Inisiatif Accountability Framework

dokumen-dokumen yang mirip

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Catatan informasi klien

2013, No BAB I PENDAHULUAN

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Manajemen Kinerja Sosial

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PEDOMAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Forest Stewardship Council

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

ECD Watch. Panduan OECD. untuk Perusahaan Multi Nasional. alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

DANA INVESTASI IKLIM

Final - disetujui pada Juli 2010

OPEN DATA + INDUSTRI EKSTRAKTIF. Transparansi dan Akuntabilitas Penerimaan dan Belanja di Sektor Sumberdaya Ekstraktif

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat

GLOBAL ADVOCACY PLATFORM

Prosedur dan Daftar Periksa Evaluasi Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Kolaborasi (Collaboration)

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

Proyek GCS- Tenurial. Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan. Studi komparasi global ( )

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

Kode Etik Pemasok 1/11

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

Tinjauan Perkebunan FSC

Pertanyaan Umum (FAQ):

1. CHAPTER PEDOMAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force]

LEMBAR DATA PENGAMANAN TERPADU TAHAP KONSEP

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

Kebijakan Asosiasi. Tanggal Berlaku PfA berlaku secara efektif sejak menerima dukungan dari Stakeholder Advisory Committee (SAC)

Peluang untuk Meningkatkan Produktivitas dan Profiabilitas Petani Kecil Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

SKEMA LISENSI PENILAI NKT: KEMAJUAN SELAMA DUA TAHUN

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Knowledge Management Tools

TFD IMPF III Ringkasan Co-chairs. Pekanbaru 5 8 Maret 2007

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

Disusun oleh: BIOCert Indonesia dan ProForest. RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

Catatan Informasi mengenai Proses Multi-Stakeholder

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

Studi Kasus tentang merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM Program Kluster Tirisano UNIDO

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017

Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda terhadap inisiatif Accountability Framework (AFi). Presentasi yang dipandu sendiri ini memberikan gambaran umum tentang tujuan dan pendekatan AFi. Juga memperkenalkan isi dan penggunaan Accountability Framework itu sendiri. Bagian pertama dari Kerangka kerja ini kini tersedia untuk konsultasi publik dari tanggal 10 Oktober sampai 11 Desember, 2017. Presentasi ini mencakup bagian-bagian sebagai berikut: 1. Pengantar inisiatif Accountability Framework 2. Ikhtisar Accountability Framework dan penggunaannya 3. Ringkasan proses konsultasi publik dan langkah selanjutnya Setelah anda selesai membaca presentasi ini, silakan kunjungi situs web inisiatif ini (https://accountability-framework.org) untuk membaca dan memberikan komentar terhadap draf dokumen inti Accountability Framework. Terimakasih! Mitra AFi menantikan masukan Anda. 2/26

Bagian 1: Pengantar inisiatif Accountability Framework

Apakah inisiatif Accountability Framework? Diluncurkan pada bulan Desember 2016, inisiatif Accountability Framework (AFi) merupakan upaya yang dipimpin oleh sebuah koalisi organisasi non-pemerintah untuk mempercepat kemajuan dan meningkatkan akuntabilitas dalam penyampaian komitmen rantai pasokan perusahaan di bidang pertanian dan kehutanan. Inisiatif ini akan mengembangkan dan mendukung norma-norma yang jelas dan berbasis konsensus untuk menetapkan dan menerapkan komitmen rantai pasokan yang bertanggung jawab, yang mampu menangani deforestasi, hak asasi manusia, dan masalah-masalah penting lainnya. Accountability Framework bukanlah sistem sertifikasi baru, ataupun dimaksudkan untuk mengganti atau mengulang inisiatif atau program untuk rantai pasokan etis yang telah ada. 4/26

Mengapa inisiatif ini diperlukan? Komitmen tahun 2020 (dan 2030) sudah semakin dekat (Deklarasi New York tentang Hutan, Sasaran Pembangunan Berkelanjutan, kesepakatan iklim Paris, dll.) Meskipun banyak perusahaan mengalami kemajuan secara terpisahpisah, perubahan diseluruh sektor masih menjadi tantangan dan pencapaian penting sementara belum terpenuhi Penyampaian komitmen perusahaan dan sektor membutuhkan transparansi, pengarahan dan alat yang selaras, dan kemampuan untuk mengukur kemajuan nyata terhadap hasil di berbagai perusahaan dan sektor Menyatukan dan menyelaraskan alat, instrumen, inisiatif dan bahasa lokal, membantu memberikan kejelasan dan akuntabilitas bagi seluruh pemangku kepentingan 5/26

Apa tujuan dari inisiatif Accountability Framework? Untuk mempercepat pelaksanaan komitmen rantai pasokan etis perusahaan Untuk membantu proses implementasi yang efektif dan kredibel Untuk memperkuat akuntabilitas berdasarkan hasil aktual 6/26

Bagaimana inisiatif Accountability Framework diatur dan siapa saja yang terlibat? Kelompok Pengarah Inisiatif ini dipimpin oleh Kelompok Pengarah yang terdiri dari perwakilan beragam organisasi sosial dan lingkungan non-pemerintah Accountability Framework dikembangkan bersama, diselidiki dan disempurnakan melalui alur kerja teknis dan keterlibatan pemangku kepentingan termasuk: Kelompok Kerja yang terdiri dari para pakar global dan pemangku kepentingan utama Masukan dari perusahaan yang terlibat dalam produksi dan perdagangan komoditas Proses keterlibatan regional untuk melibatkan pemangku kepentingan pada setiap daerah tropis penghasil yang utama Kolaborasi dengan organisasi, inisiatif, sistem dan alat lain yang bekerja untuk mendukung rantai pasokan yang bertanggung jawab 7/26

Apa cakupan dari inisiatif ini? Cakupan AFi merefleksikan cakupan komitmen rantai pasokan pertanian dan kehutanan yang telah ada. Ini meliputi: Tematik Perlindungan hutan dan ekosistem alami lainnya Menghormati hak-hak formal dan adat dari lahan dan sumber daya Perlindungan hak-hak buruh dan hak asasi manusia lainnya Rantai Pasokan Minyak kelapa sawit Kedelai Sapi Pulp/kertas/kayu Biji coklat Komoditas lain Geografis Amerika Selatan Asia Tenggara Afrika Barat/Tengah Wilayah penghasil lainnya 8/26

Bagaimana akuntabilitas sosial akan diintegrasikan kedalam Accountability Framework? Pada bulan-bulan pertama, AFi telah berfokus pada masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek sosial dan lingkungan dari lahan, seperti deforestasi, konversi lahan, dan hak atas lahan. Kelompok Pengarah juga menyadari pentingnya penanganan hak buruh dan hak asasi manusia lainnya dalam rantai pasokan yang etis. Inisiatif ini telah mulai berkonsultasi dengan organisasi-organisasi yang menangani topik ini untuk menentukan cara yang paling efektif untuk mengatasinya dalam lingkupan AFi. Masukan dari semua pemangku kepentingan diterima sebagai bagian dari proses konsultasi publik. Langkah selanjutnya sehubungan dengan akuntabilitas sosial akan diumumkan di situs Afi pada tahun 2018; untuk berlangganan dan mendapatkan update, silakan kunjungi https://accountabilityframework.org/subscribe. 9/26

Apa hubungan antara Accountability Framework dan sistem implementasi lainnya? Accountability Framework tidak dimaksudkan untuk menggantikan inisiatif atau alat lain yang memandu pelaksanaan komitmen rantai pasokan. Sebaliknya, ini berfungsi sebagai kerangka kerja menyeluruh yang: i) membantu menyelaraskan inisiatif yang ada dan memperjelas bagaimana cara penggunaannya secara saling melengkapi untuk memenuhi komitmen; dan ii) membantu mengisi kesenjangan dalam panduan dan sistem implementasi yang ada. Accountability Framework: Panduan dan Norma Global berbasis Konsensus Prosedur dan alat implementasi yang ada, yang konsisten dengan Accountability Framework mendapatkan pengakuan dan kredibilitas Alat baru dan yang berkembang dapat mengikuti norma dan panduan Accountability Framework untuk mendukung pelaksanaan yang efektif dan selaras Definisi berdasarkan wilayah dan bioma tertentu Sistem pemantauan global dan regional Platform pelaporan keberlanjutan milik perusahaan Penyedia layanan verifikasi Dsb Panduan dan norma berdasarkan komoditas tertentu Kartu catatan angka/scorecards perusahaan dan sektor Norma praktik sosial dan lingkungan yang baik Standar sertifikasi & alat diluar sertifikasi 10/26

Contoh kasus: penyelarasan pendekatan global dan regional di Amerika Selatan Kolaborasi untuk Hutan dan Pertanian/ The Collaboration for Forests and Agriculture (CFA) diluncurkan pada tahun 2016 untuk mengembangkan dan memajukan standar, komitmen, dan insentif untuk produksi daging sapi dan kedelai yang bebas deforestasi di wilayah Amazon dan Cerrado, Brazil, juga di wilayah Gran Chaco yang mencakup Argentina dan Paraguay. CFA dan AFi berkolaborasi untuk memastikan bahwa pendekatan regional yang dibangun CFA sejalan dengan pendekatan global dibawah AFi. Hal ini akan menciptakan kejelasan dan konsistensi bagi produsen, perusahaan pembeli komoditas, pemerintah, dan mitra implementasi lainnya. Definisi CFA, tanggal penutupan/cutoff, dan rincian protokol nol deforestasi akan diadopsi dan disertakan dalam panduan Accountability Framework untuk daging sapi dan kedelai di Brazil, Paraguay dan Argentina. Bagi perusahaan yang sumbernya berasal dari wilayah yang dicakup oleh CFA, kepatuhan terhadap pedoman CFA akan memenuhi elemen Accountability Framework yang sesuai. Berbagai alat dan sistem penunjang yang dikembangkan dibawah CFA untuk mendukung implementasi, manajemen risiko, pemantauan dan ketertelusuran akan disertakan dan diselaraskan dengan yang ada dalam Accountability Framework. 11/26

Bagian 2: Ikhtisar Accountability Framework dan penggunaannya

Kerangka kerja ini akan mencakup tiga komponen dan menyediakan tingkat rincian yang saling melengkapi dan antarmuka pengguna (user interfaces) Dokumen inti Kerangka global yang menyeluruh menetapkan pendekatan umum terhadap beragam topik implementasi utama Manual Operasional Memberikan kejelasan lebih jauh pada aspek utama, termasuk definisi, pelaksanaan pada konteks komoditas/geografis yang berbeda, dan peran/tanggung jawab para pelaku diseluruh rantai pasokan Rincian tambahan terkait pada pemantauan, verifikasi, pelaporan/pengungkapan, dan klaim Pedoman pelaksanaan untuk topik-topik yang kompleks seperti perbaikan dan remediasi, partisipasi petani kecil dalam rantai pasokan yang bertanggung jawab, dan hubungan antara perusahaan dan tindakan pemerintah Alat penunjang Antarmuka pengguna (user interface) membantu perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya mengakses materi Kerangka kerja Alat untuk menavigasi sistem implementasi yang ada dan menjelaskan bagaimana mereka dapat digunakan untuk memenuhi komitmen 13/26

Bagian-bagian dari dokumen inti Accountability Framework (fokus dari konsultasi publik saat ini) Bagian Bagian Bagian 1 2 Sistem 3 Rantai Pasokan Ruang Lingkup Pengelolaan Bebas Deforestasi dan Spesifikasi Komitmen Usaha dan Rantai dan Melindungi Ekosistem Alami Pasokan Lainnya Bagian 4 Rantai Pasokan Menghormati dan Memajukan Hak Asasi Manusia Bagian Bagian 5 Perencanaan dan Pengelolaan Tata Guna Lahan 6 Pemantauan, Verifikasi, yang Pelaporan dan Bertanggung Klaim Jawab Bagian Bagian 7 8 Keterlibatan Remediasi dan Akses terhadap Perbaikan Pemangku Kepentingan dan Hubungan Eksternal 14/26

Manual Operasional Accountability Framework: isi/konten yang diharapkan dan proses pengembangannya Pedoman terperinci berdasarkan komoditas, geografi dan peran pelaku tertentu dalam rantai pasokan Dikembangkan secara selaras dengan inisiatif implementasi lainnya Kelompok kerja akan memimpin pengembangan teknis bagian Manual Operasional, menggabungkan berbagai perspektif pemangku kepentingan. Kelompok kerja akan membahas: Lahan (termasuk dimensi ekologi dan sosialnya) Verifikasi Pelaporan dan pengungkapan 15/26

Setelah selesai, Kerangka kerja ini akan disampaikan melalui antarmuka pengguna yang dapat diakses 1. Laman sederhana dimana pengguna dapat menyelami lebih dalam kerangka global atau Manual Operasional 2. Panel daftar isi yang dapat direntang memungkinkan pengguna untuk menavigasi dokumen dengan mudah dan melihat bagian yang paling relevan untuk mereka 3. Rincian pelaksanaan dapat diperluas sampai ke tingkat detail yang lebih tinggi 16

Kasus penggunaan perusahaan untuk Accountability Framework Kerangka kerja ini dirancang untuk digunakan oleh perusahaan yang memproduksi, memperdagangkan, atau membeli komoditas pertanian dan kehutanan. Juga termasuk para pemasok, anak perusahaan, pelanggan dan afiliasi perusahaan tersebut. Dalam konteks ini, dapat mendukung beberapa fungsi: Penilaian diri: untuk memungkinkan tim operasi menetapkan patokan serta mengidentifikasi potensi kesenjangan dalam konten dan implementasi komitmen perusahaan secara lebih mudah Manajemen risiko: untuk mengevaluasi risiko rantai pasokan dan mengidentifikasi alat dan sistem yang tepat untuk mengatasinya Strategi untuk mengelola sumber yang bertanggung jawab: untuk menavigasi dan mengkaji definisi, alat implementasi, dan sistem yang ada serta menentukan yang mana paling sesuai untuk perusahaan 17/26

kasus penggunaan perusahaan, lanjutan Pengerjaan & prosedur: untuk mengidentifikasi praktik terbaik dan rincian operasional bagi upaya pelaksanaan, yang dapat disesuaikan untuk kebijakan perusahaan, mandat pemasok, dan manajemen internal dalam unit usaha nasional, regional atau berdasarkan komoditas tertentu Perampingan/Streamlining: untuk menyelaraskan implementasi dan sistem pelaporan dalam memudahkan pengelolaan rantai pasokan, serta untuk memperjelas dan mengurangi beban pelaporan keberlanjutan Gambaran yang lebih besar: untuk menginformasikan keterlibatan perusahaan dalam inisiatif sektor dan lanskap, serta untuk berkontribusi dalam pengembangan sistem dan alat implementasi baru di bagian-bagian yang masih kurang memadai 18/26

Siapa pengguna inisiatif di dalam perusahaan? Dokumen Inti Manual Operasional Pejabat Senior Keberlanjutan dan Keuangan Pimpinan Pengadaan/Procurement Manajer hubungan investor Manajer rantai pasokan/operasional Manajer hubungan pemerintah/kebijakan Pimpinan lain yang bertanggung jawab untuk pemantauan dan verifikasi, pelaporan keberlanjutan, dan kebijakan serta prosedur yang terkait Pimpinan dan staf regional Anggota tim operasional lokal Anggota staf keberlanjutan, keuangan, pengadaan, dan operasi Anggota tim untuk komoditas tertentu Alat Penunjang Anggota staf keberlanjutan, keuangan dan operasi Manajemen dan staf regional/lokal Konsultan keberlanjutan Anggota tim lain yang bertanggung jawab untuk pemantauan dan verifikasi, pelaporan keberlanjutan, dan kebijakan serta prosedur yang terkait 19/26

Kasus penggunaan lain untuk Accountability Framework Kerangka kerja ini juga dimaksudkan untuk membantu penerapan dan akuntabilitas rantai pasokan bertanggung jawab yang lebih efektif oleh beragam tipe organisasi, meliputi: Investor Pemerintah Advokasi dan kelompok pengawas Penduduk dan masyarakat yang terkena dampak produksi komoditas Asosiasi produsen atau koperasi Inisiatif pelaporan dan pelacakan Sistem sertifikasi dan majelis pembahas komoditas Penyedia layanan implementasi perusahaan Silakan baca draf dokumen inti untuk informasi lebih lanjut mengenai pemakaian yang dimaksudkan oleh tipe-tipe organisasi ini 20/26

Bagian 3: Ringkasan proses konsultasi publik dan langkah selanjutnya

Proses konsultasi publik: banyak kesempatan untuk masukan & dialog E-konsultasi: Alat tinjauan & masukan daring (online) yang dipandu sendiri Kegiatan Konsultasi tatap muka global: kegiatan-kegitan AFi selama atau disamping rapat utama dari Oktober-Desember 2017 (misalnya, rapat UNFCCC) Sesi konsultasi di wilayah tropis penghasil: Amerika Selatan: Anggota Kelompok Pengarah Imaflora, bermitra dengan anggota Kelompok Pengarah lainnya akan memimpin konsultasi tatap muka dan virtual diseluruh wilayah Afrika (barat/tengah): Konsultasi akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan/proses lain yang relevan di wilayah tersebut; pemangku kepentingan tambahan akan diajak berkonsultasi secara virtual Asia Tenggara: Konsultasi akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan/proses lain yang relevan di wilayah tersebut; pemangku kepentingan tambahan akan diajak berkonsultasi secara virtual Silakan lihat kalender acara pada https://accountability-framework.org untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan yang akan datang dan bagaimana cara ikut berpartisipasi. 22/26

Langkah selanjutnya Ini adalah periode konsultasi publik yang pertama. Setelah periode 60 hari ditutup, dokumen ini akan direvisi berdasarkan masukan yang diterima. Ringkasan dari komentar-komentar anonim yang diterima dan bagaimana komentar tersebut dijawab, akan tersedia di dalam situs. Dokumen yang telah direvisi mungkin akan dikonsultasikan lebih jauh dan setelah itu Versi 1 dari dokumen inti akan diterbitkan. Selama dan sesudah periode konsultasi, penjangkauan kepada pemangku kepentingan akan dilanjutkan untuk memastikan keselarasan antara Accountability Framework dan inisiatif rantai pasokan lainnya, serta untuk menentukan bagaimana cara terbaik dalam menangani bidang-bidang yang belum diuraikan dalam Kerangka kerja, termasuk hak-hak buruh dan topik lainnya. Anda dapat terus mengikuti perkembangan inisiatif Accountability Framework dengan berlangganan untuk mendapatkan update pada https://accountability-framework.org/subscribe. 23/26

Proses pengembangan Accountability Framework Pengujian dan penyempurnaan Partisipasi perusahaan dalam rangkaian pengembangan, peninjauan dan perbaikan yang progresif Penjajakan dan pengembangan konten mengenai akuntabilitas sosial dan sektor keuangan Melibatkan pemangku kepentingan pada wilayah penghasil komoditas Kelompok Kerja AFi (Lahan, Verifikasi, Pelaporan & Pengungkapan) Oktober 2017 Draf pertama dokumen inti untuk konsultasi Awal sampai pertengahan 2018 Dokumen inti Versi 1 diterbitkan Pertengahan 2018 Draf pertama Manual Operasional untuk konsultasi Akhir 2018 Manual Operasional diterbitkan Terus berlangsung Bekerja sama dengan pengguna untuk mendorong penyerapan dan pengaplikasian Kerangka kerja 24/26

Menuju ke draf dokumen Kerangka kerja Kini setelah anda melalui presentasi pendahuluan, silakan kunjungi situs untuk inisiatif ini (https://accountability-framework.org) untuk membaca dan memberikan komentar terhadap draf dokumen inti Accountability Framework. Terimakasih! Mitra Afi menantikan masukan Anda. 25/26

accountability-framework.org