PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

PERBEDAAN REGULASI DIRI PADA MAAHASISWA BEKERJA DAN MAHASISWA TIDAK BEKERJA DI PROGRAM STUDI BK STKIP PGRI SUMBAR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DALAM MERUBAH PERILAKU MORAL PESERTA DIDIK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

Keyword: Student, learning skill.

GAYA BELAJAR SISWA YANG MEMILIKI NILAI AKADEMIK TINGGI DAN RENDAH KELAS VII SMPN 1 COLOMADU TAHUN AJARAN 2016/1017

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

PENGARUH GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR ( Studi Deskriptif di Kelas XI SMK Negeri 9 Padang)

KONTRIBUSI GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PARIAMAN

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

HUBUNGAN GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Kampus V UNM PGSD Parepare Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP N 1 SELOGIRI TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas VIII SMP PGRI 1 Padang Abstract

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan. Perubahan-perubahan itu

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar setiap orang itu dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan)

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

NELLA OKTARIMA NPM:

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : DWI PUJI HASTUTI A

Perbedaan Motivasi dan Keterampilan Belajar Peserta Didik Berprestasi Tinggi dan Rendah Serta Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

Transkripsi:

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG Oleh: Rani Okta Tiara * Drs. Afrizal Sano, M.Pd., Kons** Rila Rahma Mulyani, M.Psi., Psikolog** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research of bacground by conditions encountered in the field that related to the learning styles between the two groups of students that students excel with regular students. This study aimed to describe: 1) the student's learning style excels 2) regular students' learning styles and, 3) The difference in the student's learning style is superior to regular students. This study is a comparative descriptive study, the study population as many as 256 students of class VIII. Samples were taken through two sampling technique that total sampling technique and simple random sampling as many as 32 students excel and 48 regular students. The instrument used was a questionnaire, data analysis techniques used and the percentage of program SPSS version 20. The results are 1) a superior student's learning style as very good; 2) regular student's learning style is quite good; 3) and there is a significant difference between students' learning styles superior class with regular students. Key Word : Learning Styles, Student Excellence and Student Regular Pendahuluan Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Nichool (Aunurrahman, 2010: 33) aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Demikian juga dapat dikatakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar. Belajar merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh setiap orang, apabila berbicara mengenai belajar, tentu adanya proses yang akan dilalui seseorang salah satunya yaitu gaya belajar. Gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswa, berdasarkan penelitian yang dilakukan Howard Gardner, ternyata gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasasan yang dimiliki oleh siswa tersebut. Multiple Intelligences Research (MIR) adalah instrumen riset yang dapat memberikan deskripsi tentang kecenderungan kecerdasasan seseorang (Hernowo, 2009: 101) hal tersebut sesuai terjadi pada dua kelompok kelas baik itu siswa kelas unggul dan kelas reguler, yang memiliki gaya belajarnya masing-masing. sesui pepatah yang mengatakan, lain ladang lain ikannya, lain orang lain pula gaya belajarnya. Pepatah tersebut memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tidak semua orang mempunyai gaya belajar yang sama, termasuk apabila mereka bersekolah di sekolah yang sama atau bahkan duduk di kelas yang sama. Para peneliti menemukan adanya berbagai gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategorikategori tertentu. Mereka berkesimpulan

bahwa: 1) Tiap siswa belajar menurut cara sendiri yang kita sebut gaya belajar, juga guru mempunyai gaya mengajar masingmasing, 2) Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu, 3) Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektifitas belajar (Nasution, 2000: 93). Menurut Marsh, (Suyono, 2011: 147) setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri, diumpamakan seperti tanda tangan yang khas bagi dirinya sendiri. Dengan mengetahui gaya belajar setiap siswa, guru akan mampu mengorganisasikan kelas sedemikian rupa sebagai respon terhadap kebutuhan setiap individu siswanya. Menurut Heinich, dkk (A. Benny, 2011) bahwa gaya belajar dapat juga dimaknai sebagai preferensi atau kebiasaan yang diperlihatkan oleh individu dalam memproses informasi dan pengetahuan serta mempelajari suatu keterampilan. Prashsnig, dkk (A. Benny, 2011) mengemukakan bahwa:...orang-orang dari segala usia sebenarnya dapat belajar apa saja jika mereka melakukannya dengan kekuatan mereka sendiri. Hal ini berimplikasi bahwa guru atau instruktur perlu mengkomodasikan gaya belajar siswa dalam merancang dan melaksanakan program pembelajaran. Menurut Hamzah (2006: 181-182) menjelaskan ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa dicermati apabila memang merasa cocok dengan gaya belajar tersebut yaitu: 1. Gaya Belajar Visual (Visual Learners) Pertama, kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya; kedua, memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna; ketiga, memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik; keempat, memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung; kelima, terlalu reaktif terhadap suara; keenam, sulit mengikuti anjuran secara lisan; ketujuh, seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan. 2. Tipe Gaya Belajar Audio (Auditory Learners) Gaya belajar auditory learners adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, individu harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi itu. 3. Tipe Gaya Belajar Kinestetik Dalam gaya belajar ini individu harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar individu bisa mengingatnya. Ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tidak semua orang bisa melakukannya. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, sedang, dan ada pula yang sangat lambat, demikian pula pada tingkatan siswa yang terjadi di SMP N 12 Padang, yang terdiri dari siswa kelas unggul dengan kelas reguler. Siswa kelas unggul itu ialah siswa yang merupakan siswa pilihan yang terdiri dari siswa yang berprestasi atau unggul dari segala bidang akademik, maupun non akademik. Hal ini merupakan suatu penghormatan bagi siswa itu sendiri serta pada orangtua siswa tersebut dan juga pada pihak sekolah sendiri tentunya, karena dapat mengembangkan kualitas dan kuantitas sekolah yang mana melahirkan peserta didik yang cerdas, pintar, berbakat, berminat serta terampil dalam segala bidang. (Greene, 2006: 54). Sedangkan siswa kelas regular merupakan siswa yang tergolong dari siswa kelas biasa, yang seluruh kegiatan serta aktivitas yang ada di sekolah terbatas, penerapan model pendidikan siswa yang terintegrasi dalam kelas regular, disamping memiliki banyak keuntungan perkembangan psikologis dan social anak, tetapi juga menghadapi hal yang rumit, namun guru dapat memberikan perhatian secara individual. Hal tersebut sesuai terjadi pada fenomena di lapangan bahwa berdasarkan wawancara serta pengamatan yang telah dilaksanakan dengan salah seorang guru di SMP Negeri 12 Padang yang telah dilaksanakan 18 November 2014, maka diperoleh keterangan bahwa antara kelas unggul dengan kelas reguler memiliki perbedaan gaya belajar, berbagai gaya belajar yang ditampilkan oleh masingmasing peserta didik baik itu gaya belajar visualnya, audio serta kinestetiknya, seperti

dari penjelasan di atas banyaknya perbedaan yang muncul pada gaya belajar masingmasing siswa. Bertitik tolak dari fenomena tersebut dapat dilihat dari kenyataannya bahwa banyak perbedaan gaya belajar di antara peserta didik, hal demikianlah yang menjadi pusat permasalahan dari peneliti, bahwa dari penjelasan berbagai ragam perbedaan itu menjadi titik acuan dari pihak sekolah serta kalangan masyarakat antara siswa kelas unggul dengan siswa reguler dipandang jauh berbeda dari segi bidang akademiknya. Dari fenomena di lapangan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Gaya belajar siswa kelas unggul di SMP Negeri 12 Padang, 2) Gaya belajar siswa kelas reguler di SMP Negeri 12 Padang, 3) Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara gaya belajar siswa kelas unggul dengan siswa kelas reguler. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta dan sifat objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. (Mahmud, 2011: 102). Populasi penelitian yaitu sebanyak 256 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari tujuh lokal, dimana masingmasing lokal terdiri dari 32 orang siswa dan sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling dan simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, sedangkan untuk analisis data digunakan rumus persentase dan untuk melihat perbedaan menggunakan bantuan aplikasi SPSS Versi 20. Hasil Penelitian dan Pembahasan Secara umum hasil penelitian mengenai perbedaan gaya belajar siswa unggul dan siswa reguler yang hasil penelitian secara variabelnya sebagai berikut: 1. Gaya Belajar Siswa Kelas Unggul Berdasarkan pengolahan data yang telah dilaksanakan maka hasil yang diperoleh terhadap gaya belajar visual pada kelas unggul baik itu pada gaya belajar visual, audio maupun kinestetik dapat dikategorikan sangat banyak artinya, banyak diantara siswa yang menggunakan gaya belajar baik itu visual, audio maupun kinestetik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terbukti juga bahwa saat melaksanakan kegiatan belajar banyak siswa unggul yang suka membaca buku-buku pelajaran serta memperhatikan guru yang menerangkan pelajaran di depan kelas, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas unggul, hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli Howard Gardner, ternyata gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa tersebut (Hernowo, 2009: 101). 2. Gaya Belajar Kelas Reguler Berdasarkan pengolahan data yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil pada kategori cukup banyak, artinya bahwa sebagaian dari siswa reguler, memiliki kecenderungan menggunakan gaya belajar baik itu visual, audio maupun kinestetik dalam belajar. Banyak juga siswa yang kurang memanfaatkan gaya belajarnya sendiri untuk menerima suatu informasi, hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengenalan siswa reguler terhadap gaya belajanrnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari DePorter (2010 : 119) mengungkapkan bahwa gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasisituasi antar pribadi. Ketika telah menyadari bagaimana diri pribadinya dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, setiap orang dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gayanya sendiri, dengan demikian apabila individu tersebut sudah dapat mengenali dirinya dan gaya belajarnya, sehingga dapat menerapkannya dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. 3. Perbedaan Gaya Belajar Siswa Unggul dengan Kelas Reguler Terdapat perbedaan yang signifikan gaya belajar antara siswa kelas unggul dengan siswa kelas kelas reguler di SMP N 12

Padang, hal ini terbukti dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hal ini terbukti dari pengamatan serta penelitian yang dilakukan bahwa diantara siswa kelas unggul sangat jauh perbedaannya dalam menerapkan gaya belajarnya untuk memperoleh sebuah informasi dalam belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Howard Gardner, ternyata gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasasan yang dimiliki oleh siswa tersebut. Multiple Intelligences Research (MIR) adalah instrumen riset yang dapat memberikan deskripsi tentang kecenderungan kecerdasasan seseorang (Hernowo, 2009: 101). Kemudian diperkuat oleh Hamzah (2006: 180) bahwa kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa di antara kedua kelompok kelas ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam menerapkan gaya belajara untuk memperoleh sebuah informasi dalam belajar. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan temuan hasil penelitian mengenai Perbedaan Gaya belajar Siswa Unggul dengan Siswa Reguler ialah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara dua kelompok kelas tersebut baik kelas unggul maupun kelas reguler. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, berikut beberapa saran untuk: 1. Siswa Agar dapat mengenali gaya belajarnya masing-masing khususnya untuk siswa kelas reguler, supaya dapat menerapkannya dengan baik untuk memperoleh sebuah informasi dalam belajar. 2. Guru BK Agar dapat mengoptimalkan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa khususnya siswa reguler, sehingga tidak terjadi perbedaan di antara siswa. 3. Guru Mata Pelajaran Disarankan kepada guru mata pelajara untuk dapat mengenali masing-masing siswanya, sehingga dapat memberikan pengajaran pembelajaran kepada siswa dengan sebaik-baiknya. 4. Peneliti selanjutnya Diharapkan agar bisa dijadikan sebagai pedoman, arahan dan menambah kajian teori untuk penelitian yang berkaitan dengan gaya belajar peserta didik. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat meneliti bagaiamana pengaplikasian gaya belajar ini terhadap peserta didik. Kepustakaan A. Benny. 2011. Model Assure. Jakarta: PT Dian Rakyat Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. 2010. Bandung: Alfabeta Buku Pedoman Penulisan Skripsi. (2013). STKIP PGRI Sumatera Barat DePoter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2005. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka DePoter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2010. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka Greene, Rebecca. 2006. Belajar Tak Hanya di Sekolah. Jakarta: Erlangga Hamzah, B. Uno 2006. Orientasi Baru Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Mahmud. 2011. Metode Penelitian Penedidikan. Bandung: CV Pustaka Setia Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Pembelajaran Jakarta: PT Bumi Aksara Suyono, dkk. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya