 4,85 10,666 x 0,0141,85 h f = x 193, ,85. 0,1 4,85 h f = 6,68 m - Menghitung kerugian pada belokan Satu belokan dengan f = 4,2 Dengan kecepatan aliran Q V = π 4. D2 0,014 V = π 4. 0,12 V = 1,78 m/s Maka kerugian satu belokan adalah h f = f v2 h f = 4,2 1, ,8 h f = 0,68 m - Menghitung kerugian pada katup isap dengan saringan Katup isap dengan saringan diameter 100 mm, diperoleh f = 1,97 h f = f v2 h f = 1,97 1, ,8 h f = 0,318 m - Menghitung head kecepatan keluar V d 2 = 1, ,8 = 0,162 m - Menghitung head pompa H = h a + h p + h l + v d 2 H = 87, , (0,68) +2 (0,318) + 0,162 H = 102,28 m 9
10 - NPSH yang tersedia h sv = P a P v h γ γ s h ls h sv = ,9 2,09 238,3 998,3 998,3 h sv = 6,12 m - NPSH yang diperlukan H svn = σ. H N H svn = 0, ,28 H svn = 2,66 m - Kecepatan spesifik n s = n. Q N 0,5 H N 0,75 n s = n s = 84,07 0,84 0,5 102,28 0,75 - Daya air P w = 0,163. γ. Q. H P w = 0,163 x 0,998 x 0,84 x 102,28 P w = 13,98 KW - Daya poros dan efisiensi pompa P = P w p, p = 70% P = 13,98 0,7 P = 19,97 KW b) Menghitung head, NPSH, daya air, daya poros dan efisiensi pompa supply dari lantai refuge floor menuju roof tank dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : - Menghitung head kerugian gesek untuk pipa lurus h f = 10,666Q1,85 x L C 1,85. D 4,85 10,666 x 0,007081,85 h f = x 107, ,85. 0,1 4,85 h f = 1,05 m - Menghitung kerugian pada belokan Satu belokan dengan f = 4,2 Dengan kecepatan aliran Q V = π 4. D2 V = 0,00708 π 4. 0,012 V = 0,9 m/s Maka kerugian satu belokan adalah h f = f v2 h f = 4,2 0, ,8 h f = 0,17 m - Menghitung kerugian pada katup isap dengan saringan Katup isap dengan saringan diameter 100 mm, diperoleh f = 1,97 h f = f v2 h f = 1,97 h f = 0,08 m 0, ,8 - Menghitung head kecepatan keluar 2 V d = 0,92 2.9,8 = 0,04 m - Menghitung head pompa H = h a + h p + h l + v d 2 H = 58, , (0,17) +2 (0,08) + 0,04 H = 61,07 m - NPSH yang tersedia h sv = P a P v h γ γ s h ls h sv = ,42 0,8 h sv = 8,9 m 238,3 998,3 998,3 - NPSH yang diperlukan H svn = σ. H N H svn = 0, ,07 H svn = 1,71 m - Kecepatan spesifik n s = n. Q N 0,5 H N 0,75 n s = ,4250,5 61,07 0,75 n s = 88,03 - Daya air P w = 0,163. γ. Q. H P w = 0,163 x 0,998 x 0,425 x 61,07 P w = 4,22 KW - Daya poros dan efisiensi pompa 10
11 P = P w p, p = 70% P = 4,22 0,7 P = 6,03 KW c) Menghitung head, NPSH dan daya air, daya poros dan efisiensi pompa booster dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : - Menghitung head kerugian gesek untuk pipa lurus h f = 10,666Q1,85 x L C 1,85. D 4,85 10,666 x 0,00631,85 h f = x 21, ,85. 0,08 4,85 h f = 0,49 m - Menghitung kerugian pada belokan Satu belokan dengan f = 3 Dengan kecepatan aliran Q V = π V = 4. D2 0,0063 π 4. 0,082 V = 1,25 m/s Maka kerugian satu belokan adalah h f = f v2 h f = 3 1, ,8 h f = 0,24 m - Menghitung kerugian pada katup Katup diameter 80 mm, diperoleh f = 0,63 h f = f v2 h f = 0,63 1, ,8 h f = 0,05 m - Menghitung head pompa H = h a + h p + h l + 1 (v d 2 v 2 s ) H = 1, , (0,24) + 2 (0,05) ,8 (1,252 1,25 2 ) H = 3,13 m - NPSH yang tersedia h sv = P a γ P v γ h s h ls h sv = h sv = 7,7 m 238,3 998,3 998,3 - NPSH yang diperlukan H svn = σ. H N H svn = 0,56. 3,18 H svn = 1,78 m - Kecepatan spesifik n s = n. Q N 0,5 H N 0,75 n s = ,380,5 3,18 0,75 n s = 763,65 0,4 2,02 - Daya air P w = 0,163. γ. Q. H P w = 0,163 x 0,998 x 0,38 x 3,18 P w = 0,2 KW - Daya poros dan efisiensi pompa P = P w p, p = 75% P = 0,2 0,75 P = 0,27 KW Dari hasil perhitungan Kebutuhan Air Bersih Per Lantai pada Gedung X, jumlah total kebutuhan air bersih yaitu 205 m 3 /hari. Untuk hasil perhitungan pressure drop total pada gedung X diperoleh hasil yang berbedabeda pada setiap toilet. Pada toilet tipikal lantai 3 s/d lantai 20 merupakan total pressure drop tertinggi yaitu 41,41 meter. Total pressure drop terendah pada toilet excecutive lantai 2 s/d lantai 34 yaitu 1,95 meter. Sedangakan hasil perhitungan head pompa transfer dari tangki GWT ke tangki di refuge floor yaitu 102,28 meter. Head pompa transfer dari tangki di refuge floor ke roof tank atas (atap) yaitu 61,07 meter dan head pompa booster yaitu 3,13 m. KESIMPULAN Sistem air bersih pada gedung X dengan jumlah 35 lantai menggunakan sumber utama air bersih yang berasal dari PAM dan sumber cadangan dari deep weell yang ditampung pada tangki dengan kapasitas 486 m 3 lalu air ditransfer ke tangki atap melalui pipa riser diameter 100 mm. Distribusi air bersih yang digunakan adalah sistem tangki atap. Pada gedung X terdapat 2 buah tangki atap yaitu 1 11
12 buah di lantai refuge dengan kapasitas tangki 30 m 3 untuk distribusi ke toilet lantai 17 sampai dengan toilet lantai basement 2 dan 1 buah di lantai atap dengan kapasitas 15 m 3 untuk distribusi ke toilet lantai 31 sampai dengan toilet lantai18. Sedangkan untuk toilet dilantai 34, 33 & 32 distribusi air menggunakan pompa booster. Dari hasil perhitungan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus-rumus sesuai referensi dan standar-standar yang baku, didapatkan hasil-hasil sebagai berikut : 1. Kebutuhan air bersih total pada gedung X adalah 205 m 3 /hari. 2. Hasil pressure drop tertinggi pada toilet tipikal lantai 3 s/d lantai 20 merupakan total pressure drop tertinggi yaitu 41,41 meter. Hasil pressure drop terendah pada toilet excecutive lantai 2 s/d lantai 34 yaitu 1,95 meter. 3. Untuk head pompa transfer dari ground tank ke lantai refuge adalah 102,28 m dan daya pompa 19,97 KW. Head pompa transfer dari lantai refuge menuju roof tank adalah 61,07 m dan daya pompa 6,03 KW. Head pompa booster adalah 3,18 m dan daya pompa 0,27 KW. SARAN Dari serangkaian perhitungan dan analisis data yang dilakukan, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran berikut ini : 1. Diperlukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut tentang menghitung pressure drop pada instalasi air bersih yaitu mengukur tekanan pada fixture unit dengan menggunakan flow meter. 2. Penelitian selanjutnya database perhitungan pressure drop dapat menggunakan media selain microsoft excel untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. (2014). Spesifikasi Teknik Pekerjaan Plambing Proyek Menara Pertiwi. Jakarta: PT. Skemanusa Consultama Teknik. Djojodihardjo, H. (1983). Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga. Dewanto, B Gedung Perkantoran 24 Lantai: Perencanaan Sistem Plambing [skripsi]. Depok: Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. ICC. (2012). International Plumbing Code. Club Hills. Moody, L. F. & Princeton, N. J. (1944). Friction Factors for Pipe Flow. ASME Trans, 66 : Munshon, B. R., Young, D. F., & Okishi, Th. (2002). Mekanika Fluida I. Jakarta: Erlangga. Noerbambang, S. M. & Morimura, T. P. (2000). Perencanaan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Cet ke-8. Jakarta: Pradnya Paramita. Orianto, M. & Praktiko, W. A. (1989). Mekanika Fluida I. Yogyakarta: BPFE. Prijono, A. (1993). Mekanika Fluida. Ed ke-8, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Pudjanarsa, A. & Nursuhud, D. (2008). Mesin Konversi Energi. Surabaya: Andi Yogyakarta. Raswari. (1986). Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan. Cet ke-2. Jakarta: UI- Press. Sularso & Haruo, T. (2000). Pompa Dan Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita. Widiyantoko, R Penyediaan Air Bersih Pada Gedung IDB 2 Dewi Sartika: Analisis Perhitungan [skripsi]. Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. 12
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4. 1. Perhitungan Pompa yang akan di pilih digunakan untuk memindahkan air bersih dari tangki utama ke reservoar. Dari data survei diketahui : 1. Kapasitas aliran (Q)
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1 Kapasitas Pompa 3.1.1 Kebutuhan air water cooled packaged (WCP) Kapasitas pompa di tentukan kebutuhan air seluruh unit water cooled packaged (WCP)/penyegar udara model
Lebih terperinciBAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA
BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA 4. 1. Perhitungan Kapasitas Aliran Air Bersih Berdasarkan acuan dari hasil pengkajian Puslitbang Permukiman Dep. Kimpraswil tahun 2010 dan Permen Kesehatan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 90 PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI Suhardiyanto Program
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penaksiran Laju Aliran Air Ada beberapa metoda yang digunakan untuk menaksir besarnya laju aliran air, di antaranya yang akan dibahas di sini, yaitu : a. Berdasarkan jumlah
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN INSTALASI POMPA HYDRANT. Massa jenis cairan : 1 kg/liter. Kapasitas : liter/menit = (1250 gpm) Kondisi kerja : Tidak kontinyu
Tugas Akir BAB IV PERHITUNGAN INSTALASI POMPA HYDRANT 4.1 Data data Perencanaan Jenis cairan : Air Massa jenis cairan : 1 kg/liter Temperatur cairan : 5ºC Kapasitas : 4.731 liter/menit (150 gpm) Kondisi
Lebih terperinciPERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH
PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH Direncanakan akan dibuat Instalasi Plumbing dan Penentuan Spesifikasi Pompa, dari sumber air k Jenis Pipa Galvanized Iron
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve
Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve untuk Mengatur Tekanan pada Bangunan Gedung X Tinggi 40 Lantai Miftahudin Teknik Mesin, Program Sarjana, Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data-data gedung Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan Berikut data-data gedung tersebut: Tingkat : 6 lantai Tinggi bangunan :24 m Pada lantai pertama terdiri
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN ULANG SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA
TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Disusun
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN JENIS DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK SUPLAI AIR BERSIH DI GEDUNG KANTIN BERLANTAI 3 PT ASTRA DAIHATSU MOTOR
119 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 ANALISA KEBUTUHAN JENIS DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK SUPLAI AIR BERSIH DI GEDUNG KANTIN BERLANTAI 3 PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Ubaedilah Program
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1 Perhitungan Therminol dari HM Tank (Heat-Medium) di pompakan oleh pompa nonseal kemudian dialirkan melalui pipa melewati dinding-dinding DVD (dowtherm Vacuum Dryer) kemudian
Lebih terperinciPERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU. Aditya Ayuningtyas
PERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU Aditya Ayuningtyas Latar Belakang SP 3 Distrik 2 Nglobo Ledok PT.Pertamina EP Field Cepu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Penelitian Penelitian sling pump jenis kerucut variasi jumlah lilitan selang dengan menggunakan presentase pencelupan 80%, ketinggian pipa delivery 2 meter,
Lebih terperinciANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT
ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT Nama : Aldian Sya Ban NPM : 20411550 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT. Latar Belakang 1. Perkembangan Kota
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa
4 BAB II DASAR TEORI 1.1 Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
TEKNIK LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Aplikasi Response Getaran Untuk Menganalisis Fenomena Kavitasi Pada Instalasi Pompa Sentrifugal Wijianto, ST.M.Eng.Sc Marwan Effendy, ST. MT. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabel 5.1 Hasil perhitungan data NO Penjelasan Nilai 1 Head kerugian mayor sisi isap 0,14 m 2 Head kerugian mayor sisi tekan 3,423 m 3 Head kerugian minor pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengairan Tanah Pertambakan Pada daerah perbukitan di Atmasnawi Kecamatan Gunung Sindur., terdapat banyak sekali tambak ikan air tawar yang tidak dapat memelihara ikan pada
Lebih terperinciSISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT
SISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT Fadwah Maghfurah 1 Munzir Qadri 2 Sulis Yulianto 3 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl Cempaka Putih
Lebih terperinciBAB 3 POMPA SENTRIFUGAL
3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA
UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HOT MARHUALA SARAGIH NIM. 080401147 DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER
BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER 4.1 Perhitungan Blower Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan dibawah ini : Parameter yang diketahui : Q = Kapasitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI
TUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Sebagai gambaran untuk sewage pit itu sendiri direncanakan dikarenakan lokasi toilet berada di level yang sama dengan STP atau di bawah level STP. Selain
Lebih terperinciBAB III. Analisa Dan Perhitungan
Laporan Tugas Akhir 60 BAB III Analisa Dan Perhitungan 3.1. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada tanggal 14 mei 014 di gedung tower universitas mercubuana dengan data sebagai berikut : Gambar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
BAB II DASAR TEORI 2.1. DASAR TEORI POMPA 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR
Jansen A.Sirait / 4130610019 BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR 3.1. Bagian Yang Dirancang, Dirakit, Diuji dan Perhitungan Pompa Pada proses
Lebih terperinciPENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA
PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA Syofyan Anwar Syahputra 1, Aspan Panjaitan 2 1 Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai Sei Raja
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUMAHAN SETIA BUDI RESIDENCE DARI DISTRIBUSI PDAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT SOFTWARE
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUMAHAN SETIA BUDI RESIDENCE DARI DISTRIBUSI PDAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT SOFTWARE SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PERANCANGAN INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL DAN ANALISA NUMERIK MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER CFD FLUENT 6.1.22 PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN SUCTION GATE VALVE CLOSED 25 % SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Dalam perancangan sistem instalasi penyediaan air bersih pada gedung Twin Building di UMY. Metode yang digunakan yaitu: a. Studi Literatur Studi Literatur
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN DI PERMUKAAN UNTUK PENGANGKATAN AIR DARI SUNGAI BAWAH TANAH GUA PULEJAJAR
2013 PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN DI PERMUKAAN UNTUK PENGANGKATAN AIR DARI SUNGAI BAWAH TANAH GUA PULEJAJAR Oleh : Acintyacunyata Speleological Club Yogyakarta DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 3 II. MAKSUD DAN
Lebih terperinciPENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM
PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik FRANCISCUS
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN POMPA HYDRANT PEMADAM KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DELAPAN BELAS
Tugas Akhir ANALISA PERENCANAAN POMPA HYDRANT PEMADAM KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DELAPAN BELAS Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Program Studi S1
Lebih terperinciPENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM
PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PERANCANGAN INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL DAN ANALISA NUMERIK MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER CFD FLUENT 6.1.22 PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN SUCTION GATE VALVE CLOSED 75 % SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK
BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO YUSUF WIRYAWAN ABDULLAH
UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN ALAT UJI HEAD STATIS POMPA PADA TEKANAN TANGKI 1.5 BAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya YUSUF WIRYAWAN ABDULLAH 21050111060058
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: electromagnetic Pump, Discharge, pressure, Flow and Power of the pump. ABSTRAK
EXPERIMENT ALAT SIMULATOR RADIATOR UNTUK PERHITUNGAN DAYA PENGGERAK POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP LAJU ALIRAN FLUIDA Oleh Fajar Fransiskus Simatupang (43090002) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO C3AM UNTUK POMPA NIRA
TINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO 50-32-160-C3AM UNTUK POMPA NIRA Oleh Nama : M. Mujianto Nrp : 6308030049 A. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Di PT. Pabrik gula pangkah menggunakan pompa
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram
Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram Andrea Sebastian Ginting 1, M. Syahril Gultom 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA
Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA Helmizar Dosen
Lebih terperinciPERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM
JURNAL TEKNOLOGI & INDUSTRI Vol. 3 No. 1; Juni 2014 ISSN 2087-6920 PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA
STUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA Juniar Johansyah Susilo 1, Very Dermawan 2, Andre Primantyo Hendrawan. 2 1 Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Pengairan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran
BAB IV Bab IV Hasil dan Analisis HASIL DAN ANALISIS 4.1. Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran merupakan suatu kombinasi dari berbagai sistem untuk
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI ALIRAN AIR BERSIH PADA PERUMAHAN TELANAI INDAH KOTA JAMBI SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HITLER MARULI SIDABUTAR NIM.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL
TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL Oleh: ANGGIA PRATAMA FADLY 07 171 051 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )
PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH ) Mustakim 1), Abd. Syakura 2) Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK Diameter pipa penstock yang digunakan dalam penelitian ini adalah 130 mm, sehingga luas penampang pipa (Ap) dapat dihitung
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PADA RUMAH SEWA 2 LANTAI DI JALAN HAJI WASID NO. 15 BANDUNG
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PADA RUMAH SEWA 2 LANTAI DI JALAN HAJI WASID NO. 15 BANDUNG PUNGKY ADI NUGRAHA NRP : 0821039 Pembimbing : Ir. Kanjalia Tjandrapuspa T., M.T. ABSTRAK Kota Bandung sebagai ibukota
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SISTEM INSTALASI AIR BERSIH GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERANCANGAN ULANG SISTEM INSTALASI AIR BERSIH GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Teknik Mesin, Yogyakarta 55138, Indonesia Nuh Iskandar 20120130174
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinci(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA
POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa
Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa Dida Prahara Teknik Lingkungan, Program Sarjana, Universitas TanjungPura, Pontianak. email :
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL NOVOTEL MAKASSAR Farouk Maricar 1, Mukhsan Putra Hatta 2, A. Nur Syamsu Rijal 3
KAJIAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL NOVOTEL MAKASSAR Farouk Maricar, Mukhsan Putra Hatta, A. Nur Syamsu Rijal 3 ABSTRAK Perhotelan merupakan salah satu sektor jasa yang menunjang berbagai aktivitas
Lebih terperinciPerencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik
Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Oleh : Dunung Sarwo Jatikusumo 2110 038 017 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT Latar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam suatu perencanaan Instalasi pipa (sistem plambing) ini banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dalam aplikasinya dilapangan, kadang kala hasil
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN 3.1. Perhitungan Jumlah Hidran, Sprinkler dan Pemadam Api Ringan Tabel 3.1 Jumlah hidran, sprinkler dan pemadam api ringan Indoor No Keterangan Luas Hydrant
Lebih terperinciPERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT
NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciFLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II
BAB II FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS 2.1 Tujuan Pengujian 1. Mengetahui pengaruh factor gesekan aliran dalam berbagai bagian pipa pada bilangan reynold tertentu. 2. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi
Jurnal DAUR LINGKUNGAN Februari 2018, Vol. 1 (1): 35-40 ISSN 2615-1626 http://daurling.unbari.ac.id Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi Anggrika Riyanti*,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul
Lebih terperinciGambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... ix Abstract...
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa
Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa Zainudin*, I Made Adi Sayoga*, I Made Nuarsa* Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram Jalan Majapahit
Lebih terperinciPOMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )
POMPA 1. Anindya Fatmadini (03121403041) 2. Debi Putri Suprapto (03121403045) 3. M. Ronal Afrido (03101403068) DEFINISI(Terminologi) Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida
Lebih terperinciPerencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.1. Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa Ketut Catur Budi Artayana a), Gede Indra Atmaja b) a) Teknik
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PERANCANGAN INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL DAN ANALISA NUMERIK MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER CFD FLUENT 6.1.22 PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN SUCTION GATE VALVE OPEN 100 % SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan
Lebih terperinciSKRIPSI. ANALISA LAJU ALIRAN AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PIPE FLOW EXPERT V 6.39 di PERUMAHAN GRAHA INDAH KELAPA GADING.
SKRIPSI ANALISA LAJU ALIRAN AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PIPE FLOW EXPERT V 6.39 di PERUMAHAN GRAHA INDAH KELAPA GADING. KLAMBIR V, MEDAN Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN DELUGE SYSTEM SPRINKLER MENGGUNAKAN SMOKE DETECTOR PADA GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS. Ricki Paulus Umbora ( )
TUGAS AKHIR PERANCANGAN DELUGE SYSTEM SPRINKLER MENGGUNAKAN SMOKE DETECTOR PADA GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS Disusun Oleh : Ricki Paulus Umbora ( 6506 040 025 ) PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK *Eflita Yohana, Ari
Lebih terperinciPADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI
ANALISIS LOSSES PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UJI HEAD STATIS POMPA PADA TEKANAN TANGKI 0.5 BAR TUGAS AKHIR NAMA :LUHUR SETIABUDI NIM :
UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN ALAT UJI HEAD STATIS POMPA PADA TEKANAN TANGKI 0.5 BAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun Oleh: NAMA :LUHUR SETIABUDI
Lebih terperinciBAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL
BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL 3.1 Metode Perancangan Pada Analisa Impeller Didalam melakukan dibutuhkan metode perancangan yang digunakan untuk menentukan proses penelitian guna mendapatkan
Lebih terperinciPERENCANAAN DAYA POMPA UNTUK KOLAM RENANG KONVENSIONAL DENGAN KAPASITAS 2000M
PERENCANAAN DAYA POMPA UNTUK KOLAM RENANG KONVENSIONAL DENGAN KAPASITAS 2000M Eri Diniardi,ST,MT 1., Aliyansyah 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA
PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA DESIGN OF PLUMBING AND FIRE HYDRANT SYSTEM IN SAPHIRE AND AMETHYS TOWER EASTCOAST
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA POMPA REKONDISI TIPE VERTIKAL API 610 OH-4 MODEL 3900L DI PT.Y DENGAN CAE
Volume 1 No.1 Juli 2016 Website : www.journal.unsika.ac.id Email : barometer_ftusk@staff.unsika.ac.id PERBANDINGAN KINERJA POMPA REKONDISI TIPE VERTIKAL API 610 OH-4 MODEL 3900L DI PT.Y DENGAN CAE Fatkur
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA
48 ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA Sandi Setya Wibowo 1), Kun Suharno 2), Sri Widodo 3) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar email:sandisetya354@gmail.com
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin Pompa air dengan menggunakan tenaga angin merupakan sistem konversi energi untuk mengubah energi angin menjadi putaran rotor
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Tahapan Perancangan Sistem Air Bersih 3.1.1. Menentukan Fungsi Bangunan Sebelum memulai Perancangan sistem Plambing. Penulis sebagai perancang harus mengetahui di fungsi
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN ALAT UJI HEAD STATIS POMPA PADA TEKANAN TANGKI 1 BAR TUGAS AKHIR OKDY FAHRULIAN AKBAR
UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN ALAT UJI HEAD STATIS POMPA PADA TEKANAN TANGKI 1 BAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun Oleh : OKDY FAHRULIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN PIPA TERHADAP BESARNYA HEADLOSSES SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL
ANALISIS PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN PIPA TERHADAP BESARNYA HEADLOSSES SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL Heroe Poernomo 1,Ali Munazid 2, Fajarianto 1 1 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Institut Teknologi
Lebih terperinciJurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN
SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA DI DALAM RUMAH POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)MENGGUNAKAN CFD DENGAN HEAD (H) 9,29 M DAN 5,18 M RIDHO
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON
TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciNama : Zainal Abidin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
ANALISIS EFISIENSI POMPA DAN HEAD LOSS PADA MESIN COOLING WATER SISTEM FAN Nama : Zainal Abidin NPM : 27411717 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST.,
Lebih terperinci