LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 2012

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

53,1 53,3 50, ,4. Jan-12

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 2012

V. KESIMPULAN DAN SARAN

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

Kondisi Perekonomian Indonesia

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ)

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PENYUSUNAN CATATAN PERDAGANGAN INDONESIA. Edisi : Januari 2010

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK FEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 2012

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 5 th, Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan untuk

Apr-12. Mar-12. Feb-12. Sementara, PMI Cina pada bulan April meningkat dari 53,1 ke level 53,3.

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I TAHUN 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

Transkripsi:

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Bank terbesar keempat di Spanyol, Bankia, kembali meminta dana talangan dari Pemerintah sebesar 19 miliar, yang merupakan bailout terbesar sepanjang sejarah Spanyol. Bankia ingin merekapitalisasi aset-aset bermasalah yang mencapai hampir 32 miliar, termasuk kredit macet akibat krisis. Permintaan tersebut merupakan dana talangan kedua setelah 2 pekan sebelumnya Bankia memperoleh dana talangan sebesar 4.5 miliar akibat kredit properti yang macet. Bankia dibentuk pada tahun 2010 yang merupakan merger dari 7 bank lokal. Pada 2011, bank ini membukukan kerugian sebesar 3 miliar. Jika permintaan dana talangan disetujui, berarti Pemerintah Spanyol telah mengeluarkan 235 miliar untuk menyelamatkan industri perbankan. Spanyol adalah negara ekonomi terkuat keempat di Eropa, sehingga kondisi perbankan di negara tersebut semakin menimbulkan kekhawatiran para pelaku sektor keuangan global. Telah muncul wacana rencana penerbitan obligasi bersama zona Euro (Eurobond) untuk mengatasi krisis Eropa. Wacana ini menjadi talik ulur antar 2 negara ekonomi terkuat di Eropa, yaitu Jerman yang menentang usulan tersebut, dengan Perancis yang mendukung. Menurut Jerman, penerbitan Eurobonds dapat mendorong pembengkakan beban utang, sehingga memperburuk proses pemulihan ekonomi dan bertolak belakang dengan disiplin fiskal. Sedangkan Perancis berpendapat bahwa Eurobonds memungkinkan negara negara Euro untuk memiliki banyak dana yang disuntikkan kembali pada sejumlah sektor penting yang bisa menggerakan ekonomi. Eurobonds dianggap solusi yang baik dan diyakini bisa menyelamatkan Yunani agar tidak keluar dari Uni Eropa. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Keputusan penyatuan zona waktu Indonesia menjadi GMT+8 NKRI akan diberlakukan secara nasional pada tanggal 28 Oktober 2012. Dengan penyeragaman zona waktu ini, maka waktu Indonesia akan sama dengan waktu Singapura dan Beijing. Penyeragaman zona waktu ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional karena akan meningkatkan efektifitas dalam transaksi perdagangan di pasar keuangan serta lalu lintas perdagangan dalam negeri dan antar negara. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kondisi krisis politik Eropa tetap menjadi perhatian para pelaku pasar. Meskipun demikian, indeks saham negaranegara utama dunia, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa, mengalami peningkatan. Kenaikan tersebut didorong antara lain oleh: (i) rilis data indeks konsumen AS yang naik menjadi 79.3 di Mei 2012 dari 76.4 di bulan sebelumnya, yang merupakan tertinggi sejak Oktober 2007; dan (ii) pernyataan Perdana Menteri Italia mengenai dukungan sejumlah pemimpin Eropa terhadap rencana penerbitan Eurobonds. Valuasi saham AS dan Eropa dinilai investor sudah cukup rendah, sehingga rilis data-data ekonomi yang positif akan memberikan insentif bagi penguatan indeks. Sebaliknya, pergerakan bursa saham Indonesia masih tertekan akibat ketidakjelasan perkembangan situasi krisis politik Yunani dan Eropa. Akibatnya IHSG bergerak merosot ke level 3,902.5 atau melemah sebesar 2%. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS ditutup melemah pada akhir minggu di posisi Rp9.454/USD atau melemah sebesar 1.11% dari posisi minggu lalu. Pelemahan ini terjadi karena arus modal keluar yang dipicu oleh aksi spekulasi di pasar asing. Selain itu, penguatan Dollar AS juga terjadi pada beberapa mata uang lainnya karena minat pasar terhadap Dollar AS sebagai safe-haven meningkat di tengah krisis ekonomi dan politik di Eropa. Sementara itu, nilai tukar Euro terhadap Dollar AS terus melemah yang masih diakibatkan oleh kekhawatiran pasar akan memburuknya krisis ekonomi dan politik Eropa. Sentimen pasar kembali negatif setelah hasil polling Yunani yang menunjukkan meningkatnya peluang keluarnya Yunani dari Uni Eropa. Selain itu, pemangkasan peringkat utang perbankan Spanyol pada pekan lalu juga menjadi pemicu pelemahan Euro. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Prediksi membaiknya harga minyak mentah dunia pada pekan ini ternyata tidak terjadi karena harga minyak mentah di pasar internasional kembali turun sebesar 0.29% dari pekan lalu ke posisi 106.83 USD per barel. Sentimen negatif kondisi krisis Eropa masih menjadi pemicu utama melemahnya harga minyak mentah dunia. Seiring dengan penurunan harga minyak mentah di pasar internasional, harga-harga komoditas dunia lainnya, seperti komoditas pertanian utama (beras, gandum, kacang kedelai, gula, jagung, dan cokelat), komoditas logam mulia (emas), dan komoditas industri (tembaga) mengalami penurunan. Menguatnya nilai tukar Dollar AS terhadap sebagian besar mata uang utama dunia, seperti Euro, Yuan dan Dollar Australia, memberikan pengaruh negatif terhadap harga komoditas dunia. Hal ini ditunjukkan dengan indeks GSCI Standar & Poor terhadap 24 jenis komoditas bahan mentah yang mengalami penurunan sebesar 0.6%, yang merupakan posisi terendah sejak akhir Desember 2011. GSCI adalah ukuran pergerakan harga-harga umum dan inflasi dalam perekonomian dunia. (Lihat Tabel 6)

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Laju Pertumbuhan Ekonomi Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 Q1-2012 Pertumbuhan PDB q-to-q (%) 1.5 2.9 3.5 (1.3) 1.4 Pertumbuhan PDB y-on-y (%) 6.5 6.5 6.5 6.5 6.3 Indikator Bulanan Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.57 0.76 0.05 0.07 0.21 Inflasi y-o-y (%) 3.79 3.65 3.56 3.97 4.50 BI Rate (%) 6.00 6.00 5.75 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (25 Mei '12) (18 Mei '12) mingguan ytd Tahunan BRIC Brasil (BVSP) 54,463.0 54,513.0 (0.1) (4.0) (14.1) Rusia (RTS) 1,272.7 1,289.5 (1.3) (7.9) (29.6) India (BSE) 16,217.8 16,152.8 0.4 4.9 (9.1) Cina (SSEA) 2,444.2 2,455.6 (0.5) 6.1 (14.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 3,902.5 3,980.5 (2.0) 2.1 3.2 Malaysia (KLSE) 1,551.1 1,532.5 1.2 1.3 1.1 Singapura (STI) 2,772.8 2,779.1 (0.2) 4.8 (11.1) Thailand (SET) 1,132.8 1,154.4 (1.9) 10.5 7.3 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 18,713.4 18,951.9 (1.3) 1.5 (17.7) Jepang (Nikkei 225) 8,580.4 8,611.3 (0.4) 1.5 (8.9) Korea Selatan (KOSPI) 1,824.2 1,782.5 2.3 (0.1) (10.4) Amerika Serikat (DJIA) 12,454.8 12,369.4 0.7 1.9 0.5 Amerika Serikat (S&P 500) 1,317.8 1,295.2 1.7 4.8 (0.2) Uni Eropa (STOXX 50) 2,161.9 2,144.7 0.8 (6.7) (23.3) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (21-25 Mei '12) (14-16 Mei '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 15,888.41 12,083.18 3,805.23 Nilai (Rp juta) 25,303 14,040 11,262 Frekuensi (kali) 590,322 354,115 236,207 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (21-25 Mei '12) (14-16 Mei '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,685 3,758 (74) Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 223 236 227 225 229 (% terhadap total) 30,8 32,1 30,2 29,5 29,6 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 8 8 8 4 4 (% terhadap total) 6,5 7,2 8,1 4,3 4,5 Saham (Rp triliun) 1.265 1.319 1.329 1.389 1.392 (% terhadap total) 55,4 55,5 54.3 54.9 58.4 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan Nilai Tukar (25 Mei '12) (18 Mei'12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 79,68 79,02 0,84% 3,60 (2,79) USD-EUR 0,799 0,782 2,14 3,56 12,54 USD-GBP 0,64 0,63 0,95 (0,79) 3,89 USD-CNY 6,34 6,33 0,26 0,78 (2,31) USD-IDR 9.454,00 9.350,00 1,11 4,25 9,89 USD-MYR 3,15 3,13 0,62 (0,46) 2,92 USD-SGD 1,28 1,28 0,50 (1,16) 2,92 USD-THB 31,67 31,41 0,83 0,38 4,04 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Komoditas Terakhir Minggu Lalu % perubahan (25 Mei'12) (18 Mei '12) mingguan ytd Tahunan Beras 14.505 15.175 (4.42) (0.68) (4.42) Gula 19.62 20.47 (4.15) (15.79) (13.34) Gandum 680 695.25 (2.19) 4.17 (14.63) Kacang Kedelai 1382 1405 (1.64) 15.31 0.36 Jagung 578.5 635.5 (8.97) (12.51) (16.79) Cokelat 2110 2273 (7.17) (1.77) (30.82) Minyak Mentah (Brent Oil) 106.83 107.14 (0.29) (0.51) (7.05) Gas Alam 2.568 2.742 (6.35) (19.30) (47.20) Emas 1571.2 1591.9 (1.44) (0.17) 2.26 Tembaga 344.8 346.85 (0.59) (0.20) (16.84) Perak 28.386 28.715 (1.15) 1.39 (24.49)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (25 Mei '12) (21 Mei 12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,708 9,717 (0.09) 0.68 2.42 Minyak Goreng Curah 11,604 11,730 (1.07) 7.94 9.55 Daging Sapi 74,038 73,589 0.61 2.93 8.51 Daging Ayam Broiler 24,509 24,473 0.15 (3.60) 2.71 Daging Ayam Kampung 47,363 47,353 0.02 (0.61) 7.78 Telur Ayam Ras 16,830 16,742 0.53 (1.95) 5.32 Telur Ayam Kampung 37,515 37,568 (0.14) 3.63 5.55 Tepung Terigu 7,561 7,552 0.12 (1.58) 0.07 Kedelai Impor 8,485 8,460 0.30 2.43 1.50 Kedelai lokal 8,887 8,887 0.00 0.12 3.51 Beras Medium 7,881 7,881 0.00 0.06 11.79 Gula Pasir 11,779 11,678 0.86 12.40 11.63 Susu Kental Manis 8,720 8,722 (0.02) 0.11 1.81 Mie Instant 1,548 1,548 0.00 1.64 5.02 Cabe Merah Keriting 22,123 22,300 (0.79) (33.52) 40.12 Cabe Merah Biasa 22,386 22,454 (0.30) (28.46) 42.35 Bawang Merah 16,450 16,481 (0.19) 25.03 (11.24) Ikan Teri Asin 48,852 48,816 0.07 7.09 14.42 Kacang Hijau 13,852 13,908 (0.40) (10.40) (18.16) Kacang Tanah 16,664 16,712 (0.29) 2.17 6.80 Ketela Pohon 3,724 3,714 0.27 2.48 24.76 Sumber: Kementerian Perdagangan 160 Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 140 Indonesia 120 100 80 60 40 May-11 Aug-11 Nov-11 Feb-12 May-12 AS Inggris Hongkong Jepang Uni Eropa AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia