BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB 1 METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

KAJIAN PERILAKU BERSEPEDA MOTOR DI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

With AMOS Application

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada

BAB III METODE PENELITIAN

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

Dommy Dyotama Satria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

BAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

59

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di bagian pendahuluan, maka metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut. MULAI PERUMUSAN MASALAH Apakah perilaku bersepeda motor (driving behavior) dapat diprediksi secara langsung oleh kepuasan kerja (job satisfaction)? Apakah kepuasan kerja (job satisfaction) dapat diprediksi secara langsung oleh stabilitas pekerjaan (job security)? Apakah perilaku bersepeda motor (driving behavior) dapat diprediksi oleh stabilitas pekerjaan (job security), melalui kepuasan kerja (job satisfaction)? HIPOTESIS PENELITIAN Kepuasan kerja (job satisfaction) dapat memprediksi perilaku bersepeda motor (driving behavior) secara langsung. Stabilitas pekerjaan (job security) dapat memprediksi kepuasan kerja (job satisfaction) secara langsung. Stabilitas pekerjaan (job security) dapat memprediksi perilaku bersepeda motor (driving behavior), melalui kepuasan kerja (job satisfaction). DEFINISI VARIABEL PENELITIAN Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan, terdapat tiga variabel yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu : stabilitas pekerjaan, kepuasan kerja dan perilaku bersepeda motor. POPULASI PENELITIAN DAN TEKNIK SAMPLING Populasi dalam penelitian ini adalah pengendara sepeda motor yang berprofesi sebagai karyawan di gedung UOB Plaza. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling. A 9

10 A TINJAUAN PUSTAKA Mencari teori-teori yang bersumber dari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan stabilitas pekerjaan, kepuasan kerja dan perilaku bersepeda motor. PEMBUATAN INSTRUMEN PENELITIAN Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan stabilitas pekerjaan, kepuasan kerja, dan perilaku bersepeda motor. UJI RELIABILITAS Untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat sudah valid dan dapat diandalkan (reliable), maka dilakukan uji reliabilitas terhadap 30 kuesioner pertama yang sudah didistribusikan kepada 30 responden, dengan menggunakan aplikasi SPSS 20. Reliable? Tidak Ya PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA SIMPULAN DAN SARAN SELESAI Gambar 3.1 Diagram Alir

3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Secara rinci penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian yang tertuang dalam diagram alir dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Hipotesis-Hipotesis Penelitian 1. Kepuasan kerja (job satisfaction) dapat memprediksi perilaku bersepeda motor (driving behavior) secara langsung. 2. Stabilitas pekerjaan (job security) dapat memprediksi kepuasan kerja (job satisfaction) secara langsung. 3. Stabilitas pekerjaan (job security) dapat memprediksi perilaku bersepeda motor (driving behavior), melalui kepuasan kerja (job satisfaction). Hipotesis-hipotesis penelitian di atas dapat dilihat melalui kerangka berpikir di bawah ini 11 Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Stabilitas Pekerjaan (Job Security) Perilaku Bersepeda Motor (Driving Behavior) Gambar 3.2 Kerangka Berpikir 2) Definisi Variabel Penelitian Untuk melakukan uji hipotesis penelitian ini, digunakan teknik statistik Structural Equation Model (SEM), yaitu model persamaan struktural yang didasari oleh model persamaan simultan pada ekonometri kemudian digabungkan dengan prinsip-prinsip pengukuran dari psikologi dan sosiologi (analisis faktor) (Wijanto, 2008). Karena penelitian memakai teknik statistik SEM, maka variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah variabel laten. Menurut Wijanto (2008), variabel laten merupakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan oleh sebab itu untuk mengukur variabel laten diperlukan variabel-variabel teramati yang dapat diukur secara langsung. Lebih lanjut lagi Wijanto (2008) mengatakan bahwa variabel teramati merupakan variabel yang nilainya didapat dari responden melalui berbagai metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan metode survei kepada responden dengan menggunakan instrumen kuesioner untuk mendapatkan nilai dari variabel teramati. Di dalam teknik statistik SEM, variabel laten hanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu variabel laten endogen dan variabel laten eksogen. Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan, terdapat tiga variabel laten yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Stabilitas pekerjaan (job security) menurut Borg dan Elizur (1992) dalam Konig dan Staufenbiel (2012) adalah keyakinan individu terhadap keberlangsungan pekerjaan yang dimiliki saat ini serta mencakup kesempatan promosi, kondisi pekerjaan pada umumnya dan kesempatan untuk terus berkarir dalam jangka waktu yang panjang. 2. Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut David Pincus dalam Newstorm (1989) adalah suatu perasaan atau emosi yang dirasakan seorang karyawan, apakah karyawan senang atau tidak dengan pekerjaan yang mereka miliki saat ini. 3. Perilaku bersepeda motor (driving behavior) adalah perilaku individu dalam berkendara yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kecepatan (speeding), pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas (rule violation), tidak fokus (inattention), berkendara dengan kondisi tubuh yang lelah (driving while tired) (Wu & Griffin, 2012) 3) Populasi dan Teknik Sampling Menurut Sugiono (2011) dalam Sandha et al (2012), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau diteliti agar dapat diambil kesimpulan atas objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pengendara sepeda motor yang berprofesi sebagai karyawan di gedung UOB Plaza. Gedung UOB Plaza dipilih sebagai populasi penelitian ini karena di dalamnya terdapat lapangan parkir motor yang luas sehingga sangat memungkinkan untuk mendistribusikan kuesioner di lokasi tersebut dengan responden yang berprofesi sebagai karyawan. Sugiono (2011) dalam Sandha et al (2012), mendefinisikan sampel sebagai sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Lebih lanjut lagi Sugiono mengatakan bahwa untuk melakukan pengambilan sampel diperlukan suatu teknik yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Peneliti memilih teknik purposive sampling karena penelitian ini langsung menentukan dari awal bahwa sampel yang akan diteliti adalah pengendara sepeda motor yang berprofesi sebagai karyawan di UOB Plaza. 4) Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan agar peneliti dapat membuat hipotesis penelitian dengan acuan yang berasal dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh para ahli. Pada bagian ini, peneliti mengumpulkan teori-teori yang berasal dari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan stabilitas pekerjaan, kepuasan kerja, dan perilaku bersepeda motor. 12

5) Pembuatan Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 22 pertanyaan. Dimana 22 pertanyaan tersebut berasal dari 3 variabel yaitu stabilitas pekerjaan (job security), kepuasan kerja (job satisfaction) dan perilaku bersepeda motor (driving behavior), yang masing-masing variabel memiliki beberapa indikator. Di bawah ini ditunjukan keempat variabel tersebut beserta indikatornya. - Instrumen skala stabilitas pekerjaan (job security) terdiri dari 6 pertanyaan yang dibentuk dari dua indikator yaitu security in job (2 pertanyaan) dan security in organization (4 pertanyaan). Enam pertanyaan tersebut dikembangkan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Oldham et al (1986). Setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden, akan dijawab dengan memilih 1 dari 5 pilihan jawaban yang ditampilkan dalam bentuk 5 skala likert, dengan skala 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Skala 1 mendapat bobot 1, dimana bobot ini menunjukkan bahwa responden merasa tidak aman dengan pekerjaan yang dimiliki saat ini dan skala 5 mendapat bobot 5, dimana bobot ini menunjukkan bahwa responden merasa aman dengan status pekerjaan yang dimiliki saat ini. Semakin tinggi bobot yang didapat, semakin tinggi tingkat job security yang dirasakan oleh individu. Berikut ini merupakan beberapa contoh pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan variabel job security: Saya yakin bahwa, bahwa saya dapat tetap melakukan pekerjaan saya saat ini selama saya menginginkannya, di manapun tempat saya bekerja (security in job); Seandainya pekerjaan saya dihapuskan atau ditiadakan, maka perusahaan saya akan menawarkan pekerjaan lain di dalam perusahaan ini (security in organization). - Instrumen skala kepuasan kerja (job satisfaction) terdiri dari 5 pertanyaan yang dibentuk dari dua indikator. Indikator pertama adalah afeksi yang dapat didefinisikan sebagai perilaku afektif yang negatif terhadap pekerjaan (Wu & Griffin, 2012). Indikator kedua adalah resign attitude yang dapat didefinisikan sebagai penurunan aspirasi yang diawali dengan ketidakpuasan kerja. Setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden, akan dijawab dengan memilih 1 dari 5 pilihan jawaban yang ditampilkan dalam bentuk 5 skala likert. Responden akan memilih 1 dari 5 pilihan jawaban dengan skala 1 (tidak pernah) sampai skala 5 (hampir selalu). Untuk pertanyaan 1 sampai 4, skala 1 akan mendapat bobot 5, dimana bobot ini menunjukan tingkat kepuasan kerja karyawan yang tinggi sedangkan untuk pertanyaan ke-5, skala 1 akan mendapat bobot 1, dimana bobot ini menunjukan tingkat kepuasan kerja karyawan yang rendah terhadap pekerjaan yang telah dimiliki saat ini. Semakin tinggi bobot yang didapat maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja karyawan akan pekerjaannya. Berikut ini merupakan beberapa contoh pertanyaan yang berkaitan dengan kepuasan kerja: Pernahkah Anda berpikir, Jika hal-hal yang buruk dalam pekerjaan saya tidak segera berubah, maka saya akan mencari pekerjaan lain? (afeksi); Pernahkah Anda berpikir, Pekerjaan saya yang sekarang bukanlah merupakan pekerjaan yang ideal? (resigned attitude). 13

- Instrumen skala perilaku bersepeda motor (driving behavior) terdiri dari dua belas pertanyaan yang dibentuk dari 4 buah indikator, yaitu kecepatan (speeding), tidak fokus ketika berkendara (inattention), pelanggaran aturan lalu lintas (rule violation), berkendara dengan kondisi tubuh yang lelah (driving while tired). Indikator-indikator ini diadaptasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Newnam et al (2010). Setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden, akan dijawab dengan memilih 1 dari 5 buah pilihan jawaban yang ditampilkan dalam bentuk 5 skala likert. Responden akan memilih 1 dari 5 pilihan jawaban dengan skala 1 (tidak pernah) sampai skala 5 (hampir selalu). Skala 1 mendapat bobot 5, dimana bobot ini menunjukkan bahwa responden berperilaku positif ketika berkendara baik dari segi kecepatan, peraturan lalu lintas, fokus, dan kondisi tubuh yang prima. Skala 5 mendapat bobot 1, dimana bobot ini menunjukkan bahwa responden berperilaku negatif ketika berkendara baik dari segi kecepatan, peraturan lalu lintas, fokus, dan kondisi tubuh yang prima. Semakin tinggi bobot yang didapatkan semakin tinggi juga perilaku positif individu dalam berkendara. 6) Pengumpulan, Pengolahan Data & Uji Reliabilitas Untuk melakukan proses pengumpulan data, terlebih dahulu peneliti melakukan pengajuan permohonan izin untuk melakukan survei di gedung parkir UOB Plaza. Peneliti memerlukan waktu kurang lebih dua minggu untuk mendapatkan izin survei dari pihak pengelola gedung UOB Plaza. Peneliti membutuhkan waktu dua minggu tersebut untuk membuat instrumen penelitian yang berupa kuesioner yang terdiri dari butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan stabilitas pekerjaan, kepuasan kerja, dan perilaku bersepeda motor, seperti yang sudah peneliti jelaskan pada sub bab Instrumen Penelitian. Setelah mendapatkan izin dari pihak gedung UOB Plaza, proses pengumpulan data segera dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner kepada pengendara sepeda motor yang berprofesi sebagai karyawan. Jumlah kuesioner yang didistribusikan kepada responden, pada awalnya berjumlah 385 buah kuesioner. Akan tetapi jumlah kuesioner yang berhasil kembali kepada peneliti adalah berjumlah 377 buah kuesioner. Pada tahap pembobotan ditemukan 12 kuesioner dimana terdapat beberapa buah pertanyaan yang tidak diisi oleh responden sehingga kuesioner tidak dapat digunakan untuk penelitian. Jumlah kuesioner akhir yang dapat digunakan adalah 365 kuesioner dan peneliti memutuskan untuk menggunakan 360 kuesioner dengan mempertimbangkan bahwa jumlah tersebut sudah memadai untuk diuji reliabilitasnya. Dalam penelitian ini, kuesioner yang sudah terkumpul diuji reliabilitasnya dengan menghitung Cronbach s Alpha untuk setiap variabel dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 20. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian dapat diandalkan, konsisten, stabil, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya (Husaini, 2003). Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian, didapatkan nilai cronbach alpha 0.3 sampai 0.8, seperti yang ditunjukan oleh tabel 3.1 di bawah ini. 14

15 Skala Stabilitas Pekerjaan Kepuasan Kerja Perilaku Bersepeda Motor Tabel 3.1 Reliabilitas Instrumen Hasil Ujicoba, N=360 Jumlah awal pertanyaa n Jumlah pertanyaan tidak valid Jumlah pertanyaa n valid 6 0.723 0 6 0.723 5 12 0.914 0.869 7) A nalisis Uji model hipotetik dilakukan dengan teknik statistik Structural Equation Modeling (SEM). Peneliti memilih untuk menggunakan teknik SEM karena di dalam SEM terdapat dua jenis model (Wijanto, 2008) yaitu: 1. Model Struktural Model yang menggambarkan hubungan-hubungan yang terdapat di antara variabel-variabel laten. Dalam penelitian ini, model struktural menggambarkan hubungan yang terdapat di antara variabel stabilitas pekerjaan, kepuasan kerja dan perilaku bersepeda motor sepeda motor (Gambar 3.2). 2. Model Pengukuran Setiap variabel laten di dalam SEM mempunyai beberapa ukuran atau variabel teramati (indikator). Dalam model SEM ini, setiap variabel laten dimodelkan sebagai sebuah faktor yang menjadi dasar bagi variabel-variabel teramati yang terkait. Model pengukuran yang dipakai dalam aplikasi SEM adalah pengukuran kon-generik (congeneric measurement model), yaitu setiap variabel teramati hanya berhubungan dengan satu variabel laten. Model pengukuran kongenerik ini dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini. Dengan memperhatikan arah panah yang keluar dari variabel laten (KSI 1) ke variabel teramati (X1, X2, X3), dapat diartikan bahwa variabelvariabel teramati tersebut merupakan cerminan (refleksi) dari variabel latennya. Dimana di antara variabel-variabel laten dan variabelvariabel teramati dihubungkan oleh muatan-muatan faktor (factor loadings) yang diberi label LAMBDA. 0 1 5 11 0.914 0.853

16 X1 X2 X3 LAMBDA X11 LAMBDA X21 LAMBDA X31 KSI 1 Gambar 3.3 Model Pengukuran Sumber: Wijanto (2008) Di dalam SEM terdapat dua jenis kesalahan, yaitu kesalahan struktural dan kesalahan pengukuran (Wijanto, 2008). Kesalahan struktural diasumsikan tidak berkorelasi dengan variabel-variabel eksogen dari model. Kesalahan pengukuran boleh berkovari satu sama lain, meskipun secara default (nilai yang secara otomatis ditetapkan oleh sistem). Dengan adanya perhitungan kesalahan dalam SEM, membuat model struktural menjadi lebih lengkap. Menurut Tabachnick dan Fidell ( 2001) yang terdapat di dalam Ho (2010), SEM dapat dipakai untuk meningkatkan kesesuaian model dengan data di lapangan (model fit). Untuk mengetahui apakah model hipotetik penelitian sudah sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sebenarnya di lapangan (model fit), peneliti tidak hanya menggunakan satu perhitungan statistik. Di bawah ini peneliti sampaikan beberapa perhitungan statistik yang peneliti pakai dalam penelitian ini. Perhitungan statistik yang pertama adalah chi-square (χ 2 ). Menurut Wijanto (2008), dalam uji statistik Goodness of Fit (GOF), chisquare merupakan nilai indeks fit yang pada umumnya dilihat oleh para peneliti. Lebih lanjut lagi Wijanto menambahkan, bahwa semakin rendah nilai chi-square yang menghasilkan significance level lebih besar atau sama dengan 0.05 ( p 0.05) maka semakin besar kemungkinan hipotesis diterima (terima Ho). Menurut Mueller (1996) yang terdapat di dalam Wijanto (2008), semakin besar ukuran sampel, nilai χ 2 akan semakin meningkat dan mengarah ke penolakan. Walaupun nilai significance level lebih kecil dari 0.05 yang berarti hipotesis ditolak (tolak H o ), tidak berarti matrik input yang diprediksi tidak sama dengan matrik input sebenarnya. Oleh karena itu, χ 2 tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya ukuran dari kecocokan keseluruhan model. Perhitungan statistik yang kedua adalah Normed Fit Index (NFI). NFI mempunyai nilai yang berkisar dari 0 sampai 1. Nilai NFI 0.90 menunjukkan good fit, artinya semakin tinggi nilai NFI semakin baik juga tingkat kecocokan model yang diuji (Wijanto, 2008). Perhitungan statistik yang ketiga adalah Comparative Fit Index (CFI). Menurut Bentler (1990) yang terdapat di dalam (Wijanto, 2008), nilai CFI akan berkisar dari 0 sampai 1. Nilai CFI 0.90 menunjukkan good fit, semakin tinggi nilai CFI maka semakin baik juga tingkat kecocokan model yang diuji.

Perhitungan statistik yang keempat adalah Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). Nilai RMSEA yang good fit adalah 0.08, artinya semakin kecil nilai RMSEA, maka semakin kecil pula ketidakcocokan yang terdapat dalam sebuah model yang diuji (Wijanto, 2008). Keempat indeks fit inilah yang peneliti gunakan sebagai pedoman untuk menguji tingkat kecocokan model hipotetik penelitian, yaitu χ 2 dengan estimasi p 0.05, CFI 0.90, NFI 0.90, dan RMSEA 0.08. 17