BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Efektivitas Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Mardiasmo (2002:134) menyatakan efktivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya walaupun dengan biaya yang lebih besar, karena efektivitas disini hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yamit (1998:7) menyatakan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran mengenai seberapa jauh target dapat tercapai baik secara kualitas, maupun waktu, berorientasi pada keluaran (output) yang dihasilkan. Yamit (1998:14) menyebutkan bahwa efektivitas adalah keadaan yang menunjukkan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil simpulan bahwa efektivitas adalah keadaan yang merupakan ukuran tingkat keberhasilan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Semakin maksimal hasil yang dapat diraih sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka kegiatan itu dikatakan semakin efektif. 11
2.1.2. Pengertian Sistem W. Gerald Cole (1971) dalam Baridwan (1998:3) mengatakan bahwa sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang saling berkaitan dan disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan. Prosedur adalah urutan-urutan pekerjaan kerani biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistemsubsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). Mulyadi (2001:1) mengemukakan penertian suatu sistem dapat dirinci sebagai berikut. a. Setiap sistem terdiri dari unsur. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang terpadu dari sistem yang bersangkutan. c. Unsur-unsur tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa sistem adalah kumpulan dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan, dimana komponen-komponen tersebut saling berhubungan erat satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri, mereka saling berinteraksi dan saling berhubungan 12
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran suatu sistem dapat tercapai. 2.1.3 Pengertian Efektivitas Sistem Efektivitas suatu sistem dilihat dari rancangan elemen sistemnya. Bodnar (2000:459) menyatakan efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dinilai dari lima aspek yang terdiri atas. a. Keamanan data adalah tingkat kemampuan suatu sistem untuk dapat mengantisipasi kemungkinan pengaksesan data oleh pihak yang tidak berkepentingan serta yang tidak mempunyai wewenang untuk itu. Selain itu berkaitan juga dengan tingkat kemampuan sistem untuk mem-back up data guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. b. Ketepatan waktu adalah tingkat waktu yang diperlukan oleh sistem untuk memproses data menjadi suatu output baik secara periodik maupun non periodik. Disamping itu berkaitan juga dengan tingkat waktu yang diperlukan oleh sistem untuk menemukan suatu data berdasarkan petunjuk dan kriteria yang diberikan dengan cepat. c. Ketelitian data adalah kemampuan sistem untuk memproses data dengan teliti serta menyajikan informasi secara akurat dan tepat. d. Variasi laporan adalah data yang disajikan oleh suatu sistem dan sudah disesuaikan dengan yang dibutuhkan oleh pemakai. 13
e. Relevansi data adalah kemampuan suatu sistem untuk menyajikan atau membuat laporan keuangan yang variatif dengan berbagai variasi serta modifikasi dan pengembangan perhitungan sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat berguna bagi pengguna informasi. 2.1.4. Pengertian Informasi Saat ini informasi dapat dikatakan sebagai salah satu sumber daya utama yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Hal ini disebabkan karena peran informasi yang sangat penting baik bagi pihak manajemen (intern perusahaan) maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Menurut Bodnar (1980) dalam Jusuf (2003:15) mendefinisikan informasi sebagai data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Senada dengan pernyataan tersebut Davis (1974) dalam Jogiyanto (2000:25) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah kedalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya, dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun untuk di masa depan. Informasi dapat memiliki nilai yang bersal dari pengaruhnya terhadap keputusan. Informasi dapat memiliki nilai jika memenuhi kualitas yang diisyaratkan. Jogiyanto (2000:30) menyatakan bahwa kualitas dari suatu sistem informasi tergantung pada 3 (tiga) hal yaitu. a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. 14
b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. c. Relevan, berarti bahwa informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi Istilah sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada organisasi yang identik tetapi sebagian besar mengalami kejadian ekonomi yang hampir sama. Sistem informasi akuntansi semakin dibutuhkan mengingat kebutuhan manajer akan sistem informasi akuntansi semakin meningkat dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat digunakan sebagai alat pengendali aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Barry E. Cushing (1974) dalam Jogiyanto (2000:49) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga informasi yang di dapat dari pengumpulan dan pengelolaan data transaksi. Widjajanto (2001:4) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang di desain untuk mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Bodnar (2000:1) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi 15
adalah kumpulan sumber daya manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. 2.1.6. Pengertian Akuntansi dan Proses Pengolahan Data Harahap (1995:1) menyatakan, bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu periode waktu tertentu. Menurut American Institute of Certified Public Account (1974) yang dikutip oleh Harahap (1995:1), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikthisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Akuntansi merupakan alat penyaji informasi yaitu untuk menyajikan informasi mengenai keadaan suatu perusahaan atau organisasi. Akuntansi sebagai alat informasi mempunyai aktivitas-aktivitas yang terdiri dari pencatatan akuntansi, pengolahan data, penganalisisan data, penyusunan laporan-laporan tertentu, dan pemahaman data untuk pengawasan efisiensi. Kemudian menurut Accounting Principle Board (1978) Statement no.4 kutipan Harahap(1995:3), akuntansi adalah kegiatan jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, tentang suatu badan ekonomi, yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar pemilihan antara beberapa alternatif. 16
Definisi akuntansi menurut Jusuf (2003:4) dapat dirumuskan dari 2 sudut pandang yaitu. a. Definisi dari sudut pemakai sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi untuk melaksanakan kegiatan secara efesien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. b. Definisi dari sudut proses kegiatan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Akuntansi sebagai suatu proses pengolah data keuangan dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan sistem pengolahan data secara manual dan dengan sistem pengolah data berbasis komputer. Pada pengolahan data secara manual, proses akuntansi berawal dari penganalisisan transaksi keuangan sampai pada penyajian laporan keuangan, pencatatannya dilakukan dengan sistem akuntansi berpasangan dan dengan menggunakan tenaga manusia pada keseluruhan prosesnya. Pada sistem pengolahan data berbasis komputer, segala sesuatunya berlangsung dengan otomatis, melibatkan hanya sedikit tenaga manusia, dimana sebagian besar proses akuntansi dilakukan melalui sistem komputer yang telah di program. 2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer Saat ini untuk mengolah data telah digunakan alat-alat elektronik seperti komputer. Widjajanto (2001:207) menyatakan komputer adalah suatu alat pengolahan data yang dapat melaksanakan perhitungan substansial, termasuk operasi hitung-menghitung dan operasi logika, tanpa campur tanaga manusia. 17
Sistem komputer merupakan kombinasi terpadu dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), komunikasi, sumber daya manusis, sumber daya informasi dan prosedur-prosedur pemrosesan. Masing-masing dari kelima (5) komponen tersebut hanya memberikan nilai kecil bagi pemenuhan kebutuhan komputan. Komputer memiliki stored program, yaitu program yang tersimpan di dalam komputer untuk mengeksekusi data. Dengan komputer ini memiliki tiga (3) keunggulan yaitu dapat beroperasi dengan kecepatan elektronik, memiliki keandalan yang tinggi, komputer dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Menurut Davis (1995:134) sistem dasar komputer terdiri dari empat (4) elemen yaitu. a. Hardware merupakan alat elektronik dan mekanik yang membentuk suatu sistem komputer, hard ware dapat dikelompokkan menjadi lima (5) komponen yaitu CPU (Central Processing Unit), input equipment, output equipment, computer communication equipment, dan secondary storage. b. Software berhubungan erat dengan program komputer, mencakup elemen-elemen non hardware dari suatu sistem komputer, meliputi manual atau pedoman operasi, dokumen program dan standar-standar serta teknik-teknik yang digunakan dalam analisis sistem dan pengembangan program. c. Procedures merupakan suatu manual operasi untuk menetapkan beberapa tujuan. 18
d. Personal berhubungan dengan pelaksanaan operasional suatu sistem komputer. Pada pengolahan data elektronik, proses pengolahan data dilakukan oleh komputer. Proses itu dimulai dengan pencatatan dokumen sumber kedalam jurnal yang ada di komputer, lalu komputer akan mengolah data secara otomatis dengan mengklasifikasikan setiap data tersebut ke dalam buku besar masing-masing perkiraan atau buku besar pembantu (file transaksi). Pengolahan data ini tidak berhenti sampai buku besar saja, akan tetapi terus berlanjut hingga dihasilkan keluaran berupa laporan keuangan atau laporan lainnya. Jadi sistem pengolahan data elektronik merupakan suatu sistem yang menggunakan atau memanfaatkan teknologi komputer sebagai alat untuk dapat mengubah data menjadi suatu informasi yang nantinya akan diperuntukkan bagi pemakainya. 2.1.8 Pengertian System Online Payment Point (SOPP) Aplikasi SOPP adalah aplikasi front office yang digunakan untuk melayani pembayaran atau pelunasan piutang pelanggan. System Online Payment Point (SOPP) merupakan cara cepat, mudah dan praktis dalam melakukan pembayaran tagihan rekening listrik melalui loket-loket atau tempat-tempat yang telah ditunjuk oleh PT. PLN sehingga pelanggan bisa melakukan pembayaran listrik secara online. Keunggulan System Online Payment Point (www.google.com.sopp PLN Search) antara lain. a. Dapat beroperasi baik secara WAN (terhubung mulai dari kantor wilayah sampai ke payment point) maupun offline (untuk payment point yang belum tersambung jaringan komunikasi). 19
b. Bersifat real-time online sehingga setiap payment point dapat menyediakan informasi yang terkini yang seragam/sinkron c. Mampu beroperasi dengan bandwidth 9,6 Kbps d. Mampu mengolah database minimum 600 ribu record e. Win, web dan wap interface f. Interfacing dengan barcode reader g. Terintegrasi client data source server dan data source Keuntungan dari System Online Payment Point (www.google.com.sopp PLN Search) yaitu. a. Service improvement Aplikasi SOPP ini bersifat real-time online sehingga pelanggan dapat melunasi tagihannya di payment point manapun, bahkan di luar kota sekalipun. Akibatnya kenyamanan, kemudahan dan kepuasan pelanggan akan semakin meningkat. b. Revenue protection Manajemen dapat langsung memantau pelunasan piutang secara harian untuk masing-masing payment point berikut dengan bukti setor ke bank. c. Revenue improvement Dengan meningkatnya kepuasan pelanggan maka akan semakin banyak piutang pelanggan yang terlunasi. Begitu juga dengan adanya revenue protection, maka diharapkan akan me-minimize atau bahkan menghilangkan adanya praktek-praktek ilegal dalam pengelolaan pelunasan piutang pelanggan. Akibatnya akan pula meningkatkan revenue atau pendapatan perusahaan. 20
d. Cost reduction Konsumen atau dalam hal ini utility company, tidak perlu mengeluarkan biaya investasi karena semua perangkat dan local support disediakan oleh swakelola. e. SDM improvement Konsumen dapat lebih berkonsentrasi pada core bisnisnya karena operasional dan maintenance SOPP menjadi tanggung jawab swakelola. 2.2 Penelitian Sebelumnya Penelitian tentang penilaian efektivitas sebelumnya dilakukan K. Nurisanthi Rahayu (2005) tentang penilaian efektivitas penerapan SAP dalam pengaplikasian sistem informasi berbasis komputer pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V Cabang Denpasar. Pada penelitian tersebut mengambil objek SAP dalam penggunaanya sebagai sistem untuk membuat laporan keuangan, sehingga mempermudah karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Variabel yang digunakan adalah relevansi, variasi laporan, ketepat waktuan, keamanan dan akurasi. Teknik analisis yang digunakan adalah kuantitatif yaitu dengan melakukan perhitungan-perhitungan tertentu. Untuk mengkuantitatifkan data penilaian responden yang sebelumnya bersifat kualitatif, maka pengukuran di lakukan dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian tersebut adalah penerapan SAP dinilai efektif dengan persentase sebesar 85,5 persen dimana tingkat efektivitas terbesar berada pada variabel akurasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurisanthi (2005) terletak pada objek 21
penelitian serta aplikasi program yang digunakan, karena penelitian ini untuk menilai efektivitas SOPP yang sudah berjalan sebagai sistem pembayaran listrik. Luh Ayu Kumariati (2007) meneliti tentang efektivitas implementasi back office system pada PT. Selancar Cipta Abadi di Bali. Pada penelitian tersebut mengambil objek implementasi back office system yang penggunaanya berpengaruh terhadap proses pengolahan data akuntansi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis naratif, yaitu memberi gambaran mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan implementasi back office system dalam mengolah data akuntansi, karena sistem yang terkomputerisasi dibuat oleh pengembang, maka perlu diteliti tingkat keamanan dan efektivitas penggunaanya dalam mengolah data akuntansi. Hasil penelitian tersebut adalah penerapan implementasi back office system dinilai aman dan cukup efektif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian oleh Kumariati (2007) terletak pada objek penelitian, aplikasi yang digunakan untuk meneliti, serta teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data akuntansi. Penelitian ini lebih menekankan untuk mengetahui tingkat efektivitas SOPP yang terdapat di kantor PLN dan LPD Gianyar, sehingga koreksi batal bayar rekening bisa berkurang. 22