BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Perusahaan Perhotelan Hotel Proprietors Act(1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Grolier Electronic Publising Inc.(1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan produk dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dari industri hotel (Gray, 1996), yaitu. 1) Usaha musiman (seasonality of bussines), yang ditunjukan dengan fluktuasi dalam volume penjualan. 2) Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi jasa makanan, dimana bahan mentah menjadi produk jadi kemudian menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga investasi pada persediaan minimal (biasanya berkisar antara 5% dari totral aktiva). 3) Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, dimana memberikan pelayanan yang cepat, fasilitas 24 jam, mengutamakan kepuasan 11

2 tamu, sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi elemen utama dalam kos penjualan. 4) Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti konstruksi, furniture, dan lain-lain (biasanya berkisar 55%-85% dari total aktiva) Sistem Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related)/subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Hall, 2001:5). Pengertian suatu sistem dapat dirinci sebagai berikut (Mulyadi, 2001:1). 1) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, 2) Unsur-unsur tersebut adalah bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan, 3) Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, 4) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Menurut Jagianto(2000:7), suatu sistem memiliki karekteristik atau sifat-sifat tertentu sebagai berikut. (1) Komponen-komponen (components) Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinnya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. 12

3 (2) Batas sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. (3) Lingkungan luar sistem (environments) Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. (4) Penghubung (interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan adanya penghubung ini, sumber dayasumber daya akan mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. (5) Masukan (input) Masukan merupakan energi yang dimasukan ke dalam suatu sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu energi yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Disamping itu, terdapat juga masukan sinyal (signal input), yaitu energi yang diproses untuk mendapatkan suatu keluaran. (6) Keluaran (output) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 13

4 (7) Pengolah (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, dimana pengolah ini yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. (8) Sasaran (objective) atau tujuan (goal) Suatu sistem tentu memiliki tujuan atau sasaran tertentu, sebab operasi suatu sistem tidak akan ada gunanya tanpa adanya tujuan atau sasaran. Dalam hal ini, masukan dan keluaran sangat ditentukan oleh tujuan atau sasaran suatu sistem Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Informasi dapat dikatakan sebagai salah satu sumber daya utama yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan, sebab informasi memiliki peran yang sangat penting baik bagi pihak internal perusahaan maupun bagi pihak eksternal perusahaan. Davis(1974) dalam Jogianto (2000:25) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang nyata dan berguna bagi penerimaan, atau dapat berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusankeputusan tertentu, baik keputusan sekarang maupun keputusan di masa depan. Informasi dapat memiliki nilai jika memenuhi kualitas-kualitas tertentu yang diisyaratkan. Kualitas dari suatu sistem informasi tergantung pada tiga hal tertentu (Jogianto, 2000:30), yaitu. 1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, 2) Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak terhambat, 14

5 3) Relevan, berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainnya. Istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentranspormasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen (Nugroho Widjajanto, 2001:4). Cushing(1974) dalam Jogianto (2000:49) menyatakan SIA adalah kumpulan sumber daya manusia dan sumber daya modal dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan, serta informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi. SIA adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi (Badnar dan William S. Hopwood, 2004:3). Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terbentuk dari beberapa unsur sebagai berikut (Nugroho Widjajanto, 2001:4). (1) Serangkaian formulir yang tercetak, seperti faktur, nota, dan laporan yang digunakan untuk membangun sistem akuntansi dan administrasi perkantoran, termasuk berbagai prosedur yang merupakan dasar pembuatan keputusan ayatayat akuntasi, (2) Serangkaian buku, baik dalam bentuk fisik berupa kartu-kartu maupun bukubuku dalam bentuk format yang hanya terbaca oleh mesin. Buku tersebut meliputi jurnal maupun buku besar, (3) Serangkaian laporan atau pernyataan, seperti neraca saldo perhitungan laba rugi dan neraca, 15

6 (4) Serangkain kegiatan klerikal, termasuk kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai berbagai informasi akuntansi pada formulir, buku, jurnal, maupun dalam penyusunan laporan dan surat pernyataan, (5) Penggunaan peralatan klerikal, khususnya komputer, mesin ketik, sarana komunikasi, untuk mentransfer data yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan sistem Sistem Informasi Berbasis Komputer Kecepatan pemrosesan data pada sistem yang terkomunikasi tentunya lebih cepat daripada sistem manual dan keluaran yang ada lebih rinci. Sangat sedikit aspek-aspek perusahaan yang tidak terpengaruh oleh munculnya komputer. Selain mempengaruhi cara pemrosesan dan penyimpanan data, komputer juga mempengaruhi cara pengorganisasian, cara pengambilan serta pemanfaatan fungsi akuntansi perusahaan. Nugroho Widjajanto(2001:65) menyatakan metode pemrosesan data pada sistem yang terkomputerisasi dapat dibagi menjadi beberapa metode, yaitu. 1) Bath System Prinsip dari sistem ini adalah menyimpan dan menumpuk semua data transaksi untuk diproses pada waktu yang telah ditentukan. 2) Realtime System Sistem ini berupa perbaikan dari batch, yaitu berusaha memperbaiki informasi yang kurang up to date. Sistem ini memungkinkan setiap pemakai fasilitas komputer untuk mengintegrasikan mesin setiap saat untuk memperoleh data yang paling aktual. 16

7 3) Database System Konsep dasar dari database ini adalah data dipusatkan pada suatu departement, dimana departement yang lain dapat mengakses datanya. Dengan demikian, departement-departement tidak lagi menyimpan datannya sendiri dan semua pemakai komputer akan bekerja pada suatu perangkat tersebut. Sistem informasi berbasis komputer memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut (Nugroho Widjajanto, 2001:73). 1) Dapat meningkatkan throughput dan efisiensi, khususnya jika data yang diolah cukup besar. Throughput adalah urutan kapasitas sistem mulai input sampai output dalam suatu periode tertentu, 2) Pengolahan data dengan menggunakan komputer juga menjanjikan kemudahan, sebab komputer biasa melakukan perhitungan secara otomatis, 3) Komputer mampu menyajikan informasi secara cepat serta dengan kecermatan yang tinggi. Meskipun memilki berapa kelebihan, komputer tetap saja memiliki beberapa kelemahan, antara lain. 1) Komputer hanyalah alat. Secepat apapun proses yang dikerjakan komputer, jika manusia sebagai brainware bagi komputer tidak berperan didalamnya, maka komputer hanyalah sebagai alat mati yang tidak berfungsi apa-apa, 2) Komputer memerlukan program aplikasi. Untuk mengerjakan dan memproses sesuatu, komputer membutuhkan program aplikasi. Setiap pekerjaan yang berbeda memerlukan aplikasi yang berbeda pula. Jika belum terdapat 17

8 program-program tersebut, maka komputer belum dapat digunakan sebagai alat bantu yang siap pakai, 3) Komputer berbasis pada kemampuan alogoritmis. Komputer bekerja berdasarkan suatu alogaritme, yaitu suatu urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan hasil atau pekerjaan. Komputer tidak bisa melakukan suatu pengambilan keputusan diluar alogaritme yang diberikan Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi adalah proses memodifikasikan/mengubah bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen substansial mengenai waktu dan sumber daya, serta merupakan aktivitas yang berkesinambungan. Pengembangan sistem informasi dapat dilakukan menjadi dua, yaitu pengembangan sistem informasi dengan cara pendekatan tradisional seperti, System Development Life Cycle (SDLC) dan pengembangan sistem dengan pendekatan alternatif seperti, prototyping, pembelian paket sistem, end user development, dan outsourching. 1) System Development Life Cycle (SDLC) Menurut M. Fakhri Husein dan Amin Wibowo(2002 : 292), pada pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) terjadi proses formal tahap demi tahap secara berurutan dan melalui spesifikasi serta persetujuan yang jelas. Pendekatan SDLC ini biasanya digunakan oleh divisi sistem informasi untuk memberikan pengertian yang jelas tentang apa yang seharusnya disertakan dalam pengembangan suatu sistem. SDLC umumnya melalui beberapa tahap yang disebut dengan siklus hidup pengembangan sistem, yaitu. 18

9 (1) Fase definisi, terdiri dari analisis kelayaan dan pendefinisian permintaan (kebutuhan) (2) Fase konstruksi, terdiri dari desain sistem, pembuatan sistem, dan pengujian sistem (3) Fase implementasi, terdiri dari pemasangan, operasional dan pemeliharaan. 2) Prototyping Prototyping melibatkan permintaan yang dikhususkan dengan sistem eksperimen, dimana prosesnya cepat, informal, dan berurutan. Proses prototyping sistem membutuhkan beberapa pembuat sistem yang memiliki kecakapan teknis dalam membuat dan memodifikasi sistem secara cepat dengan dibantu oleh software yang ada. Disamping itu, juga dibutuhkan pemakai sistem yang mampu bekerja secara intensif dengan sistem yang baru dibuat dan menentukan sistem mana yang layak untuk dijalankan oleh organisasi. 3) Pembelian paket sistem Pada pendekatan ini, software komersial yang digunakan akan mengurangi kebutuhan untuk software yang dikembangkan secara internal. Banyak organisasi memutuskan untuk membeli paket softwarenya yang berhubungan langsung dengan aktivitas usahannya, sebab hal ini dipandang sebagai cara yang mudah dalam memperoleh sistem aplikasi. Salah satu masalah utama yang umumnya timbul dalam pembelian sistem adalah harus adanya 19

10 pemahaman tentang kebutuhan perusahaan dan juga kemampuan dari sistem paket yang akan dibeli. 4) End user development Pengembangan sistem informasi oleh pengguna akhir (end user development atau end user computing) adalah bentuk pengembangan sistem yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak sepenuhnya ahli tentang sistem informasi, seperti manajer, akuntan, analis keuangan, kepala produksi, insinyur, analis pemasaran, dan lainnya. 5) Outsourching Menurut Choudhuri,dkk yang dikutip oleh M. Fakhri Husein dan Amin Wibowo (2002:271), outsourching adalah proses pengontrakan berbagai sub fungsi dari suatu sistem, seperti pemasukan data, program manajemen, fasilitas, integrasi sistem, operasional pendukung pemeliharaan, pelayanan, dan perbaikan kembali karena adannya kerusakan, pengelolaan pusat data, dan telekomonikasi oleh perusahaan pengguna pemasok. Salah satu faktor outsourching adalah adanya perintah untuk melaksanakan peretujuan kontrak dan prosedur tawar-menawar antara pengguna dan pemasok sistem. Outsourching mengindikasikan bahwa suatu perusahaan dapat memperkecil struktur organisasinya, yaitu dengan mengurangi sifat sistem informasi karena mereka dianggap kurang mampu untuk membangun sistem dengan teknologi baru. 20

11 2.1.6 Kualitas Sistem Menurut Dilworth(1988) dalam Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) kualitas sistem ditinjau dari sudut pandang teknik, merupakan kualitas dari produk atau pelayanan yang pada umumnya diukur berdasarkan kecocokan penggunaannya, dimana mampu diaplikasikan sesuai apa yang dipikirkan pemakai. Ukuran kepuasan pemakai pada sistem komputer dicerminkan oleh kualitas sistem yang dimiliki. Guimaraes,dkk(2003) dalam Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) menyatakan bahwa kepuasan pemakai terhadap suatu sistem adalah bagaimana cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata tetapi tidak pada kualitas sistem secara teknik. Dengan kata lain, pemakai lebih memandang dari sudut ketersediaan layanan informasi, daripada menilai langsung kemampuan fungsi dari suatu sistem Partisipasi Pemakai Menurut McKeen,dkk(1994) seperti yang dikutip oleh Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) penting dalam pengembangan sistem sebagai komposisi bagi kualitas sistem. Pentingnya partisipasi pemakai dalam proses pengembangan sistem telah banyak ditulis dalam literatur, sebab partisipasi pemakai diperkirakan akan dapat meningkatkan kualitas sistem dengan menyediakan penafsiran kebutuhan-kebutuhan informasi pemakai secara akurat dan lengkap. Disamping itu, partisipasi pemakai juga mendorong pemakai ikut merasa memiliki sistem tersebut, mengurangi resistansi atau penolakan terhadap perubahan, serta membuat pemakai memiliki komitmen terhadap sistem. Barki dan Hartwick dalam McKeen,dkk(1994) seperti yang dikutip oleh Sadat Amrul dan Ahyadi 21

12 Syar ie (2005) mendefinisikan partisipasi pemakai sebagai perilaku dan tindakan yang dilakukan melalui suatu target yang telah ditentukan sebelumnya atau sesuai dengan kemampuan pemakai selama proses pendesainan sistem Pelatihan Pemakai Menurut Yoon,dkk(1995) dalam Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) pentingnya pelatihan pemakai untuk keberhasilan suatu sistem telah diakui secara luas. Pelatihan merupakan hal yang penting untuk memberikan latar belakang yang umum untuk mendekatkan pemakai dengan penggunaan teknologi komputer secara umum, proses dari pengembangan sistem, serta untuk membantu pemakai lebih efektif dalam pengembangan sistem yang lebih spesifik Keahlian Pemakai Expertise (keahlian) sering dikaitkan dengan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan), sebab orang baru dikatakan ahli bila didukung dengan pengetahuan dan keterampilan. Guimaraes,dkk(2003) seperti yang dikutip oleh Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) mendefinisikan keahlian pemakai sebagai tingkat pengalaman dan keterampilan yang diperoleh pemakai dalam hal penggunaan komputer dan pengembangannya. Tidak semua pemakai sama dalam kemampuannya berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem. Tingkat keahlian intuisi dalam pengembangan sistem sangatlah penting. Keahlian pemakai akan bertambah seiring dengan upaya atau usaha pengembangan dan latihan dalam mempersiapkan kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diperoleh. 22

13 Komunikasi Pemakai-Pengembang Menurut Chruchman dan Schainhlatt dalam McKeen,dkk(1994) seperti yang dikutip oleh Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) hubungan antara pemakai dan pengembang selalu bersifat simbiotik. Pemakai memiliki informasi dan pengetahuan tentang dinamika lingkungan, serta analisis memiliki waktu untuk mengadakan analisis sistematis yang diperlukan untuk membuat keputusankeputusan strategis yang kompleks Kewenangan pemakai Dalam proses pengembangan kualitas sistem, kewenangan pemakai berbeda dengan partisipasi pemakai. Guimaraes,dkk(2003) seperti yang dikutip oleh Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) mendefinisikan kewenangan pemakai sebagai tingkat dimana anggota suatu organisasi mempengaruhi keputusan-keputusan yang berkaitan dengan rancangan aktif suatu sistem informasi. Kewenangan pemakai dengan tingkat yang tinggi akan menjadi pembuat keputusan yang efektif dalam proses pengembangan sistem melalui latihan-latihan dan tanggungjawabnya Konflik Pemakai Definisi konflik pemakai menurut Putnam dan Wilson(1982); Hocker dan Wilmot(1985) dalam Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) menyatakan tiga kunci konflik yang terjadi antara kelompok yang berinteraksi, dimana adanya divergensi keputusan, pendapat, atau tujuan diantara kelompok tersebut, dan perbedaan tersebut menjadi tidak cocok. Kondisi seperti itu sering kali terjadi 23

14 selama proses pengembangan sistem. Dalam setiap kasus, konflik antara pemakai dan pengembang sistem diharapkan menghasilakan hasil yang negatif selama proses pengembangan sistem. Guimaraes,dkk(2003) dalam Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie (2005) menyatakan bahwa konflik dapat merusak komunikasi selama proses pengembangan, menurunkan keberanian pemakai untuk berpartisipasi, dan menuntun pada tidak berfungsinya perilaku. 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie(2005) dengan judul Analisis Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan industri perbankan yang beroperai diwilayah kota Banjarmasin. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas sistem, sedangkan variabel independennya adalah partisipasi pemakai, pelatihan pemakai, keahlian pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengaruh pemakai, dan konflik pemakai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, uji regresi linier berganda, uji F test, dan uji t test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi pemakai dan keahlian pemakai secara parsial berpenganruh positif dan tidak signifikan terhadap kualitas sistem, pelatihan pemakai dan komunikasi pemakai dan pengembang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas sistem, serta pengaruh pemakai dan konflik pemakai berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas sistem. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sadat Amrul dan Ahyadi Syar ie(2005) adalah terletak pada variabel-variabel yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian. 24

15 Wirawati(2007) dengan judul Analisis Beberapa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas System Online Payment Point (SOPP) pada PT Pos Indonesia (Persero) Denpasar. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas system online payment point (SOPP), sedangkan variabel independennya adalah partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengaruh pemakai, dan konflik pemakai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain uji regresi linear berganda, uji F test, dan uji t test. Hasil uji F test menunjukan bahwa partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengaruh pemakai, dan konflik pemakai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Hasil uji t test menunjukan bahwa partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, dan pengaruh pemakai secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas sistem, serta konflik pemakai secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Wirawati adalah terletak pada beberapa variabel independen yang digunakan, yaitu partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengaruh pemakai dan konflik pemakai. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, variabel dependen dimana dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kualitas sistem informasi akuntansi, serta variabel independent lain, yaitu pelatihan pemakai dan keahlian pemakai. Sukerni(2008) dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem Informasi Akuntansi pada 25

16 Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Denpasar Selatan. Variabel dependen dari penelitian ini adalah kualitas sistem informasi akuntansi (SIA), sedangkan variabel independennya adalah partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengaruh pemakai, dan konflik pemakai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain uji regresi linear berganda, uji F test, dan uji t test. Hasil uji F test menunjukan bahwa partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengaruh pemakai secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (SIA). Hasil uji t test menunjukan bahwa partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, dan pengaruh pemakai secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas SIA, serta konflik pemakai secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas SIA. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukerti adalah terletak pada beberapa variabel independent yang digunakan, yaitu partisipasi pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, pengeruh pemakai, dan konflik pemakai. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, dan pada variabel independen dimana dalam penelitian ini peneliti menambahkan dua variabel independen lain, yaitu pelatihan pemakai dan keahlian pemakai. 2.3 Rumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pokok permasalahan yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang mendukung, dan hasil penelitian sebelumnya yang telah 26

17 dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H1: Partisipasi pemakai, pelatihan pemakai, keahlian pemakai, komunikasi pemakai dengan pengembang, kewenangan pemakai, dan konflik pemakai dalam proses pengembangan kualitas sistem berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pengembangan kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada perusahaan perhotelan dan restaurant di Kabupaten Badung. H2: Partisipasi pemakai, pelatihan pemakai, keahlian pemakai, komunikasi pemakai dan pengembang, kewenangan pemakai, dan konflik pemakai dalam proses pengembangan kualitas sistem berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengembangan kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada perusahaan perhotelan dan restaurant di Kabupaten Badung. 27

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Efektivitas Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan utama suatu perusahaan. Salah satunya adalah bank yang menyediakan jasa pelayanan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN LANDASAN TEORI

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN LANDASAN TEORI LATAR BELAKANG Permasalahan yang timbul dalam pengadaan alat kantor PT. Adira Dinamika Multi Finance Semarang 1 adalah : pengadaan alat-alat kantor masih menggunakan metode konvensional yaitu dicatat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dunia industri semakin pesat saat ini harus didukung dengan perkembangan teknologi informasi, karena dengan adanya informasi, kebutuhan informasi dari dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan suatu kejadian ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber informasi yang cepat dan tepat, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Sistem Definisi Sistem Prosedur Komponen Prosedur suatu urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibat kan beberapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Sistem Informasi Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabelvariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi perusahaan. Informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan, tetapi juga diperlukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teknologi Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005:724) mendefinisikan teknologi sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Abdul Kadir (2003:54) Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rangkaian unsur dalam suatu sistem: INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung

BAB 1 PENDAHULUAN. Rangkaian unsur dalam suatu sistem: INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung BAB 1 PENDAHULUAN PENGERTIAN SISTEM Sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat, pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.I 10/12/2011 KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.

PENGANTAR SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.I 10/12/2011 KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T. PENGANTAR SISTEM INFORMASI Hendri Sopryadi,M.T.I Hendri Sopryadi,M.T.I KOMPONEN SISTEM INFORMASI Hendri Sopryadi,M.T.I Hendri Sopryadi,M.T.I KOMPONEN SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang signifikan dalam dunia organisasi. Perubahan yang terjadi bukan hanya berdampak pada satu sisi aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, persaingan semakin ketat perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen. Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar

Sistem Informasi Manajemen. Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar Sistem Informasi Manajemen Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar Objective Hari ini : Pengenalan Materi dan Penjelasan Silabus Mata Kuliah dan pendahuluan Penilaian : Kehadiran : 10 % Tugas : 20 %

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2010) Sistem adalah organisasi formulir,catatan,dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM A. MATERI 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu digunakan untuk memperlihatkan andil yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berkaitan (interlerated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berkaitan (interlerated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem Pengertian sistem menurut James A Hall (2001:5) adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah memproses transaksi keuangan dengan merangkum empat tugas

BAB I PENDAHULUAN. adalah memproses transaksi keuangan dengan merangkum empat tugas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan subsistem dari sistem informasi yang ada dimana aplikasi sistem informasi akuntansi (SIA) adalah memproses transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

Materi yang akan dibahas: 11-1

Materi yang akan dibahas: 11-1 Materi yang akan dibahas: p informasi manajemen p informasi akuntansi p pendukung keputusan p pakar denie@unsil.ac.id 11-1 Manajemen informasi menurut Laudon merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2005:638), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya (Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung

BAB 1 PENDAHULUAN INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung BAB 1 PENDAHULUAN PENGERTIAN SISTEM Sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat, pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MUTIA ISMAIL. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MUTIA ISMAIL. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MUTIA ISMAIL Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Banyak organisasi yang ingin membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. - Informasi mengenai tamu dan perusahaan(pelanggan) dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang berpotensi atas penyalahgunaan data.

BAB 1 PENDAHULUAN. - Informasi mengenai tamu dan perusahaan(pelanggan) dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang berpotensi atas penyalahgunaan data. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki data yang menjadi aset agar sebuah bisnis dapat berjalan dengan baik. Aset ini hampir selalu disimpan oleh suatu organisasi. Mengingat lingkungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas Prosedur akuntansi penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis yang terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. namun dengan program aplikasi dan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. namun dengan program aplikasi dan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem persediaan ini sebelumnya sudah pernah dibuat dan digunakan, namun dengan program aplikasi dan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa sistem

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM.

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM. KONSEP SISTEM Chairul Furqon, S.Sos., MM. 1 Source: Systems & system thinking, Beynon-Davies: 2004 2 Organisasi/perusahaan dalam Lingkungan Pemerintah Lembaga Keuangan Masyarakat Global Pemasok ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu factor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu factor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk untuk menghasilkan laba secara optimal dari pemanfaatan potensi yang dimilikinya dengan baik, terutama berkaitan dengan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dengan judul Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Stok Gudang di Toko Bahan Bangunan Sinar Jaya mengatakan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT Pieter Octaviandy Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME MEDAN pieter.lecture@gmail.com Abstrak Penulisan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Romney dan Steinbart (2014:3) menyatakan bahwa sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA PERTEMUAN 1 KONSEP DATA DATA Beberapa definisi tentang data dari sudut pandang yang berbeda-beda: Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tinjauan Pustaka.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah 1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem pada dasarnya sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi terbaru guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik. Peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi terbaru guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik. Peran teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat berbanding lurus dengan perkembangan sistem informasi. Perusahaan saling bersaing untuk menerapkan teknologi terbaru

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem 2.1.1.1 Definisi Sistem Berikut ini definisi sistem dari beberapa pandangan ahli adalah sebagai berikut: 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi A. Pengertian Sistem Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dalam pengambilan keputusan. perusahaan. Informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak didalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dalam pengambilan keputusan. perusahaan. Informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak didalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan meningkatnya perkembangan dunia usaha dan kemajuan bidang teknologi membuat para pemakai informasi menginginkan kecepatan arus informasi yang cepat dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian-penelitian terkait, yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Mulyadi (2008), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang sistem. Adapun beberapa definisi sistem antara lain : Menurut Andri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN MANAJER PEMASARAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PEMASARAN STAF EKSPEDISI STAF PRODUKSI STAF PEMBELIAN STAF

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Raymond McLeod (2004 : 9) Sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Informasi. Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom

Konsep Dasar Sistem Informasi. Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom Konsep Dasar Sistem Informasi Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom 1 Konsep Dasar Sistem Apa itu sistem? 2 Definisi Sistem SISTEM Prosedur Komponen Suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1. 1.1 Konsep Dasar Sistem informasi BAB III LANDASAN TEORI Menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto, 2001), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu perusahaan jasa, dimana perusahaan jasa ini adalah perusahaan jasa yang memasarkan produk tidak nyata yang tidak dapat kita lihat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-18 TUGAS 1.4 - RANGKUMAN METODE, ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Dosen Pengajar : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. tentang Sistem Informasi Akuntansi Keuangan pada Perusahaan Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. tentang Sistem Informasi Akuntansi Keuangan pada Perusahaan Jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Fitriana, Yohana dan Heri dengan penelitian yang menyatakan tentang Sistem Informasi Akuntansi Keuangan pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto system dapat di definisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen / subsistem yang berinteraksi untuk mencapai

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KONSEP DASAR SISTEM Donni Prabowo @donnipra donnipra.com ANSI Pertemuan 2 Apa itu Sistem? Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang berinteraksi dengan maksud yang sama untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada PT. Holland yang bergerak dalam bidang produksi serta penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Pada PT. Holland yang bergerak dalam bidang produksi serta penjualan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada PT. Holland yang bergerak dalam bidang produksi serta penjualan Martabak dan Terang Bulan. Bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi setiap harinya banyak

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi memiliki Terminologi sebagai berikut : Analisa Sistem Informasi : Suatu kegiatan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI kartikads27.gunadarma@gmail.com Pengembangan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2015 Definisi Sistem SISTEM Kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat. Segala hal menjadi lebih mudah dan cepat dengan adanya bantuan teknologi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan sistem informasi. Informasi merupakan sumber daya bagi organisasi yang mana informasi dikatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah

Lebih terperinci

Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur teknologi informasi.

Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur teknologi informasi. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengembangan suatu organisasi atau perusahaan sumbangan tenaga kerja atau sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti modal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci