BAB III METODE PERANCANGAN
|
|
- Liana Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Tahapan Perancangan Sistem Air Bersih Menentukan Fungsi Bangunan Sebelum memulai Perancangan sistem Plambing. Penulis sebagai perancang harus mengetahui di fungsi atau peruntukan untuk apa bangunan tersebut? Dalam hal ini fungsi atau peruntukan bangunan tersebut adalah hunian / apartemen & pusat perbelanjaan yang memiliki konsep City Walk. Pengertian dari City Walk adalah suatu kawasan yang didalamnya terdapat area hunian, Pusat perbelanjaan, pusat penjualan makanan / restoran yang lebih dikenal dengan food Court, dan perkantoran yang memiliki area terbuka hijau lebih banyak. Peruntukkan Sehingga dalam perancangan sistem Plambing bangunan ini menggunakan 2 jenis sistem plambing yang berbeda. Karena dalam kawasan tersebut terdapat 2 fungsi atau peruntukkannya Yaitu sistem plambing untuk hunian /apartemen dan sistem plambing untuk pusat perbelanjaan / mall. 11
2 Menentukan Sistem Penyediaan Air Bersih Setelah mengetahui fungsi dari bangunan / gedung tersebut. Perancang harus menentukan sistem mana yang akan di aplikasikan untuk proyek bangunan tersebut yang cocok dengan kondisi lingkungan dan kondisi bangunan tersebut. Berikut adalah jenis sistem yang umum di aplikasikan untuk suatu bangunan saat ini : Sistem Sambungan Langsung Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (pipa utama dari perusahaan air minum). Karena terbatasnya tekanan dari pipa utama. Maka sistem ini hanya dapat diterapakan untuk perumahan atau gedung-gedung kecil atau rendah Sistem Tangki Atap Dalam sistem ini, air ditampung lebih dahulu di tangki bawah / Ground Water Tank (GWT) kemudian di pompakan ke suatu tangki atas yang biasanya di pasang di atas atap atau lantai tertinggi bangunan tersebut, kemudian dari tangki ini di distribusikan ke seluruh bangunan. Adapun alasannya sistem ini sering di aplikasikan pada bangunan / gedung-gedung tinggi saat ini : - Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hampir tidak berarti. 12
3 - Sistem pompa yang menaikkan air ketangki atap bekerja secara otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya kesulitan. Pompa bekerja sesuai dengan alat pengukur tinggi permukaan air dala tangki atap. - Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan sistem tangki tekan Gambar 3.1 Sistem Tangki Atap Sistem Tangki Tekan Sistem tangki tekan digunakan dalam keadaan oleh karena suatu alasan tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung. 13
4 Sistem ini umumnya dipergunakan untuk perumahan. Tak jarang juga di aplikasikan pada suatu bangunan yang memiliki kasus istimewa seperti : parkir bawah tanah, gedung olahraga dan bentuk gedung lainnya. Prinsip kerja sistem ini adalah air yang telah di tampung dalam tangki bawah, kemudian di pompakan kedalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Selanjutnya air dari tangki tersebut dialirkan kedalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis, yang diatur oleh suatu alat detektor tekanan. Yang membuka / menutup saklar motor penggerak pompa. Pompa akan bekerja jika tekanan berada pada batas yang di tetapkan, daerah fluktuasi yang di tetapkan antara 1,0 sampai 1,5 kg/cm 2. Pada sistem ini sebenarnya volume yang efektif yang akan mengalir hanyalah 10% dari volume tangki. Untuk melayani kebutuhan yang lebih tinggi maka di butuhkan tangki tekan yang lebih besar. Kelebihan-kelebihan pada sistem tangki tekan antara lain : - Lebih menguntungkan dari estetika karena tidak perlu membutuhkan banyak ruang untuk tangki atap - Mudah perawatannya karena dipasang dalam ruang mesin bersama dengan pompa-pompa lainnya - Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus di pasang diatas menara 14
5 Kekurangan-kekurangannya : - Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm 2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasi tekanannya. - Dengan berkurannya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambah udara kempa dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dalam tangki tekan - Sistem tangki tekan dapat dianggap sebagai suatu sistem pengaturan otomatis pompa penyediaan air saja dan bukan sebagai sistem penyimpanan air seperti tangki atap. - Karena jumlah air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relative sedikit, maka pompa akan sering bekerja dan hal ini dapat meyebabkan kehausan pada saklar akan lebih cepat Sistem Tanpa Tangki Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, tangki bawah, tangki tekan, ataupun atap. Air dipompakan langsung kesistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama (pipa utama Perusahaan Air Minum). Dan sistem ini dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-pipa utama dalam pemukiman khusus. 15
6 Dari beberapa jenis sistem penyediaan air yang ada saat ini. Gedung berkonsep City Walk ini akan memakai sistem tangki atap. Karena cocok dengan kondisi dilingkungan gedung tersebut akan dibangun Menentukan Jumlah Populasi Orang Untuk menentukan jumlah populasi yang terdapat di suatu gedung adalah dengan memperhatikan luas dari bangunan / gedung tersebut. Maka yang pertama harus di hitung adalah luas dari gedung ini. Di bawah ini data yang jumlah luas area Gedung berkonsep City Walk. Gedung berkonsep City Walk ini terdiri dari 2 peruntukkan / fungsi yaitu sebagai : - Pusat Perbelanjaan (Mall) - Tempat Tinggal (Apartement) Tabel 3.1 Keterangan Luas Area Gedung NO LANTAI LUAS AREA ( m 2 ) LUAS AREA ( m 2 ) GROSS NETTO 1 P P P LOWER GROUND GROUND FLOOR UPPER GROUND LANTAI LANTAI LANTAI 9 ( loft balcony ) LANTAI 9 ( mezzanine ) LANTAI LANTAI
7 13 LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI 25 ( loft ) LANTAI 25 ( mezzanine) TOTAL Sehingga perhitungan jumlah populasi untuk masing-masing fungsi berbeda. Dibawah ini adalah tabel perhitungan jumlah populasi orang di pusat perbelanjaan : Tabel 3.2 Populasi Orang Pada Pusat Perbelanjaan NO NAMA RUANG LUASAN (m 2 ) M 2 /ORANG JLH ORANG 1 LANTAI 1 FITNES CENTER ONLINE GAME GAME CENTER PREFUNCTION CINEMA LOBBY CINEMA CAFE UPPER GROUND CAFE EXHIBITION GROUND FLOOR CAFE MINI ANCOR BOOK STORE
8 KARAOKE RESTO SPECIALTY LOWER GROUND HYPERMART KIOS EXHIBITION PARKIR P1 OFFICE & STO HYPERMART LOBBY MEP PARKIR PARKIR P2 SHOPE HOUSE LOBBY MEP PARKIR PARKIR P3 LOBBY MEP HYPERMART PARKIR SHOPE HOUSES TOTAL Maka sudah dapat di ketahui jumlah populasi yang terdapat di dalam pusat perbelanjaan (Mall) adalah sebanyak orang. Selanjutnya menghitung jumlah populasi yang terdapat pada gedung yang diperuntukkan untuk hunian / tempat tinggal yaitu dengan menghitung jumlah unit apartemen dan jumlah kamar yang terdapat pada setiap unit apartemen. Dengan melihat denah yang buat oleh tim arsitek perancang dapat menghitung jumlah unit apartemen dan jumlah kamar 18
9 untuk setiap unit apartemen supaya dapat memberikan asumsi terhadap jumlah populasi gedung tersebut. Pada satu komplek area City Walk tersebut memiliki 2 menara / Tower. Dan antara menara A dan menara B yang memiliki desain yang sama atau tipikal. Sehingga saat penghitungan jumlah populasi dapat langsung dikalikan 2 (dua). Dibawah ini tabel jumah unit yang terdapat menara A & B pada setiap lantai. Tabel 3.3 Populasi Hunian / Apartemen NO LANTAI POPULASI MENARA "A" MENARA "B" ( Orang ) ( Orang ) 1 LANTAI 9 ( loft balcony ) & ( mezzanine ) LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI 25 ( loft ) & ( mezzanine ) TOTAL Sehingga jumlah orang / penghuni yang terdapat pada menara A & menara B adalah 1828 orang. 19
10 Menentukan Jumlah Kebutuhan Air Dari data yang di peroleh diatas perancang sudah dapat menentukan jumlah kebutuhan air untuk bangunan tersebut. Kebutuhan air Pusat Perbelanjaan / Mall Diketahui Gedung Pusat perbelanjaan - Populasi pusat perbelanjaan terdapat orang maka kebutuhan air gedung ini adalah sebanyak liter/perhari. Tabel 3.4 Kebutuhan Air Untuk Pusat Perbelanjaan NO NAMA RUANG LUASAN (m 2 ) m 2 /ORANG JLH ORANG LTR/ORG/HARI TURN OVER LTR/HARI 1 LANTAI 1 FITNES CENTER ,850 ONLINE GAME ,400 GAME CENTER ,950 PREFUNCTION ,775 CINEMA ,040 LOBBY CINEMA ,900 CAFE ,530 2 UPPER GROUND CAFE ,850 EXHIBITION GROUND FLOOR CAFE ,583 MINI ANCOR ,463 BOOK STORE KARAOKE ,670 RESTO ,100 SPECIALTY ,600 4 LOWER GROUND HYPERMART ,285 KIOS ,085 20
11 EXHIBITION ,270 5 PARKIR P1 OFFICE & STO HYPERMART ,419 LOBBY MEP ,248 PARKIR ,978 6 PARKIR P2 SHOPE HOUSE ,994 LOBBY MEP ,036 PARKIR ,948 7 PARKIR P3 LOBBY MEP HYPERMART ,016 PARKIR SHOPE HOUSES TOTAL ,878 - Kebutuhan air untuk karyawan pusat perbelanjaan Jumlah karyawan (orang) : 30 Kebutuhan air (liter/orang/hari) : 100 Total kebutuhan air untuk karyawan (Qk) : 3000 (liter/orang/hari) - Kebutuhan air untuk siram taman Luas area taman (m 2 ) : 3000 Kebutuhan air (liter/m 2 /hari) : 4 Total kebutuhan air untuk siram taman (Qt) : (liter/hari) 21
12 Maka total seluruh kebutuhan air untuk pusat perbelanjaan / Mall : Total kebutuhan air = Kebutuhan bangunan + Qk + Qt = = liter/hari = 374,87 M 3 /hari ~ 375 M 3 /hari Kebutuhan Air Untuk Hunian / Apartemen Diketahui jumlah populasi pada gedung apartemen menara A & B - Menara A Jumlah orang : 914 Kebutuhan air (liter/orang/hari) : 250 Total kebutuhan air untuk menara A : (liter/hari) - Menara B Jumlah orang : 914 Kebutuhan air (liter/orang/hari) : 250 Total kebutuhan air untuk menara B : (liter/hari) - Kebutuhan air untuk karyawan apartemen Jumlah karyawan (orang) : 30 Kebutuhan air (liter/orang/hari) : 100 Total kebutuhan air untuk karyawan (Qk) : 3000 (liter/orang/hari/menara) 22
13 (liter/orang/hari) : Kebutuhan air untuk tamu Jumlah tamu (orang) : 314 Kebutuhan air (liter/orang/hari) : 25 Total kebutuhan air untuk tamu (Qn) : 7850 (liter/orang/hari/menara) (liter/orang/hari) : Kebutuhan air untuk siram taman Luas area taman (m 2 ) : 5180 Kebutuhan air (liter/m 2 /hari) : 4 Total kebutuhan air untuk siram taman (Qt) : (liter/hari) - Maka total seluruh kebutuhan air pada gedung apartemen menara A & B adalah : Total Kebutuhan air = Menara A + Menara B + (Qk) + (Qn) + (Qt) = = Liter/hari = 499,4 m 3 /hari ~ 500 m 3 /hari Untuk mengatasi kebocoran atau pancaran air pada instalasi plambing sehingga total jumlah kebutuhan air untuk hunian / apartemen ditambahkan 10% dari total jumlah kebutuhan air untuk hunian / apartemen 23
14 Total Kebutuhan air = 500 m 3 /hari + 10% = 500 m 3 /hari + 50 M 3 = 550 m 3 /hari - Kebutuhan air untuk instalasi pemadam Kebakaran Dari data yang diperoleh dari lapangan pompa yang di gunakan untuk instalasi pemadam kebakaran sebesar 1000 Galon/menit. Maka dapat diketahui besar kebutuhan air bersih untuk instalasi pemadam kebakaran. Kebutuhan air pemadam kebakaran = 1000 Gpm ~ 3,785 Liter / 60 Menit = Liter = 227 M Menentukan Kapasitas Tangki Air Bersih Setelah diketahui jumlah kebutuhan air bersih maka perancang sudah dapat menentukan besar kapasitas tangki air yang akan digunakan. Pada gedung ini hanya menggunakan 1 buah tangki bawah untuk menampung kebutuhan air untuk hunian apartemen & pusat perbelanjaan / mall. Sehingga besar kapasitas Tangki bawah (Ground Water Tank) adalah : Kapasitas GWT = Kebutuhan air mall + Kebutuhan Air hunian + kebutuhan air pemadam kebakaran + Cadangan (5%) 24
15 = 375 m m m 3 + Cadangan (5%) = 1152 m m 3 = 1210 m Menentukan Besar Diameter Pipa PDAM Sebelumnya perancang menentukan besar debit air bersih / jam ke GWT adalah: Kebutuhan air /menit = Kebutuhan air bersih (kapasitas GWT) : Lama pengisian = 895,4 m 3 : 6 jam = 149,23 m 3 /jam ~ 149 m 3 //jam = 2483 liter/menit Dari tabel daya salur pipa untuk Kapasitas tersebut di dapat diameter pipa (2 x 3 / 80 mm) atau dapat digunakan pipa ukuran 4 / 100 mm Menentukan Besar Head Pompa Pada gedung ini instalasi distrisbusi air bersih di bagi menjadi 3 sistem yaitu : - Sistem distribusi air bersih Pusat Perbelanjaan/Mall - Sistem distribusi air bersih apartemen Menara/Tower A - Sistem distribusi air bersih apartemen Menara/Tower B 25
16 Dengan data yang di dapatkan adalah : v air (viskositas kinematik) = 12,32 x 10-6 ft2/s = 1,14 x 10-6 m²/s Diameter pipa dinas yang digunakan adalah 4 = 100 mm = 0,1 m Dengan melihat tabel temperatur dan tekanan hisap. Maka perancang dapat menentukan Tinggi Hisap (Hs) & Tinggi Tekan (Hd) : Menentukan besar Tinggi Hisap (Hs) : - Tinggi hisap (Hs) Mall = 27 m (lihat Tabel dengan temperatur 20ºC) = 40,23 m ~ 40 m - Tinggi Hisap (Hs) = 82,7 m (lihat Tabel dengan temperatur 20ºC) Apartemen Menara A = 123,22 m ~ 123 m - Tinggi Hisap (Hs) = 82,7 m (lihat Tabel dengan temperatur 20ºC) Apartemen Menara B = 123,22 m ~ 123 m Menentukan besar Tinggi Tekan (Hd) : Sesuai data di lapangan maka di peroleh untuk data Tinggi Tekan (Hd) dengan menghitung panjang pipa horizontal, adalah sebagai berikut : 26
17 - Tinggi Tekan (Hd) Mall = 30 m - Tinggi Tekan (Hd) = 30 m Apartemen Menara A - Tinggi Tekan (Hd) = 20 m Apartemen Menara B Maka besar Head Pompa dapat digunakan rumus : Head Pompa (H) = Hs + Hd Dimana H : Head Pompa / Tinggi angkat Total Hs Hd : Tinggi Hisap : Tinggi Tekan Maka - Head Pompa Air Bersih (H) Mall = 40 m + 30 m = 70 m - Head Pompa Air Bersih (H) = 123 m + 30 m Apartemen Menara A = 153 m - Head Pompa Air Bersih (H) = 123 m + 20 m Apartemen Menara A = 143 m 27
18 Menentukan Kapasitas Tangki Atap (Roof Tank) Sebelum menentukan kapasitas tangki atap, perancang harus mengetahui jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (Q h ), Kebutuhan air jam maksimum (Q h-max ) dan Kebutuhan air menit puncak (Q m-max ) Menentukan jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (Q h ) Q h = Q tt : T d Dimana : Q h Q tt T d : jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (m 3 /hari) : total kebutuhan air (m 3 /hari) : jam pemakaian air rata-rata/hari (jam/hari) Maka Jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam untuk mall adalah : Q h = Q tt : T d = 374,87 m 3 /hari : 12 jam/hari = 31,2 m 3 /jam ~ 31 m 3 /jam Jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam untuk apartemen adalah : Q h = Q tt : T d = 550 m 3 /hari : 12 jam/hari = 45,8 m 3 /jam ~ 46 m 3 /jam 28
19 Menentukan Kebutuhan Air Jam Maksimum (Q h-max ) Q h-max = Q h : K 1 Dimana : Q h-max Q h K 1 : kebutuhan air jam maksimum (liter/menit) : jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (m 3 /hari) : koefisisen puncak pada jam maksimum (jam) Maka. Jumlah kebutuhan air jam maksimum untuk mall adalah Q h-max = Q h K 1 = 31 m 3 /jam x 2 jam = 62 m 3 /jam = 1033 liter/menit Jumlah kebutuhan air jam maksimum untuk apartemen adalah Q h-max = Q h K 1 = 46 m 3 /jam x 2 jam = 92 m 3 /jam = 1533 liter/menit Menentukan Kebutuhan Air Menit Puncak (Q m-max ) Q m-max = K 2 Q h Dimana : Q m-max Q h K 2 : kebutuhan air menit puncak (liter/menit) : jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (m 3 /hari) : koefisisen menit puncak (Menit) 29
20 Maka. Jumlah kebutuhan air puncak untuk mall adalah Q m-max = K 2 Q h = 3 x 31 M 3 /jam = 93 m 3 /jam ~ 1550 liter/menit Jumlah kebutuhan air puncak untuk apartemen adalah Q m-max = K 2 Q h = 3 x 46 m 3 /jam = 138 m 3 /jam ~ 2300 liter/menit Menentukan Kapasitas tangki atap (Roof Tank) V e = (Q p Q max ) T p + Q pu T pu Dimana Q p Q max Q pu T p T pu : kebutuhan puncak (liter/menit) : Kebutuhan jam puncak (liter/menit) : Kapasitas pompa pengisi (liter/menit) : Jangka waktu kebutuhan puncak (menit) : Jangka waktu pompa pengisi (menit) Maka Kapasitas tangki atap untuk mall adalah : V e = (Q p Q max ) T p + Q pu x T pu = ( ) x 30 = liter ~ 62 m 3 Kapasitas tangki atap untuk apartemen adalah : 30
21 V e = (Q p Q max ) T p + Q pu x T pu = ( ) x 30 = liter ~ 92 m Menentukan Daya Pompa (Hidrolik) Daya hidraulik pompa adalah daya yang dimasukkan kedalam air oleh rotor atau torak pompa sehingga air dapat mengalir. Daya pompa adalah daya yang harus dimasukkan kedalam poros pompa. Maka daya pompa pengisi air bersih yang dibutuhkan adalah : Nh = 0,163 Q H γ Dimana H Q γ = tinggi angkat total (m) = kapasitas pompa (m 3 /menit) = berat spesifik (kg/liter) maka Daya pompa (hidraulik) untuk mall adalah : N h = 0,163 0, = 5,8 kw ~ 6 kw Daya pompa (hidraulik) untuk apartemen menara A adalah: N h = 0,163 0, = 19,1 kw ~ 19 kw 31
22 Daya pompa (hidraulik) untuk apartemen menara B adalah : N h = 0,163 0, = 17,8 kw ~ 18 kw 3.2. Tahapan Perancangan Sistem Air Buangan Klasifikasi Jenis Air Buangan Air buangan secara umum mempunyai pengertian yaitu air yang telah dipergunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas dan tidak dapat diolah kembali, maksudnya bahwa air tersebut tidak dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Air buangan dapat di bagi menjadi 4 golongan: - Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat plambing lainnya. - Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya. Seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur. Dan lainnya. - Air hujan : air dari atap, halaman dan area terbuka lainnya. - Air buangan khusus : air yang mengandung gas, racun, atau bahan-bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium. 32
23 Selain jenis-jenis tersebut, air kotor dan air bekas sering di sebut air buangan sehari-hari karena berasal dari kehidupan sehari-hari Sistem Pembuangan Air Sistem pembuangan air memiliki 2 macam sistem yang sering di aplikasikan untuk pada gedung bertingkat, terdiri dari : - Sistem campuran Yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas di kumpulkan da di alirkan kedalam satu saluran - Sistem terpisah Yaitu sistem pembuangan, dimana air kotor dan air bekas masing masing di kumpulkan dan dialirkan secara terpisah, kemudian saluran tersebut dialirkan ke instalasi pengolahan air kotor Menentukan Diameter Pipa Pembuangan air Untuk mendapatkan ukuran diameter pipa pembuangan air, perancang dapat menetukan berdasarkan nilai unit alat plambing yang terdapat pada bangunan / gedung tersebut. Dari tabel nilai alat plambing perancang sebelumnya menentukan jumlah dari jumlah alat plambing 33
24 yang terdapat pada gedung / bangunan ini pada setiap lantai dan setiap shaft plambing. Dibawah ini jumlah alat plambing pada setiap lantainya. Tabel 3.5 Jumlah Nilai Alat Plambing Apartemen NO LANTAI ALAT PLAMBING JUMLAH NILAI ALAT PLAMBING JUMLAH NILAI 1 LANTAI 9 & 25 WC ( MEZZANINE ) URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY BATHTUB SHOWER TOTAL PERLANTAI LANTAI 9 & 25 ( LOFT ) WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY BATHTUB SHOWER TOTAL PERLANTAI LANTAI 10~23 WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY BATHTUB SHOWER TOTAL PERLANTAI TOTAL
25 Dari data diatas sesuai dan melihat gambar denah untuk ukuran diameter pipa buangan pada apartemen dibagi menjadi 12 pipa air kotor dan 12 pipa air bekas. Sehingga seluruh nilai alat plambing untuk setiap shaft unit yang terdapat pada bangunan / gedung apartemen yaitu : Apartemen Menara A / B : Nilai alat plambing = 1428 /shaft Pipa mendatar perlantai = 84 / shaft / lantai Diameter pipa air bekas Diameter pipa air kotor = 100 mm = 100 mm Pipa tegak Diameter pipa air bekas Diameter pipa air kotor = 250 mm = 250 mm Tabel 3.6 Jumlah Nilai Alat Plambing Pusat Perbelanjaan (Mall) NO LANTAI ALAT PLAMBING JUMLAH NILAI ALAT PLAMBING JUMLAH NILAI 1 LANTAI 2 WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY SHOWER TOTAL 76 2 LANTAI 1 WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK
26 PANTRY TOTAL LANTAI UG WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY TOTAL LANTAI G WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY TOTAL LANTAI LG WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY TOTAL LANTAI P1 ~ P3 WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK TOTAL 1794 Maka untuk ukuran diameter pipa air buangan untuk area pusat perbelanjaan / Mall yaitu : Mall : Nilai alat plambing = 1794 /shaft = 76 / shaft / lantai 2 = 397 / shaft / lantai 1 = 527 / shaft / lantai UG = 542 / shaft / lantai G 36
27 Pipa mendatar setiap lantai = 180 / shaft / lantai LG = 72 / shaft / lantai P1~P3 Diameter pipa air bekas Diameter pipa air kotor = 100 ~ 200 mm = 100 ~ 200 mm Pipa tegak Diameter pipa air bekas Diameter pipa air kotor = 250 mm = 250 mm Menentukan Diameter Pipa Ven Pipa ven yang dipasang pada instalasi air pembuangan berfungsi untuk menjaga sekat perangkapdari efek sifon/tekanan, menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan dan mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan. Sehingga pipa ven ini sangat diperlukan didalam instalasi pipa pembuangan. Dalam menentukan pipa ven adalah tergantung dari diameter pipa pembuangan tersebut. Dengan memperhatikan tabel dibawah ini. Setelah data diameter pipa pembuangan telah ditentukan. Maka perancang sudah dapat menentukan diameter pipa yang dibutuhkan untuk pipa pembuangan tersebut. 37
28 - Apartemen menara A/B Pipa air kotor & air bekas (mendatar) Maka pipa ven yang dibutuhkan Pipa air kotor & air bekas (tegak) Maka pipa ven yang dibutuhkan = 100~200mm = 50 ~ 65 mm = 250 mm = 150 mm - Mall Pipa air kotor & air bekas (mendatar) Maka pipa ven yang dibutuhkan Pipa air kotor & air bekas (tegak) Maka pipa ven yang dibutuhkan = 100~200mm = 50 ~ 65 mm = 250 mm = 150 mm Menentukan Diameter Pipa Air Hujan Pipa air hujan juga termasuk bagian dalam pipa pembuangannya. untuk menentukan diameter pipa air hujan, yang perlu diperhatikan adalah luas area terbuka / atap gedung tersebut dan curah hujan tertinggi pada lokasi pembangunan gedung tersebut. Maka perhitungannya sebagai berikut : Dari tabel Beban maksimum Yang Diijinkan Untuk pipa air hujan maka perancang dapat menentukan luas area atap untuk setiap pipa air hujan. Jika di ketahui luas atap gedung tersebut adalah : Luas area atap = 8233 m 2 Diameter pipa tegak air hujan = 100 mm 38
29 Jumlah pipa tegak air hujan (pipa) = 19,37 = 20 pipa Menentukan jumlah Debit Aliran : Dimana Q = C. I. A Q = debit aliran (m 3 /jam) C = koefisisen jenis atap (0,9) I A = curah hujan jakarta / depok (0,24 mm/jam) = luas area atap terbuka / jumlah titik air hujan (8233 m 2 / 20) Maka : Menentukan jumlah debit aliran Q = C. I. A = 0, mm/jam m 2 = 95,62 m 3 /jam Menentukan Kapasitas STP (Sewage Treartmant Plant) Sewage Treatment Plant (STP) adalah sebuah sistem pengolahan air limbah / air kotor menjadi air bersih kualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau di buang kesungai tanpa mencemari air sungai. Air hasil olahan ini bukan untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi untuk dibuang. Sebelum limbah dapat di buang ke 39
30 lingkungan, air hasil olahan harus memenuhi standar limbah yang aman bagi lingkungan. Di kota-kota besar telah banyak diterapkan Sewage Treatment ini, terutama di hotel-hotel dengan menggunakan BIO Septic tank untuk mengolah limbah rumah tangga. BIO Septic tank yang banyak beredar dipasaran sangat effisien untuk satu rumah. Untuk perumahan dengan padat penghuni maka akan jauh lebih effisien jika dibangun system pengolahan limbah terpusat (Sewage Treatment Plant). Sehingga dalam menentukan kapasitas pengolahan air limbah / air kotor dapat di ketahui dari jumlah kebutuhan air dari bangunan / gedung tersebut. Yaitu 80% dari kebutuhan air bersih gedung tersebut. Kapasitas STP = 80% Kebutuhan air bersih gedung = 80% 1210 M 3 /hari = 968 m 3 /hari 40
PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1
PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1 Fungsi dan jenis peralatan plambing Fungsi peralatan plambing Menyediakan air bersih ke tempat 2 tertentu dg tekanan cukup dan air panas bila diperlukan Menyalurkan
Lebih terperinciSistem Plambing Dalam Gedung
Sistem Plambing Dalam Gedung 1. Pendahuluan Sistem Plambing plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan; a. penyediaan air bersih, yaitu menyediakan dan menyalurkan air
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ground Tank Ground tank atau dalam bahasa Indonesia lebih sering disebut Tangki bawah tanah, merupakan salah satu bentuk bak penampungan air yang dibangun atau diletakkan
Lebih terperinciFungsi dan jenis peralatan plambing
Fungsi dan jenis peralatan plambing Fungsi peralatan plambing Menyediakan air bersih ke tempat 2 tertentu yg dikehendaki dg tekanan yang cukup Menyalurkan air kotor dari tempat 2 tertentu tanpa mencemari
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA
PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA DESIGN OF PLUMBING AND FIRE HYDRANT SYSTEM IN SAPHIRE AND AMETHYS TOWER EASTCOAST
Lebih terperinciKLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan: Sistem pembuangan air kotor. Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka
31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Adapun alur proses pelaksanaan kerja praktik Pembuatan Gambar Kerja Instalasi Plambing ini adalah seperti diagram alur proses
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa
Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa Dida Prahara Teknik Lingkungan, Program Sarjana, Universitas TanjungPura, Pontianak. email :
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penaksiran Laju Aliran Air Ada beberapa metoda yang digunakan untuk menaksir besarnya laju aliran air, di antaranya yang akan dibahas di sini, yaitu : a. Berdasarkan jumlah
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG
PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG Oleh : Nurina Azyyati Riski 3306 100 006 Dosen Pembimbing : Ir. Didik Bambang S., MT. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA
Sidang Lisan PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA Lia Wimayanti JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data-data gedung Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan Berikut data-data gedung tersebut: Tingkat : 6 lantai Tinggi bangunan :24 m Pada lantai pertama terdiri
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI
TUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciPERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M
PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA Oleh : A.A.M Fungsi Pintu dan Jendela: - Akses keluar/masuk ruangan - Penerangan (Lighting) - Penghawaan (Ventilation) Syarat: - Stabil, kuat dan aman Rangka pintu & jendela
Lebih terperinciKualitas Air Panas. Alat Pemanas yang sering digunakan :
Penyediaan air panas ke dalam bangunan Air, volumenya akan mencapai minimum pada temperatur 4 Celcius, dan akan bertambah pada temperatur yang lebih rendah atau lebih tinggi. Bila kerapatan ( density )
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Plumbing Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti : a) Pipa ledeng b) pekerjaan mematri
Lebih terperinciINSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009
INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009 PENDAHULUAN Instalasi plumbing (pemipaan) sangat penting untuk menunjang operasional bangunan. Sebagai sarana penyaluran air, gas,
Lebih terperinciPenyediaan air panas ke dalam bangunan
Penyediaan air panas ke dalam bangunan Air, volumenya akan mencapai minimum pada temperatur 4 Celcius, dan akan bertambah pada temperatur yang lebih rendah atau lebih tinggi.. Bila kerapatan ( density
Lebih terperinciKLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015 Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan: Sistem pembuangan air
Lebih terperinciINSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya
INSTALASI PLUMBING I. SISTEM PLUMBING Sistem plumbing di dalam gedung meliputi beberapa sarana yang terdiri dari: 1. Sarana sumber air bersih 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor)
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo
Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo Oleh : Moritz Marbun (3306 100 108) Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan dari penghuni dan masyarakat sekitar bangunan khususnya bangunan rumah tinggal, mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kesehariannya manusia tidak pernah lepas dari masalah kesehatan, baik itu menyangkut air bersih, air buangan atau sampah jika tidak dirancang atau dikelola dengan
Lebih terperinciANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT
ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT Nama : Aldian Sya Ban NPM : 20411550 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT. Latar Belakang 1. Perkembangan Kota
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
45 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem plambing instalasi air bersih dan air buangan. 46 Gambar 3.1 Diagram
Lebih terperinciMENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR
MENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR BAG- TPS.001.A-133 15 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciAIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT
AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT DIFINISI AIR BERSIH Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
Lebih terperinciSistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat
Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat Sabtu, 02 Januari 2016 Pada artikel kali ini saya akan membahas sedikit masalah kelengkapan sistem utilitas bangunan khususnya jenis bangunan gedung bertingkat
Lebih terperinci1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN
1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN Topik kajian dalam modul ini hanya terbatas pada Instalasi Plambing Air Bersih, Air Panas, Uap, Air Kotor/Air Kotoran, Ven dan Air Hujan. Sebelum tahapan
Lebih terperinciPERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY
PERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY A. KEBUTUHAN AIR BERSIH Sistem instalasi yang direncanakan adalah instalasi plambing pada gedung UNY KAMPUS WATES dengan mengetahui
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA PUTRA, YULIANTI PRATAMA, ANINDITO NURPRABOWO
Jurnal Reka Lingkungan [Teknik Lingkungan] Itenas No.2 Vol.3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA
Lebih terperinciUMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS
UMY Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS www.umy.ac.id PENDAHULUAN Pada perencanaan sistem sanitasi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
78 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PENGERJAAN Pada perancangan proyek yang dilakukan di perusahaan PT. Alpha Omega Nusantara diawali dengan pembuatan konsep desain yang diambil dari data
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 90 PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI Suhardiyanto Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam suatu perencanaan Instalasi pipa (sistem plambing) ini banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dalam aplikasinya dilapangan, kadang kala hasil
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Modul dengan judul Menghitung Debit Aliran Air Bersih merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan
Lebih terperinciPlumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE
PLUMBING Welcome Students! t Lecture Note 1 RE 091307 class Apa itu plambing? Apa yang dipelajari di kuliah ini? Tugas besar perencanaan sistem plambing? Department of Environmental Engineering ITS 1 Department
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN HYDRANT
BAB III PERENCANAAN HYDRANT Dalam perencanaan hydrant, terlebih dahulu harus diketahui spesifikasi dan jenis bangunan yang akan digunakan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemasangan instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur pemasukan atau penyuplaian air bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran /pembuangan air bekas/limbahnya
Lebih terperinciTATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM
TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM COPY SNI 03-2399 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM 1 Ruang Iingkup Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk sarana
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Hasil rancangan pada Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia di Malang ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab
Lebih terperincipemakaian air bersih untuk menghitung persentase pemenuhannya.
5 3.2.1.3 Metode Pengumpulan Data Luas Atap Bangunan Kampus IPB Data luas atap bangunan yang dikeluarkan oleh Direktorat Fasilitas dan Properti IPB digunakan untuk perhitungan. Sebagian lagi, data luas
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant di Tower Saphire dan. Tower Amethys Apartemen EastCoast Rasidence Surabaya
Perencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant di Tower Saphire dan Tower Amethys Apartemen EastCoast Rasidence Surabaya Design of Plumbing and Fire Hydrant System of Saphire and Amethys Tower EastCoast
Lebih terperinciTata cara perencanaan sistem plambing
Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan sistem plambing ICS 91.140.60 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi ii Prakata i Pendahuluan 1 1 Ruang lingkup 1 2 Acuan 1 3 Istilah dan definisi
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK
SISTEM BARU Sistem apapun yang anda pilih, baik sitem septik konvensional maupun jenis aerobik, tangki penampungan yang baru harus melalui masa tenang di mana bakteri-bakteri yang diperlukan mulai hidup
Lebih terperinciPerencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.1. Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa Ketut Catur Budi Artayana a), Gede Indra Atmaja b) a) Teknik
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi
Jurnal DAUR LINGKUNGAN Februari 2018, Vol. 1 (1): 35-40 ISSN 2615-1626 http://daurling.unbari.ac.id Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi Anggrika Riyanti*,
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Sebagai gambaran untuk sewage pit itu sendiri direncanakan dikarenakan lokasi toilet berada di level yang sama dengan STP atau di bawah level STP. Selain
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA
TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Disusun
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan teori tentang sistem plambing dan standar yang digunakan sebagai acuan dalam perancangan. Teori perhitungan dan analisa kebutuhan
Lebih terperinciDISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS
INSTALASI PENYEDIAAN AIR PANAS APARTEMEN METROPOLIS TOWER A DAN B SURABAYA DISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS 3105 040 755 SURABAYA LATAR BELAKANG Apartemen adalah sebuah hunian yang praktis dan nyaman Bangunan
Lebih terperinciTata cara perencanaan bangunan MCK umum
Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan bangunan MCK umum ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Halaman Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45...
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45...09 BUKU PENILAIAN 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U M B A D
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR BERSIH GEDUNG FAVE HOTEL PADANG DESIGN OF PLUMBING WATER SUPPLY AT FAVE HOTEL PADANG
PERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR BERSIH GEDUNG FAVE HOTEL PADANG DESIGN OF PLUMBING WATER SUPPLY AT FAVE HOTEL PADANG Puti Sri Komala*, Suarni S. Abuzar, Zikra Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Lebih terperinciTAMPAK DEPAN. Skala 1:320 TUGAS AKHIR 1200 JENDELA DOSEN PEMBIMBING 1 DOSEN PEMBIMBING 2 DI GAMBAR OLEH. Rahmadan Sanubari JUDUL SKALA
750 TUGAS AKHIR 500 Unit pengolahan air Water Treatment Plant dengan Kombinasi Filtrasi dan Aerasi (Studi kasus Air sumur Unires Putri UMY, Tamantirto, Kasihan, Bantul) DOSEN PEMBIMBING 1 Burhan Barid,
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG
PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG REDESIGN PLUMBING SYSTEM AND WASTEWATER TREATMENT PLAN OF MX MALL MALANG NURINA AZYYATI RISKI dan Ir. DIDIK BAMBANG SUPRIYADI,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prinsip Dasar Sistem Distribusi Air Bersih Sistem distribusi air bersih merupakan sistem pemipaan yang disiapkan di dalam bangunan maupun di luar bangunan guna mengalirkan air
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih
267 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.1 Kesimpulan Instalasi air Bersih Dari analisa Perencanaan instalasi air bersih pada gedung kantor Politekik Kediri diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dengan modul ini mahasiswa dapat melaksanakan praktek tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Modul dengan judul Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum mahasiswa untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun dalam bentuk gas. Buangan cair yang berasal dari masyarakat yang di kenal sebagai air buangan atau air limbah
Lebih terperinciTUGAS PLUMBING PERENCANAAN SISTEM PLUMBING GEDUNG BANK MANDIRI JAWA TENGAH
TUGAS PLUMBING PERENCANAAN SISTEM PLUMBING GEDUNG BANK MANDIRI JAWA TENGAH Disusun Oleh : Kelompok 7 Ahmad Indra Permana Dea Budi Istantinova Flora Resti Utami Irma Suryanti Michael Dwi Oktavian Ryanti
Lebih terperinciINDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION
INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciPenyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1
Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1 Oleh Gede H. Cahyana 2 Adakah peran PDAM dalam penyediaan air minum di dalam gedung? Sebagai sebuah sistem, penyediaan air minum di dalam gedung memang bukanlah tanggung
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG APARTEMEN BERTINGKAT DUA PULUH TIGA
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya, laporan tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Perencanaan Sistem Plambing
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran
BAB IV Bab IV Hasil dan Analisis HASIL DAN ANALISIS 4.1. Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran merupakan suatu kombinasi dari berbagai sistem untuk
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Dan Sistem Fire Hydrant Di Gedung Tower. A Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya
Perencanaan Sistem Plambing Dan Sistem Fire Hydrant Di Gedung Tower A Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya Design Plumbing and Fire Hydrant System of A Tower Building Puncak Permai Subsidized Apartment
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Unit = 2 unit (1 beroperasi, 1 cadangan). 4. Sepesifikasi pompa suplai tangki atas pada gedung E 7 dari hasil
BAB V KESIMPULAN 5. KESIMPULAN Dari hasil perencanan dan perancangan ulang sistem instalasi air bersih pada gednug Twin Building berlantai tujuh yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA
STUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA Juniar Johansyah Susilo 1, Very Dermawan 2, Andre Primantyo Hendrawan. 2 1 Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Pengairan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB XIV INSTALASI PIPA PVC
BAB XIV INSTALASI PIPA PVC Pipa PVC sudah banyak digunakan di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Mulai untuk pipa air bersih, air kotor, kotoran, dan air hujan. Pipa PVC standar pipa pasar atau pipa
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang penulisan ini adalah dengan melihat perkembangan jaman pembangunan building office dan apartemen banyak sekali dengan berba
ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT RONNY WIBOWO / 20406648 Fakultas Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI Sistem plambing merupakan bagian yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Plambing, Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Pengelolaan Sampah Di Rumah Susun Gunungsari Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-103 Evaluasi Sistem Plambing, Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Pengelolaan Sampah Di Rumah Susun Gunungsari Kota Surabaya
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Buangan pada Gedung Newton Residence
Reka Lingkungan Teknik Lingkungan Itenas No.1 Vol.4 Jurnal Institut Teknologi Nasional [Februari 016] Perencanaan Sistem Plambing Air Buangan pada Gedung Newton Residence DEVI AYU PUTRIANTI, YULIANTI PRATAMA,DYAH
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA
PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA Lia Wimayanti dan Ir. Hari Wiko Indaryanto, M. Eng Jurusan Teknik Lingkungan FTSP Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Plambing Kesehatan merupakan salah satu milik manusia yang sangat berharga. Menjaga kesehatan dapat dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan, baik lingkungan kerja maupun
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar Perancangan Pusat Komunitas Baca adalah kesimpulan dari bab sebelumnya yang disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian dengan tema perancangan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK UTILITAS AIR BERSIH Pompa Air Pipa Bak Kontrol Sambungan Pipa 1 Sambungan Pipa 2 Pipa Hidrostatik Katup Pompa Air Pemasangan Pipa Air Bersih Pemasangan pipa-ipa datar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sewon untuk diolah agar memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sistem pengolahan air limbah terpusat skala kota yang dibangun pada tahun 1994. Sistem tersebut melayani Kota Yogyakarta, sebagian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas
Lebih terperinciEVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA
EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciSISTEM PEMELIHARAAN PLAMBING PADA BANGUNAN HOTEL
SISTEM PEMELIHARAAN PLAMBING PADA BANGUNAN HOTEL Muthia Widya Ningrum NRP : 0021017 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK
Lebih terperinciTabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan
Lebih terperinciSISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE TL 4001 Rekayasa Lingkungan 2009 Program Studi Teknik Lingkungan ITB Pendahuluan o Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah
Lebih terperinciSISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE MI 3205 Pengetahuan Lingkungan 2013 D3 Metrologi ITB Pendahuluan o Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah o Air limbah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK
BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL Kampung kota merupakan sebuah fenomena yang cukup unik, di samping memiliki karakteristik kampung, namun memiliki karakteristik perkotaan. Kampung memiliki sifat rasa kekeluargaan
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya
D241 Perencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya Fairuz Nadia dan Mas Agus Mardyanto Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BAOBAB HOTEL RESORT AND CONVENTION TAMAN SAFARI INDONESIA II SKRIPSI
PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BAOBAB HOTEL RESORT AND CONVENTION TAMAN SAFARI INDONESIA II SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Laporan Tugas Akhir Konsep dasar dari perancangan kampus fakultas kedokteran gigi dan mulut yaitu keselarasan dengan lingkungan sekitar dimana berada dalam kawasan kampus Universitas
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH
BAB IV PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH 3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih 3.1.1 BerdasarkanLuas Lantai atau Jumlah Pemakai 3.1.1.1 Luas Lantai Lantai 1 Luas Lantai 1 = L x P = 25 m x 9 m =
Lebih terperinci