PEDOMAN WAWANCARA Nama responden Jabatan : Ibu Endang : pemilik usaha pisang aroma Mahkota 1. Bagaimana awal inovasi yang ibu lakukan, sehingga pisang aroma mampu berdiri seperti sekarang? 2. Apa kiat-kiat ibu dalam mempertahankan produk agar tetap menjaga kesetiaan pelanggan? 3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya? 4. Setiap berapa tahun sekali anda melakukan inovasi pada produk anda? 5. Apakah perubahan pada produknya dilakukan secara totalitas? 6. Jika ada bagaimana prubahannya dan apa saja bahan yang diganti? 7. Apakah perubahan pada produknya dilakukan hanya dengan menambah atribut saja? 8. Jika ya, bagaimana perubahannya dan bahan apa saja yang ditambahkan? 9. Apakah ada peningkatan jumlah produk setelah melakukan inovasi? 10. peningkatan penjualan setelah adanya inovasi yang dilakukan perusahaan ibu? 11. Bagaimana dengan inovasi pada kemasan produk, untuk meningkatkan penjualan? 12. Apakah menurut ibu dengan mengubah tampilan kemasan akan meningkatkan penjualan? 13. Alasan apa yang membuat ibu, melakukan inovasi produk pada kemasannya? 65
14. Apa yang dilakukan perusahaan anda untuk mempertahankan kepercayaan para pelanggan terhadap produk anda? 15. Bagaimana dengan promosi yang perusahaan anda lakukan untuk meningkatkan penjualan. Selain itu dalam melakukan penelitian peneliti juga menggunakan observasi atau pengamatan langsung, adapun aspek yang damati peneliti meliputi : 1. Produk yang dihasilkan 2. Bentuk produk dari tahun ketahun 3. Model kemasan dari tahun ketahun 66
DATA COLECTION Wawancara 1 Nama responden Jabatan : Ibu Endang : pemilik usaha pisang aroma Mahkota 1. Bagaimana awal inovasi yang ibu lakukan, sehingga pisang aroma mampu berdiri seperti sekarang? Dulu itu waktu kumpulan kelompok tani, saya ditawari mkanan ringan dari bahan dasar pisang, tapi sudah dibalut dengan tepung, bentuknya masih agak lembek, dari situ saya punya ide untuk membuat makanan dengan jenis serupa tapi teksturnya lebih kering, tahan lama untuk disimpan berbulan-bulan. 2. Apa kiat-kiat ibu dalam mempertahankan produk agar tetap menjaga kesetiaan pelanggan? Kami menggunakan bahan-bahan yang berkualitas untuk menjaga kerenyahan pisang aroma, sehingga pelanggan tidak akan merasa kecewa terhadap produk kami, kami juga tidak dengan tiba-tiba bila akan menaikkan harga pisang aroma, biasanya kami memberi tahu agen sebulan sebelumnya sebelum harga naik, kami mengalami kerugian selama satu bulan. Karena bila kami langsung menaikkan barang, agen akan kecewa. 3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya? pernah, Inovasi yang saya lakukan pada bentuk tamilan pisang aroma saja, untuk rasa pernah mencoba dengan menambahkan rasa coklat tapi tampilannya kurang menarik seperti gosong-gosong setelah digoreng, jadi tidak saya pasarkan. 67
4. Setiap berapa tahun sekali anda melakukan inovasi pada produk anda? kami melakukan inovasi setiap satu tahun sekali pada bentuk pisang aroma dan empat tahun kemudian, yaitu tahun 2008 melakukan inovasi dengan memproduksi produk lain, baru tahun 2012 awal kami mencoba membuat talengu yaitu molen isi tahu, kemudian 2012 akhir kami memproduksi criping kulit pisang, terbuat dari kulit pisang rajangka yang sudah matang dan kami mengkombinasikan dengan rasa trasi, sebenarnya di desa sini sudah ada criping pisang tapi menggunakan kulit pisang yang mentah. 5. Apakah perubahan pada produknya dilakukan secara totalitas? tidak untuk pisang aroma. Hanya menambah produksi, merubah tampilan saja. 6. Jika ada bagaimana prubahannya dan apa saja bahan yang diganti? menambah produk snac, dan label menjadi pisang aroma dan snac mahkota. 7. Apakah perubahan pada produknya dilakukan hanya dengan menambah atribut saja? iya untuk pisang aroma hanya merubah bentuk. 8. Jika ya, bagaimana perubahannya dan bahan apa saja yang ditambahkan? Bentuk pisang aroma yang tadinya potongan kecil-kecil ukuran 2 cm, tahun 2006 dirubah menjadi potongan dua bagian, kemudian tahun 2007 itu baru saya diamkan dengan potongan utuh karen agen yang di Bali meminta dengan potongan yang utuh. 9. Apakah ada peningkatan jumlah penjualan produk setelah melakukan inovasi? ya, setelah adanya inovasi penghasilan lebih meningkat, terlebih peningkatan banyak pada pisang aroma dengan bentuk panjang-panjang. 68
10. Bagaimana dengan inovasi pada kemasan produk, untuk meningkatkan penjualan? Inovasi pada kemasan kami lakukan beberapa kali, untuk yang pertama kami menggunakan kemasan plastik dan diikat dengan pita, keudian tahun 2006 masuk Bali dan kami mencoba menawarkan kemasan dengan bentuk kardus kecil ukuran sedang, gram nettonya sama dengan kemasan yang diikat pita sekitar tahun 2007. Ternyata permintaan lebih banyak yang memakai kemasan kardus kecil. baru tahun 2010 kami melakukan inovasi lagi yaitu kemasan kardus besar untuk paket oleh-oleh, waktu itu karena permintaan dari bank jateng yang akan digunakan untuk oleh-oleh, kardus besar berisikan pisang aroma dan berbagai macam snac. Dan setelah inovasi produk yang ukuran panjang-panjang, baru kami menciptakan kemasan dengan bentuk polosan agar pisang aroma denhan ukuran panjang lebih terlihat, menambah kemasan dengan model polosan baru sekitar tahun 2012. 11. Bagaimana dengan promosi yang perusahaan anda lakukan untuk meningkatkan penjualan? Kami memberlakukan inovasi pada kemasan produk, agar lebih menarik. Karena rasa pisang aroma sama dan belum ada inovasi kami mengutamakan tampilan dari pisang aroma. 12. Apakah menurut ibu dengan mengubah tampilan kemasan akan meningkatkan penjualan? ya, penjualan saya meningkat setelah membuat berbagai macam kemasan baru, kayak yang dari kardus kotak-kotak itu permintaan dari Bali meningkat denga model kemasan tersebut, harganya lebih mahal dari kemasan yang memakai pita tapi gram nettonya sama. 69
13. Alasan apa yang membuat ibu, melakukan inovasi produk pada kemasannya? Biar pembeli itu tidak bosan sama kemasan yang itu-itu saja. 14. Apa yang dilakukan perusahaan anda untuk mempertahankan kepercayaan para pelanggan terhadap produk anda? Kami menggunakan bahan-bahan yang berkualitas untuk menjaga kerenyahan pisang aroma, sehingga pelanggan tidak akan merasa kecewa terhadap produk kami, kami juga tidak dengan tiba-tiba bila akan menaikkan harga pisang aroma, biasanya kami memberi tahu agen sebulan sebelumnya sebelum harga naik, kami mengalami kerugian selama satu bulan. Karena bila kami langsung menaikkan barang, agen akan kecewa. Selain itu ya dengan inovasi itu, kami menuruti permintaan pelanggan untuk membuat bentuk lain dari pisang aroma. Dan merubah tampilan kemasan, biar pelanggan tidak bosan. 15. Bagaimana dengan promosi yang perusahaan anda lakukan untuk meningkatkan penjualan? Dibantu oleh desperindag dan bank jateng untuk melakukan pameran, live di TVRI karena berhasil mengangkat pengangguran di desa setempat, kemudian tahun 2011 kami pasarkan melalui internet dibantu oleh anak saya. Kami juga memberlakukan inovasi pada kemasan produk, agar lebih menarik. Karena rasa pisang aroma sama dan belum ada inovasi kami mengutamakan tampilan dari pisang aroma 70
Wawancara 2 Nama responden Jabatan : Rumanti : Karyawan bagian produksi 1. Bagaimana menurut ibu model dari pisang aroma, apa sudah bervariatif? Sudah, ada yang potongan panjang, bagi dua, potongan kecil-kecil 2. Apa model yang panjang-panjang ini baru saja diproduksi? Tidak, sudah lama kami membuat yang panjang-panjang 3. Produk mana bu yang lebih banyak dibuat? Sama, kami membuat produk ratarata hampir sama 4. Ibu ada pada bagian pemotongan saja atau ikut membantu bagian lain? Iya, saya kadang-kadang membantu bagian penggorengan 5. Bagaimana dengan bagian pembuatan kulit pisang aroma, apa mereka juga seperti ibu, membantu bagian yang lain? Tidak, khusus untuk pembuatan kulit pisang aroma tidak dapat digantikan karena yang membuat kulit pisang aroma khusus dan harus punya keahlian sendiri, tidak sembarang karyawan dapat membuat kulit pisang aroma 6. Bagaimana permintaan produknya? Kalau yang agen-agen besar mintanya kemasan yang besar-besar, kalau yang toko-toko kecil permintaan pada kemasan kecil 7. Bagaimana pembagian pada proses produksinya? Penggulung sendiri, pembuatan kulit pisang aroma sendiri, penggoreng sendiri, bagian kemasan ada sendiri. 71
8. Berapa orang bu pada bagian penggorengan? Hanya dua orang 9. Berapa banyak pisang yang digunakan dalam sehari? Tergantung pembuatan kulit, pisang menyesuaikan. 72
Wawancara 3 Nama responden Jabatan : Umbu Riani : Karyawan bagian kemasan dan penjualan 1. Kalau pada bagian kemasan apa juga membantu dalam mengelola produk lain? Tidak, hanya kadang-kadang saja saya membantu bagian pemotongan 2. Apa menurut ibu, kemasannya sudah berinovatif? Sudah, karena dulu hanya menggunakan kemasan yang memakai pita,bentuknya kecil dan standar, kemudian menambah dengan kemasan kardus, dan kardus besar, kemasan plastik juga ada yang dikemas dengan ukuran besar, biasanya untuk dianter ke agen-agen, kemudian ada kemasan plastik biasa untuk pisang aroma yang bentuknya panjang 3. Siapa bu yang menetapkan harga? Ibu endang 4. Siapa yang mengawasi pada bagian pemasaran? Pak aris, yaitu suami dari ibu endang 5. Biasanya permintaan yang paling banyak yang bentuk apa bu? Yang kemasan kecil-kecil potongan bulat-bulat 6. Menurut ibu, apakah bentuk produk pisang aroma sudah berinovasi?sudah, ditambah dengan yang bentuk model panjang-panjang. 73
Laporan observasi Aspek pengamatan Yang Diamati Produk yang Hasil Pengamatan Pisang aroma, Terdapat produk lain, dihasilkan kripik tales, kripik tahu, kripik pisang, kripik kulit pisang, talengu, kripik tempe, dan aneka snac lain Bentuk produk 1. Ada tiga jenis atau model pisang aroma, bulatan kecil-kecil, memanjang dan potongan panjang menjadi dua bagian produk Model kemasan Terdapat empat jenis kemasan pisang aroma Mahkota. Yaitu kemasan yang diikat dengan pita merah sehingga modelnya seperti parsel, kemasan dalam bentuk kardus kecil berbentuk persegi panjang, kemasan dengan kardus besar digunakan untuk pesanan oleh-oleh, kemasan debgan plastik mica beniing untuk pisang aroma yang berbentuk panjang dan aneka macam snac. 74
DATA REDUCTION 1. Dulu itu waktu kumpulan kelompok tani, saya ditawari mkanan ringan dari bahan dasar pisang, tapi sudah dibalut dengan tepung, bentuknya masih agak lembek, dari situ saya punya ide untuk membuat makanan dengan jenis serupa tapi teksturnya lebih kering, tahan lama untuk dapat disimpan dan dikonsumsi selama berbulan-bulan. Tahan lama pisang aroma hanya 5 bulan. 2. Kami menggunakan bahan-bahan yang berkualitas untuk menjaga kerenyahan pisang aroma, sehingga pelanggan tidak akan merasa kecewa terhadap produk kami, kami juga tidak dengan tiba-tiba bila akan menaikkan harga pisang aroma, biasanya kami memberi tahu agen sebulan sebelumnya sebelum harga naik, kami mengalami kerugian selama satu bulan. Karena bila kami langsung menaikkan barang, agen akan kecewa. 3. Inovasi yang saya lakukan pada bentuk tampilan pisang aroma saja, untuk rasa pernah mencoba dengan menambahkan rasa coklat tapi tampilannya kurang menarik seperti gosong-gosong setelah digoreng, jadi tidak saya pasarkan. 4. kami melakukan inovasi setiap satu tahun sekali pada bentuk pisang aroma dan empat tahun kemudian, yaitu tahun 2008 melakukan inovasi dengan memproduksi produk lain, baru tahun 2012 awal kami mencoba membuat talengu yaitu molen isi tahu, kemudian 2012 akhir kami memproduksi criping kulit pisang, terbuat dari kulit pisang rajangka yang sudah matang 75
dan kami mengkombinasikan dengan rasa trasi, sebenarnya di desa sini sudah ada criping pisang tapi menggunakan kulit pisang yang mentah. 5. tidak untuk pisang aroma. Hanya menambah produksi, merubah tampilan saja. 6. iya untuk pisang aroma hanya merubah bentuk. 7. Bentuk pisang aroma yang tadinya potongan kecil-kecil ukuran 2 cm, tahun 2006 dirubah menjadi potongan dua bagian, kemudian tahun 2007 itu baru saya diamkan dengan potongan utuh karen agen yang di Bali meminta dengan potongan yang utuh. 8. ya, setelah adanya inovasi penghasilan lebih meningkat, terlebih peningkatan banyak pada pisang aroma dengan bentuk panjang-panjang. 9. Inovasi pada kemasan kami lakukan beberapa kali, untuk yang pertama kami menggunakan kemasan plastik dan diikat dengan pita, keudian tahun 2006 masuk Bali dan kami mencoba menawarkan kemasan dengan bentuk kardus kecil ukuran sedang, gram nettonya sama dengan kemasan yang diikat pita sekitar tahun 2007. Ternyata permintaan lebih banyak yang memakai kemasan kardus kecil. baru tahun 2010 kami melakukan inovasi lagi yaitu kemasan kardus besar untuk paket oleh-oleh, waktu itu karena permintaan dari bank jateng yang akan digunakan untuk oleh-oleh, kardus besar berisikan pisang aroma dan berbagai macam snac. Dan setelah inovasi produk yang ukuran panjang-panjang, baru kami menciptakan kemasan dengan bentuk polosan agar pisang aroma denhan ukuran 76
panjang lebih terlihat, menambah kemasan dengan model polosan baru sekitar tahun 2012. 10. Kami memberlakukan inovasi pada kemasan produk, agar lebih menarik. Karena rasa pisang aroma sama dan belum ada inovasi kami mengutamakan tampilan dari pisang aroma. 11. ya, penjualan saya meningkat setelah membuat berbagai macam kemasan baru, kayak yang dari kardus kotak-kotak itu permintaan dari Bali meningkat denga model kemasan tersebut, harganya lebih mahal dari kemasan yang memakai pita tapi gram nettonya sama. 12. Biar pembeli itu tidak bosan sama kemasan yang itu-itu saja. 13. Kami menggunakan bahan-bahan yang berkualitas untuk menjaga kerenyahan pisang aroma, sehingga pelanggan tidak akan merasa kecewa terhadap produk kami, kami juga tidak dengan tiba-tiba bila akan menaikkan harga pisang aroma, biasanya kami memberi tahu agen sebulan sebelumnya sebelum harga naik, kami mengalami kerugian selama satu bulan. Karena bila kami langsung menaikkan barang, agen akan kecewa. Selain itu ya dengan inovasi itu, kami menuruti permintaan pelanggan untuk membuat bentuk lain dari pisang aroma. Dan merubah tampilan kemasan, biar pelanggan tidak bosan. 77
DATA DISPLAY : inovasi produk pisang aroma Mahkota deskiptor inovasi bentuk Design kemasan Produk lain Makanan dari bahan dasar pisang berbalut tepung terigu, dengan tekstur lembut dan tidak tahan lama. Terdapat 4 model kemasan Pemanfaatan kulit pisang untuk diolah menjadi kripik kulit pisang tahun 2012 Makanan serupa, yaitu pisang aroma dengan tekstur agak kering dan dapat dikonsumsi selama berbulan-bulan. Type pendekatan incremental innovation Terdapat 3 bentuk pisang aroma Prospek perkembangan setelah inovasi semakin meningkat 78
Keterangan data Display : inovasi produk dilakukan dengan merubah makanan ringan yang berbalut tepung terigu, dengan tekstur basah dirubah menjadi makanan ringan pisang aroma dengan tekstur yang lebih kering dan tahan lama untuk dikonsumsi berbulan-bulan. Terdapat tiga bentuk pisang aroma, adapun bentuk pisang aroma meliputi : 1. Tahun 2005 pisang aroma yang diproduksi berbentuk potongan bulat kecilkecil ukuran 2 cm. 2. Tahun 2006, bentuk pisang aroma dirubah menjadi potongan dua bagian. 3. Tahun 2007, bentuk pisang aroma dibiarkan dengan potongan utuh atau memanjang. Pisang Raja Nangka yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan pisang aroma, selain dagingnya kulitnya pun dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi kripik kulit pisang. Prospek perkembangan setelah adanya inovsi semakin meningkat, hal ini dibuktikan pasaran pisang aroma Mahkota lebih banyak keluar daerah. 79
Lampiran Foto-Foto Pisang rajangaka yang merupakan bahan dasar pembuatan pisang aroma Mahkota, dan kulitnya yang dapat diolah menjadi kripik kulit pisang dengan rasa trasi, denagan nama sikulpis Proses pembuatan kulit pisang aroma, dalam pembuatan kulit pisang aroma dibutuhkan keahlian khusus, tidak semabrang karyawan dapat mengerjakannya. Proses penggulungan dan pemotongan pisang aroma. 80
Proses penggorengan, dalam penggorengan. Menggunakan kayu bakar, memerlukan api yang cukup besar dan tetap. Bagian pengemasan pisang aroma, setelah ditiriskan dan didiamkan beberapa menit, pisang aroma dikemas dalam berbagai macam bentuk kemasan menyesuaikan potongan pisang aroma. Produk kemasan pertama pisang aroma Mahkota dengan isi pisang aroma potongan bulat kecil-kecil ukuran 2 cm. 81
Aneka macam produk pisang aroma Mahkota Rumah industri pisang aroma Mahkota Pisang aroma Mahkota saat mengikuti pameran yang diselenggarakan desperindagkop dan bank Jateng tahun 2007. 82
83
84