ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

Kata kunci:pph Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan, Tata CaraPerhitungan, Penyetoran dan Pelaporan serta Pemungutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

Judul : Evaluasi Kewajiban Perpajakan Pasal 21 PT ABC Studi Kasus di Kantor Sopindo Consulting Nama : Juniar Tigva Boru NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 atas Jasa Sewa Kendaraan pada PT. Amico ABSTRAK

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB I PENDAHULUAN. warga negara dalam membiayai keperluan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berkaitan dengan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini

Judul : Tata Cara Pengukuhan Wajib Pajak menjadi Pengusaha Kena Pajak ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci : Tata Cara Perhitungan, Pemotongan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Gaji Karyawan Tetap dengan Penghasilan Bulanan

TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 23 ATAS JASA SEWA KENDARAAN PADA PT.DMA

ABSTRAK. Kata Kunci : PPh Pasal 23, Tatacara Perhitungan, Pemotongan, Penyetoran, Pelaporan

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Objek Penelitian... 19

Judul : Mekanisme Penerapan PP Nomor 46 atas Omzet pada CV. X ABSTRAK

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang cukup

Judul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bisa ditarik apa yang telah dibahas dan dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengurangi ketergantungan negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. masalah pembiayaan yang akan dibutuhkan dalam proses pembangunan tersebut. Salah satu cara

PENERAPAN KOREKSI FISKAL DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV. A TAHUN PAJAK 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hidup rakyat, dan untuk memajukan bangsa. Pengeluaran-pengeluaran negara

BAB I PENDAHULUAN. kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang berlandaskan

DAFTAR ISI. JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

PROSEDUR AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT COCA COLA AMATIL INDONESIA BALINUSA

ABSTRAK. : PPh 21, Satu NPWP, PTKP

Judul : TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. L (Studi kasus pada klien CV. Sukartha Karya Sejahtera)

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sistem pemungutan pajak yang berlaku adalah Self Assessment

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut yang harus diperhatikan adalah. dari sektor pajak sebagai penerimaan kas Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS PENYERAHAN JASA KONSULTAN TEKNIK OLEH WAJIB PAJAK BADAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB I PENDAHULUAN. nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

PENERAPAN KOREKSI FISKAL, PERHITUNGAN PPH TERUTANG DAN PERHITUNGAN ANGSURAN PPH PASAL 25 PADA PT. CPB TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional itu maka pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

Judul : Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap pada CV. X Nama : Ida Ayu Mirah Sunari NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

BAB 4 PEMBAHASAN. Bentuk usaha ini memiliki ciri dan karakter masing masing. Ada yang hanya bertujuan

ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan Negara. Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan Penerimaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENERAPAN PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENERAPAN PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

TATA CARA PENGHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 4 AYAT 2. Oleh : NI MADE WIWIN ASTARI

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

Tinjauan Atas Pelaksanaan Penghitungan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Atas PPh Pasal 21 Pegawai Tetap di Kantor Imigrasi klas 1 Bandung

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

: Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan PPN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat itu pajak lebih dikenal dengan nama upeti, dan bentuk pajak yang dikenal

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

BAB 1 PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Bab I. Pendahuluan. Pajak sangat penting bagi kelangsungan negara Indonesia. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

:Prosedur Pembuatan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan Aplikasi e-spt PPN 1111 DM :Faiga Meiriskha NIM : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar

2017, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara untuk membiayai pembangunan, sebaliknya semakin kecil. penerimaan pajak yang diperoleh maka semakin kecil juga kemampuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Judul : Analisis Pengenaan dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh Rumah Sakit X atas Jasa Pengolahan Limbah salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. Nama : Ni Made Rika Saraswati Dewi NIM : 1406043024 ABSTRAK Pajak Penghasilan Pasal 23 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21. Jasa Pengolahan Limbah merupakan salah satu objek pajak penghasilan pasal 23 yang wajib dilakukan pemotongan oleh Rumah Sakit X terhadap penghasilan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengenaan dan pemotongan pajak penghasilan pasal 23 oleh Rumah Sakit X atas jasa pengolahan limbah. Penelitian yang dilakukan, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan metode observasi. Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit X sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 telah melakukan kewajiban perpajakannya dalam pengenaan dan pemotongan pajak atas Jasa Pengolahan Limbah sebesar 2% untuk yang memiliki NPWP dan 4% untuk yang tidak memiliki NPWP. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23 vi

DAFTAR ISI Isi Halaman JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi vii ix x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 3 1.2.1 Tujuan Penelitian... 3 1.2.2 Kegunaan Penelitian... 4 1.3 Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 6 2.1.1 Pengertian Pajak... 6 2.1.2 Pengelompokkan Pajak... 7 2.1.3 Fungsi Pajak... 8 2.1.4 Syarat Pemungutan Pajak... 9 2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak... 10 2.1.6 Pajak Penghasilan... 11 2.1.7 Subjek Pajak Penghasilan... 12 2.1.8 Objek Pajak Penghasilan... 12 2.1.9 Pajak Penghasilan Pasal 23... 15 2.1.10 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23... 15 2.1.11 Tarif dan Objek Pajak Penghasilan Pasal 23... 16 2.1.12 Pengecualian Objek Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23... 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 21 3.2 Obyek Penelitian... 21 3.3 Identifikasi Variabel... 21 vii

3.4 Definisi Operasional Variabel... 21 3.5 Jenis dan Sumber Data... 21 3.5.1 Jenis Data... 21 3.5.2 Sumber Data... 22 3.6 Metode Pengumpulan Data... 22 3.7 Teknik Analisis Data... 23 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah / Deskripsi Hasil Penelitian... 24 4.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH... 24 4.1.2 Bidang Tugas / Kegiatan Institusi Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH... 26 4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH... 27 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 31 4.2.1 Analisis Pengenaan dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh Rumah Sakit X atas Jasa Pengolahan Limbah... 31 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 34 5.2 Saran... 34 DAFTAR RUJUKAN Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan negara kita terhadap utang luar negeri. Sektor pajak dianggap pilihan yang paling tepat karena jumlahnya relatif stabil dan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembiayaan pembangunan. Di samping untuk meningkatkan penerimaan negara, pajak juga bertujuan untuk menumbuhkan dan membina kesadaran serta tanggung jawab negara, karena pada dasarnya pembayaran pajak merupakan perwujudan pengabdian dan peran serta warga negara dalam membiayai keperluan pembangunan nasional. Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subjek Pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Pajak Penghasilan terdiri dari PPh Pasal 21, PPh Pasal PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25, dan PPh Pasal 26. Pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan adalah salah satu bentuk pengumpulan pajak yang mepercayakan pemungutan pajak kepada pihak ketiga. Pajak penghasilan yang dipotong atau dipungut pada hakikatnya adalah pembayaran di muka. Jumlah pajak yang dipotong atau dipungut ini nantinya akan menjadi pengurang pajak atau kredit pajak dalam SPT Tahunan Wajib Pajak. Pemotongan secara khusus berarti pihak yang 1

dipotong membayar pajak dengan cara dipotong dari dasar pemotongan pajak. Contohnya PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23. Untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya, masyarakat sebagai wajib pajak harus memahami ketentuan ketentuan umum perpajakan. Salah satu ketentuan tersebut adalah mengenai self assessment system. Self assessment system, seluruh proses pelaksanaan kewajiban perpajakan yang dimulai dari memotong dan menetapkan besarnya pajak terutang, serta mempertanggungjawabkan semua kewajiban dilakukan wajib pajak. Untuk melengkapi dan menutup kelemahan yang ada pada self assessment system digunakan sistem perpajakan yang lain yaitu sistem pemotongan (withholding system). Withholding system adalah suatu cara pemungutan pajak yang penghitungan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak dilakukan oleh pihak ketiga. Salah satu pajak yang menggunakan sistem withholding system adalah Pajak Penghasilan Pasal 23. Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah badan pemerintahan, wajib pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, perwakilan perusahaan luar negeri lainnya, dan wajib pajak orang pribadi dalam negeri tertentu yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri serta bentuk usaha tetap dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21: meliputi dividen, royalti, hadiah, penghargaan dan 2

bonus (tarif 15% dari jumlah bruto), dan sewa, penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta, dan imbalan jasa tertentu (tarif 2% dari bruto). Pasal 23 ayat (1) huruf C angka 2 Undang -undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 yang didukung dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015 mengenai jenis jasa lainnya yang salah satunya mengenai jasa pengolahan limbah. Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 bisa dilakukan setelah memenuhi ruang lingkup pengenaan yaitu, pemberi penghasilan memenuhi kriteria sebagai pemotong pajak, dan penerima penghasilan telah memenuhi kriteria sebagai pihak yang dipotong serta jenis penghasilan yang dibayarkan termasuk objek pemotongan Pajak Penghasilan pasal 23. Rumah Sakit X sebagai pemotong pajak penghasilan pasal 23 wajib melakukan pemotongan pajak atas penghasilan lain sehubungan dengan jasa pengolahan limbah. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut Bagaimanakah Analisis Pengenaan dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh Rumah Sakit X atas Jasa Pengolahan Limbah salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH?. 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengenaan dan pemotongan pajak penghasilan pasal 23 oleh Rumah Sakit X atas jasa pengolahan limbah. 3

1.2.2 Kegunaan Penelitian Tugas Akhir Studi ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan sehingga mahasiswa dapat lebih mendalami teori yang diperoleh di bangku kuliah dan dapat menambah pengalaman di lapangan pekerjaan. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi dan bahan evaluasi bagi kegiatan perusahaan terutama dalam kewajibannya sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23. 1.3 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam Tugas Akhir Studi ini terdiri dari. Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan mengenai landasan teori yang relevan dengan penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. 4

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan mengenai simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian serta memuat saran-saran yang dianggap perlu untuk diajukan terkait dengan simpulan. 5