BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas V MI Hidayatussibyan Glugu Deket Lamongan. Wawancara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebangkunya atau bermain-main dengan alat tulisnya. Ketika mengajar guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. performance, hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kegiatan dari setiap siklus misalnya wawancara, observasi dan hasil belajar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan atau tindakan (action), observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklusnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA. Pada bab ini akan dipaparkan Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berkaitan dengan penggunaan media arisan gambar dalam rangka untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman siswa sebelum maupun sesudah diterapkannya strategi Everyone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan guru untuk meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Surah Al-Lahab Pada Mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas guru dan siswa saat melakukan proses kegiatan pembelajaran (KMB) di

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan secara bersama- sama dikelas. 1. pembelajaran tersebut dilakukan. 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA. Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas I MI Nurul Ulum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus. Berikut ini paparan dari tiap siklus :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan, dapat dipaparkan sebagai berikut: kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. strategi Index Card Match pada siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Karangnongko

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammad SAW Melalui Media Storyboard Telling (Papan Cerita) Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dictogloss untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita pada Mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Penggunaan Strategi Question

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Sebagaimana pemaparan berikut ini :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan hasil belajar dengan menggunakan teknik learning cell mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi untuk siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pekerjaan siswa kelas III di MI Al-Hikmah Kalidawir Tanggulangin

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang minat belajar IPA setelah pembelajaran IPA selesai. Akan tetapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yang berupa siklus-siklus. Berikut adalah uraian dari tahapan tiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Asmaul Husna Siswa Kelas IV MI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada saat penelitian berlangsung di MI Sunan Ampel Arjosari Rejoso

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Banu Hasyim Sidoarjo. Adapun

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paciran Kabupaten Lamongan. Untuk mengetahui letak MI Al-Muhtadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits kelas III materi tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data juga diambil dari luar kegiatan dari setiap siklus misalnya pengisisan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dengan Media Permainan Get Smart

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Sebelum Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan proses wawancara terhadap guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V MI Hidayatussibyan Glugu. Proses wawancara juga dilakukan terhadap siswa kelas V MI Hidayatussibyan Glugu Deket Lamongan. Wawancara dilakukan pada hari Senin 6 Desember 2016 pukul 07.35 WIB. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang strategi pembelajaran yang digunakan serta evaluasi yang diberikan khususnya pada materi pesawat sederhana. Pada hasil wawancara prasiklus menunjukkan bahwa siswa sulit untuk mengungkapkan pendapat tentang materi yang akan diajarkan serta sulit untuk membedakan jenis pengungkit dan katrol. Kesulitan tersebut dapat menyebabkan pemahaman siswa menjadi rendah pada materi pesawat sederhana. Hal ini dapat dibuktikan dengan prasiklus yang dilakukan oleh peneliti. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat 8 siswa (38,09%) dari 21 siswa kelas V MI Hidayatussibyan yang mendapatkan nilai diatas ketuntasan nilai pemahaman yang telah ditentukan yakni 75 dengan nilai rata-rata kelas 60,04. Namun, 13 siswa (61,9%) masih mendapatkan nilai dibawah ketuntasan nilai pemahaman 64

65 atau dapat dikatakan belum tuntas. Berdasarkan keterangan di atas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No. Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pemahaman Siswa Awal Uraian Nilai Kondisi Awal 1. Nilai rata-rata pemahaman 60,04 2. Jumlah siswa yang tuntas pemahaman belajar 8 3. Prosentase ketuntasan pemahaman belajar siswa 38,09% Nilai rata-rata pemahaman dari tabel 4.1 dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: M M Prosentase ketuntasan pemahaman dari tabel 4.1 dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: P = x 100% P = x 100% = 38,09% Peneliti dan guru melakukan refleksi untuk menemukan faktor penyebab ketidakberhasilan tersebut yakni peserta didik kurang

66 menguasai materi pesawat sederhana dan merasa kesulitan untuk membedakan jenis pengungkit dan katrol. Oleh karena itu peneliti dan guru mata pelajaran berupaya untuk meningkatkan pemahaman materi pesawat sederhana dengan menggunakan strategi cerita berangkai. B. Siklus Penelitian Pada tahap siklus 1 terdapat 4 tahapan yakni, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Siklus 1 a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti mengadakan janji terlebih dahulu yakni setelah aktivitas mengajar guru mata pelajaran IPA selesai pada pukul 09.20 WIB. Peneliti dan guru mata pelajaran melakukan diskusi di ruang guru MI Hidayatussibyan Glugu Deket Lamongan. Hasil diskusi dengan guru mata pelajaran tersebut adalah: 1) Menyusun Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang berpedoman pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar dengan menggunakan strategi cerita berangkai. 2) Peneliti membuat media pembelajan yang sesuai dengan materi tersebut. Media yang digunakan pada proses pembelajaran tersebut adalah media gambar dan peta konsep tentang materi

67 pesawat sederhana untuk menghindari rasa jenuh siswa selama proses pembelajaran. 3) Peneliti juga melakukan perencanaan untuk membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yakni mendiskripsikan gambar menjadi satu paragraf. 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 5) Membuat lembar evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemhaman siswa yakni terdiri dari 10 soal yang berupa soal essay. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan penelitian siklus I pada hari Selasa tanggal 04 April 2017 di kelas V pada jam pelajaran ke 3 yakni pukul 08.10 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam namun kurang mendapat respon yang baik dari siswa karena hanya sebagian kecil saja yang menjawab salam. Dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh guru. Langkah selanjutnya adalah guru memberikan Ice Breaking dengan judul mana semangatmu dengan tujuan untuk memberikan semangat dan konsentrasi pada siswa. Siswa sangat antusias ketika melakukan

68 Ice Breaking. Setiap siswa memperhatikan secara seksama tentang instruksi dari guru. Gambar 4.1 Guru mengucapkan salam Guru memberikan apersepsi untuk mengkonstruksi pikiran siswa terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan. Respon yang diberikan siswa hanya sebagian saja ketika menjawab pertanyaan dari guru dan dilanjutkan guru menuliskan judul di papan serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran secara jelas dan mudah dipahami. Sebelum menyampaikan materi, guru mencoba untuk menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan. Untuk mengetahui kemampuan siswa, guru menjelaskan materi yang ada pada media gambar peta konsep yang telah ditempelkan di papan tulis. Setelah menyampaikan materi, guru melakukan

69 tanya jawab dengan siswa. Guru membagi menjadi 4 kelompok dengan rincian setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kelompok berupa 2 lembar gambar untuk kemudian didiskripsikan menjadi satu paragraf. Guru memberikan durasi selama 20 menit. Gambar 4.2 Siswa berdiskusi kelompok Selama siswa melakukan proses diskusi, guru menilai aktivitas siswa yang dilakukan. Saat durasi yang ditentukan telah habis, guru mulai bercerita, siswa memperhatikan. Kemudian guru menunjuk kelompok lain untuk meneruskan cerita. Guru melakukan refleksi terhadap hasil diskusi dan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa-siswi kemudian guru memberikan soal essay untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Setelah itu, guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran tersebut.

70 Pada akhir pembelajaran, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah bersama siswa dan mendorong siswa untuk mempelajari materi pesawat sederhana. Gambar 4.3 Guru menutup pembelajaran Hasil nilai pada siklus I menggunakan strategi cerita berangkai dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama KKM Nilai Keterangan 1. AIU 75 80 Tuntas 2. ASW 75 70 Tidak Tuntas 3. ARDS 75 90 Tuntas 4. AA 75 80 Tuntas 5. APSK 75 80 Tuntas 6. APD 75 80 Tuntas 7. ISA 75 90 Tuntas 8. KA 75 80 Tuntas 9. LF 75 70 Tidak Tuntas 10 MDAY 75 90 Tuntas

71 11 MSI 75 60 Tidak Tuntas 12 MRSA 75 80 Tuntas 13 NA 75 90 Tuntas 14 NM 75 80 Tuntas 15 OR 75 80 Tuntas 16 RK 75 70 Tidak Tuntas 17 RDP 75 80 Tuntas 18 SMF 75 80 Tuntas 19 SMB 75 90 Tuntas 20 WF 75 60 Tidak Tuntas 21 WMZ 75 80 Tuntas Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat distribusi dari nilai pemahaman siswa siklus I pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Nilai Pemahaman Siswa Siklus 1 No. Uraian Nilai Kondisi Awal 1. Nilai rata-rata pemahaman 79,04 2. Jumlah siswa yang tuntas pemahaman belajar 16 3. Prosentase ketuntasan pemahaman belajar siswa 76,19% Nilai rata-rata pemahaman siswa siklus I pada tabel 4.3 dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: M M

72 Prosentase ketuntasan pemahaman siswa siklus I pada tabel 4.3 dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: P = x 100% P = x 100% c. Observasi = 76,19% Dari tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 76,19% dengan nilai rata-rata 79,04. Siswa yang tuntas adalah 16 dari 21 siswa yang terdapat pada tabel 4.2. Tahap ini dilakukan pada saat guru mulai mengajar hingga di akhir proses pembelajaran. Fungsi dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang sudah dilakukan oleh guru sudah mengarah pada terjadinya tindakan perubahan ke arah positif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus 1 No Kegiatan 1 Membuka pelajaran a. Menarik perhatian b. Menimbulkan motivasi c. Menunjukkan kaitan d. Menyampaikan tujuan 2 Penguasaan materi ajar a. Orientasi, motivasi, dan Skor 1 2 3 4

73 bahasa(sederhana dan jelas). b. Sistematika dan variasi penjelasan. c. Kevakuman materi terhadap kompetensi. d. Keluasan materi ajar. 3 Strategi yang digunakan a. Kesesuaian strategi dengan indikator pembelajaran. b. Kesesuaian strategi dengan karakter peserta didik. c. Kesesuaian strategi dengan karakter materi ajar. d. Variasi strategi 4 Performance a. Suara intonasi, nada, dan irama. b. Posisi dan gerakan guru. c. Pola interaksi perhatian pada siswa. d. Ekspresi roman muka. 5 Media, bahan, sumber pembelajaran(mbsp) a. Kesesuaian MBSP dengan indikator pembelajaran. b. Kesesuaian MBSP dengan karakter materi ajar. c. Kesesuaian MBSP dengan karakter peserta didik. d. Variasi MBSP 6 Bertanya a. Pertanyaan jelas dan konkrit. b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir. c. Pemerataan pertanyaan pada siswa. d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. 7 Reinforment(memberi penguatan) a. Penguatan verbal. b. Penguatan non verbal. c. Variasi penguatan. d. Feed back. 8 Menutup pembelajaran a. Memberi reward / penghargaan pada siswa.

74 b. Menarik kesimpulan. c. Memberi dorongan psikologis. d. Mengevaluasi. TOTAL 26 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, nilai pengamatan aktifitas guru siklus I dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: PA (Nilai Akhir) = 26 x 100 = 81,25 32 Dari data hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran siklus I dalam menerapkan strategi cerita berangkai pada mata pelajaran IPA materi pesawat seerhana. Dari data hasil observasi aktivitas guru siklus I, jumlah skor yang diperoleh adalah 26 dan jumlah skor maksimal adalah 32. Penilaian yang diperoleh dalam penerapan tindakan ini adalah sebesar 81,25. Observasi aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran menggunakan strategi cerita berangkai termasuk dalam kategori baik (B) dan tingkat keberhasilan dalam menerapkan strategi tersebut adalah tinggi. Pada siklus I, hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat. Semua langkah-langkah runtut dan jelas dilakukan oleh guru, namun ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi pada siklus selanjutnya. Adapun hasil observasi siswa siklus I.

75 No Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I Indikator / Aspek Yang Diamati 1. Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 3. Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. 4. Siswa antusias ketika diperkenalkan dan dijelaskan oleh guru tentang strategi cerita berangkai 5. Siswa melakukan pekerjaan dengan berkelompok dan bercerita secara bergantian dengan temannya sehungga menjadi cerita yang utuh 6. Siswa mengerjakan dengan tertib lembar kerja. 7. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya denga bercerita didepan kelompok lain. 8. Siswa memberi tanggapan saat guru mengecek pemahaman 9. Siswa mengerjakan dengan tertib saat dilaksanakan tes evaluasi tertulis perorangan oleh guru. 10. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. Pengamat Skor Penilaian 1 2 3 TOTAL 23 Skor 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, nilai pengamatan aktifitas guru siklus I dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: PA (Nilai Akhir) = 23 x 100 = 76,6 30

76 Dari data hasil observasi aktivitas siswa siklus I dalam menerapkan strategi cerita berangkai pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana, jumlah skor yang diperoleh adalah 23 dan jumlah skor maksimal adalah 30. Penilaian yang diperoleh dalam penerapan tindakan ini adalah sebesar 76,6. Observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran menggunakan metode reka cerita gambar termasuk dalam kategori cukup (C) dan tingkat keberhasilan dalam menerapkan strategi tersebut adalah sedang. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I penerapannya sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat, tetapi terdapat beberapa aspek yang masih kurang dan perlu adanya perbaikan yakni kurangnya antusias siswa saat pembelajaran berlangsung. Perbaikan dapat ditindak lanjuti pada siklus II supaya memperoleh hasil yang meningkat dan lebih baik lagi dari pada siklus I. Perbaikan diantaranya dengan lebih memotivasi siswa, memberikan bimbingan dan arahan yang lebih jelas tentang langkah-langkah strategi yang digunakan. d. Refleksi Peneliti dan guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil refleksi tersebut yakni:

77 1) Guru tidak bisa mengkondisikan kelas dengan baik sehingga suasana kelas kurang kondusif 2) Langkah-langkah pembelajaran tidak semua diterapkan oleh guru 3) Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam membuat kesimpulan 4) Media yang lebih bervariasi Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ada pada siklus I, maka peneliti dan guru mata pelajaran sepakat untuk melakukan perbaikan yakni: 1) Guru harus mempersiapkan beberapa tepuk semangat atau ice breaking yang dapat membangkitkan semangat siswa 2) Guru melakukan simulasi tentang langkah pembelajaran 3) Guru harus melibatkan secara aktif pada siswa untuk membuat kesimpulan 4) Menggunakan media dan strategi pembelajaran Untuk itu perlu adanya dilakukan penelitian berikutnya (siklus II) 2. Siklus 2 a. Perencanaan Pada tahap ini, guru bersama peneliti memperbaiki kendalakendala yang ada pada siklus I supaya tidak terulang pada siklus 2. Hasil diskusi antara peneliti dan guru sebagai berikut:

78 1) Menyusun Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang berpedoman pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar dengan menggunakan strategi cerita berangkai. 2) Peneliti membuat media pembelajan yang sesuai dengan materi tersebut. Media yang digunakan pada proses pembelajaran tersebut adalah media gambar peta konsep materi pesawat sederhana. 3) Peneliti juga melakukan perencanaan untuk membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja siswa (LKS) berupa 2 lembar gambar didiskripsikan menjadi satu paragraf. 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui proses pembelajaran yang sedang berlangsung 5) Membuat lembar evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemahaman siswa berupa 10 butir soal essay. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan penelitian siklus I pada hari Senin tanggal 10 April 2017 di kelas V pada jam pelajaran ke 2 yakni pukul 07.35 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam namun kurang mendapat respon yang baik dari siswa karena hanya sebagian kecil saja yang menjawab salam. Dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh guru. Langkah selanjutnya adalah guru memberikan Ice Breaking dengan judul Lima Jari dengan tujuan

79 untuk memberikan semangat dan konsentrasi pada siswa. Siswa sangat antusias ketika melakukan Ice Breaking. Setiap siswa memperhatikan secara seksama tentang instruksi dari guru. Guru memberikan apersepsi untuk mengkonstruksi pikiran siswa terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan. Respon yang diberikan siswa hanya sebagian saja ketika menjawab pertanyaan dari guru dan dilanjutkan guru menuliskan judul di papan serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran secara jelas dan mudah dipahami. Gambar 4.4 Guru Menjelaskan Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan Media Gambar Peta Konsep Sebelum menyampaikan materi, guru mencoba untuk menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan. Untuk mengetahui kemampuan siswa, guru menjelaskan materi yang ada pada media gambar peta konsep yang telah ditempelkan di papan tulis. Setelah

80 menyampaikan materi, guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Guru membagi menjadi 4 kelompok dengan rincian setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa Kelompok (LKS) berupa 2 lembar gambar untuk kemudian didiskripsikan menjadi satu paragraf. Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Kelompok Guru memberikan durasi selama 20 menit. Selama siswa melakukan proses diskusi, guru menilai aktivitas siswa yang dilakukan. Saat durasi yang ditentukan telah habis, guru menunjuk salah satu kelompok untuk mendiskusikan hasil diskusinya didepan kelas.

81 Gambar 4.6 Siswa Mendiskusikan LK didepan kelas Setelah selesai mendiskusikan, guru mulai bercerita, siswa memperhatikan. Kemudian guru menunjuk kelompok lain untuk meneruskan cerita. Gambar 4.7 Guru Menunjuk Kelompok Lain untuk Meneruskan Cerita Guru melakukan refleksi terhadap hasil diskusi dan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa-siswi kemudian guru memberikan soal essay untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

82 materi tersebut. Setelah itu, guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran tersebut. Pada akhir pembelajaran, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah bersama siswa dan mendorong siswa untuk mempelajari materi pesawat sederhana. Dari proses pembelajaran pada siklus II menggunakan strategi cerita berangkai, maka diperoleh hasil pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II No Nama KKM Nilai Keterangan 1. AIU 75 80 Tuntas 2. ASW 75 90 Tuntas 3. ARDS 75 80 Tuntas 4. AA 75 80 Tuntas 5. APSK 75 90 Tuntas 6. APD 75 90 Tuntas 7. ISA 75 90 Tuntas 8. KA 75 80 Tuntas 9. LF 75 90 Tuntas 10. MDAY 75 70 Tidak Tuntas 11. MSI 75 80 Tuntas 12. MRSA 75 90 Tuntas 13. NA 75 80 Tuntas 14. NM 75 90 Tuntas 15. OR 75 80 Tuntas 16. RK 75 80 Tuntas 17. RDP 75 90 Tuntas 18. SMF 75 80 Tuntas 19. SMB 75 90 Tuntas 20. WF 75 80 Tuntas 21. WMZ 75 80 Tuntas

83 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka dapat dilihat distribusi nilai pemahaman siswa siklus II pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Distribusi Nilai Pemahaman Siswa Siklus II No. Uraian Nilai Kondisi Awal 1. Nilai rata-rata pemahaman 83,8 2. Jumlah siswa yang tuntas pemahaman belajar 3. Prosentase ketuntasan pemahaman belajar siswa 20 95,23% Nilai rata-rata pemahaman siswa siklus II pada tabel 4.7 dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: M M Prosentase ketuntasan pemahaman siswa siklus II pada tabel 4.7 dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: P = x 100% P = x 100% = 95,23%

84 Tabel di atas menunjukkan bahwa perolehan nilai siswa pada siklus II mengalami peningkatan, jika dibandingkan pada siklus I. Dari nilai rata-rata semula 79,04 meningkat menjadi 83,8. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan tuntas, karena prosentase ketuntasan belajar siswa yang diperoleh adalah 95,23%, dengan kategori sangat baik. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini tidak perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya, karena sudah mencapai target yang diharapkan. Dengan demikian, strategi cerita berangkai pada siklus II dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V pada materi pesawat sederhana. c. Observasi Tahap ini dilakukan pada saat guru mulai mengajar hingga di akhir proses pembelajaran. Fungsi dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang sudah dilakukan oleh guru sudah mengarah pada terjadinya tindakan perubahan ke arah positif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Hasil observasi aktivitas guru siklus II sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Kegiatan 1 Membuka pelajaran a. Menarik perhatian b. Menimbulkan motivasi Skor 1 2 3 4

85 c. Menunjukkan kaitan d. Menyampaikan tujuan 2 Penguasaan materi ajar a. Orientasi, motivasi, dan bahasa(sederhana dan jelas). b. Sistematika dan variasi penjelasan. c. Kevakuman materi terhadap kompetensi. d. Keluasan materi ajar. 3 Strategi yang digunakan 1. Kesesuaian strategi dengan indikator pembelajaran. 2. Kesesuaian strategi dengan karakter peserta didik. 3. Kesesuaian strategi dengan karakter materi ajar. 4. Variasi strategi 4 Performance a. Suara intonasi, nada, dan irama b. Posisi dan gerakan guru. c. Pola interaksi perhatian pada siswa. d. Ekspresi roman muka. 5 Media, bahan, sumber pembelajaran(mbsp) a. Kesesuaian MBSP dengan indikator pembelajaran. b. Kesesuaian MBSP dengan karakter materi ajar. c. Kesesuaian MBSP dengan karakter peserta didik. d. Variasi MBSP 6 Bertanya a. Pertanyaan jelas dan konkrit. b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir. c. Pemerataan pertanyaan pada siswa. d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. 7 Reinforment (memberi penguatan) a. Penguatan verbal. b. Penguatan non verbal. c. Variasi penguatan. d. Feed back. 8 Menutup pembelajaran a. Memberi reward / penghargaan pada siswa.

86 b. Menarik kesimpulan. c. Memberi dorongan psikologis. d. Mengevaluasi. TOTAL 30 Berdasarkan tabel 4.8 di atas, nilai observasi aktifitas guru siklus II dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: PA (Nilai Akhir) = 30 x 100 = 90,6 32 Dari data hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran siklus II dalam menerapkan strategi cerita berangkai pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana.. Dari data hasil observasi aktivitas guru siklus II, jumlah skor yang diperoleh adalah 30 dan jumlah skor maksimal adalah 32. Dengan demikian penilaian yang diperoleh dalam penerapan tindakan ini adalah sebesar 90,6 yang berarti aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran menggunakan strategi cerita berangkai termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dan tingkat keberhasilan dalam menerapkan strategi tersebut adalah sangat tinggi. Pada siklus II ini, guru telah menerapkan strategi cerita berangkai dengan sangat baik. Semua langkah-langkah yang dilaksanakan runtut sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan jelas dilakukan oleh guru. Tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal sesuai kriteria peneliti. Adapun hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II:

87 No Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Indikator / Aspek Yang Diamati 1. Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 3. Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. 4. Siswa antusias ketika diperkenalkan dan dijelaskan oleh guru tentang strategi cerita berangkai 5. Siswa melakukan pekerjaan dengan berkelompok dan bercerita secara bergantian dengan temannya sehingga menjadi cerita yang utuh 6. Siswa mengerjakan dengan tertib lembar kerja. 7. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya dengan bercerita didepan kelompok lain. 8. Siswa memberi tanggapan saat guru mengecek pemahaman 9. Siswa mengerjakan dengan tertib saat dilaksanakan tes evaluasi tertulis perorangan oleh guru. Pengamat Skor Penilaian 1 2 3 Skor 3 3 3 3 3 3 2 2 2 10. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. 3 TOTAL 27

88 Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai observasi aktifitas siswa siklus II dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: PA (Nilai Akhir) = 27 x 100 = 90 30 Dari data hasil observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran siklus II dengan menggunakan strategi cerita berangkai pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Dari hasil observasi aktivitas siswa siklus II, jumlah skor yang diperoleh adalah 27 dan jumlah skor maksimal adalah 30. Dengan demikian penilaian yang diperoleh dalam penerapan tindakan ini adalah sebesar 90 yang berarti aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran menggunakan strategi cerita berangkai termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dan tingkat keberhasilan dalam menerapkan strategi tersebut adalah sangat tinggi. Pada siklus II, hasil observasi aktivitas siswa dengan menggunakan strategi cerita berangkai pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana sudah memperoleh hasil yang meningkat dan lebih baik dari pada siklus I. Perbaikan pada siklus II diantaranya dengan memotivasi siswa, adanya bimbingan dan arahan yang lebih jelas tentang langkah-langkah strategi yang digunakan.

89 d. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses mengajar. Data yang diperoleh dapat diuraikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Dalam kegiatan apersepsi, ada beberapa siswa yang tidak merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru kepada siswa. 2) Strategi cerita berangkai menjadi daya tarik bagi siswa. 3) Hasil aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus yang sebelumnya, dengan perolehan pada siklus II adalah 90,6 dan pada siklus I memperoleh 81,25. Sedangkan hasil aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik dari siklus yang sebelumnya, dengan perolehan pada siklus II adalah 90 dan pada siklus I memperoleh 76,6. 4) Nilai siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus I. Dari nilai rata-rata semula 79,04 meningkat menjadi 83,8. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan tuntas, karena siswa yang memperoleh nilai 75 sebagai batas ketuntasan belajar yang telah ditetapkan mencapai lebih dari 91%. Dengan demikian, penggunaan strategi cerita berangkai pada siklus II

90 mengalami keberhasilan dan tidak perlu dilakukan ke siklus berikutnya. C. Pembahasan Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap materi pesawat sederhana mengalami peningkatan. Sebelum diterapkannaya strategi cerita berangkai diperoleh nilai rata-rata pemahaman sebesar 60,04 dari 21 siswa di kelas tersebut hanya 8 siswa yang tuntas dan 13 belum tuntas. Pada siklus I setelah diterapkannya strategi cerita berangkai, diperoleh nilai rata-rata pemahaman adalah 79,04 dengan 16 siswa yang tuntas dan 5 siswa belum tuntas. Hasil pada siklus I ini belum mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan, maka dilakukan perbaikan untuk melaksanakan siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan pada nilai ratarata pemahaman sebesar 4,76 yakni 83,8 dengan 20 siswa tuntas dan 1 siswa yang tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat dari diagram berikut:

91 Diagram 4.1 Nilai rata-rata pemahaman 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 79,04 83,80 60,04 Pra Siklus Siklus I siklus II Peningkatan yang terjadi pada nilai rata-rata pemahaman terhadap materi pesawat sederhana diikuti pula dengan peningkatan hasil ketuntasan pemahaman belajar siswa. Sebelum dilaksanakannya penelitian dengan menggunakan strategi cerita berangkai diperoleh prosentase ketuntasan pemahaman belajar siswa hanya sebesar 38,09%. Setelah diterapkannya strategi cerita berangkai pada siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan pemahaman belajar siswa sebesar 38,10% dari sebelumnya 38,09% pada pra siklus menjadi 76,19% pada siklus I. Peningkatan yang terjadi masih belum mencapai prosentase yang diharapkan yakni 91%, sehingga dilakukanlah siklus II dengan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 95,23%, di mana ketuntasan belajar siswa telah tercapai. Hal ini dapat dilihat dari diagram berikut:

92 Diagram 4.2 Prosentase ketuntasan pemahaman belajar siswa 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 95,23% 76,19% 38,09% Pra Siklus Siklus I siklus II Setelah dilakukan refleksi pada siklus I maka dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus I hasil observasi aktivitas guru sebesar 81,25% kemudian meningkat sebesar 9,35% menjadi 90,6%. Hal ini dapat dilihat diagram dibawah ini: Diagram 4.3 Perbandingan hasil observasi aktivitas guru 92 90 88 86 84 82 80 78 76 81,25 Siklus I 90,6 Siklus II Peningkatan pada keaktifan guru disertai pula peningkatan pada aktivitas siswa. Pada siklus I keaktifan siswa hanya mencapai 76,6%,

93 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 90%. Prosentase keaktifan siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Diagram 4.4 Perbandingan hasil observasi aktivitas siswa 95 90 90 85 80 75 76,6 70 65 Siklus I Siklus II Berdasarkan diagram 4.4 di atas dapat dilihat perbandingan hasil observasi aktivitas siswa yang terjadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,4%.