TINJAUAN KESULITAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DI SMA NEGERI SE KOTA BUKITTINGGI Oleh: Revy Erlan Sari, Renny Risdawati, Annika Maizeli Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Revyerlansari@yahoo.co.id ABSTRACT The assessment based on the class developed to give encouragement for teacher. To teach more systematic and aimed, but teacher still have difficulty in doing assessment based on the class. This because of decrease information about assessment based on the class that teacher gets. The assessment have purposed to know the level of troubles that biology teacher class XI SMA at faced in implementation of assessment based on the class and also to know what s the difficulty which biology teacher class XI SMA at encountered for doing assessment based on the class. A kind of this research is descriptive. In this research have 6 samples of biology teacher class XI who scattered from 5 schools for SMA at in 2014. This research do a validity of questionnaire test biology teacher in implementation of assessment based on the class gets a valid output. The result of this research is the difficulty that biology teacher class XI SMA at fronting have realization output 83,15% include in less difficult, and the level of difficult about 16,85%. In totally, the assessment based on the class that doing be able to find a result for assessment written test as not difficult category. Key Words: Difficulty biology teacher, The assessment based on the class. PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi dan bahan pelajaran itu adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan suatu tujuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional (Sanjaya, 2008: 8). Kurikulum juga merupakan komponen penting dalam suatu sistem pendidikan, karena pada kurikulum dirumuskan tentang tujuan yang akan dicapai sehingga arah pendidikan menjadi jelas dan kurikulum juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Penilaian berbasis kelas merupakan implementasi dari kurikulum 2006 (KTSP). Berbagai bentuk dan teknik yang dilakukan dalam penilaian kelas, yaitu penilaian kinerja (performance), pemberian penugasan (proyek/project), penilaian hasil kerja (produk/product), penilaian tes tertulis (paper & pen), pernilaian portofolio (portofolio), dan penilaian sikap (Muslich, 2011: 95). Penilaian berbasis kelas dalam pratiknya memperhatikan tiga ranah (domain), yaitu ranah pengetahuan (kognitif) yaitu penilaian penugasan, penilaian tes tertulis, dan hasil kerja, ranah sikap (afektif) yaitu penilaian sikap, dan ranah keterampilan (psikomotor) yaitu penilaian kinerja dan penilaian portofolio. Menurut Surapranata dan Hatta (2007: 5) penilaian berbasis kelas bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberi umpan balik atau perbaikan proses pembelajaran, penentuan kenaikan kelas, dan memotivasi belajar peserta didik dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan. 1
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis pada Bulan Oktober 2013 dengan guru biologi yang mengajar di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, dan SMAN 5, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian berbasis kelas dari beberapa sekolah belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan pelaksanaan penilaian berbasis kelas tersebut belum didokumentasikan oleh guru, alokasi waktu yang tersedia untuk proses pembelajaran sangat terbatas. Selain itu, siswa yang terlambat mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan berbagai jenis penilaian untuk mengukur kemampuan siswa. Format yang baku pada penilaian berbasis kelas belum ada, sehingga guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas. Berdasarkan uraian di atas maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Tinjauan Kesulitan Guru Biologi Kelas XI dalam Melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas di SMA Negeri se Kota ". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, dan mengetahui apa saja kesulitan yang dialami guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu untuk mengetahui kesulitan guru biologi kelas XI SMA Negeri se Kota terhadap penilaian berbasis kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 di SMA Negeri se Kota. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Biologi Kelas XI SMA Negeri se Kota. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik total sampling yakni seluruh Guru Biologi Kelas XI di SMA Negeri dijadikan sebagai sampel, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1: Jumlah Guru Biologi Kelas XI SMA Negeri se Kota Tahun 2013/2014 N o Sekolah Akreditasi Jumlah Guru 1 SMAN 1 A 1 Orang 2 SMAN 2 A 2 Orang 3 SMAN 3 A 1 Orang 4 SMAN 4 A 1 Orang 5 SMAN 5 A 1 Orang Jumlah 6 Orang Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan guru biologi kelas XI, sedangkan variabel terikat adalah penilaian berbasis kelas dengan sub-variabel; penilaian portofolio, penilaian penugasan, penilaian kinerja, penilaian hasil kinerja, penilaian tertulis dan penilaian sikap. Data yang digunakan dalam penilaian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kusioner dari responden yang berasal dari guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota. Prosedur penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Membuat instrument penelitian. 2. Melakukan validasi angket dengan 2 orang dosen validator hasil validasi angket. 3. Menganalisis hasil validasi angket. 4. Menyebarkan angket kepada responden. 5. Menganalisis data. 6. Menyusun laporan hasil penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah angket berupa pernyataan tertutup dengan menggunakan skala likert. Pernyataan ini bersifat negatif diberi nilai secara berurutan 1, 2, 3, 4. Instrumen ini terlebih dahulu divalidasi sebelum digunakan, adapun validator yang memvalidasi dapat dilihat pada Tabel 2. 2
Tabel 2. Daftar Nama Validator Lembar Instrumen No Nama Keterangan 1 Ade Dewi Dosen Biologi 2 Maharani, M. STKIP PGRI Pd Sumatera Barat Liza Yulia Dosen Biologi Sari M. Pd STKIP PGRI Sumatera Barat HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil persentase kesulitan yang dialami guru biologi kelas XI dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas di SMA Negeri se Kota, dapat dikatakan secara umum kurang sulit dengan persentase pelaksanaan 83,15% dan persentase rata-rata tingkat kesulitan 16,85%. Pada hasil yang didapat hanya pada variabel penilaian tes tertulis saja yang dalam kategori tidak sulit. Grafik persentase guru biologi kelas XI dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas dan grafik persentase kesulitan yang dialami guru dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. 90% 88% 86% 84% 82% 80% 78% 76% 82,47% 80,80% 84,95% 80,63% 87,90% 82,17% Gambar 1. Grafik Persentase Pelaksanaan Guru Biologi Kelas XI dalam Melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas 25% 20% 15% 10% 5% 0% 19,20% 17,53% 15,05% 19,37% 12,10% 17,83% Gambar 2. Grafik Persentase Kesulitan yang dialami Guru Biologi Kelas XI dalam Melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas Keterangan: Sub Variabel A: Penilaian Portofolio (kumpulan kerja siswa), Sub Variabel B: Penilaian Penugasan (proyek), Sub Variabel C: Penilaian Kinerja (performance), Sub Variabel D: Penilaian Hasil Kerja (produk), Sub Variabel E: Penilaian Tes Tertulis, Sub Variabel F: Penilaian Sikap. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat pada sub variabel pertama, persentasi pelaksanaan guru biologi kelas XI di SMA Negeri se kota pada penilaian portofolio (kumpulan kerja siswa) adalah sebesar 80,80% dengan kategori kurang sulit. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota sudah melaksanakan penilaian portofolio (kumpulan kerja siswa), tetapi masing-masing guru biologi kelas XI masih kurang pemahamannya tentang penilaian portofolio (kumpulan kerja siswa), persentase tingkat kesulitan rata-rata sebesar 19,20 %. Kesulitan yang dialami guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota dalam melaksanakan penilaian portofolio (kumpulan kerja siswa) dikarenakan guru agak sulit memahami penilaian portofolio, merancang dan mengembangkan instrumen penilaian, melaksanakan instrumen serta menilai dan memberikan poin (angka) pada setiap siswa. Berdasarkan wawancara yang didapat kesulitan ini dikarenakan guru tidak mempunyai contoh format instrumen yang baku dari Dinas Pendidikan, serta siswa yang sering telat dalam mengumpulkan 3
tugas sehingga tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Pada penilaian sub variabel kedua yaitu penilaian penugasan (proyek) didapat persentasi pelaksanaan guru Biologi kelas XI SMA Negeri se Kota sebesar 82,47% dengan kategori kurang sulit. Pada penilaian penugasan (proyek) ini dapat dikatakan bahwa guru biologi kelas XI SMA Negeri se Kota ini sudah melaksanakan penilaian tersebut, tetapi masih ada masing-masing guru biologi kelas XI yang kurang pemahamannya tentang penilaian penugasan (proyek) ini dengan persentase tingkat kesulitan rata-rata sebesar 17,53%. Kesulitan yang dialami guru biologi kelas XI SMA Negeri se Kota dalam penilaian penugasan (proyek) adalah kurangnya pemahaman guru dalam merancang dan mengembangkan instrumen, melaksanakan penilaian serta menilai dan memberikan poin (angka) pada setiap siswa. yang agak sulit dalam merumuskan indikator, membuat rubrik serta membuat kisi-kisi penilaian penugasan (proyek). Pada sub variabel ketiga yaitu pada penilaian kinerja (performance) diperoleh sebesar 84,95% dengan kategori kurang sulit. Penilaian berbasis kelas pada penilaian kinerja (performance) ini dapat dikatakan bahwa guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota sudah melaksanakan penilaian tersebut, tetapi guru masih ada kesulitan yang dialami guru dengan tingkat persentasi kesulitan sebesar 15,05%. Kesulitan yang dialami guru adalah dalam merancang dan mengembangkan istrumen, serta dalam melaksanakan penilaian kinerja. yang agak sulit dalam merumuskan indikator, membuat tujuan dan kisi-kisi penilaian kinerja (performance), serta guru juga mengalami kesulitan dalam memantau kegiatan/aktifitas siswa sehingga guru kurang mengetahui kinerja siswa. Pada sub variabel keempat yaitu penilaian hasil kerja (produk) diperoleh sebesar 80,63% dengan kategori kurang sulit. Penilaian berbasis kelas pada penilaian hasil kerja (produk) ini dapat dikatakan bahwa guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota sudah melaksanakan penilaian tersebut. Pada penilaian ini guru masih mengalami kesulitan dengan tingkat persentase kesulitan sebesar 19,37%. Kesulitan yang dialami guru adalah kurangnya pemahaman guru dalam merancang dan mengembangkan instrument, melaksanakan instrumen serta menilai dan memberikan poin (angka) pada setiap siswa. agak sulit dalam merumuskan indikator, membuat tujuan, membuat kisi-kisi, membuat rubrik penilaian dan guru juga kesulitan dalam memastikan hasil karya peserta didik yang dibuat sendiri, serta dalam menganalisis kesamaan produk (karya). Menurut Majid (2008: 209) Penilaian hasil kerja siswa merupakan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualias produk tersebut. Pada sub variabel kelima yaitu penilaian tes tertulis sebesar 87,90% dengan kategori tidak sulit. Dari kategori ini Dari kategori ini guru tidak sulit dalam memahami penilaian tes tertulis serta memberi poin (angka) dalam penilaian tes tertulis. Tingkat persentasi kesulitan pada penilaian tes tertulis ini hanya 12,10%. Penilaian tes tertulis dibandingkan dengan penilaian portofolio, penilaian penugasan, penilaian kinerja, penilaian hasil kerja dan penilaian sikap dapat dikatakan bahwa guru lebih memahami penilaian tes tertulis. Hasil persentase pelaksanaan pada sub variabel keempat yaitu penilaian sikap sebesar 82,17% dengan kategori kurang sulit dapat dilihat pada gambar. Penilaian berbasis kelas pada penilaian hasil sikap ini dapat dikatakan bahwa guru biologi kelas XI di SMA Negeri se Kota sudah melaksanakan penilaian tersebut. Rata-rata tingkat persentase kesulitan pada penilaian sikap ini hanya sebesar 17,83%. Pada penilaian ini guru mengalami kesulitan dalam memahami penilaian sikap, merancang dan mengembangkan instrumen, serta melaksanakan instrument. Hal ini terjadi karena ada beberapa guru yang agak sulit dalam memahami aturan penilaian sikap, memahami instrumen yang menggunakan skala dua titik (two poin scale), memahami instrumen yang menggunakan skala kutub (bipolar scale). Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dimana guru melaksanakan penilaian berbasis kelas, akan tetapi didalam RRP yang dirancang oleh sebagian guru biologi kelas XI di masingmasing sekolah tersebut tidak dicantumkan secara terperinci bagaimana instrumeninstrumen penilaian berbasis kelas tersebut. 4
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru biologi kelas XI SMA Negeri se Kota kurang sulit dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas. Dari keseluruhan penilaian berbasis kelas yang dilakukan, pada penilaian portofolio (kumpulan kerja siswa), penilaian penugasan (proyek), penilaian kinerja (performance), penilaian hasil kerja (produk) dan penilaian sikap yang dikategorikan kurang sulit, sedangkan penilaian tes tertulis dikategorikan tidak sulit. Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan bagi para pembaca adalah sebaiknya dinas terkait memberikan arahan dan pelatihan kepada guru dan memberikan contoh format penilaian berbasis kelas yang baku ke setiap sekolah-sekolah dan dalam menerapkan sistem penilaian berbasis kelas hendaknya guru mengacu pada prinsipprinsip penilaian berbasis kelas yang ada. DAFTAR PUSTAKA Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Pengembangan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Muslich, M. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulun Tinngkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group. Surapranata, S. & M. Hatta. 2007. Penilaian Portopolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : Remaja Rosdakarya 5