BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap sebagai perusahaan yang berkembang maju. Suatu perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga mampu

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DAFTAR PUSTAKA. Baroto, T. (2002). Perencanaan dan pengendalian produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu

PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

2.4 Pemilihan Metode Peramalan

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang

Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 7 ISSN : Pekanbaru, 11 November 2015

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB III KAJIAN PUSTAKA

9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PRODUKSI

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Pengaruh Dataset Ekuatorial Terhadap Akurasi Evolving Neural Network Prediksi Curah Hujan

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi. 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H Direktorat Pasar Modal Syariah-Otoritas Jasa Keuangan

SOSIALISASI PERENCANAAN KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014

Jurnal MIPA 38 (2) (2015): Jurnal MIPA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Peramalan Penjualan Boneka dengan Menggunakan Metode Moving Avarage dan Weight Moving Avarage pada CV.BAAC ABADI.

Sistem Peramalan Harga Emas Antam Menggunakan Double Exponential Smoothing

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2016

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, mengharuskan perusahaan agar mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa depan. Melakukan analisis dan mengestimasi penjualan (sales forecasting) di masa yang akan datang merupakan salah satu usaha yang sangat penting bagi perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis kelangsungan usaha. Shahabuddin (2001) menjelaskan bahwa peramalan adalah perkiraan permintaan di masa mendatang. Peramalan dapat membantu menentukan kebutuhan pasar dan memberikan masukan jadwal produksi induk atau rencana kebutuhan distribusi untuk membantu jadwal produksi dan materi pembelian. Hal ini membantu untuk meminimalkan penggunaan sumber daya, menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. Memprediksi penjualan yang terlalu besar dan kurang akurat dapat mengakibatkan biaya produksi meningkat sehingga seluruh investasi yang ditanamkan menjadi kurang efisien. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dilakukan prediksi kemungkinan terjadinya penurunan atau kenaikan penjualan pada periode yang akan datang dengan diperolehnya informasi yang akurat, sehingga perusahaan dapat mempersiapkan strategi-strategi yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004). Memprediksi penjualan secara tepat memang sangat sulit, oleh karena itu perlu direncanakan sedemikian rupa agar persediaan tidak terlalu besar dan juga 1

2 tidak terlalu kecil. Bila persediaan yang telah ditentukan terlalu besar (Sutrisno, 2008), maka akan menghadapi berbagai resiko seperti besarnya beban biaya yang harus ditanggung, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, dan memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan dan turunnya kualitas bahan, sehingga semua ini akan memperkecil keuntungan yang akan didapat perusahaan. Demikian pula sebaliknya, bila persediaan terlalu kecil akan mempunyai efek yang menekan keuntungan, karena kemungkinan kekurangan bahan baku mengakibatkan perusahaan tidak bisa bekerja dengan luas produksi yang optimal. PT Latinusa Tbk merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi tinplate berkualitas tinggi dengan standar internasional. Bahan baku yang digunakan PT Latinusa Tbk adalah Tin Mill Black Plate (TMBP) dan timah. Usaha untuk mendapatkan bahan baku TMBP, perusahaan mengimpor dari negara Jepang dan Korea dengan jangka waktu kedatangan barang selama 3 sampai 5 bulan dari awal pemesanan. Timah didapatkan dari PT Timah (Persero) Tbk yang dikirim setiap bulan sesuai permintaan PT Latinusa Tbk. Dengan adanya jangka waktu tersedianya bahan baku, PT Latinusa Tbk melakukan peramalan penjualan yang ditetapkan pada awal tahun oleh divisi pemasaran sebagai target penjualan pada tahun yang akan datang. Dari hasil peramalan penjualan tersebut, perusahaan melakukan perencanaan dalam menyediakan produk barang jadi. Hasil peramalan yang dilakukan oleh perusahaan dari tahun 2011 2015 adalah sebagai berikut:

3 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Mean Absolute Deviation (MAD) 3,177 2,554 1,374 1,573 904 2011 2012 2013 2014 2015 MAD Gambar 1.1. Hasil Perhitungan MAD Dari Tahun 2011-2015 Sumber: Hasil Olah Data (2016) Mean Squared Error (MSE) 6,000,000 4,000,000 2,000,000 0 4,779,870 1,153,444 917,727 379,511 1,878,923 2011 2012 2013 2014 2015 MSE Gambar 1.2. Hasil Perhitungan MSE Dari Tahun 2011-2015 Sumber: Hasil Olah Data (2016) Mean Absolute Percentage Error (MAPE) 10.00% 8.23% 5.00% 5.86% 5.49% 5.99% MAPE 0.00% 1.90% 2011 2012 2013 2014 2015 Gambar 1.3. Hasil Perhitungan MAPE Dari Tahun 2011-2015 Sumber: Hasil Olah Data (2016) Dari Gambar 1.3., terlihat bahwa tingkat MAPE pada tahun 2011 mencapai 5,86%, hal itu menyebabkan tersedianya barang jadi tidak sesuai dengan kapasitas gudang. Di dalam peramalan, tidak ada angka pasti untuk

4 memastikan bahwa hasil peramalan dikatakan baik atau buruk, tetapi hasil dari peramalan akan lebih baik jika mendekati aktual. Peramalan penjualan di masa yang akan datang merupakan bagian kritikal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena akan mempengaruhi keseluruhan program yang akan dijalankan, seperti ketersediaan bahan baku, perencanaan produksi, dan sumber daya lainnya. 20000 15000 15151 14162 14276 16182 12708 12863 12415 12077 12808 12057 11494 10000 5000 8486 Kapasitas Stock 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Gambar 1.4. Kelebihan Kapasitas Gudang PT Latinusa Tbk Tahun 2011 Sumber: PT Latinusa Tbk (2016) Gambar 1.4. menjelaskan akibat dari hasil peramalan yang dilakukan perusahaan. Gudang barang jadi PT Latinusa Tbk pada bulan Februari 2011 sudah tidak bisa menampung stock barang jadi akibat produksi yang berlebih, sehingga pada bulan April 2011 perusahaan memutuskan untuk menyewa gudang tambahan sampai bulan Maret 2016 dengan total biaya sebesar Rp4.371.984.000,-. Karena meningkatnya persaingan, masalah peramalan penjualan atau permintaan telah dipelajari oleh banyak peneliti dan manajemen dalam perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Xi Jia dan Sha Pingba (2014) mengatakan bahwa peramalan permintaan dan manajemen persediaan adalah bagian penting dari manajemen perusahaan dan secara langsung mempengaruhi

5 situasi bisnis perusahaan. Untuk melakukan manajemen persediaan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah peramalan permintaan. Karena semakin akurat peramalan permintaan, perencanaan persediaan akan lebih akurat dan lebih menguntungkan untuk bisnis perusahaan. Telah banyak penelitian dengan alasan penggabungan metode memberikan hasil kinerja yang lebih baik daripada menggunakan metode individual (Hibon dan Evgeniou, 2005). Metode gabungan seperti kombinasi dari Neural Network dan Fuzzy Inference System dapat meningkatkan akurasi peramalan. Hasil studi dari Dwivedi et. al (2013) menunjukkan bahwa kinerja peramalan penjualan industri otomotif bisa secara signifikan ditingkatkan dengan menggunakan ANFIS. Penelitian yang dilakukan oleh Aksoy et. al (2012) juga memberikan hasil bahwa peramalan permintaan berbasis ANFIS dapat membantu produsen pakaian untuk meramalkan kebutuhan yang lebih akurat, efektif, dan sederhana. 1.2. Identifikasi, Perumusan, dan Batasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka identifikasi masalah yang akan diteliti adalah: 1. Hasil peramalan dari metode yang dilakukan oleh PT Latinusa Tbk mengakibatkan produk barang jadi melebihi kapasitas gudang. (Gambar 1.1. sampai Gambar 1.3.) 2. Kelebihan kapasitas gudang yang terjadi mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya untuk menyewa gudang tambahan. (Gambar 1.4.)

6 1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Mengetahui metode peramalan penjualan tinplate yang dilakukan oleh PT Latinusa Tbk. 2. Menentukan metode peramalan terbaik yang akan digunakan untuk meramalkan aktivitas penjualan pada tahun berikutnya. 3. Perumusan strategi perusahaan sebelum dan sesudah melakukan peramalan. 1.2.3. Batasan Masalah Untuk lebih memusatkan penelitian pada pokok permasalahan, serta untuk mencegah terjadinya kesalahan interpretasi yang disebabkan oleh pembahasan yang telalu luas, maka dalam penelitian ini dibuat batasan masalah, yaitu: 1. Data yang diambil dari periode bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2015 terakhir tanpa memperhatikan variabel lain. 2. Peramalan dalam periode per bulan. 3. Masalah yang terjadi pada PT Latinusa Tbk hanya dilihat dari segi kerugian kapasitas gudang barang jadi. 4. Hasil metode peramalan yang dipilih akan diterapkan terbatas hanya pada penjualan barang jadi dalam setahun.

7 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah memberikan metode peramalan terbaik bagi PT Latinusa Tbk agar dapat mengurangi kerugian atas perencanaan persediaan dan penjualan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mencari metode peramalan terbaik antara metode Moving Average (3 bulan dan 4 bulan) dengan metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). 2. Merumuskan strategi sebelum dan sesudah melakukan peramalan yang akan diterapkan oleh perusahaan berdasarkan hasil pengujian metode peramalan. 1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1.4.1. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis: a. Menambah wawasan penulis mengenai peramalan penjualan terhadap suatu produk dan strategi perusahaan sebelum dan sesudah melakukan peramalan. 2. Bagi Akademis: a. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan peneliti lain dalam melakukan penelitian.

8 3. Bagi Perusahaan: a. Merekomendasikan metode peramalan yang akurat dalam memperkirakan penjualan pada periode yang akan datang. b. Membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan untuk menghasilkan produk barang jadi. c. Membantu pengambilan keputusan untuk mencegah kerugian akibat over atau out of stock. 1.4.2. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek teoritis a. Untuk memperkaya wawasan mengenai peramalan penjualan. b. Untuk menerapkan ilmu-ilmu peramalan terbaru yang telah diteliti oleh para peneliti terdahulu dan mengetahui perkembangan ilmu-ilmu peramalan yang baru. c. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bagi akademisi untuk membuat penelitian mengenai peramalan penjualan dengan objek perusahaan yang berbeda. 2. Aspek praktis a. Hasil penelitian ini berguna bagi PT Latinusa Tbk sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan peramalan penjualan dengan hasil yang akurat.